50
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Memperbaiki motherboard adalah hal mengerikan bagi sekelompok orang. dan memang patut diakui bahwa sangat jarang teknisi yang memperbaiki sampai pada tahap membongkar komponen permanen motherboard. kebanyakan teknisi pemula - menengah ketika kerusakan mengarah pada motherboard langsung disarankan mengganti motherboard yang rusak tersebut. Sistem yang berjalan saat ini pada PT. Logicoms Solutions tempat penulis melakukan riset masih menggunakan sistem secara manual, karena sepenuhnya masih mengandalkan kinerja seorang teknisi. dimulai pada saat penyerahan notebook oleh customer serta keluhan yang terjadi pada notebook tersebut sampai pada saat pengerjaan yang dimulai dengan mendiagnosa kerusakan serta penyebab dari kerusakan yang terjadi hingga mendapatkan solusi yang cocok untuk penanganan kerusakan yang sedang terjadi.
III.1.1. Analisa Input Proses input yang berjalan adalah pada saat customer datang dan membawa notebook yang rusak serta memberikan keluhan - keluhan kerusakan yang terjadi pada notebook yang dimilikinya, keluhan - keluhan tersebut menjadi input sistem pada sistem yang ada, kemudian akan diproses lebih lanjut oleh bagian teknisi setelah sebelumnya dilakukan pengecekan terlebih dahulu pada
50
51
notebook tersebut untuk memastikan kembali apakah kerusakannya memang sesuai dengan yang dikatakan oleh customer. juga melakukan pengecekan terhadap kelengkapan notebook yang dibawa oleh customer. Adapun input data dalam status kerusakan motherboard notebook pada PT. Logicom Solutions Medan adalah sebagai berikut : Tabel III. 1 Tabel Input Rekapitulasi Data Kerusakan Diagnosis Kerusakan Komponen Motherboard Notebook
52
III.1.2. Analisa Proses Proses pengerjaan sepenuhnya dilakukan oleh para teknisi terhadap notebook yang sudah dicek kelengkapannya pada saat serah terima dengan customer pemilik notebook, dengan melakukan pembongkaran terhadap unit notebook yang mengalami kerusakan berdasarkan tanggal yang paling lama masuk kebagian servis.
53
Disini motherboard dari notebook yang rusak akan dilakukan penelusuran / diagnosa kerusakan sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Proses penelusuran kerusakan menggunakan bantuan schematic notebook sesuai dengan merek dan tipe motherboard yang akan dikerjakan. Dengan menggunakan schematic ini para teknisi akan sangat terbantu dan lebih dimudahkan saat melakukan penelusuran / diagnosa kerusakan yang tejadi, sehingga proses perbaikan dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Berikut adalah Flow Of Document dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. logicom Solutions : Flow Of Document Servis Notebook PT. Logicom Solutions Customer
Admin Servis
Teknisi
Kepala teknisi
Notebook Notebook
Mulai
Data Kerusakan / selesai servis
Input data kerusakan / invoice
Notebook
Bon servis
Proses Perbaikan Notebook
Laporan servisan
selesai
Keluhan Kerusakan
Cetak bon servis / invoice
Notebook
Bon servis
Notebook Notebook
Cc Invoice bon servis bon servis
Cc bon servis
Surat jalan Surat jalan Bon servis / invoice
selesai
Gambar III.1 Flow Of Diagram Servis Notebook PT. Logicom Solutions
54
Keterangan : 1. Customer datang membawa notebook yang bermasalah, kemudian menyampaikan keluhan berdasarkan kerusakan notebook yang terjadi. 2. Admin servis menerima notebook yang bermasalah kemudian melakukan pegecekan kelengkapan notebook dan melakukan input kerusakan serta mencetak bon servis. 3. Bon servis diterima customer. dengan catatan dalam 3 hari setelah penyerahan barang akan dikonfirmasi tentang kerusakan beserta biaya yang dikenakan untuk pengerjaan servis. 4. Rangkap bon servis beserta barang servisan diserahkan pada bagian teknisi untuk dilakukan pengerjaan perbaikan terhadap kerusakan notebook. 5. Setelah selesai melakukan proses perbaikan, bagian teknisi menyerahkan kembali notebook yang telah dilakukan perbaikan sebelumnya kepada pihak admin servis. 6. Admin servis menginformasikan kepada customer bahwa notebooknya telah selesai diperbaiki serta memberitahukan biaya yang dikenakan pada notebook yang telah diservis tersebut. 7. Customer datang dan menunjukkan tanda terima servis kemudian mengambil notebook yang telah diservis dengan membayar sejumlah uang yang telah diinformasikan sebelumnya sebagai biaya perbaikan notebook. 8. Bagian teknisi memberikan laporan kepada kepala teknisi tentang notebook yang telah selesai dilakukan perbaikan.
55
III.1.3. Analisa Output Hasil pemeriksaan / diagnosa motherboard notebook yang rusak, merupakan bentuk output dari proses pemeriksaan dari notebook yang diperiksa. Hasil pemeriksaan didapat setelah melalui proses pengecekan yang dilakukan, baik pemeriksaan pada sistem yang berjalan pada notebook bila diketahui kerusakaan secara software, dan pemeriksaan pada hardware jika diketahui gejala kerusakan pada hardware notebook. Adapun tabel output status kerusakan motherboard notebook pada PT. Logicom Solutions Medan adalah sebagai berikut : Tabel III. 2 Tabel Output Rekapitulasi Data Kerusakan Diagnosis Kerusakan Komponen Motherboard Notebook
56
57
58
III.2. Evaluasi Sistem yang Sedang berjalan Setelah penulis melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan pada PT. Logicom Solutions saat ini maka perlu adanya evaluasi dalam beberapa hal antara lain : 1. Teknisi yang memperbaiki motherboard notebook terkadang tidak menggunakan schematic dalam membantu penelusuran kerusakan dikarenakan tidak semua merek notebook yang schematic-nya beredar diinternet, sehingga pada saat melakukan perbaikan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penelusuran kerusakan. 2.
Jarang para teknisi yang memperbaiki motherboard notebook mempunyai catatan yang tersusun langkah demi langkah tentang bagaimana penanganan kerusakan pada motherboard notebook. Berdasarkan pemaparan diatas maka diperlukan perbaikan sistem untuk
membantu memecahkan permasalahan yang ada. Untuk itu penulis membuat Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook Berbasis Aplikasi Desktop untuk mendeteksi kerusakan yang dialami oleh motherboard notebook sehingga permasalahan yang dihadapi ada gambaran dan solusi untuk menanganinya.
