BAB III 7745 – CHANNEL FAILURE RATE ABOVE DEFINE THRESHOLD
7745 – channel failure rate above defined threshold merupakan salah satu alarm yang terdapat dalam sistem BTS Nokia ultrasite. Alarm ini sangat mempengaruhi performansi lokal suatu jaringan seluler bila terjadi pada perangkat BTS dan Counter alarmnya terus meningkat.
III.1
Pengertian 7745 merupakan alarm pada BTS nokia yang dapat menindentifikasikan
nilai dari kegagalan pelanggan dalam melakaukan suatu panggilan telepon atau kegagalan pendudukan kanal trafik di dalam suatu sistem komunkikasi seluler. Nilai kegagalan tersebut berada pada nilai ambang batas yang sudah ditetapkan oleh setiap operator. Dalam sistem BSS ( Base Station Subsystem ), alarm 7745 ini masuk dalam kategori Quality Of Service Alarm yang artinya sangat berpengaruh terhadap kualitas performansi suatu BTS ( Base Transceiver Station ) tertentu dan penagaruh terhadap kualitas jaringan di area jankauan BTS tersebut. 7745 ini biasanya muncul bila terjadi peningkatan jumlah trafik di suatu area jangkauan BTS, seperti Hari Raya, Hari Libur Nasional, atau terjadi suatu bencana atau kejadian yang meyebabkan pelanggan banyak melakukan panggilan ke area tersebut. Tetapi alarm ini akan kemabali normal bilamana kondisitrafik sudah kembali normal. Untuk alarm yang meyebabkan penurunan kualiatas performansi, apabila alarm 7745 ini akan muncul setiap harinya dan jumlah alarm
30
akan terus meningkat. Jika di telusuri alarm tersebut biasanya akan muncul pada pada perangkat yang sama. Perangkat yang mengalami degradasi performansi disebabkan oleh 7745, dapat diketahui lebih jelas sumber penyebabnya melalui informasi tambahan yang bisa didapatkan dari OSS. Setiap indikasi alarm 7745 akan dipetakan berdasarkan penyebab alarm itu sendiri.
Gambar 3.1 Channel Release Procedure
III.2
Indikasi Alarm 7745 Alarm 7745 yang terjadi di dalam jaringan seluler PT.Telkomsel, secara
garis besar biasanya lebih sering disebabkan oleh : 1. TCH ( Traffic Channel ) ≥ 90% 2. SDCCH ( Standalone Dedicated Common Control ) ≥ 10% Indikasi dari TCH dan SDCCH diatas bisa di telusuri lebih jauh kembali. Karena setiap alarm memiliki informasi tambahan yang berbeda-beda, tetapi mengacu pada kedua penyebab channel diatas.
31
III.2.1 TCH Failure Indikasi 7745 dari TCH ( Traffic Channel ) adalah sebagai berikut : 1.
0A Channel state conflict between RRMPRB and ABIPRB.
2.
0B Channel type conflict between RRMPRB and ABIPRB.
3.
0D TCH radio failure.
4.
0F Target TCH radio failure in HO.
5.
1D TCH transcoder failure.
6.
1E Source TCH transcoder failure in HO.
7.
1F Target TCH transcoder failure in HO.
8.
2E TCH failure due to a LAPD failure.
9.
2F TCH failure due to a BTS failure.
10.
30
TCH failure due to user actions.
11.
31
TCH failure due to a BCSU reset.
12.
32
TCH failure due to radio network reconfiguration actions.
13.
51
TCH activation failure during call set-up.
14.
53
Target TCH activation failure in HO.
15.
54
TCH Failure due to an abis interface failure in call set-up
16.
55
Source TCH Failure due to an abis interface failure in HO.
17.
56
Target TCH Failure due to an abis interface failure in HO.
18.
57
TCH Failure due to an A interface failure in call set up.
19.
58
Source TCH Failure due to an A interface failure in HO.
20.
59
Target TCH Failure due to an Ainterface failure in HO.
21.
FF
Actually no release cause, but cause all channels with an abnormal
release cause to be listed
32
Secara garis besar TCH Drop Rate dapat kita hitung melalui formula berikut ini :
III.2.2 SDCCH Failure Indikasi 7745 dari SDCCH ( Standalone Dedicated Common Control ) adalah sebagai berikut : 1.
03
SDCCH radio failure.
2.
04
Source SDCCH radio failure in HO
3.
05
Target SDCCH radio failure in HO.
4.
0A Channel state conflict between RRMPRB and ABIPRB
5.
0B Channel type conflict between RRMPRB and ABIPRB
6.
23
SDCCH failure due to a LAPD failure.
7.
24
SDCCH failure due to a BTS failure.
8.
25
SDCCH failure due to user actions.
9.
26
SDCCH failure due to a BCSU reset.
10.
27
SDCCH failure due to radio network reconfiguration actions.
11.
48
SDCCH activation failure during call set-up.
12.
4A Target SDCCH activation failure in HO.
33
13.
4B SDCCH failure due to an Abis interface failure in call set-up.
