BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1.
Informasi Akuntansi
a.
Pengertian Akuntansi Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the
American Institute of Certified Public Accountans) mendefinisikan akuntansi ke dalam beberapa definisi (Belkaoui, 2000 : 37). Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterpretasian hasil proses tersebut. Definisi akuntansi terbaru telah mengacu pada konsep informasi kuantitatif. Akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan di antara alternatif tindakan yang ada.
b. Pemakai Informasi Akuntansi Interpretasi terhadap laporan keuangan sebagai hasil akhir dari kegiatan akuntansi sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terkandung dalam laporan keuangan perusahaan (Mardiasmo,2000:4) dapat
Universitas Sumatera Utara
dikelompokkan menjadi dua pihak, yaitu: (1) pihak intern perusahaan (manajemen) dan (2) pihak ekstern perusahaan, yang antara lain terdiri atas: pemilik perusahaan (investor), kreditur, pemerintah, serikat pekerja, dan masyarakat tertentu. Laporan akuntansi suatu perusahaan, oleh pihak-pihak tersebut umumnya digunakan sebagai informasi yang bermanfaat untuk dasar pengambilan keputusan ekonomi yang akan dilakukan, sesuai kepentingan masing-masing pihak tersebut. Dalam kaitannya dengan harga saham, maka pemakai laporan keuangan yang sangat membutuhkan informasi akuntansi adalah pemilik perusahan atau pemegang saham. Pemilik perusahaan perkepentingan terhadap laporan akuntansi suatu perusahaan sehubungan dengan modal yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut. Informasi yang diperoleh dari laporan akuntansi, umumnya bermanfaat bagi pemilik perusahaan untuk mengukur hasil usaha yang telah dicapai perusahaan tersebut selama periode tertentu, serta prospek hasil usaha tersebut di masa yang akan datang. Hal tersebut penting bagi pemilik perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan investasinya untuk masa yang akan datang (Mardiasmo, 2000 : 5)
2.
Teori Sinyal (Signaling Theory) Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi
Universitas Sumatera Utara
yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news).
Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham saham, dimana harga saham menjadi naik. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham.
Dengan
demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.
Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa
membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar modal. Hanafi (2002:244) secara teoritikal membedakan pasar modal yang efisien kedalam tiga kategori sebagai berikut: a.
efisiensi bentuk lemah (Weak Form)
Universitas Sumatera Utara
b.
c.
pasar dikatakan dalam bentuk lemah jika harga mencerminkan informasi masa lampau. Implikasi dari efisiensi bentuk lemah adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi masa lampau. Hal ini menggambarkan bahwa informasi masa lampau tidak bisa dipakai untuk memprediksi harga dimasa mendatang, efisiensi bentuk setengah kuat (Semistrong Form) pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Contoh informasi yang dipublikasikan adalah pengumuman laporan keuangan, penggumuman keputusan kontrak, pengumuman dividen, pengumuman peraturan tertentu, dan lainnya. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi yang dipublikasikan, dimana pada waktu informasi dipublikasikan, harga langsung berubah menyesuaikan terhadap informasi tersebut. Penyesuaian terjadi secara penuh, sehingga sesudah publikasi informasi tersebut, harga menjadi stabil lagi, efisiensi bentuk kuat (Strong Form) pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang bersifat pribadi, dan juga informasi lainnya (yang dipublikasikan dan masa lalu). Informasi pribadi (inside information) adalah informasi yang belum dipublikasikan. Biasanya informasi tersebut hanya beredar dikalangan orang dalam (insiders), seperti direksi-direksi perusahaan. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal dengan menggunakan informasi dalam, dan juga semua informasi yang ada. Tentu saja bentuk efisiensi semacam ini merupakan bentuk efisiensi yang sangat ekstrim, dan barangkali masih jauh dari kenyatan. Sendi pokok dalam gagasan dasar pasar efisien setengah kuat adalah bahwa
semua partisipan pasar mengetahui informasi publik karena inti dari informasi yang terkandung dalam laporan arus kas ditujukan untuk dipublikasikan. Jika seperangkat informasi secara luas diketahui oleh partisipan pasar (publik) pada saat yang sama, dan jika mereka sepakat dengan implikasi tersebut terhadap harga saham, persaingan akan menggerakkan harga pada pasar tersebut. Ini berarti para investor hanya bisa berharap untuk mendapatkan keuntungan atas saham yang
Universitas Sumatera Utara
seimbang dengan resikonya. Sehubungan dengan informasi akuntansi, seseorang tidak bisa mengharapkan pasar bereaksi kecuali jika informasi tersebut berguna. Informasi yang berguna dalam konteks ini adalah informasi yang relevan dan dapat dipercaya bagi pihak yang berkepentingan. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal.
Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor). Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga
Universitas Sumatera Utara
laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap laporan arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi. 3.
Teori Asimetri Informasi (Assymetric Information Theory) Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana
manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor (Brigham, 1999:35 dalam Susetyo, 2006). Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari pada para investor (Husnan, 1996:325 dalam Susetyo, 2001). Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu: a.
Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
b.
Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Wolk, 2000 dalam Sari, 2006). Dengan demikian, penerbitan laporan arus kas sebagai salah satu bagian dari laporan keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi asimetris.
4.
Laba Akuntansi Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul
dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode-periode tersebut (Harahap, 2003:273). Dari defenisi tersebut, terlihat jelas bahwa dalam menghitung laba dengan menbandingkan pendapatan atas biaya (macthing cost aginst revenue). Menurut PSAK No. 46 paragraf ketujuh laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor dan kreditor sehingga laba tersebut sering direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan akhir pihakpihak tersebut. Hal ini sesuai dengan signalling theory yang menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan adanya informasi asimetri antara manajemen dan pihak di luar perusahaan. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa depan dibanding pihak eksternal. Oleh karena itu, kualitas laba akuntansi yang dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak eksternal perusahaan. FASB (Fincancial Accounting Standard Board) menyatakan bahwa informasi laba yang dihitung dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukkan informasi prestasi yang lebih baik dibanding dengan informasi penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), sehingga laba dapat diinterprestasikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam menilai kinerja perusahaan (Suwardjono, 2005 : 456). Hal ini didasarkan asumsi bahwa investor telah memakai segala informasi yang dipublikasikan sebagai basis keputusan investasi melalui prediksi laba. Dalam pasar yang cukup efisien, laba yang diprediksi investor harus mendekati satu sama dengan laba yang dilaporkan. Pada kondisi seperti ini investor tidak bereaksi terhadap pengumuman laba. Bila pada kondisi pasar tidak cukup efisien, angka laba akan dipakai oleh para investpr untuk mengubah atau mengambil keputusan. Dengan kata lain, laba dipakai sebagai sarana untuk mengubah atau mengambil kepustusan. Dengan kata lain, laba di pakai sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang sifatnya privat dari suatu perusahaan, sehingga laba mengandung informasi (information content) yang lebih dari apa yang ditanggap oleh pasar, sehingga pasar dapat dikatakan akan bereaksi terhadap pengumuman laba.
Universitas Sumatera Utara
Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja perusahaan. Pentingnya informasi laba akuntansi tercantum secara jelas dalam PSAK No. 25, yaitu : laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama satu periode terntentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut sering kali digunakan untuk meperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas yang di masa yang akan datang. Dalam hal ini, informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja adalah penting.
5.
Laporan Keuangan
a.
Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang utama untuk perseroan adalah laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan adalah alat utama perusahaan untuk menyampaikan informasi akuntansi kepada pihak luar perusahaan (SFAC No 1 (1978)). Suatu laporan keuangan dikatakan memiliki kandungan informasi apabila publikasi laporan keuangan tersebut menvebabkan reaksi pasar. Istilah reaksi pasar ini mengacu pada perilaku investor dan pelaku pasar lainnya untuk melakukan transaksi membeli ataupun menjual saharn (Adjie, 2003 dalam Fathul, 2009).
Universitas Sumatera Utara
b. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari masing-masing aktivitas tersebut. Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang wajib untuk disampaikan oleh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada laporan keuangannya.
Laporan arus kas sendiri berguna untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu entitas untuk satu periode. Menurut PSAK (2007;2,9), laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi aktivitas, yaitu “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan mengunakan salah satu metode, yaitu: 1) Metode langsung, dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. 2) Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau
Universitas Sumatera Utara
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut PSAK No.