III.3. Desain Sistem Berikut desain sistem yang akan dibangun sebagai penggambaran, perencanan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi pada sistem yang akan
59
dibangun, untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap dalam perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook Menggunakan Metode Backward chaining.
III.3.1. Desain Sistem Secara Global Pada sub bab ini penulis akan membahas tentang perancangan secara umum dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram. III.3.1.1 Use Case Diagram Adapun use case diagram pada desain sistem pakar mendeteksi kerusakan komponen pada motherboard notebook dapat dilihat pada gambar III.1 sebagai berikut : Manajemen Kerusakan
Manajemen Gejala
Daftar pengguna
Manajemen Solusi <
>
Info <> <> <>
Login
Pengguna
Pakar
Konsultasi <> <>
<<extend>>
<> Solusi Error Login
Manajemen Relasi
Gambar III.2 : Use Case Diagram Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook
60
Keterangan : 1. Pakar a. Login : Sebelum masuk ke halaman pakar, seorang pakar harus login terlebih dahulu dengan cara mengisi username dan password sesuai dengan ketentuan. b. Manajemen Gejala : Pakar dapat menambah gejala baru dan melakukan pengeditan dalam bentuk penghapusan atau pengubahan terhadap data gejala yang ada. c. Manajemen Kerusakan : Setelah login, pakar memiliki berbagai hak akses. Salah satu hak aksesnya adalah dapat meng-input jenis kerusakan baru dan melakukan pengeditan terhadap modul kerusakan tersebut d. Manajemen Solusi : Pakar dapat menambah solusi baru dan melakukan pengeditan dalam bentuk penghapusan atau pengubahan terhadap data solusi yang ada. e. Manajemen Relasi : Pakar dapat menambah relasi baru dan melakukan pengeditan dalam bentuk penghapusan atau pengubahan terhadap data relasi yang ada.
2. Pengguna a. Login Pengguna : Sebelum masuk ke halaman konsultasi, pengguna harus terlebih dahulu login.
61
b. Info: pengguna mendapatkan info tentang Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook. c. Konsultasi : Pengguna yang akan melakukan konsultasi terlebih dahulu memilih daftar kerusakan, kemudian menjawab setiap pertanyaan dari sistem sesuai dengan gejala dari kerusakan yang telah dipilih sebelumnya. d. Solusi : pada sesi ini sistem akan memberikan hasil deteksi kerusakan yang terjadi pada motherboard berdasarkan jawaban tersebut.
III.3.1.2 Class Diagram Berikut ini Merupakan class diagram Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook Berbasis Aplikasi Desktop : kerusakan -kd_penyakit: varchar -nm_penyakit: text -kd_pertanyaan varchar +tambah() +ubah() +hapus() +lihat()
gejala -kd_gejala: varchar -nm_gejala: text Pakar -username: varchar -nama_lengkap: varchar -jenis_kelamin: enum -alamat: varchar -password: varchar -status_blokir: enum +login()
+tambah() +ubah() +hapus() +lihat()
Pengguna
pertanyaan -id: int -kd_gejala: varchar -kd_penyakit: varchar -kd_pertanyaan: varchar -pertanyaan: text -jawab_ya: varchar -jawab_tidak: varchar -kd_solusi: varchar -status: varchar
-nama_lengkap: varchar -username: varchar -passwrd: varchar -jenis_kelamin: enum +usia: int -pekerjaan: varchar -phone: varchar -alamat: varchar -status_blokir: enum +login() +ubah() +hapus()
+tambah() +ubah() +hapus() +lihat()
Solusi +kd_solusi: varchar +solusi: text +tambah() +ubah() +hapus() +lihat()
Gambar III.3 : Class Diagram Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook
62
III.3.1.3 Activity Diagram Berikut ini merupakan activity diagram pada perancangan Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook : 1. Diagram Activity Login Berikut ini rancangan diagram activity untuk login:
Menampilkan form Login
Masukkan username dan password Username atau password kosong Periksa inputan username dan password Username atau password terisi
Periksa validasi dan level login
Pengaturan hak akses Data tidak valid
Data valid Level = pengguna
Halaman Pengguna
Gambar III.4 : Diagram Activity Login
Level = pakar
Halaman Pakar
63
2. Diagram Activity Deteksi Berikut ini adalah rancangan dari diagram activity deteksi : Pilih daftar kerusakan
Jawab pertanyaan berdasarkan gejala dari kerusakan yang dipilih
Sistem menentukan solusi yang paling cocok
Sistem menganalisa jawaban pengguna
solusi
Gambar III.5 : Diagram Activity Deteksi
3. Diagram Activity Manajemen Gejala Berikut ini rancangan diagram activity manajemen gejala :
Akses Gejala
Halaman Daftar Gejala
Pilih Aksi
Aksi = Tambah Menginputkan data gejala baru
Aksi = Ubah
Klik button Tambah
Pilih atribut atau record gejala yang akan diubah
Aksi = Hapus
Klik button Hapus
Sorot / pilih gejala yang akan dihapus
Ubah atribut atau record yang terpilih dengan nama baru
Klik button Simpan
Validasi Simpan
Data tidak valid Simpan Data Gejala Data valid
Gambar III.6 : Diagram Activity Manajemen Gejala
64
4. Diagram Activity Manajemen Kerusakan Berikut ini rancangan diagram activity manajemen kerusakan :
Akses Kerusakan
Halaman Daftar Kerusakan
Pilih Aksi
Aksi = Tambah Menginputkan data kerusakan baru
Aksi = Ubah
Klik button Tambah
Pilih atribut atau record kerusakan yang akan diubah
Aksi = Hapus
Klik button Hapus
Sorot / pilih record jenis kerusakan yang akan dihapus
Ubah atribut atau record yang terpilih dengan nilai / nama baru
Klik button Simpan
Validasi Simpan
Data tidak valid Simpan Data Kerusakan Data valid
Gambar III.7 : Diagram Activity Manajemen Kerusakan 5. Diagram Activity Manajemen Pertanyaan (Relasi) Berikut ini rancangan diagram activity manajemen pertanyaan :
Akses Pertanyaan
Halaman Daftar Pertanyaan
Pilih Aksi
Menginputkan data pertanyaan baru dan merelasikannya dengan data gejala, serta data kerusakan
Aksi = Tambah
Aksi = Ubah
Klik button Tambah
Pilih atribut atau record pertanyaan yang akan diubah dengan memperhatikan kesesuaian relasinya terhadap data gejala dan data kerusakan
Aksi = Hapus
Klik button Hapus
Sorot / pilih record jenis pertanyaan yang akan dihapus
Ubah atribut atau record yang terpilih dengan nilai / nama baru
Klik button Simpan
Validasi Simpan
Data tidak valid
Data valid Simpan Data Pertanyaan
Gambar III.8 : Diagram Activity Manajemen Pertanyaan
65
6. Diagram Activity Manajemen Pengguna Berikut ini rancangan diagram activity manajemen pengguna :
Akses Pengguna
Halaman Daftar Pengguna
Pilih Aksi
Aksi = Tambah Menginputkan data pengguna baru
Aksi = Ubah
Klik button Tambah
Pilih atribut atau record pengguna yang akan diubah
Aksi = Hapus
Klik button Hapus
Sorot / pilih record pengguna yang akan dihapus
Ubah atribut atau record yang terpilih dengan nilai / nama baru
Klik button Simpan
Validasi Simpan
Data tidak valid Simpan Data Pengguna Data valid
Gambar III.9 : Diagram Activity Manajemen Pengguna
III.3.1.4 Sequence Diagram 1. Diagram Sequence Login Untuk medapatkan hak akses di halaman kerja pakar, maka pakar harus login terlebih dahulu. Username dan Password yang di-input-kan saat login akan diperiksa validasinya oleh database.
