21
BAB II SIARAN FILM SPONGEBOB SQUAREPANTS DAN KARAKTER SISWA
A.
Tayangan Televisi 1.
Pengertian Televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Televisi merupakan media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak.1 Dalam Buku Media Pembelajaran karangan Azhar Arsyad, bahwa televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar dalam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar2. Dalam Jurnal
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Pemberdayaan
Komunitas Vol. 3 No.1, disebutkan bahwa televisi merupakan media massa elektronik yang kehadirannya mendapat sambutan hangat dari 1
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), hlm. 21. 2 Azhar Arsyad, MediaPembelajaran, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 50.
21
22
masyarakat. Televisi merupakan gabungan dari istilah ‘tele’ yang berarti
jauh
dan
‘vision’
menggabungkan unsur
yang
audio
berarti
penglihatan.
(pendengaran)
dan unsur
Televisi visual
(penglihatan). Televisi memiliki daya tarik dibandingkan media lain, karena menampilkan gambar hidup dan warna. Kedua aspek ini membuat televisi mampu menarik banyak perhatian masyarakat.3 Dwikurnia dalam Teknologi Televisi menambahkan bahwa televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh4. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa televisi adalah salah satu media komunikasi satu arah yang menyajikan acara – acara yang bisa dinikmatai oleh orang yang menerimanya, dana diterima dalam bentuk audio (suara) dan visual (gambar). Bentuknya dapat berupa informasi, hiburan, pendidikan dan olah raga. 2.
Isi dan Fungsi Televisi Menurut Siregar isi siaran televisi dibagi menjadi dua yaitu: a.
Faktual Faktual, berasal dari empiris/sosiologis dan bersifat objektif. Materi dari faktual ada yang bersifat keras yang terikat dengan aktualitas, serta bersifat lunak yang lebih menekankan nilai human interest. Fungsi primer dari materi faktual adalah sosial (informasional). Walaupun terdapat juga fungsi hiburannya namun hanyabersifat sekunder.
3
Ahmad Khoirin, “Televisi Berbicara”, (Jakarta: Kota Mata Sosial, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Pemberdayaan Komunitas Vol. 3 No.1 Tahun 2012), hlm. 1. 4 Dwi Kurnia, Teknologi Televisi, (Jakarta : Abadi Pustaka, 2008), hlm. 3.
23
b.
Fiksional Fiksional berasal dari duniahumanities psychology dan bersifat subjektif. Fungsi primer dari materi fiksional adalah psikologi (menghibur). Materi fiksional juga memiliki fungsi informasional namun hanya bersifat sekunder5. Menurut Hoffman fungsi televisi dalam masyarakat tidak dilihat
lagi sebagai
sarana pendidikan dan juga tidak seharusnya menjadi
sarana promosi perdagangan. Adapun fungsi televisi adalah: a. Pengawasan situasi
masyarakat dan dunia, bisa juga disebut
sebagai fungsi informasi, namun istilah ini tidak digunakan karena dikhawatirkan menimbulkansalah paham seakan-akan televisi adalah sarana penerangan bagi penguasa kepadamasyarakat. Fungsi televisi sebenarnya adalah mengamati kejadian yang terjadidalam masyarakat kemudian melaporkan sesuai dengan kenyataan yangditemukan. b. Menghubungkan
satu dengan yang lain, televisi dapat saja
menghubungkan hasilpengawasan satu dengan hasil pengawasan lain secara lebih gamplang daripadasebuah dokumen tertulis. Dengan
demikian
televisi
dapat
berfungsi
sesuai
dengankepentingan masyarakat dan dapat membuka mata pemirsa. c. Menyalurkan kebudayaan, sebenarnya fungsi ini dapat disebutkan sebagai fungsi pendidikan. Namun istilah “pendidikan” tidak 5
A Testiandini, Skripsi : Pola Menonton Sinetron dan Perilaku Etis Remaja: Kasus Sinetron Bertemakan Remaja di Televisi, (Bogor : IPB, 2006), hlm. 30.
24
digunakan karena di dalamkebudayaan audiovisual tidak ada kurikulum. d. Hiburan, fungsi ini memang dibutuhkan oleh masyarakat, karena kalau tidakmenghibur umumnya sebuah tayangan tidak akan ditonton. Namun hiburan bukanberarti hiburan semata tanpa ada sesuatu yang dapat diambil pelajaran dari suatuprogram. e. Pengarahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat , televisi harusproaktif dalam memberi motivasi6.