14.
4C
15.
4D Target SDCCH failure due to an Abis interface failure in HO.
16.
4E SDCCH failure due to an A Interface Failure in call Set-up.
17.
4F Source SDCCH failure due to an A interface failure in HO.
18.
50
Source SDCCH failure due to an Abis interface failure in HO.
Target SDCCH failure due to an A interface failure in HO.
Secara garis besar SDCCH Drop Rate dapat kita hitung melalui formula berikut ini :
III.3
Investigasi Alarm Untuk mengetahui alarm 7745 tidak bisa dengan sendirinya, ada berbagai
cara untuk mengetahui ada atau tidaknya alarm 7745 pada suatu perangkat BTS Nokia. Atau alarm ini juga bisa di prediksi melalui komplain yang datang dari pelanggan bersangkutan. Melalui pelanggan kita bisa telusuri penyebab permasalahan yang ada, salah satunya dari indikasi alarm 7745 ini. Di Telkomsel sendiri, cara yang digunakan untuk mengetahui alarm 7745 bisa dengan cara-cara berikut : 1. ARIS Tools – Alarm Review & Investigation System 2. MML Command BSC – Main Machine Language
34
3. TQM OSS - Total Quality Measurement from Operational Support System 4. NDP OSS - Network Doctor Plus
III.3.1 ARIS Tool ARIS merupakan salah satu tools yang sangat lengkap untuk melakukan pengecekan dan investigasi alarm yang ada di jaringan Telkomsel. Dari ARIS bisa dilakukan review untuk semua BSC ( Base Station Controler ) dan semua kategori alarm yang sebelumnya sudah di input oleh tim Admin Tools ARIS itu sendiri. Berikut tampilan alarm 7745 melalui Tools ARIS.
Gambar 3.2
7745 – Statistik All BSC Jakarta Outter
Dari statistik diatas, bisa dilihat bahwa ada beberapa pilihan menu yang bisa dimodifikasi sesuai yang kita inginkan. Untuk contoh diatas, : 35
Kategori : adalah pilihan kategori alarm yang kita inginkan, unutk contoh diatas alarm 7745 yang menjadi pilihan alarm. Start & End : adalah pilihan waktu yang mau kita ambil, untuk contoh diatas. Start 1 April 2010 dari pukul 00:00 dan End 15 April 2010 sampai pukul 23:59:59 Type : adalah tampilan yang akan disajikan oleh statistik. Ada 2 type yang disajikan oleh ARIS 1. Count
: Akan menampilkan berapa banyak alarm yang
muncul dalam kurun waktu yang kita pilih. 2. Sum
:
Akan menampilkan berapa menit alarm yang
muncul dalam kurun waktu yang kita pilih.
Gambar 3.3
Conter Dailly 7745
36
III.3.2 MML Command BSC Dengan menggunakan MML Command pada BSC, kita bisa mengetahui alarm 7745 yang muncul pada suatu BSC atau bisa difokuskan pada BTS tertentu saja. Dengan MML, kita bisa juga mengetahui alarm lainnya selain alarm 7745. Tidak jarang alarm-alarm yang muncul selain alarm 7745 bisa dijadikan sebagai data penunjang dalam invetigasi alarm dimaksud. Kita bisa memodifikasi command untuk mengetahui alarm 7745, kita bisa melihat alarm 7745 yang aktif pada saat itu dan juga bisa kita lihat history alarm 7745 dari beberapa hari kebelakang atau sesuai dengan data yang kita masukan pada MML command. Command yang digunakan secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. ZEOL : Command ini digunakan untuk melihat kondisi alarm yang aktif. 2. ZEOH : Command ini digunakan untuk melihati History alarm. Dari command diatas, bisa dimodifikasi untuk tanngal yang mau kita ambil data dan juga data alarm, apakah alarm BSC atau Alarm BTS yang akan kita ambil data.
37
Gambar 3.4
Alarm 7745 aktif pada BSC Cihuni3
Dari output command diatas, dapat kita lihat di BSC Cihuni3 terdapat aktif alarm 7745 di beberapa site, sebagai contoh : ALAMSUTERAMG3
: BCF 001 sebagai idetitas Site, BTS
003 sebagai identitas Sektor, TRX 012 sebagai identitas slot TRX. PALEMMNSTGRMG2
: BCF 027 sebagai idetitas Site, BTS
075 sebagai identitas Sektor, TRX 007 sebagai identitas slot TRX
38
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Alarm 7745 Aktif Site Pasar Bengkok MG
Alarm History 7745 Site PalemmnstgrMG 15-18 Mei 2010
39
III.4 TQM OSS - Total Quality Measurement TQM adalah berupa script dari OSS yang bisa dijalankan untuk mengambil data performansi BSC dan BTS. Output data yang dikeluarkan sangat lengkap untuk mengetahui kualitas performansi jaringan dalam satu lingkup BSC ataupun BTS. Menu yang disediakan pada script ini cukup banyak, kita bisa memodifikasi sesuai kebutuhan data yang kita inginkan, kita cukup memasukan kode angka yang tertera disamping deskripsi element yang akan kita gunakan. Tampilan data yang disajikan adalah sebagai berikut :
Menu diatas hanyalah langkah awal dalam proses pengambilan data, setelah kita memasukan kode angka. Maka akan muncul pilihan lain yang harus kita pilih sebagai proses dalam pengambilan data. Sebagai contoh kita akan
40
mengambil data performansi Dailly BSC Cihuni3 selama 1 Minggu dan performansi Hourly data Site PalemmnstgrMG selama 4 Hari kebelakang. III.4.1 Proses Pengambilan Data BSC Daily 1. Langkah 1 – Masukan Kode untuk pilihan BSC
