BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT A. PENGERTIAN ZAKAT Sebelum penulis mengemukakan pengertian zakat dalam fiqh Islam, terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian zakat menurut bahasa yaitu suci, berkembang, dan berkah.1 Menurut Yusuf Qardhawi, bahwa pendapat yang terkenal dari asal kata (masdar) zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik, sehingga bisa dikatakan sesuatu itu zaka berarti tumbuh dan berkembang, dan seseorang itu zaka berarti orang itu baik.2 T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy mengartikan zakat dengan Annama’ (kesuburan), karena zakat itu merupakan suatu sebab yang diharapkan akan mendatangkan kesuburan atau menyuburkan pahala. Dan mengartikan zakat dengan thaharah (kesucian), berkah (keberkatan) dan tazkiyah tathhier (mensucikan), karena zakat adalah suatu kekayaan yang merupakan kesucian jiwa dari kekikiran dan dosa.3
1
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Zakat, Yogyakarta: Majelis Pustaka, Cet. Ke-I, 1997, hlm. 1. . Yusuf Qardhawi, Fiqhuz-Zakat, Terj. Salman Harun, et al. “Hukum Zakat Studi Komparatif Mengenai Status dan filsafat Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadits, Bogor: CV. Litera Antar Nusa, Cet. Ke-5, 1999, hlm. 34. 3 T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, Jakarta: Bulan Bintang, 1987, hlm. 24. 2
14
15
Demikian beberapa pengertian zakat secara bahasa, yang para ulama’ banyak memberikan pengertian bahwa zakat itu merupakan pembersih dari harta. Sedangkan pengertian zakat menurut syara’ adalah sejumlah harta yang dikeluarkan dari jenis harta tertentu dan diberikan kepada orang-orang yang tertentu, dengan syarat yang telah ditentukan pula.4 Penulis juga kutipkan beberapa pendapat dari kalangan ulama’ tentang pengertian zakat, diantaranya: Menurut Imam Taqiyuddin Abi Bakar bin Muhammad Al-Husaini, zakat adalah:
اﻟ ّﺰ آﺎ ة اﺳﻢ ﻟﻘـﺪرﻣﻦ اﻟﻤﺎل ﻣﺨﺼﻮص ﻳﺼﺮف ﻷ ﺹـﻨﺎ ف .ﻣﺨﺼﻮﺹﺔ ﺑﺸـﺮا ﺋﻂ
5
Artinya: Zakat itu nama bagi suatu ukuran dari harta tertentu yang diberikan kepada asnaf-asnaf tertentu dengan beberapa syarat. Menurut Sayyid Sabiq, dalam kitab Fiqh Sunnah Ibadah menerangkan bahwa zakat adalah : 6
.ﻓﻘﺮاء
اﻟ ّﺰ آﺎ ة اﺳـﻢ ﻟﻤﺎ ﻳﺨﺮﺟﻪ اﻻﻥﺴـﺎن ﻣﻦ ﺣﻖ اﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Artinya : Zakat itu nama dari suatu hak Allah yang Maha tinggi yang dikeluarkan seseorang kepada para fakir.
4
Lahmuddin Nasution, Fiqh I, Jakarta: Logos, 1987, hlm. 145. Imam Taqiyuddin Abi Bakar bin Muhammad Al-Husain Al-Husni Ad-Damasyqy AsySyafi’i, Kifayatul Ahyar, Beirut Libanon: Darul Kutub Al-Ilmiyah, t. t., hlm. 251. 6 Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah Al-Ibadah, Juz I, Beirut Libanon: Darul Fikri, 1981, hlm. 276. 5
16
Menurut Syaih Muhammad Al-Syarbini, zakat adalah :
ل ﻣﺨﺼﻮص ﻳﺠـﺐ ﺹﺮﻓﻪ اﻟﻰ ٍ اﻟ ّﺰ آﺎة اﺳـﻢ ﻟﻘـﺪرﻣﺨﺼﻮص ﻣﻦ ﻣﺎ .ف ﻣﺨﺼﻮﺹ ٍﺔ ﺑﺸـﺮا ﺋﻂ ٍ اﺹﻨﺎ
7
Artinya: Zakat itu suatu nama khusus untuk menentukan harta yang khusus diberikan kepada kelompok yang telah ditentukan dengan beberapa syarat yang hukumnya wajib. Menurut Zakiyah Darajat, dalam bukunya ilmu Fiqh menjelaskan bahwa zakat adalah :
ف ٍ ل ﻣﺨﺼﻮص ﻋﻠﻰ اوﺹﺎ ٍ اﻟ ّﺰ آﺎة اﺳ ٌﻢ ﻻﺥﺬ ﺵﺊ ﻣﺨﺼﻮص ﻣﻦ ﻣﺎ 8
.ﻣﺨﺼﻮﺹﺔ
ﻣﺨﺼﻮﺹ ٍﺔ ﻟﻄﺎ ﺋﻔ ٍﺔ
Artinya: Zakat itu nama bagi pengambilan sesuatu yang tertentu dari harta tertentu, menurut sifa-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan orang tertentu. Dari uraian tentang pengertian zakat yang dikemukakan oleh para tokoh di atas maka zakat menurut penulis adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaih Muhammad Al-Syarbini yaitu suatu nama khusus untuk menentukan harta yang khusus diberikan kepada kelompok yang telah ditentukan dengan beberapa syarat yang hukumnya wajib, karena zakat itu merupakan suatu ibadah maliyah yang terdapat ketentuan-ketentuan khusus yang harus diuraikan sehingga orang dapat membedakan antara zakat yang merupakan ibadah wajib dengan sesuatu yang serupa zakat.
7 8
Syaih Muhammad Al-Syarbini Al-Khatib, Iqna’, Juz I, Semarang: Toha Putra, t.t., hlm. 183. Zakiyah Daradjat, Ilmu Fiqh, Jilid I, Jakarta: PPTAI, Cet. Ke-2, 1983, hlm. 229.
