BAB III HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1.
Deskripsi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Sebelum pelaksanaan Praktik kerja lapangan diberikan penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja lapangan dilakukan beberapa kegiatan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh karyawan BPR syariah Artha Surya barokah dalam penyusunan laporan ini. Saat praktik kerja lapangan di PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah diberikan kesempatan untuk terjun dan mengetahui secara langsung bidang dan prosedur pencatatan akuntansi bank di PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah. Disamping itu, juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendengarkan penjelasanpenjelasan, baik secara lisan, maupun tulisan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan laporan praktik kerja lapangan. Setiap tugas mendapat bimbingan secara langsung untuk menyelesaikan tugas ini. Mengenai diskripsi secara lengkap kegiatan Praktik kerja lapangan di PT BPR Syariah Artha Surya Barokah adalah sebagai berikut : 1. Tanggal 9 Mei 2011 Ijin Kepada Kepala Cabang PT BPR Syariah Artha Surya Barokah Cabang Kendal karena akan mengurus bimbingan proposal Praktik Kerja Lapangan 2. Tanggal 13 Mei 2011
30
Bertemu dengan kepala cabang PT BPR Artha Surya Barokah Cabang Kendal dan diberi pengarahan pelaksanaan praktik kerja lapangan. 3. Tanggal 25 Mei 2011 Hari pertama mulai praktik dan berkenalan dengan karyawan PT BPR Syariah Artah Suraya Barokah Cabang Kendal. 4. Tanggal 26-3 Juni 2011 Diberi penjelasan dan membantu karyawan di bagian Accounting dalam pencatatan transaksi harian. 5. Tanggal 6-10 Juni 2011 Diberi
tugas
untuk
membantu
karyawan
bagian
administrasi
pembiayaan untuk mengisi surat penyertaan menerima pembiayaan yang terlebih dahulu diberikan penjelasan, setelah itu mengarsip supaya dapat diteliti kembali apabila terjadi sesuatu. Dalam satu minggu diberi tugas pada bagian Customer Survice 6. Tanggal 13-17 Juni 2011 Diberi tugas untuk membantu karyawan bagian teller untuk menginput data nasabah yang melakukan transaksi pada saat itu dan hari sebelumnya dan mevalidasi. 7. Tanggal 20-23 Juni 2011 Diberi pengarahan oleh bagian marketing dalam pemilihan calon masalah yang dapat diberi pembiayaan.
8. Tanggal 24 Juni 2011 Evaluasi praktik kerja lapangan yang telah di dapat di PT BPR Syariah Artha Surya Barokah Cabang Kendal dan acara perpisahan dengan
31
seluruh karyawan PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah Cabang Kendal. 9. Tanggal 13 Agustus 2010 Evaluasi Praktik Kerja Lapangan yang telah di dapat di PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dan acara perpisahan dengan seluruh karyawan PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah
3.2.
Hasil Kerja Praktik Lapangan 3.2.1.
Definisi pembiayaan Pembiayaan adalah penyediaan dana .atau tagihan BPR Syariah kepada nasabah berdasarkan akad Mudharabah dan atau Musyarakah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Unsur-unsur dalam pembiayaan adalah: a. Unsur kepercayaan adalah mempercayakan sejumlah uang untuk dikelola peminjam. b. Unsur waktu adanya jangka waktu pengembalian pinjaman. c. Unsur resiko yaitu akibat yang dapat timbul karena adanya jangka waktu antara pemberian pinjaman dan pelunasannya. d. Unsur
penyerahan
adalah
nilai
ekonomi
uang
yang
dikembangkan pada saat pelunasan nilainya sama dengan nilai ekonomi uang pada saat pemberian pinjaman .
32
3.2.2.
Pembiayaan Mudharabah Mudharabah berasal dari kata Dharb yang artinya melakukan perjalanan yang umumnya untuk berniaga. Istilah Dharb populer digunakan oleh penduduk Irak. Untuk maksud yang sama, penduduk Hijaz menggunakan istilah muqharadah atau qiradh yang berarti memotong Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul amal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan
yang
dihasilkan
dibagi
menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena keuangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Pembiayaan Mudharabah dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola dengan kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara atau objek investasi. 2. Mudharabah Muthlaqah Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara pemilik dalam dan pengelola tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat. Cara maupun objek investasi.
33
Dalam hal ini pemilik dana. memberi kewenangan yang sengat luas kepada mudharib untuk menggunakan dana yang diinvestasikan.
3.2.3.
Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Definisi ini menunjukkan bahwa transaksi murabahah tidak harus dalam bentuk pembayaran tangguh (kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari. Pembiayaan yang berbasis pada jual beli, untuk keperluan pembelian barang modal, alat-alat produktif maupun barangbarang yang. sifatnya konsumtif' seperti pembelian mesin, sepeda motor, renovasi toko/ warung, pembelian etalase, pembelian alatalat rumah tangga dan barang-barang lainnya. Transaksi murabahah memiliki fleksibilitas dalam hal waktu pembayaran. Praktik yang paling banyak digunakan adalah skema pembayaran dengan cara mencicil setelah menerima barang. Adapun
praktik
dengan
pembayaran
sekaligus
setelah
ditangguhkan beberapa lama, diterapkan diterapkan secara selektif pada nasabah pembiayaan dengan katakteristik penerimaan
34
pendapatan musiman, seperti nasabah yang memiliki usaha pemasok barang dengan pembeli yang membayar secara periodik. Pembolehan penggunaan Pembiayaan secara murabahah didasarkan Surat Al Baqarah ayal 275 yang menyatakan bahwa Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Rukun Transaksi Murabahah, antara lain: 1. Transaktor, yaitu adanya pembeli (nasabah) dan penjual (bank syariah). 2. Objek merubahah yang didalamnya terkandung barang dan harga. 3. Ijab dan kabul berupa pernyataan kehendak masing-masing pihak, baik dalam bentuk ucapan atau perbuatan.
3.2.4.
Pembiayaan Ijarah Pembiayaan
Ijarah
merupakan
pembiayaan
yang
memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti pemindahan Ijarah akan barang. Pembiayaan ljarah dalam suatu. lembaga keuangan syariah dapat digunakan untuk transaksi penyewaan suatu barang maupun penggunaan suatu jasa yang dibutuhkan oleh nasabah. Pembiayaan yang berbasis pada sewa untuk pembelian produk jasa, seperti talangan biaya sekolah, talangan biaya pernikahan, sewa rumah, sewa toko kios dan lain-lain.
35
Bagi bank syariah, transaksi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis pembiayaan lainnya, yaitu : 1. Dibandingkan dengan pembiayaan murabahah, pembiayaan ijarah lebih fleksibel dalam hal objek transaksi. Pada pembiayaan murabahah, objek transaksi haruslah berupa barang; sedangkan pada pembiayaan ijarah objek transaksi dapat berupa jasa seperti jasa kesehatan, pendidikan, ketenagaan kerjaan, pariwisata, dan lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah 2. Dibandingkan
dengan
investasi,
Pembiayaan
ijarah
mengandung risiko usaha yang lebih rendah, yaitu adanya pendapatan sewa yang relatif tetap. Rukun Transaksi Ijarah, antara lain: 1. Transaktor (penyewa dan pemberi sewa) 2. Objek Ijarah (fasilitas dan uang) 3. Ijab dan kabul yang menunjukkan serah terima, baik berupa ucapan atau perbuatan 3.2.5.
Pembiayaan Qardh Qard secara bahasa bermakna Al-Qath`u yang berarti memotong, Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat tagaih atau diminta kembali tanpa mengharapkan imbalan. Al Qardh adalah akad pinjaman dari LKS kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan pokok pinjaman yang diterimanya kepada LKS pada waktu dan dengan cara
36
pengembahan yang telah disepakati Rukun Qordh sama dengan jual beli yaitu Ijab Qobul (Sighat) Syarat-syarat harta yang boleh dipinjamkan : a. Qardh dianggap sah pada harta mitsil, yaitu sesuatu yang tidak terjadi perbedaan yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai b. Membolehkan Qard pada denda yang tidak dapat diserahkan ataupun benda yang ditukar, ditimbang atau yang dihitung c. Membolehkan
Qard
pada
setiap
benda
yang
dapat
barang
yang
diperjualbelikan kecuali manusia. d. Barang
yang
dapat
dipinjamkan
adalah
diperbolehkan dalam Islam. e. Barang yang dipinjamkan harus memiliki manfaat Dalam Pembiayaan Qarah ada beberapa syarat orang yang berakad (peminjam dan pemberi pinjaman). a. Orang yang melakukan akad adalah orang yang layak bermuamalah, seperti baligh, berakal dan cerdas b. Yang mengutangkan atas kemauan sendiri dan tidak dipaksa c. Orang yang mengatakan disyaratkan orang yang layak berderma Dari hasil penelitian pada PT BRP Syariah Artha Surya barokah Cabang Kendal Qard sebagai produk pembiayaan (permodalan) bagi usaha mikro. Syat Qardh tidak memberikan keuntungan finansial bagi pihak yang meminjamkan.
