1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran Guna mempercepat proses penyelesaian studi secara berkualitas diperlukan Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan KTI pada Program pendidikan Diploma III Analis Kesehatan AAK Nasional Surakarta. Pedoman ini merupakan petunjuk atau acuan bagi mahasiswa dalam penyusunan usulan penelitian dan pelaporan dalam bentuk KTI, serta bagi para pembimbing dan para penguji. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan KTI ini memiliki beberapa kelebihan sekaligus kekurangan. Dalam hal ini yang terpenting adalah pedoman yang telah ditetapkan hendaknya dipatuhi dan diikuti secara konsisten oleh mahasiswa. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan KTI ini tidak mengatur secara terperinci segala sesuatunya, melainkan hanya garis besarnya saja. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu menentukan sendiri secara kreatif namun berorientasi pada keilmuan dan kelaziman disiplin ilmunya. Dalam hal ini, keluasan bacaan terhadap buku teks, buku acuan pustaka, hasil penelitian, jurnal ilmu pengetahuan akan menentukan kualitas usulan penelitian dan KTI.
B. Tujuan Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk atau acuan pada mahasiswa dalam penulisan usulan penelitian dan KTI sekaligus memberikan tuntunan pada waktu mahasiswa melakukan penelitian.
1
2
BAB II PETUNJUK UMUM
A. Prosedur Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
2
3
B. Ruang lingkup KTI KTI bersifat penelitian, dengan jenis penelitian meliputi : 1. Penelitian eksperimen 2. Penelitian analitik
C. Persyaratan Dosen Pembimbing dan Dosen pendamping Dosen Pembimbing I dan II Dosen Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta mempunyai pendidikan minimal S1 dan memiliki keahlian yang relevan dengan kajian yang diteliti, yang ditunjuk oleh direktur.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Tugas dan kewajiban Pembimbing I a. Memeriksa dan menentukan kerangka KTI yang diajukan. b. Memberi petunjuk tentang cara : 1)
Mendapatkan dan menentukan permasalahan dan judul.
2)
Memperoleh pustaka yang diperlukan.
3)
Menganalisis hasil penelitian.
4)
Menyimpulkan hasil penelitian.
c. Memberi petunjuk tentang metode penelitian yang akan dilakukan. d. Menandatangani pengesahan KTI. e. Berfungsi sebagai ketua Tim penguji. 2. Tugas dan kewajiban Pembimbing II a. Memberikan bimbingan secara aktif atas pelaksanaan yang digariskan Dosen Pembimbing I. b. Memberikan pengarahan pelaksanaan teknis pelaksanaan KTI sesuai yang digariskan Pembimbing I serta memberi petunjuk tentang cara : 1) Mendapatkan alat dan bahan penelitian. 2) Mengerjakan penelitian. 3) Menganalisis hasil penelitian. 4) Menyimpulkan hasil penelitian.
4
c. Memberi petunjuk tentang metode penelitian yang akan dilakukan. d. Memberikan petunjuk dalam hal teknis penulisan, format penyusunan proposal dan laporan KTI. e. Memberi petunjuk tentang pengolahan data hasil penelitian sesuai dengan metode yang ditetapkan. f. Menandatangani pengesahan KTI. g. Berfungsi sebagai sekretaris tim penguji. 3. Tugas dan kewajiban mahasiswa a.
Secara aktif mempersiapkan rencana kegiatan penyelesaian KTI.
b.
Mengisi data diri lengkap pada kartu KTI.
c.
Menepati jadwal pertemuan KTI yang telah disepakati bersama.
d.
Mengikuti petunjuk Pembimbing I dan II.
e.
Diharapkan dapat menyelesaikan KTI sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
f.
Wajib mengikuti ujian proposal (sifat terbuka) jika lulus dapat melakukan penelitian dan melaporkan hasil penelitian pada ujian laporan KTI (ujian tertutup).
5
BAB III PETUNJUK KHUSUS
Format Penulisan Proposal KTI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR MOTTO ( JIKA DIPERLUKAN) PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTI SARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan MasaIah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka B. Kerangka Pikir C. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
5
6
B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subyek dan Objek Penelitian D. Populasi dan Sampel E. Teknik Sampling F. Sumber Data G. Definisi Operasional H. Instrumen Penelitian 1. Alat 2. Bahan I. Alur penelitian 1. Bagan 2. Cara Kerja DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Berikut merupakan keterangan masing-masing substansi: JUDUL Mencerminkan isi penelitian yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian. Tidak lebih dari 20 kata. Ditulis dengan huruf kapital, kecuali untuk penulisan spesies, rumus senyawa kimia, atau penulisan yang telah memiliki aturan tertentu. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi: A. Latar Belakang Masalah Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan: 1.
Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari
7
masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis. 2.
Argumentasi
tentang
pemilihan
topik
penelitian
(menunjukkan
permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada). 3.
Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasalahkan).
4.
Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.
5.
Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaIah, isu/tema sentral atau fokus penelitian.