2. Langkah 2 – Pilih Kode BSC yang akan diambil data performansinya.
41
3. Langkah 3 – Masukan Object Agregation
4. Langkah 4 – Masukan Band Aggregation Level Selection
5. Langkah 5 – Masukan Time Period Selection
42
6. langkah 6 – Masukan Time Aggregation Level Selection
Data yang sudah diambil melalui 6 langkah diatas tadi, selanjutnya akan disimpan secara otomatis di server OSS. Untuk mengambilnya diperlukan username dan password OSS yang biasanya masing-masing tekhnisi sudah memiliki otoritas tersebut. Sebagai catatan, bahwa data yang terdapat diserver belum berupa data matang. File OSS yang diambil berupa file text (.txt), selanjutnya kita harus mengconvert file tersebut kedalam bentuk excel (.xls) untuk kemudian kita olah menjadi data perfromansi melalui table dan pivot chart.
43
III.4.2 Proses Pengambilan Data Site Hourly 1. Langkah 1 – Masukan Kode untuk pilihan BCF
2. Langkah 2 – Pilih Kode Site yang akan diambil data performansinya.
44
3. Langkah 3 – Masukan Object Agregation
4. Langkah 4 – Masukan Band Aggregation Level Selection
5. Langkah 5 – Masukan Time Period Selection
45
6
Langkah 6 – Masukan Time Aggregation Level Selection
Sama seperti pengambilan data BSC Daily, data yang sudah di proses akan disimpan secara otomatis didalam server OSS dalam bentuk tex (.txt), yang selanjutnya harus di konversi kedalam bentuk excel (.xls ) yang kemudian dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan data performansi dalam bentuk pivot table dan chart.
III.5 Data Performansi Data yang sudah kita ambil dari server OSS dan sudah diolah menjadi pivot table dan chart. Hasilnya akan berupa kualitas performansi jaringan suatu BSC atau BTS. Bila data yang kita ambil adalah data BSC, maka kita akan mengetahui kondisi site-site yang berada dibawah kontrol BSC tersebut. Tetapi bila yang kita ambil adalah data BCF, maka kita bisa mengetahui kondisi performansi sektor-sektor dari BCF tersebut secara lebih detail. Yang menjadi acuan utama dari kondisi perfromansi site-site adalah kualitas TCH ( Trafiic Channel ) Drop dan SDCCH ( Standalone Dedicated Control Channel ) drop. Bila kita mendapatkan suatu kondisi site yang bermasalah, selanjutnya kita harus mentelusuri lebih dalam lagi. Dibagian sektor mana site tersebut mengalami penurunan performansi, dari hal tersebut kita bisa melakukan pengecekan melalui
46
MML command untuk mengetahui alarm apa yang ada di sektor tersebut. Biasanya jika terjadi penurunan performansi, sering kali alarm 7745 – Channel Failure Rate Above Defined Threshold muncul di sektor bermasalah. Berikut contoh data chart perfromansi BSC cihuni 3.
1. TCH Drop Rate BSC Cihuni3 – Daily
Chart 3.7
TCH Drop Rate BSC CIHUNI3
Data diatas menggambarkan kondisi TCH Drop selama 1 minggu, mulai dari 1218 Mei 2010. terlihat dari data statistik diatas terdapat salah satu site yang nilai TCH drop nya tinggi bila dibandingkan oleh kondisi site-site lainnya, site tersebut itu adalah SERPONGRYTGRMG1.
47
2. SDCCH Drop Rate BSC Cihuni3 – Daily
Chart 3.8
SDCCH Drop Rate BSC CIHUNI3
Statistik diatas menggambarkan kondisi SDCCH Drop Rate BSC Cihuni selama satu minggu dari 12-18 Mei 2010. dari gambar diatas, terlihat satu site yang memiliki nilai SDCCH yang berada diatas nilai rata-rata. Site tersebut adalah CILEDUGGRIYAMG3. Sama halnya dengan TCH Drop rate, unutk mentelusuri lebih dalam lagi, kita bisa melakukan pengecekan melalui MML Command pada BSC.
48
3. TCH Drop PALEMMNSTGRMG Hourly
Chart 3.9 Statistik TCH Drop Hourly Palemmnstrmg
4. SDCCH Drop PALEMMNSTGRMG Hourly
Gambar 3.10
Statistik SDCCH Drop Hourly Palemmnstrmg
49