BAB III INTEGRASI PROTOKOL SNMP PADA SISTEM MONITORING FMS
3.1
Sistem Arsitektur Network Management System FMS Sistem monitoring FMS merupakan level atas pada manajemen sistem jaringan
atau Network Management System. Sistem monitoring ini dapat di implementasikan untuk manajemen pemantauan alarm pada multi-vendor dan multi-teknologi sehingga dapat diwujudkan sistem manajemen alarm yang luas. Gambar 3.1 memperlihatkan arsitektur jaringan pada sistem monitoring FMS .
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Database server
Probe server FMS server
Switch
Client
DCN
EMS server
EMS server
Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan FMS Gambar arsitektur jaringan diatas termasuk server-server berikut :
FMS server : sebagai server inti dari semua system FMS (Fault Management System) , FMS server memproses alarm service
Probe-S server : Probe-s server berfungsi untuk mengumpulkan pesan pesan alarm dari level bawah yang dikelola oleh EMS sistem atau perangkat perangkat lainnya
Database server : database server berfungsi menyimpan informasi informasi alarm yang dikumpulkan oleh probe-s server
Client : sistem monitoring FMS menggunakan arsitektur B/S user (pengguna) bisa mengakses sistem monitoring FMS melalui web browser, mengambil dan menganalisa alarm 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
EMS server : Beberapa server EMS dapat mengakses sistem EMS secara bersamaan. EMS server mengumpulkan alarm alarm dari level bawah network element (NE) yang dikelola dan alarm alarm dari seluruh jaringan (network)
Sistem monitoring FMS mendukung berbagai operasi sistem, dalam hal ini operasi sistem yang digunakan oleh sistem monitoring FMS menggunakan operasi sistem AIX (Advanced Interactive Executive). Sistem monitoring FMS server dapat di akses melalui FMS clients lewat web browser, sistem monitoring FMS mendukung beberapa jenis web browser, diantaranya adalah Chrome versi 10.0 dan versi diatasnya, Firefox versi 10.0 dan versi diatasnya atau menggunakan browser Internet Explorer versi 8.0 dan di atasnya, akan tetapi dalam mengakses sistem monitoring FMS ini lebih diutamakan dengan menggunakan browser Chrome versi 10.0 atau diatasnya. 3.2
Instalasi dan Konfigurasi protokol SNMP Diagram alir atau flowchart untuk integrasi protokol SNMP pada perangkat
Manager (Sistem Monitoring FMS) dan agent (jaringan Microwave) dapat dilihat pada Gambar flowchart berikut :
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MULAI
Instalasi Software Manager Sistem Monitoring FMS (sudah terinstal fitur SNMP )
Instalasi Software Agent Netmaster Ceragon Microwave (sudah terinstal fitur SNMP)
Konfigurasi Parameter SNMP pada perangkat Agent
Konfigurasi Parameter SNMP pada perangkat Manager
Test ping koneksi antara perangkat Manager dan Agent, dan test koneksi SNMP pada perangkat manager dan agent, apakah berjalan normal ?
NO
YES Notifikasi “REPLY” ke arah IP perangkat agent 172.28.66.3 dan YES notifikasi “OK” untuk koneksi SNMP agent
NO
Apakah Konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Agent telah terkonfigurasi dengan benar ?
YES Data alarm trap pada perangkat agent akan tampil dan akan dikirim
NO
Apakah Konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Manager telah terkonfigurasi dengan benar ?