17
Kata zakat terdapat beberapa terminologi lain yang dipakai oleh al Qur’an di dalam menerangkannya, nama-nama itu adalah sebagai berikut: a. Zakat, Firman Allah QS. al-Baqarah ayat 110:
(١١٠ : )اﻟﺒﻘﺮاة.ﺼﱠﻼ َ َة وَا ﺗُـﻮا اﻟ ﱠَﺰ آَﺎ َة َ َوَا ِﻗـْﻴﻤُﻮا اﻟ Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. (QS. Al-Baqarah: 110).9
Harta yang dikeluarkan untuk zakat disebut zakat karena zakat itu merupakan ibadah wajib seperti halnya ibadah wajib yang lainnya, sehingga dapat mensucikan diri dari kotoran, kikir, dosa dan menyuburkan harta atau membanyakkan pahala yang akan diperoleh bagi yang mengeluarkan.10 b. Shadaqah, Firman Allah QS. at-Taubah ayat 103 :
(١٠٣ : )اﻟﺘّـﻮﺑﺔ.ﻄ ِﻬﱢ ُﺮ ُه ْﻢ َوﺗُـ َﺰ آﱢـ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِﺑﻬَﺎ َ ﺹ َﺪ َﻗ ًﺔ ُﺗ َ ﻦ َا ْﻣﻮَا ِﻟ ِﻬ ْﻢ ْ ﺥُـ ْﺬ ِﻣ Artinya : Ambillah shadaqah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu memberikan dan mensucikan mereka. (QS. AtTaubah : 103).11 Zakat disebut dengan shadaqah karena zakat itu menunjukkan dan membuktikan kepada kebenaran iman, kepercayaan, kebenaran tunduk dan
9 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya 30 Juz, Edisi LUX, Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992, hlm. 30. 10 T.M. Hasbi Ash-shiddieqy, Pedoman Zakat, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, Edisi II, Cet. Ke-I, 1987, hlm. 5. 11 Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 297.
18
patuh, serta taat mengikuti apa yang diperintahkan, di samping itu juga karena zakat itu mensucikan pekerti masyarakat dari dengki dan dendam.12 c. Nafaqah, Firman Allah QS. al-Baqarah ayat 267 :
ﺴـْﺒ ُﺘ ْﻢ َوﻣِﻤَـّﺎ َاﺥْـ َﺮﺟْـﻨَﺎ َﻟ ُﻜ ْﻢ َ ت ﻣَﺎ َآ ِ ﻃ ِﻴِّـﺒَﺎ َ ﻦ ْ ﻦ َا َﻣ ُﻨﻮْا َا ْﻥ ِﻔﻘُـﻮْا ِﻣ َ ﻳَﺎَا ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟ ِﺬ ْﻳ (٢٦٧ : )اﻟﺒـﻘﺮة.ض ِ ﻻ ْر َ ﻦ ْا َ ِﻣ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. (QS. Al-Baqarah : 267).13 Zakat disebut nafaqah atau infaq karena pada hakekatnya zakat itu adalah penyerahan harta untuk kebajikan yang diperintahkan Allah SWT.14 d. Haq, Firman Allah QS. al-An’am ayat 141:
(١٤١ : )اﻻﻥﻌـﺎم.ﺣﺼَﺎ ِد ِﻩ َ ﺣﻘﱠ ُﻪ َﻳ ْﻮ َم َ ﻦ َﺛﻤَـ ِﺮ ِﻩ ِاذَا َا ْﺛ َﻤ َﺮ َوَاﺗُـﻮْا ْ ُآُﻠﻮْا ِﻣ Artinya : Makanlah buahnya apabila ia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetiknya. (QS. Al-An’am : 141).15 Zakat dinamakan haq karena zakat itu bukanlah suatu pemberian yang diberikan oleh orang kaya kepada orang fakir, tapi suatu hak yang dititipkan
12
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Loc. Cit. Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 67. 14 K.H. Didin Hafiduddin, Zakat Dalam perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, Cet. Ke-I, 2002, hlm. 9. 15 Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 212. 13
19
Allah pada tangan sikaya untuk disampaikan kepada orang yang berhak, karena itulah tidak dapat diingkari bahwa harta itu bukan kepunyaan orang kaya saja melainkan kepunyaan bersama yaitu orang kaya dan fakir.16 B. DASAR HUKUM ZAKAT Surat At-Taubah merupakan salah satu surat dalam Al-quran yang termasuk dalam golongan surat Al-Madaniyah. Surat At-Taubah juga merupakan satu surat terakhir yang turun dan yang menumpahkan perhatian besar pada zakat.17 Yang diantaranya terdapat pada : a) Perintah wajibnya zakat
ن َﻋﻠَـ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﻗﻠﻰ ِا ﱠ َ ﻞ ﺹﱢ َ ﻄ ﱢِﻬ ُﺮ ُه ْﻢ َوﺗُـ َﺰ آﱢـ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِﺑﻬَﺎ َو َ ﺹ َﺪ َﻗ ًﺔ ُﺗ َ ﻦ َا ْﻣﻮَا ِﻟ ِﻬ ْﻢ ْ ﺥُـ ْﺬ ِﻣ ُ ﺳ َﻜ َ ﻚ َ ﺹَﻠ َﻮ َﺗ ﻞ ُ ﷲ ُه َﻮ َﻳﻘْـ َﺒ َ نا َاﻟَـ ْﻢ َﻳ ْﻌَﻠ ُﻤﻮْا َا ﱠ.ﻋِﻠ ْﻴ ٌﻢ َ ﻦ ﻟﱠـ ُﻬ ْﻢ ﻗﻞ وَاﷲ ُﺳَـ ِﻤ ْﻴ ٌَﻊ .ب اﻟ ﱠَﺮﺣِـ ْﻴ ٌﻢ ٌ ن اﷲ َ ُه َﻮ اﻟ ﱠﺘﻮﱠا َت َوَا ﱠ ِ ﺼ َﺪ َﻗَﺎ َﺥ ُﺬ اﻟ ﱠ ُ ﻋﺒَﺎ ِد ِﻩ َو َﻳ ْﺄ ِ ﻦ ْﻋ َ َ اﻟ ﱠﺘ ْﻮ َﺑ َﺔ (١٠٣ : )اﻟﺘـﻮﺑﺔ Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa mereka. dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui, tidaklah mereka mengetahui bahwasannya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasannya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha penyayang. (Qs. ِAt-Taubah : 103-104).18
16
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Bulan Bintang, Op. Cit., hlm. 240-241. Yusuf Qordhawi, Op. Cit., hlm. 62. 18 Departemen Agama RI. Op. Cit., hlm. 297 – 298. 17
