BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Laktasi Laktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Air susu ibu(ASI) merupakan makanan yang ideal bagi pertumbuhan neonatus (Nugroho, 2011, p.3). Komponen yang terkandung didalam ASI sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perlindungan pertama terhadap infeksi. Proses pembentukan air susu merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan hipotalamus, dan payudara yang telah dimulai saat fetus sampai pada paska persalinan. ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang tidak sama,dengan terjadinya kehamilan pada wanita akan berdampak pada pertumbuhan payudara dan proses pembentukan air susu (Laktasi). Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui,mulai dari ASI di produksi sampai bayi manghisap dan menelan (Prasetyono, 2009, p.61). Laktasi adalah suatu seni yang harus di pelajari kembali tanpa diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan adalah kesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari berbagai pihak khususnya suami (Roesli, 2005, p.1).
9
10
Menyusui terbaik untuk bayi karena ASI mudah di cerna dan memberikan gizi dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan bayi, Menyusui lebih nyaman dan lebih murah dari pada susu formula, dan ASI selalu siap pada suhu yang stabil dengan temperatur tubuh (Proverawati, 2010, p.33). B. Manajemen Laktasi 1. Pengertian Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap,yaitu pada masa kehamilan(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun(postnatal) (Perinasia, 2007, p.1). Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui (Prasetyono, 2009, p.61) . Dan ruang lingkup manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan,setelah persalinan,dan masa menyusui bayi. 2. Periode Manajemen laktasi a. Masa kehamilan (Antenatal) Hal yang perlu diperhatikan dalam menejemen laktasi sebelum kelahiran adalah:
11
1) Ibu mencari informasi tentang keunggulan ASi, manfaat menyusui bagi ibu dan bayi, serta dampak negative pemberian susu formula. 2) Ibu memeriksakan kesehatan tubuh pada saat kehamilan kondisi puting payudara,dan memantau kenaikan berat badan saat hamil. 3) Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan hingga ibu siap untuk menyusui, ini bermaksut agar ibu mampu memproduksi dan memberikan ASI yang mencukupi kebutuhan bayi. 4) Ibu senantiasa mencari informasi tentang gisi dan makanan tambahan sejak kehamilan trimester ke-2.makanan tambahan saat hamil sebanyak 1 1/3 kali dari makanan yang dikonsumsi sebelum hamil (Prasetyono, 2009, p.62). b. Masa Persalinan (Perinatal) Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen laktasi saat kelahiran adalah : 1) Masa persaliinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi selanjutnya,bayi harus menyusui yang baik dan benar baik posisi maupun cara melekatkan bayi pada payudara ibu. 2) Membantu ibu kontak langsung dengan bayi selama 24 jam agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.
12
3) Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan (Prasetyono, 2009, p.62). c. Masa Menyusui (Postnatal) Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen laktasi setelah kelahiran adalah: 1) Setelah bayi mendapatkan ASI pada minggu pertama kelahiran,ibu harus menyusui bayi secara eksklusif selama 4 bulan pertama setelah bayi lahir dan saat itu bayi hanya di beri ASI tanpa makanan tambahan. 2) Ibu mencari informasi yang tentang gisi makanan ketika masa menyusui agar bayi tumbuh sehat. 3) Ibu harus cukup istirahat untuk menjaga kesehatannya dan menenangkan pikiran serta menghindarkan diri dari kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat. 4) Ibu selalu mengikuti petunjuk petugas kesehatan(merujuk posyandu atau puskesmas). Bila ada masalah dalam proses menyusui. 5) Ibu tetap memperhatikan gisi/makanan anak,terutama pada bayi usia 4 bulan (Prasetyono, 2009, p.63).