B. Rumusan MasaIah Rumusan Masalah dapat diartikan : 1. Sebagai suatu hal atau kejadian yang menimbulkan pertanyaan dalam pemikiran untuk mengetahui keadaan atau kedudukan serta hal yang menimbulkan pertanyaan atau keragu-raguan. 2. Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (das-solen) dan apa yang terjadi/kenyataan (das-sein), kesulitan atau kesenjangan merupakan suatu keadaan atau kondisi yang akan dirumuskan masalahnya. Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan: a. Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti. b. Masalah dapat diukur dan diteliti. c. Relevan dengan waktu. d. Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis. e. Berorientasi pada teori. f. Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah penelitian. C. Tujuan Penelitian Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan, penelitian tidak boleh menyimpang dan rumusan dibuat spesifik sesuai dengan masalah penelitian yang sudah ditetapkan. D. Manfaat Penelitian Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari: 1.
Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis apa yang
8
dapat dicapai dari masalah yang diteliti. 2.
Aspek praktis (kegunaan atau manfaat) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara kritis tentang hasil tinjauan kepustakaan terkait dengan masalah yang akan diteIiti untuk kemudian menggunakan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang: A. Tinjauan Pustaka (difokuskan pada penelitian sebelumnya) Sebelum menyusun usulan penelitian, penulis tentunya telah mencari, kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis, terdiri: 1. Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu? 2. Di mana penelitian itu dilakukan? 3. Apa unit dan bidang studinya? 4. Bagaimana pendekatan dan cara analisa yang dilakukan? 5. Bagaimana kesimpulannya? 6. Apa kritikan atau saran terhadap penelitian itu? B. Kerangka Pikir Merupakan rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan pada teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis-hipotesis yang akan diuji secara empiris (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran). Pada kerangka pikir dibuat hubungan antar variabel-variabel penelitian. Kerangka pikir bukan merupakan cara kerja atau alur penelitian. C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban teoritis atas masalah penelitian atau berupa pernyataan sementara atau jawaban teoritis atas masalah penelitian. Hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri sebagai
9
berikut: 1. Dinyatakan dalam kalimat kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana. 2. Menyatakan hubungan satu variabel terkait dengan satu variabel bebas atau lebih. 3. Sederhana dan terbatas untuk menghindari kesalahpahaman penelitian. 4. Menerangkan fakta yang dapat dikaitkan dengan kemampuan teknologi serta keterampilan peneliti untuk menguji. 5. Berdasarkan teori, pengalaman serta sumber ilmiah yang kuat. 6. Rumusan harus jelas dan menggambarkan variabel yang diukur. 7. Hipotesa harus telah dikemukakan sebelum penelitian dimulai, sebelum data terkumpul. Manfaat hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Sebagai panduan dalam pengujian data serta fakta dan antar fakta. b. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. A. Jenis Penelitian Mengemukakan penggolongan penelitian yang akan dilakukan, misalnya deskriptif atau analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Menjelaskan tentang tempat dan waktu dilakukannya penelitian. Waktu yang dimaksud dalam penulisan KTI ini adalah saat mulai penyusunan proposal sampai pengumpulan KTI sesuai jadwal yang telah ditetapkan. C. Subjek dan Objek Penelitian Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang subjek penelitian (misalnya: karakteristik responden, perusahaan yang akan diteliti, bahan penelitian) dan objek penelitian, yaitu variabel yang akan diteliti.
10
D. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari populasi atau sebagian unsur dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi sehingga dapat dijadikan objek penelitian. E. Teknik Sampling Mengutarakan memudahkan
teknik untuk
pengambilan
sampel
merepresentatifkan
secara
hasil
jelas,
penelitian
sehingga
(stratifikasi,
randomisasi, kerangka sampel, unit sampel). F. Sumber Data Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden (objek penelitian). Data primer dapat diperoleh melalui kuesioner, observasi, test. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data sekunder diperoleh melalui study kepustakaan. Setelah data yang hendak dicari dikemukakan, kemudian sebutkan sumber datanya yaitu darimana data tersebut diperoleh (data primer atau data sekunder). Siapa yang menjadi respondennya hendaknya dijelaskan. Identifikasi responden perlu dibuat terlebih dahulu, demikian juga identifikasi populasi dan sampelnya. Jika menggunakan data sekunder, harus disebutkan data sekunder apa dan darimana diperoleh. G. Definisi Operasional Identifikasi variabel-variabel penelitian telah tersurat di dalam kerangka pikir, termasuk klasifikasi variabel penelitian ke dalam variabel terikat/bebas/tetap. Variabel sebaiknya dibatasi dengan memberikan pengertian yang singkat dan jelas. Apabila terdapat variabel kualitatif dikemukakan dengan jelas indikator-indikator yang akan dipakai untuk mengukurnya, dengan demikian pula dengan teknik pengukuran variabel bagi variabel-variabel kuantitatifnya
DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka ialah daftar yang terperinci dan sistematis pada karya tulis ilmiah
11
yang oleh penulis digunakan dalam menulis studi kasusnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Daftar pustaka bisa beragam, contoh buku teks, jurnal, majalah, hasil penelitian, makalah, surat kabar, dsb. Cara penulisan dapat dilihat di Lampiran tentang Penulisan Acuan.
