BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Analisa berguna untuk mengetahui kebutuhan perangkat lunak dalam sistem pakar yang dibangun. Dalam tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data serta pengetahuan yang diperlukan oleh sistem pakar. Sehingga pada akhirnya didapatkan hasil analisa berupa sebuah sistem yang strukturnya dapat didefenisikan dengan baik dan jelas. Pada umumnya sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh masih berjalan saat ini dilakukan secara manual, yaitu burung mengalami penyakit yang terkadang tidak terlihat oleh pemiliknya, dikarenakan penyakit –penyakit tersebut tidak langsung diketahui unsur dan penyebab burung puyuh itu sakit. Maka dari itu perlu dievaluasi penyebab sakit, gejala sakit dan cara pengobatannya melalui ahlinya.
III.1.1 Analisa Input Dalam mengidentifikasi penyakit burung, para ahli akan mencatat data penyakit ke dalam pembukuan data penyakit dan pada saat burung puyuh mengalami penyakit. Hasil data penyakit juga akan disimpan dalam bentuk arsip atau file data sehingga apabila burung puyuh membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Maka pengobatan dan pencegahan bisa dilakukan dengan menganalisa penyakit tersebut. Dengan mengarsipkan setiap data maka penyakit burung puyuh
42
43
dapat diketahui. Dengan aplikasi ini kita hanya memutuhkan tempat penyimpanan data tanpa harus membuat ruangan atau memakan ruangan kerja kita.
III.1.2 Analisa Proses Pakar akan mencari beberapa pertanyaan kepada peternak burung sehingga keluhan yang dialami bisa diketahui oleh pakar. Pada umumnya sistem yang akan dibangun masih harus mengumpulkan data penyakit yang sering dialami oleh burung, sehingga mempermudah peternak untuk mengatasi penyakit terhadap burung tersebut. Semua jawaban nantinya akan dicerna dan diidentifikasi oleh pakar sehingga dapat diketahui jenis penyakit yang dialami burung. Dengan proses yang seperti ini apabila kita berada disuatu tempat yang sulit menemukan tenaga medis maka akan berdapak serius bagi burung, namun aplikasi ini dapat digunakan dimana saja untuk berkonsultasi.
III.1.3 Analisa Output Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran atau output dan cara kerja dari sistem pakar ini, pertama kali user diharuskan memilih salah satu topik permasalahan yang sedang dialami oleh user. Setelah dipilih salah satu topik permasalahan, sistem akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan dimana user harus memberikan jawabanjawaban yang sesuai dengan apa yang user rasakan. Setiap pilihan jawaban yang dipilih oleh user akan mengarah pada pertanyaan berikutnya atau langsung menampilkan hasil diagnosa yang berisi kemungkinan penyebab dan tindakan
44
atau penanggulangan yang dapat dilakukan oleh user baik penanganan secara mandiri maupun penanganan yang membutuhkan pertolongan medis.
III.2. Evaluasi Sistem Setelah penulis melakukan analisa terhadap sistem mendeteksi penyakit burung dalam saat ini maka perlu adanya evaluasi dalam beberapa hal antara lain : 1.
Proses diagnosis penyakit burung pada saat ini masih manual terlihat dari proses pengolahan data untuk penyakit.
2.
Proses untuk mengetahui beberapa penyakit yang dialami oleh burung puyuh masih bersifat manual, tidak dilakukan uji tes dilab.
3.
Sistem mendeteksi penyakit burung ini, masih terlihat sederhana. Karena pakar tidak bisa melakukan pencarian beberapa penyakit yang sering timbul terbaru. Maka dari itu penyakit yang sering terinveksi virus dan bakteri masih diketahui lewat peternak burung puyuh. Berdasarkan pemaparan diatas maka diperlukan perbaikan sistem untuk
memecahkan permasalahan yang ada. Untuk itu penulis akan membuat sistem pakar untuk mendeteksi penyakit burung puyuh dan pengobatannya menggunakan obat – obatan dan pembersihan tempatnya. Sehingga permasalahan yang dihadapi saat ini dapat teratasi. Dengan menggunakan sistem pakar ini pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi penyakit dalam tanpa harus berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli. Sistem ini diyakini mampu memberikan kontribusi positif bagi peternak, sehingga proses mendeteksi relatif lebih cepat.