B.
Karakter Siswa 1. Pengertian Karakter Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu7. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. 6
Ibid,. hlm. 32. N.K. Singh dan A.R. Agwan, Encyclopaedia of the Holy Qur’ân, (New Delhi: balaji Offset, 2000) Edisi I hlm. 175 7
25
Karakter menjadi hal penting dalam kehidupan seseorang, karena karakter menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang. Oleh karena itu, karakter yang kuat dan positif perlu dibentuk dengan baik. Menurut Slamet Imam Santoso, tujuan tiap pendidikan yang murni adalah menyusun harga diri yang kukuh, kuat dalam jiwa pelajar, supaya kelak mereka dapat bertahan dalam masyarakat. Diungkapkan juga bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri8. Tambahan lagi, Furqon (mengatakan bahwa pendidikan tak cukup hanya untuk membuat anak pandai, tetapi juga harus mampu menciptakan nilai-nilai luhur atau karakter9. 2. Unsur dalam Pembentukan karakter Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya10. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. 8
Hasilnya,
perilaku
tersebut
membawa
ketenangan
dan
Slamet ImamSantoso, PembinaanWatakTugasUtamaPendidikan., (Jakarta: UI Press, 1981), hlm. 33. 9 FurqanHidayatullah, PendidikanKarakter: MembangunPeradabanBangsa. (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), hlm. 18. 10 Rhonda Byrne, The Secret, (Jakarta: PT Gramedia, 2007), hlm.17
26
kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius. Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dalam diri manusia terdapat satu pikiran yang memiliki ciri yang berbeda. Untuk membedakan ciri tersebut, maka istilahnya dinamakan dengan pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif11. 3. Proses Pembentukan Karakter Membentuk karakter tidak bisa dilakukan dalam sekejap dengan memberikan nasihat, perintah, atau instruksi, namun lebih dari hal tersebut.Pembentukan
karakter
memerlukan
teladan/role
model,
kesabaran, pembiasaan,dan pengulangan. Dengan demikian, proses pendidikan karakter merupakanproses pendidikan yang dialami oleh siswa sebagai bentuk pengalamanpembentukan kepribadian melalui mengalami sendiri nilai-nilai kehidupan,agama, dan moral. Menurut Ratna Megawangi12, pendiri
Indonesia Heritage
Foundation, ada tiga tahappembentukan karakter, yakni:
11
Joseph Murphy, Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar, (Jakarta : SPEKTRUM, 2002), hlm. 6. 12 http://www.langitperempuan.com/2008/02/ratna-megawangi-pelopor-pendidikanholistik-berbasis-karakter/ diakses 20 Maret 2014.
27
a. Moral Knowing Moral Knowing ialah memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik. b. Moral Feeling Moral Feeling ialah membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya. c. Moral Action Moral Action ialah bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior. Dengan melalui tiga tahap tersebut, proses pembentukan karakter akan menjadi lebih mengena dan siswa akan berbuat baik karena dorongan internal dardalam dirinya sendiri. Ratna Megawangi mengungkapkan ada 9 pilar karakter yang harus ditumbuhkan dalam diri siswa: 1) Cinta pada Allah SWT, dengan segenap ciptaanNya 2) Kemandirian dan tanggung jawab 3) Kejujuran, bijaksana 4) Hormat, santun 5) Dermawan, suka menolong, gotong royong
28
6) Percaya diri, kreatif, bekerja keras 7) Kepemimpinan, keadilan 8) Baik hati, rendah hati 9) Toleransi, Kedamaian, kesatuan Kesembilan pilar karakter perlu diajarkan dengan menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good.Knowing the good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif saja. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi engine yang selalu bekerja membuat orang mau selalu berbuat sesuatu kebaikan. Orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan acting the good berubah menjadi kebiasaan13. 4. Mengenal Karakter Siswa Ada berbagai cara untuk mendeteksi dan mengetahui karakter tiap siswa. Cara yang dimaksud dibedakan dari sudut pandang yang diambil dalam mengenali karakter siswa. Berikut gambaran mengenai karakter siswa berdasarkan tempat duduk siswa di dalam kelas. a. Siswa duduk di wilayah depan Wilayah ini bisa dibilang tempat siswa yang jago berstrategi. Ada dua ahli strategi di posisi ini. Pertama, strategi untuk kebaikan. Mereka ini tampil jadi siswa yang selalu ingin fokus belajar. Karakter 13
http://www.langitperempuan.com/2008/02/ratna-megawangi-pelopor-pendidikanholistik-berbasis-karakter/ diakses 20 Maret 2014.