YES Alarm trap akan diterima oleh perangkat manager
SELESAI
Gambar 3.2 Flowchart integrasi protokol SNMP pada perangkat Manager dan Agent Untuk interface antara sistem monitoring FMS dengan jaringan atau network lainnya (EMS) dalam hal ini menggunakan jaringan microwave sebagai EMS adalah dengan menggunakan SNMP. SNMP adalah protokol manajemen jaringan yang ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IEFT), sebagai standar industri manajemen jaringan sebenarnya, protokol SNMP ini sangat mudah digunakan . 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SNMP menjalankan manajemen jaringan berdasarkan model Manager dan Agent. Pesan-pesan dipertukarkan melalui Management Information Base (MIB) dan perintah terkait yang telah di tentukan. SNMP trap adalah mekanisme pengajuan pesan pesan yang tidak diminta. Diagram dasar komunikasi SNMP antara perangkat sistem monitoring yang bertindak sebagai manager dan perangkat microwave yang bertindak sebagai agent diperlihatkan pada Gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.3 Diagram Dasar Komunikasi SNMP antar perangkat manager dan agent Pada diagram dasar komunikasi SNMP pada perangkat manager dan agent yang terlihat pada Gambar 3.3 , dapat kita jabarkan parameter-parameter yang di gunakan untuk integrasi SNMP pada sistem monitoring FMS. Fungsi-fungsi parameter pada sistem integrasi monitoring FMS dan EMS (microwave) adalah sebagai berikut :
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
Sistem monitoring FMS bertindak sebagai SNMP Manager (NMS) , merupakan sebuah entitas yang bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan SNMP agent yang diimplementasikan pada perangkat jaringan . umumnya berupa komputer yang digunakan untuk menjalankan satu atau lebih network management system (NMS). SNMP Manager memiliki fungsi utama sebagai berikut :
a.
Melakukan query ke agent
b.
Memperoleh (GET) respon dari agent
c.
Mengatur (SET) variable di agent
d.
Melakukan acknowledge event asynchronous dari agent, yang dimaksud dengan acknowledge event asynchronous adalah memungkinkan untuk mengirimkan request dan melakukan hal lainnya sementara response belum dikirim. Setelah response
dikirm, sebuah event akan ter-invoke dan objek dapat melakukan
proses terhadap response itu. 2.
EMS bertindak sebagai Managed Devices, yang merupakan elemen jaringan yang akan di monitoring dan dimanajemen , dalam hal ini perangkat EMS (perangkat microwave) yang digunakan berupa server.
3.
SNMP Agent, ini merupakan program yang dipaketkan di dalam elemen jaringan (EMS) sehingga memungkinkannya untuk mengumpulkan database informasi manajemen dari perangkat lokal dan membuatnya tersedia bagi SNMP Manager (sistem monitoring FMS). Fungsi fungsi utama SNMP agent adalah sebagai berikut : 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a.
Mengumpulkan informasi manajemen mengenai lingkungan lokalnya
b.
Menyimpan dan mengambil informasi manajemen yang didefinisikan di MIB
c.
Memberikan sinyal sebuah event ke Manager
d.
Bekerja sebagai proxy untuk beberapa node jaringan yang tidak mendukung SNMP
4.
Management Information Base (MIB) , merupakan database yang dibagi pakai antara Agent dengan SNMP Manager.
3.2.1 Instalasi dan Konfigurasi protokol SNMP Pada EMS (Agent) EMS yang bertindak sebagai perangkat yang dikelola (managed device), pada tugas akhir ini menggunakan jaringan microwave pada Ceragon LTE (Long Term Evolution) Netmaster sebagai EMS yang akan di monitoring pada sisi alarmnya. Ketika perangkat netmaster microwave server terinstalasi, secara otomatis fitur netmaster SNMP agent akan terinstal. Diagram alir atau flowchart untuk instalasi dan konfigurasi protokol SNMP pada perangkat agent (perangkat microwave) dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MULAI
Perencanaan informasi instalasi dan menyiapkan software yang akan diinstal
Instalasi Software Netmaster Microwave pada perangkat agent
Konfigurasi parameter SNMP pada perangkat agent
Apakah software aplikasi berjalan normal ?
NO
YES Data link alarm pada perangkat microwave akan tampil pada aplikasi software
NO
Apakah Konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Agent telah terkonfigurasi dengan benar ?