.pakar.
.pengguna.
.form login.
.database.
.halaman pakar.
.halaman pengguna.
login validasi login login tidak valid login
login tidak valid
username and password valid and level=pakar
username and password valid and level=pengguna
Gambar III.10 : Diagram Sequence Login Pakar
66
2. Diagram Sequence Deteksi / Konsultasi Berikut ini adalah bentuk diagram sequence Deteksi oleh pengguna pada Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Motherboard :
..Pengguna..
..Halaman Deteksi..
..Database..
pilih kerusakan baca pilihan kerusakan simpan pilihan kerusakan jawab pertanyaan
baca jawaban yang berelasi dengan gejala kerusakan simpan gejala hasil deteksi
hasil deteksi simpan hasil deteksi
Gambar III.11 : Diagram Sequence Deteksi / Konsultasi 3. Diagram Sequence Manajemen Gejala Berikut ini adalah bentuk diagram sequence manajemen gejala pada Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan komponen Motherboard :
..Halaman Manajemen Gejala. .
..Pakar..
..Database..
tambah gejala baru
baca aksi (tambah, ubah, hapus) ubah gejala
simpan gejala baru
hapus gejala
simpan perubahan data gejala MsgBox(data valid/tidak valid)
MsgBox(data valid/tidak valid)
Gambar III.12 : Diagram Sequence Manajemen Gejala
67
4. Diagram Sequence Manajemen Kerusakan Berikut ini adalah bentuk diagram sequence manajemen kerusakan pada Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan komponen :
..Halaman Manajemen Kerusakan. .
..Pakar..
..Database..
tambah kerusakan baru
baca aksi (tambah, ubah, hapus) ubah data kerusakan
simpan data kerusakan baru
simpan perubahan data kerusakan
hapus data kerusakan MsgBox(data valid/tidak valid) MsgBox(data valid/tidak valid)
Gambar III.13 : Diagram Sequence Manajemen Kerusakan 5. Diagram Sequence Manajemen Pertanyaan (Relasi) Berikut ini adalah bentuk diagram sequence manajemen pertanyaan (relasi) Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Motherboard :
..Pakar..
..Halaman Manajemen Pertanyaan dan Relasi..
..Database..
tambah pertanyaan baru merelasikannya dengan data gejala dan data kerusakan ubah data kerusakan dan mencocokkan relasinya Dengan data gejala dan data kerusakan
baca aksi (tambah, ubah, hapus) simpan data pertanyaan / relasi baru
hapus data pertanyaan MsgBox(data valid/tidak valid)
simpan perubahan data pertanyaan dan relasinya
MsgBox(data valid/tidak valid)
Gambar III.14 : Diagram Sequence Manajemen Pertanyaan ( Relasi )
68
5. Diagram Sequence Manajemen Pengguna Berikut ini adalah bentuk diagram sequence manajemen pengguna pada Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Motherboard :
..Pakar..
..Halaman Manajemen Pengguna. .
..Database..
tambah pengguna baru
baca aksi (tambah, ubah, hapus) ubah data pengguna
simpan data pengguna baru
hapus data pengguna
simpan perubahan data pengguna MsgBox(data valid/tidak valid)
MsgBox(data valid/tidak valid)
Gambar III.15 : Diagram Sequence Manajemen Pengguna
III.3.2 Desain Sistem Secara Detail Desain sistem secara detail atau terinci ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan dibangun agar dapat dilihat secara lebih detail berdasarkan pada gambaran sistem keseluruhan yang terdapat pada desain global.
III.3.2.1 Perancangan Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Sumber pengetahuan untuk membangun sistem pakar mendeteksi kerusakan komponen pada motherboard notebook berasal dari literature buku dan ahli dalam bidang kerusakan motherboard notebook. Metode akuisisi pengetahuan yang dilakukan adalah wawancara, diskusi masalah dan deskripsi
69
masalah tentang pola berpikir ahli mulai dari pendeteksian gejala, serta penentuan penyebab dan penentuan pemecahan masalah. Dalam melakukan deteksi terhadap kerusakan komponen motherboard notebook, dari sebuah motherboard notebook diperlukan pengetahuan mengenai: a. Bagaimana urutan langkah – langkah yang dilakukan untuk mendeteksi kerusakan komponen motherboard notebook. b. Gejala apa saja yang sering terjadi pada setiap jenis kerusakan. c. Bagaimana solusi yang akan dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi berdasarkan gejala – gejala yang telah terjadi. Dalam
representasi
pengetahuan
ini
dilakukan
perbandingan
-
perbandingan dari informasi yang diperoleh dari pakar. Untuk membantu pengembangan prototipe sistem pakar ini, maka pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tabel keputusan selanjutnya direpresentasikan menjadi bentuk diagram keputusan. 1. Tabel Keputusan Untuk mempermudah pembentukan aturan - aturan yang akan dijadikan basis pengetahuan prototipe sistem pakar ini, maka dibentuklah tabel keputusan. Pembentukan tabel keputusan menghubungkan antara gejala-gejala kerusakan dengan solusi atas kerusakan tersebut. Pada tabel keputusan di bawah ini, gejalagejala yang dimasukkan adalah gejala-gejala umum dari kerusakan yang terjadi. kemudian dari gejala-gejala yang ada dilakukan penilaian dan memberikan tanda silang (X) kepada jenis kerusakan yang memiliki gejala-gejala tersebut.