LAMPIRAN Lampiran digunakan apabila ada bahan – bahan yang bersifat suplementer (melengkapi) atau eksplanatoris (menjelaskan) yang tidak perlu dimasukkan di dalam teks. Bahan yang dimasukkan ke dalam lampiran beragam, misalnya: instrumen penelitian/kuesioner (daftar pertanyaan), daftar angket, surat keputusan, izin belajar, surat keterangan, perhitungan statistik, peta lokasi dll.
12
BAB IV FORMAT PENULISAN KTI
Subtansi penulisan KTI terdiri atas: HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR MOTTO ( JIKA DIPERLUKAN) PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan MasaIah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka B. Kerangka Pikir C. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subyek dan Objek Penelitian
12
13
D. Populasi dan Sampel E. Teknik Sampling F. Sumber Data G. Definisi Operasional H. Instrumen Penelitian 1. Alat 2. Bahan I. Alur penelitian 1. Bagan 2. Cara kerja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Hasil Penelitian 2. Analisa Data dan Statistik B. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Berikut merupakan keterangan masing-masing substansi: A. JUDUL Mencerminkan isi penelitian yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian. Tidak lebih dari 20 kata. Ditulis dengan huruf kapital, kecuali untuk penulisan spesies, rumus senyawa kimia, atau penulisan yang telah memiliki aturan tertentu. B. HALAMAN PERSETUJUAN Tanda persetujuan Pembimbing I dan II yang menyatakan bahwa KTI layak diujikan.
14
C. HALAMAN PENGESAHAN Tanda persetujuan Penguji I, II, dan III yang menyatakan bahwa KTI telah dipertahankan dalam ujian. D. LEMBAR PERNYATAAN Lembaran ini berisi penyataan tentang: 1. KTI yang diajukan asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik di AAK Nasional maupun perguruan tinggi lainnya. 2. KTI berisi rumusan dan gagasan dari penelitian penulis sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. 3. Dalam KTI tidak terdapat karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain atau penulis sendiri kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang atau dicantumkan dalam daftar pustaka. E. KATA PENGANTAR Mengemukakan intisari permasalahan penelitian, temuan penelitian, kesulitan sewaktu melakukan penelitian dan hal-hal yang memperlancar pelaksanaan penelitian serta penulisan KTI, termasuk di dalamnya juga menyatakan ungkapan rasa terima kasih kepada berbagai pihak atas terlaksananya penelitian dan penulisan. F. MOTTO ( jika diperlukan ) G. HALAMAN PERSEMBAHAN Penulis diberi keleluasaan untuk mencurahkan hati nurani dengan bahasa tulisan yang tertuang dalam KTI (maksimal satu halaman). Uraian dalam halaman persembahan ini, harus disetujui oleh pembimbing. Meletakkan tulisan dalam halaman persembahan bebas (di kanan, kiri, tengah, atau bawah). Jenis huruf yang dipakai bebas sesuai kreatifitas penulis. H. DAFTAR ISI Susunan isi KTI sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan KTI. Di dalam daftar isi tertera urutan bab dan sub bab disertai dengan nomor halamannya.
15
I.
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAN DAFTAR LAMPIRAN Susunan tabel, gambar, lambang, singkatan dan lainnya secara sistematis yang terdapat dalam KTI. Keterangan substansi BAB I s.d BAB III telah dijabarkan dalam pembuatan usulan penelitian atau proposal.
J.
INTISARI / ABSTRACT Mencerminkan seluruh isi KTI dengan mengungkapkan intisari uraian tentang masalah penelitian, pendekatan yang digunakan atau kerangka pemikiran, metode penelitian, temuan penelitian, dan simpulan yang dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu Bahasa Indonesia (INTISARI) dan Bahasa Inggris (ABSTRACT) masing-masing antara 200 sampai 500 kata diketik satu spasi. Terdiri dari 4 paragraf : Paragraf 1. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian. Paragraf 2. Metode Penelitian. Paragraf 3. Hasil Penelitian. Paragraf 4. Simpulan.
K. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Menggambarkan ciri-ciri lokasi penelitian termasuk populasinya, yang merupakan lingkungan fisik dan karakteristik dari objek yang diteliti serta memaparkan dan menganalisis data secara statistik, dengan mencakup uraian sebagaimana di bawah ini. 1. Hasil a.
Mengumpulkan, melakukan klasifikasi, dan tabulasi data penelitian.
b.
Menganalisis hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan yang telah ditentukan.
2. Pembahasan Membahas hasil pengujian hipotesis dan mengungkapkan temuan yang mengacu pada tujuan penelitian dikaitkan dengan teori/konsep yang relevan dengan penelitian. L. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan KTI berupa simpulan dan saran.
