BAB III INSTALASI DAN KONFIGURASI SOFTWARE DATA LOGGER 3.1.
Pemilihan Media Penyimpan Data
Media penyimpan data yang dapat digunakan untuk data logger onlimo OSS ini dapat berupa Hard Disk Drive (HDD), Solid State Drive (SSD), USB Flash Disk, Memory Card (SDCard, MicroSD atau lainnya) melalui USB card reader. Ada beberapa kunggulan dan kelemahan di masing-masing media penyimpan di atas, di antaranya adalah sebagai berikut :
Hard disk memiliki kecepatan akses data yang lebih baik daripada USB Flash Disk maupun memory card, yaitu rata-rata 50~100 MB/S. Namun membutuhkan energi listrik yang lebih besar karena menggunakan sistem rotasi disk. Harga per mega byte-nya pun lebih mahal dibandingkan harga flask disk / memory card.
Solid state disk memiliki kecepatan akses yang paling baik dibandingkan hard disk, USB flash disk maupun memory card, yaitu rata-rata 170~180 MB/S. Teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang masih baru saat ini, yaitu menggunakan memory modul dan tidak memerlukan energi listrik yang besar karena tidak ada sistem mekanik di dalamnya. Namun harganya paling mahal dibandingkan kedua media penyimpan data lainnya.
USB flash disk dan memory card saat ini merupakan media penyimpan yang sangat praktis. Secara umum memiliki kecepatan akses data sekitar 10~20MB/S. Kapasitasnya juga besar dan dapat dibeli dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan hard disk dan solid state disk. Namun penggunaan flash disk atau memory card untuk media penyimpan di dalam data logger memerlukan spesifikasi khusus, yaitu memiliki kecepatan akses data minimal 32 MB/S atau di pasaran lebih dikenal dengan flash disk kelas 10.
Gambar 3.1. Beragam Pilihan Media Penyimpan Petunjuk Operasional
34
Sebagai media penyimpanan data untuk data logger onlimo OSS yang berbasis mainboard PC ini lebih disarankan menggunakan media penyimpan flashdisk atau memory card kelas 10 atau yang memiliki kecepatan akses data di atas 32 MB/S. USB Flash Disk dengan merk Transcend sudah memiliki produk yang berkecepatan akses data 140MB/S. Beberapa alasan pemilihan media penyimpan ini adalah sebagai berikut :
Sangat mudah pengoperasiannya, hanya ditancapkan ke port konektor USB dan langsung dapat digunakan sebagai media penyimpan. Bentuknya yang kecil dan ringan memudahkan untuk dibawa-bawa dan tidak membutuhkan ruang yang besar untuk pemasangannya. Tahan guncangan dan dapat dioperasikan 24 jam dalam sehari. Sebagian besar merk memberikan garansi seumur hidup. Tidak membutuhkan energi listrik yang besar untuk mengoperasikannya dan tidak menghasilkan efek panas yang berlebihan saat beroperasi. Harganya masih lebih murah jika dibandingkan dengan hard disk atau solid state disk dan banyak dijual di pasaran.
Beberapa vendor yang membuat flash disk atau memory card kelas 10 di antaranya adalah Kingston, Transcend, V-Gen, Lexar, Team, atau SanDisk dengan rata-rata kecepatan aksesnya adalah 20 MB/S. Namun lebih disarankan menggunakan salah satu media penyimpan data seperti gambar di bawah ini dengan kapasitas minimal 16 GB dan kecepatan akses minimal 30 MB/S. (1). (2). (3). (4). (5).
SanDisk Extreme 16GB (30MB/S) SanDisk Extreme 16GB (45MB/S) Transcend Extreme Fast 16GB (32MB/S) Transcend Super Speed 3.0 16GB (140MB/S) Kingston HyperX 64GB, 128GB, 256GB (135~225MB/S)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Gambar 3.2. Media Flashdisk dan Memory Card Berkecepatan Tinggi Ke dalam flashdisk atau memory card ini akan diinstalasikan sistem operasi berbasis open source software (OSS), yaitu PC Unix FreeBSD Versi 9.0. Dengan mengkonfigurasikan beberapa file penting dalam sistem operasi PC Unix ini dan menginstalasikan program control logger ke dalamnya, maka data logger berbasis mainboard PC ini akan dapat mengendalikan kerja sensor sesuai dengan parameter setting yang diinginkan. Pemeliharaan file sistem dapat juga dilakukan secara remote komputer menggunakan koneksi tanpa kabel melalui USB Wifi Adaptor.
Petunjuk Operasional
35
3.2.
Instalasi Sistem Operasi ke Dalam Flash Disk / Memory Card
Sistem operasi merupakan sebuah perangkat lunak yang mengendalikan kerja mainboard dan perangkat lain yang terhubung dengannya seperti processor, kipas pendingin, USB Flash Disk, USB Wifi Adaptor dan sensor. Untuk mengoperaikan data logger berbasis mainboard PC ini perlu diinstalasikan sistem operasi PC Unix FreeBSD Versi 9.0. Sistem operasi ini merupakan perangkat lunak yang bebas dan legal untuk diunduh dan digunakan serta dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Sehingga cocok untuk mendukung pembuatan perangkat data logger onlimo OSS. Beberapa alasan penting, mengapa PC Unix FreeBSD ini dijadikan sistem operasi pada data logger yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
Software ini merupakan perangkat lunak berbasis sumber terbuka atau open source software (OSS) yang bebas dan gratis serta legal untuk diunduh dan digunakan sesuai kebutuhan. Standar instalasi software adalah berbasis server, sehingga aplikasi program client yang dibutuhkan untuk keperluan komunikasi sebagian besar telah disediakan pada paket instalasinya. Prosedur instalasi software ini sangat mudah dan berbasis text, sehingga dapat dilakukan di hampir semua jenis mainboard dan video graphics adaptor (VGA). Standar instalasi software ini dipisahkan antara software inti sebagai sistem operasinya dengan sistem windows (GUI), sehingga tidak membutuhkan sumberdaya yang besar saat instalasi. Dokumentasi software ini sangat lengkap yang dikenal dengan nama “FreeBSD Handbook” yang dapat diakses dalam bentuk web ataupun diunduh dalam bentuk file berformat PDF. Sistem konfigurasi kernel software ini dapat dimodifikasi dengan mudah untuk disesuaikan dengan keperluan pengoperasian data logger berbasis PC yang tidak memerlukan perangkat hard disk, VGA card, cdrom dan periperal device lainnya, sehinggal ukuran file kernel dapat dibuat menjadi lebih kecil.
Prosedur lengkap instalasi software ini dijelaskan dengan detail dalam dokumen “FreeBSD Handbook” dan dapat diakses melalui alamat situs FreeBSD di (http://www.freebsd.org/doc/en_US.ISO8859-1/books/handbook/install-pre.html.) Jika pada data logger digunakan processor intel, maka paket distribusi / ISO file yang digunakan adalah untuk platform i386, sedangkan jika digunakan processor amd, maka paket distribusi / ISO file yang digunakan adalah platform amd64. Berikut ini adalah alamat link untuk masing-masing distribusi: Platform Intel (i386) : Distribusi : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/i386/i386/9.0-RELEASE ISO File : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/i386/i386 /ISO-IMAGES/9.0/ Platform AMD : Distribusi : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/amd64/amd64/9.0-RELEASE ISO File : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/amd64/amd64/ISO-IMAGES/9.0/
Petunjuk Operasional
36
Proses instalasi FreeBSD dapat langsung dilakukan pada data logger dengan bantuan ekternal CDROM drive atau menggunakan komputer lain. Berikut ini adalah prosedur yang akan dilakukan pada proses instalasi freebsd. 1. Persiapan membuat boot disk CDROM atau USB Flash Disk.