70
Tabel III.3. Pohon Keputusan Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023
K001 X X X
K002
Kode Kerusakan K003
K004
K005
X X X X X X
X
X X X X
X
X X X X X X X X
X X X
X X X
Kode Solusi S001 S002 S007 S003 S004 S005 S006 S008 S009 S010 S011 S012 S013 S014 S015 S018 S016 S017 S018 S019 S022 S020 S021
2. Pohon Keputusan Setelah dilakukan perancangan tabel keputusan, selanjutnya dilakukan perancangan pohon keputusan yang dapat membantu dalam mengklasifikasi jenis kerusakan berdasarkan gejala-gejalanya dan juga membantu dalam pembuatan aturan (rule). Berikut dibawah ini adalah pohon keputusan yang dibuat berdasarkan tabel keputusan yang telah dibuat di atas.
.
Berikut adalah pohon keputusan pelacakan kerusakan komponen pada motherboard notebook: DAFTAR KERUSAKAN
K001
K002
K003
K004
K005
G001
G002
G003
G009
G005
Y
T
Y
G002
S001 Y
T
Y
G003
S002 Y
Y
Y
G013
S012 Y S013
Y Y S014
Y
T G002
S021
T
Y
Y
S021
Y
G005
T G009
G014
Y Y S017
T G019 Y
S018 Y Y S022
T G021 T G003
Gambar III. 16: Pohon Keputusan dengan metode Backward Chaining Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook
T G020
S016
T
T
S018
T G017
S005
G023 Y
G019
T G006
T
S020
T Y
G016 Y
G014
S017
T
S015
T
T
Y S004
G022
S010
G018
S011
G015
S011
T
Y
T
T G010 Y
G011
S003
G011 Y
G012
S008
Y S009
T
T
S006
T
T G007 Y
G007 Y
G008 Y
Y S002
T
S003
T
S007
T G004
S002
Y S019
T G001
72
Berdasarkan pohon keputusan backward chaining diatas maka dibentuklah rule sebagai berikut : 1. IF [K001 AND G001] THEN S001 2. IF [K001 AND G002] THEN S002 3. IF [K001 AND G003] THEN S007 4. IF [K001 AND G008] THEN S008 5. IF [K001 AND G012] THEN S0012 6. IF [K001 AND G013] THEN S0013 7. IF [K001 AND G014] THEN S0014 8. IF [K002 AND G002] THEN S002 9. IF [K002 AND G004] THEN S003 10. IF [K002 AND G007] THEN S006 11. IF [K002 AND G011] THEN S011 12. IF [K002 AND G015] THEN S015 13. IF [K002 AND G016] THEN S018 14. IF [K002 AND G014] THEN S017 15. IF [K002 AND G019] THEN S014 16. IF [K002 AND G021] THEN S022 17. IF [K003 AND G003] THEN S002 18. IF [K003 AND G007] THEN S003 19. IF [K003 AND G011] THEN S011 20. IF [K003 AND G018] THEN S017 21. IF [K003 AND G019] THEN S021
73
22. IF [K004 AND G009] THEN S009 23. IF [K004 AND G010] THEN S010 24. IF [K004 AND G022] THEN S020 25. IF [K004 AND G023] THEN S021 26. IF [K005 AND G005] THEN S004 27. IF [K005 AND G006] THEN S005 28. IF [K005 AND G017] THEN S016 29. IF [K005 AND G020] THEN S019
Keterangan dari gambar di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel III.4. Tabel Gejala Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023
Nama Gejala Tegangan pada switch power kosong Tegangan 3.3V pada ic bios kosong Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat konektor dicolok kemotherboard Tegangan 1.1 dan 1.8 V pada chipset kosong Suara ada pada saat dipasang headset Suara tidak ada walaupun menggunakan headset Suhu panas pada chipset tidak normal Motherboard sukar dinyalakan Lampu indikator batere tidak menyala pada saat di colok adaptor Batere tidak terdeteksi pada bios Notebook berjalan normal jika dinyalakan dengan batere Tegangan power induktor 5V drop Tegangan power induktor 3.3V drop Tegangan input 3.3V regulator ic super i/o drop Motherboard tidak bisa mati walau tombol power ditekan 15 - 20 detik Motherboard mati bila tombol power ditekan 15 - 20 detik Tegangan input ic sound normal tapi suara tidak ada Kapasitor nectokin lemah / aus File bios corrupt Jack headset korosi / longgar Bunyi beep panjang dan berulang - ulang Kontak batere kotor / teroksidasi sehingga koneksi dengan motherboard tidak baik Tegangan pada ic charger drop
74
Tabel III.5. Tabel Solusi Kode Solusi Solusi S001 Cek sekering pada motherboard, lakukan pergantian komponen ini. sesuaikan amper komponen yang rusak harus sama dengan amper pada komponen yang baru. kerusakan pada komponen ini sering terjadi dikarenakan arus yang masuk tidak stabil, karena fungsi dari komponen ini sebagai komponen pengaman apabila ada lonjakan arus yang melebihi batas yang ditentukan S002 Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios S003 Lakukan pergantian komponen ic power jika tegangan input dan output tidak sesuai dangan datasheet ic tersebut. Ic power chipset adalah komponen yang mensuplai tegangan 1.1v dan 1.8v pada chipset. S004 Ganti jack headset, permasalahan terjadi dikarenakan switch pada jack headset sudah longgar atau korosi. S005 Cek ic sound, sesuaikan tegangan dan frekwensi pada tiap pin dengan datasheetnya, bila ada ketidaksesuaian lakukan pergantian komponen ini S006 Lakukan Reball chipset menggunakan alat BGA Rework Station:yaitu dengan mengganti bola-bola timah pada setiap pin di chipset, sehingga sambungan yang jelek bisa diperbaiki lagi. bola-bola pin yang terbuat dari lead free soldering (bebas timbal) lebih mudah rusak karena perubahan suhu bila dibandingkan dengan menggunakan menggunakan bahan leaded soldering. itulah mengapa setelah beberapa waktu banyak VGA dari nVidia menjadi rusak dengan gejala Artifak dan no display. S007 Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor atau mosfet, cek dengan menggunakan multitester komponen yang shot. lalu ganti komponen yang shot tersebut S008 Bersihkan motherboard dengan menggunakan cairan thinner, lalu keringkan motherboard dengan menggunakan mesin BGA Rework Station. S009 Cek tegangan pada ic charger, gunakan skema datasheet komponen untuk mengecek fungsi dari tiap pin ic charger. lakukan pergantian komponen bila keluaran tidak sesuai dengan datasheetnya S010 Lakukan pergantian baterai dengan tipe yang sama, biasanya komponen didalam baterai yang menyimpan id dari baterai rusak S011 Tambahkan 4 buah kapasitor 330 mf pada pada dudukan kapasitor yang masih kosong untuk menguatkan kembali penstabil arus pada GPU komponen ( Chips VGA ) S012 Cek komponen power induktor, ukur menggunakan multi tester, bila tidak bermasalah lanjutkan pengecekan pada ic power yang mendistribusikan tegangan 5 volt, baca skematik untuk memudahkan penelusuran. S013 Cek komponen power induktor, ukur menggunakan multi tester, bila tidak bermasalah lanjutkan pengecekan pada ic power yang mendistribusikan tegangan 3.3 volt, baca skematik untuk memudahkan penelusuran