16
1. Simpulan Menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. 2. Saran Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait. M. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka ialah daftar yang terperinci dan sistematis pada karya tulis ilmiah yang oleh penulis digunakan dalam menulis studi kasusnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Daftar pustaka bisa beragam, contoh buku teks, jurnal, majalah, hasil penelitian, makalah, surat kabar, dsb. Cara penulisan dapat dilihat di Lampiran tentang Penulisan Acuan. N. LAMPIRAN Lampiran digunakan apabila ada bahan – bahan yang bersifat suplementer (melengkapi) atau eksplanatoris (menjelaskan) yang tidak perlu dimasukkan di dalam teks. Bahan yang dimasukkan ke dalam lampiran beragam, misalnya instrumen penelitian/kuesioner (daftar pertanyaan), daftar angket, surat keputusan, izin penelitian, surat keterangan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, perhitungan statistik, peta lokasi dan lain-lain jika diperlukan.
17
BAB V PEDOMAN TEKNIS PENULISAN LAPORAN KTI A. Tajuk 1. Tiap tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital Times New Roman, ukuran 12 dan tebal (bold) serta ditempatkan di tengah. 2. Yang dimaksud tajuk, adalah: HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR MOTTO ( JIKA DIPERLUKAN) PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB Ill METODE PENELlTIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN B. Bahan yang Digunakan 1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21 × 29,7cm) tidak boleh bolak balik. 2. Naskah asli KTI dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy pada kertas
17
18
HVS berukuran dan berat yang sama. 3. Semua kalimat ditulis menggunakan tata bahasa baku. Penggunaan kata ganti orang dihindari (digunakan kalimat pasif) dan sedapat mungkin menggunakan istilah Indonesia. Apabila, karena sesuatu hal, terpaksa harus menggunakan istilah asing atau istilah daerah, istilah itu harus ditulis miring dan digaris-bawahi secara konsisten. 4. Beberapa ketentuan tata tulis berikut perlu diperhatikan dalam penulisan KTI: a.
Kata hubung, misalnya “maka”, “sehingga”, dan “sedangkan” tidak boleh digunakan sebagai awal suatu kalimat.
b.
Perlu diperhatikan bahwa penulisan “ke” dan “di” sebagai awalan, harus dibedakan dengan penulisan “ke” dan “di” sebagai kata depan.
c.
Pemenggalan kata harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang benar.
d.
Bilangan yang mengawali suatu kalimat harus dieja, misalnya : Sepuluh ekor tikus.
e.
Simbol atau rumus tidak boleh berada di awal kalimat.
f.
Tanda baca dan penulisan anak kalimat mengikuti EYD
C. Pengetikan Naskah 1. Pengetikan naskah KTI dilakukan dengan komputer, pengaturan halaman sebagai berikut : a.
Batas (marjin) atas
: 4 cm dari tepi kertas
b.
Batas (marjin) kiri
: 4 cm dari tepi kertas
c.
Batas (marjin) bawah
: 3 cm dari tepi kertas
d.
Batas (marjin) kanan
: 3 cm dari tepi kertas
2. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolakbalik. 3. Pengisian ruangan Ruangan yang terdapat pada halaman naskah sedapat mungkin diisi penuh. Pengetikan dimulai dari batas tepi kiri kecuali alinea baru, persamaan, daftar, gambar, judul, atau hal-hal yang khusus.
19
4. Alinea baru Alinea baru dimulai pada ketikan ke-7 dari batas tepi kiri ketikan. 5. Jenis dan ukuran huruf Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman. Ketentuan huruf pada halaman sampul (lampiran): a. Ukuran font 14pt dan tebal untuk judul. b. Ukuran font 12pt dan tebal untuk nama penulis pada judul. c. Ukuran font 14pt dan tebal untuk nama lembaga pada judul. D. Penggunaan Huruf Kapital 1. Judul Penelitian Semua ditulis menggunakan huruf besar, kecuali lambang tertentu misal CuSO4. Pengetikan ditengah halaman dengan huruf tebal dan bila lebih dari 2 baris disusun terbentuk kerucut terbalik dengan spasi tunggal. 2. Judul Bab Ditulis dengan huruf besar dan tebal tanpa diakhiri tanda titik. 3. Judul Sub Bab Huruf pertama dari setiap kata dituliskan dengan huruf besar dan dicetak tebal. Penggunaan huruf pertama dengan huruf kecil khususnya digunakan pada kata sandang pada kata depan (di, ke, dari, pada), kata sambung (dengan, dan, untuk, sehingga, maka), serta kata sandang (yang). Penomoran dituliskan dari margin kiri tanpa diakhiri tanda titik. 4. Judul Sub Sub Bab Penggunaan huruf besar dilakukan pada huruf pertama dari judul sub sub bab, tidak dicetak tebal, dan tidak diakhiri dengan tanda titik. Penomoran dituliskan dari batas kiri halaman. 5. Judul Tabel Huruf pertama dari judul tabel dituliskan dengan huruf besar. Huruf pada judul tabel dicetak tebal diletakkan di atas tabel ditulis pada tengah halaman. .