20
Dalam ayat tersebut di atas Allah SWT memerintahkan Rasulnya memungut zakat dari umatnya untuk membersihkan mereka, beliau juga diperintahkan untuk berdo’a bagi mereka yang menyerahkan zakat tersebut. Ayat ini dijadikan alasan oleh orang-orang yang menolak menyerahkan zakat kepada khalifah Abu Bakar sesudah Rasulullah SAW wafat. Mereka berpendapat bahwa hanya Rasulullah SAW saja yang patut memungut zakat, karena perintah Allah ini hanya ditujukan kepada beliau pribadi. Pendapat mereka itu kemudian dibantah oleh Khalifah Abu Bakar dan mereka diperangi, karena tidak mau membayar zakat kepada Khalifah Abu Bakar. Dan sabda Rasulullah SAW:
ﻞ ﻳﻘﺒﻞ اﻟﺼّﺪﻗﺎت وﻳﺄﺥﺬهﺎ ﺑﻴﻤﻴﻨﻪ ﻓﻴﺮﺑّﻴﻬﺎ ﻻﺣﺪآﻢ آﻤﺎ ّ ن اﷲ ﻋ ّﺰ وﺟ ّا ن اﻟّﻠﻘﻤﺔ ﻟﺘﺼﻴﺮ ﻣﺜﻞ ﺟﺒﻞ ّ ﻳﺮﺑّﻲ اﺣﺪآﻢ ﻣﻬﺮﻩ او ﻓﻠﻮّﻩ اوﻓﺼﻴﻠﻪ ﺣﺘّﻰ ا 19
.() رواﻩ اﺣﻤﺪ واﻟﺘّﺮﻣﺬي.اﺣﺪ
Artinya: Sesungguhnya Allah Azza Wa jalla menerima sedekah dan mengambinya dengan gembira lalu memeliharanya untuk seorang dari kamu sekalian seperti halnya seseorang dari kamu memelihara anak kudanya atau anak untanya, sehingga sesuappun sesungguhnya akan dapat menjadi sebesar gunung uhud. (HR. Bukhori). Zakat itu pada prinsipnya adalah diambil dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang fakir sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa :
19
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Al-Ibadah, Op. Cit., hlm. 278
21
20
.ﺗﺆﺥﺬ ﻣﻦ اﻏﻨﻴﺎﺋﻬﻢ ﻓﺘﺮ ّد ﻓﻰ ﻓﻘﺮاﺋﻬﻢ
Artinya : Diambil dari orang-orang kaya diantara Mereka dan dikembalikan kepada orang-orang fakir. b) Ancaman bagi orang yang tidak mau membayar zakat Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam, maka apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan berarti tidak sempurna keislaman seseorang, dan bagi orang yang tidak mau membayar zakat akan diancam dengan hukuman. Dalam hal ini Allah berfirman :
ﺸ ْﺮ ُه ْﻢ ﻞ اﷲ ِ َﻓ َﺒ ﱢ ِ ﺳ ِﺒ ْﻴ َ ْ ﻀ َﺔ َوَﻻ ُﻳ ْﻨ ِﻔ ُﻘ ْﻮ َﻥﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺐ وَا ْﻟ ِﻔ ﱠ َ ن اﻟ ﱠﺬ َه َ ﻦ َﻳ ْﻜ ِﻨ ُﺰ ْو َ وَاﱠﻟ ِﺬ ْﻳ ﺟ ُﻨ ْﻮ ُﺑ ُﻬ ْﻢ ُ ﺟﺒَﺎ ُه ُﻬ ْﻢ َو ِ ﺟ َﻬ ﱠﻨ َﻢ َﻓ ُﺘ ْﻜﻮَى ِﺑﻬَﺎ َ ﻲ ﻥَﺎ ِر ْ ﻋَﻠ ْﻴﻬَﺎ ِﻓ َ ﺤﻤَﻰ ْ َﻳ ْﻮ َم ُﻳ.ب َاِﻟ ْﻴ ٍﻢ ٍ ِﺑ َﻌﺬَا ُ َو : )اﻟﺘﻮﺑﻪ.ن َ ﺴ ُﻜ ْﻢ َﻓ ُﺬ ْو ُﻗﻮْا ﻣَﺎ ُآ ْﻨ ُﺘ ْﻢ َﺗ ْﻜ ِﻨ ُﺰ ْو ِ ﻻ ْﻥ ُﻔ َ ِ ﻇ ُﻬ ْﻮ ُر ُه ْﻢ ﻗﻠﻰ ه َﺬَا ﻣَﺎ َآ َﻨ ْﺰ ُﺗ ْﻢ (٣٥-٣٤ Artinya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya dijalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) siksa yang pedih pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dalam lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (Q.S. At-Taubah : 34 – 35).21
20
Imam Muhammad bin Ismail Al-Amir Al-yamani Al-Shan’any, Subulus Salam, Juz II, Beirut Libanon: Darul Kitab Al-Ilmiyah, t.t., hlm. 248. 21 Departemen Agama RI. Op. Cit., hlm. 283.
22
Dan sabda Rasulullah SAW :
ﻣﺎﻣﻦ ﺹﺎﺣﺐ: ﻋﻦ اﺑﻰ هﺮﻳﺮة ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺹﻠّﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠّﻢ آﻨﺰﻻﻳﺆدّى زآﺎﺗﻪ اﻻّاﺣﻤﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻰ ﻥﺎرﺟﻬﻨّﻢ ﻓﻴﺠﻌﻞ ﺹﻔﺎﺋﺢ ﻓﻴﻜﻮى 22
.ﺑﻬﺎﺟﻨﺒﺎﻩ وﺟﺒﻴﻨﻪ
Artinya: “Dari Abu Hurairah : Telah berkata Rasulullah SAW : seseorang yang menyimpan hartanya, dan dia tidak mengeluarkan zakatnya, maka akan dipanaskan di dalam neraka jahannam dan dijadikan hartanya itu beberapa keping, kemudian digosoklah lambungnya dan dahinya. Selain ancaman seperti yang tersebut di atas, maka orang yang enggan membayar zakat juga diancam dengan hukuman, seperti di dalam hadits :
وﻟﻢ ﻳﻤﻨﻌﻮا زآﺎة اﻣﻮاﻟﻬﻢ اﻻّﻣﻨﻌﻮا اﻟﻘﻄﺮ ﻣﻦ اﻟﺴّﻤﺎء وﻟﻮﻻ اﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ﻟﻢ 23
.ﻳﻤﻄﺮوا
Artinya: Barang siapa menahan zakat dari harta mereka, mereka menahan turunnya hujan dari langit dan seandainya tidak karena binatang, mereka tidak akan diberi hujan. C. KETENTUAN UMUM ZAKAT Apabila berbicara masalah zakat, di dalamnya yang kita kaji masalah : 1. Tujuan zakat Zakat mempunyai tujuan yang banyak, dan tujuan itu menurut Dr. Zakiyah Darajat dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu : 22 23
Shohih Muslim, Shohih Muslim, Jilid I, Bandung: Dahlan,t.t., hlm. 395. Sayid Sabiq, Op. Cit., hlm. 280.