13
3. Manfaat menyusui Jika seorang ibu memberikan air susu ibu(ASI) kepada bayinya,hal ini dapat menguntungkan baik bagi bayinya maupun ibu,antara lain: a. Manfaat ASI bagi bayi: 1) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan. 2) Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. 3) Melindungi anak dari serangan alergi. 4) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi lebih pandai. 5) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara. 6) Membantu pembentukan rahang yang bagus. 7) Menunjang perkembangan motorik sehiingga bayi akan cepat bias berjalan(Roesli, 2005, p.6). b. Manfaat ASI bagi ibu: 1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. 2) Mengurangi terjadinya anemia 3) Menjarangkan kehamilan 4) Mengecilkan rahim 5) Ibu lebih cepat mengalami penurunan berat badan 6) Mengurangi kemungkinan menderita kanker
14
7) Lebih ekonomis dan murah 8) Tidak merepotkan dan hemat waktu 9) Lebih praktis dan portable 10) Memberi kepuasan bagi ibu tersendiri (Roesli, 2005, p.7) . c. Manfaat ASI bagi Lingkungan: 1) Mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia 2) Tidak menambah polusi udara karena pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap. d. Manfaat ASI bagi Negara: 1) Penghemat
devisa
untuk
membeli
susu
formula
dan
perlengkapan menyusui 2) Penghematan untuk biaya sakit
terutama sakit
muntah-
muntah,mencret dan sakit saluran nafas 3) Penghematan obat-obatan,tenaga dan sarana kesehatan. 4) Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun Negara. e. Manfaat ASI bagi keluarga 1) Aspek ekonomi: ASi tidak perlu dibeli dan membuat bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat 2) Aspek psikologis: menjarangkan kelahiran,dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. 3) Aspek kemudahan : Sangat praktis sehingga dapat di berikan dimana saja dan kapan saja dan tidak merepotkan orang lain.
15
C. Manajemen laktasi pada ibu bekerja Manajemen laktasi pada ibu bekerja adalah upaya yang dilakukan ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya khususnya pada ibu yang bekerja. 1. Tehnik yang dianjurkan antara lain: a. Sebelum berangkat kerja ibu tetap menyusui bayinya b. ASI yang berlebihan dapat diperas atau di pompa,kemudian disimpan dilemari pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibu bekerja c. Selama ibu bekerja ASi dapat diperas atau di pompa dan di simpan di lemari pendingin di tempat kerja,atau diantar pulang. d. Bayi dapat di titipkan ke tempat penitipan bayi apabila kantor atau instansi menyediakan tempat. e. Setelah ibu di rumah,perbanyak menyusui yaitu saat malam hari Perawat bayi dapat membawa bayi ketempat ibu bekerja bila memungkinkan. f. Ibu dianjurkan untuk istirahat, minum cukup,makan dengan gizi cukup untuk menambah produksi ASI (Taufan, 2011, p.65). 2. ASI Perah ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi. Cara memerah ASI dengan tangan/jari secara manual adalah
16
a. Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah mangkuk atau gelas yang bersih dan diisi dengan air mendidih kedalamnya,lalu biarkan tertutup selama beberapa menit,setelah itu ditiriskan. b. Mencuci tangan ibu dengan air dan sabun c. Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan nyaman dan dekatkan mangkok ke payudara ibu d. Memegang payudara dengan meletakkan ibu jari diatas areola sampai putting susu, dan jari telunjuk tepat di bawahnya. e. Menekan dengan lembut payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk ke belakang kearah tulang dada f. Diteruskan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk serta melepaskannya secara bergantian,setelah dilakukan berulangulang ASI akan mulai mengalir. 3. Cara penyimpanan ASI ASI adalah cairan hidup,selain makanan ASI mengandung zat anti infeksi,cara penyimpanan ASI perah akan menentukan kualitas antiinfeksi dan makanan yang di kandungnya. a. Anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu ASI tetap segar dalam waktu yang lebih lama karena akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam ASI perah yang disimpan. b. Setelah di cairkan ASI harus habis dalam waktu 1 jam, dan sisa ASI tidak boleh dimasukkan lagi dalam lemari es
17
c. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperah 4. Lama Penyimpanan ASI a. Dalam ruangan dengan suhu 27-32oC kolostrum dapat disimpan selama 12 jam b. ASI bisa bertahan pada suhu ruangan atau di udara luar selama 6-8 jam c. ASI bisa bertahan dalam termos es selama 24 jam d. ASI dapat bertahan 6 bulan pada freezer (Roesli, 2005, p.83) 5. Cara memberikan ASI perah dengan gelas ataupun sendok adalah: a. Pangku bayi dengan posisi setengah duduk di pangkuan ibu b. Tempelkan tepi cangkir/sendok kecil berisi ASI perah,pada bibir bawah bayi sehingga ASI menyentuh bibir bayi dan akan meminum dengan dorongan lidahnya c. Jangan menuangkan ASI kedalam mulut bayi,pegang saja cangkir atau sendok diatas bibir bayi dan biarkan bayi meminumnya sendiri d. Jika bayi merasa cukup kenyang ia akan menutup mulutnya . 6. Cara Memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi a. ASI dipanaskan dengan cara membiarkan botol di aliri air panas yang bukan mendidih yang keluar dari keran. b. Merendam botol di dalam baskom atau mangkok yang berisi air panas atau bukan mendidih.