75
S014 S015 S016
S016
S017
S018
S019 S020 S021
S022
Cek komponen power yang mensupplai tegangan pada ic super i/o. baca skematic motherboard, untuk memudahkan penelusuran supplai tegangan pada ic super i/o Lakukan pergantian pada cpu dengan cpu lain, jika belum ada perubahan lakukan pergantian pada memory Lakukan pergantian komponen IC sound ini. setelah mamastikan jack audio dalam keadaan baik, sesuaikan kode komponen yang rusak dengan kode komponen yang baru Lakukan pergantian komponen IC sound ini. setelah mamastikan jack audio dalam keadaan baik, sesuaikan kode komponen yang rusak dengan kode komponen yang baru. Lakukan penambahan kapasitor 470 mf pada dudukan komponen kapasitor yang masih kosong, untuk membantu menguatkan kembali kinerja kapasitor nec tokin. atau bisa dengan mengganti kapasitor nec tokin dengan 4 buah kapasitor 330 mf, agar VCCore (power) dapat kembali stabil. download program bios dari website, sesuaikan merek, tipe dan seri dari motherboard tersebut. lakukan recovery bios,recovery bios dilakukan untuk memperbaharui sistem pada ic bios, jika ic bios tidak bisa direcovery, kemungkinan kerusakan pada ic biosnya, lakukan pergantian ic bios, lalu lakukan recovery pada ic bios yang baru Ganti jack headset dengan jack headset yang baru, karena tidak memungkinkan melakukan perbaikan pada komponen ini Bersihkan konektor kontak baterai pada motheboard dengan menggunakan cairan thinner Cek tegangan masuk dan keluar pada setiap pin, sesuaikan dengan datasheet komponen ic charger tersebut. lakukan pergantian komponen ic bila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan datasheetnya Lepaskan modul memori. bersihkan pin - pinnya lalu pasangkan kembali, jika tidak ada perubahan ganti memory dengan memori lain yang baru
III.3.2.2 Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi dengan metode backward chaining untuk sistem pakar Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook memiliki tahapan yang sederhana karena menggunakan ekspresi logika dalam kaidah produksi dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Langkah 1, ajukan pilihan input kerusakan 2. Langkah 2, tampung input-an dari pengguna sebagai premis rule pada short term memory.
76
3. Langkah 3, ajukan pertanyaan berdasarkan input kerusakan yang dipilih 4. Langkah 4, tampung inputan berdasarkan pertanyaan yang terjawab ya atau tidak. 5. Langkah 5,cek rule berdasarkan input-an yang ditampung pada short term memory, jika tidak ditemukan ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 4. Jika tidak ditemukan maka berikan warning output. 6.
Langkah 6, berikan hasil deteksi / konsultasi kerusakan.
III.3.2.3. Desain Output Tampilan atau output
adalah hasil dari sistem informasi yang dapat
dilihat. Dalam tahapan desain output ini berupa tampilan di layar. Berikut ini adalah desain output sistem pakar yang dirancang: 1. Desain Tampilan Halaman Daftar Pengguna Berikut ini merupakan tampilan daftar pengguna, halaman ini digunakan untuk melakukan pendaftaran bagi pengguna yang belum terdaftar pada sistem pakar ini, tampilannya sebagai berikut :
Gambar III.17 : Desain Tampilan Halaman Daftar Pengguna
77
2. Desain Tampilan Halaman Login Berikut ini merupakan tampilan dari halaman login yang akan dirancang, halaman ini digunakan untuk login bagi pengguna maupun login bagi pakar, tampilannya sebagai berikut :
Gambar III.18 : Desain Tampilan Halaman Login 3. Desain Tampilan Beranda Berikut ini merupakan tampilan awal dari halaman sistem pakar mendeteksi kerusakan komponen pada motherboard notebook berbasis aplikasi desktop yang akan dirancang :
Gambar III.19 : Desain tampilan halaman beranda
78
4. Desain Tampilan Halaman Profil Berikut ini merupakan tampilan halaman profil yang akan dirancang :
Gambar III.20 : Desain tampilan halaman profil 5. Desain Tampilan Halaman Gejala Berikut desain tampilan halaman gejala:
Gambar III.21 : Desain tampilan halaman daftar gejala
79
6. Desain Tampilan Halaman Kerusakan Berikut desain tampilan halaman kerusakan:
Gambar III.22 : Desain Tampilan Halaman Gejala Kerusakan
III.3.2.4. Desain Input Desain input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. 1. Desain Tampilan Halaman Konsultasi (Sesi Pilih Masalah) Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman konsultasibagian sesi pilih masalah:
Gambar III.23 : Desain Tampilan Halaman Konsultasi (Sesi Pilih Masalah)
80
2. Desain Tampilan Halaman Konsultasi (Sesi Jawab Pertanyaan) Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman konsultasi bagian sesi jawab pertanyaan:
Gambar III.24 : Desain Tampilan Halaman Konsultasi (Sesi Jawab Pertanyaan)
3. Desain Tampilan Halaman Tambah Gejala Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman tambah gejala:
Gambar III.25 : Desain tampilan halaman gejala
81
4. Desain Tampilan Halaman Manajemen Kerusakan Berikut
ini
merupakan rancangan tampilan
halaman
manajemen
kerusakan:
Gambar III.26: Desain tampilan halaman manajemen kerusakan 5. Desain Tampilan Halaman Manajemen Solusi Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman manajemen solusi :
