11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Laporan Keuangan
2.1.1
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Tahun 2009,
laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan Keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban
manajemen
atas
penggunaan
sumber
daya
yang
dipercayakan kepada mereka. 2.1.2
Komponen Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Tahun 2012,
laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode; (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode; (c) laporan perubahan ekuitas selama periode; (d) laporan arus kas selama periode; (e) catatan atas laporan keuangan; dan (f) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif. Adapun pengertian komponenkomponen laporan keuangan tersebut meliputi :
12
a) Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah berisikan informasi tentang posisi keuangan, yaitu keadaan aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. a) Laporan Laba Rugi Komprehensif Melaporkan kinerja atau hasil usaha suatu entitas selama periode tertentu b) Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan antara awal dan akhir periode pelaporan yang mencerminkan naik turunnya asset bersih pemilik (owners), baik yang berasal dari setoran modal dan pembagian deviden atau yang berasal dari kinerja perusahaan selama periode berjalan. c) Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang perubahan saldo kas dan setara kas serta arus penerimaan dan penggunaan dana kas dan setara kas suatu entitas selama suatu periode tertentu. d) Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan dimana mempunyai fungsi (a) menyajikan informasi tentang dasar penyususnan laporan keuangan dan kebijakan akutansi tertentu yang digunakan; (b) menggunakan informasi yang disyaratkan Standar Akuntansi Keuangan; (c) memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi
13
tersebut relevan untuk memahami setiap pos-pos laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. e) Laporan Posisi Keuangan pada Awal Periode Komparatif Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif adalah yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. 2.1.3
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2012, terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: (1) dapat dipahami; (2) relevan; (3) keandalan; (4) dapat dibandingkan. 1) Dapat dipahami Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dipahami oleh para pengguna. Informasi dalam laporan keuangan akan mudah dipahami informasinya jika disajikan dengan baik dan digunakan oleh pengguna yang memiliki pengetahuan tentang aktivitas ekonomi, bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi.
14
2) Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa ini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi penggunaan di masa lalu. 3) Keandalan Agar bermanfaat informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapat diperbandingkan Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
15
2.2
Arus Kas
2.2.1
Pengertian Arus Kas Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2009, arus kas merupakan
sejumlah uang yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan atau dengan kata lain arus kas adalah aliran kas yang terdiri dari kas masuk kedalam perusahaan dan kas keluar perusahaan serta jumlah saldonya setiap periode. Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar adalah aliran kas masuk (cash inflow) merupakan sumber-sumber dari mana kas diperoleh sedangkan arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran (Martono dan Harjito, 2012). 1. Arus kas masuk (cash inflow) a. Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain-lain. b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain-lain. 2. Arus kas keluar (cash outflow) a. Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain-lain. b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aset, pembayaran angsuran utang, pembayaran deviden, dan lain-lain.