20
6. Judul gambar/ grafik. Huruf pertama dari judul tabel dituliskan dengan huruf besar. Huruf pada judul gambar dicetak tebal diletakkan dibawah gambar / grafik dituliskan ditengah halaman. 7. Teks / kalimat asing Istilah asing harus dituliakan dengan huruf miring. E. Penomoran Sistem penomoran yang dipergunakan, yaitu : 1. Nomor bab
: Angka Romawi (I,II, III, ...)
2. Nomor sub bab
: Huruf besar / kapital (A, B, C, ...)
3. Nomor sub sub bab
: Angka Arab (1., 2., 3., ...)
4. Nomor sub sub sub bab
: Huruf kecil diletakkan di awal judul dan diakhiri tanda titik (a., b., c., ....)
5. Penomoran selanjutnya dengan menggunakan tanda kurung tanpa diakhiri tanda titik 1), 2), 3),................ a), b), c), ...................... (1), (2), (3), ........................... (a), (b), (c), ..................... 6. Nomor tabel
: diberi nomor Arab diawal penulisan judul tabel, penomoran tabel diurutkan dari bab I dan seterusnya.
7. Nomor grafik / gambar
: diberi nomor Arab diawal penulisan judul grafik / gambar , penomoran gambar / grafik diurutkan dari bab I dan seterusnya.
F. Sitasi Pustaka Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. 2. Pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk (untuk penulisan dalam negeri). atau et al.(penulisan untuk luar negeri) 3. Jika artikel ditulis oleh dua orang, nama belakang kedua penulis harus dicantumkan.
21
Contoh : a. Penulis tunggal : - Ross (1984) menyatakan …… - Menurut Ross (1984) ….. - Himpunan A subset nRkompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997). b. Penulis dua orang : - Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa …… c. Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan Balachandra, 1995) . d. Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja : Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa .... - Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa .... e. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli: Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ..... Penulisan sitasi lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran. G. Penyajian Tabel 1. Judul tabel ditulis secara singkat tetapi jelas, dan ditempatkan di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan tebal. 2. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Keterangan tabel ditulis dengan huruf tebal 3. Apabila judul tabel lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi. 4. Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Jarak suatu angka dengan angka di bawah atau angka diatasnya boleh satu atau dua spasi. Yang penting adalah agar tabel mudah dibaca. Penomoran tabel dengan huruf arab. 5. Untuk memudahkan pencarian, penomoran tabel diurutkan berdasarkan dari bab I.
22
6. Pada tabel data sekunder yang berasal dari satu sumber dicantumkan nama penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan ditulis di bawah tabel tersebut. 7. Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan data dari satu sumber diberi superskrip, dan superskrip tersebut dijelaskan pada catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada satu kolom khusus pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan superskrip. 8. Pada prinsipnya Tabel tidak boleh dipenggal. Apabila tabel berukuran cukup besar maka ukuran huruf dapat diperkecil tetapi harus tetap mudah terbaca. Apabila tabel terpaksa dipenggal, maka pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata (lanjutan) tanpa judul. Apabila tabel harus dibuat dalam bentuk memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri. 9. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran. 10. Jika tabel dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul. Perkecualian untuk tabel yang memodifikasi beberapa data yang berasal dari berbagai sumber, maka sitasi ditunjukkan dengan simbol pada data dan di bagian bawah tabel dituliskan referensi yang dimaksudkan. Tabel 2. Kadar gula darah Nama pasien Kadar glukosa (mg/l)
Nomor 1
Ibu Painem
70
2
Bapak Paijo
120
H. Penyajian Gambar Gambar dalam skripsi meliputi : bagan, grafik, peta, foto, dan diagram kerja. Penyajian gambar dalam penyusunan naskah skripsi mengikuti ketentuan berikut. 1. Judul gambar diletakkan di bawah gambar, tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan huruf tebal.
23
2. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila Judul gambar lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi. 3. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain. 4. Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri. Untuk gambar yang terdiri dari beberapa bagian harus digunakan keterangan urutan menggunakan (a), (b), dan seterusnya, dengan keterangan yang tercakup pada bagian judul gambar. 5. Seluruh gambar harus diatur pada satu halaman yang sama. 6. Gambar berwarna hendaknya dapat dicetak warna atau diatur dengan pewarnaan yang kontras. 7. Jika gambar dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul gambar. 8. Gambar yang dikutip dari internet, hendaknya diperhatikan resolusi dan ketajaman gambar. 9. Gambar yang berasal dari hasil scanning harap diperhatikan tingkat resolusi dan ketajaman gambar. Jika diperlukan hasil scan dapat dilengkapi dengan teks tertentu.
Gambar 2. Skema pemodelan kualitas udara (Mc Rae pada Juda,K dan Rezler, 1989) I.
