BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sisa Material Material Konstruksi Konstruk uksii Sisa material dapat dapa da patt diartikan sebagai segala sega galaa jjenis enis material material ya yang berasal
bagian diolah da bag dari giaan al alam a dii bu bumi yang dipindahkan, dio iola lah ke ssuatu uatu ua tu tempatt untuk kemudian digunakan suatu lokasi kemu udi dian an digun unakan pada proses konstruksi baik pada suat atu lo oka kasi si atau atau antar an dengan berbagai kerusakan, de eng ngan be erbagai kemungkinan yang dapat timbul antara llain ain ke keru r sa s kann, kelebihan, hasil dari ke kele lebihaan, tidak terpakai , tidak sesuai dengan spesifikasi atau has sil dar arii pr pproses oses konstruksi konstru uksi (Al Moghany,2006) penting pada Mengingat bahwa sisa material merupakan masalah yang pe enting ng pad da berbagai industri konstruksi, konstru ruks ksi, i sisa sis isaa material mate ma teri rial a ddidefinisikan i efinissik id ikan n sebagai seb ebag agai ai kkehilangan ehil eh ilan angan akibat berba baga gaii sumber (tenaga produktifitas su umber seperti material, waktu (tena aga g kerja dan peralatan), dan produ ukt ktif ifit itaas menghasilkan indirect tetapi menambahkan yang m yang e gh en ghasil ilkkan biaya biay bi ya direct dire di rect ct ddan a indirec an ectt te teta tapi pi tidak tidak k menamb bahk hkan an nnilai ilai il ai yyang ang menjadi konsumen (Farmoso,2002). me menj njad adii sudut s duut pandang su pand pa ndangg ko konsum men (Fa Farm rmoso,,20 2002 02)). Kegagalan menggunakann dan menjaga menj njaga sistem manajemen yang sesuai untuk material konstruksi akan bberakibat erakibat bburuk uruk bagi kemajuan dan segi finansial mencakup pelaksanaan pekerjaan lain yang me encakuup : (1) tidak tersedianya bahan pada saat diperlukan, (2) material yang digunakan digunaakan rusak, (3) material yang tersedia tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi (Ervianto,2004)
8
B.
Jenis Penggunaan dan Sisa Material Material yang digunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua
bagian besar (Gavilan dann Be Bemold, 1994), yaitu:: 1. Consumable material, material, merupakan merupa p kan material yang padaa aakhirnya khirnya akan menjadi bangunan, misalnya: bagian ddari ari struktur fisik ban ngu gunaan, m isaalny is nya: a: semen, semen, pasir, kkerikil, e ikil, batu bata, er besi tulangan, beesi tulanga an, n baja, a, ddan an lain-lain. 2. Non-co Non-consumable cons nsum umablee material, merupakan materiall ppenunjang enunja jang ng dalam pproses roses konstruksi, ko ons nstr truk u si,, dan dan bukan merupakan bagian fisik dari bangunan bangunnan a setelah set etel elah ah bangunan bangunnan tersebut te ters r ebut ut selesai, misalnya: perancah, bekisting, dan dinding penahan pen nah a an n sementara. sem men entaraa. Alur Alur
penggunaan
Consumable
material
mulai
sejak k
pengiriman pe eng ngir iriman
