6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang substansi pembahasannya hampir
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Penelitian terdahulu digunakan oleh peneliti sebagai rujukan pembanding, supaya penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini dapat relevan. Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan bagi peneliti, yaitu: 1. Penelitian Riki Yanto (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Riki Yanto dengan judul “Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Remaja” di Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh game online terhadap perilaku remaja. Penulis melakukan wawancara langsung dengan para remaja, selain itu penulis juga melakukan observasi secara mendalam untuk mendapatkan gambaran kehidupan dari informan karena penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Berdasarkan hasil
penelitian
yang penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh game online terhadap perilaku remaja, dimana pada prosesnya seorang remaja dipengaruhi oleh faktor internal (dalam diri) remaja yang berangkat dari ketertarikan, penasaran, hobi, prestise dan faktor eksternal (luar diri) remaja seperti teman sebaya, media internet, majalah dan buku game online.
7
2. Nur Fadilah (2008) Penelitian dilakukan oleh Nur Fadilah dengan judul “Pengaruh Internet terhadap pendidikan” di SMAN Maumere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan internet di SMAN Maumere. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah penggunaan internet di warnet, dan situs yang sering dikunjungi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMP N Maumere menggunakan internet yaitu sebagai sarana untuk belajar. 3. Hera (2011) Penelitian dilakukan oleh Hera dengan judul “Pengaruh Internet terhadap minat belajar” di SMK N 1 Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan internet di SMK N 1 Batang. Disimpulkan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan, Penggunaan Internet terhadap minat belajar di SMK N 1 Batang memiliki pengaruh positif yang signifikan. Untuk lebih jelasnya maka penelitian terdahulu dirangkum dalam tabel di bawah ini untuk membedakannnya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini:
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Peneliti 1
Riki Yanto (2011)
Judul Penelitian
Perbedaan
Persamaan
“Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Remaja” di Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Padang Utara,
Perbedaan terletak pada segi pendekatannya. Riki yanto menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan penelitian
Kesamaan antara penelitian Riki Yanto (2011), Nur Fadilah
8
Kota Padang 2
Nur Fadilah (2008)
“Pengaruh Internet terhadap pendidikan” di SMAN Maumere
3
Hera
“pengaruh penggunaan Internet terhadap Minat Belajar” di SMK N 1 Batang
(2011)
2.2.
sekarang kuantitatif.
bersifat (2008) dan Hera (2011) dengan Obyek penelitian penelitian dilakukan di SMAN yang akan Maumere dilakukan peneliti adalah Obyek penelitian mencari dilakukan di SMK N hubungan antara 1 Batang. variabel x Variabel y yang dan variabel diteliti Hera adalah y minat belajar sedangkan peneliti menggunakan pendidikan sebagai variabel y
Landasan Teori
2.2.1. Pengertian pendidikan Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia secara normatif. Pendidikan yang diperoleh anak tidak hanya di sekolah akan tetapi bisa dilakukan di luar sekolah seperti di perpustakaan dan di warung internet, karena tempat tersebut bisa dijadikan sebagai tempat untuk mencari sumber belajar yang berperan atau berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi siswa. Menurut Kemp (1985), pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan ke kecerahan pengetahuan. Sesungguhnya perbedaan pendidikan dan pembelajaran terletak pada penekanan yang ingin dicapai dengan pendidikan atau pembelajaran
9
tersebut. Jika yang dipersoalkan atau dijadikan tekanan adalah aspek kognitif dan psikomotor maka disebut pembelajaran, sedangkan bila penekanannya kepada tercapainya tujuan untuk membentuk sikap disebut pendidikan John S. Brubacher, 1977 : Pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap individu manusia dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan dengan alam semesta. Kingsley Price, 1999 mengemukakan : “Education is process by which the nonphysical possessions of culture are preserved or incrased in the rearing of the young or in the intruction of adults.” (Pendidikan adalah proses yang berbentuk non fisik dari unsur-unsur budaya yang dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak-anak muda dalam pembelajaran orang dewasa). Mortimer J. Adler, 1982 : Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui saran yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik.. Definisi di atas dapat dibuktikan kebenaranya oleh filsafat pendidikan, terutama yang menyangkut permasalahan hidup manusia, dengan kemampuankemampuan