16
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam pos kas suatu periode tertentu. 2.2.2
Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013). Sedangkan menurut Kieso et al. (2011) definisi laporan arus kas adalah: “The statement of cash is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities of an enterprise during a period.” Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama yang menyajikan informasi mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan pada suatu periode tertentu. 2.2.3
Tujuan Laporan Arus Kas Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2009,
Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi tentang arus kas entitas yang berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
17
perolehannya. Pernyataan ini juga memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama satu periode (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013). Sedangkan Tujuan Laporan Arus Kas menurut Kieso et al. (2011) adalah: “To provide information about cash receipts and cash disbursements during the period of the entity. Another aim is to provide information about the operating, investing and financing entity on the basic of cash.” Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan dari laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dalam satu periode akuntansi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pihak yang menggunakannya untuk mengetahui perubahan arus kas dimasa yang akan datang. 2.2.4
Komponen Laporan Arus Kas Laporan arus kas mengklasifikasikan sumber dan penggunaan arus kas
dalam tiga golongan, yaitu yang bersumber dari Aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 2.2.4.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2015 mendefinisikan arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau
18
rugi. Beberapa arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2015 antara lain: 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, royalty, pendapatan lain; 2. Penerimaan kas dari pendapatan sewa, restitusi pajak; 3. Penerimaan kas dari pemberian untuk bank dan penjualan sekuritas dari perusahaan efek; 4. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 5. Pembayaran kas kepada karyawan; 6. Pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek (perusahaan efek), pengembalian kredit (bank); 7. Pembayaran biaya operasi. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar devidendan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013). Penyajian laporan arus kas menurut PSAK No. 2 Tahun 2015, entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut: 1. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
19
2. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan. 2.2.4.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2009 menyatakan bahwa aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013) arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2009 antara lain: 1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri; 2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; 3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain; 4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan); 5. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan swas contractskecuali apabila kontrak tersebut dilakukan dengan tujuan perdagangan (dealing or trading),
20
atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; 2.2.4.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2009 adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013). Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan antara lain: 1. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrument ekuitas lain; 2. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas; 3. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang; 4. Pelunasan pinjaman; dan 5. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. 2.3
Laba Bersih
2.3.1
Pengertian Laba Setiap entitas yang berorientasi pada laba, tentunya tujuan utama dari
aktivitas ekonominya adalah mendapatkan laba. Laba merupakan komponen dalam laporan keuangan yang sangat diperhatikan oleh para pemakai laporan
21
keuangan. Apabila perusahaan memiliki laba yang baik hal itu dapat menarik investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan, ketika laba besar maka tidak menutup kemungkinan untuk para investor mananamkan sahamnya lebih besar. Harapan investor menanamkan sahamnya adalah untuk mendapatkan deviden yang besar, dengan jumlah laba yang besar maka secara tidak langsung investor akan merasa terjamin menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Laba yang paling disorot tentunya adalah laba bersih, karena laba bersih ini adalah jumlah sesungguhnya laba ketika sudah di kurangi oleh semua biaya atau beban. Menurut (Rahardjo, 2005) menyatakan bahwa laba (imcome) adalah selisih lebih pendapatan atas biaya sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode terntentu. 2.3.2
Pengertian Laba Bersih Laba bersih adalah salah satu komponen yang berada di dalam laporan
laba rugi komprehensif. Unsur-unsur yang membentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Menurut Kieso, et al (2011) mengatakan bahwa: “Net income is the net result of the company’s performance over a period of time”. Dapat diartikan bahwa laba bersih merupakan hasil bersih dari kinerja perusahaan selama satu periode waktu. Hasil bersih dari kinerja perusahaan seperti yang telah dikurangi oleh bermacam-macam beban termasuk beban pajak. Hasil bersih tersebut sering disebut laba bersih ketika pendapatan lebih besar di banding beban.
