BAB III DASAR TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995). Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dana menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka dari itu, Proses Produksi merupakan kegiatan menambah faedah (kegunaan) dari suatu benda atau menciptakan suatu benda baru (hasil) sehingga lebih bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan. Sedangkan menurut V.Gaspersz, 2004 Proses Produksi yakni suatu kegiatan perbaikan terus-menerus yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembanga produk, proses produksi hingga distribusi kepada konsumen. 3.2 Tujuan Produksi Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang banyak ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang mengkonsumsi barang dan jasa yaitu konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan. 3.3 Jenis-jenis Proses Produksi A. Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi : a. Proses Produksi Kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obatobatan, perusahaan tambang minyak. b. Proses Produksi Perubahan Bentuk Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen. c. Proses Produksi Assembling Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil. d. Proses Produksi Transportasi Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan. e. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembagalembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen. B. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi a. Proses Produksi Terus Menerus (Continous Processes) Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri pengalengan. Kaleng yang berasal dari lembaran steel dicetak untuk dibentuk yang diinginkan menggunakan mesin. Proses pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses. Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah). Ciri-ciri : 1.Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir. 2. Menggunakan product lay out atau departmentation by product. 3. Mesin bersifat khusus. 4. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi. 5. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti. 6. Tenaga kerja sedikit. 7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil. 8.Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak. Kebaikan: 1.Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir. 2.Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.Biaya tenaga kerja rendah. 4.Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek. Kekurangan: 1.Terdapat kesulitan dalam perubahan produk. 2.Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi. 3.Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan. b. Proses Produksi Terputus-Putus (Intermitten Processes) Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur. Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain. Ciri-ciri: 1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar. 2. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis. 3. Operator mempunyai keahlian yang tinggi. 4. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin. 5.Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar. 6.Persediaan bahan mentah tinggi. 7.Membutuhkan tempat yang besar. Kelebihan:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin. Kekurangan: 1.Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan. 2.Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan. 3.Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar. 4.Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli. c. Proses produksi campuran Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh. C. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama. 1. Proses Produksi Utama merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan yang bersangkutan. Jadi merupakan kegiatan inti perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana terdapat pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan datang.
Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana pelaksanaan pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian pelaksanaan proses produksi akan sangat bergantung pada jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi dimana terdapat
beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses produksi meski produk yang dihasilkan berbeda-beda. Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan
katrena adanya beberapa program khusus atau adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan untuk program tersebut selesai, maka proses produksi juga akan berakhir. Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat berbagai macam
aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang sangat komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses tersebut dibagi menjadi subproses-subproses. 2. Proses Produksi Bukan Utama merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan adanya kepentingan khusus. Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan kegiatan penunjang dalam perusahaan yang bersangkutan. yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
Penelitian
Model
Prototype
Percobaan
Demonstrasi
3.4. Faktor Produksi Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi meliputi : a. Faktor Produksi Alam Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang. b. Faktor Produksi Tenaga Kerja Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan. c. Faktor Produksi Modal Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan. d. Faktor Produksi Keahlian Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.endalian produksi 3.5 Pengendalian produksi Pengendalian produksi memerlukan keadaan dimana informasi mengenai operasi produksi dapat tersedia bagi pengambilan keputusan setiap saat. Hal ini berarti bahwa data harus dikumpulkan dari semua segmen operasi produksi . Informasi- informasi yang diperlukan dari lantai produksi adalah 1. Status sumber daya (manusiaa, mesin, alat dan sarana penanganan material ) 2. Sumber daya apa saja yang tersedia 3. Status operasi 4. Keterbatasan dan kemampuan Untuk mendapatkan keberhasilan dalam bidang pengendalian persediaan dan produksi secara modern, seorang harus banyak berkecimpung dalam hal perhitungan teknik kuantitaif dan cara-carabya agar dapat menyelesaikna persolan persoalan mengenai persediaan dan produksi Beberapa cara pengendalian produksi yang dilakukan : a. Keterampilan manusia untuk memeperoleh produksi yang baru dan ekonomis. b. Penggunaan mesin mesin modern c. Sumber daya alam yang dekat dari lokasi industri d. Target produksi yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan (schedule) perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Sarana dan prasarana perusahaan yang layak digunakan untuk para pekerja,penempatan bahan baku material dann produk jadi. f. Keterbatasan lapangna kerja dapat diatasi dengan membuka cabang perusahaan yang baru. Dengan hanya mengetahui teknik-teknik tersebut diatas belum sepenuhnya dapat diandalkan karena sasaran dari mempelajari adalah untuk digunakan memecahkan masalah – masalah yang timbul dari berbagai kegiatan nyata yang ada dimanapun. Untuk itu dalam pembahasan selanjutnya adalah asumsi terhadap fungsi pengendalian persediaan dan produksi sehingga dapat digunakan secara operasional dalam arti yang luas. Pada umumnya banyak perusahaan dalam melaksanakan operasinya memeiliki batasan tertentu. 3.6 Sejarah Kaleng `Jika kita berbelanja diswalayan atau supermarket bahkan warung-warung pasti kita akan menemukan makanan atau minuman yang tersedia dalam kemasan kaleng. Mulai dari berbagai macam minuman seperti minuman berkarbonasi, minuman isotonik,minuman penambah energi, kopi, susu, sampai minuman beralkohol semua dikemas dalam kemasan kaleng. Tidak hanya minuman saja yang dikemas dengan kaleng namun ada juga makanan yang dikemas dengan kaleng seperti permen, keripik, kue, sarden, tuna, kornet dan masih banyak lagi yang lain seperti semprotan pembasmi serangga, cairan-cairan kimia juga ada yang dikemas dengan kaleng. Sejarah ditemukannya kaleng sebagai wadah atau tempat penyimpanan makanan itu dimulai dari kekalahan bala tentara Kaisar Napoleon dalam revolusi Perancis pada tahun 1795, yang mana kekalahan yang terjadi diakibatkan karena kekurangan bahan makanan atau makanan yang layak untuk dikonsumsi. Dulu persediaan bahan makanan para tentara hanya disimpan dalam karung dan peti yang terbuat dari kayu sehingga mudah terkena matahari dan pengaruh dari luar. Oleh sebab itu bahan makanan itu menjadi gampang membusuk dan tidak layak untuk dikonsumsi. Akibat yang ditimbulkan adalah penyakit yang menyerang para tentara, sehingga terpaksa mundur kembali ke Perancis dari dataran Eropa Timur. Mengetahui hal tersebu seorang ilmuan bernama Nicholas Alpert berhasil menemukan suatu teknologi untuk mengawetkan makanan dalam jangka waktu yang lama. Penemuan tersebut tercipta setelah Alpert melakukan percobaan selama 14 tahun. Melalui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penemuanya tersebut maka Alpert memenangkan sayembara tentang cara pengawetan makanan yang diadakan oleh Kaisar Napoleon. Penemuannya tersebut terbuat dari botol kaca yang disumbat dengan kayu pada lubang masuknya sehingga makanan yang ada didalamnya tidak terpengaruh oleh udara dari luar, menjadikan makanan tersebut awet dalam waktu tertentu. Namun pada