Spasi (Jarak Antar Baris) 1. Jarak antar baris adalah dua spasi, kecuali dalam intisari, kutipan langsung,
24
judul tabel, judul gambar, daftar pustaka diketik dengan satu spasi. Rumus diketik dengan jarak spasi sesuai dengan kebutuhan. 2. Judul tabel, keterangan gambar, daftar pustaka, dan kutipan sesuai aslinya yang melebihi tiga baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). 3. Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik koma diketik satu ketukan setelah tanda-tanda tersebut. 4. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul bab, judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah. 5. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB 1) dengan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi. 6. Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi. 7. Jarak antara tajuk sub bab (judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi. 8. Kalimat pertama pada alenia pertama dalam setiap bab ditulis tidak menjorok ke dalam (indent). Sedangkan alenia kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke dalam (ke kanan). 9. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi. 10. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi. 11. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru. J.
Intisari dan Abstract 1. Intisari : Bagian ini memuat uraian singkat (200 sampai 500 kata) tetapi padat dan jelas serta memberikan gambaran menyeluruh tentang isi KTI. Intisari KTI memuat tentang apa yang dikerjakan dan hasil penting yang diperoleh dalam penelitian. Contoh intisari disajikan pada Lampiran. 2. Abstract : Bagian ini ditulis dalam bahasa Inggris sebagai terjemahan dari Intisari. Intisari terdiri dari 4 paragraf :
25
Paragraf 1 :Latar Belakang dan Tujuan Paragraf 2 : Metode Penelitian Paragraf 3 : Hasil Penelitian Paragraf 4 : Simpulan 3. Pengetikan Intisari dan Abstract 4. Penulisan Abstract dan Abstrak ditulis dengan urutan: a. Tulisan INTISARI atau ABSTRACT (ukuran huruf 12pt, kapital, tebal, tengah (center)) b. Judul KTI (ukuran huruf 12pt, kapital, tebal, tengah (center)) K. Penomoran Halaman 1. Halaman Bagian Awal Penomoran pada bagian awal KTI, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst). 2. Halaman Bagian lnti a. Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1, 2, dst.) dan diletakkan pada batas (marjin) kanan dengan jarak 1,5 cm dari batas atas kertas serta angka terakhir nomor haIaman lurus dengan batas (marjin) kanan teks. b. Khususnya pada penomoran pada halaman BAB (misalnya halaman BAB I, BAB II, dst) diletakkan di bawah, tengah, dengan jarak batas 1,5 cm dari batas bawah kertas. 3. Halaman Bagian Akhir Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dan pias (marjin) bawah teks. L.
Penulisan Angka 1. Kecuali ditentukan lain, penulisan angka menggunakan angka Arab. Angka digunakan untuk menyatakan besaran tertentu dari ukuran variabel
26
(panjang, massa, suhu); nomor halaman, tanggal, waktu bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lainIainnya. 2. Tanda desimal dinyatakan dengan koma (contoh: dua setengah = 2,50). 3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya enam orang), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah mangga). 4. Besaran bilangan tak tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara umum ditulis dengan kata-kata (contoh: sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter). 5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka tersebut misalnya: 1.600.000 menjadi 1,6 juta atau tambahan katakata lainnya seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran. 6. Ribuan atau kelipatannya ditulis sebagai berikut: 1.000; 100.000 dan seterusnya, yaitu dengan melowongkan satu ketukan sebagai tanda ribuan. 7. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat memerlukan bilangan atau angka tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata, atau ubahlah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat. M. Cetak Miring 1. Huruf yang dipakai untuk cetak miring (italic) sama besar dengan huruf untuk naskah. 2. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama majalah ilmiah. Lihat contoh daftar pustaka. 3. Pada umumnya cetak miring digunakan pada kata atau istilah untuk memberi penekanan khusus, menarik perhatian. Dalam hal ini, maka cetak miring pada suatu istilah hanya dipakai pada waktu istilah itu muncul untuk pertama kali dalam naskah. Perlu ditambahkan, bahwa penggunaan cetak miring seperti ini jangan terlalu sering dipakai sebab akan menghilangkan arti penekanan khusus tadi. Istilah atau bahasa asing dalam
27
teks, dituliskan dengan cetak miring.
