BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007). 2. Fungsi Lipid Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. 3. Pambagian Lipid Dalam Darah : a. Trigliserida Trigliserida merupakan penyimpan lipid yang utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh enzim lipase yang sensitif-hormon menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan terikat pada albumin serum dan untuk pengangkutannya ke jaringan, tempat
asam lemak tersebut dipakai sebagai sumber bahan bakar yang penting, (Peter A. Mayes,2003). Penyusun Trigliserida utama minyak nabati dan lemak hewani yang terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O) (Madja, 2007). b. Kolesterol Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Pada hakekatnya semua jaringan yang mengandung
sel-sel
berinti
mampu
menyintesis
kolesterol.
Retikulum
endoplasma dan sitosol sel bertanggungjawab atas sintesis kolesterol (Peter A. Mayes,2003). c. Fosfolipid Fosfolipid merupakan unsur utama pembentuk membran lipid, selain mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat, sejumlah kecil fosfolipid terdapat dalam makanan dan dihidrolisa sebelum absorbsi pada proses sintesa dan degradasi fosfolipid yang terdapat dalam sel (Peter A. Mayes,2003).
d. Asam Lemak Lemak yang terdapat di dalam makanan terdiri dari beberapa jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, yang merupakan komponen-komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh adalah lemak hewan, lemak susu, mentega, keju, cream, santan, minyak kelapa, margarin, kue-kue yang terbuat dari bahan tersebut dan lain-lain. Sebaliknya, lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lemak tidak jenuh terdapat banyak dalam minyak kedelai, minyak zaitun, dan minyak ikan. Saat ini banyak diteliti tentang asam lemak tidak jenuh omega-3 yang banyak terdapat dalam minyak ikan. Manfaat omega-3 antara lain dapat menurunkan kadar lemak darah (kolesterol dan trigliserida) dan dapat mencegah pembekuan darah yang disebabkan butir-butir pembekuan darah (trombosit) yang merupakan hal yang penting dalam mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Oleh karena itu, tidak semua lemak berbahaya bagi kesehatan, karena asam lemak tidak jenuh melindungi jantung dan pembuluh darah dengan cara menurunkan kadar
kolesterol
dan
<
[email protected]>; 2007).
B. Trigliserida
trigliserida
darah
(Arifinto
Damanhuri
1. Pengertian trigliserida Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak (A.P. Bangun, 2003). Trigliserida dalam tubuh digunakan untuk menyediakan energi berbagai proses metabolisme. Fungsi lipid ini mempunyai peranan yang hampir sama dengan karbohidrat (Arthur C Guyton, 1991). Trigliserida merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda ( library.usu.ac.id ). 2. Metabolisme Trigliserida a. Sintesa trigliserida Sebagian besar sintesa trigliserida terjadi dalam hati tetapi ada juga yang disintesa dalam jaringan adiposa. Trigliserida yang ada dalam hati kemudian ditransport oleh lipoprotein ke jaringan adipose, dimana trigliserida juga disimpan untuk energi (Arthur C. Guyton, 1991). b. Transport trigliserida Kebanyakan lemak makanan dalam bentuk triasilgliserol. Pencernaan lemak terjadi di usus kecil dan isi lemak direaksikan dengan lipase karena lipase larut dalam air. Materi lipid diubah menjadi globula-globula kecil yang teremulsi oleh garam empedu (Arthur C. Guyton, 1991).
Lipid yang sudah tercerna terutama dalam bentuk larut dalam air, membentuk asam lemak monogliserida dan asam empedu kemudian diserap ke dalam sel mukosa intestinum (Maria C. Lindeer, 1992). Setelah masuk dalam mukosa intestinum, trigliserida disintesa kembali dan dilapisi protein. Selanjutnya asam lemak akan berdiskusi masuk ke sel lemak dan disintesa menjadi trigliserida (Arthur C. Guyton, 1991).
C. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kadar Trigliserida Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kadar trigliserida adalah merokok,
sayur-sayuran, olah Raga, daging, buah-buahan dan lain-lain.
D. Pola Makan Makan sehat dapat diartikan dengan menghindari makanan yang tinggi lemak, sumber kolesterol dan hindari konsumsi gula yang berlebihan. Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (polyunsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal. Keadaan gizi terutama ditentukan oleh tersedianya zat-zat makanan pada sel-sel tubuh dalam jumlah yang cukup dan dalam komposisi zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, berkembang dan berfungsi normal. Oleh karena itu, keadaan gizi ditentukan oleh dua hal, yaitu asupan zat-zat makanan yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran dan kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, merokok, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
kadar lemak yang tinggi dan kurang berolahraga. Kehidupan modern yang serba cepat, tersedianya fasilitas pelayanan makanan baik berupa warung, cafetaria, atau tempat-tempat penjualan makanan yang dapat dihidangkan dan dimakan secara praktis dan asupan zat-zat makanan ke dalam tubuh juga dipengaruhi oleh berat ringannya aktivitas atau pekerjaan seseorang. Pada orang dewasa, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi semata-mata untuk mempertahankan keadaan gizi yang telah di dapat atau membuat keadaan gizi menjadi lebih baik. Oleh karena itu, agar tubuh sehat, di dalam memilih jenis makanan terutama makanan yang banyak mengandung lemak hendaknya mengkonsumsi lemak yang tidak jenuh serta menyesuaikan banyaknya asupan zat-zat makanan dengan berat ringannya aktivitas atau pekerjaan sehari-hari (Arifinto Damanhuri <
[email protected]>; 2007).
E. Metode Pemeriksaan Trigliserida 1. Ultra sentrifuge Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan menggunakan ultra sentrifuge. Biasanya lemak akan bergabung dengan protein dan membentuk lipo protein. Pada lipoprotein berat jenis ditentukan oleh perbandingan antara banyaknya lemak dan protein. Makin tinggi perbandingan ini makin rendah BJ nya, lemak murni mempunyai BJ yang lebih rendah dari air.
2. Elektroforesa
Cara lain untuk memisahkan lipoprotein adalah dengan memakai elektroforesa atau imuno elektroforesa. Dengan cara ini dapat dipisahkan kilomikron, betaliprotein, prebetaliprotein, dan alfalipoprotein. Disini contoh serum yang diteteskan pada lubang yang dibuat pada lempeng atau suatu selaput dari selulosa asetat atau pada kertas saring yang diletakkan pada medan listrik (antara katoda dan anoda), kemudian dilakukan pengecatanpengecatan kadar dari masing-masing fraksi sesuai dengan intensitas warna yang diperoleh dan dapat diukur dengan densitometer (Pusdiknakes, 1985). 3. Enzimatis kolorimetri (GPO-PAP) Sebelumnya dengan metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan enzimatis menjadi gliserol dan asam bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk kompleks warna yang dapat diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer (reagen human No.10163).