22
Menurut (Warren dan Reeve, 2006) mengatakan bahwa laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih (net loss). 2.3.3
Jenis-Jenis Laba Di dalam laporan laba rugi terdapat banyak angka laba diantaranya: 1. Laba Kotor Salah satu jenis dari laba adalah laba kotor.Menurut (Febrianto dan Widiastuty, 2005) Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Menurut (Bustami dan Nurlela, 2006) menyatakan bahwa harga pokok penjualan adalah harga pokok produk yang sudah terjual dalam periode waktu berjalan yang diperoleh dengan menambahkan harga pokok produksi dengan persediaan produk selesai awal dan mengurangkan dengan persediaan produk selesai akhir. Berikut format dasar dalam mencari laba kotor : Penjualan
xxxx
Retur Penjualan
(xxx)
Potongan Penjualan
(xxx)
Penjualan Bersih
xxxx
Harga Pokok Penjualan
(xxx)
Laba Kotor
xxxx
23
2. Laba Operasi Laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya operasi adalah biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan sehari-hari. Adapun format dasar dari pembentukan laba operasi sebagai berikut: Laba Kotor
xxxx
Biaya Operasi
(xxx)
Laba Operasi
xxxx
3. Laba Bersih Laba bersih terbentuk dari selisih laba operasi dengan beban bunga yang hasilnya dikurangi pajak penghasilan sehingga pada akhirnya akan timbul laba bersih. Menurut (Rahardjo, 2002) menyatakan bahwa laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan leuntungan terhadap semua beban dan kerugian.Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Adapun format dasar dari pembentukan laba bersih sebagai berikut: Laba Operasi
xxxx
Beban Bunga
(xxx)
Pajak Penghasilan
(xxx)
Laba Bersih
xxxx
24
2.4
Pasar Modal
2.4.1
Pengertian Pasar Modal Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal secara umum adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasiobligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Menurut (Undang-undang Republik Indonesia pasal 1 No.8 1995) menyatakan bahwa Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal (capital market) didalamnya terdapat berbagai instrument keuangan jangka panjang yang diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksadana, instrumen derivative maupun instrument lainnya, dan merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Menurut (Undang-undang No.8 Tahun 1995) tentang pasar modal, mendefinisikan Bursa Efek adalah sebagai berikut :
25
“Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dana atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.” Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan pasar modal. Banyak orang menganggap bahwa bursa efek itu adalah pasar modal, kenyataannya dari pengertian diatas pasar modal dan bursa efek berbeda namun saling terkait satu sama lainnya. 2.4.2
Fungsi Pasar Modal Fungsi ekonomi dari pasar modal menurut (Sutrisno, 2001) beberapa
fungsi pasar modal diantaranya adalah: 1. Sebagai sumber penghimpunan dana Perusahaan yang ingin menggalang dana dalam jumlah yang besar, maka pasar modal merupakan pilihan terbaik dalam memenuhi kebutuhan dana tersebut. Pasar modal dapat memberikan dana yang besarnya sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada batasan, lain halnya dengan sumber pembiayaan perbankan dimana dalam penarikan dan jumlahnya terbatas, karena terhambat pada aturan legal linding limit atau batas maksimal pemberian kredit (BMPK) yang ada dalam industri perbankan. 2. Sebagai sarana investasi Investasi di pasar modal lebih fleksibel, karena setiap investor dapat dengan mudah memindahkan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya atau dari satu industri ke industri lainnya. Pasar
26
modal merupakan salah satu alternatif instrument penempatan dana bagi investor di perbankan atau investasi langsung lainnya. 3. Pemerataan pendapatan Dengan go public nya suatu perusahaan di pasar modal akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati keuntungan dari perusahaan berupa bagian keuntungan atau deviden, sehingga semula hanya dinikmati oleh beberapa orang pemilik, akhirnya bisa dinikmati oleh
masyarakat
artinya
ada
pemerataan
pendapatan
kepada
masyarakat. 4. Sebagai pendorong investasi Pasar modal adalah salah satu iklim investasi yang kondusif dan mampu mendorong pihak swasta dan asing untuk melakukan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung. 2.4.3
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pasar Modal Berikut merupakan berbagai lembaga dan profesi yang diperlukan agar
kegiatan pasar modal dapat berjala dengan baik. 1. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Keberadaannya dimaksudkan agar dapat mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien.
27
2. Bursa Efek Di bursa inilah dilakukan jual beli efek dengan perantaraan perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. 3. Lembaga Kliring dan Penjaminan Lembaga ini menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Di Indonesia , PT. KPEI (PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia). 4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Lembaga ini menyediakan jasa custodian atau penyimpanan efek sentral dan penyelesaian transaksi efek. 5. Perusahaan efek Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai penjami emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi. 6. Reksa Dana Saham, obligasi, atau efek lain yang dibeli oleh sejumlah investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi profesional. 7. Kustodian Kegiatannya meliputi penitipan yang bertanggung jawab untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi perjanjian lain sesuai kontrak. 8. Biro Administrasi Efek Perusahaan yang kegiatannya adalah memelihara catatan tentang pemilik-pemilik saham.