YES Data alarm trap pada perangkat agent akan tampil dan akan dikirim
SELESAI
Gambar 3.4 Flowchart instalasi dan konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Agent
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada flowchart dapat dilihat tahapan-tahapan peng-instalasian, setelah tahap persiapan software, maka tahap selanjutnya adalah instalasi software Netmaster pada server. Gambar 3.5 merupakan pilihan pada saat melakukan instalasi Netmaster. Netmaster SNMP agent secara default akan terinstal ketika memilih Netmaster Server pada instalasi software Netmaster.
Gambar 3.5 Pengaturan instalasi pada perangkat EMS Microwave Tahapan selanjutnya adalah konfigurasi parameter SNMP. Parameter yang akan di konfigurasi pada perangkat agent ini adalah sebagai berikut :
SNMP trap port : 1741 yang ditentukan oleh perangkat manager
Password untuk read community : public
Parameter yang telah terkonfigurasi dapat dilihat pada Gambar 3.6
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.6 Parameter SNMP pada perangkat EMS jaringan Microwave Setelah konfigurasi dilakukan, maka data tampilan alarm akan tampil seperti Gambar 3.7 berikut.
Gambar 3.7 Tampilan Aktif Alarm pada perangkat Agent
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Instalasi dan Konfigurasi protokol SNMP Pada sistem monitoring FMS (Manager) Diagram alir atau flowchart untuk instalasi dan konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Manager (sistem monitoring FMS) dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut. MULAI
Perencanaan informasi instalasi dan menyiapkan software yang akan diinstal
Instalasi software FMS Server pada perangkat Manager
Konfigurasi parameter SNMP pada perangkat Manager
Apakah software aplikasi FMS berjalan normal ?
NO
YES Bisa menjalankan aplikasi FMS melalui web client
NO
Apakah Konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Manager telah terkonfigurasi dengan benar ?
YES Informasi alarm trap pada perangkat Manager akan tampil
SELESAI
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.8 Flowchart instalasi dan konfigurasi protokol SNMP pada perangkat Manager File instalasi FMS di unzip pada server dan proses instalasi dilakukan dengan memilih tipe instalasi client dan server program, seperti terlihat pada Gambar 3.9 dan 3.10 berikut.
Gambar 3.9 unzip file software sistem monitoring FMS server
Gambar 3.10 Tipe Instalasi software FMS server
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setelah proses-proses instalasi dilakukan, akan tampil notifikasi seperti Gambar 3.11 berikut yang menginformasikan bahwa proses instalasi telah selesai dan lengkap atau complete.
Gambar 3.11 Informasi proses instalasi software FMS server selesai Saat software FMS server terinstal, fitur SNMP akan secara default terinstal pada FMS server (manager). SNMP yang telah terinstal terlihat pada Gambar 3.12 berikut.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.12 SNMP yang telah terinstal pada software FMS server Untuk mengintegrasikan parameter SNMP agent pada manager , akan dikonfigurasi pada sistem monitoring FMS client, ada beberapa parameter perangkat agent yang harus dikonfigurasi , parameter-parameter tersebut adalah sebagai berikut : a.
EMS IP : IP yang digunakan untuk membuat koneksi antara manager dan agent
b.
EMS versi : versi dari perangkat EMS
c.
EMS timezone : zona waktu yang digunakan pada perangkat agent (EMS)
Informasi parameter lain yang hatrus dikonfigurasi merupakan data untuk protokol SNMP pada perangkat agent tersebut, diantaranya adalah : a.
Versi protokol SNMP
b.
SNMP IP address (Internet Protocol Address) : alamat IP yang digunakan oleh agent SNMP, pada tugas akhir ini menggunakan perangkat microwave dengan IP 172.28.66.3
c.
SNMP port : SNMP port pada agent SNMP, pada perangkat microwave menggunakan port 163
d.
TRAP port : port TRAP yang telah di tentukan oleh perangkat manager , atau perangkat sistem monitoring FMS, yang telah di set di perangkat EMS, yaitu 1741
e.
Password untuk read community (public)
f.
Password untuk write community (private)
g.