28
Lampiran 1. Contoh Lay-out pengetikan halaman naskah KTI 1,5 cm Tepi kertas atas
4 cm Nomor halaman di kanan atas
4 cm
3 cm
Tepi kertas kiri
Tepi kertas kanan
Tepi kertas bawah
3 cm
Nomor halaman ditengah 1,5 cm
Bahan : Kertas HVS warna putih 80 gram, ukuran A4 (21 x 29, 7 cm )
29
Lampiran 2 Sampul Depan 3 spasi
PEMERIKSAAN PEWARNA METANIL YELLOW PADA MANISAN BUAH MANGGA (Times New Roman 14 pt, Bold, 1 spasi) 3 spasi
( ukuran logo 5 x 5cm ) 3 spasi
Times New Roman, 14pt, bold
KARYA TULIS ILMIAH 2 spasi OLEH AGNES MAONIKAH NIM. 03012
Times new roman 12pt,bold
2 spasi AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2012 ( Times New Roman, 14 pt, bold ) 3 spasi
30
Lampiran 3 Halaman Judul 3 spasi
PEMERIKSAAN PEWARNA METANIL YELLOW PADA MANISAN BUAH MANGGA (Times New Roman 14 pt, Bold, 1 spasi) 3 spasi
( ukuran logo 5 x 5cm ) 3 spasi
Times New Roman, 14pt, bold
KARYA TULIS ILMIAH DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KESEHATAN ANALIS KESEHATAN ( Times New Roman, 12 pt, bold )
2 spasi OLEH AGNES MAONIKAH NIM. 03012
Times new roman 12pt,bold
2 spasi AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2012 ( Times New Roman, 14 pt, bold ) 3 spasi
31
Lampiran 4 Halaman Pernyataan Keaslian KTI 3 spasi
PERNYATAAN KEASLIAN KTI (Times New Roman, 16 pt, bold) 3 spasi Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah, dengan judul : 3 spasi
PEMERIKSAAN PEWARNA METANIL YELLOW PADA MANISAN BUAH MANGGA 3 spasi Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III kesehatan ( Analis Kesehatan ) AAK Nasional Surakarta, sejauh saya ketahui bukan merupakan tiruan ataupun duplikasi dari Karya Tulis Ilmiah yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar dilingkungan AAK Nasional maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila terdapat bukti tiruan atau duplikasi pada KTI, maka penulis bersedia untuk menerima pencabutan gelar akademik yang telah diperoleh. (Isi teks : Times New Roman, 12 pt, 1,5 spasi) Surakarta, 20 Mei 2012 Materai Rp. 6000,00 Agnes Maonikah 03012
32
Lampiran 5 Halaman Persetujuan ( proposal KTI ) 3 spasi KARYA TULIS ILMIAH 2 spasi
PEMERIKSAAN PEWARNA METANIL YELLOW PADA MANISAN BUAH MANGGA 2 spasi Disusun oleh : AGNES MAONIKAH NIM. 03012 2 spasi Telah disetujui untuk diajukan pada ujian Karya Tulis Ilmiah
Pembimbing I
dr. Ahmad Badawi
Pembimbing II
dr. Haunang Tidaksyah
33
Lampiran 6 Halaman Pengesahan ( Laporan KTI ) 3 spasi KARYA TULIS ILMIAH 2 spasi
PEMERIKSAAN PEWARNA METANIL YELLOW PADA MANISAN BUAH MANGGA 2 spasi Disusun oleh : AGNES MAONIKAH NIM. 03012 2 spasi Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan telah dinyatakan memenuhi syarat/sah 2 spasi Pada tanggal : 25 Desember 2012 2 spasi Susunan Tim Penguji
dr. Melky Slow
dr. Ahmad Badawi
dr. Haunang Tidaksyah
Mengetahui, Direktur Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta
Didik Wahyudi, S.Si. M.Si
34
Lampiran 7 Penulisan Intisari INTISARI Sri Suciani. NIM 033066. Kadar Timbal Dalam Darah Polisi Lalu Lintas Dan Hubungannya Dengan Kadar Hemoglobin (Studi Pada Polisi Lalu Lintas yang Bertugas di Jalan Raya Kota Semarang). 2012 Timbal merupakan racun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan bersifat akumulatif. Efek pertama keracunan timbal kronis adalah gangguan pada biosintesis hem. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil kadar timbal dalam darah polisi lalu lintas dan hubungannya dengan kadar hemoglobin. Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional, dengan subyek 90 polisi lalu lintas yang bertugas di jalan raya kota Semarang. Data dikumpulkan dengan wawancara , kadar timbal darah diperiksa dengan FAAS (Flame Emission Atomic Absorption Spectrophotometer), kadar hemoglobin diperiksa dengan metode cyanmethemoglobin. Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6,7% responden mempunyai kadar timbal melebihi nilai normal (>25 g/dL) dengan rerata kadar timbal dalam darah polisi lalu lintas 13,03 ± 6,24 g/dL yang masih termasuk dalam kategori normal. Rerata kadar hemoglobin darah adalah 15,40 ± 1,03 g/dL dan angka kejadian anemia pada polisi lalu lintas adalah 1,1%. Tidak ada hubungan antara lama kerja, dan kebiasaan merokok dengan kadar timbal dalam darah (p > 0,05) tetapi ada kecenderungan bahwa semakin lama bekerja, makin tinggi kadar timbal darah. Tidak ada hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin (p > 0,05). Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi kadar timbal dalam darah, semakin rendah kadar hemoglobin darah. Tidak ada hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin pada polisi lalulintas di kota Semarang. Kata kunci : kadar timbal dalam darah, kadar hemoglobin, lama kerja dan kebiasaan merokok, polisi lalu lintas
35
Lampiran 8 Penulisan Abstract ABSTRACT Sri Suciani. NIM 033066. The Blood Lead Level Of Traffic Police And Its Correlation To The Hemoglobin Level (Study on Traffic Police in Semarang) Lead is one of poisonous substances that can affect human’s health. This health effect is accumulative. The first effect of chronic lead poisoning is heme biosynthetic disorder. The aim of the research is to investigate the blood lead profile of traffic police and its relation to the hemoglobin level. This observational research with a cross sectional approach included 90 traffic polices who had duty at the streets throughout Semarang. Data collection was conducted by interview, the blood lead level was analyzed by FAAS (Flame Emission Atomic Absorption Spectrophotometer) and the hemoglobin level was analyzed by cyanmethemoglobin method. Hypothesis testing was conducted by Rank Spearman correlation tests. The results showed that 6.7% subjects had higher than normal blood lead level (>25 g/dL). The mean blood lead level of the subjects was 13,03 ± 6,24 g/dL, which was categorized as normal. The mean hemoglobin level was 15,40 ± 1,03 g/dL. Only 1.1% of the subjects suffered from anemia. There was no correlation between the work span, smoking habit and the blood lead level (p >0,05). However, there was a trend, which showed that the longer the work span, the higher the blood lead level. There was no correlation between the blood lead level and the hemoglobin level (p >0,05). There was a trend, which showed that the higher blood lead level, the lower the hemoglobin level. There is no correlation between the blood lead level and the hemoglobin level on traffic police in Semarang. Keyword : Blood lead level, hemoglobin level, the length of work, smoking habit, traffic police.