asli
dan
yang
diperoleh
atau
tentang
bagaimana
proses
mempengaruhi perkembanganya harus dilakukan. Suatu pandangan atau pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek pembahasan menjadi pola
10
dasar yang memberi corak berpikir ahli pikir yang bersangkutan. Bahkan arahnya pun dapat dikenali juga. Dari berbagai pandangan, dapat dilihat bahwa dikalangan pakar pendidikan sendiri masih terdapat perbedaan pendapat. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan kondisi pendidikan yang diperbincangkan saat itu, yang semuanya memiliki perbedaan karakter dan permasalahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana dalam meningkatkan potensi diri peserta didik dalam segala aspeknya menuju terbentuknya kepribadian dan akhlak mulia dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat guna melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, maka dunia pendidikan pun tidak terlepas dari pengaruh perkembangan tersebut. 2.2.2. Pengertian internet Internet merupakan teknologi komunikasi masa kini. Kata teknologi berasal dari bahasa Latin yang berakar dari kata texere, yang artinya menyusun atau membangun. Pengertian teknologi tidak dapat dibatasi hanya pada pengunaan
11
peralatan mesin, meskipun dalam arti sempit dalam percakapan sehari-hari istilah tersebut sering digunakan. Teknologi adalah "a design for instrumental action that reduces the uncertainty in cause- effect relationships involve in achieving a desired outcome" (Roger, 1983). Teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan ( Noegroho, 2009).
Internet dalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon. Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak (provider) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet.
Internet sendiri berasal dari kata International Networking, yang maksudnya adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan kemudian membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan juga saling bertukar informasi. Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan
12
milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja. Jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait. 2.2.3. Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967; Mead, 1970; Dusek, 1977; Besonsky, 1981, sejumlah ciri khas perkembangan remaja adalah sebagai berikut : 1. Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya 2. Mempunyai energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktivitas 3. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur melepaskan diri dari keterikatan dengan keluarga 4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis
13
5. Periode idealis (periode terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan) 6. Menunjukkan kemandirian 7. Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa 8. Pencarian identitas diri
2.2.4. Dampak Internet Terhadap Remaja
Dampak internet untuk perkembangan remaja sendiri dibagi menjadi 2, yaitu
dampak yang positif dan dampak yang negatif. Setiap orang tua pasti
menyadari bahwa kemajuan teknologi akan selalu memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Teknologi itu sendiri juga bagai dampak yang berbeda bagi setiap orang.
1. Dampak positif internet
Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Kemudahan dalam memperoleh informasi internet memungkinkan siapa pun untuk mengakses berita-berita terkini melalui koran-koran elektronik, seperti Republika Online (www.republika.co.id), CNN News (www.cnn.com) dan Kompas Cyber Media (www.kompas.com).
14
Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:
Surat-menyurat (E-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang panjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar.
Berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia.
Mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapat diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui.
Menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis.
Mendapatkan hiburan tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan.
Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak.
15
2.
Dampak negatif internet Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat dewasa ini, telah
memunculkan kekhawatiran diantara para orang tua dan guru pada anak-anak. Kemudahan untuk mendapatkan akses atau sambungan langsung ke internet bahkan didapat semudah membeli sebungkus kembang gula. Bukan pemandangan yang asing saat ini melihat serombongan siswa berusia dibawah dua belas tahun berkumpul di sebuah warnet. Sebagian besar mereka bermain game on line hingga berjam-jam. Tidak sedikit pula yang mengakses berbagai alamat situs di internet.