tahun 1810 seorang indusriawan bernama Peter Duran, mematenkan penemuannya dalam hal kemasan yang kedap udara terbuat dari logam tipis, yang mana tidak akan mudah terlepas dibanding dengan penemuannnya Nicholas Alpert. Peter menyimpulkan bahwa “ Makanan yang tersimpan dalam tempat yang hampa udara (kedap udara) maka akan menjadi tahan lama”.Penemuan inilah yang menjadi awal teknologi kemasan makanan yang dinamanakan kemasan kaleng. Sampai saat ini kaleng masih mendominasi dalam penggunaan sebagai pengemasan hasil produksi dibanding dengan kemasan lain, terutama pada industri makanan. Secara umum kaleng merupakan suatu wadah atau tempat pembungkus. Tetapi secara spesifik mempunyai arti yang cukup luas. Fungsi kaleng dapt dijabarkan menjadi 3 yaitu : 1. Kaleng sebagai sarana pelindung Suatu hasil produksi memerlukan pelindung dari bahan pengemasanya terhadap pengaruh dari luar maupun dari dalam kaleng. Sehingga pada saat akan dikonsumsi produk tersebut masig dalam keadaan baik dalam pengertian makanan tersebut layak untuk dikonsumsi dan aman bagi konsumen. 2. Kaleng sebagai sarana promosi dan komunikasi Ini merupakan kelebihan kaleng dibanding dengan kemasan jenis lain, kaleng dapat diberi dekorasi atau gambar untuk mempromosikan produk yang dikemas didalamnya,sehingga menimbulkan daya tarik yang cukup besar bagi para calon pembeli atau konsumen.sedang fungsinya sebagai sarana komunikasi tertuang didalam petunjuk cara pemakaian,bahan baku pembuatanya,tanggal produksi dan tanggal kadaluarsanya,sehingga konsumen tahu semua informasi produk tersebut. 3. Sarana Penghematan Untuk menekan biaya produksi kaleng dapat diandalkan dalam hal menekan biaya tranportasi dan penyimpanan.dalam bentuk dan volume kaleng bisa memuat lebih bila
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dibandingkan dengan kemasan lainnya.Jumlah maupun frekuensi kerusakan yang disebabkan dalam penanganan bongkar muat relatif lebih kecil. Jenis kemasan kaleng dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Kaleng 2 piece dan Kaleng 3 piece. Kaleng 2 piece hanya terdiri dari 2 bagian utama yaitu tutp atas(top end) dan body yang menyatu dengan bagian bawahnya.Sedangkan kaleng 3 piece terdiri 3 bagian utamanya yaitu tutup atas,body,tutup bagian bawah. Kaleng merupakan teknologi pengemas hasil produksi entah itu makan minuman atau hasil produksi yang lain yang sangat mendominasi dibandingkan kemasan lain.Kaleng juga dapat didaur ulang sehingga sampah kaleng sebaiknya dikumpulkan untuk proses kembali menjadi bahan baku pembuata kaleng.Jadi kaleng juga ramah terhadap lingkungan. 3.7 Sifat – Sifat Easy Open End Mudah dibuka dengan tarikan jari. 1.
Buka sedikit biasanya untuk minuman
2.
Buka full untuk bahan padat
3.8 bahan baku pembuat Easy Open End 1.BahanTinplate Tin plate adalah bahan dasar pembuat kaleng Easy Open End. Tinplate adalah pelat baja dengan ketebalan 0.15 mm sampai dengan 0.50 mm yang disepuh timah putih dengan ketebalan sesuai peruntukannya. Tinplate biasanya digunakan pada industri kemasan kaleng
karena
sifatnya
yang
tahan
lama
dan
tidak
mudah
berkarat.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah tebal, temper dan kandungan tin coating. Tebal dan temper umumnya didasarkan kepada kekuatan fisik sedangkan tin coating terhadap ketahanan karat. Tinplate semakin tipis akan semakin mahal dan tin coating semakin tebal akan semakin mahal pula. 2. Bahan Aluminium
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Aluminium terbuat dari bauksit (Bauxite), sejenis endapan bijih besi yang mengandung Aluminium Oxide (alumina) dan Silikat (silicates). Bauksit kebanyakan berasal dari Amerika bagian Utara, Australia dan Eropa bagian Utara. Empat kilogram Bauksit dapat digunakan untuk memproduksi sekitar 2 (dua) kilogram Aluminium Oxide (alumina), dengan konsumsi sekitar 8 (delapan) kilowatt listrik, dapat
menghasilkan 1 (satu)
kilogram aluminium murni atau aluminium alloy. Aluminium murni (alloy) sangat