Gambar III.27 : Desain tampilan halaman manajemen solusi
82
6. Desain Tampilan Halaman Manajemen Pertanyaan (Relasi) Berikut
ini
merupakan rancangan tampilan
halaman manajemen
pertanyaan (relasi):
Gambar III.28 : Desain tampilan halaman manajemen pertanyaan (relasi) 7. Desain Tampilan Halaman Manajemen Pengguna Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman manajemen pengguna:
Gambar III.29 : Desain tampilan halaman manajemen pengguna
83
8. Desain Tampilan Halaman Manajemen Akses Pakar Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman manajemen akses pakar:
Gambar III.30 : Desain tampilan halaman manajemen akses pakar
III.3.2.5. Desain Database Desain struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database MySQL. 1. Kamus Data Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan sebagai acuan dalam pembangunan suatu database dan sebagai
84
panduan bagi pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun tabel data atau entitas yang dibentuk adalah seperti berikut ini : 1. Tabel kerusakan
{id,
kd_kerusakan,
nm_kerusakan,
kd_pertanyaan} 2. Tabel gejala
{kd_gejala, nm_gejala}
3. Tabel pertanyaan
{id, kd_gejala, kd_kerusakan, kd_pertanyaan, pertanyaan, jawab_ya, jawab_tidak, kd_solusi, status}
4. Tabel pakar
{username,
nama_lengkap,
jenis_kelamin,
alamat, password, status_blokir} 5. Tabel pengguna
{nama_lengkap,
username,
password,
jenis_kelamin, usia, pekerjaan, phone, alamat, status_blokir} 6. Tabel hasil_deteksi
{username,
waktu_konsultasi,
kerusakan, solusi} 7. Tabel temp_kerusakan {noip, kd_kerusakan} 8. Tabel tmp_gejala
{noip, kd_gejala}
gejala_gejala,
2. Normalisasi Tujuan dilakukan normalisasi adalah untuk menyempurnakan struktur tabel agar lebih baik. Berikut ini adalah langkahlangkah normalisasi yang dilakukan dalam merancang database. 1. Bentuk UnNormalisasi (Bentuk Tidak Normal) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. Tabel III.6. Tabel UnNormalisasi Username fahmi
Nama
Kode
Pengguna
Gejala
Zulfahmi
G001
Nama Gejala Tegangan pada swiitch power
Kode
Nama
Kode
Kerusakan
Kerusakan
Pertanyaan
P001
Padam
T001
kosong
Nama Pertanyaan Apakah tegangan pada
Jawab Ya P001
Jawab
Kode
Tidak
Solusi
T002
S001
swiitch power ada ?
Nama Solusi Cek sekering pada motherboard, lakukan pergantian komponen ini. sesuaikan amper komponen yang rusak harus sama dengan amper pada komponen yang baru. kerusakan pada komponen ini sering terjadi dikarenakan arus yang masuk tidak stabil, karena fungsi dari komponen ini sebagai komponen pengaman apabila ada lonjakan arus yang melebihi batas yang ditentukan
G002
Tegangan 3.3V pada ic bios kosong
T002
Apakah ada tegangan 3.3V pada ic bios ?
P001
T003
S002
Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios
G003
nona
Nona Inda
G002
Lampu indikator adaptor berkedip
T003
P001
T004
S007
Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor
adaptor menyala normal
atau mosfet, cek dengan menggunakan
kemotherboard
pada saat konektor dicolok
multitester komponen yang shot. lalu ganti
kemotherboard ?
komponen yang shot tersebut
Tegangan 3.3V pada ic bios
P002
kosong G004
Apakah lampu indikator
/ mati pada saat konektor dicolok
No
T008
Display
Tegangan 1.1 dan 1.8 V pada
Apakah ada tegangan pada
P002
T009
S002
Ic bios ? T009
chipset kosong
Apakah chipset northbridge
Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios
P002
T010
S003
lakukan pergantian komponen ic power jika
mendapat asupan tegangan
tegangan input dan output tidak sesuai dangan
1.8V dan 1.1 V ?
datasheet ic tersebut. Ic power chipset adalah komponen yang mensuplai tegangan 1.1v dan 1.8v pada chipset
uje
Hudzaifah
G003
Lampu indikator adaptor berkedip
P003
Hang
T017
Lampu indikator adaptor
P003
T018
S007
Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor
/ mati pada saat konektor dicolok
berkedip / mati pada saat
atau mosfet, cek dengan menggunakan
kemotherboard
konektor dicolok
multitester komponen yang shot. lalu ganti
kemotherboard
komponen yang shot tersebut
2. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain: a. Setiap data dibentuk dalam flat file. b. Data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. c. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. d. Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut. e. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. Tabel III.7. Tabel Normalisasi Pertama Username azran
Nama
Kode
Pengguna
Gejala
Azran Syukri
G001
Nama Gejala Tegangan pada swiitch power kosong
Kode
Nama
Kode
Kerusakan
Kerusakan
Pertanyaan
P001
Padam
T001
Nama Pertanyaan Apakah tegangan pada swiitch power ada ?
Jawab Ya P001
Jawab
Kode
Tidak
Solusi
T002
S001
Nama Solusi Cek sekering pada motherboard, lakukan pergantian komponen ini. sesuaikan amper komponen yang rusak harus sama dengan amper pada komponen yang baru. kerusakan pada komponen ini sering terjadi dikarenakan arus yang masuk tidak stabil, karena fungsi dari komponen ini sebagai komponen pengaman apabila ada lonjakan arus yang melebihi batas yang ditentukan
azran
Azran Syukri
G002
Tegangan 3.3V pada ic bios
P001
Padam
T002
kosong azran
nona
Azran Syukri
Nona Inda
G003
G002
Lampu indikator adaptor berkedip
Nona Inda
G004
P001
T003
S002
pada ic bios ? P001
Padam
T003
Apakah lampu indikator
Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios
P001
T004
S007
Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor
/ mati pada saat konektor dicolok
adaptor menyala normal
atau mosfet, cek dengan menggunakan
kemotherboard
pada saat konektor dicolok
multitester komponen yang shot. lalu ganti
kemotherboard ?