18
c. Ibu tidak boleh memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci atau alat pemanas lainnya kecuali menggunakan alat khusus untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI. d. Susu yang sudah di panaskan tidak bisa di simpan lagi. D. Masalah laktasi pada Ibu bekerja Semua ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada bayinya,saat ini diketahui bahwa fenomena yang terjadi ibu yang bekerja banyak yang tidak menyusui bayinya sampai mendapatkan ASI eksklusif.karena ibu-ibu yang bekerja memiliki pemikiran yaitu : 1. Ibu mengkhawatirkan dan beranggapan bahwa ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi saat ibu bekerja. 2. Saat ini sebagian besar ibu bekerja menghentikan menyusui bayinya dikarenakan alasan pekerjaan yang memakan waktu lama. 3. Ibu menganggap susu formula lebih praktis dan terjangkau, lebih mudah didapat sehingga ibu yang bekerja tidak terlalu khawatir (Syarifah, 2008, p.58). E. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui panca indra manusia yakni penglihatan,pendengaran,penciuman,rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003, p. 121).
19
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang terjadi melalui pancaindera manusi yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007. P.139). Pengetahuan adalah hasil dari’Tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dan terjadi melalui pancaindera manusia yakni penglihatan,penciuman rasa dan raba dengan sendiri (Wawan, 2010, p.11). Pengetahuan yang salah tentang nutrisi bagi bayi dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI kepada bayinya.hal ini dapat di peroleh dari penerangan yang salah dari petugas kesehatan sendiri yang menganjjurkan penggantian ASi dengan susu kaleng,dari penelitian(Siregar, 2004, p.1), ibu yang memiliki pengetahuan akan manfaat ASI dan cara menyusui akan memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif.hal ini dikarenakan ibu tidak mudah terpengaruh noleh pemasaran susu formula ataupun susu botol. 2. Tingkatan Pengetahuan Penetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang yang mempunyai 6 tingkatan: a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,termasuk dalam pengetahuan tingkat ini
20
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentng apa
yang
di
pelajari
yaitu
menyebutkan,
menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya. b. Memahami (comprehention) Memahami artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dimana
dapat
menginterpretasikan secara benar dan paham terhadap obyek atau materi
dan
dapat
menjelaskan,
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan, meramalkan, terhadap suatu objek yang di pelajari. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi yang riil (sebenarnya). aplikasi disini dapat penggunaan
hukum-hukum,
rumus,
diartikan aplikasi atau metode,
prinsip
dan
sebagainya dalam situasi yang lain. d. Analisis(Analysis) Suatu kemampuan untuk menyampaikan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan msih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (Syntesis)
21
Menunjukkan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. f. Evaluasi (Evaluation) Kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut
(Wawan,
2010,
p.16-18)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pengatahuan antarra lain: a.
