11
BAB II PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR SISWA
A. Perpustakaan Sekolah 1. Konsep dan Pengertian Perpustakaan Istilah perpustakaan
pada dasarnya bukan sesuatu yang asing sebab
hampir di sebagian lingkungan masyarakat kita mempunyai perpustakaan. Ada perpustakaan sekolah ada juga perpustakaan pemerintah daerah biasanya bersatu dengan kantor arsip, perpustakaan masyarakat dan perpustakaan pribadi. Secara umum perpustakaan erat hubungannya dengan kumpulan buku-buku tetapi berbeda dengan toko buku. Ada beberapa pengertian tentang perpustakaan antara lain menurut Poerwadarminta (2006 : 927) “ bahwa perpustakaan adalah kumpulan buku-buku (bacaan)”. Dan menurut Sulistiyo dan Basuki (2001 : 12) “ perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual”. Lain lagi dengan pengertian perpustakaan menurut Sutarno (2006 :12) “perpustakaan merupakan suatu ruangan bagian dari gedung /bangunan atau gedung tersendiri yang berisi bukuk-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dipergunakan sewaktu-waktu dan diperlukan oleh pembaca” Selain itu pengertian
perpustakaan menurut Syaiful Bahri Djamarah
( 2002 :82) “perpustakaan adalah wadah berhimpunnya sejumlah literatur (buku)
12
yang diperuntukan bagi mereka yang kehausan ilmu”. Dan menurut Wiji Winarno (2007 : 11) “perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang subtansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layanannya selain buku didalamnya juga terdapat bahan cetakan lainnya seperti majalah, laporan, pamplet, manuskrif, naskah musik, media audio, media visual, reperensi, dll Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah tempat yang dipergunakan untuk menyimpan buku-buku atau referensi lainnya yang disimpan menurut tata susunan tertentu yang dipergunakan oleh pembaca. Menurut data dari Dinas Pendidikan (2008/2009) bahwa hampir 99 % sekolah-sekolah dari tingkat SD/MI sampai SMA/MA sudah memiliki perpustakaan
sekolah
dengan
koleksi
buku-bukunya
hampir
lengkap.
Perpustakaan sekolah besar sekali manfaatnya dan menunjang terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah baik itu untuk para siswa maupun para pendidiknya. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dan esensial dari sekolah yang dapat membantu para siswa dan para pendidik dalam melaksanakan proses belajar-mengajar baik secara individual maupun kelompok dengan cara menyediakan bahan/koleksi buku-buku, koran, majalah, dan media lainnya yang dapat memberikan daya guna dan kemanfaatnya bagi siswa dan para pendidiknya. Berikut ini ada beberapa pengertian tentang perpustakaan sekolah antara lain menurut Wiona Mulyana, dkk (1993 : 1) “perpustakaan sekolah adalah
13
wahana yang dapat mengembangkan nilai-nilai demokratis, ekonomis, kooperatif dan disiplin pribadi serta nilai-nilai sikap yang dipandang terpuji dalam pergaulan siswa”.
Berbeda dengan pendapat tentang pengertian perpustakaan sekolah
menurut Suryana
(1982) ”perpustakaan sekolah adalah sebuah ruangan atau
gedung yang berisi buku-buku dan bahan lainnya, yang disusun secara teratur dan sistematis
yang berada di sekolah, disusun secara teratur dan sistematis
maksudnya adalah disusun menurut sesuatu sistem tertentu untuk memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukan dengan cepat, tepat dan mudah”. Dari dua pendapat tentang pengertian perpustakaan sekolah diatas bahwa perpustakaan sekolah harus mampu melayani kebutuhan para siswa dan para pendidik serta dapat menunjang proses balajar mengajar disekolah.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang telah mendapatkan pengukuhan dan rekomendasi dari pemerintah dalam hal ini dinas terkait. Dengan seringnya perpustakaan digunakan sebagai sumber belajar dalam mencari bahan ilmu dan membaca maka setidaknya memiliki perubahan pengetahuan yang bagi dirinya (siswa) yang menguasai informasi, pengetahuan, wawasan, berprilaku arif dan bijaksana, berpandangan jauh ke depan sehingga dalam mengambil keputusan tepat. Para siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan hal ini karena berbagai informasi dan ilmu pengetahuan yang disajikan oleh guru dikelas
14
pada dasarnya dapat dikembangkan melalui membaca dan mengkaji buku di perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah memiliki fungsi dan peranannya antara lain : a. Perpustakaan sekolah sebagai suatu unit bagian dari sekolah b. Perpustakaan sekolah tempat pengumpul, penyimpan, pemelihara berbagai koleksi bahan pustaka yang diperlukan siswa dan pendidiknya. c. Bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dan cara tertentu d. Perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi bagi proses pembelajaran di sekolah.