komponen yang shot tersebut
Tegangan 3.3V pada ic bios
P002
kosong nona
Apakah ada tegangan 3.3V
Tegangan 1.1 dan 1.8 V pada
No
T008
Display P002
chipset kosong
No
Apakah ada tegangan pada
P002
T009
S002
Ic bios ? T009
Display
Apakah chipset northbridge
Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios
P002
T010
S003
lakukan pergantian komponen ic power jika
mendapat asupan tegangan
tegangan input dan output tidak sesuai dangan
1.8V dan 1.1 V ?
datasheet ic tersebut. Ic power chipset adalah komponen yang mensuplai tegangan 1.1v dan 1.8v pada chipset
uje
Hudzaifah
G003
Lampu indikator adaptor berkedip
P003
Hang
T017
Lampu indikator adaptor
P003
T018
S007
Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor
/ mati pada saat konektor dicolok
berkedip / mati pada saat
atau mosfet, cek dengan menggunakan
kemotherboard
konektor dicolok
multitester komponen yang shot. lalu ganti
kemotherboard
komponen yang shot tersebut
89
3. Bentuk Normalisasi Kedua (2NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Suatu ketergantungan fungsional A →B adalah ketergantungan fungsional sepenuhnya, jika perpindahan beberapa atribut dari A menghasilkan tepat satu pasangan pada atribut B. Suatu ketergantungan fungsional A →B adalah ketergantungan fungsional sebagian, jika ada beberapa atribut yang dapat dihilangkan dari A sementara ketergantungan tersebut tetap berlaku /berfungsi. Tabel III.8. Tabel Relasi-Konsultasi Username azran
Nama
Kode
Pengguna
Gejala
Azran
G001
Syukri
Nama Gejala Tegangan pada
Kode
Nama
Kode
Kerusakan
Kerusakan
Solusi
P001
Padam
S001
Nama Solusi Cek sekering pada
swiitch power
motherboard, lakukan
kosong
pergantian komponen ini. sesuaikan amper komponen yang rusak harus sama dengan amper pada komponen yang baru. kerusakan pada komponen ini sering terjadi dikarenakan arus yang masuk tidak stabil, karena fungsi dari komponen ini sebagai komponen pengaman apabila ada lonjakan arus yang melebihi batas yang ditentukan.
azran
Azran Syukri
G002
Tegangan 3.3V
P001
Padam
S002
Ganti ic super I / O.
pada ic bios
komponen ini yang
kosong
memberikan supply 3.3V pada ic bios
90
azran
Azran
G003
Syukri
Lampu
P001
Padam
S007
Lakukan pengecekan pada
indikator
komponen kapasitor atau
adaptor
mosfet, cek dengan
berkedip / mati
menggunakan multitester
pada saat
komponen yang shot. lalu
konektor
ganti komponen yang shot
dicolok
tersebut
kemotherboard nona
Nona
G002
Inda
Tegangan 3.3V
P002
pada ic bios
No
S002
Display
Ganti ic super I / O. komponen ini yang
kosong
memberikan supply 3.3V pada ic bios
nona
Nona
G004
Inda
Tegangan 1.1
P002
dan 1.8 V pada
No
S003
Display
lakukan pergantian komponen ic power jika tegangan input
chipset kosong
dan output tidak sesuai dangan datasheet ic tersebut. Ic power chipset adalah komponen yang mensuplai tegangan 1.1v dan 1.8v pada chipset
uje
G003
Lampu
P003
Hang
S007
Lakukan pengecekan pada
indikator
komponen kapasitor atau
adaptor
mosfet, cek dengan
berkedip / mati
menggunakan multitester
pada saat
komponen yang shot. lalu
konektor
ganti komponen yang shot
dicolok
tersebut
kemotherboard
Tabel III.9. Tabel Pengguna Username Nama Pengguna fahmi
Zulfahmi
nona
Nona Inda
uje
Hudzaifah
91
Tabel III.10. Tabel Relasi Pertanyaan-Jawaban Kode
Nama Pertanyaan
Pertanyaan
Jawab
Jawab
Ya
Tidak
T001
Apakah tegangan pada swiitch power ada ?
P001
T002
T002
Apakah ada tegangan 3.3V pada ic bios ?
P001
T003
T003
Apakah lampu indikator adaptor menyala normal pada
P001
T004
saat konektor dicolok kemotherboard ? T008
Apakah ada tegangan pada Ic bios ?
P002
T009
T009
Apakah chipset northbridge mendapat asupan tegangan
P002
T010
P003
T018
1.8V dan 1.1 V ? T017
Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat konektor dicolok kemotherboard
Tabel III.11. Tabel Relasi Pertanyaan Kode
Nama Pertanyaan
Pertanyaan T001
Apakah tegangan pada swiitch power ada ?
T002
Apakah ada tegangan 3.3V pada ic bios ?
T003
Apakah lampu indikator adaptor menyala normal pada saat konektor dicolok kemotherboard ?
T008
Apakah ada tegangan pada Ic bios ?
T009
Apakah chipset northbridge mendapat asupan tegangan 1.8V dan 1.1 V ?
T017
Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat konektor dicolok kemotherboard
92
4.
Bentuk Normalisasi Ketiga (3NF) Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada
relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3NF). Transitive Dependency (ketergantungan transitif), yaitu suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari suatu relasi sedemikian sehingga A → B dan B → C, maka A → C (C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui B), dan harus dipastikan bahwa A tidak memiliki ketergantungan fungsional (functional dependent) terhadap B atau C). Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut. a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja.
93
Tabel III.12. Tabel Relasi-Konsultasi Username
Kode Gejala
Kode Kerusakan
Kode Solusi
fahmi
G001
P001
S001
fahmi
G002
P001
S002
fahmi
G003
P001
S007
rahma
G002
P002
S002
rahma
G004
P002
S003
uje
G003
P003
S007
Tabel III.13. Tabel Pengguna Username Nama Pengguna fahmi
Zulfahmi
Nona
Nona Inda
uje
Hudzaifah
Tabel III.14. Tabel Gejala Kode Gejala
Nama Gejala
G001
Tegangan pada swiitch power kosong
G002
Tegangan 3.3V pada ic bios kosong
G003
Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat konektor dicolok kemotherboard
G004
Tegangan 1.1 dan 1.8 V pada chipset kosong
Tabel III.15. Tabel Kerusakan Kode Kerusakan Nama Kerusakan P001
Padam
P002
No Display
P003
Hang
94
Tabel III.16. Tabel Kerusakan Kode
Nama Solusi
Solusi S001
Cek sekering pada motherboard, lakukan pergantian komponen ini. sesuaikan amper komponen yang rusak harus sama dengan amper pada komponen yang baru. kerusakan pada komponen ini sering terjadi dikarenakan arus yang masuk tidak stabil, karena fungsi dari komponen ini sebagai komponen pengaman apabila ada lonjakan arus yang melebihi batas yang ditentukan.