28
9. Wali Amanat (Trustee) Kegiatannya melakukan penilaian terhadap keamanan obligasi yang diterbitkan. 10. Akuntan Perannya adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. 11. Notaris Jasa notaries diperlukan untuk membuat berita umum dalam RUPS dan menyusun pernyataan-pernyataan keputusan dan RUPS. 12. Konsultan Hukum Jasanya berupa kegiatan untuk mengantisipasi agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan sekutitas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. 13. Penilai (Appraisal) Merupakan perusahaan yang melakukan penilaian terhadap aset tetap perusahaan untuk memperoleh nilai yang dipandang wajar. 2.4.4
Manfaat Pasar Modal Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting bagi para investor
yang akan dan sedang menanamkan investasinya pada berbagai bentuk investasi di pasar modal. Pasar modal tentunya sangat mempunyai manfaat yang besar, keberadaannya saat ini masih dirasa penting dan berpengaruh bagi perekonomian Indonesia. Adapun manfaat pasar modal menurut (Martalena dan Malinda, 2011:5) yaitu:
29
1. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. 2. Pasar modal sebagai alternatif investasi. 3. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. 4. Pelaksanaan
manajemen
perusahaan
secara
professional
dan
transparan. 5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Pasar modal mungkin bentuknya tidak seperti pasar pada umumnya, tetapi keberadaan pasar modal diyakini dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bagi para pemilik modal dan memperoleh tambahan pendanaan bagi para pencari modal. 2.5
Saham
2.5.1
Pengertian Saham Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya atas
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Saham juga merupakan bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Perusahaan yang berbentuk PT dapat menjual sahamnya kepada masyarakat luas (masyarakat umum) apabila perusahaan tersebut sudah go public. Perusahaan yang telah go public tersebut dapat menjual sahamnya di Bursa Efek dengan cara mendaftarkan saham-sahamnya di Bursa Efek tersebut (Harjito dan Martono, 2009).
30
2.5.2
Jenis-jenis Saham Saham dibagi menjadi dua yaitu, saham biasa (ordinary share) dan saham
preferen (preference share). Menurut Kieso, et. al (2011) mengatakan terdapat dua jenis saham, yaitu: 1. Saham biasa (ordinary share) Sebuah saham biasa mewakili kepemilikan ekuitas di perusahaan dan memberikan hak kepada pemilik untuk pemungutan suara dalam hal dimasukkan sebelum pemegang saham secara proporsional dengan presentase kepemilikan mereka di perusahaan. 2. Saham Preferen (Preference Share) Saham preferen memiliki ketentuan yang memberikan mereka beberapa preferensi atau prioritas atas saham biasa. Biasanya, pemegang saham preferen memiliki prioritas untuk (1) distribusi laba dan (2) aset dalam hal terjadi likuidasi. Namun, mereka kadang-kadang tidak memiliki hak suara. Menurut (Martalena dan Malinda, 2011) saham ada dua macam, yaitu saham biasa dan saham preferen. 1. Saham biasa memiliki karakteristik -
Hak klaim terakhir atas aset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
-
Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham.
-
Deviden, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham.
31
-
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.
2. Saham preferen memiliki karakteristik : -
Pembayaran deviden dalam jumlah yang tetap
-
Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.
-
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
Dari karakteristik-karakteristk diatas dapat disimpulkan bahwa saham biasa dan saham preferen berbeda.Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap saham preferen dan saham biasa, dimana saham preferen hak klaim didahulukan dari pada saham biasa ketika dilikuidasi. Sehingga, apabila pada saat dilikuidasi hasil yang diberikan pada pemegang saham biasa adalah sebesar sisa dari bagian yang telah diberikan pada pemilik saham preferen. 2.6
Return Saham
2.6.1
Pengertian Return Saham Menurut Jogiyanto (2003), return merupakan hasil yang diperoleh dari
hasil investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan terjadi dimasa yang akan datang. Return ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Return realisasi (realized return) Merupakan return yang telah terjadi. Dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini juga berguna untuk mengukur return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang.