37
Kemudahan dan keunggulan pada pembiayaan Qardh antara lain : a. Proses cepat dan mudah b. Biaya simpanan yang kompetitif mulai dari Rp. 66600,- per hari. c. Sesuai syariah (bebas riba) d. Jaminan (emas) diasuransikan secara syariah sehingga man dalam penyimpanan baik e. Jangka waktu fleksibel 1-2 bulan dan dapat diperpanjang. Adapun syarat dalam pengajuan Qardh : a. Foto Copy (KTP/ SIM/ Paspor) dan mengisi form pinjam-gadai b. Menyerahkan Jaminan berupa emas beserta surat-surat atau kwitansi.
Dalam pembiayaan Qard, nilai taksiran emasnya adalah harga emas sekarang di kalikan berat emasnya, dan nilai taksiran emas diambil 85% dari harga emas Contoh : Pak Siamet ingin menggandakan emas dengan berat 3 gram, harga emas di pasar adalah Rp. 300.000,- berapakah nilai taksiran emas tersebut ? Harga emas x berat emas = y 3 gram x Rp. 300.000 = 900.000 Nilai taksiran = Rp. 900.000 x 85 % = Rp. 765.000,-
38
Jadi, pembiayaan yang dapat dikeluarkan dari perhitungan di atas adalah Rp. 765.000,-. Kegiatan usaha BPR Syariah Artha Surya Barokah Semarang 1. Menghimpun dana masyarakat 2. Menyalurkan pembiayaan 3. Menerima dan menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infaq, dan Shodaqoh). 4. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh BPR Syariah Artha Surya Barokah sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah Nasional.
39
Mekanisme Penerapan Pembiayaan pada PT BPR Syariah Artha Surya Barokah Semarang
3.3.
Proses Pembiayaan Proses Pembiayaan
Monitoring dan pembinaan
Tahap Awal
Dokumentasi
Permohonan
Sebelum penandatangan akad
Reguler
Penilaian
Sebelum realisasi Pembiayaan
Pembinaan
Persetujuan
Keterangan : INISIASI 1. Pada tahap ini Bank menetapkan kriteria nasabah pembiayaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan kemudian melakukan penilaian serta memberikan keputusan hasil penilaian. 2. Dalam tahap awal terdiri dari 3 proses yang dilakukan : a. Permohonan b. Penilaian c. Persetujuan
40
3.3.1. PERMOHONAN 1. Merupakan proses awal dalam mencari nasabah sesuai kriteria yang telah ditetapkan Bank : 2. Tahapan yang dilakukan: a. Penetapan target market, misalnya sektor perdagangan. b. Penetapan sektor usaha, misalnya pedagang tradisional. c. Penetapan risk acceptance assets criteria (RAAC), misalnya resiko pedagang tradisional d. Penetapan ,nasabah yang Blok A, petani jagung. 3. Memenuhi syarat-syarat pengajuan pembiayaan: a. Mengisi formulir pembiayaan. b. Foto copy KTP suami-istri yang masih berlaku. c. Foto copy KTP orang tua bila masih lajang. d. Foto copy kartu keluarga. e. Foto copy agunan: BPKB Kendaraan disertai foto copy STNK sepeda motor minimal tahun 2000, mobil tahun 1997, SERTIFIKAT. SHM/HGB disertai SPPT PBB terakhir. f.
Foto copy surat akta nikah,
g. Slip gaji terakhir untuk pegawai. h. Bersedia di survey (rumah atau tempat usaha)
41
3.3.2. PENILAIAN Ada tahapan proses Penilaian yang dilakukan yaitu: 1. Melakukan kunjungan ke nasabah dengan ,laporan kunjungan nasabah (call report) a. Tujuan Menilai kelayakan usaha calon nasabah. Mengantisipasi risiko yang mungkin muncul Menghitung kebutuhan dana calon nasabah. Menilai subjek hukum calon nasabah, apakah cakap hukum atau tidak cakap hukum. b. Hasil Kunjungan c. Rencana tindak lanjut 2. Pengumpulan Data: a. Surat permohonan nasabah b. Data legalitas c. Data keuangan nasabah. d. Data jaminan e. Gambaran ringkas usaha yang dibiayai f.
Proyeksi keuangan
3. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam financing file, a. Persetujuan b. Keterangan ringkas nasabah c. Kolektibilitas d. Analisa keuangan e. Laporan keuangan
42
f.
Permintaan informasi
g. Korespondensi internat h. Penilaian jaminan i.