Boot Disk Menggunakan CDROM/DVDROM Pembuatan boot disk CDROM/DVDROM FreeBSD 9.0 dengan bantuan software Nero dari ISO file yang telah diunduh sesuai petunjuk dalam FreeBSD Handbook. File ISO tersebut adalah : http://ftp4.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/ISO-IMAGES/9.0/FreeBSD-9.0RELEASE-i386-disc1.iso untuk CDROM atau : http://ftp4.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/ISO-IMAGES/9.0/FreeBSD-9.0RELEASE-i386-dvd1.iso untuk DVDROM
Gambar 3.3. Pembuatan Boot Disk Pada CDROM/DVDROM Menggunakan Program Nero
Boot Disk Menggunakan USB Flash Disk Pembuatan boot disk dapat juga dilakukan dengan menggunakan media USB Flash Disk dengan mengunduh image filenya terlebih dahulu, yaitu : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/i386/i386/ISO-IMAGES/9.0/ FreeBSD-9.0-RELEASE-i386-memstick.img
Petunjuk Operasional
37
atau : http://ftp4.freebsd.org/pub/FreeBSD/releases/ISO-IMAGES/9.0/FreeBSD-9.0RELEASE-i386-memstick.img File image yang diunduh kemudaian disalin ke dalam USB Flash Disk menggunakan program Win32 Image Writer yang dapat diunduh dari situs : https://launchpad.net/win32-image-writer/ Program tersebut dijalankan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.4. Pembuatan Boot Disk Pada FlashDisk Menggunakan Program Win32 Image Writer 2. Setelah selesai membuat boot disk CD/DVDRom atau boot disk USB Flash Disk, perlu dibedakan antara USB Flash Disk yang telah berisi program installer FreeBSD dengan USB Flash Disk yang menjadi tujuan instalasi. 3. Masukkan boot disk CD/DVD ke dalam drive CD/DVD atau masukkan boot disk USB Flash Disk ke dalam port USB, kemudian masukkan USB Flash Disk atau Memory Card yang digunakan sebagai tujuan instalasi ke port USB pada komputer yang akan digunakan untuk mengintalasikan sistem operasi FreeBSD. 4. Setelah boot disk pada CD/DVD atau USB Flash Disk yang berisi paket sistem operasi FreeBSD 9.0-RELEASE Installation Disk terpasang, kemudian boot komputer melalui salah satu media tersebut. Pastikan komputer akan melakukan proses boot melalui perangkat CD/DVD Rom atau USB Flash Disk dengan mengkonfigurasi ulang BIOS pada komputer. 5. Saat proses booting berlangsung dari CD/DVD Rom atau USB Flash Disk, maka komputer akan menampilkan pesan berikut ke layar monitor : 6. Booting from CD-Rom... 645MB medium detected CD Loader 1.2 Building the boot loader arguments Looking up /BOOT/LOADER... Found Relocating the loader and the BTX Starting the BTX loader Petunjuk Operasional
38
BTX loader 1.00 BTX version is 1.02 Consoles: internal video/keyboard BIOS CD is cd0 BIOS drive C: is disk0 BIOS drive D: is disk1 BIOS 636kB/261056kB available memory FreeBSD/i386 bootstrap loader, Revision 1.1 Loading /boot/defaults/loader.conf /boot/kernel/kernel text=0x64daa0 data=0xa4e80+0xa9e40 syms=[0x4+0x6cac0+0x4+0x88e9d] \
7. Setelah proses boot selesai, maka komputer akan menampilkan menu boot loader seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.5. Menu Boot Loader FreeBSD 8. Pilih nomor 1 “Boot FreeBSD [default]” dengan menekan tombol enter atau tekan tombol space jika membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca informasi di layar monitor. Selanjutnya komputer akan mulai mendeteksi setiap komponen hardware yang ada di dalam mainboard dan menampilkannya dalam baris-baris informasi saat proses booting dilanjutkan, seperti contoh di bawah ini. avail memory = 253050880 (247120K bytes) Preloaded elf kernel "kernel" at 0xc0817000. Preloaded mfs_root "/mfsroot" at 0xc0817084. md0: Preloaded image 4423680 bytes at 0xc03ddcd4 md1: Malloc disk Using $PIR table, 4 entries at 0xc00fde60 npx0: <math processor> on motherboard npx0: INT 16 interface pcib0:
on motherboard pci0: on pcib0 pcib1: at device 1.0 on pci0 pci1: on pcib1 pci1: <Matrox MGA G200 AGP graphics accelerator> at 0.0 irq 11 isab0: at device 7.0 on pci0 Petunjuk Operasional
39
isa0: on isab0 atapci0: port 0xe000-0xe00f at device 7.1 on pci0 ata0: at 0x1f0 irq 14 on atapci0 ata1: at 0x170 irq 15 on atapci0 uhci0 port 0xe400-0xe41f irq 10 at device 7.2 on pci0 usb0: on uhci0 usb0: USB revision 1.0 uhub0: VIA UHCI root hub, class 9/0, rev 1.00/1.00, addr1 uhub0: 2 ports with 2 removable, self powered pci0: (vendor=0x1106, dev=0x3040) at 7.3 dc0: port 0xe800-0xe8ff mem 0xdb000000ed0: port 0xec00-0xec1f irq 9 at device 10. ed0 address 52:54:05:de:73:1b, type NE2000 (16 bit) . . . . . . vga0: at port 0x3c0-0x3df iomem 0xa0000-0xbffff on isa0 sio0 at port 0x3f8-0x3ff irq 4 flags 0x10 on isa0 sio0: type 16550A sio1 at port 0x2f8-0x2ff irq 3 on isa0 sio1: type 16550A ppc0: <Parallel port> at port 0x378-0x37f irq 7 on isa0 ppc0: FIFO with 16/16/15 bytes threshold plip0: on ppbus0 ad0: 8063MB [16383/16/63] at ata0-master UDMA33 acd0: CD-RW at ata1-slave PIO4 Mounting root from ufs:/dev/md0c /stand/sysinstall running as init on vty0
9. Setelah proses deteksi perangkat (probing) selesai, komputer akan menampilkan pesan selamat datang seperti gambar di bawah ini. Ada tiga pilihan menu yang disediakan, yaitu untuk mulai menginstall, <Shell> untuk membuka shell prompt dan untuk booting dan mencoba sistem operasi FreeBSD tanpa menginstallnya. Pilih menu untuk mulai menginstall.
Gambar 3.6. Pesan Selamat Datang oleh Program Installer Petunjuk Operasional
40
10. Setelah menu dipilih, maka komputer akan menampilkan menu pilihan Keymap untuk menentukan tipe keyboard yang digunakan seperti gambar di bawah ini. Pilih ‘No’ untuk melanjutkan proses instalasi tanpa memilih keyboard map.
Gambar 3.7. Pilihan Menu Keymap Selection 11. Langkah berikutnya adalah menuliskan nama yang akan diberikan kepada data logger ini. Berikan nama ‘onlimologger’ atau dengan nomor dibelakangnya seperti ‘onlimologger1’ jika ada lebih dari satu data logger. Kemudian tekan menu seperti gambar di bawah ini untuk ke menu berikutnya.
Gambar 3.8. Pemberian Nama Data Logger
Petunjuk Operasional
41
12. Pada menu berikutnya, freebsd installer menampilkan optional component yang akan diinstalasikan. Secara default akan terpilih [*] games dan [*] ports. Ubah dengan menekan tombol spasi di kedua opsi agar tidak terpilih. Lalu tekan menu untuk ke menu berikutnya.
Gambar 3.9. Pilihan Distribusi Optional Component 13. Pada gambar di bawah ini, program installer menyediakan dua pilihan menu untuk membuat partisi freebsd di dalam media penyimpan, yaitu yang akan dipandu oleh komputer dan <Manual> yang dilakukan secara manual oleh pengguna. Pilih menu <Manual> untuk membuat partisinya.
Gambar 3.10. Pilihan Menu Pembuatan Partisi
Petunjuk Operasional
42
14. Gambar di bawah ini adalah media penyimpan yang terdeteksi oleh program freebsd Installer. Jika menggunakan CD/DVD Rom untuk proses instalasinya, maka USB FlashDisk akan dikenali sebagai ‘da0’. Tetapi jika menggunakan USB FlashDisk saat proses boot instalasinya, maka ‘da0’ adalah sistem freebsd pada program installer dan target USB FlashDisk akan dikenali sebagai ‘da1’. Arahkan cursor dengan menggunakan tombol panah ke device ‘da1’, lalu pilih menu untuk membuat partisinya.
Gambar 3.11. Pilihan Menu Device USB FlashDisk Yang Dikenali Sistem 15. Setelah menu ditekan, maka freebsd installer akan menampilkan beberapa skema partisi. Pilih ‘BSD BSD Labels’ sebagai tipe partisinya, lalu tekan menu maka komputer akan menampilkan pesan bahwa tabel partisi telah berhasil dibuat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.12. Pilihan Skema Partisi Petunjuk Operasional
43
16. Setelah memilih tipe partisinya, maka USB Flash Disk tujuan instalasi yang dikenali sebgai ‘da1’ akan berubah informasinya menjadi ‘da1 14GB BSD’ seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.13. Tipe Partisi BSD pada USB Flash Disk Tujuan Instalasi 17. Langkah berikutnya adalah membuat sub partisi BSD root ‘/’ di dalam partisi BSD. Pastikan cursor tetap berada di media ‘da1’ lalu tekan menu untuk membuat sub partisi root dengan tipe ‘freebsd-ufs’ sebesar 4GB seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.14. Membuat Sub Partisi Root ‘/’
Petunjuk Operasional
44
18. Setelah sub partisi root terbuat, maka di bawah partisi ‘da1’ akan terbentuk sub partisi dengan nama ‘da1a’ dengan kapasitas 4.0 GB, tipe partisi freebsd-ufs dan mount point root ‘/’ seperti pada gambar di bawah ini. Sub-sub partisi berikutnya yang perlu dibuat akan muncul di bawahnya.
Gambar 3.15. Sub Partisi Root ‘/’ Yang Sudah Terbentuk 19. Langkah berikutnya adalah membuat sub-sub partisi di bawah ini dengan cara yang sama yaitu pindahkan cursor ke ‘da1’ lalu pilih menu dan buat sub partisi berikutnya seperti contoh di bawah ini. Khusus untuk sub partisi swap file biasanya berukuran 2 kali kapasitas memori fisik yang digunakan. (a) (b) (c) (d)
Variable system (var) dengan tipe freebsd-ufs sebesar 2 GB Temporary (tmp) dengan tipe freebsd-ufs sebesar 1 GB Swap file (swap) dengan tipe freebsd-swap sebesar 1 GB (2 kali memory) User (usr) dengan tipe freebsd-ufs sebesar sisanya 7.001 MB
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3.16. Pembuatan Sub Partisi ‘/var’, ‘/tmp’, ‘swap’, dan ‘/usr’
Petunjuk Operasional
45
20. Setelah semua partisi dibuat, maka program editor partisi akan menampilkan layout daftar hasil pembagian partisinya seperti gambar di bawah ini. Pilih menu untuk keluar dari menu editor partisi dan melanjutkan ke proses instalasi berikutnya.