45
III.3. Studi Kasus Desain sistem merupakan penggambaran dan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan sistem. Tujuan dari Desain sistem adalah untuk merancang sistem informasi yang baru, mengkonversikan spesifikasi sistem ke dalam sebuah desain yang handal dan dapat dipelihara. Sebelum mendesain sistem terlebih dahulu penulis akan menguraikan spectrum table yang akan digunakan, antara lain: Tabel III.1 Tabel Penyakit Kode Penyakit P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009 P010
Nama Penyakit Radang Usus Tetelo Berak Putih Batuk Darah Salesma Burung Kolera Burung Gumboro Disease Produksi Telur Produksi Awal Flu Burung
Nilai TB 0.7 0.6 0.5 0.6 0.8 0.6 0.6 0.6 0.7 0.6
Tabel III.2 Daftar Gejala Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012
Nama Gejala Nafsu Makan Berkurang Nafas Sesak Nafas Ngorok Nafas Cepat Bersin-bersin Batuk Badan Kurus Bulu Kusam dan berkerut Diare Produksi telur menurun Kualitas telur jelek Kelihatan Ngantuk dan bulu berdiri
Nilai TB 0.8 0.8 0.8 0.7 0.7 0.6 0.5 0.7 0.8 0.7 0.8 0.6
46
G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030
Kedinginan Tampak lesu Mencret kehijau-hijauan Mencret keputih-putihan Mencret bercampur darah Ingin buang air terus menerus Banyak minum Muka pucat Nampak membiru Sempoyongan Jengger membegkak merah Jengger pucat Kaki bengkak Kaki meradang lumpuh Kaki pincang Kelopak mata kemerahan Keluar cairan berbusa dari mata Keluar cairan dari mata dan hidung
0.8 0.8 0.6 0.7 0.8 0.6 0.8 0.6 0.8 0.6 0.6 0.8 0.7 0.7 0.7 0.6 0.8 0.8
Tabel III.3 Tabel Solusi Kode
Kode
Solusi
Penyakit
S001
P001
S002
P002
S003
P003
S004
P004
S005
P005
S006
P006
S007
P007
Solusi
Memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Berikan Vitamin secukupnya untuk membantu kondisi tubuh burung puyuh Berikan Master Coliprim dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari (1/2 hari) berturut-turut. setelah itu berikan Master Vit-Stress selama 3-4 hari untuk membantu proses penyembuhan Berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/1 ltr air untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh Berikan Master Cyprosyn-Plus dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. selama pengobatan berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/3 ltr air untuk membantu proses pengobatan. Berikan Master Kolericid dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. berikan Master Vit-Stress dosis: 1 gr/3 ltr air untuk membantu proses penyembuhan Air gula 30-50 gr/ltr air dan ditambah Master Vit-Stress dosis: 1 gr/2 ltr air untuk meningkatkan kondisi tubuh.
47
S008
P008
S009
P009
S010
P010
Berikan vitamin untuk membantu kondisi tubuh. BerikanTM-10 dosis: 9 gr/100 kg makanan dan TMPoultry Formula dengan Antigerm-77 dosis: 2 st/3,8 ltr air. Dianjurkan untuk disingkirkan dan dimusnakan dengan cara dibakar dan bangkainya dikubur.
Contoh perhitungan TB Tabel III.4 Contoh Perhitungan No 1 2 3 4
Gejala Nafas Sesak Nafas Ngorok Nafas Cepat Nafsu makan berkurang
Penyakit Radang Usus Radang Usus Radang Usus Radang Usus
Nilai TB 0,7 0,6 0,5 0,5
Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang terjadi adalah: 1. Nafas sesak
: 0,7
2. Nafas Ngorok
: 0,6
Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang terjadi adalah: 1. Nafas Sesak
: 0,5
2. Nafas Ngorok
: 0,5
Perhitungan nilai bayes: P (Perikondritis | Nafas Sesak) P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Perikondritis) = P(Nafas Sesak | Perikondritis)*P(Nafas Ngorok | Perikondritis)
48
(0,5)*(0,7) P (Perikondritis | Nafas Sesak) = (0,5)*(0,5) 0,35 = 1
P (Perikondritis | Nafas Sesak) = 0,35 P (Perikondritis | Nafas Ngorok) P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Perikondritis) = P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Nafas Ngorok | Perikondritis) (0,5)*(0,6) P (Perikondritis | Nafas Ngorok)