2 paragraf 13
(IAI:2007) antara lain: “1) 2) 3) 4) 5)
penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain, pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran kas kepada karyawan, penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, 6) pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus, 7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.”
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 paragraf 15 (IAI:2007)adalah: “1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri, 2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, 3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, 4) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan), 5) pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.”
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 16 (IAI:2007) adalah: “1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya, 2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan, 3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya, 4) pelunasan pinjaman, 5) pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.”
6.
Perubahan Harga Saham Harga saham mencerminkan nilai suatu saham. Harga saham yang terjadi di
pasar modal berfluktuasi, hal ini disebabkan oleh perubahan penilaian masyarakat terhadap nilai saham perushaan yang bersangkutan. Tetapi banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan harga saham di pasar modal diantaranya kondisi perekonomian suatu negara, situasi politik, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan kondisi perekonomian atau performance perusahaan yang menerbitkan surat berharga itu sendiri. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi naikturunnya harga saham. Kondisi atau peformance perusahaan tersebut dapat dilihat melalui laba akuntansi dan komponen arus kas. Laba merupakan prediktor arus kas ke investor dalam bentuk dividen, kenaikan nilai investasi, dan pengembalian dalam penjualan investasi, di mana laba menentukan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas.
Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung. Mengutip dari Livnat dan Zarowin (1990) dari penelitian Fitra (2007) menyatakan bahwa kenaikan investasi memungkinkan timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik, yang berarti perubahan arus kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada saat pengumuman investasi baru. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktivitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktivitas operasi tidak mencukupi, untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan dan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya serta
pembayaran
dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya. Jensen (1986) dalam penelitian Fitra (2007) menyatakan bahwa dengan adanya hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia. Diduga investor telah memanfaatkan informasi dari aktivitas pendanaan guna menilai apakah perusahaan sudah memanfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasinya, sedangkan Miller dan Rock (1985) dari penelitian Daniati (2006) dengan teori sinyal (signaling theory) menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, dengan demikian arus kas dari aktivitas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi arus kas terhadap harga saham antara lain: Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Peneliti Penelitian 2002 Rina Chandra dan Lysia Hermanto Wibowo
2009
Lenny Silitonga
Judul Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada perusahaan yang terdapat di BEJ
Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang termasuk ke dalam LQ 45 periode 1997-1999 dan ditemukan bahwa baik secara parsial ataupun simultan laba akuntansi dan total arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini menunujukkan bahwa secara simultan arus kas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2005-2007. Secara parsial, arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham namun tidak demikian dengan arus kas pendanaan dan investasi.
Chandra dan Wibowo (2002) melakukan penelitian yang berjudul Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Populasi penelitian ini adalah perusahaan go public yang tergolong dalam LQ 45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan baik total
Universitas Sumatera Utara
arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Silitonga (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Perusahaan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi makanan dan minuman periode tahun 2005-2007. Variabel yang digunakan adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Variabel dependennya adalah harga saham. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa secara simultan, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktvitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial hanya arus kas dari aktivitas operasi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.
Kerangka Konseptual Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) tahun
1973, tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau earnings power (Naimah dalam Wibowo dan Chandra, 2002:24). Pernyataan ini menimbuklan harapan tentang masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus kas (cashflow) bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Universitas Sumatera Utara
Menurut AICPA kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan kas (Chandra dan Wibowo, 2002). Investor akan menggunakan komponen arus kas dan laba untuk membentuk suatu dasar bagi pembelian saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini disebabkan karena harga saham mencerminkan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (kas) dan kemampuan untuk membayar deviden. Atas dasar pemikiran tersebut, dibuatlah kerangka konseptual penelitian ini, yaitu: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Laba (X1)
Akuntansi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X2)
H1
H2
H3 Arus Kas dari Aktivitas Investasi (X3)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (X4)
Harga Saham (Y)
H4
H5
Universitas Sumatera Utara
2.
Hipotesis Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang
diajukan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut: H1:
Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H2:
Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H3:
Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H4:
Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H5:
Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara