9
BAB II RELASI 1.
Produk Cartesian Definisi 1 Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B. *(
Notasi:
)|
+
Contoh: Jika C = {1,2,3} dan D = {a,b}, maka C x D = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)} D x C = {(a,1),(a,2),(a,3),(b,1),(b,2),(b,3)} Catatan: | | || | a) Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka | b) Pasangan berurutan (a b) berbeda dengan (b a) denga kata lain (a b) ≠ (b a) c) Perkalian kartesian tidak komutatif yaitu A x B ≠ B x A dengan syarat A dan B bukan himpunan kosong d) Jika dan , maka 2.
Relasi Definisi 2 Relasi antara A dan B disebut relasi biner. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B Notasi:
(
)
Jika (a,b) R, maka a R b artinya a dihubungkan dengan b oleh R dan jika (a,b) R maka a R b yang artinya a tidak dihubungkan dengan b oleh R. Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R dan himpunan B disebut daerah hasil (range / codomain) dari R. Contoh: Jika P = {2,3,4} dan Q = {2,4,8,9,15} dan difenisikan relasi R dari P ke Q dengan ( p habis membagi q, maka diperoleh: R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,9), (3,15), (4,4), (4,8)}
)
jika
Relasi yang didefinisikan hanya pada sebuah himpunan adalah relasi khusus.
Matematika Diskrit
Liduina Asih Primandari
Definisi 3 Relasi pada himpunan A adalah A x A Dengan kata lain, relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A x A. Contoh: Jika R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh ( prima dari y. Maka diperoleh R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)} 3.
)
10
jika x adalah faktor
Bentuk Penyajian Relasi Sebuah relasi dapat disajikan dalam beberapa bentuk, antara lain: a. Pendaftaran Contoh: R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)} R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,9), (3,15), (4,4), (4,8)} b. Pencirian Contoh: R = {(x,y) | x adalah faktor prima dari y dan x,y A} c. Diagram 2 3 4
2 4 8 9
d. Matriks Misalkan R adalah relasi dari A = {a1,a2,a3 … am} dan B = {b1,b2,b3 … bn}, relasi R dapat disajikan dalam Matriks M = [Mij]. … … … [ ] … Di mana: {
(
)
(
)
Contoh: Jika R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh ( faktor prima dari y. Maka diperoleh R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}
Matematika Diskrit
)
jika x adalah
Liduina Asih Primandari
11
Apabila disajikan dalam bentuk matriks:
[ 4.
]
Invers dari Relasi Definisi 4 Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Inversi dari relasi R dilambangkan dengan R-1 adalah relasi dari himpunan B ke himpunan A yang didefinisikan oleh: *( )|( + ) Jika R adalah relasi pada himpunan orang – orang di mana (a,b) R. Jika a adalah ayah dari b, maka dapat dibuat kebalikannya yaitu (b,a) yang menyatakan bahwa b adalah anak dari a. Contoh: Misalkan P = {2,3,4} dan Q = {2,4,8,9,15}. Jika didefinisikan relasi R dari P ke Q dengan (p,q) R jika p habis membagi q Maka diperoleh R = {(2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15),(4,4),(4,8)} -1 R adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P, maka R-1 ={(2,2),(4,2),(8,2),(9,3),(15,3),(4,4),(8,4)} Dengan hubungan (q,p) R-1 jika q adalah kelipatan dari p
5.
Kombinasi Relasi Relasi biner adalah himpunan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga berlaku. Contoh: Misalkan A = {a,b,c} dan B = {a,b,c,d}. Relasi R1 = {(a,a),(b,b),(c,c)} dan relasi R2 = {(a,a),(a,b),(a.c),(a,d)} adalah relasi dari A ke B. Maka kombinasi kedua buah relasi tersebut: *( )+ *( )( )( )( )( )( )+ *( ) ( )+ *( )( )( )+ *( ) ( ) ( )( )( )+
Matematika Diskrit
Liduina Asih Primandari
6.
12
Komposisi Relasi Definisi 5 Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B dan S adalah relasi dari himpunan B ke C. Komposisi R dan S, dinotasikan dengan adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh: *( )| ( ) ( ) + Contoh: Misalkan R = {(1,2),(1,6),(2,4),(3,4),(3,6),(3,8)} adalah relasi dari himpunan {1,2,3} ke himpunan {2,4,6,8} dan S = {(2,u),(4,s),(4,t),(6,t),(8,u)} adalah relasi dari himpunan {2,4,6,8} ke {s,t,u}. Maka komposisi relasi R dan S adalah )( )( )( )( )( )( *( )+
1 2 3
2 4 6 8
s t u
Simbol Rn digunakan untuk mendefinisikan komposisi relasi dengan dirinya sendiri sebanyak n kali … (sebanyak n kali) 7.