= (0,5)*(0,5) 0,3 = 1
P (Perikondritis | Nafas Ngorok) Total bayes
= 0,3
= bayes 1 + bayes 2 + ............. bayes n; = 0,35 + 0,3 = 0,65
Jadi total bayes penyakit perikondritis adalah 0,65
Tabel III.5 Aturan Spektrum Penyakit dan Gejala Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011
Kode Penyakit P001
P002
P003
P004
* * * * * * * * * * *
P005
P006
P007
P008
P009
P010
49
* * * *
G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030
* * * * * * * * * * * * * * *
Setiap spektrum diatas akan dibuat kombinasi untuk setiap kemungkinan gejala terpenuhi dan disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Berikut ini akan digambarkan dalam pohon keputusan:
50
G1
YA
TIDAK
G2
Y Y
T
G4
Y P01
G4
T
G3
T
G5
G7
T
Y
T
Y G8
T
G6
Y
END
Y PO2
G10
T
G9
T
Y
Y
T
PO3
G25
G11
Y
P02
T
Y P04
G27
T
Y T
T
G23
Y PO5
G18
T END
Y
P06
G28
T
Y G30
T G19
T Y G23
G20
T
Y
END
G21
Y
T T T
G23
Y
T
Y
G22
P07
Y
END
G17
Y
G15
G29
P09
Y
G14
Y
Y
Y G16
Y
T
Y
G12
G13
T
G26
T END
G24
Y P08
T
G25
G25
Gambar III.1.Pohon Keputusan Sistem Pakar Burung Puyuh
/ :Gejala YA \ :Gejala TIDAK
51
III.4. Desain Sistem Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem.
III.4.1. Desain Sistem Secara Global Pada sub bab ini penulis akan membahas tentang perancangan secara umum menggunakan bahasa pemodelan yang berorientasi objek Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
III.4.1.1 Use Case Diagram Berikut ini merupakan bentuk use case diagram dari sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh :
52
Login
Macam Penyakit
Konsultasi <
> Pakar
Data Gejala
<>
<> Hasil Diagnosa
User
<> Data Penyakit <>
Data Aturan
Logout
Gambar III.2. Use Case Diagram Sistem Pakar Burung Puyuh Keterangan : 1. Actor a.
Pakar : Admin yang bertindak sebagai pengelola sistem pakar.
b.
User : Pengguna sistem pakar
2. Usecase a. Daftar
: Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota dengan mengisi form yang disediakan.
53
b. Login
: Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus login terlebih dahulu dengan cara mengisi Username dan Password sesuai dengan ketentuan.
c. Konsultasi
: User yang akan melakukan konsultasi harus mengisi data user. Kemudian menjawab pertanyaan dari sistem mengenai gejala-gejala
penyakit
burung
puyuh.
Sistem
akan
memberikan hasil diagnose penyakit yang diderita user berdasarkan jawaban user. d. Penyakit
: Setelah login, pakar memiliki berbagai hak akses. Salah satu
hak
aksesnya
Pengolahan penyakit
adalah
pengelolahan
penyakit.
berupa pengubahan, penghapusan
dan penambahan data penyakit. e. Gejala
: Olah
gejala
berupa
pengubahan,
penghapusan
dan
penambahan gejala. f. Relasi
: Input relasi digunakan untuk menghubungkan antara gejala dengan jenis penyakit yang telah diinputkan sebelumnya.
g. Daftar
: user harus memasukkan nama untuk dapat berkonsultasi
III.4.1.2 Class Diagram Berikut ini Merupakan Class diagram sistem pakar penyakit burung puyuh:
54
1 Autocode
Admin PK Nama_Tabel
1
PK Username Value
Password
Anggota
PK Kode_Anggota
1
Jenis_Kelamin
1 Penyakit
M
Tanggal_Lahir
PK Kode_Konsul
Alamat
Gejala
Username
PK Kode_Gejala
Password
1
Kode_Anggota Kode_Gejala
Nama_Gejala
Hasil
1
PK Kode_Hasil
Kode_Hasil
1 Bobot
M
Tanggal
M
1
Kode_Penyakit
Nilai
M
1
Konsultasi
PK Kode_Konsul Kode_Anggota
M
Aturan
Kode_Gejala
PK Kode_aturan
Kode_Hasil
Kode_Gejala
Tanggal 1
Ya
Tidak
Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pakar Burung Puyuh
III.4.1.3 Activity Diagram Berikut ini merupakan activity diagram untuk menggambarkan logika program pada perancangan sistem pakar penyakit burung puyuh : 1. Diagram Activity Login Pakar