23
a) Hubungan manusia dengan Allah Zakat sebagai sarana beribadah kepada Allah, sebagaimana halnya dengan sarana-sarana yang lain maka tujuan zakat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, dimana makin taat dalam melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya, maka akan dekat dengan Allah SWT. b) Hubungan manusia dengan dirinya atau jiwa Ditinjau dari segi hubungan manusia dengan dirinya atau jiwanya, maka zakat merupakan salah satu cara yang dapat memberantas pandangan hidup yang matrealistis, sebab dengan melaksanakan zakat maka manusia dididik untuk melepaskan sebagian dari harta miliknya untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima bagian zakat. Dengan demikian maka zakat dapat menghilangkan pandangan hidup yang matrealistis yang menjadikan materi sebagai tujuan hidup dan akan membawa manusia pada kesucian diri dari sifat-sifat kikir, rakus dan tamak. c) Hubungan manusia dengan manusia yang lain Apabila ditinjau dari segi hubungan manusia dengan manusia yang lainnya, maka zakat dapat berfungsi sebagai alat untuk menghilangkan jurang pemisah antara orang-orang yang miskin dengan orang-orang yang kaya dan harta tersebut diambil untuk diberikan kepada
24
orang-orang miskin, sehingga akan terbentuklah suatu keadilan sosial dalam masyarakat Islam. d) Hubungan manusia dengan harta benda Ditinjau dari hubungan manusia dengan harta benda, maka zakat berfungsi untuk membersihkan dan mensucikan manusia dan harta bendanya dari tercampurnya harta yang haram.24 2. Syarat wajib Zakat Apabila berbicara masalah zakat di dalamnya yang kita kaji adalah masalah muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) dan harta benda yang dikeluarkan untuk zakat itu sendiri, berlatar belakang dari hal tersebut, maka syarat diwajibkannya zakat penulis klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : 1). Persyaratan yang harus ada pada muzakki a). Islam Menurut kesepakatan ulama’, zakat tidak wajib atas orang kafir karena zakat merupakan ibadah mahdhah yang suci, sedangkan orang kafir bukan orang yang suci.25
24
Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 233-238. Wahbah Al-Zuhayly, Al-Fiqh Al-Islami Wa’Adillatuh, Terj. Agus Effendi, Bahruddin Fannany “Zakat Kajian Berbagai Mazhab”, Bandung: Remaja Rosda Karya Offset, Cet. Ke-I, 1995, hlm. 99. 25
25
b). Niat Zakat merupakan ibadah seperti halnya ibadah sholat, puasa dan haji, oleh karena itu para fuqaha’ sepakat bahwa niat merupakan syarat pelaksanaan zakat,26 karena niat merupakan faktor terpenting bahkan sah dan tidaknya tergantung pada niat itu sendiri. Nabi SAW bersabda :
وﻋﻦ اﻣﻴﺮاﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ اﺑﻲ ﺣﻔﺺ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄّﺎب ﺑﻦ ﻥﻔﻴﻞ ﺑﻦ ي ﺑﻦ ّ ﻋﺒﺪاﻟﻌﺰّى ﺑﻦ رﻳﺎح ﺑﻦ ﻋﺒﺪا ﷲ ﺑﻦ ﻗﺮط ﺑﻦ رزاح ﺑﻦ ﻋﺪ ي رﺽﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ّ ﻲ اﻟﻌﺪو ّ ي ﺑﻦ ﻏﺎﻟﺐ اﻟﻘﺮﺵ ّ آﻌﺐ ﺑﻦ ﻟﺆ اﻥّﻤﺎ اﻻﻋﻤﺎل:ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل اﷲ ﺹﻠّﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠّﻢ ﻳﻘﻮل 27
.( )رواﻩ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ.ﺑﺎﻟﻨّﻴﺎت
Artinya : Dari Amirul Mu’minin Abi Hafsin Umar bin khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin Abdillah bin Qurthi bin Razah bin ‘Adiyyi bin Ka’ab bin Luayyi bin ghalib AlQursyiyyi Al-‘Adawiyyi ra. Menceritakan, bahwa ia mendengar rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya sahnya segala perbuatan itu hanyalah dengan niat. (HR. Mutafaq Alaih). Sehingga dalam hal ini wali dari anak kecil atau orang gila yang menyerahkan zakatnya tanpa disertai niat, maka zakat tersebut belum memenuhi syarat dan zakat tersebut tidak sah, maka wali tadi wajib menggantinya.