Gambar 3.17. Daftar Partisi Yang Telah Dibuat Menggunakan Partition Editor 21. Program FreeBSD Installer akan menampilkan pesan konfirmasi sebelum secara fisik USB FlashDisk diformat. Menu digunakan untuk membatalkan proses, menu digunakan untuk kembali ke program editor partisi. Pilih menu jika telah yakin ingin mulai memformat sub partisi yang telah dibuat dan melanjutkan ke proses instalasi berikutnya.
Gambar 3.18. Menu Untuk Mulai Memformat USB Flash Disk
Petunjuk Operasional
46
22. Pada proses berikutnya, komputer akan mempersiapkan partisi BSD ‘da1’ dengan memformat setiap sub partisi sesuai tabel atau skema sub partisi yang telah didefinisikan sebelumnya. Format dimulai dari sub partisi da1a, da1b, da1d, sampai da1f seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.19. Memformat Sub Partisi Sistem File BSD 23. Jika format sub partisi telah selesai, program installer selanjutnya akan menyalinkan seluruh file dalam paket distribusi freebsd dengan mengekstraknya, dimulai dari file base.txz, kernel.txz dilanjutkan dengan komponen yang lainnya jika pada saat awal setting ditentukan, seperti file doc.txz, games.txz, ports.txz, atau src.txz (untuk sistem operasi data logger tidak memerlukan ini).
Gambar 3.20. Mengekstrak Paket Software FreeBSD Ke Dalam Media Penyimpan Petunjuk Operasional
47
24. Setelah selesai menyalinkan seluruh paket distribusi, proses berikutnya program installer akan menampilkan beberapa menu konfigurasi. Menu konfigurasi jaringan/network dapat diabaikan terlebih dahulu, karena akan dilakukan secara manual saat memasang perangkat USB Wifi adaptor.
Gambar 3.21. Mengabaikan Konfigurasi Jaringan 25. Konfigurasi berikutnya adalah menentukan time zone lokasi, sebagai berikut: (1). pilih menu [No], (2). pilih ‘5 Asia’ pada ‘Time Zone Selector’ dan tekan menu [OK], (3). pilih ’14 Indonesia’ pada ‘Countries in Asia’ dan tekan menu [OK], (4). pilih menu ‘1 Java & Sumatra’ pada ‘Indonesia Time Zones’ dan tekan menu [OK], dan terakhir (5). pilih menu ‘Yes’ sebagai konfirmasinya seperti gambargambar di bawah ini.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Gambar 3.22. Konfigurasi Local Time Zone Petunjuk Operasional
48
26. Berikutnya adalah konfigurasi sistem untuk menentukan layanan/service yang akan diaktifkan saat komputer melakukan proses booting. Data logger tidak membutuhkan layanan di bawah ini, sehingga gunakan space bar untuk menghapus pilihan, lalu tekan menu untuk melanjutkan proses berikutnya.
Gambar 3.23. Mengabaikan Layanan / Service Pada Konfigurasi Sistem 27. Setelah itu freebsd installer akan menawarkan penambahan akun pengguna. Pilih menu untuk menampilkan formulir registrasi pendaftaran akun pengguna dalam format text/ascii.
Gambar 3.24. Freebsd Installer Menawarkan Penambahan Akun Pengguna
Petunjuk Operasional
49
28. Pada formulir registrasi akun pengguna, tuliskan beberapa data pengguna, yaitu : (1) Username : onlimo, (2) Full Name: onlimo user, (3) Group Name: onlimo, (4) Invite into other groups : wheel, (5) Program Shell: tcsh , (6) Home directory : /home/onlimo dan (7) Password seperti contoh pada gambar di bawah ini. (8) Ketik ‘yes’, lalu tekan enter, kemudian ketik ‘no’ (9) lalu tekan enter untuk keluar dari program add user.
(1)
(2) (3)
(4) (6)
(5)
(7)
(8)
(9)
Gambar 3.25. Penambahan Akun Pengguna 29. Setelah kembali ke menu final configuration seperti gambar di bawah ini, maka pilih menu ‘Exit’ untuk keluar dari program installer.
Gambar 3.26. Menu Final Configuration Petunjuk Operasional
50
30. Setelah selesai melakukan konfigurasi sistem yang telah terinstall, program installer akan menawarkan untuk membuka shell guna melakukan modifikasi secara manual. Pilih menu untuk segera keluar dari program freebsd installer seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.27. Pilihan Untuk Melakukan Modifikasi Secara Manual Melalui Shell 31. Freebsd installer memberikan informasi bahwa proses instalasi telah selesai dan komputer dapat diboot ulang. Selanjutnya lepaskan CD/DVD Rom atau USB flashdisk installer, pastikan USB flash disk tujuan instalasi yang telah berisi sistem operasi FreeBSD 9.0 tetap terpasang. Kemudian pilih menu untuk memboot ulang komputer menggunakan USB Flash Disk dengan sistem operasi freebsd.
Gambar 3.28. Instalasi FreeBSD Selesai Petunjuk Operasional
51
Setelah selesai menginstalasikan sistem operasi freebsd pada USB Flash Disk dan merestart data logger, langkah berikutnya adalah menginstalasikan program server dan client database MySQL. Database MySQL adalah program database yang digunakan
untuk mengelola data pemantuan kualitas air yang diukur menggunakan data logger. Database MySQL merupakan program aplikasi client server, sehingga ada dua jenis aplikasi program yang perlu diinstalasikan, yaitu : mysql-client-5.5.17.tbz sebagai client program dan mysql-server-5.5.17.tbz sebagai server program. Kedua program ini dapat diunduh dari situs File Transfer Protocol (FTP) server freebsd di : ftp://ftp.freebsd.org/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-9.0-release/All/. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstalasikan dan mengkonfigurasikan kedua program client server ini adalah sebagai berikut : 1. Download dan instalasikan program mysql client versi 5.5.17 dan program mysql server versi 5.5.17 ke dalam USB Flash Disk Data Logger menggunakan perintah pkg_add seperti contoh di bawah ini. root@onlimologger1[96]> pkg_add pkg_add mysql-client-5.5.17.tbz root@onlimologger1[97]> pkg_add pkg_add mysql-server-5.5.17.tbz
2. Edit file /etc/rc.conf dan tambahkan setting mysql_enable="YES" agar program mysql server dapat otomatis aktif saat data logger boot. 3. Restart data logger atau jalankan program database mysql server secara manual dengan menjalankan perintah ‘ /usr/local/bin/mysqld_safe -user=mysql’ 4. Kemudian pastikan program mysql server telah berjalan dengan cara melihat status proses program daemon mysqld seperti contoh berikut : root@onlimologger1[98]> ps –ax | grep mysqld 1787 ?? Is 0:00.01 /bin/sh /usr/local/bin/mysqld_safe --defaults-extra1874 ?? I 2:49.16 /usr/local/libexec/mysqld --defaults-extra-file=/var 9295 S+ 0:00.00 grep mysqld
5. Setelah semua langkah konfigurasi di atas dilakukan, jalankan perintah mysql client untuk mengakses database server seperti contoh di bawah ini. root@onlimologger1[99]> mysql Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g. Your MySQL connection id is 17265 Server version: 5.5.17 Source distribution Copyright (c) 2000, 2011, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved. Oracle is a registered trademark of Oracle Corporation and/or its affiliates. Other names may be trademarks of their respective owners. Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement. mysql> show databases; +--------------------+ | Database | +--------------------+ | information_schema | | mysql | | performance_schema | | test | +--------------------+ 5 rows in set (0.07 sec)
Petunjuk Operasional
52
Beberapa konfigurasi lain yang perlu dilakukan pada sistem operasi freebsd yang telah terinstalasi pada USB flash disk untuk data logger onlimo OSS adalah sebagai berikut : 1. Tambahkan konfigurasi setting berikut ini dalam file .cshrc yang merupakan file setting untuk program shell csh/tcsh seperti contoh di bawah ini (yang ditulis dengan huruf tebal).
alias dir 'ls -algF \!* | more’ /home/onlimo/bin . set prompt = "`whoami`@`/bin/hostname -s`[!\]> "
# .cshrc - csh resource script, read at beginning of execution by # each shell alias alias alias alias alias alias
h j la lf ll dir
history 25 jobs -l ls -a ls -FA ls –lA 'ls -algF \!* | more'
# A righteous umask umask 22 set path = (/sbin /bin /usr/sbin /usr/bin /usr/games /usr/local/sbin /usr/local/bin $HOME/bin /home/onlimo/bin .) setenv setenv setenv
EDITOR vi PAGER more BLOCKSIZE
K
if ($?prompt) then # An interactive shell -- set some stuff up #set prompt = "`/bin/hostname -s`# " set prompt = "`whoami`@`/bin/hostname -s`[!\]> " set filec set history = 100 set savehist = 100 set mail = (/var/mail/$USER) if ( $?tcsh ) then bindkey "^W" backward-delete-word bindkey -k up history-search-backward bindkey -k down history-search-forward endif endif
2. Pada file /etc/rc.conf, tambahkan konfigurasi dumpdev=”no” agar data logger tidak membuat file sampah saat program gagal dijalankan. Tambahkan setting inetd_enable=”YES” agar data logger memiliki fitur remote access, dan ubah nama hostname menjadi ‘datalogger#’ dimana # adalah nomor data logger seperti contoh di bawah ini. dumpdev="NO" hostname="onlimologger1" inetd_enable="YES"
Petunjuk Operasional
53
3. Edit file /etc/inetd.conf menggunakan program editor ‘vi’ untuk membuka tanda komentar (karakter #) pada baris ftp dan telnet seperti contoh di bawah ini agar data logger dapat diakses secara remote menggunakan program client telnet dan ftp untuk keperluan pemeliharaan alat. # Internet server configuration database # To disable a service, comment it out by prefixing the line with '#'.