Berikut ini rancangan diagram activity untuk login pakar :
55
Gambar III.4. Diagram Activity Login Pakar
56
2. Diagram Activity User Berikut ini rancangan diagram activity User :
Tidak Valid
Gambar III.5. Diagram Activity Login User
57
3. Diagram Activity Konsultasi Berikut ini rancangan diagram activity konsultasi : Konsultasi
User
Sistem
Login
Pilih Menu Konsultasi
Form Pertanyaan Gejala
Jawab Pertanyaan Gejala Baca Jawaban Pertanyaan
Hasil Diagnosa
Pilih Pertanyaan
Gambar III.6. Diagram Activity Konsultasi
58
4. Diagram Activity Penyakit Berikut ini rancangan diagram activity Penyakit :
Data Penyakit
Admin
Sistem
Database
Akses Data Penyakit
Ya Tambah
Masukan Data Penyakit Baru
Tekan Tombol Simpan
Pilih Data Penyakit yang diubah
Ubah Data Penyakit
Pilih Data Penyakit yang akan dihapus
Simpan Perubahan Data
Hapus Data
Simpan Penyakit
Tidak Ya Ubah
Tidak Ya
Hapus
Tidak
Gambar III.7. Diagram Activity Penyakit
59
5. Diagram Activity Gejala
Berikut ini rancangan diagram activity penambahan data gejala :
Data Gejala
Admin
Sistem
Database
Akses Data Gejala
Ya Tambah
Masukan Data Gejala Baru
Tekan Tombol Simpan
Pilih Data Gejala yang diubah
Ubah Data Gejala
Pilih Data Gejala yang akan dihapus
Simpan Perubahan Data
Hapus Data
Simpan Gejala
Tidak Ya Ubah
Tidak Ya
Hapus
Tidak
Gambar III.8. Diagram Activity Gejala
60
6. Diagram Activity Relasi
Berikut ini rancangan diagram activity relasi antara gejala dengan penyakit:
Gambar III.9. Diagram Activity Relasi
61
III.4.1.4. Diagram Sequence 1. Diagram Sequence Login Pakar Untuk medapatkan hak akses di halama kerja pakar, maka pakar harus login terlebih dahulu. Username dan Password yang diinputkan saat login akan diperiksa validasinya oleh database. Pakar
Form Login
Database
Menu Pakar
Login Validasi Login
Result
Username atau Password Salah
Username dan Password Benar
Gambar III.10. Diagram Sequence Login Pakar 2. Diagram Sequence Konsultasi Berikut ini adalah bentuk diagram sequence konsultasi user pada sistem pakar Burung puyuh : User
Cetak
Input Data
Database
Konsultasi
Baca NamaUser Nama User
Jawaban Pertanyaan Gejala Hasil Cetak
Hasil Diagnosa
Baca Data Gejala
Gejala dan Penyakit yang Dijawab
Gambar III.11. Diagram Sequence Konsultasi
62
3. Diagram Sequence Penyakit Pakar mengolah data penyakit ke form penyakit, kemudian data penyakit yang diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar
Menu Pakar
Penyakit
Database
Simpan data penyakit
Input, edit, hapus data penyakit
Informasi data penyakit yang diinput, edit, hapus
Tampilan
Gambar III.12. Diagram Sequence Penyakit 4. Diagram Sequence Gejala Pakar mengolah data gejala ke form Gejala, kemudian data gejala yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar
Menu Pakar
Input, edit, hapus data gejala
Tampilan
Gejala
Database
Simpan data gejala
Informasi data gejala yang diinput, edit, hapus
Gambar III.13. Diagram Sequence Gejala
63
5. Diagram Sequence Rule Pakar mengolah data rule ke form rule, kemudian data rule yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar
Menu Pakar
Rule
Database
Simpan data Rule
tambah, edit, hapus data rule
Informasi data Rule yang diinput, edit, hapus
Tampilan
Gambar III.14. Diagram Sequence Rule 6. Diagram Sequence Relasi Pakar mengolah data relasi ke form relasi, kemudian data relasi yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar
Menu Pakar
tambah, edit, hapus data relasi
Tampilan
Database
Relasi
Simpan relasi
Informasi data relasi yang ditambah, edit, hapus
Gambar III.15. Diagram Sequence Relasi
64
III.4.2 Desain Sistem Secara Detail Desain sistem secara detail atau terinci ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail berdasarkan pada gambaran sistem keseluruhan yang terdapat pada desain global.
