BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya penulis juga menggunakan jurnal Internasional sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian oleh Alipour, dkk di tahun 2011 “The Impact Of Marketing Mix (4Ps) On Marketing Audit and Performance in Iranian SMEs”. Penelitian ini memfokuskan tentang dampak yang ditimbulkan dengan adanya bauran pemasaran yang diterapkan marketing audit and performance pada Iranian SMEs. Pada penelitian yang Alipour, Ghanbari dan Moniri lakukan, dengan menggunakan bauran pemasaran elemen 4P yaitu product, price, place dan promotion setelah itu hasil penelitian tersebut diketahui bahwa elemen 4P memiliki pengaruh peningkatan terhadap pemasaran yang diterapkan marketing audit and performance pada Iranian SMEs. Persamaan yang peneliti lakukan dengan Alipor, Ghanbari dan Moniri lakukan adalah sama-sama meneliti tentang bauran pemasaran, namun Alipour, Ghanbari dan Moniri menggunakan elemen 4P sedangkan perbedaanya penulis menggunakan marketing mix 7P untuk menentukan variabel dalam penelitian dan menggunakan analisis EFAS dan IFAS serta menggunakan matriks SWOT. Penelitian oleh Alipour, dkk (2011) “The Role of Service Marketing Mix and It’s Impact on Marketing Audit In Engineering and Technical Service Corporation”. 10
11
Penelitian yang Alipour dan Darabi lakukan memfokuskan mengenai bagaimana strategi pemasaran dengan menggunakan marketing mix 7P yang digunakan pada perusahaan jasa teknik mesin. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan melakukan survei dan penyebaran kuesioner kepada 65 responden. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran menggunakan marketing mix tidak memberikan efek yang sama pada perusahaan jasa teknik mesin. Persamaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menganalisis dengan menggunakan marketing mix 7P dan perbedaan penelitian sebelumnya menggunakan analisis regresi dan penelitian sekarang menggunakan analisis EFAS dan IFAS dan matrik SWOT serta perbedaan pada jumlah responden. Jurnal internasional yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini adalah jurnal yang disusun oleh Beenish, dkk dengan judul “Marketing Strategies in Life Insurance Service”(2012). Pada jurnal ini membahas bagaimana meningkatkan penjualan dan pemasaran produk yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan strategi pemasaran yang mengacu pada eksternal dan internal perusahaan. Dan dimensi strategi yang digunakan dalam penulisan ini adalah berfokus pada pemasaran hubungan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan menggunakan marketing mix 7P. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan membutuhkan strategi baru untuk bertahan, tidak hanya berfokus pada pengembangan berbagai produk tapi juga berfokus pada segmentasi pasar yang baru. Persamaan penelitian yang dilakukan sekarang dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan
12
perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan marketing mix 7P. Sedangkan perbedaannya terletak pada waktu dan lokasi penelitian serta teknik analisis yang digunakan yaitu penelitian terdahulu hanya menggunakan teknik STP, sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang menggunakan analisis SWOT dengan matrik IFAS dan EFAS. Penelitian oleh Xia Chan pada tahun 2011 dengan judul “A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises”. Dalam jurnal ini membahas tentang bagaimana mengembangkan Haier Group menjadi salah satu perusahaan yang paling sukses di China. Strategi yang digunakan yaitu SWOT analisis, serta faktor lingkungan internal dan eksternal. Persamaan yang peneliti lakukan dengan Xia Chan adalah sama-sama meneliti menggunakan analisis SWOT dan analisis faktor internal (strengths and weakness), faktor eksternal(opppurtunities and threats). Sedangkan perbedaannya terletak pada waktu dan lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Hendro Purpamana, dkk pada tahun 2013 yang berjudul “Perencanaan Kebijakan Strategi Pemasaran Pada PT. Tarra Tour & Travel”. Penelitian ini memiliki kesaman metode analisis yaitu menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai penentu strategi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan daya saing penjualan, dan mencapai keuntungan tertinggi karena selama ini PT. Tarra Tour & Travel menggunakan strategi sederhana sehingga terjadi penurunan terhadap penjualan, maka itu perlu diadakanya analisis lebih dalam menggunakan analisis SWOT.