# To enable a service, remove the '#' at the beginning of the line. # ftp #ftp #ssh #ssh telnet #telnet #shell #shell #login #login #finger #finger
stream stream stream stream stream stream stream stream stream stream stream stream
tcp tcp6 tcp tcp6 tcp tcp6 tcp tcp6 tcp tcp6 tcp tcp6
nowait root /usr/libexec/ftpd nowait root /usr/libexec/ftpd nowait root /usr/sbin/sshd nowait root /usr/sbin/sshd nowait root /usr/libexec/telnetd nowait root /usr/libexec/telnetd nowait root /usr/libexec/rshd nowait root /usr/libexec/rshd nowait root /usr/libexec/rlogind nowait root /usr/libexec/rlogind nowait/3/10 nobody /usr/libexec/fingerd nowait/3/10 nobody /usr/libexec/fingerd
ftpd -l ftpd -l sshd -i sshd -i telnetd telnetd rshd rshd rlogind rlogind fingerd fingerd
-4 -6
-k -s -k -s
4. Tambahkan user ‘onlimo’ pada group ‘wheel’ dalam file /etc/group seperti contoh di bawah ini yang berhurut tebal agar saat melakukan remote akses dapat menjalankan perintah switch user (su) sebagai super user (root). # $FreeBSD:release/9.0.0/etc/group 218046 2011-01-28 22:28:12Zpjd $ # wheel:*:0:root,onlimo daemon:*:1: kmem:*:2: sys:*:3: tty:*:4: operator:*:5:root mail:*:6: bin:*:7: news:*:8: man:*:9: . . . . . . uucp:*:66: dialer:*:68: network:*:69: audit:*:77: www:*:80: hast:*:845: nogroup:*:65533: nobody:*:65534: mysql:*:88: messagebus:*:556: polkit:*:562: haldaemon:*:560: avahi:*:558: cyrus:*:60: kdm:*:147: saned:*:194: onlimo:*:100:
Petunjuk Operasional
54
5. Buat ascii art bertuliskan ‘ONLIMO LOGGER 1’, atau ‘ONLIMO LOGGER 2’ dalam file /etc/motd dengan menggunakan editor vi atau lainnya agar pada saat data logger diakses secara remote memberikan keterangan bahwa yang sedang diakses adalah data logger dengan nomor n seperti contoh di bawah ini. root@onlimologger1[100]> cat /etc/motd
Selamat Datang Di
####### # # # # # # # # # # #######
### # # # # # # #########
# # # # #
### ### # # # # # # # # # # # # # # # ### ###
####### # # # # # #######
# # # # #
####### # ##### # # #######
### # # # # # # #########
# # # # #
####### # ##### # # #######
### # # # # # ###
### ### # # # # # # # # # ## # # # # # ### ###
######## # # # ###### # # # ########
####### # # # # # # # # # # #######
######## # # # # ####### # # # # ### ###
## # # # # # # # ######
(c) Kelair 2007-2012
root@onlimologger2[101]> cat /etc/motd
Selamat Datang Di
####### # # # # # # # # # # #######
### # # # # # # #########
# # # # #
### ### # # # # # # # # # # # # # # # ### ###
####### # # # # # #######
# # # # #
####### # ##### # # #######
### # # # # # # #########
# # # # #
####### # ##### # # #######
### # # # # # ###
### ### # # # # # # # # # ## # # # # # ### ###
######## # # # ###### # # # ########
######## # # # # ####### # # # # ### ###
(c) Kelair 2007-2012
Gambar 3.29. ASCII Art pada File /etc/motd Petunjuk Operasional
55
####### # # # # # # # # # # #######
##### # # # # # # ######### #
3.3.
Pemilihan Media Komunikasi Data
Sistem transmisi dan komunikasi dalam pengiriman data pengukuran online melalui data logger berbasis mainboard PC ini menggunakan protocol TCP/IP. Oleh karena itu diperlukan topologi jaringan intranet berbasis TCP/IP. Media transmisi datanya dapat menggunakan kabel (wired) atau tanpa kabel (wireless). Pada data logger onlimo OSS ini menggunakan USB Wifi Adaptor sebagai media komunikasi tanpa kabel berbasis TCP/IP.
User Data Logger 4
Wireless Extender
PC Server Access Point Wireless Router
Data Logger 1
Data Logger 2
Data Logger 3
Gambar 3.30. Topologi Jaringan TCP/IP Untuk Komunikasi Data Logger Onlimo OSS Pada masing-masing data logger terdapat sensor yang dikendalikan oleh program control data logger. Di dalam data logger juga terdapat USB wifi adaptor yang digunakan sebagai media komunikasi dalam pengiriman data pengukuran ke PC server melalui perangkat access point / wireless router. Pengguna dari jaringan intranet / internet dapat mengakses data hasil pengukuran masing-masing sensor yang telah dikelola oleh software database monitoring yang dikembangkan berbasis web baik dalam bentuk angka maupun grafik. Pada topologi seperti ini luas jangkauan perangkat data logger dan pc server sangat bergantung kepada spesifikasi teknis dari perangkat USB wifi adaptor yang ada di masing-masing data logger dan access point/wireless router yang digunakan. Untuk memperluas jangkauan komunikasi topologi seperti ini dapat digunakan perangkat wireless extender sesuai spesifikasi yang diinginkan. Penambahan data logger juga dapat dilakukan secara langsung dan mudah, yaitu dengan cara mengkonfigurasikannya seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Petunjuk Operasional
56
Sistem operasi FreeBSD memiliki internal driver di dalam modul kernelnya untuk mengenali perangkat USB Wifi Adaptor agar bisa langsung digunakan. Berikut ini adalah beberapa merk vendor USB Wifi Adaptor yang dapat digunakan oleh sistem operasi FreeBSD Release 9.0 ini. Tabel 3.1. Driver USB Wifi Adaptor Pada FreeBSD 9.0 Rum USB Wifi
Ural USB Wifi
3Com Aolynk WUB320g Abocom WUG2700 Ta Airlink101 AWLL5025 ASUS WL-167g ver 2 Belkin F5D7050 ver 3 Belkin F5D9050 ver 3 Buffalo WLI-U2-SG54HP Buffalo WLI-U2-SG54HG Buffalo WLI-U2-G54HP & WLI-UC-G CNet CWD-854 ver F Conceptronic C54RU ver 2 Corega CG-WLUSB2GO D-Link DWA-110 & D-Link DWA-111 D-Link DWL-G122 rev C1 D-Link WUA-1340 D-Link DWA-140 Digitus DN-7003GR Edimax EW-7318USG Gigabyte GN-WB01GS Gigabyte GN-WI05GS Hawking HWUG1 Hawking HWU54DM Hercules HWGUSB2-54-LB Hercules HWGUSB2-54V2-AP LevelOne WNC-0301USB v3 Linksys WUSB54G rev C Linksys WUSB54GR Planex GW-US54HP and Planex GW-US54Mini2 Planex GW-USMM Senao NUB-3701 Sitecom WL-113 ver 2 Sitecom WL-172 Sweex LW053 TP-LINK TL-WN321G (versi 2.0~4.1)
Petunjuk Operasional
57
AMIT WL532U
ASUS WL-167g
Belkin F5D7050 v2000
Buffalo WLI-U2-KG54-AI
CNet CWD-854
Compex WLU54G 2A1100
Conceptronic C54RU
D-Link DWL-G122 b1
Dynalink WLG25USB
E-Tech WGUS02
Gigabyte GN-WBKG
Hercules HWGUSB2-54
KCORP LifeStyle KLS-685
Linksys WUSB54G v4
Linksys WUSB54GP v4
MSI MS-6861
MSI MS-6865
MSI MS-6869
NovaTech NV-902
OvisLink Evo-W54USB
SerComm UB801R
SparkLAN WL-685R
Surecom EP-9001-g
Sweex LC100060
Tonze UW-6200C
Zinwell ZWX-G261
Zonet ZEW2500P
Pemilihan perangkat USB Wifi Adaptor yang sesuai untuk data loggger onlimo OSS, yaitu yang dapat bekerja dengan sistem operasi FreeBSD 9.0. Tidak semua perangkat USB Wifi Adaptor yang ada di pasaran dapat langsung digunakan sebagai perangkat media komunikasi. Hal ini dikarenakan driver USB wifi adaptor tersebut tidak terdapat dalam modul kernel yang telah disediakan oleh FreeBSD 9.0. Salah satu USB Wifi Adaptor yang software driver-nya terdapat dalam modul kernel FreeBSD 9.0 adalah dari vendor bermerk TP-Link dengan tipe TL-WN321G versi 2.0 ~ 4.1 dan dari merk D-Link dengan tipe DWA 140 seperti gambar di bawah ini. Produk TP-Link menggunakan chipset ‘Ralink RT2571WF’ yang dapat langsung terdeteksi oleh FreeBSD 9.0.