dilokasi,proses berakhir dilokas si,proses konstruksi sampai pada posisinya yang terakhir akan be erakhir pada paadaa pemakaian sa salah ssatu atu dari keempat posisi yaitu struktur fisik, kelebihan material,, pem makaian n proyek Kelebihan sering ulang pada pro roye yekk ya yyang ngg lain, ssisa i a material. is materi rial al. Kelebiha h n ma material sangat seri ring ng bagaimanapun juga berakhirr me menjadi lain te terjadi, m njadi sisa, oleh karena dua pilihan piliha hann la lai in yaitu Selain ya yait ituu dijual diju di jual al lagi lag agii atau atau disimpan, dis isim impa pan, n, sehingga bukan bukaan ha hall ya yang ng ddipertimbangkan. iper ip erti timb mbaangk gkan an. Se Sel lain tidak membeli tersebut itu pemasok itu pema pe m sok material maate teri rial al kkebanyakan eb ban anya yaka k n ti tida dakk ak akan m embe em b lii bbalik alik al ik material te ters rseb ebuut bila kondisi barang barang sudah dalam keaadaan keaad daan rusak.Antara rusaak.Antara jenis consumable consumabl ble material dan dapat non-consumable material, keduanya kedduanya dap pat menuju ke sisa setelah proses konstruksi selesai. Kesimpulannya, Kesimpulanny nya, penjelasan pen njelasan tersebut menunjukkan contoh material, gambaran dasar tentang aliran mate eri r al al, namun tidak disebutkan alasan materal menjurus ke bagian sisa. Menurut Tchobanoglous et al, 1976, sisa material konstruksi yang timbul selama pelaksanaan konstruksi dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
9
1. Demolition waste adalah sisa material yang timbul dari hasil pembongkaran atau penghancuran bangunan lama. 2. Construction waste adalah material adal alah ah sisa mate teri rial a konstruksi yang berasal dari atau pembangunan at tau renovasi bangunan milik pribadi, priba badi di, komersil dan struktur Sisa berupa lainnya. S isa material tersebut is tersebuut be beru rupa pa ssampah ampaah yang terdiri dari am dar ari beton, batu bata, plesteran, ples ste teran, kayu, ssirap, irap ir ap, pi ppipa pa dan komponen llistrik. ist stri rik. k. Construction Construction Waste dapat tipenya yaitu: waste ddigolongkan igolong ngka kann ke k dalam am ddua ua kategori berdasarkan ti tipe penya ya yait itu: u: direct d rect w di a te dan as indirect waste. timbul proyek karena indi dire rect ct waste te. Direct waste adalah sisa material yang ti imb m ul ddii pr proy oyek e kar arena rusak rru saak dan daan tidak dapat digunakan lagi yang terdiri dari: a. Transport Traansport and delivery waste (sisa transportasi & pengiriman) Semua Semua sisa material yang terjadi pada saat melakukan transport rt material di d dalam penempatan dalam lokasi pekerjaan, termasuk pembongkaran dan penem mpatan pada tempat penyimpanan membuang keramik te penyimp mpan anan an sseperti eper ep e ti membuan ng / melempar mele me lemp mpar semen, ke kera ramik pada paada saat dipindahkan. b. Site b Si storage waste (sisa penyimpanan) Sisa material material materi t iall ya yang ng tterjadi erjadii kkarena aren ar enaa penumpukan/penyimpanan penu pe numpukkan an/p /pen enyi yimpanan mater eria iall pada tempat tidak terutama untuk batu temp te mpat yyang angg ti an tid dak aman terut utama un ntu tuk material pasir passir ddan an bat atuu ppecah. ecah. atau pada tempat dalam kondisi yyang ang lembabb terutama untuk material semen. perubahan bentuk) c. Conversion waste (sisa perub bahan bent ntuk) Sisa material yang terjadi karena karrena pemotongan bahan dengan bentuk yang tidak ekonomis seperti material besi beton, keramik keramik, dsb dsb. b si beton be
10