36
Lampiran 9 Penulisan Daftar Isi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR MOTTO PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pencemaran Udara a. Pengertian Pencemaran Udara b. Penyebab Pencemaran Udara c. Komponen Pencemar Udara 2. Karbon monoksida (CO) a. Definisi b. Sifat Fisika dan Kimia c. Sumber Karbon monoksida (CO) d. Dampak Karbon monoksida bagi Kesehatan e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toksisitas Polutan 3. Sel Darah Merah (Eritrosit) a. Definisi b. Komponen Sel Darah Merah c. Produksi Sel Darah Merah d. Fungsi Sel Darah Merah e. Pemeriksaan Jumlah Sel Darah Merah f. Nilai Normal Eritrosit di dalam Darah g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Meningkatnya Jumlah Eritrosit h. Penghancuran Sel Darah Merah
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii 1 1 4 4 5 7 7 7 7 7 9 11 11 11 11 12 14 14 14 16 16 18 19 20 20 22
37
4. 5.
Tukang Becak Hubungan Lama Bekerja Sebagai Tukang Becak Dengan Jumlah Eritrosit B. Kerangka Pikir C. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitian D. Populasi dan Sampel E. Tehnik Sampling F. Sumber Data G. Definisi Operasional H. Instrument Penelitian I. Alur Penelitian J. Tehnik Analisa Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
23 23 26 27 28 28 28 28 29 29 29 30 31 32 36 39 39 47 51 51 51
38
Lampiran 10 Penulisan Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1
Skema Eritropoeisis
18
Gambar 2
Kerangka Pikir
26
Gambar 3
Alur Penelitian
32
Gambar 4
Distribusi frekuensi umur responden
41
Gambar 5
Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit dengan Umur Responden
42
Gambar 6
Distribusi frekuensi menurut Lama Bekerja dalam Sehari
42
Gambar 7
Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit dengan Lama Bekerja dalam Sehari
43
Gambar 8
Distribusi Frekuensi menurut Lama Bekerja
44
Gambar 9
Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit dengan Lama Bekerja
Gambar 10 Distribusi Frekuensi menurut Jumlah Eritrosit
44 45
39
Lampiran 11 Penulisan Daftar Tabel DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1
Kepadatan Lalu Lintas Jalan Arteri Sekunder dan Kolektor Primer Tahun 1993 dan 2001 di Kota Surakarta
8
Tabel 2
Sumber Pencemar Udara di AS tahun 1968
10
Tabel 3
Perkiraan Prosentase Komponen Pencemar Udara Dari Sumber Pencemar Transportasi di Indonesia
10
Tabel 4
Sumber Pencemaran gas CO
12
Tabel 5
Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit
39
Tabel 6
Distribusi Frekuensi menurut Umur Responden
41
Tabel 7
Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit dengan Umur Responden
Tabel 8
Distribusi Frekuensi menurut Lama Bekerja Responden dalam Sehari
Tabel 9
41
42
Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit dengan Lama Bekerja dalam Sehari
Tabel 10 Distribusi Frekuensi menurut Lama Bekerja Responden
43 43
Tabel 11 Tabulasi Silang Hasil Pemeriksaan Jumlah Eritrosit Dengan Lama Bekerja
44
Tabel 12 Distribusi Frekuensi menurut Jumlah Eritrosit
45
Tabel 13 Hubungan Lama Bekerja dengan Jumlah Eritrosit
45
40
Lampiran 12 Penulisan Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Hasil pemeriksaan Jumlah Eritrosit Lampiran 4 Daftar Induk Berdasarkan Data Kuisioner Lampiran 5 Pengolahan Data dengan SPSS Lampiran 6 Gambar-gambar
41