Gambar 3.31. TP-LINK TL-WN321G dan D-Link DWA140 USB Wifi Adaptor Spesifikasi Teknis TP-Link TL-WN321G :
Interface USB 2.0 Wireless speed : 54Mbs Chipset : Ralink RT2571WF / RT73 Version : 2.0 ~ 4.1 Dimensions ( W x D x H ) : 3.4 x 0.9 x 0.4 in. (86.5 x 24 x 10 mm) Antenna Type : On-Board, no gain antenna Wireless Standards : IEEE 802.11g, IEEE 802.11b Frequency : 2.400-2.4835GHz Signal Rate : 11g : Up to 54Mbps(dynamic), 11b : Up to 11Mbps(dynamic) EIRP : < 20dBm (EIRP) Reception Sensitivity : 54M : -68dBm@10% PER, 11M : -85dBm@8% PER, 6M : -88dBm@10% PER, 1M : -90dBm@8% PER Wireless Modes : Ad-Hoc / Infrastructure mode Wireless Security : Support 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK, Modulation Technology : OFDM/CCK/16-QAM/64-QAM Advanced Functions : WMM,Soft AP, PSP X-LINK, Roaming Certification : CE, FCC, RoHS Operating Temperature : 0℃~40℃ (32℉~104℉) Storage Temperature : -40℃~70℃ (-40℉~158℉) Operating Humidity : 10%~90% non-condensing Storage Humidity : 5%~90% non-condensing
Petunjuk Operasional
58
USB Wifi Adaptor TP-Link WN321G dapat digunakan secara langsung dengan menancapkannya ke port USB yang ada pada mainboard di dalam panel data logger. Jika posisi lokasi terlalu sempit dan tidak memungkinkan untuk menancapkannya secara langsung, maka dapat digunakan kabel USB ekstender yang tidak terlalu panjang. Gambar di bawah ini adalah contoh USB Wifi Adaptor TPLink WN321G yang telah terpasang pada data logger berbasis mainboard PC.
USB Ekstender
Gambar 3.32. Pemasangan USB Wifi Adaptor pada Mainboard Data Logger Ada dua prosedur konfigurasi media komunikasi data yang perlu dilakukan dalam membangun jaringan komunikasi online monitoring menggunakan protocol TCP/IP, yaitu mengkonfigurasikan perangkat network access point/wireless router dan mengkonfigurasikan perangkat USB Wifi Adaptor pada data logger. 3.3.1.
Konfigurasi Network Access Point / Wireless Router
Untuk menjaring semua data logger dan sebuah komputer server pada satu jaringan komunikasi untuk pemantauan kualitas air berbasis OSS ini diperlukan sebuah network access point / wireless router yang berfungsi sebagai penghubung antara data logger dan pusat data. Berbeda dengan USB wifi adaptor, hampir semua network access point yang ada di pasaran lokal dapat digunakan sebagai wireless router untuk jaringan komunikasi online monitoring. Luas jangkauannya sangat tergantung dengan spesifikasi access point / wireless router tersebut.
Gambar 3.33. Perangkat Wireless Access Point / Wireless Router Petunjuk Operasional
59
Prosedur konfigurasi network access point / wireless router di semua merk vendor hampir dapat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mengakses secara langsung menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara komputer dan perangkat access point / wireless router tersebut. Biasanya di bagian belakang perangkat ini diberikan beberapa informasi untuk melakukan konfigurasi, yaitu : 1. Mac Address : alamat fisik hardware yang unik 2. IP Address : default alamat IP yang dialokasikan, biasanya 192.168.0.1 atau 192.168.0.254 3. User dan password administrator biasanya ‘admin’ Jika pada bagian belakang perangkat ini tidak terdapat informasi tersebut di atas, maka informasi ini dapat diperoleh dari buku petunjuk pemakaiannya. Gambar berikut ini adalah network access point / wireless router yang digunakan sebagai media komunikasi pada jaringan pemantauan kualitas air menggunakan onlimo OSS data logger berbasis mainboard PC.
Gambar 3.34. Network Wireless Access Point / Wireless N Router TP-Link Spesifikasi Teknis :
Port : 1 10/100Mbps WAN/LAN Port, USB 2.0 Port for 3G modem, a mini USB Port for power supply. Button : Quick Setup Security Button, Reset Button, Mode Switch Power Suplai : 5VDC/1.0A Size ( W x D x H ) : 2.9 x 2.6 x 0.9 in. (74 x 67 x22 mm) Standard Wireless : IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b Frekwensi : 2.4-2.4835GHz Wireless Mode : 3G Router, Travel Router (AP), WISP Client Router Security : Support 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK, Wireless MAC Filtering, Firewall, MAC filtering, Denial of Service (DoS) DHCP : Server, DHCP Client List, Address Reservation Port Forwarding : Virtual Server, Port Triggering, DMZ, UPnP Access Control : Parental Control, Host List, Access Schedule, Rule Management Certification : CE, FCC, RoHS Operating temperature:-10℃~60℃ Storage Temperature : -40℃~80℃ Operating Humidity: 10%~90% non-condensing Storage Humidity : 5%~90% non-condensing
Petunjuk Operasional
60
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan konfigurasi minimal perangkat wireless access point dalam pemantauan kualitas air menggunakan data logger onlimo OSS : 1. Konfigurasikan alamat IP pada komputer dengan alamat IP yang memiliki kelas yang sama dengan kelas alamat IP yang ditetapkan pada perangkat wireless access point tersebut. Dalam Windows 7 dapat dilakukan melalui menu Start Control Panel Network and Internet View network status and tasks Change adaptor settings Local Area Connection Properties Network Configure Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) General. Dalam contoh di bawah ini digunakan alamat IP address 192.168.0.2, karena wireless router yang digunakan memiliki alamat IP 192.168.0.254 (kelas C)
Gambar 3.35. Setting IP Lokal Untuk Mengkonfigurasikan Wireless Router 2. Hubungkan komputer dengan perangkat wireless router menggunakan kabel UTP yang telah disediakan, kemudian nyalakan kedua power suplainya. Setelah keduanya hidup, gunakan program web browser seperti Firefox atau Internet Explorer pada komputer untuk mengakses perangkat wireless router dengan alamat akses Uniform Resource Locator (URL) : http://192.168.0.254/ Sesaat kemudian komputer akan menampilkan menu login seperti gambar di bawah ini. Masukkan ‘admin’ pada kolom User Name dan Password. Pada kolom password kata ‘admin’ akan terenkripsi dan tercetak sebagai karakter ‘*****’. Petunjuk Operasional
61
Gambar 3.36. Prosedur Login pada Perangkat Wireless Router 3. Setelah prosedur login berhasil, komputer akan menampilkan halaman web untuk mengkonfigurasi wireless router yang dimaksud. Klik menu pilihan Wireless Wireless yang ada di frame sebelah kiri. Tuliskan ‘ONLIMO3G’ pada kolom Wireless Network Name (SSID) dan ‘Indonesia’ sebagai Region seperti gambar di bawah ini. Lalu tekan ikon ‘Save’ untuk menyimpan informasinya.
Gambar 3.37. Konfigurasi Wireless Network Name (SSID) 4. Berikutnya adalah mengkonfiguasi sistem keamanan koneksi wireless. Klik menu Wireless Wireless Security. Ada beberapa opsi keamanan yang dapat dikonfigurasi, yaitu : WEP, WPA/WPA2-Enterprise, dan WPA/WPA2 – Personal. Pilih opsi keamanan ‘WPA/WPA2 – Personal (Recommended), kemudian pilih ‘Automatic’ untuk pulldown menu Version dan Encryption, lalu tuliskan ‘onlimo2000’ pada kolom Password sebagai kata kuncinya. Gambar berikut ini adalah contoh pengisian pada menu Wireless Security. Petunjuk Operasional
62
Gambar 3.38. Konfigurasi Wireless Security 5. Konfigurasi berikutnya adalah menu DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang digunakan untuk memberikan batasan alamat IP yang akan digunakan dalam wireless network name (SSID) ‘ONLIMO3G’. Pada contoh di bawah ini menu check list DHCP Server diset ‘Enable’ dengan Start IP Address 192.168.0.100 hingga End IP Address 192.168.0.110. Sedangkan Kolom Default Gateway diisi dengan alamat IP access point / wireless router, yaitu 192.168.0.254.