13
Persamaan penelitian yang dilakukan sekarang dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan analisis SWOT dan matriks SWOT,
sedangkan
perbedaannya terletak pada waktu dan lokasi penelitian serta teknik analisis yang digunakan yaitu penelitian terdahulu hanya menggunakan teknik SWOT, sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang menggunakan dengan IFAS dan EFAS serta menggunakan elemen 7 P untuk menentukan variabel penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Pramono, dkk
pada tahun 2010 yang
berjudul “Penerapan Strategi Pemasaran pada PT. Unilever Indonesia TBK cabang Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menyusun alternatif strategi dan menetapkan
strategi
produk
Shampo
Sunsilk
yang
tepat
dalam
upaya
mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan; 2) Mengindentifikasi faktorfaktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan; dan 3) Mengetahui dan menganalisis penerapan bauran pemasaran yang terdiri dari 4P (product, price, place, promotion) dalam strategi pemasaran produk Shampo Sunsilk pada PT Unilever Indonesia Tbk Cabang Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT, matrik IFASEFAS dan elemen 4 P guna meningkatkan penjualan dan memperluas pasar sehingga dapat menambah keuntungan bagi perusahaan. Persamaan penelitian sebelumnya dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama menganalisis menggunakan metode SWOT dan IFAS-EFAS. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Edi Pramono Dkk yaitu perbedaan tempat, waktu, serta penelitian terdahulu
14
menggunakan indikator 4P, sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini menggunakan indikator marketing mix 7P. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nia Budi Puspitasari, dkk pada tahun 2013 dengan judul “ Pemilihan Strategi Bisnis Dengan Menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dan Model MAUT (Multi Attribute Utility Theory) (Studi Kasus pada Sentra Industri Gerabah Kasongan, Bantul, Yogyakarta)”. Acuan utama dalam penelitian ini yaitu perbaikan strategi pemasaran dikarenakan adanya penurunan penjualan pada beberapa tahun terakhir dan kurang baiknya metode strategi pemasaran merupakan penyebab munculnya masalah – masalah dalam hal penjualan di Industri IKM Gerabah Kasongan, Yogyakarta. Analisis yang dilakukan yaitu dengan analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dapat dijadikan acuan utama untuk melakukan perbaikan strategi pemasaran.Analisis lingkungan ekternal dan internal tersebut digabungkan dengan analisis SWOT, kemudian dilakukan penetapan prioritas strategi dari hasil analisis SWOT dengan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Model MAUT (Multi Attribute Utility Theory) juga digunakan untuk membandingakan prioritas strategi bisnis dengan melihat segi infrastruktur, waktu, cost dan pendapat pengusaha dalam penelitian ini. Persamaan yang peneliti lakukan dengan Nia Budi Puspitasari, dkk lakukan adalah sama-sama menggunakan analisis SWOT dan QSPM, sedangkan perbedaanya yaitu penelitian terdahulu yaitu lokasi dan waktu.
15
2.2 Tinjauan Konsep 2.2.1
Tinjauan Tentang Strategi Menurut Rangkuti (2013) strategi adalah alat untuk mencapai tujuan.
Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisikondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas fungsi manajemen, konsumen, distributor dan pesaing. Jadi perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan pesaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Menurut Porter dalam Rangkuti (2013) terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : 1. Cost Leadership, perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah dibandingkan harga yang diberikan pesaingnya. 2. Diferensiasi, perusahaan dapat menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada wisatawannya. Contoh : persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, pelayanan yang lebih baik , dan sebagainya. 3. Focus, sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan. Jadi pengertian strategi adalah sekumpulan perencanaan dan penerapan serangkaian rencana dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan
16
memperhatikan keunggulan perusahaan atau individu sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang guna dapat mencapai target yang diinginkan.
2.2.2
Tinjauan Tentang Pemasaran Kotler dan Keller (2008) menyatakan tentang pemasaran bahwa : “Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan sosial”. Dalam arti singkat “memnuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan” Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2008) menyatakan bahwa : “Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing and distributing if ideas, goods, and services to create exchanges that stisfy individual and organizational objective” Unsur – unsur utama pemasaran menurut Rangkuti (2013), dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu : 1. Unsur Strategi Persaingan Unsur strategi persaingan ini juga dikelompokan menjadi tiga, yaitu: a. Segmentasi Pasar, yaitu tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau wisatawan secara terpisah. Masing – masing wisatawan ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
17
b. Targeting, yaitu suatu tindakan memillih satu atau lebih segmen pasar yang akan di masuki. c.
Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuan nya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar ke dalam benak wisatawan.
2. Unsur Taktik Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu: a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan acara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan strategi inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. b. Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
3. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran juga dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
a. Merk, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Para wisatawan bisa menerima nilai produknya dan dapat merasakan manfaar yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk yang dibeli sesuai dengan harapan mereka.
18
b.
Pelayanan (Service), yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada wisatawan.
c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.2.3
Tinjauan Tentang Strategi Perencanaan Pemasaran Definisi dari perencanaan pemasaran strategis menurut Kotller (2001) adalah
proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya. Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Langkah-langkah pokok dalam perencanaan pemasaran yaitu: 1.
Melakukan Analisis Situasi Analisis yang dilakukan dalam tahap ini adalah analisis SWOT (streghts, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh situasi pembeli, pesaing, biaya dan regulasi. Selain itu, termasuk di dalammnya adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
19
2. Menetapkan Tujuan / Sasaran Tujuan dirumuskan secara spesifik dan mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di masa datang, dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. 3. Menyusun Strategi dan Program Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, pengambil keputusan kemudian merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan) dan program (tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplementasikan strategi). Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang disusun secara strategis agar tercapai sebuah tujuan dari perusahaan. 2.2.4
Tinjauan Tentang Biro Perjalanan Wisata Menurut Yoeti (2003), Biro perjalanan / Travel adalah suatu perusahaan yang
memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan menawarkan dan menjual produk serta jasa-jasa pelayanan yang diberikannya kepada pelanggannya. Selain itu, menurut Yoeti (2003) munculnya biro perjalanan memiliki beberapa peran, yaitu: a) Pengurusan dokumen perjalanan b) Ticketing (penjualan tiket pesawat domestik dan internasional) c) Hotel Reservation (dalam dan luar negeri)
20
d) Agen perjalanan kapal pesiar, charter flight, kapal laut dan kereta api e) Paket wisata untuk dalam dan luar negeri f) Escort services (jasa mengiringi) g) Jemput dan antar tamu dari dan ke bandara h) Pelayanan Umroh, Ibadah Haji dan perjalanan rohani lainnya. Biro Perjalanan Wisata mempunyai dua fungsi yaitu : 1) Fungsi Umum Dalam hal ini biro perjalanan wisata merupakan suatu badan usaha yang dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umunya dan perjalanan wisata pada khususnya. 2) Fungsi Khusus a. Biro Perjalanan Wisata sebagai perantara. Dalam kegiatannya ia bertindak atas nama perusahaan lain dan menjual jasa-jasa perusahaan yang diwakilinya. Karena itu ia bertindak di antara wisatawan dan industri wisata. b. Biro Perjalanan Wisata sebagai badan usaha yang merencanakan dan menyelenggarakan tour dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri. c. Biro
Perjalanan
Wisata
sebagai
pengorganisasi
yaitu
dalam
menggiatkan usaha, BPW aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan lain baik dalam dan luar negeri. Fasilitas yang dimiliki dimanfaatkan sebagai dagangannya.
21
2.2.5
Tinjauan Tentang Paket Tour Menurut Yoeti (2003) paket wisata adalah suatu rancangan atau susunan dari
komponen wisata yang dibuat oleh biro perjalanan wisata yang meliputi destinasi wisata, hotel, restoran, transportasi dan sebagainya. Menurut Yoeti (2003) terdapat 7 (tujuh) jenis tour yang disesuaikan dengan sifat penyelenggaraan yaitu : 1. Package Tour Package Tour adalah suatu tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau tour operator atas resiko dan tanggung jawab sendiri seperti acara, lamanya waktu tour, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi serta makanan dan minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya. 2. Independent tour Idependent tour disusun sesuai dengan kehendak wisatawan sendiri. Perjalanan ini sama sekali tidak berdasarkan time schedule karena tour ini semacam dapat berangkat kapan saja untuk tujuan kemana saja yang disenangi dan diinginkan, dengan menggunakan kendaraan apa saja serta akomodasi dimanapun tanpa ada suatu ikatan yang mengaturnya dan dilakukan secara bebas. Perjalanan ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai banyak waktu luang dan tersedia banyak uang.