32
2. Return ekspektasi (expected return) Merupakan return yang diharapkan akan diterima oleh investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Menurut (Zubir, 2011) return saham terdiri dari capital gain dan deviden yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham perlembar dibagi dengan harga beli, dan dividen yield adalah dividen perlembar dibagi dengan harga beli saham perlembar. Menurut (Gitman, 2006) return dapat dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan : Rt
: Actual rate of return
Pt
: Stock Price at time period t
Pt-1
: Stock Price at time period t-1
Perhitungan return saham dalam penelitian ini menggunakan harga penutupan (closing price). Alasan menggunakan harga penutupan pada saat tanggal selesai diauditnya laporan keuangan atau saat laporan audit diterbitkan dan ditandatangani, karena harga penutupan adalah harga yang pasti dan tidak akan berubah lagi pada hari itu dan sesuai dengan tanggal laporan keuangan selesai di audit karena masing-masing laporan keuangannya telah berhasil diaudit pada tanggal yang berbeda-beda dan laporan keuangan tersebut semakin andal apabila telah diaudit dengan baik.
33
2.7
Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam pembahasan ini sebagai informasi bagi
investor dalam melakukan perhitungan return saham. Perhitungan dengan cara memanfaatkan informasi yang berkaitan dengan informasi arus kas, informasi arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi dan laba bersih. Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain yang bukan dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semakin besar arus kas dari aktivitas operasi maka semakin besar ketertarikan investor untuk berinvestasi, karena investor menganggap semakin besar arus kas perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan, melunasi pinjaman, dan membayar deviden. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut. Semakin banyak investasi yang terjadi pada perusahaan maka semakin besar pula sumber daya untuk menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang. Dengan demikian investor akan tertarik untuk berinvestasi. Arus
kas
dari
aktivitas
pendanaan
merupakan
aktivitas
yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Yang meliputi hasil dari penerbitan surat berharga ekuitas, seperti saham biasa. Semakin tinggi arus kas masuk dari pendanaan berarti jumlah hutang
34
dan beban bunga yang harus dibayarkan kepada pihak eksternal semakin meningkat pula, hal ini akan mengurangi laba maupun deviden yang akan diterima investor sehingga investor cenderung akan merespon negative dimana hal ini akan direfleksikan terhadap harga saham dan return perusahaan akan cenderung menurun. Informasi yang banyak dibutuhkan adalah informasi mengenai laba perusahaan.Informasi laba ini sangat penting untuk para pengguna internal ataupun eksternal khusunya investor. Menurut (PSAK) No. 1 (REVISI 2009) Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponenkomponen pendapatan komprehensif lain. Melihat informasi dari laporan laba rugi tentunya kita bisa melihat kinerja suatu perusahaan, seberapa maju dan baik perusahaan mengelola pendapatan dan bebannya. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka laba bersih (net income). Subramanyam dan Wild (2010) laporan laba rugi menyajikan laba bersih selama satu periode. Laba bersih adalah angka yang merupakan instrument yang baik dalam mengukur kinerja operasional. Informasi laba akan membantu memprediksi seberapa besar keuntungan yang akan didapatkan investor nantinya ketika menanamkan sahamnya. Pengumuman laba menurut beberapa anggapan mempunyai kandungan informasi terhadap keputusan investor. Salah satunya adalah reaksi pasar, peristiwa dianggap memiliki kandungan informasi apabila akan menyebabkan reaksi pasar. Menurut Jogiyanto (2007), reaksi pasar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan
35
menggunkan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return , jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan menerbitkan abnormal return kepada pasar. Dari uraian diatas penulis akan menggambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan pokok yang akan dianalisis sebagai berikut : Laporan Arus Kas AKTIVITAS OPERASI
AKTIVITAS INVESTASI
RETURN SAHAM
AKTIVITAS PENDANAAN
LABA BERSIH
Gambar 2.1 Paradigma Konseptual Penelitian 2.7.1
Hubungan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi dengan Return Saham Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
36
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar (Daniati,2006). Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai return saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2013) diperoleh hasil tidak adanya pengaruh positif antara arus kas operasi terhadap return saham. H1 : Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham 2.7.2