S002
Ganti ic super I / O. komponen ini yang memberikan supply 3.3V pada ic bios
S003
lakukan pergantian komponen ic power jika tegangan input dan output tidak sesuai dangan datasheet ic tersebut. Ic power chipset adalah komponen yang mensuplai tegangan 1.1v dan 1.8v pada chipset
S007
Lakukan pengecekan pada komponen kapasitor atau mosfet, cek dengan menggunakan multitester komponen yang shot. lalu ganti komponen yang shot tersebut
Tabel III.17. Tabel Relasi Pertanyaan-Jawaban Kode Pertanyaan
Nama Pertanyaan
Jawab
Jawab
Ya
Tidak
T001
Apakah tegangan pada swiitch power ada ?
P001
T002
T002
Apakah ada tegangan 3.3V pada ic bios ?
P001
T003
T003
Apakah lampu indikator adaptor menyala normal pada
P001
T004
saat konektor dicolok kemotherboard ? T008
Apakah ada tegangan pada Ic bios ?
P002
T009
T009
Apakah chipset northbridge mendapat asupan tegangan
P002
T010
95
1.8V dan 1.1 V ? T017
Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat
P003
konektor dicolok kemotherboard
Tabel III.18. Tabel Relasi Pertanyaan Kode
Nama Pertanyaan
Pertanyaan T001
Apakah tegangan pada swiitch power ada ?
T002
Apakah ada tegangan 3.3V pada ic bios ?
T003
Apakah lampu indikator adaptor menyala normal pada saat konektor dicolok kemotherboard ?
T008
Apakah ada tegangan pada Ic bios ?
T009
Apakah chipset northbridge mendapat asupan tegangan 1.8V dan 1.1 V ?
T017
Lampu indikator adaptor berkedip / mati pada saat konektor dicolok kemotherboard
T018
96
3. Desain Tabel Berikut adalah desain tabel dari sistem yang dirancang. 1. Tabel Kerusakan Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: kerusakan
Primary Key
: kd_kerusakan Tabel III.19. Struktur Tabel Kerusakan
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id kd_kerusakan nm_kerusakan kd_pertanyaan
int varchar text text
11 4 -
2. Tabel Gejala Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: gejala
Primary Key
: kd_gejala Tabel III.20. Struktur Tabel Gejala Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_gejala
varchar
4
nm_gejala
text
-
97
3. Tabel Relasi Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: pertanyaan
Primary Key
: id Tabel III.21. Struktur Tabel Pertanyaan Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id
int
11
kd_gejala kd_kerusakan kd_pertanyaan pertanyaan jawab_ya jawab_tidak kd_solusi status
varchar varchar varchar text varchar varchar varchar varchar
4 4 5 5 5 5 10
4. Tabel Pakar Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: pakar
Primary Key
: username Tabel III.22. Struktur Tabel Pakar
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
username nama_lengkap jenis_kelamin alamat password status_blokir
varchar varchar enum varchar varchar enum
100 100 laki-laki,perempuan 100 100 ya,tidak
98
5. Tabel Solusi Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: solusi
Primary Key
: id Tabel III.23. Struktur Tabel Solusi
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id kd_solusi solusi
int varchar text
11 4 -
6. Tabel Pengguna Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: pengguna Tabel III.24. Struktur Tabel Pengguna
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
nama_lengkap username password jenis_kelamin
varchar varchar varchar enum
usia pekerjaan phone alamat status_blokir
int varchar varchar varchar enum
100 100 100 'lakilaki','perempuan' 2 100 14 100 ya, tidak
99
7. Tabel hasil_konsultasi Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: hasil_konsultasi
Primary Key
: waktu_konsultasi Tabel III.25. Struktur Tabel hasil_konsultasi
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
username Waktu_konsultasi gejala_gejala kerusakan solusi
varchar datetime teXt varchar teXt
100 100 -
8. Tabel tmp_gejala Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: tmp_gejala
Primary Key
: id Tabel III.26. Struktur Tabel tmp_gejala
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id kd_gejala nm_gejala
int varchar varchar
11 5 100
100
9. Tabel tmp_kerusakan Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: tmp_kerusakan
Primary Key
: id Tabel III.27. Struktur Tabel tmp_kerusakan Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id
int
11
kd_kerusakan nm_kerusakan
varchar varchar
5 100
10. Tabel tmp_solusi Nama Database
: sistem_pakar_komputer
Nama Tabel
: tmp_solusi
Primary Key
:-
Tabel III.28. Struktur Tabel tmp_solusi Nama Field
Tipe Data
Ukuran
id
int
11
kd_solusi nm_solusi
varchar text
5 -
4. ERD (Entity Relationship Diagram) Adapun bentuk ERD yang dirancang pada sistem pakar untuk Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Notebook Berbasis Aplikasi Desktop adalah sebagai berikut:
kd_pertanyaan
kd_penyakit
Relasi_penyakit
id kd_penyakit
1 kd_pertanyaan
nm_penyakit
M
berelasi
kd_pertanyaan
Relasi_pertanyaan
1
kd_gejala
berelasi
1
Gejala
M
id
kd_penyakit
jawab_tidak
berelasi
1
solusi
id
jawab_ya
kd_gejala
kd_solusi
kd_gejala
kd_gejala
solusi
nm_gejala
kd_solusi kd_pertanyaan status pertanyaan
Gambar III.31 : Desain Entity Relationship Diagram Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Komponen Pada Motherboard Notebook
kd_solusi
102
Pada Entity Relationship Diagram yang dirancang untuk sistem pakar deteksi kerusakan Notebook terdiri dari empat buah entitas, yaitu pakar, kerusakan, gejala dan pengguna. Dalam rancangan sistem pakar ini memiliki dua buah entitas yang berelasi, yaitu entitas kerusakan dan entitas gejala yang berelasi dengan nama relasi melalui atribut kd_kerusakan dan kd_gejala.