Gambar 3.39. Konfigurasi DHCP
Petunjuk Operasional
63
3.3.2. Konfigurasi USB Wifi Adaptor Pada sistem operasi freebsd yang telah diinstalasikan pada USB flash disk, perlu dilakukan konfigurasi agar perangkat USB wifi adaptor TP-Link ini dapat digunakan sebagai media komunikasi. Adapun langkah-langkah konfigurasi perangkat ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memudahkan proses konfigurasi data logger, perlu menggunakan LCD monitor dan keyboard pada unit data logger. Kemudian boot data logger menggunakan USB flashdisk yang telah berisi sistem operasi freebsd. 2. Setelah proses boot selesai, lakukan prosedur login sebagai ‘root’ dan ketikkan kata kuncinya sebagai password. Setelah itu data logger akan menampilkan shell prompt ke layar monitor. 3. Di depan shell prompt kemudian akan diketikkan beberapa perintah Unix pada sistem operasi freebsd yang diperlukan untuk mengkonfigurasi perangkat USB Wifi Adaptor.
Gambar 3.40. Proses Konfigurasi Data Logger Onlimo OSS 4. Pertama ketikkan perintah ‘dmesg’ singkatan daemon message, yaitu perintah untuk melihat pesan daemon/program server saat mendeteksi adanya perangkat keras yang ada pada mainboard. Untuk melihat informasinya per layar dapat digunakan perintah ‘pipe’ dan ‘more’ sebagai berikut : ‘dmesg | more’. Berikut ini adalah contoh penggalan pesan daemon saat proses booting data logger. Copyright (c) 1992-2012 The FreeBSD Project. Copyright (c) 1979, 1980, 1983, 1986, 1988, 1989, 1991, 1992, 1993, 1994 The Regents of the University of California. All rights reserved. FreeBSD is a registered trademark of The FreeBSD Foundation. FreeBSD 9.0-RELEASE #0: Tue Jan 3 07:15:25 UTC 2012 [email protected]:/usr/obj/usr/src/sys/GENERIC i386 module run already present! module_register: module pccard/wi already exists! Module pccard/wi failed to register: 17 module_register: module pci/wi already exists! Module pci/wi failed to register: 17 CPU: Intel(R)Pentium(R) Dual CPU E2140 @ 1.60GHz (1599.98-MHz 686-class CPU) Origin = "GenuineIntel" Id = 0x6fd Family = 6 Model = f Stepping = 13 Features=0xbfebfbff
Petunjuk Operasional
64
MOV,PAT,PSE36,CLFLUSH,DTS,ACPI,MMX,FXSR,SSE,SSE2,SS,HTT,TM,PBE> Features2=0xe39d<SSE3,DTES64,MON,DS_CPL,EST,TM2,SSSE3,CX16,xTPR,PDCM> AMD Features=0x20100000 AMD Features2=0x1 TSC: P-state invariant, performance statistics real memory = 536870912 (512 MB) avail memory = 496762880 (473 MB) Event timer "LAPIC" quality 400 ACPI APIC Table: FreeBSD/SMP: Multiprocessor System Detected: 2 CPUs FreeBSD/SMP: 1 package(s) x 2 core(s) cpu0 (BSP): APIC ID: 0 cpu1 (AP): APIC ID: 1 ioapic0: Changing APIC ID to 4 ioapic0 irqs 0-23 on motherboard kbd1 at kbdmux0 acpi0: on motherboard acpi0: Power Button (fixed) acpi0: reservation of 0, a0000 (3) failed acpi0: reservation of 100000, 1f5e0000 (3) failed Timecounter "ACPI-fast" frequency 3579545 Hz quality 900 acpi_timer0: <24-bit timer at 3.579545MHz> port 0x408-0x40b on acpi0 . . .
fff irq 17 at device 0.0 on pci2 re0: Using 1 MSI message re0: Chip rev. 0x34000000 re0: MAC rev. 0x00000000 miibus0: <MII bus> on re0 rlphy0: PHY 1 on miibus0 rlphy0: 10baseT, 10baseT-FDX, 100baseTX, 100baseTX-FDX, auto, auto-flow re0: Ethernet address: 00:1c:25:db:20:d1 . . .
SMP: AP CPU #1 Launched! Timecounter "TSC-low" frequency 12499819 Hz quality 1000 Root mount waiting for: usbus4 Root mount waiting for: usbus4 uhub4: 8 ports with 8 removable, self powered Root mount waiting for: usbus4 ugen4.2: at usbus4 run0: <1.0> on usbus4 run0: MAC/BBP RT3070 (rev 0x0201), RF RT2020 (MIMO 1T1R), address b0:48:7a:8a:f3:ae runfw: root not mounted yet, no way to load image run0: failed loadfirmware of file runfw run0: could not load 8051 microcode device_attach: run0 attach returned 6 Root mount waiting for: usbus4 ugen4.3: <JetFlash> at usbus4 . . .
da0 at umass-sim0 bus 0 scbus3 target 0 lun 0 da0: <JetFlash Transcend 16GB 8.01> Removable Direct Access SCSI-2 device da0: 40.000MB/s transfers da0: 15308MB (31352820 512 byte sectors: 255H 63S/T 1951C) (probe0:umass-sim0:0:0:1): TEST UNIT READY. CDB: 0 20 0 0 0 0 (probe0:umass-sim0:0:0:1): CAM status: SCSI Status Error (probe0:umass-sim0:0:0:1): SCSI status: Check Condition (probe0:umass-sim0:0:0:1): SCSI sense: UNIT ATTENTION asc:28,0 (Not ready to ready change, medium may have changed) cd0 at umass-sim0 bus 0 scbus3 target 0 lun 1 cd0: Removable CD-ROM SCSI-2 device cd0: 40.000MB/s transfers cd0: cd present [22540 x 512 byte records]
Pada contoh di atas bagian yang tercetak tebal adalah device ‘run0’ yang mewakili perangkat USB wifi adaptor TP-Link WIN321G yang terdeteksi oleh program kernel. Saat booting, software driver tidak ada di dalam modul kernel, karena sub partisi root ‘/’ belum sempat dikaitkan (mount) pada saat perangkat tersebut terdeteksi, sehingga perangkat tersebut tidak dapat digunakan. Petunjuk Operasional
65
5. Gunakan perintah ifconfig untuk melihat perangkat koneksi jaringan yang ada seperti contoh di bawah ini, dimana terdapat dua perangkat koneksi jaringan, yaitu ‘re0’ media ethernet dan ‘lo0’ media loopback. Sedangkan media USB Wifi Adaptor tidak terdeteksi. root@onlimologger1[100]> ifconfig -a re0: flags=8802 metric 0 mtu 1500 options=389b ether 00:1c:25:db:20:d1 nd6 options=29 media: Ethernet autoselect (none) status: no carrier lo0: flags=8049 metric 0 mtu 16384 options=3 inet6 ::1 prefixlen 128 inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x7 inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000 nd6 options=21
6. Lepaskan USB wifi adaptor TP-Link dari port USB kemudian tancapkan kembali. Sesaat setelah dilepas dan dipasang, program daemon akan menampilkan pesan yang menyatakan bahwa perangkat koneksi wifi telah terlepas dan terpasang kembali seperti contoh di bawah ini. ugen4.2: at usbus4 (disconnected) ugen4.2: at usbus4 run0: <1.0> on usbus4 run0: MAC/BBP RT3070 (rev 0x0201), RF RT2020 (MIMO 1T1R), address b0:48:7a:8a:f3:ae run0: firmware RT2870 loaded wlan0: Ethernet address: b0:48:7a:8a:f3:ae wlan0: link state changed to UP
7. Cek kembali dengan perintah ifconfig seperti di bawah ini untuk memastikan perangkat USB Wifi Adaptor telah terdeteksi. Pada contoh di bawah ini USB Wifi Adaptor TP-Link WN321G telah terdeteksi sebagai device ‘run0’ dengan mac address b0:48:7a:8a:f3:ae. root@onlimologger1[101]> ifconfig -a re0: flags=8802 metric 0 mtu 1500 options=389b ether 00:1c:25:db:20:d1 nd6 options=29 media: Ethernet autoselect (none) status: no carrier lo0: flags=8049 metric 0 mtu 16384 options=3 inet6 ::1 prefixlen 128 inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x7 inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000 nd6 options=21 run0: flags=8843 metric 0 mtu 2290 ether b0:48:7a:8a:f3:ae nd6 options=29 media: IEEE 802.11 Wireless Ethernet autoselect mode 11g status: no carrier
Petunjuk Operasional
66
8. Jika perangkat USB wifi adaptor telah terdeteksi seperti contoh di atas, maka untuk memudahkan proses konfigurasi perangkat USB wifi adaptor dengan TPLink WN321G, perlu dibuat beberapa file konfigurasi agar perangkat USB Wifi Adaptor tersebut dapat langsung aktif saat data logger onlimo OSS tersebut dinyalakan. 1. Mendefinisikan parameter runfw_load=”YES” pada file /boot/loader.conf agar file driver untuk TP-Link WN321G diload saat proses booting kernel. runfw_load="YES"
2. Definisikan beberapa paramater pada file konfigurasi /etc/rc.conf seperti contoh di bawah ini. Koneksi intranet (inet) pada perangkat USB wifi adaptor ‘run0’ didefinisikan sebagai wireless LAN atau disingkat wlans_run0 (wlan0).