III.4.2.1. Desain Output
Tampilan atau output
adalah hasil dari sistem informasi yang dapat
dilihat. Dalam tahapan desain output ini berupa tampilan di layar. Berikut ini adalah desain output sistem pakar yang dirancang:
1. Desain Tampilan Hasil Konsultasi Berikut ini merupakan tampilan rancangan hasil konsultasi :
Gambar III.16. Desain Tampilan Hasil Konsultasi
65
2. Desain Tampilan Cetak Hasil Konsultasi Berikut ini merupakan tampilan rancangan cetak hasil konsultasi dalam bentuk pdf:
Hasil Konsultasi Nama : Gejala
Penyakit
Tingkat Kepastian
Tanggal Konsultasi :
Solusi
:
Gambar III.17. Desain Tampilan Cetak Hasil Konsultasi
III.4.2.2. Desain Input Desain input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan.
66
1. Desain Tampilan Login User Halaman Konsultasi Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman konsultasi :
Gambar III.18. Desain Tampilan Halaman Konsultasi
2.
Desain Tampilan Halaman Awal User
Gambar III.19.Desain Tampilan Halaman Awal User
67
3. Desain Tampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi Berikut ini merupakan rancangan tampilan daftar pertanyaan konsultasi :
Gambar III.20. Desain Tampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi 4. Desain Tampilan Halaman Login Pakar Berikut ini desain tampilan halaman login pakar :
Gambar III.21. Desain Tampilan Halaman Login Pakar
68
5. Desain Tampilan Halaman Utama Pakar Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman utama pakar : HEADER
Home
Selamat Datang
Macam Penyakit
xxxxxxxxxxxx
Data Gejala Data Penyakit :
Data Aturan
: Logout
FOOTER
Gambar III.22. Desain Tampilan Halaman Utama Pakar
6. Desain Tampilan Halaman Menu Gejala Berikut ini desain tampilan halaman menu gejala:
Gambar III.23. Desain Tampilan Halaman Menu Gejala
69
7. Desain Tampilan Halaman Ubah Gejala Berikut ini desain tampilan halaman ubah gejala:
HEADER
Data Gejala Home Macam Penyakit Data Gejala
Kode Gejala
xxxx
Nama Gejala
xxxxxx
Bobot
xx
Data Penyakit Data Aturan
Ubah Kode Gejala
: Bobot : xx
Nama Gejala
xxxx
Logout
Reset
xxxxxx
Aksi Edit
Delete
FOOTER
Gambar III.24. Desain Tampilan Halaman Ubah Gejala 8. Desain Tampilan Halaman Menu Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman menu penyakit: HEADER
Data Penyakit Home Kode Penyakit Macam Penyakit Data Gejala
xxxx
Nama Penyakit Solusi
Data Penyakit Simpan
Data Aturan Logout
:
Kode Penyakit
Nama Penyakit
: Solusi
xxxx
xxxxxx
xxxxxxx
Aksi Edit
Delete
FOOTER
Gambar III.25. Desain Tampilan Halaman Menu Penyakit
70
9. Desain Tampilan Halaman Ubah Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman ubah penyakit: HEADER
Data Penyakit Home Macam Penyakit Data Gejala
Kode Penyakit
xxxx
Nama Penyakit
xxxxxx
Solusi
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Data Penyakit Ubah
Data Aturan Logout
Reset
Kode Penyakit
Nama Penyakit
: Solusi
xxxx
xxxxxx
xxxxxxx
Aksi Edit
Delete
FOOTER
Gambar III.26. Desain Tampilan Halaman Edit Penyakit
10. Desain Tampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman relasi gejala dan Penyakit: HEADER
Data Aturan / Rule Home Gejala Macam Penyakit
Gejala Penyakit Gejala Penyakit
Ya
Data Gejala Tidak Data Penyakit Data Aturan
Simpan :
Logout
Kode Gejala xxxx
Nama Gejala xxxxxx
Ya xxxx
Tidak xxxx
Aksi Edit
Delete
FOOTER
Gambar III.27. Desain Tampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit
71
III.4.2.3. Desain Database Desain struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database MySQL. III.4.2.3.1. Kamus Data Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan sebagai acuan dalam pembangunan suatu database dan sebagai panduan bagi pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun tabel data atau entitas yang dibentuk adalah seperti berikut ini : 1. Penyakit = @Kode_Penyakit + Nama_Penyakit + Solusi 2. Gejala = @Kode_Gejala+Nama_Gejala+Bobot 3. Aturan = {Kode_Aturan + Kode_Gejala+Ya+Tidak} 4. Admin = username + password username = *username pakar yaitu admin* passID = *password pakar yaitu 12345* 5. Hasil = Kode_Hasil + Kode_Penyakit + Nilai 6. Konsultasi=@Kode_Konsul+Kode_Aggota+ Kode_Gejala+Kode_Hasil+Tanggal 7. Anggota=@Kode_Anggota+Nama+Jenis_kelamin+Tanggal_Lahir+Alamat+ Username+password