26
Ibid, hlm. 114. Syekh Imam Muhyiddin Abi Zakariya Yahya Ibnu Syarif An-Nawawi, Riyad Al-Sholihin, Semarang: Toha Putra, hlm. 6. 27
26
c). Baligh dan Berakal Persyaratan lain berkaitan erat dengan eksistensi anak kecil dan orang gila, ulama’ berbeda pendapat dalam hal ini. Menurut Madzhab Hanafi, keduanya dipandang sebagai syarat, sehingga zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila sebab keduanya tidak termasuk dalam ketentuan yang wajib mengerjakan ibadah seperti shalat dan puasa. Sedangkan menurut jumhur keduanya bukan merupakan syarat, oleh karena itu zakat wajib dikeluarkan dari harta anak kecil dan orang gila, dan zakat tersebut dikeluarkan oleh walinya.28 Mereka mengemukakan dasar hadits Nabi:
ﻲ ﺹﻠّﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ّ ن اﻟﻨّﺒ ّ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺑﻦ ﺳﻌﻴﺐ ﻋﻦ اﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﺟﺪّﻩ ا اﻻ ﻣﻦ وﻟﻲ ﻳﺘﻴﻤﺎ ﻟﻪ ﻣﺎل ﻓﻠﻴﺘﺠﺮ ﻓﻴﻪ:وﺳﻠّﻢ ﺥﻄﺐ اﻟﻨّﺎس ﻓﻘﺎل 29
.()رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬى.وﻻﻳﺘﺮآﻪ ﺣﺘّﻰ ﺗﺄآﻠﻪ اﻟﺼّﺪﻗﺔ
Artinya : Sesungguhnya Rasulullah SAW berkata didepan orang dan bersabda : ingatlah, barang siapa yang menjadi wali anak yatim yang mempunyai harta hendaklah ia pergunakan dan janganlah membiarkannya dimakan zakat. (HR. Turmudzi). Menurut Abu Hanifah bahwa harta anak yatim yang berupa emas dan perak serta binatang tidak wajib zakat dan yang berupa
28
Wahbah Al-Zuhayly, Op. Cit., hlm. 100. Abi Isa Muhammad Ibn Isa Ibn Saurah Al-Mutawaffa, Sunan Tirmidzi, Juz II, Beirut Libanon: Dar Al-Fikri, t.t., hlm. 134. 29
27
tanaman wajib zakat. Namun Ibnu Syibrimah mengatakan bahwa harta anak yatim dan orang gila yang nampak wajib dizakati,30 d). Merdeka Ulama’ sepakat bahwa zakat tidak diwajibkan atas hamba sahaya, karena seorang hamba sahaya tidak mempunyai hak milik melainkan majikannya yang memiliki atas apa yang ada di tangan hamba-Nya.31 2). Persyaratan yang berkenaan dengan harta a. Milik sempurna Madzhab Hanafi berpendapat bahwa harta yang dimiliki oleh muslim itu berada dalam genggamannya atau harta tersebut dimiliki secara utuh dan berada ditangannya sendiri yang benar-benar dimiliki, dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain dan ia mampu untuk mentasarufkan hartanya.32 b. Memiliki satu nisab Nisab merupakan penyebab utama suatu harta itu wajib dizakati, dalam hal ini seluruh ulama’ sepakat bahwa perbedaan pendapat juga terjadi pada saat mereka menerapkan syarat nishab pada tanaman.
30
Syaih Mahmud Syaltut, M. Ali Asy-Syais, Perbandingan Mazhab Dalam Masalah Fiqih, Banda Aceh: Bulan Bintang, 1977, hlm. 95-96. 31 Wahbah Al-Zuhayly, Op. Cit., hlm. 98. 32 Ibid, hlm. 102.
28
Menurut Hanafi bahwa pada tanaman itu tidak berlaku persyaratan nisab, sedikit atau banyak tanaman itu wajib dizakati. Menurut Imam Maliki, Asy-Syafi’i dan Ahmad persyaratan nisab berlaku bagi tanaman.33 c. Mengalami ulang tahun (haul) Pemilikan secara sempurna terhadap harta yang mencapai nisab harus mengalami haul, dan seluruh ulama’ sepakat dalam hal ini Nabi bersabda:
: ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل اﷲ ﺹﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل:ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻗﺎﻟﺖ 34
.()رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ.ﻻ زآﺎة ﻓﻲ ﻣﺎل ﺣﺘّﻰ ﻳﺤﻮل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺤﻮل
Artinya : Aisyah berkata, telah mendengar Rasul bersabda SAW: Tidak ada zakat atas harta sehingga berlaku padanya masa satu tahun. (H.R. Ibnu Majah). Para
ulama’
berbeda
pendapat
bahwa
hutang
tidak
menggugurkan kewajiban zakat, apabila orang yang berhutang itu merdeka, Islam, memiliki harta satu nisab penuh dan mengalami haul, maka hukumnya sama dengan orang yang tidak berhutang, sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa harta yang dimiliki oleh orang yang hutang itu tidak terkena zakat apabila harta itu tersembunyi dan
33
Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 52. Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Al-qazwani, Sunan Ibnu Majah, Juz I, Beirut Libanon: Darul Fikri, t.t., hlm. 571. 34
29
tidak menggunakan zakat pada harta yang nyata seperti binatang dan tanaman, Imam Malik juga berpendapat demikian.35 3). Persyaratan yang berkenaan dengan jenis harta yang wajib dizakati a. Binatang ternak Pada binatang ternak hanya diwajibkan mengeluarkan zakatnya pada unta, sapi, kerbau dan kambing. Adapun nisab dan zakat satu persatunya adalah: 1) Unta
Nisab 5-9
35
Zakatnya Bilangan dan Jenisnya Umur 1 ekor kambing atau 2 tahun lebih 1 ekor domba 1 tahun lebih
10-14
2 ekor kambing atau 2 ekor domba
2 tahun lebih 1 tahun lebih
15-19
3 kambing atau 3 domba
2 tahun lebih 1 tahun lebih
20-24
4 ekor kambing atau 4 ekor domba
2 tahun lebih 1 tahun lebih
25-35
1 ekor anak unta
1 tahun lebih
36-45
1 ekor anak unta
2 tahun lebih
46-60
1 ekor anak unta
3 tahun lebih
61-75
1 ekor anak unta
4 tahun lebih
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Op. Cit., hlm. 52.
30
76-90
2 ekor anak unta
2 tahun lebih
91-120
2 ekor anak unta
3 tahun lebih
121
3 ekor anak unta
2 tahun lebih
Mulai dari 121 ini dihitung tiap-tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 2 tahun atau lebih.36 2) Sapi dan kerbau Nisab 30-39 40-59 60-69 70-…
Zakatnya Bilangan dan Jenisnya 1 ekor anak sapi atau seekor domba 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
Umur 2 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih
Seterusnya tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau umur 1 tahun lebih dan seterusnya.37 3) Kambing Nisab 40-120 120-200
36 37
Zakatnya Bilangan dan Jenisnya 1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina 2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina
Umur 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih
Sulaiman rasyid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru, Cet. Ke-23, 1990, hlm. 189. Ibid, hlm. 190.
31
201-399 400-….