29
mereka biasanya akrab dengan guru, sering berkomunikasi dengan guru, bahkan tidak jarang jadi “asisten pribadi” yang kerap membantu guru. Berharap nilai bagus, bisa jadi salah satu tujuan mereka. Kedua, ahli strategi yang menganut prinsip tempat berbahaya adalah tempat teraman. Nah, penganut prinsip ini adalah siswa yang sebenarnya malas belajar, tapi biar tidak ketahuan makanya merka duduk di depan. Maklum guru-guru lebih “awas” memperhatikan siswa yang duduk di belakang. b. Siswa duduk di wilayah tengah Karakter penghuni bangku tengah ini adalah sosok yang santai dan mencari aman dari “ancaman” seperti maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru. Mereka bisa rebut disebuah kesempatan, bisa juga sangat diam di situasi lainnya. Bisa dibilang para penghuni “tengah” ini diisi oleh siswa yang tidak ingin terlihat menonjol. Biasanya, karakter mereka lebih santai disbanding mereka yang duduk di depan. Tidak jarang, penghuni tengah ini sebenarnya pusat dari segala “keributan” yang terjadi di dalam kelas. c. Siswa duduk di wilayah belakang Cap yang sudah terlanjur menempel di siswa yang duduk di belakang adalah pembuat onar, kegaduhan, perkumpulan penghuni kelas yang suka main saat jam pelajaran. Hal ini bisa jadi karena penghuni bangku belakang jauh dari pengawasan guru di kelas.
30
Padahal pada kenyataannya, penghuni belakang ini malah kerap mendapat perhatian para guru. Jangan anggap mereka bodoh, para siswa yang menduduki bangku belakang ini justru terkenal lebih kreatif. Karena guru killer biasanya mengawasi mereka sangat sering. Siswa yang duduk di belakang juga semakin kreatif mencari strategi agar “kegiatan” mereka di belakang tidak tercium guru di depan kelas14.
C.
Karakter Tokoh dalam Film Spongebob Squarepants Dalam film Spongebob Squarepants terdapat tokoh – tokoh yang menjadikan cerita film ini hidup, yang saling melengkapi seluruh tokoh dalam setiap aktifitas yang diceritakan dalam film tersebut. Berikut merupakan tokoh – tokoh yang ada dalam film Spongebob Squarepants : 1.
Spongebob Squarepants Tokoh utama dalam kartun ini yang berbentuk spon berwarna kuning. Spongebob tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di dalam laut. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Merupakan koki di Krusty Krab yang terkenal dengan makanannya Krabby Patty. Sifat yang melekat dari spongebob adalah selalu berbuat baik kepada siapa saja dan cenderung berlebihan dalam memberikan kebaikannya.Ia menunjukkan cintanya kepada orang lain dengan semangat untuk berbuat baik dan membantu orang dan nafsu terhadap perkerjaannya
14
http://www.gramediamajalah.com/read/2013/04/16/440/karakter-siswa-dilihat-dariposisi-tempat-duduk-di-kelas#.Uyi1BKhdXQ8 diakses 20 Maret 2014
31
yang terlalu berlebihan. Selain itu karakter spongebob juga polos layaknya anak kecil, serta yang sebenarnya layak dijadikan contoh adalah sifat spongebob yang sangat setia kawan terhadap Patrick. Mereka selalu berdua dan ketika datang masalah, akan selalu mereka selesaikan berdua meskipun terkadang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. 2.
Squidwards Tentacles Seekor gurita yang tinggal di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor gurita bernama Squilliam Fancyson. Merupakan kasir di Krusty Krab yang pemalas, sangat menyukai dansa, dan sempat pindah rumah karena rumahnya dihancurkan Spongebob dan Patrick di salah satu episode. Sifat yang nampak dari Squidwards adalah pemarah. Marah juga suatu hal yang disebut dosa. Amarah melibatkan perasaan kebencian dan kemarahan. Squidward membenci hidupnya dan juga membenci Sponge Bob,Patrick, dan orang di sekitar spongebob dan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk marah-marah.
3.
Patrick Star Teman akrab Spongebob yang berbentuk Bintang laut. Patrick tinggal di bawah batu. Patrick merupakan penduduk paling bodoh di Bikini Bottom.