22
3. Optional tour Optional tour adalah tour tambahan dari tour program yang telah ada. Pengikut tour ini biasanya adalah pengikut dari suatu paket tour dimana dia boleh ikut atau tidak. Kalau ikut yang bersangkutan akan dikenakan biaya tambahan atau membayar harga khusus karena biaya tambahan atau membayar harga khusus karena rencana ini sama sekali diluar tour sebenarnya. 4. Escorted tour Escorted tour adalah paket wisata yang cocok bagi mereka yang melakukan perjalanan wisata untuk pertama kalinya ke luar negeri. Escorted tour pada dasarnya adalah inclusive tour. Dalam kasus wisatawan group, dalam perjalanannya selalu dipimpin oleh seorang tour conductor. 5. Study tour Study tour adalah tour yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dengan tujuan utama untuk melihat dari dekat sambil mempelajari objek yang dikunjungi. Jadi disini terdapat unsur pendidikan guna memperdalam suatu study. 6. Social tour
23
Social tour adalah tour yang direncanakan dan diselenggarakan secara sosial dengan memperhatikan semua faktor-faktor ekonomis dan efisiensi sehingga dari biaya penyelenggaraan tour tersebut dapat ditekan agar lebih seminimal mungkin. Biaya diselenggarakan oleh sebuah badan-badan serta organisasi untuk kepentingan anggotanya tanpa ada maksud untuk mencari keuntungan dari penyelanggaraan tour tersebut. 7. Regular tour Regular tour adalah tour yang diselenggarakan dengan waktu, objek dan harga yang sudah ditentukan dengan perencanaan yang disusun oleh tour operator. Selain itu regular tour merupakan tour yang tersedia siap untuk dijual yang telah ditentukan untuk masing-masing tour tersebut. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa paket tour adalah rencana atau acara perjalanan yang tersusun dan ditetapkan terlebih dahulu dimana di dalam harga sudah termasuk biaya akomodasi, transportasi, meal, tour, dan fasilitas lain yang tercantum. 2.2.6
Tinjauan Tentang Analisis Faktor Internal Eksternal Menurut (Rangkuti,2013) faktor strategis internal yaitu termasuk kekuatan
dan kelemahan, serta faktor strategis eksternal yaitu termasuk peluang dan ancaman. Berikut data internal dan eksternal perusahaan : a. Data internal perusahaan menurut (Kumar,2009) dalam (Budi,2013) sebagai berikut : 1.
Produk (product)
24
Produk yang dimaksudkan disini adalah paket wisata apa saja yang dimiliki.
2.
Harga (Price) Price adalah penetapan harga untuk pembelian paket wisata yang dimiliki oleh perusahaan.
3.
Saluran distribusi (Place) Saluran distribusi yang dimaksud disini adalah lokasi perusahaan apakah strategis atau tidak serta saluran pemasaran dan saluran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
4.
Promosi (Promotion) Promosi disini adalah bagaimana kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan.
5.
Personal (People) Personal dalam penelitian ini yang dimaksud yaitu keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mempunyai pengalaman.
6.
Bentuk Fisik (Physical Evidence) Bentuk fisik adalah lingkungan internal perusahaan dan sesuatu bukti nyata yang dapat dilihat oleh wisatawan dalam perusahaan tersebut. Seperti lingkungan perusahaan yang selalu bersih dan nyaman. Serta penampilan karyawan dan cara karyawan melayani wisatawan dan pemasok (hotel, restoran, daya tarik wisata).
25
7.
Proses (Process) Proses yaitu bagaimana wisatawan dapat mendapatkan pelayanan proses masu kedalam kegiatan operasional.
b. Data eksternal perusahaan menurut (Rangkuti,2013) sebagai berikut : 1. Analisis Pasar Yang dimaksudkan disini adalah keinginan minat wisatawan dalam melakukan perjalanan terus meningkat, dan permintaan wisatawan yang semakin beragam. 2. Analisis Kompetitor Dalam penelitian ini kompetitor yang dimaksud yaitu semakin banyak biro perjalanan di Bali, dan banyak biro perjalanan yang menjualkan paket wisata inbound tour serta semakin banyaknya online travel agent. 3. Analisis Pemasok Pemasok disini anatar lain hotel, restoran, daya tarik wisata, dan juga transportasi. Harga yang diberikan pemasok semakin tinggi. Mudah menjalin kejasama dengan pemasok yang ada. Banyak pilihan karena semakin banyak pemasok. 4. Analisis Pemerintah Pemerintah disini yaitu dimaksudkan bahwa keterlibatan pemerintah dalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia terutama di Bali. 5.