d. Fixing waste (sisa pemasangan) Material yang tercecer, rusak atau terbuang selama pemakaian di lapangan seperti pasir. semen, batu tu bbala. ala. dsb. dalam Indirect waste adalah adal ad alah sisa material yang terjadi da dala lam bentuk sebagai suatu kelebihan pemakaian material kehilangan bbiaya, iaya, terjadi kele lebiiha hann pe pema m ka kaian volume m a erial dan yang at direncanakan, tidak terjadi secara direncan anakan, dan tida dakk te ter rjadi sisa material seca ara ffisik isik is ik di lapangan. a. Substitution Substi titu tuti tion on wastee (sisa (siisa hasil pergantian) (s Sisa menyimpang tujuan Sisa material materria ial yang terjadi karena penggunaannya me eny nyimpaang ddari a i tu ar uju juan semula, dapat semula se la, sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan bbiaya i ya yyang ia ang dapa an at disebabkan dise sebabkan karena tiga alasan; a)
Terlalu banyak material yang dibeli
b) b)
Material yang rusak
c)
bertambahnya material tertentu Makin bert rtam amba bahn hnya ya kebutuhan m ater at eria iall te tert rten e tu
produksi) f. Production waste (sisa hasil prod oduk uksi si) Sisa Sis material yang disebabkan karena pemakaian material yang ng bberlebihan errle lebi bihhan dan kkontraktor berhak mengklaim atas ontrakt t ktor or ttidak idak id ak berha hakk me meng ngkl klaim i at tas kelebihan kel eleb ebih ihan volumee tersebut terrsebut te karena dasar berdasarkan kare ka rena das asar ar pembayaran be berdasarka kan volume kontrak, konntr trak ak,, contoh conttoh pasangan dinding bata tidak rata menyebabkan mennyebabkan pemakaian mortar berlebihan karena plesteran menjadi tebal. g. Negligence waste (sisa karena kkelalaian) elallaian) Sisa material yang terjadi karenaa kesalahan di lokasi (site error) error), sehingga kontraktor menggunakan material lebih dari yang ditentukan, misalnya: penggalian pondasi yang terlalu lebar atau dalam yang disebabkan
11
kesalahan/kecerobohan
pekerja,
sehingga
mengakibatkan
kelebihan
pemakaian volume beton pada waktu pengecoran pondasi. konstruksi Terjadinya sisa material kon onst struksi dapatt disebabkan dise di s babkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa sumber sumb ber dan penyebab. Gavilan dan Bemold Bem mol o d (1994), membedakan sumber-sumber konstruksi enam sumber-sum mbe ber sisa material ko onstr truk uksii atas ata tass en nam a kategori: Desain a) Desai ain Material b) Pengadaan Pengaada daan an M ateria iall Penanganan c) P enan en a ganaan Material d) Residual Residuual Pelaksanaan e) Pela aksanaan Lain-lain f) L ainn-lain konstruksi menjadi penelitian Sisa material mat ater eria iall ko kons nstr truk uksi si telah tel e ah m enja en jadi di subjek sub ubje jekk pe pene neli l tian seluruh ddunia uniaa un dalam da dala l m tahun-tahun terakhir ini.Penelitian-penelitian ini.Penellitian-penelitian tersebut difokuskan an pada pad ada kerusakan lingkungan diakibatkan oleh 2006). ke keru rusa saka kann li inggku kung ngan an yyang angg di an diak akib ibat a kan ol leh sisa sis isaa material mate ma teri rial al ((Al-Moghany, Al-Mog Mogha hany ny,, 20 2006 06)). Menurut (2002) waste M enur en urut ut Farmoso Farmo moso so et al., al , (2002 02)) Construction Consstr tructionn w aste te ddapat apat ap at ddigolongkan igol ig olon onggkan ke dalam dua kategori berdasarkan tipenya tip ipenya material 1. Direct waste adalah ssisa isa materi ial yang timbul di proyek karena digunakan rusak,hilang dan tidak dapat at digun nakan lagi. material 2. Indirect waste adalah sisa ma ateerial yang terjadi di proyek karena volume pemakaian melebihi volume yang direncanakan, sehingga tidak terjadi sisa material seccara fisik di lapangan dan mempengaruhi biaya secara tersembunyi (hidden cost).
12
C.