IP address Netmask (kelas C) Access point / SSID Default router (gateway)
: 192.168.0.101 : 255.255.255.0 : ONLIMO3G : 192.168.0.254
wlans_run0="wlan0" ifconfig_wlan0="WPA inet 192.168.0.101 netmask 255.255.255.0 ssid ONLIMO3G" defaultrouter="192.168.0.254"
3. Membuat file konfigurasi /etc/wpa_supplicant.conf untuk mendefinisikan informasi ssid=”ONLIMO3G”), password psk=”onlimo2000” dan prioritas akses (priority) pada network access point yang digunakan dalam jaringan intranet untuk keperluan online monitoring berbasis OSS. ctrl_interface=/var/run/wpa_supplicant eapol_version=2 ap_scan=1 fast_reauth=1 network={ ssid="ONLIMO3G" psk="onlimo2000" priority=5 } network={ priority=5 key_mgmt=NONE }
9. Setelah semua file konfigurasi yang diperlukan dibuat, langkah berikutnya adalah merestart data logger atau mengaktifkan secara manual konfigurasi jaringan tersebut dengan cara mengetikkan perintah ‘/etc/rc.d/netif start’ seperti contoh di bawah ini. Petunjuk Operasional
67
root@onlimologger1[102]> /etc/rc.d/netif start Starting Network: lo0 re0 run0 wlan0. lo0: flags=8049 metric 0 mtu 16384 options=3 inet6 ::1 prefixlen 128 inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x7 inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000 nd6 options=21 re0: flags=8802 metric 0 mtu 1500 options=389b ether 00:1c:25:db:20:d1 nd6 options=29 media: Ethernet autoselect (none) status: no carrier run0: flags=8a43 metric 0 mtu 2290 ether b0:48:7a:8a:f3:ae nd6 options=29 media: IEEE 802.11 Wireless Ethernet autoselect mode 11g status: associated wlan0: flags=8843 metric 0 mtu 1500 ether b0:48:7a:8a:f3:ae inet6 fe80::b248:7aff:fe8a:f3ae%wlan0 prefixlen 64 scopeid 0x9 inet 192.168.0.101 netmask 0xffffff00 broadcast 192.168.0.255 nd6 options=29 media: IEEE 802.11 Wireless Ethernet OFDM/54Mbps mode 11g status: associated ssid ONLIMO3G channel 6 (2437 MHz 11g) bssid 90:f6:52:2d:04:72 country US authmode WPA privacy ON deftxkey UNDEF TKIP 2:128-bit txpower 0 bmiss 7 scanvalid 60 protmode CTS wme roaming MANUAL
Pada contoh di atas USB wifi adaptor TPLink WN321G yang terdeteksi sebagai run0 dengan ethernet / MAC address b0:48:7a:8a:f3:ae telah didefinisikan sebagai wireless LAN device wlan0 dan tersambung intranet (inet) dengan IP address 192.168.0.101 netmask 0xffffff00 dan broadcast address 192.168.0.255 serta terasosiasi dengan network access point atau ssid ONLIMO3G dengan kecepatan 54Mbps. Otentifikasi keamanan koneksinya menggunakan WPA TKIP 128bit. 10. Untuk memeriksa apakah data logger telah terhubung dengan jaringan wireless network name (SSID) ‘ONLIMO3G’, dapat dilakukan dengan menjalankan perintah ‘ping 192.168.0.101’ sebagai alamat IP data logger ke1 seperti contoh di bawah ini. C:\> ping 192.168.0.101 Pinging 192.168.0.101 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.0.101: bytes=32 time=15ms TTL=64 Reply from 192.168.0.101: bytes=32 time=2ms TTL=64 Reply from 192.168.0.101: bytes=32 time=3ms TTL=64 Reply from 192.168.0.101: bytes=32 time=2ms TTL=64 Ping statistics for 192.168.0.101: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 2ms, Maximum = 15ms, Average = 5ms
Petunjuk Operasional
68
3.4.
Instalasi Software Control Data Logger
Software control data logger digunakan untuk mengendalikan kerja sensor dalam melalukan pengukuran kualitas air berdasarkan parameter setting yang ditentukan oleh pengguna. Program control data logger merupakan program utama dalam sistem pemantauan kualitas air online berbasis OSS ini. Oleh karena itu program ini perlu diinstalasikan ke dalam perangkat USB Flash Disk yang digunakan oleh data logger. Adapun prosedur instalasinya adalah sebagai berikut : 1. Gunakan layar monitor dan keyboard pada unit data logger onlimo OSS untuk keperluan visualisasi agar mempermudah proses instalasi software control data logger. Kemudian pasang kabel serial RS232C unit sensor pada konektor male RS232C dan soket power 12VDC yang ada di bagian bawah box panel.
Gambar 3.41. Konfigurasi Data Logger Menggunakan LCD dan Keyboard 2. Nyalakan data logger onlimo OSS, kemudian lakukan prosedur login dengan menggunakan nama login ‘onlimo’ seperti yang telah diregistrasi pada saat instalasi sistem operasi freebsd ke dalam USB Flash Disk. Jika terlupa dan tidak bisa login menggunakan nama login ‘onlimo’ tersebut, lakukan prosedur login sebagai superuser menggunakan nama login ‘root’. Entering character mode Escape character is '^]'.
FreeBSD/i386 (onlimologger1) (pts/1) login: onlimo Password:
Petunjuk Operasional
69
3. Setelah berhasil masuk ke dalam sistem data logger, komputer akan menampilkan pesan berikut ke layar monitor. Ketik perintah ‘pwd’ untuk memastikan telah berada pada home directory onlimo (/home/onlimo). Kemudian dengan menggunakan perintah switch user ‘su’ masuk sebagai superuser/root menggunakan password superuser tersebut. FreeBSD 9.0-RELEASE (GENERIC) #0: Tue Jan
3 07:15:25 UTC 2012
Selamat Datang Di
####### # # # # # # # # # # #######
### # # # # # # #########
# # # # #
### ### # # # # # # # # # # # # # # # ### ###
####### # # # # # #######
# # # # #
### # # # # # # #########
####### # ##### # # #######
# # # # #
### # # # # # ###
####### # ##### # # #######
### ### # # # # # # # # # ## # # # # # ### ###
####### # # # # # # # # # # #######
######## ######## # # # # # # # ###### ####### # # # # # # # ######## ### ###
## # # # # # # # # #####
(c) Kelair 2007-2012
onlimo@onlimologger1[1]>pwd /home/onlimo onlimo@onlimologger1[2]>su Password: root@onlimologger1[100]>
4. Karena data logger tidak memiliki CDROM, maka gunakan komputer lain untuk menyalin / membuat copy file program control data logger versi onlimo 1.6 yang terdapat dalam file ‘appctldtlogger16.tar.gz’ ke dalam USB flash disk lain. Lalu tancapkan USB flash disk tersebut ke port USB, kemudian untuk menggunaan USB flash disk tersebut gunakan perintah ‘mount –t msdosfs /dev/da0s1 /mnt’ pada device USB Flash Disk (/dev/da0s1) yang terdeteksi oleh data logger. Perintah ‘dmesg’ digunakan untuk melihat nama device USB flash disk. root@onlimologger1[101]>dmesg . . . umass0: <SanDisk Cruzer Slice, class 0/0, rev 2.00/2.00, addr 2> on usbus6 umass0: SCSI over Bulk-Only; quirks = 0x4100 umass0:3:0:-1: Attached to scbus3 da0 at umass-sim0 bus 0 scbus3 target 0 lun 0 da0: <SanDisk Cruzer Slice 8.02> Removable Direct Access SCSI-0 device da0: 40.000MB/s transfers da0: 7663MB (15695871 512 byte sectors: 255H 63S/T 977C) root@onlimologger1[102]> mount –t msdosfs /dev/da0s1 /mnt root@onlimologger1[113]> cp /mnt/appctldtlogger16.tar.gz . root@onlimologger1[114]> pwd /home/onlimo root@onlimologger1[115]> ls appctldtlogger16.tar.gz
Petunjuk Operasional
70
5. Ekstrak program control data logger onlimo versi 1.6 ‘appctldtlogger16.tar.gz’ di dalam home directory onlimo menggunakan perintah cat, gunzip, gzcat dan tar. Untuk melihat isi file tar.gz tersebut dapat digunakan perintah : gzcat appctldtlogger16.tar.gz | tar tvf atau cat appctldtlogger16.tar.gz | gunzip | tar tvf Untuk mengekstrak file tar.gz tersebut dapat digunakan perintah : gzcat appctldtlogger16.tar.gz | tar xf atau cat appctldtlogger16.tar.gz | gunzip | tar xf Berikut ini adalah contoh ekseskusi perintah untuk melihat dan mengekstrak file tar.gz tersebut di atas. Pada contoh ini setelah diekstrak, maka akan muncul direktori bin/ yang berisi file-file program control data logger. root@onlimologger1[116]> cat appctldtlogger16.tar.gz | gunzip | tar tvf drwxr-xr-x 0 onlimo onlimo 0 Jul 15 07:05 ./ drwxr-xr-x 0 onlimo onlimo 0 Jul 15 06:52 ./bin/ -rw-r--r-- 0 onlimo onlimo 863 Jul 15 06:53 ./.cshrc -rwxr-xr-x 0 onlimo onlimo 288031 Jul 14 13:13 ./bin/onlimo16 lrwxr-xr-x 0 root onlimo 0 Jul 15 06:52 ./bin/onlimo -> onlimo16 -rw-r--r-- 0 onlimo onlimo 0 Jul 15 06:52 ./bin/monitoring.log -rwxr-xr-x 0 onlimo onlimo 288310 Jul 14 13:13 ./bin/onlimosim16 lrwxr-xr-x 0 root onlimo 0 Jul 15 06:52 ./bin/onlimosim -> onlimosim16 -rw-r--r-- 0 onlimo onlimo 1257 Jul 15 07:03 ./bin/onlimo.conf -rwxr-xr-x 0 onlimo onlimo 474 Jul 14 13:10 ./bin/cekquery root@onlimologger1[117]> gzcat appctldtlogger16.tar.gz | tar xf root@onlimologger1[118]> ls -l bin total 576 -rwxr-xr-x 1 onlimo onlimo 474 Jul 14 13:10 cekquery -rw-r--r-- 1 onlimo onlimo 0 Jul 15 06:52 monitoring.log lrwxr-xr-x 1 root onlimo 8 Jul 15 06:52 onlimo -> onlimo16 -rw-r--r-- 1 onlimo onlimo 1257 Jul 15 07:03 onlimo.conf -rwxr-xr-x 1 onlimo onlimo 288031 Jul 14 13:13 onlimo16 lrwxr-xr-x 1 root onlimo 11 Jul 15 06:52 onlimosim -> onlimosim16 -rwxr-xr-x 1 onlimo onlimo 288310 Jul 14 13:13 onlimosim16 root@onlimologger1[119]> umount /mnt