Relasi n – ary Definisi 6 Misalkan … adalah himpunan. Relasi n – ary pada himpunan tersebut adalah himpunan bagian dari … atau dinotasikan dengan notasi … . … adalah daerah asal (domain) relasi dan n disebut derajat. Contoh: NIM = {1551001, 1551002, 1551003,1551004,1551005} Nama = {Adi, Budi, Candra, Doni, Ega} Mata Kuliah = {Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Fisika} Nilai = {A,B,C,D} Relasi MHS dinotasikan dengan Relasi MHS yang disajikan dalam bentuk pendaftaran: MHS = {(1551001,Adi,Matematika,A),(1551001,Adi,Bahasa Indonesia,B), (1551002,Budi,Matematika,C),(1551002,Budi,Agama,B),(1551003,Candra,Bahasa Indonesia,C),(1551003,Candra,Agama,D),(1551003,Candra,Fisika,A),(1551004,Doni,Matema tika,B),(1551004,Doni,Agama,B),(1551005,Ega,Agama,C)}
Matematika Diskrit
Liduina Asih Primandari
Relasi MHS dapat disajikan dalam bentuk tabel: NIM Nama Mata Kuliah 1551001 Adi Matematika 1551001 Adi Bahasa Indonesia 1551002 Budi Matematika 1551002 Budi Agama 1551003 Candra Bahasa Indonesia 1551003 Candra Agama 1551003 Candra Fisika 1551004 Doni Matematika 1551004 Doni Agama 1551005 Ega Agama
13
Nilai A B C B C D A B B C
Ada beberapa operasi yang dapat digunakan: Seleksi Operasi seleksi memilih baris tertentu dari suatu tabel yang memenuhi persyaratan tertentu. Operator: Contoh: Untuk relasi MHS, ingin ditampilkan daftar mahasiswa yang mengambil mata kuliah Agama. Operasi seleksinya adalah: ( ) Yang menghasilkan (1551002,Budi,Agama,B), (1551003,Candra,Agama,D), (1551004,Doni,Agama,B) dan (1551005,Ega,Agama,C) Proyeksi Operasi proyeksi memilih kolom tertentu dari suatu tabel. Jika ada beberapa baris yang sama nilainya, diambil salah satu. Operator: Contoh: Untuk relasi MHS, ingin ditampilkan kolom Nama, Mata Kuliah dan Nilai. Operasi proyeksinya adalah: ( ) Yang menghasilkan: Nama Mata Kuliah Nilai Adi Matematika A Adi Bahasa Indonesia B Budi Matematika C Budi Agama B Candra Bahasa Indonesia C Candra Agama D Candra Fisika A Doni Matematika B Doni Agama B Ega Agama C Matematika Diskrit
Liduina Asih Primandari
14
Untuk relasi MHS, ingin ditampilkan kolom NIM dan Nama Operasi proyeksinya adalah: ( ) Yang menghasilkan: NIM Nama 1551001 Adi 1551002 Budi 1551003 Candra 1551004 Doni 1551005 Ega
Join Operasi join menggabungkan dua buah tabel menjadi satu jika kedua tabel memiliki atribut yang sama. Operator: Contoh: Misalkan Relasi MHS1 dinyatakan pada Tabel 1 dan relasi MHS2 dinyatakan dalam tabel 2. Maka, operasi Join: ( ) Akan menghasilkan Tabel 3. Tabel 1 NIM 1531001 1531002 1531003 1531004
Nama Hadi Arina Bayu Karin
Tabel 2 NIM 1531001 1531001 1531001 1531003 1531004
Nama Hadi Hadi Hadi Bayu Karin
Mata Kuliah Kalkulus Agama Fisika Kalkulus Fisika
Nilai A C B D D
Tabel 3 NIM 1531001 1531001 1531001 1531003 1531004
Nama Hadi Hadi Hadi Bayu Karin
JK L L L L P
Mata Kuliah Kalkulus Agama Fisika Kalkulus Fisika
Matematika Diskrit
JK L P L P
Nilai A C B D D Liduina Asih Primandari