3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina 4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina
1 tahun lebih 2 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih
Mulai dari 400 ekor kambing, dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau domba umur seperti yang tersebut di atas dan seterusnya.38 b. Emas dan perak (nuqud) Emas dan perak dalam kehidupan perekonomian masyarakat berfungsi sebagai alat tukar bayar, sehingga pada emas dan perak tersebut wajib dikenakan zakat apabila telah mencapai satu nishab.39 Sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 34 yaitu :
ﷲ ِ ﻞ ا ِ ﺳ ِﺒ ْﻴ َ ﻲ ْ ﻻ ُﻳ ْﻨ ِﻔ ُﻘ ْﻮ َﻥﻬَﺎ ِﻓ َ ﻀ َﺔ َو َّ ﺐ وَا ْﻟ ِﻔ َ ن اﻟ َّﺬ َه َ ﻦ َﻳ ْﻜ ِﻨ ُﺰ ْو َ وَاﱠﻟ ﱢﺬ ْﻳ .(٣٤ : )اﻟﺒﻘﺮاﻩ.ب َاِﻟ ْﻴ ٍﻢ ٍ ﺸ ْﺮ ُه ْﻢ ِﺑ َﻌﺬَا ِّ َﻓ َﺒ Artinya : Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkakannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akanmendapatkan siksa yang pedih). (QS. Al-Baqarah : 34).40 Nishab dari emas dan perak adalah, menurut pendapat yang dikuatkan oleh kebanyakan ulama’ yaitu Imam Abu Hanifah, Imam
38
Ibid, hlm. 191. Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 253. 40 Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 283. 39
32
Malik, Imam Asy-Syafi’i dan Ahmad adalah bahwa satu nishab emas bersih itu sebanyak 20 misqal atau 20 dinar atau 20 dirham = 12,5 pound sterling (96gram), kadar zakatnya 2,5 % (seperempatpuluh). Sedangkan pada perak para ulama’ juga sependapat yaitu sebanyak 5 auqiyah atau 200 dirham = 472 gram, kadar zakatnya 2,5 % (seperempatpuluh).41 c. Hasil pertanian Pada hasil pertanian tidak dikeluarkan zakatnya yang kurang dari 5 wasaq yaitu kira-kira 700 kg.42 Adapun kadar (ukuran jumlah) zakat yang dikeluarkan adalah 10 % (sepersepuluh) dari tanaman yang diairi dengan air hujan atau air sungai dan 5 % (seperduapuluh) bagi tanaman yang disiram dengan menggunakan tenaga (mengangkut air). Adapun syarat wajib zakat atas pemilik pertanian tersebut adalah :
41 42
•
Islam
•
Merdeka
•
Milik sempurna
•
Sampai nishabnya
•
Biji makanan tersebut ditanam oleh manusia
H.Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang: CV. Toha Putra, 1978, hlm. 349. Ibid, hlm. 360.
33
•
Biji makanan tersebut mengenyangkan dan tahan untuk disimpan lama.43
d. Harta perniagaan Mengenai harta perniagaan telah diperselisihkan ulama’ tentang wajib zakat padanya, namun sebagian besar ulama’ berpendapat bahwa wajib zakat atas harta perniagaan tersebut,44 karena terdapat dua prinsip yang amat penting dalam harta perniagaan tersebut yang menyebabkan ia wajib zakat yaitu :
ﺥﻠﱠﺔ َ ﺳ ُﺪ ّ َ (penutup kekosongan) Artinya harta benda itu merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.
( َ َﺗ ْﻨ ِﻤﻴَﻪpertumbuhan) Artinya harta benda itu mempunyai kemungkinan bertumpuk, berkembang, dan bertambah banyak.45 Nishab harta perniagaan dapat dikiaskan jumlahnya kepada harta benda lainnya misalnya emas sebagai standar kadar zakatnya, adapun kadar zakat emas yaitu sebanyak 2,5 % (seperempat puluh).46
43
H. Sulaiman Rasyid, Op. Cit., hlm. 187. Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 248 45 Ibid., hlm. 250. 46 Ibid, hlm. 259. 44
34
e. Benda-benda hasil tambang (ma’adin) dan harta karun (rikaz) Hasil tambang seperti emas dan perak, apabila sampai satu nishab maka wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai satu tahun seperti pada biji-bijian dan buahbuahan,47 yang nishabnya senilai 20 dinar atau 85 gram emas zakatnya dikeluarkan 2,5 % (seperempat puluh).48 Rikaz tidak disyaratkan sampai satu tahun, tetapi apabila didapat wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga. Adapun mengenai nishabnya, menurut madzhab Asy-Syafi’i disyaratkan sampai satu nishab, sedangkan menurut pendapat Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan pengikut-pengikut mereka bahwa nishab itu tidak menjadi syarat. Rikaz apabila didapat dari tanah yang tidak dipunyai orang, maka harta tersebut akan menjadi kepunyaannya dan wajib atasnya membayar zakat, tetapi apabila didapat dari tanah yang dipunyai oleh orang lain, maka perlu ditanyakan kepada semua orang yang telah memiliki tanah itu dan apabila tidak ada yang mengakuinya, maka rikaz itu kepunyaan yang membuka tanah tersebut.49
47
H. Sulaiman Rasyid, Op. Cit., hlm. 196. Ibid. 49 Ibid, hlm. 196-197. 48
35
3. Golongan yang berhak menerima zakat Adapun golongan yang berhak menerima zakat atau yang dimaksud dengan ashnaf delapan itu adalah : a Orang Fakir, ialah orang yang tidak punya harta dan pekerjaan yang berhasil baginya pada suatu masa atau bukan suatu masa, baik itu orang yang minta-minta atau orang yang tidak suka minta-minta.50 b Orang Miskin, ialah orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. c Pengurus zakat (amil),ialah orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan harta zakat, artinya mereka adalah orang yang diangkat oleh penguasa atau suatu organisasi Islam untuk mengurus zakat, mulai dari mengumpulkan sampai pada mencatat. d Muallaf, ialah orang fakir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. e Riqab (hamba), ialah pemberian zakat kepada para budak sebagai tebusan yang akan diberikan kepada tuannya sebagai syarat pembebasan dirinya dari perbudakan.51
50
Imam Abi Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I, Al-Umm, jilid III, Terj. H. Ismail yaqub, Jakarta: CV. Faizan, 1987, hlm. 3. 51 Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 261-262.