Faktor internal 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mencapai keselamatan maupun kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya yang dapat menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Nursalam didalam buku Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam motivasi,
22
pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang menerima informasi. 2) Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.Sedangkan
bekerja
merupakan
kegiatan
yang
menyita waktu. Bekerja bagi ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. 3) Umur Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun (di kutip dari nursalam, 2003), Sedangkan menurut Hurlock didalam buku Notoatmodjo tahun 2003 semakin cukup umur,tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa lebih dipercayai dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. hal ini dinggap sebagai pengalaman dan kematangan jiwa. b. Faktor Eksternal 1) Lingkungan Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia
dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi
23
perkembangan dan perilaku arang atau kelompok (Wawan, 2010, p. 18). 2) Sosial Budaya Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima informasi. Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi-informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang di anut (Wawan, 2010, p. 18). 4. Pengetahuan ibu bekerja a. Pengertian ibu bekerja Wanita bekerja adalah seorang wanita yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam maupun diluar rumah hubungannya dengan bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhu kebutuhan (Ekowati, 2011, p, 1). Wanita bekerja adalah mereka yang memiliki pekerjaan dengan hak dan kewajiban sebagai berikut: 1) Pengaturan jam kerja/lembur. 2) Waktu kerja dan istirahat. 3) Peraturan tentang istirahat/cuti tahunan. 4) Jaminan social dan pengupahan. b. Macam-macam pekerjaan ibu 1) Buruh
24
Buruh adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan di berikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak,baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan tersebut diberikan secara harian. 2) Karyawan Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan baik swasta maupun pemerintah dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang bersifat harian, mingguan, maupun bulanan yang biasanya imbalan tersebut diberikan secara mingguan. 3) PNS/Pegawai Pegawai(Pegawai negeri) yaitu mereka yang telah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas Negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku(Ekowati, 2011, p, 1). c. Persoalan bagi ibu bekerja 1) Faktor internal Faktor internal yaitu persoalan yang timbul dalam diri pribadi ibu tersebut.selain itu ada pula takanan yang timbul sebagai
25
akibat dari pelaksanaan peran ganda itu sendiri (Windyastuti, 2008, p. 4). 2) Faktor Eksternal Faktor Eksternal merupakan masalah yang muncul diluar diri pribadi ibu bekerja (Windyastuti, 2008, p. 4). a) Dukungan Suami Suami ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus anak-anak dan memberikan dukungan moral serta emosional terhadap karir atau pekerjaan istrinya. b) Kehadiran Anak Semakin kecil usia anak,maka semakin besar tingkat strees yang dirasakan. c) Masalah Pekerjaan Pekerjaan bisa menjadi sumber ketegangan dan stress yang besar bagi ibu yang bekerja. Mulai dari peraturan kerja yang kaku, bos yang tidak bijaksana, beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan di tempat kerja, rekan-rekan yang sulit bekerjasama, dan waktu kerja yang sangat panjang (Windyastuti, 2008, p. 5).
26
F. Kerangka Teori Kerangka Teori atau kerangka pikir adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi tenyang konsep-konsep teori yang digunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan (Suparyanto, 2009, p. 33). Skema 2.1 Kerangka Teori Pengetahuan Faktor Internal 1. 2. 3.
Pendidikan Pekerjaan Umur Pengetahuan
Faktor Eksternal 1. 2.
Lingkungan Sosial Budaya
Sumber:Wawan (2010) G. Kerangka Konsep Adalah hubungan antara konsep-konsep yang akan diukur atau di amati melalui penelitian yang akan di lakukan. Skema 2.2 Kerangka Konsep Pemberian ASI Umur
Paritas
Pendidikan
Pengetahuan Tentang Manajemen Laktasi
27
H. Hipotesis Adalah Pernyataan atau teori sementara yang perlu di uji kebenarannya (Riyanto, 2010, p.84). a. Ada hubungan umur ibu terhadap pengetahuan tentang manajemen laktasi b. Ada hubungan paritas ibu terhadap pengetahuan tentang manajemen laktasi c. Ada hubungan pendidikan ibu terhadap pengetahuan tentang manajemen laktasi