Analisis Teknologi
26
Analisis teknologi yang dimaksud yaitu perkembangan teknologi yang semakin maju, sehingga alat komunikasi semakin canggih dan media internet terus berkembang sebagai media promosi.
6. Analisis Ekonomi Dalam hal ini analisis ekonomi yang dimaksud adalah adanya krisis sekonomi/ global, nilai tukar rupiah yang melemah dan adanya kenaikan BBM, inflasi yang terus meningkat setiap tahunnya yang berpengaruh pada daya beli masyarakat.
2.2.7
Tinjauan tentang matriks Internal Eksternal (IE)
Dalam menyususn matriks internal eksternal ini parameter yang digunakan meliputi parameter internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan dari penggunaan model ini yaitu untuk mengetahui posisi perusahaan pada kuadrat tertentu serta memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Berikut model diagram matriks IE dapat dilihat di Diagram 2.1.
27
Diagram 2.1 Matriks Internal Eskternal
Tinggi 4
Tinggi
3
Sedang
2
Rendah
Rata-rata 3
Lemah 2
1
I
II
III
GROWTH
GROWTH
RETRENCHMENENT
Konsentrasi melalui integrasi vertikal
Konsentrasi melalui integrasi hoizontal
Turnarround
IV
V
VI
STABILITY
GROWTH
RETRENCHMENENT
Hati-hati
STABILITY
Captive Company
VII
VIII
IX
GROWTH
GROWTH
RETRENCHMENENT
Diversifikasi Konsentris
Diversifikasi Konglomerat
Bangkrut/ likuidasi
1
Sumber : Rangkuti, 2013
28
Diagram tersebut dapat diidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu :
a. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2 dan 5) atau upaya diversifikasi ( sel 7 dan 8).
b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
c. Retrenchement strategy (sel 3,6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
2.2.8
Tinjauan tentang matriks SWOT Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor – faktor
strategi perusahaan (Rangkuti,2013), matriks ini dapat menggambarkan dengan jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis. Adapun matriks SWOT yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.2 Model Matriks Analisis SWOT IFAS Kekuatan (S) EFAS
Kelemahan (W)
29
Strategi SO
Strategi WO
(Strategi yang menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang)
(Strategi yang meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang)
Strategi ST
Strategi WT
(Strategi yang menggunakan kekuatan dan mengatasi ancaman)
(Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman)
Peluang (O)
Ancaman (T)
Sumber : Rangkuti, 2013 Analisis SWOT ini adalah faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness) yang termasuk dalam lingkungan travel (internal aspect) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang termasuk luar lingkungan travel ( external aspect ) yang terdapat pada PT. Lotus Asias Tours. Keempat poin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Kekuatan
: Segala sesuatu yang ada pada PT.Lotus Asia Tours
dan menjadi kelebihan serta layak untuk dikelola dan dikembangkan. b. Kelemahan
: Hal-hal yang dapat menghambat jalanya perusahaan
sehingga perlu dicari solusinya. c. Peluang
: Keadaan yang dapat mendatangkan keuntungan atau
profit. d. Ancaman
: Kondisi eksternal yang apabila dibiarkan akan
berpengaruh pada ketidakberhasilan perusahaan. Setelah dianalisis, maka akan disusun strategi pengelolaanya. Analisis ini dapat distrategikan dalam 4 (empat) alternatif strategi, yaitu : 1. Strategi SO ( strength-opportunities)
30
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pihak PT. Lotus Asia Tours yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan internal untuk merebut dan memanfaatkan seluruh peluang eksternal. 2. Strategi ST ( Strength-Threats) Strategi dalam menggunakan kekuatan internal yang dimiliki oleh PT. Lotus Asia Tours untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO ( Weakness- Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang eksternal yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan eksternal yang ada. 4. Strategi WT ( Weakness – Threats ) Strategi
ini
didasarakan pada kegiatan usaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.