Gambar 3.8.2alumunium foil lembut, bersih, berwarna putih agak keperakan (silvery white), dan perbandingannya dengan Logam ringan itu sekitar satu sampai tiga kali dari berat baja. Aluminium adalah sejenis logam yang setelah melalui beberapa proses, disusun menjadi lembaran tipis dengan ketebalan kurang dari 0,2 mm, di Amerika 8 mils. Lembaran aluminium dengan ketebalan kurang dari 150 micron dinamakan foil. Aluminium foil adalah lapisan dari “alloy” yang mengandung 99.4 % aluminium . Aluminium foil dibuat dalam berbagai bentuk tergantung penggunaan atau hasil akhirnya. Aluminium foil bersifat rapuh dan kadang–kadang dijadikan laminasi plastik atau kertas untuk lebih berguna, Beberapa sifat istimewa aluminium foil antara lain: lentur, fleksibel, mudah dibentuk sesuai fungsi kemasan, menarik perhatian pembeli, kedap udara, air dan lemak, bersih (hygiene), tidak beracun, tidak mempengaruhi rasa dan bau, dan bersifat membungkus objek atau produk. Aluminium foil juga merupakan penghantar panas yang baik untuk energi listrik dan penghangat ruangan. Adapun kekurangannya adalah dapat rusak karena pengaruh asam, garam dapur dan logam berat. Sebenarnya aluminium foil tahan terhadap pengaruh berbagai bahan kimia, tergantung dari campuran spesifik atau agent kimia yang terkandung di dalamnya dan kontak langsung dengan aluminium foil tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Aluminium foil menggantikan fungsi kertas timah sejak pertengahan abad ke-20, karena kertas timah kurang fleksibel untuk dibentuk dan cenderung memberikan sedikit rasa timah pada produk yang dikemasnya, khususnya sebagai pembungkus bahan makanan. 3. Enamel varnish Enamel varnish adalah cairanantikarat yang digunakan untuk melapisi goresan – goresan pada bidang kaleng termasuk scoring agar idak karat . varnish mempunyai perlakuan khusus kareana viskosity dan massa penggunaan yang harus diperhatikan. Varnish mempunyai batas waktu selama penggunaan yaitu 12 jam. Jika lebih dari 12 jam, maka varnish sudah bisa digunakan/ kedaluarsa. Viskositas varnish adalah 20-30 cup/s. 4. Compound Compound adalah cairan perekat pada kaleng bertujuan untuk menagatasi kebocoran pada kaleng. Locator spray terledak pada curling bagian terdallam. Compound punya prlakuan sederhana, bisa bertahan sampai 24 jam dan viskisitinya tidak mempengaruhi hasdil . 3.9 Alat a. konveyor belt Belt conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material baik yang berupa “unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring. Yang dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk Material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll. b. Progressive Tool Progressive Tool merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukkan lembaran logam pada dua atau lebih station kerja, selama setiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi. Keuntungan progressive tool : · Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relatif singkat dibandingkan simpletool.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
· Pergerakkan menjadi lebih efektif. · Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda. Kerugian progressive tool: · Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simple tool dan compound tool. · Biaya perawatan besar. · Harga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit. Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Terkadang di dalam suatu Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan antara proses pemotongan dan proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang akan penulis rancang. Adapun prinsip kerja rancangan adalah sebagai berikut : 1. Pelat lembaran dimasukkan pada mesin Progressive Tool. 2. Progressive Tool akan bergerak turun dengan ditekan secara manual yang kemudian akan membuat Punch bergerak turun dan mampu memberikan tekan atau reaksi terhadap pelat. 3. Progressive Tool terus bergerak turun dan tetap ditekan secara manual sehingga membuat Punch dapat melubangi lembaran pelat dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian Punch berikutnya langsung membentuk lembaran tersebut menjadi produk yang direncanakan. 4. Setelah proses selesai Punch akan bergerak naik kembali ke posisi semula dan secara bersamaan pelontar akan melontarkan lembaran pelat yang telah berbentuk produk jadi. c. Dial indikator Dail indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa kerataan, kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan dan ketirusan dari suatu benda kerja. Dail indikator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga 0,0005 mm. Metode dial indikator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena ketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional. d. Jangka sorong
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jangka Sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm. e. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel. f. Neraca Kasar : Triple beam
Gambar 3.9.f neraca kasar
gambar 3.9.g sartorius
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi. g. Neraca dengan Ketelitian Tinggi : Sartorius Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001 gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini yang sering digunakan di laboratorium kimia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/