36
f
Orang-orang yang berhutang (gharimin), ialah orang yang berhutang karena mendamaikan orang yang berselisih atau untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.52
g Sabilillah (di jalan Allah), ialah segala jalan atau usaha yang dapat untuk mencapai kehidupan masyarakat yang diridhoi Allah, baik diwaktu perang maupun diwaktu damai. h Ibnu sabil, ialah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanan karena kehabisan biaya.53 D. ZAKAT HASIL PERTANIAN Zakat hasil pertanian berbeda dengan zakat kekayaan yang lain seperti ternak, uang dan barang dagangan. Perbedaan ini adalah karena zakat hasil pertanian itu tidak tergantung dari berlalunya tempo satu tahun (al-haul) oleh karena benda (tanaman) yang dizakati itu merupakan produksi atau hasil yang diberikan oleh tanah, artinya bila produksi itu diperoleh maka terkena kewajiban zakat, sedangkan zakat atas kekayaan-kekayaan yang lain merupakan pajak yang dikenakan atas modal atau pokok kekayaan sendiri, baik berkembang atau tidak.54 a) Dasar hukum zakat hasil pertanian atau tanaman adalah - Q.S. Al-Baqarah ayat 267 :
52
H. Sulaiman Rasyid. Op. Cit., hlm. 203. Zakiyah Darajat, Loc. Cit. 54 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 325. 53
37
ﻦ َ ﺟﻨَﺎ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﱢﻣ ْ ﺥ َﺮ ْ ﺴ ْﺒ ُﺘ ْﻢ َو ِﻣﻤﱠﺂ َا َ ت ﻣَﺎ َآ ِ ﻃ ﱢﻴﺒَﺎ َ ﻦ ْ ﻦ ا َﻣ ُﻨﻮْﺁ َا ْﻥ ِﻔ ُﻘﻮْا ِﻣ َ ﻳَﺂَا ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟ ِﺬ ْﻳ ِ ﻻ ْر َ ْا ﻀﻮْا ُ ن ُﺗ ْﻐ ِﻤ ْ ﺥ ِﺬ ْﻳ ِﻪ اِﻵ ََا ِ ﺴ ُﺘ ْﻢ ِﺑَﺎ ْ ن َوَﻟ َ ﺚ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ُﺗ ْﻨ ِﻔ ُﻘ ْﻮ َ ﺨ ِﺒ ْﻴ َ ﻻ َﺗ َﻴ ﱠﻤﻤُﻮا ا ْﻟ َ ضﻗﻠﻰ َو (٢٦٧ : )اﻟﺒﻘﺮة.ﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َ ﻲ ﻏ ِﻨ ﱞ َ َ ن اﷲ ﻋَﻠ ُﻤﻮْﺁ َا ﱠ ْ ِﻓ ْﻴ ِﻪﻗﻠﻰ وَا Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagaimana dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagainya dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kami. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilkanya kecuali dengan memalingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya lagi maha terpuji. (Q.S. Al-Baqarah : 267).55 - Q.S. Al-An’am ayat 141:
ع َ ﻞ وَاﻟ ﱠﺰ ْر َﺨ ْ ت وﱠاﻟ ﱠﻨ ٍ ﻏ ْﻴ َﺮ َﻣ ْﻌ ُﺮ ْوﺵَﺎ َ ت َو ٍ ت َﻣ ْﻌ ُﺮ ْوﺵَﺎ ٍ ﺟﻨﱠﺎ َ ﺸَﺄ َ ي َا ْﻥ ْ َو ُهﻮَاﱠﻟ ِﺬ ﻦ َﺛ َﻤ ِﺮ ِﻩ ْ ُآُﻠﻮْا ِﻣ,ﻏ ْﻴ َﺮ ُﻣ َﺘﺸَﺎ ِﺑ ٍﻪ َ ن ُﻣ َﺘﺸَﺎ ِﺑﻬًﺎ َو َ ن وَاﻟ ﱡﺮﻣﱠﺎ َ ﺨ َﺘِﻠﻔًﺎ ُأ ُآُﻠ ُﻪ وَاﻟ ﱠﺰ ْﻳ ُﺘ ْﻮ ْ ُﻣ .ﻦ َ ﺴ ِﺮ ِﻓ ْﻴ ْ ﺐ ا ْﻟ ُﻤ ﺤ ﱡ ِ ﻻ ُﻳ َ ِاﻥﱠ ُﻪ,ﺴ ِﺮ ُﻓﻮْا ْ ﻻ ُﺗ َ َو,ﺣﺼَﺎ ِد ِﻩ َ ﺣﻘﱠ ُﻪ َﻳ ْﻮ َم َ ِاذَا َأ ْﺛ َﻤ َﺮ َوَا ُﺗﻮْا .(١٤١ : )اﻻﻥﻌﺎم Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjungjunjung, pohon korma, tanaman-tanaman yang bermacammacam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacm-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan. (QS. Al-An’am : 141).56
55 56
Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 67. Ibid, hlm. 212.
38
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat tersebut di atas berkenaan dengan kaum Anshar yang mempunyai kebun kurma, ada yang mengeluarkan zakatnya sesuai dengan penghasilannya, tetapi ada juga yang tidak suka berbuat baik. Mereka menyerahkan kurma yang berkwalitas rendah dan busuk.
57
Ayat tersebut diatas sebagai teguran atas perbuatan mereka, sehingga Allah mewajibkan kepada hambanya yang beriman untuk mengeluarkan zakat dari harta perdagangan mereka yang ditaksir dengan emas atau perak dan hasil pertanian mereka. dan juga menyuruh mereka supaya dalam mengeluarkan zakat atau sedekah itu jangan memilih yang buruk, tetapi haruslah mereka memilih yang baik-baik karena zakat itu sebagai simpanan, di samping itu juga sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang dikaruniakan kepada kita. Berpedoman pada prinsip keumuman al Qur’an surat Al-Baqarah ayat 267 dan Al-An’am ayat 141, bahwa zakat itu dikenakan pada semua jenis tumbuh-tumbuhan
atau tanaman yang bernilai ekonomis, maka tumbuh-
tumbuhan atau tanaman yang ada terutama di Indonesia yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah luas sekali, antara lain: dari jenis biji-bijian, umbi-umbian dan sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman keras,
57
K.H. Qamaruddin Shaleh, H.A.A. Dahlan, Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat Al-Qur’an, Bandung: CV. Diponegoro, CET. Ke-3, 1982, hlm. 86.