32
Patrick mempunyai sifat yang sebenarnya tidak patut untuk dicontoh oleh penonton film ini. Patrick identik dengan kemalasan. emalasan adalah suatu hal yang dianggap dosa, termasuk kemalasan dalam bertindak dan beraktivitas. Jelas ini adalah sifat patrick. Dia tinggal di bawah batu sepanjang waktu dan tidak pernah melakukan apa-apa seperti pengangguran. Bahkan dalam episode "big pink loser", dia mendapatkan penghargaan untuk tidak melakukan apa-apa paling lama. 4.
Eugene H. Krabs Lebih dikenal dengan nama Tuan Krabs, pemilik restoran Krusty Krab yang hanya memikirkan soal uang (dia dikatakan sangat serakah dan pelit). Spongebob dan Squidward bekerja kepadanya. Sifat Eugene H. Krabs yang terlihat dalam setiap episode film spongebob squarepants adalah keserakahan. Setiap ada kesempatan untuk
mendapatkan
keuntungan,
ia
akan
selalu
berusaha
memperolehnya. Mr. Krabs adalah tokoh yang sangat serakah terhadap uang, harta dan kekayaan. Bagaimana mungkin tidak, dia benar-benar berfikir bahwa uang adalah segalanya. Bahkan di beberapa episode Mr. krabs lebih memilih 50 sen (Kurang lebih Rp. 5000) daripada spongebob. 5.
Sandy Cheeks Sandy si Tupai, seekor tupai yang tinggal di dalam laut. Sandy menyukai karate, dikatakan suka meminum saus yang amat pedas dan
33
juga aksi-aksi "stunt". Nama asli Sandy adalah Sandra "Sandy" Cheeks. Dia tinggal di sebuah kubah anti-air yang mempunyai sebatang pohon besar. Sandy bangga terhadap siapa dirinya dan darimana dia berasal. Dia bangga pada kenyataan bahwa dia dari texas dan senang kalau semua orang tahu tentang itu. Dia juga bangga pada kenyataan bahwa dia adalah mamalia dan makhluk darat, seperti dalam episode "pressure", dimana dia mencoba untuk membuktikan bahwa makhluk darat lebih baik daripada makhluk laut kurang lebih mirip seperti sombong yang sudah jelas berdosa. 6.
Gary Seekor siput peliharaan Spongebob. Berbunyi seperti kucing dan merupakan siput yang bijak. Tidak suka kepada Squidward. Tokoh ini meskipun hanya berupa siput, ia mempunyai sifat yang rakus. Ia selalu memakan makanan yang dia lihat, meskipun ia sudah memakannya ketika ia diberi lagi maka ia akan memakannya lagi.
7.
Sheldon J. Plankton Pemilik restoran Chum Bucket. Amat terobsesi dengan Krabby Patty sehingga sanggup mencuri resepnya (tapi tak pernah menang). Sifat yang menonjol dari Plankton adalah iri kepada mr. Krabs karena the krusty krab sangat sukses dan banyak dikunjungi pelanggan, sedangkan the chum bucket adalah sebuah kegagalan dan tentu tak
34
pernah dikunjungi pelanggan. Iri membuatnya ingin mencoba untuk mencuri formula rahasia krabby patty dengan cara apapun. 8.
Larry Lobster Seekor udang karang yang sangat kuat. Kerap kali dapat dilihat di Goo Lagoon.
9.
Pearl Krabs Seekor ikan paus yang merupakan anak Mr. Krabs. Amat menyukai hiburan dan berumur 16 tahun dalam episode "Whale of a Bhirtday".
10. Mermaidman Merupakan salah seorang pahlawan super (yang sudah tua) di Bikini Bottom. 11. Barnacleboy Teman Mermaidman dan kurang menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang mengandungi "boy", padahal sudah cukup tua seperti Mermaidman). 12. Dirty Bubble Partner dari Man Ray. Merupakan musuh dari Mermaidman dan Barnacleboy. Wujudnya seperti Gelembung udara berwarna Cokelat.
35
13. Man Ray Merupakan Musuh terbesar dari Mermaidman dan Barnacleboy. Bentuk tubuh dan Wujudnya seperti Ultraman15.
15
http://nabilamaalia.blogspot.com/2013/01/tokoh-tokoh-dalam-kartun-spongebob.html diakses 21 Maret 2014.