Permanen
4. Tahapan Evaluasi: a. Evaluasi kelayakan usaha yang akan dibiayai b. Evaluasi dokumentasi legalitas; taksasi jaminan, checking (BI, Trade, Personal) 5. Evaluasi data disajikan ke dalam Usulan Pembiayaan (UP), dengan outline sebagai berikut: a. Tujuan Besarnya kebutuhan, fasilitas pembiayaan yang diajukan Kegunaan fasilitas yang dibiayai Jangka waktu b. Latar
belakang
nasabah
(legalitas,
Kepemilikan,
Kepengurusan, track record,dll) c. Hubungan perbankan nasabah d. Usaha nasabah sarana, proses produksi, supplier, konsumen, industri nasabah) e. Deskripsi usaha yang dibiayai f.
Analisis keuangan dan penentuan plafon pembiayaan
g. Analisis jaminan h. Aspek syariah i.
Kesimpulan
j.
Rekomendasi struktur fasilitas
43
3.3.3. PERSETUJUAN A/M mempresentasikan UP di depan komite pembiayaan (minimal 3 orang. Yang salah satunya mempunyai Limit approval). Keputusan Komite Pembiayaan: . 1. DITOLAK seluruh dokumen nasabah dikembalikan disertai surat penolakan. 2. DISETUJUI, A/M membual Offering Letter' (OL) surat persetujuan prinsip pembiayaan yang ditandatangani oleh Direksi/Pemimpin Cabang Kepala Bagian. OL adalah dokumentasi legal berisi komitmen bank untuk membiayai usaha nasabah.
3.3.4. DOKUMENTASI 1. Sebelum Penandatanganan a. Offering Letter b. Akad pembiayaan c. Dokumen pendukung: kontrak kerja, asuransi, dll. 2. Sebelum realisasi dana a. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan (SPRP) b. Tanda terima barang c. Surat perintah transfer dana d. Dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam OL
44
3.3.5. MONITORTNG & PEMBINAAN Maksud dan Tujuan Monitoring 1. Agar Pembiayaan yang disalurkan tidak menyimpang dari hal disepakati 2. Mengetahui perkembangan nasabah pembiayaan, sehingga dapat secara dini timbulnya risiko-risiko yang ada Ruang Lingkup Monitoring: 1. Kewajiban-kewajiban nasabah 2. Penyaluran dana 3. Penilaian kolektabilitas 4. Administrasi dokumen nasabah 5. Kondisi usaha 6. Kondisi agunan : 7. Kondisi cash flow
45
CONTOH PERHITUNGAN ANGSURAN PEMBIAYAAN MURABAHAH Adapun cara perhitungan Pembiyaan Murabahah pada BPR Syariah Artha Surya Barokah Semarang.
Tabel 3.1 Tabel Angsuran Pembiayaan Murabahah Jangka Waktu Plafon / Pembiayaan
12 bulan
24 bulan
Rp.
1.000.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp.
41.666,67,-
Rp.
1.500.000,-
Rp.
125.000,-
Rp.
62.500,-
Rp.
2.000.000,-
Rp. 166.666,67,-
Rp.
83.333,33,-
Rp.
2.500.000,-
Rp. 208.333,22,-
Rp. 104.166,67,-
Rp.
3.000.000,-
Rp.
Rp.
Rp.
3.500.000,-
Rp. 291.666,66,-
Rp. 145.833,33,-
Rp.
4.000.000,-
Rp. 333.333,33,-
Rp. 166.666,67,-
Rp.
4.500.000,-
Rp.
Rp.
Rp.
5.000.000,-
Rp. 416.666,67,-
250.000,-
375.000,-
125.000,-
187.500,-
Rp. 208.333,33,-
Dari tabel di atas perhitungan angsuran pembiayaan diperoleh dari
Rumus Angsuran Pembiayaan
Besarnya Plafon/ Pembiayaan Jangka waktu
46
Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah dapat dibayarkan
secara
tunai
maupun
dipotong
langsung
dengan
pembiayaan tersebut. Pembiayaan semata-mata bertujuan untuk pengembangan usaha bank. Adapun contoh soal pembiayaan Tuan
Rahman
berumur
35
tahun
beserta
istri
mengajukan
pembiayaan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Artha Surya Barokah
Cabang
Weleri
sebesar
Rp.