Hubungan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi dengan Return Saham Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aset jangka panjang (aset tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aset jangka panjang produktif. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan (Daniati, 2006). Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan informasi yang relevan bagi investor sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Informasi tentang pembelian maupun penjualan asset berkaitan dengan usaha perusahaan meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga informasi ini dianggap penting oleh investor
37
dalam pengambilan keputusan investasi (Daniati, 2006). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yocelyn (2012) pada perusahaan berkapitalisasi besar mengungkapkan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Arus kas dari aktivitas investasi yang berpotensi memberikan penerimaan di masa depan tidak menjadi pertimbangan bagi investor. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2013) memperoleh hasil tidak adanya pengaruh positif antara arus kas investasi terhadap return saham. H2 : Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2.7.3
Hubungan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan dengan Return Saham Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (Daniati, 2006). Secara teoritis, semakin tinggi arus kas pendanaan perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas pendanaan perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai return saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2013) diperoleh hasil adanya pengaruh positif antara arus kas operasi terhadap return saham.
38
H3 : Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2.7.4
Hubungan Laba Bersih dengan Return Saham Laba bersih merupakan salah satu komponen laporan laba rugi yang
jumlahnya memberikan informasi yang sangat penting bagi para investor. Menurut Hermansyah dan Ariesanti (2008) menguji pengaruh laba bersih terhadap harga saham memperoleh hasil bahwa laba bersih mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.Hasil tersebut mencerminkan bahwa pada modal return, laba bersih mempunyai pengaruh terhadap return saham. Laba bersih dengan angka yang baik dan makin meningkat maka memberikan sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan investasinya dan memprediksi keadaan investasinya di masa depan. Informasi dari jumlah laba bersih mampu memprediksi kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dimasa yang akan datang. Maka, semakin tinggi angka laba bersih maka semakin tinggi return saham yang didapatkan oleh para investor. H4 : Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2.7.5
Hubungan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan dan Laba Bersih dengan Return Saham Laporan arus kas bermanfaat bagi investor dalam menilai kemampuan
perusahaan dalam mengelola kas dan menghasilkan arus kas positif di masa yang
39
akan datang. Investor sangat membutuhkan informasi tentang aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan perusahaan serta jumlah kas yang dihasilkan oleh ketiga aktivitas tersebut. Sejalan dengan sasaran pengelolaan keuangan perusahaan , keberhasilan kinerja suatu perusahaan juga dapat dilihat dari laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Apabila perusahaan memiliki laba yang cukup tinggi dan arus kas yang terbagi menjadi tiga komponen (aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan) memadai, maka kondisi perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan baik dan return saham yang diperoleh investor lebih besar. Dengan demikian, informasi laporan arus kas dan laba bersih mempunyai hubungan dengan return saham, yaitu jika suatu perusahaan dapat menghasilkan laba bersih dan arus kas yang positif dari tahun ke tahun , sehingga investor mau membeli saham perusahaan tersebut. Adanya aksi beli ini menyebabkan harga saham mengalami kenaikan yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham. H5 : Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2.8
Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian keterkaitan antara arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih terhadap return saham di atas yang mengacu pada kerangka pemikiran dan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
40
1. Secara Simultan H5
: Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Secara parsial H1
: Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham
H2
: Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap return saham
H3
: Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham
H4
: Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap return saham