File onlimo merupakan symbolic link dari file onlimo16 sehingga keduanya adalah identik, file onlimosim merupakan symbolic link dari file onlimosim16 dan keduanya identik. File onlimo atau onlimo16 digunakan untuk mengontrol unit sensor dalam melakukan pengukuran kualitas air berdasarkan setting parameter yang terdapat di dalam file onlimo.conf. File cekquery adalah program shell script yang digunakan untuk mengecek data terkini yang telah terkirim ke pusat data. Sedangkan file monitoring.log digunakan untuk mencatat semua error/kesalahan yang mungkin dihasilkan oleh program onlimo/onlimo16 pada saat melakukan pengambilan data melalui unit sensor, sehingga dapat diketahui kapan dan kenapa data logger tidak berfungsi semestinya. Perintah ‘umount /mnt’ digunakan untuk melepaskan / eject USB flash disk’
Petunjuk Operasional
71
6. Langkah berikutnya adalah menyunting file onlimo.conf menggunakan perintah editor ‘vi’ dan memastikan nilai setting parameter di dalamnya. Pada contoh di bawah ini sensor terhubung dengan perangkat data logger melalui device file port /dev/ttyU0. ID stasiun untuk data logger onlimologger1 adalah OSS1, interval waktu data peringatan dini adalah 5 menit (300 detik) dan interval waktu data periodik adalah 1 jam (3600 detik). root@onlimologger1[120]> vi bin/onlimo.conf comport baudrate idstasiun twarning tperiodik
= = = = =
/dev/ttyU0 9600 OSS1 300 3600
# # # # #
nama device file communication port kecepatan koneksi data nomor identifikasi stasiun interval waktu data early warning system (detik) interval waktu data periodik (detik)
mysqldb mysqltable ipaddress username password
= = = = =
onlimodb Pengukuran 127.0.0.1 root
# # # # #
nama database MySQL nama table database ip address MySQL server MySQL user name MySQL password
filelog
= /home/onlimo/bin/monitoring.log
BMSUHU BMDHL BMTDS BMSAL BMDO BMPH
= = = = = =
25,00 10,00 10,00 10,00 05,00 06,50
32,00 20,00 15,00 15,00 06,00 07,05
# # # # # #
batasan batasan batasan batasan batasan batasan
baku baku baku baku baku baku
mutu mutu mutu mutu mutu mutu
# file pencatatan pesan error temperatur daya hantar listrik zat padat terlarut Salinitas / kadar garam DO /oksigen terlarut pH /asam - basa
7. Agar data logger dapat menjalankan program control data logger secara otomatis saat booting, maka perlu dibuat file /etc/rc.local yang berisi konfigurasi seperti contoh di bawah ini menggunakan perintah editor ‘vi’. root@onlimologger1[121]> vi /etc/rc.local /home/onlimo/bin/onlimo /home/onlimo/bin/onlimo.conf
8. Setelah semua konfigurasi dilakukan, langkah berikutnya adalah menguji data logger dengan menjalankan perintah program onlimosim dan cekquery yang ada di dalam direktori bin/. Pastikan terlebih dahulu komputer server telah dalam keadaan beroperasi dan terhubung dengan access point / wireless router SSID ONLIMO3G. Program onlimosim digunakan untuk mensimulasikan koneksi ke sensor dengan memberikan data acak dan mengirimkannya ke komputer server melalui konfigurasi jaringan intranet. root@onlimologger1[122]> bin/onlimosim bin/onlimo.conf Mempersiapkan program .... selesai. Pengambilan data dimulai. root@onlimologger1[123]> bin/cekquery OSS1
9. Setelah program onlimosim berhasil dijalankan, maka komputer akan memberikan pesan bahwa pengambilan data telah dimulai ke layar monitor seperti contoh di atas. Eksekusi perintah program ‘bin/cekquery OSS1’ akan menampilkan hasil pengukuran terkini ke layar monitor seperti contoh berikut. Petunjuk Operasional
72
+-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+ | IDStasiun | Tanggal | Jam | Suhu | TDS | DO | PH | EWS_PER | +-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+ | OSS1 | 2012-07-15 | 09:35:08 | 31.81 | 14.41 | 5.34 | 6.54 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:34:08 | 31.81 | 12.8 | 5.36 | 7 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:33:08 | 31.62 | 13.14 | 6 | 6.56 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:32:08 | 29.01 | 10.55 | 5.87 | 6.75 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:31:08 | 30.44 | 11.22 | 5.36 | 6.76 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:30:08 | 26.48 | 10.8 | 5.6 | 6.76 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 09:29:08 | 25.77 | 14.43 | 5.49 | 6.86 | PER | +-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+
10. Setelah sistem software dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan program simulator onlimosim, berarti data logger sudah dapat digunakan untuk memantau kualitas air dan berkomunikasi dengan komputer server untuk mengirimkan datanya. Langkah berikutnya adalah menjalankan program control data logger sesungguhnya ‘onlimo’ untuk melakukan pengukuran secara online. 11. Matikan proses program onlimosim dengan perintah ‘kill’ atau ‘kill -9’ diikuti dengan nomor prosesnya yang dapat dicari dengan perintah ‘ps’ dan ‘grep’ seperti contoh berikut. root@onlimologger1[124]> ps -ax | grep onlimosim 2844 ?? Ss 0:00.00 bin/onlimosim bin/onlimo.conf (onlimosim16) 2857 0 S+ 0:00.00 grep onlimosim root@onlimologger1[125]> kill 2844
12. Restart data logger menggunakan perintah ‘shutdown –r now’ atau jalankan program control data logger sesungguhnya ‘onlimo’ secara manual dengan file konfigurasi onlimo.conf di depannya. Kemudian jalankan pula program script bin/cekquery untuk melihat status pengiriman data terkini ke komputer server. root@onlimologger1[126]> bin/onlimo bin/onlimo.conf Mempersiapkan program .... selesai. Pengambilan data dimulai. root@onlimologger1[127]> bin/cekquery OSS1
13. Eksekusi perintah program ‘bin/cekquery OSS1’ akan menampilkan hasil pengukuran terkini ke layar monitor seperti contoh berikut. +-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+ | IDStasiun | Tanggal | Jam | Suhu | TDS | DO | PH | EWS_PER | +-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+ | OSS1 | 2012-07-15 | 19:15:00 | 30.79 | 12.35 | 5.72 | 6.69 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:14:00 | 28.16 | 11.98 | 5.86 | 6.82 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:13:00 | 25.8 | 13.1 | 5.69 | 6.55 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:12:00 | 27.83 | 14.43 | 5.59 | 6.61 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:11:00 | 26.65 | 12.06 | 5.82 | 6.86 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:10:00 | 27.72 | 13.06 | 5.65 | 6.74 | PER | | OSS1 | 2012-07-15 | 19:09:00 | 26.59 | 14.18 | 5.98 | 6.86 | PER | +-----------+------------+----------+-------+-------+------+------+---------+
14. Jika merestart data logger, maka program script cekquery tidak dapat dijalankan secara otomatis, namun pengukuran secara online tetap dapat dilakukan oleh data logger dan hasilnya dapat terkirim ke komputer server. Program script cekquery dapat dijalankan secara manual dengan melakukan prosedur login sebagai superuser terlebih dahulu. Petunjuk Operasional
73