72
III.4.2.3.2. Desain Tabel Berikut adalah desain tabel dari sistem yang dirancang. 1. Tabel Penyakit Tabel yang berisi seluruh data mengenai penyakit. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: Penyakit
Primary Key
: Kode_penyakit Tabel III.6. Struktur Tabel Penyakit
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Kode_Penyakit Nama_penyakit Solusi
varchar varchar text
10 100 -
2. Tabel Gejala Tabel yang berisi seluruh data mengenai gejala-gejala dari suatu penyakit. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: Gejala
Primary Key
: Kode_gejala Tabel III.7. Struktur Tabel Gejala Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Kode_gejala
varchar
10
Nama_gejala
varchar
100
Bobot
double
73
3. Tabel Aturan Tabel relasi merupakan tabel aturan yang merelasikan antara penyakit dengan gejalanya. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: Aturan
Primary Key
: Kode_Aturan Tabel III.8. Struktur Tabel Relasi Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Kode_aturan
Int
10
Kode_gejala Ya Tidak
varchar varchar varchar
10 10 10
4. Tabel Admin Tabel pakar digunakan sebagai tabel untuk login pakar Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: Admin
Primary Key
: Username Tabel III.7. Struktur Tabel Admin
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Username Password
varchar varchar
30 30
5. Tabel Hasil Tabel Solusi digunakan untuk menampung hasil kansultasi pasien. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: Hasil
Primary Key
: Kode_hasil
74
Tabel III.9. Struktur Tabel Analisa Hasil Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Int varchar double
10 10
Kode_hasil Kode_penyakit Nilai 6. Tabel Konsultasi
Tabel konsultasi berisi data dari para pasien yang berkonsultasi. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: konsultasi
Primary Key
: kode_konsultasi Tabel III.10. Struktur Tabel Nilai Konsultasi
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Kode_konsultasi Kode_anggota Kode_gejala Kode_hasil Tanggal
Int Varchar Varchar Varchar Date
11 10 10 10
7. Tabel Anggota Tabel komentar merupakan tabel untuk menampung saran yang dimasukkan oleh user. Nama Database
: Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel
: anggota
Primary Key
: Kode_anggota
75
Tabel III.11. Struktur Tabel Anggota Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Kode_anggota Nama Jensi_kelamin Tanggal_lahir Alamat Username Password
Int varchar varchar Date text varchar varchar
11 30 10
Rumus Teorema Bayes p(E|H) × p(H) p(E) Gejala yang dialami pasien: p(H|E)
=
1. Nafsu Makan berkurang(0,8)=P(E|H1) 2. Nafas Sesak (0,8)= P(E|H2) 3. Nafas Ngorok(0,8)= P(\|H3) 4. Nafas cepat (0,7)= P(\|H4)
Mencari semesta dengan Menjumlahkan dari Hipotesa diatas: 0,8+0,8+0,8+0,7=3,1 Menghitung Nilai Semesta Sebagai Berikut: P(H1)=
= 0,25806
P(H2)=
= 0,25806
P(H3)=
= 0,25806
P(41)=
= 0, 22581
30 30
76
Nilai P(H1) diketahui ,probabilitas hipotesis H tanpa Memandang Evidence apapun,maka langakah selanjutnya adalah : P(HI)*P(E\H1) =P(H1)*P(E|H1)+ P(H2)*P(E|H2)+ P(H3)*P(E|H3)+ P(H4)*P(E|H4)
=(0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+(0,22581*0,7)
=0,20645+0,20645+0,20645+0,15807
=0,77742
Mencari Nilai P(H1\E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan Evidence E:
P(H1\E)=
=0,26556
P(H1\E)=
=0,26556
P(H1\E)=
=0,26556
P(H1\E)=
=0,20333
Setelah Seluruh Nilai P(H1\E) diketahui,maka jumlahkan seluruh niali bayesnya dengan rumus Sebagai Berikut: Bayes = Bayes1+Bayes2+Bayes3+Bayes4 = 0,8*0,26556 + 0,8*0,26556 + 0,8*0,26556 + 0,7*0,20333 =0,21245 + 0,21245 + 0,21245 + 0,14233 =0,77968*100% =77,968 Nilai Kepastiannya=78%.