Pengelolaan Sisa Material Pada setiap proyek jenis material yang digunakan bermacam-macam. Dan
hal itu berpengaruh pada sisa sis isa materiall yang yan angg dihasilkan. Adapun cara-cara pengelolaan terhad terhadap dap sisa material konstruksi salahh satunya dengan waste hierarcy. Waste Waste hierarchy hierarrchyy mengarah m ngarah pada konsep me p 33R R ya yaitu reduce (mengurangi), (m reuse ulang), reeuse (penggunaan (pen ngg ggun unaa aan ulan ng) g), recycle (daur ulang). 1. Reduce menjadi Redu Re duce ce (pengurangan) (pen ngurangan) material konstruksi dalam hal inii di ddibagi bagi m enja en jadi d 2 ccara, ara, yaitu: yait itu: a) untuk a Prevention Prevention ((pencegahan), usaha yang dilakukan untu uk mencegah menc me nceegah h penggunaan material yang dapat menghasilkan sisa material kkonstruksi.. onstruksi.. b)) Minimalization (minimalisasi), usaha yang dilakukan untuk m mengurangi engu urang gi sisa materiall konstruksi kons ko nstr truk uksi si dengan cara mempersiapkan mem empe pers rsia iapk p an rencanaa penanganan penangana nann sisa material konstruksi. 2. Reuse Reus Re u e (penggunaan ulang) merupakan proses penggunaan ulang ng ddari ari si ar sisa material m teriiall kkonstruksi ma onstru truks ksii yang yang masih mas asih ih bisa bis isaa digunakan. digunaka di kan. n. Untuk Unttukk mempermudahkan memperm mud udaahkan kontraktor tujuannya kont ko ntraktor dalam dal alaam penggunaan n ulang be berdasarkan tuju juan anny ya pe pperlu rluu dilakukan rl melakukan
pemisahan
sisa si isa
material materiial
konstruksi
berdasarkan
jenis
pekerjaannya.Seperti sisa kayu bekisting yu bekistin ng sisa pengecoran. Penggunaan ulang material tersebut dapat menghemat menghhemaat pemakaian material baru baik dalam proyek yang sama, sama maupun proyek pro r yek yang akan datang atau pekerjaan selanjutnya.
13
3. Recycle (daur ulang) merupakan proses pengolahan sisa material konstruksi menjadi material konstruksi yang memiliki kualitas yang hampir sama dengan material yang baru. Menurut peneli penelitian iti tiaan yang dilakukan oleh Hwang ddan an Yeo (2011), penerapan manajemen li konstruksi limbah pada proyek k kon onst stru uks ksii be bbermanfaat rm manfaat sebagaii bberikut: erikut: 1. Penghematan biaya keuntungan Pennghematan biay aya da dann maksimalkan keuntu ung ngan an Pengurangan ulang Pengurran anga gann volume me limbah, penggunaan kembali, kemb ke mbali, dan dan daur dau a r ulan ng akan menghasilkan meeng ngha hasilkan an penghematan biaya. Pembelian material kkonstruksi onsttru uks ksii ya yang ttidak i ak id diperlukan ulang dipe di perlukkan dapat disubstitusi dengan penggunaan kembalii atau ddaur aur ulan au ng sehingga limbah sehinngga tidak menimbulkan tambahan biaya. Semakin sedikit it lim mba bahh yyang ang dihasilkan diha hasilkan dari proyek konstruksi akan mengurangi biaya pembuangan pem mbuangan ke ke tempat tem mpat pembuangan akhir (TPA), sehingga berdampak pada pengurangan penguraangan n biaya biay bi aya proyek. Pada Paada tahap tah ahap ap perencanaan, perencanaan, jenis jeni je niss material mate ma teri r al yang akan an ddigunakan igunak kan juga harus diperiksa ketersediaannya ketersediiaa aann nnya ya di pasaran supaya tidak menghambat mengham amba bat proses pros pr o es konstruksi dan menyebabkan pembengkakan biaya proyek. 2. Mengurangi permintaan pembuangan M ngurangii per Me rmi mint ntaaan akan n ttempat empa em patt pe pemb mbuangan an Meminimalkan Memi Me m nimalk lkan an jumlah limbah ah yang dikirim dikirim ke tempat tem mpa patt pembuangan p mbua pe uanngan akhir membuat kebutuhan akan lahan laahan pembuangan pembbuangan berkurang, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkuangan linggkuangan seperti suara berisik dan polusi akibat emisi dari insenerator. Manfaatt ini perlu perlu diperhatikan karena setiap harinya lahan