3.000.000,-
guna
mengembangkan usaha pembiayaan tersebut akan dilunasi selama 12 bulan. Tuan Rahman bertempat tinggal sesuai KTP di Desa Sambongsari dan memiliki surat keterangan / rekomendasi dari pimpinan Ranting Bapelurzam Cabang Weleri. Perhitungan: a. Biaya-biaya 1) Biaya Administrasi
= 1,3% x Plafon = 1,3% x Rp. 3.000.000 = Rp. 39.000
2) Biaya Materi
= Berdasarkan Rp.
besar
3.000.000,-
dan
pembiayaan kurang
dari
Rp. 5.000.000,- maka biaya materi sebesar Rp. 18.000,Jika
pembiayaan
lebih
dari
Rp. 5000.000,- maka biaya materai sebesar Rp. 24.000,-
47
3) Biaya Asuransi Jiwa = Disesuaikan
dengan
tabel
(jangka
waktu, plafon dan umur)
Tabel 3.2 Asuransi Jiwa Masa Perjanjian Usia Masuk
12 bulan
24 Bulan
30 tahun
0,80
1,53
31 tahun
0,74
1,46
32 tahun
0,76
1,51
33 tahun
0,8
1,58
34 tahun
0,83
1,62
35 tahun
0,81
1,65
= Masa Perjanjian x besar Pembiayaan 1 .000 = 0,81 x Rp. 3.000.000,1.000 = Rp. 2.430 Biaya asuransi yang dikenakan oleh pihak BPR Syariah Artha Surya Barokah kepada nasabah sebesar Rp. 10.000,Jadi biaya yang di keluarkan oleh nasabah yaitu : = biaya administrasi + biaya materi + biaya asuransi + biaya notaris Biaya dapat dibayarkan tunai, karena biaya-biaya tersebut dibayarkan sekali pada waktu nasabah menerima realisasi pembiayaan.
48
Tabel Pembiayaan pada BPR Syariah Artha Surya Barokah : Keterangan A.
2009
Mudhorobah Jumlah yang disetor
Rp.
Jumlah Nasabah B.
0
Rp
-
25.000.000,1 orang
Musyarokah Jumlah yang disetor
Rp.
Jumlah Nasabah C.
2010
0
Rp
-
150.000.000,1 orang
Murobahah Jumlah yang disetor
Rp.
Jumlah Nasabah Total Yang disetor
574.420.000,-
Rp
39 orang Rp. 574.420.000,-
Total Nasabah
3.398.780.000,119 orang
Rp.
39 orang
3.573.780.000,221 orang
Analisis: Dari table di atas dapat kita lihat hanya ada satu produk pembiayaan yang berjalan adalah murabahah.Alasan produk pembiayaan belum berjalan dapat dilihat dari umur BPR itu sendiri dari umur berdirinya baru berjalan dua tahun dan sisi lain kurangnya masyarakat mengerti akan keberadaan BPR itu dan produk-produk yang ditawarkan karena tahap dan prosedur tidak sama dengan bank umum lainnya. Analisis dari tabel di atas paling banyak nasabah untuk pembiayaan murobahah baik tahun 2009 maupun tahun 2010. modal untuk pembiayaan tersebut di dapat dari tabungan yang masuk atau DPK (dana Pihak Ketiga) jadi DDK tersebut digunakan untuk pembiayaan. Untuk tahun 2009 terdapat 39 nasabah dan semuanya adalah
49
pembiayaan murobahah sedangkan untuk mudhorobah dan musyarokah nihil. Pada tahun 2010 terdapat satu nasabah untuk pembiayaan mudhorobah dan musyarokah
dengan jumlah
yang
disetor Rp.
25.000.000,- dan Rp. 150.000.000,- untuk murobahah terdapat jumlah yang disetor Rp. 3.398.780.000,- dengan jumlah nasabah 221 orang. Dari tahun 20009 hingga 2010 terdapat kenaikan untuk pembiayaan murobahah, alasan banyak yang memilih murobahah karena pembiayaan tersebut digunakan untuk penambahan modal baik dagang maupun pertanian sedangkan mudhorobah dan musyarokah sebenarnya hampir sama dua pihak melakukan kerjasama untuk melakukan pembiayaan. Pada BPR Syariah semua modal untuk pembiayaan di dapat dari modal sendiri yaitu dan tabungan yang masuk atau DPK (Dana Pihak Ketiga) sedangkan modal hanya untuk operasional. Prosentase paling tinggi dalam pembiayaan PT BPR Syariah Artha
Surya
Barokah
adalah
pembiayaan
Murobahah.pengertian
Murabahah itu sendiri adalah pembiayaan jual beli barang sebesar harga perolehan. Namun dalam praktik pada BPR Syariah Artha Surya Barokah hanya 80 % syariah, karena dalam pembiayaan tersebut kebanyakan dalam bentuk uang tunai dan Pihak Bank tidak membelikan barang secara langsung kepada nasabah. Menurut pendapat saya tingkat ke syariahanya belum 100 % karena belum benar-benar melakukan sesuai dengan standar syariah ataupun menurut teori.
50