SNMP timeout : waktu “timeout” pada saat SNMP mengirimkan perintah “REQUEST” 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
h.
Retry count : adalah perhitungan waktu pada saat mengulang mengirimkan perintah “REQUEST”, ketika perintah request gagal atau timeout.
Tampilan parameter SNMP pada perangkat agent yang telah terkonfiguarasi pada FMS client diperlihatkan pada Gambar 3.13 berikut
Gambar 3.13 Tampilan Parameter SNMP Agent yang terkonfigurasi pada sistem monitoring FMS Client Seperti terlihat pada gambar di atas protokol SNMP menggunakan SNMP versi V2C, merupakan versi SNMP yang digunakan oleh perangkat manager , versi ini harus di dukung pada perangkat agent juga agar integrasi dapat dilakukan. Pada umumnya, SNMP V2 mendukung tiga operasi dasar yaitu : GET, SET dan TRAP. Perintah GET digunakan untuk memperoleh informasi dari jaringan perangkat yang dimiliki oleh
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SNMP agent. Informasi-informasi tersebut termasuk di dalamnya, adalah sebagai berikut : a.
Nama sistem
b.
Waktu sistem berjalan normal setelah start-up
c.
Data kinerja sistem
Informasi-informasi tersebut yang didapatkan oleh perangkat sistem monitoring FMS yang berlaku sebagai manager tergantung pada MIB objek yang disediakan oleh perangkat EMS microwave yang berlaku sebagai agent. Agent (EMS) mengontrol akses manager dengan menetapkan otoritas “read” dan “write” pada objek MIB dan mekanisme keamanan SNMP. Ada empat jenis pesan yang berhubungan dengan perintah GET, termasuk di dalamnya : a.
Get-Request : digunakan untuk mengambil nilai objek MIB scalar Dua jenis management objeknya terdiri dari :
1.
Scalar :
2.
Tabulatar
menggambarkan kejadian objek tunggal :
menggambarkan
berbagai
kejadian
objek
terkait
yang
dikelompokkan dalam tabel MIB b.
GetBulk-Request : digunakan untuk mengambil sekumpulan nilai nilai dari objek MIB
c.
GetNext-Request : digunakan untuk meminta nilai objek scalar berikutnya di dalam MIB
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d.
Get-Response : digunakan oleh SNMP Agent untuk merespon perintah-perintah Manager
Manager dapat melakukan perubahan nilai parameter pada network element (NE) dengan menggunakan perintah SET, seperti : a.
mengubah nama sistem
b.
mengubah informasi dari penanggung jawab sistem
c.
membuka atau menutup channel
d.
mengadakan atau memutuskan koneksi antar jaringan
e.
pengaturan data threshold
SNMP agent akan merespon perintah SET dari manager dengan perintah GetResponse. SNMP TRAP digunakan untuk melaporkan event yang dikirim dari agent (EMS) ke manager (sistem monitoring FMS). Perintah ini melaporkan ke manager untuk event-event khusus atau specific. Semua pesan-pesan TRAP yang dikirim harus ditetapkan di dalam MIB agent. Pesan TRAP tersebut bisa merupakan notifikasi alarm atau notifikasi event. Beberapa alarm yang berhubungan dengan pesan TRAP adalah sebagai berikut : a.
alarm pada suhu yang berlebihan
b.
alarm pada kegagalan koneksi
Beberapa event yang berhubungan dengan pesan TRAP adalah sebagai berikut : a.
system startup
b.
koneksi normal 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
setelah kedua perangkat terintegrasi maka pada perangkat manager dapat diperiksa status koneksi antara perangkat manager dan agent begitu juga dengan status koneksi SNMP terlihat pada gambar 3.14 berikut.