39
rumput-rumputan, daun-daunan, dan lain-lain yang sejenis,58 kecuali yang disepakati oleh para ulama’ untuk tidak dikeluarkan zakatnya yaitu pada rumput, kayu bakar dan bambu, karena tidak termasuk tumbuh-tumbuhan yang biasa ditanam untuk diambil hasilnya.59 b) Nisab zakat hasil pertanian atau tanaman Para ahli berpendapat bahwa tidak ada zakat sama sekali pada tanaman sebelum banyaknya mencapai lima wasaq (700 kg), yakni setelah dibersihkan dari kulit dan dedaknya, jika belum dibersihkan artinya belum ditumbuk, maka disyaratkan agar banyaknya cukup sepuluh wasaq (1400 kg).60 Nisab tanaman untuk dapat diambil zakatnya adalah lima wasaq, hal itu berdasarkan hadits :
ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻤﺎ دون ﺥﻤﺴﺔ اوﺳﺎق ﻣﻦ ﺗﻤﺮ:وﻋﻦ اﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ رﺽﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ 61
.()رواﻩ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ.ﺐ ﺹﺪﻗﺔ وﻻﺣ ﱟ
Artinya : “Dan dari Abi Sa’id r.a: bahwa tidak ada sadaqah (zakat) yang diberikan pada biji-bijian dan kurma yang kurang dari lima wasaq”. Dan hadits lain menerangkan:
58
K.H. Syekhul Hadi Permono, Sumber-sumber Penggalian Zakat, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet. Ke-I, 1993, hlm. 62-63. 59 Ibid, hlm. 70-71. 60 Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah 3, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1982, Cet. Ke-2, hlm. 47. 61 Al-Khafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Beirut: Maktaba At-Tijariyah AlKubra, t.t., hlm. 129.
40
ﻲ ﺹﻠّﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠّﻢ ّ وﻋﻦ اﺑﻮ ﺳﻌﻴﺪ اﻟﺨﺪرى رﺽﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ان اﻟﻨّﺒ 62
. اﻟﻮﺳﻖ ﺳﺘّﻮن ﺹﺎﻋﺎ:ﻗﺎل
Artinya : Dan juga Abu Sa’id ِAl-Khudari r.a sesungguhnya Nabi SAW bersabda: (satu) wasaq itu 60 sha’. Jadi nishab hasil tanaman itu adalah 5 wasaq (700 kg) atau apabila dihitung dengan berat maka 5 wasaq = 300 sha’, 300 sha’ x 4,8 (ratl Mesir) = 1440 ratl gandum (senisab). Dan apabila dihitung dengan kilogram, maka 300 x 2,176 kg gandum = 652,8 atau ± 653 kg (senisab).63 Adapun jumlah yang harus dikeluarkan sebagai zakat adalah 10 %, apabila tanaman itu mendapat air dari sungai dan hujan dan juga pada tanaman yang disiram dengan menggunakan tenaga binatang zakatnya 5% (seperduapuluh). Sesuai dengan sabda Nabi SAW :
ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﷲ ﻋﻦ اﻟﻨّﺒﻲ ﺹﻠّﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠّﻢ ﻗﺎل ﻓﻴﻤﺎ ﺳﻘﺖ 64
.اﻟﻌﺸﺮ
اﻻﻥﻬﺎر واﻟﻐﻴﻢ اﻟﻌﺸﻮر وﻓﻴﻤﺎ ﺳﻘﻲ ﺑﺎﻟﺴﺎﻥﻴﺔ وﻥﺼﻒ
Artinya : “Dari Jabir bin Abdullah, Nabi bersabda : Tanaman yang diairi dari sungai dan hujan (zakatnya) sepersepuluh dan yang diairi dengan timba dikeluarkan zakatnya seperduapuluh”. Ibnul Al-Qaiyim mengatakan bahwa pendapat-pendapat di atas mengenai keterangan yang masih belum jelas maksudnya yaitu pada setiap
62
Syekh Imam Abi Ishq Ibrahim bin Ali bin Yusuf Al-Firdauz Abadi Asy-Syirozi, AlMuhaddzab Fi Fiqh Imam Asy-Syafi’i, Juz I, Beirut: Darul Fikri, t.t., hlm. 154. 63 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 351. 64 ٍShahih Muslim, Op. Cit., hlm. 391.
41
apa juga yang disiram oleh air hujan zakatnya sepersepuluh, dan tanaman yang disiram dengan alat penyiraman atau gariba zakatnya seperduapuluh, telah datang sunah yang sah dan tegas mengenai ketentuan nishab zakat tanaman yaitu lima wasaq.65 Menurut Mahmud Syaltut, bahwa semua hasil tanaman dan buahbuahan yang dihasilkan oleh manusia dikenakan zakat, karena beliau melihat kepada keumuman ayat yang telah disebutkan di atas yaitu Al-Baqarah ayat 267 dan Al-An’am ayat 141.66 Kedua ayat di atas dapat dipahami bahwa apapun hasil pertanian, baik tanaman keras maupun tanaman lunak (muda) seperti sayur-sayuran, singkong, jagung, padi dan sebagainya, wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah sampai nisabnya pada waktu panen. Di samping itu menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazdiry, dikatakan bahwa semua hasil tanaman itu dinilai dengan uang, dan apabila sudah mencapai nisabnya maka dikeluarkan zakatnya,67 sehingga dalam hal ini dimaksudkan tidak adanya batasan yang dikeluarkan zakatnya terhadap hasil bumi. Dengan demikian kita wajib melaksanakan hadits-hadits tersebut di atas dan tidak boleh mempertentangkan yang satu dengan yang lainnya serta membatalkan sama sekali satu diantara keduanya, karena sabda Nabi : Pada
65
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah 3, Op. Cit., hlm. 48. M. Ali Hasan, Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-3, 2000, hlm. 7. 67 Ibid, hlm. 10. 66
42
setiap yang disiram air hujan sepersepuluh, tujuannya untuk memisah, mana tanaman yang zakatnya sepersepuluh dan mana pula yang seperduapuluh. Maka disebutkan oleh Nabi kedua golongan, dengan membedakan jumlah yang wajib dikeluarkan.68
68
Ibid. hlm. 49.