Berikut ini adalah dampak negatif internet secara umum untuk perkembangan remaja:
1. Terlalu
asyik
bermain
internet
membuat anak mengesampingkan
kehidupan sosialnya 2. Tanpa pengawasan yang ketat, remaja bisa mengakses semua halaman web yang tersedia. Termasuk konten-konten porno dan konten-konten negatif lainnya. 3. Walaupun memang jumlah teman di dunia maya tidak sedikit jumlahnya, namun tanpa arahan dari orang tua, maka bisa jadi teman-teman di dunia maya tersebut bisa memberikan dampak yang negatif bagi remaja 4. Data atau segala hal yang tersedia di internet tidak sepenuhnya benar dan anak belum mampu untuk membedakan serta menyaring informasi mana yang benar serta jenis informasi mana yang salah.
16
5. Remaja yang banyak mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya cenderung menjadi pribadi yang plagiat serta memiliki kemampuan yang buruk dalam menulis essay. 6. Dengan banyak mengakses internet, remaja akan kesulitan dalam membedakan mana hal yang real serta mana hal yang tidak real.
Berikut ini dampak negatif internet secara khusus:
1. Tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya 2. Minimnya sosialisasi dengan lingkungan 3. Boros 4. Mengganggu kesehatan 5. Waktu belajar berkurang 6. Kurangnya perhatian untuk keluarga 7. Tersebarnya data pribadi 8. Mudah menemukan sesuatu berbau pornografi dan seks 9. Rawan terjadinya perselisihan 10. Rawan penipuan 11. Carding 12. Perjudian
17
2.3.
Hubungan Antara Penggunaan Internet Terhadap Pendidikan Remaja
Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang cukup pesat bersamaan dengan kebutuhan internet untuk pendidikan remaja. Dari sisi inilah mulai muncul hubungan yang berkaitan erat. Keduanya seakan berjalan beriringan dan menjadikannya suatu hal yang saat ini sulit untuk di pisahkan. Aktivitas penggunaan internet sangat berpengaruh pada pendidikan yang mencakup pola pikir remaja sehingga remaja dapat memperoleh wawasan luas, dapat berpikir dengan apa yang dilihatnya dalam internet.
Memotivasi kemampuan remaja untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. sehingga mereka bisa melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. Aktifitas internet melahirkan berbagai inisiatif dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, dengan memanfaatkan internet sebagai media penembus batas ruang dan waktu untuk memperoleh sumber ilmu. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Namun jika pemanfaatannya kurang tepat, maka bisa berpengaruh terhadap rusaknya pendidikan remaja.
18
2.4.
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konsep yang menjelaskan, mengungkapkan, dan menunjukan keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang akan di teliti berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah.
1. Aktifitas Penggunaan Internet
Aktifitas Penggunaan Internet Ditinjau dari Teori Uses dan Gratification mengemukakan bahwa “seorang audience memiliki kebutuhan kompleks yang perlu dipenuhi melalui penggunaan berbagai media”. Pada aspek kebutuhan pada media inilah yang menghasilkan media gratification, yakni berupa pengawasan atau penjagaan, hiburan, identitas personal, dan hubungan sosial (Effendy: 2000). Indikator-indikatornya yaitu:
1) Informasi (Information Utility) 2) Aktivitas Kesenangan (Fun/Leisure Activities) 3) Komunikasi (Communication) 4) Transaksi (Transaction)
2. Pendidikan
Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Indikator-indikatornya yaitu:
19
1) Perkembangan kognitif 2) Perkembangan afektif 3) Perkembangan psikomotorik
Berdasarkan tentang teori perilaku dan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini maka dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini. Indikator-indikator yang akan di faktorkan seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut yang di kembangkan dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Aktifitas Penggunaan Internet (x)
Pendidikan (y)
Variabel x
Variabel y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.5.
Hipotesis
Berdasarkan dari paparan teoritis dan rumusan masalah yang telah dijelaskan,
maka
dengan
ini
peneliti
dapat
merumuskan
hipotesis
penelitiannya sebagai berikut:
1. Ho
: Tidak ada pengaruh signifikan antara aktifitas penggunaan
internet terhadap pendidikan remaja di SMP N I Dawarblandong 2. Hi
: Ada pengaruh signifikan antara aktifitas penggunaan internet
terhadap pendidikan remaja di SMP N I Dawarblandong