Gambar 3.14 Status koneksi perangkat manger dan agent dan status koneksi SNMP Pada gambar terlihat bahwa koneksi perangkat manager dan agent dalam keadaan normal yang dinotifikasikan pada kolom hasil “OK”. Setelah itu untuk memeriksa apakah perangkat manager menerima notifikasi alarm trap dari perangkat agent, dapat dilakukan dengan menjalankan operasi “notification” pada probe server, setelah operasi dijalankan notifikasi alarm trap akan tampil pada layar aplikasi, seperti terlihat pada gambar 3.15 untuk selanjutnya perangkat manager dapat memonitoring perangkat agent dengan memeriksa alarm-alarm yang terjadi pada jaringan microwave.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.15 Notifikasi alarm trap yang diterima perangkat Manager
3.3
MIB Perangkat Microwave Netmaster (Agent) Semua informasi yang tersedia dari agent di berikan dalam modul informasi
Mangement Information Base (MIB). Module MIB dibangun sebagai pohon dan informasi-informasinya di tampilkan seperti layaknya daun pada pohon. MIB ditulis berdasarkan Struktur Manajemen Informasi (Structure of Management Information) versi 2 (SMIv2) yang ditetapkan dalam RFC 2578. Setiap simpul daun akan memiliki identitas yang unik (unique identifier) atau identitas object (object identifier OID). Pada perangkat agent , SNMP agent Netmaster mendukung beberapa MIBs berikut yaitu : a.
MIB-II (RFC3418)
b.
Entity –MIB (RFC2737)
c.
NERA-Netmaster-MIB
d.
NERA-Netmaster-Inventory-MIB
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada tugas akhir ini hanya membahas pada NERA-Netmaster-MIB
yang akan
digunakan pada saat pengambilan data alarm pada bab selanjutnya. 3.3.1
Spesifik Nera MIB Beberapa MIB dibuat untuk memberikan informasi khusus Nera. Agar suatu
perusahaan dapat menulis MIB mereka sendiri, mereka harus meminta node dibawah cabang enterprise sebagai sub-tree pribadi dari IANA agar dapat di daftarkan sebagai manajemen objeknya. Node yang ditetapkan untuk Nera adalah 2378 dan MIBs Nera yang sekarang dan yang akan datang akan dilokasikan dibawah node yang telah ditetapkan tersebut. 3.3.2 Nera-Netmaster-MIB MIB module ini merupakan interface antara Nera Netmaster dan High Level Managers / HLMs. 3.3.2.1 Alarm Tabel Netmaster Alarm
tabel
netmaster
(Netmaster
Alarm
Table
(OID
1.3.6.1.4.1.2378.1.2.1.1.1) merupakan OID (Object Identifier) untuk aktif alarm yang terjadi pada perangkat agent NetMaster. Akan ada satu baris pada tabel untuk tiap tiap aktif alarm. Ketika alarm terjadi, satu baris ditambahkan pada tabel, dan ketika alarm tersebut “clear”, baris yang berhubungan dengan alarm tersebut akan hilang juga. Untuk penjelasan netmasterAlarmTable dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.1 Deskripsi Netmaster Alarm Table OID netmasterAlarmId
Description Unique identifier for each alarm that is generated from the NMS. Two similar alarms from the same NE 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
should have different alarmIds. The alarmIds are guaranteed to be unique but not necessarily in sequence.
The System Distinguished Name (SDN) used for identifying the managed element that is the source of the Alarm. This identifier is the same as used in the netmasterAlarmObjectName
entPhysicalTable. The type of this field is a DisplayString with a maximum length of 255 characters
Indicates the object class (type) to which the source netmasterAlarmObjectType
of the alarm belongs to, see section 3.3.2.2 TmfObjectType. The time of generation of the event, see section 3.3.1.1
netmasterAlarmTimeNe
DateAndTime. This is an optional field and may be reported empty.