yang
digunakan
untukk
tempat
pembuangan
akan
semakin
berkurang.Daur ulang dan penggunaan kembali dapat dilakukan untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
14
3. Peningkatan manajemen sumber daya Manajemen limbah melibatkan perencanaan dan kontrol akan sumber daya dengan yang akan digunakan pada da pproyek royek deng gan tujuan untuk mengkontrol jumlah limbah yang dihasilkan. diha hasilkan. Karena itu, kontrol sumber daya day a a yang lebih baik akan seperti dicapai dengan de pengurangan an llimbah imba im bahh se sepe pert rti halnya dengan n peningkatan dari keseluruhan performa manajemen daya. kese seluruhan perf for orma ma m anajemen sumber da daya ya. perusahaan 4.. Peningkatan Peninggka kata tann ccitra itra pe peru rusahaan Mengimplementasikan Meng Me ngim implem mentasikan manajemen limbah sebagai ssalah a ah satu al sat atuu kebijakan k bijaakan ke perusahaan ramah peru r saha haan dapat meningkatkan citra perusahaan sebagai pperusahaan e usah er ahaa aann rama ah lingkungan. l ngku li kungan. Hal ini dapat meningkatkan minat klien terhadap terhadaap perusahaan peru pe rusa saha h an tersebut, yang ters sebut, sehingga perusahaan memiliki nilai tambah dan dayaa saing yan angg lebih leb bih baik. produktivitas 5. Peningkatan Penningkatan prod Pe duk ukti tivi vita tass da ddan n kualitas yang Produktivitas dapat ditingkatkan n ddengan enggan menghindari delay / penundaan en n ya yan ng disebabkan telah rusak, dise di sebabkan akibat pemesanan / pembelian kembali material yang g te tel lahh ru rusa sak, terbuang, ddan terpakai. Pemilihan yang berkualitas durabilitas te an te terp rpak akai. i Pemi mili liha hann material mate ma terial yan angg be berk rkuali littas ddan an du dura rabbilitas yang jumlah limbah ya ang baik ak akan an mengurangi ju uml m ah lim mbah yang diakibatkan diaki kiba batk tkan olehh penggantian penggantian itu, barang yang bermutu rendah. rendah h. Selain itu u, metode pengerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja perlu diperhatikan diperh hatikan supaya suupaya tidak terjadi kesalahan pekerjaan yang menyebabkan diperlulkan adanya adany nya perbaikan. Napier (2008) menjelaskan bahwa bah a wa kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan berbagai tindakan dan perencanaan untuk menekan jumlah limbah konstruksi. Berikut beberapa jenis tindakan yang dapat diterapkan:
15
1. Memahami dan memperhatikan fungsi dan nilai suatu material. Lebih baik menggunakan material yang dapat digunakan untuk beberapa pekerjaan dibandingkan
dengan
me menggunakan
beberapa be
material
hanya
untuk
satu menyelesaikan sa sat tu pekerjaan. diperlukan, sedikit 2. Efisien. JJika ika sedikit material ik al yyang angg di an dipe perl rluk ukan a , makin sediki kitt pu ppula la limbah yang dihasilkan. diha hasilkan. 3.. Memahami digunakan. Memaha ham mi sstandar tandarr ddimensi imensi dari material dan pproduk roduk ya ro yyang ng aakan kan digu gunakan. Carilah digunakan, dimungkinan Cari Ca rila lahh material mateerial yang sesuai dengan desain yang digunaka k n, jjika ikaa di ik dimu mungki kinan maka pemotongan dapat ma aka hhal al ini dapat mengurangi pekerjaan pemotong gan a yyang angg dapa an at mengakibatkan m enggakibatkan limbah. bangunan 4. Jika ka mungkin, pilihlah sistem konstruksi yang tidak memerlukan memerlukaan banguna nann atau ata au dukungan sementara. perekat. 