netmasterAlarmTimeEms
The time of realization of the event by the EMS, see section 3.3.1.1 DateAndTime. True if the alarm/event represents a condition that can
netmasterAlarmIsClearable
be cleared at a later time (or is itself a clear); false 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
otherwise. Defines further qualification as to the probable cause of the netmasterAlarmProbableCause
alarm. The type of this field is DisplayString limited to 255 characters. The values for this field are based on the probableCause definitions found in TMF608. Defines further native qualifications as to the
netmasterAlarmNativeProbableCause
probable cause of the alarm. The type of this field is DisplayString limited to 255 characters This parameter, when present, may further qualify the source of the alarm. The qualifier consists of two parts:
:
netmasterAlarmProbableCauseQualifier node below managed element>. If originating node is the managed element node itself, it will only be The layer to which this alarm is relevant. This parameter, when present, may further qualify the netmasterAlarmLayer
source of the alarm. The field is an integer with the following legal values: 1 (N/A), 2 (ds1), 4 (ds3), 5 (e1), 6 (e2), 7 (e3), 8 (e4), 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15 (sts3c au4), 20 (section3 rs1),25 (line3 ms1), 46 (electrical), 47 (optical), 48 (radio), 73 (dsr 1), 74 (dsr 4), 93 (dsr 2x1), 96 (ethernet), 10000 (ebus) Free form text description to be reported. NMS is not netmasterAlarmAdditionalText
required to understand the semantics of this field for interpretation of the notification. Indication of how it is perceived that the capability of
netmasterAlarmPerceivedSeverity
the object has been affected. See section 3.3.2.3 TmfPerceivedSeverity The AlarmType classifies the alarm into one of the five basic
netmasterAlarmType
categories as specified in ITU-T X.733. See section 3.3.2.1 TmfAlarmType.
netmasterAlarmAcknowledgeIndication netmasterAlarmResourceDisplayname
Indication as to whether the alarm has been acknowledged. Source of the alarm in a user friendly pattern
netmasterSynchAlarms OID 1.3.6.1.4.1.2378.1.2.1.1.2 mulai sinkronisasi alarm dari HLM (High Level Manager) tertentu pada port yang ditentukan oleh HLM. Perintah ini akan mengirimkan semua alarm aktif sebagai “alarm trap”. 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.2.2 Alarm Trap Netmaster Netmaster Alarm Trap OID 1.3.6.1.4.1.2378.1.2.1.0.1 menandakan bahwa suatu alarm (alarm event) telah muncul. Alarm event tersebut bisa muncul dari salah satu element jaringan (Network Element) yang dimonitoring oleh NetMaster atau dari sistem NetMaster itu sendiri. Alarm trap akan memuat variable binding dengan referensi dari baris pada netMasterActiveAlarmsTable sebagaimana di ilustrasikan pada contoh berikut , yang menunujukkan variable bindings termasuk trap ketika alarm yang unik (unique alarm) 200001009 muncul. Untuk menentukan apakah alarm masih terjadi (alarm raised) atau sudah hilang (alarm clear), variable bindings “netMasterPerceivedSeverity”
harus
digunakan. Jika kolom ini diatur atau ditetapkan sebagai alarm clear (6) ini berarti alarm sudah hilang (alarm cleared), jika tidak alarm masih terjadi (alarm raised) dan level alarm (severity) tersebut sesuai dengan nilai berikut ini : indeterminate (1), critical (2), major (3), minor (4), warning (5). Untuk mencocokkan antara alarm yang masih terjadi (alarm raised) dengan alarm yang sudah tidak ada (alarm clear) netMasterAlarmID harus digunakan. Alarm ID ini sama pada saat alarm terjadi (alarm raised) sampai dengan alarm menghilang (alarm clear).
3.3.2.3 Netmaster HeartBeat Trap
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Netmaster HeartBeat Trap OID 1.3.6.1.4.1.2378.1.2.1.0.2 menandakan bahwa perangkat server NetMaster berjalan normal. NetMaster Heartbeat adalah fitur yang memungkinkan perangkat NetMaster mengirimkan traps ke semua perangkat HLM (High Level Managers) yang terkonfigurasi untuk memberitahukan bahwa perangkat NetMaster dalam keadaan normal. Interval waktu heartbeat trap ini dapat dikonfigurasi atau dapat diatur.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/