5. Jika Jika mungkin, pilihlah pili pi lihl hlah ah material mat aterial yang tidak tid dak bergantung ber erga gant ntung pada bahan bah ahan an perek kat.. Kemasan bahan perekat menjadi salah menjjad adi sa sal lah satu limbah yang dihasilkan pada pada proyek proy pr oyek konstruksi. Selain itu, bahan perekat juga menghambat pproses rose sess da daur ulang u ang dari ul darii komponen kompo pone nenn tertentu. tertentu u. 6. Jika mungkin, finishing, Jika mungk gkin in, kurangi kurangi kebutuhan kebutu tuhan untuk untu tuk material finis ishi hingg, pelapis, p la pe lapi pis, perekat, dan kemasan. 7. Jika mungkin, hindari pengunaan material penggunaan ma aterial yang sensitif akan kerusakan, mudah terkontaminasi, rentan terhadap ter erhadaap cuaca dan lingkungan, mudah tercecer, dan material lain yang dapat menin meningkatkan dihasilkan. ngkatkan jumlah limbah yang dihasilkan Ling dan Nguyen (2013) menjelaskan bahwa strategi manajemen limbah dapat dikategorikan menjadi lima kelompok, yaitu:
16
1. Pengadaan Pemilihan barang dan jasa harus memperhatikan dampaknya terhadap memperhatikan lingkungan, bukan hanya hanyya me memperhatika kann ha hharganya rganya saja. Pemilihan peralatan mengurangi yang lebih tahan an lama dapat berkontribusi dalam me m ngurangi limbah yang terjadi. subkontraktor 2. Manajemen Maanajemen subk kon o tr trak aktor dan pekerja Memilih tepat, Memili lihh subkontraktor subk su bkontrak akto tor dan pekerja harus dengan deng ngan a tepat at, ji jika ka perlu ggunakan unakan jasa ja asa ssubkontraktor ubkont ub ntrraktor dan tenaga kerja yang sudah memiliki memillik iki catatan cataata tann kerja ke yyang ang baik. baik ba ik. Pelatihan 3. Pe P lati tihan dan pengawasan Pelatihan Pela latihan pada bidang pekerjaan tertentu dan pengawasan padaa manajemen manajem men limbah lim mbah penting dilakukan karena banyaknya pekerja yang masih bbelum elum m berpengalaman. berp be rpengalaman. material 4 Penanganan dan pengendalian ma 4. mate eri rial al Limbah diakibatkan Limb Li m ah dari material konstruksi pada area proyek dapat diakiba atk tkan n karena kar areena rusak terkontaminasi, suplai, ru k dan dan ttercecer, erccec ecer er, terkon nta tami mina nasi si,, kadaluarsa, kadaluar arsa sa,, kelebihan kellebi ke bihhan supl plai ai, ddiluar iluar spesifikasi, sp pes esifikasi,, pencurian, pen encurian, dan perusakan. peeru r sakan. Penanganan Penanganan dan n pengendalian penggenda pe dali liaan material yang baik akan meningkatkan n kualitas material material yang digunakan. 5. Komunikasi dan dokumentasii Komunikasi yang kurang baikk dann kurangnya data dapat berdampak pada manajemen limbah limbah. Kebingungan sering terjadi akibat pembuatan spesifikasi yang tidak lengkap dan dokumentasi kontrak yang tidak memadai dapat
17
menyebabkan delay atau kesalahan dalam memesan material, dan selebihnya terjadi pemborosan di lapangan.
D.
Definisi Efektivitas Efek ekttivitas Menurut Menuurut Ravianto (1989), (1989 8 ), pengertian pen nge gert rtia i n efektivitas adalah adal alah a seberapa baik
pekerjaan dilakukan, pekerj jaa aan yang dilak akuk ukan an, sejauh mana orang oran ng menghasilkan meng me nghasilkan keluaran kellua u ran sesuai dengan yang diharapkan. apabila suatu de engan yan angg di diharapk pkan an. Ini berarti bahwa ap pab abila su uat atuu ppekerjaan ekerjaann dapat diselesaikan biaya maupun mutunya, disele esa saik ikan an dengan den engan perencanaan, baik dalam waktu, bia aya mau upu punn mu m tu uny n a, mengukur maka dapat maka dapatt dikatakan efektif. Ndraha (2005), efisiensi digunakan n untuk uk m engukuur proses, pr pros oses, efektivitas ef guna mengukur keberhasilan mencapai tujuan”.