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah didirikan semata-mata untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah sebagimana sesuai dengan tujuan didirikannya perpustakaan sekolah. Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran yang menciptakan siswa terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Wiji Suwarno (2007 :46) “ bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sarana terjadinya transformasi dan transfer ilmu pengetahuan terhadap siswa sebagai pemakainya dan hasilnya adalah terjadinya perubahan baik dalam kemampuan sikap maupun keterampilan”. Pendapat lainnya tujuan perpustakan
sekolah menurut Sutarno, ( 2006 :33-34) “tujuan perpustakaan
sekolah adalah sebagi berikut :
15
a. Sebagai tempat pengumpulan/menghimpun informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran. b. Sebagai tempat mengolah dan memproses semua bahan pustaka dengan metode atau system tertentu. c. Menjadi tempat menyimpan dan memelihara buku-buku pelajaran atau bahan lain yang menunjang proses pembelajaran. d. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, rekreasi serta kegiatan ilmiah lainnya yang dapat digunakan oleh siswa dan para pendidik di sekolah. e. Tempat Up to Date bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill). f. Merupakan agen perubahan kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa depan”.
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Konsep dan Pengertian Pembelajaran IPS Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dikemukakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu
mata
pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Di dalam KTSP ini mata pelajaran IPS adalah untuk mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dan isu-isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan
16
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang bertanggung jawab dan dapat menghadapi permasalahan-permasalahan sosial di kehidupan nanti. Menurut Kosasih Djahiri (1979 : 2) “merumuskan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan”. Pembelajaran IPS bersifat integrative karena materi yang diajarkan merupakan akumulasi sejumlah disiplin ilmu sosial. Pembelajaran IPS lebih menekankan
aspek pendidikan dibanding transper konsep karena melalui
pembelajaran IPS diharapkan siswa memahami sejumlah konsep dan melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya (Suarti, 2007:19). Selain itu pengertian IPS menurut pendapat Sapriya, dkk 2009 :6 ) “bahwa IPS sebagai suatu pengajaran yang membimbing para pemuda-pemudi kearah
menjadi warga negara yang cerdas, hidup
fungsional, efektif, produktif dan berguna bagi bangsa”.
IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Geografi, Sejarah dan Antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran Geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan wilayahwilayah, sedangkan Sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan
17
peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial, aktivita-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekpresi dan spritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu Ekonomi tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalam ruang lingkup lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten.
Dengan demikian Pendidikan IPS di sekolah dasar adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan pada tingkat menengah dan universitas, hanya karena pertimbangan tingkat kecerdasan, kematangan jiwa peserta didik, maka bahan pendidikannya disederhanakan, diseleksi, diadaptasi dan dimodifikasi untuk tujuan institusional Dikdaksmen (Sidiharjo, 1997). Pembelajaran IPS di SD merupakan salah satu progarm pengajaran yang dipersiapkan untuk masa yang akan datang dalam menghadapi tantangan globalisasi. Oleh karena itu IPS dirancang untuk mengembangkan , pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Ada pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran IPS di SD dalam mengembangkan program maupun metode pembelajaran antara lain :
18
a. Siswa sentris yaitu faktor siswa yang diutamakan dalam pembelajaran b. Kemasyarakatan sentris (community Oriented) yaitu masalah kehidupan nyata (riil) dan kemasyarakatan yang dijadikan sumber dan bahan pembelajaran. c. Ekosistem yaitu faktor baik fisik maupun budaya selalu dijadikan pertimbangan dalam pembelajaran IPS. d.
Bersifat meluas (komprehensif, broadfield, multimensional) dengan pola pengorganisasian
bahan yang terpadu (integrated) dan bersifat
korelasi
(bertautan dan berkesinambungan).
Adapun ruang lingkup pembelajaran IPS berdasarkan KTSP 2006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a. Manusia, tempat dan lingkungan b. Sistem sosial dan budaya c. Prilaku ekonomi dan kesejahteraan d. Waktu, keberlanjutan dan perubahan. Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS yang dikaji bersama ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut Kosasih Djahiri (1979 :4) adalah : a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu) b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja melainkan bersifat komrehensif (meluas) dari berbagai ilmu sosial dan lainya sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik.
19
c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis. d. Program pembelajaran disusun dengan
meningkatkan /menghubungkan
bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainya dengan kehidupan nyata
di
masyarakat,
pengalaman,
permasalahan,
kebutuhan
dan
memproyeksikannya kepada kehidupan di masa yang akan datang baik dari lingkungan fisik maupun budayanya. e. IPS dihadapkan pada konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah) sehingga titik berat pembelajaran adalah proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakat. f. IPS mengutamakan hal-hal arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi. g. Pembelajaran IPS tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata juga nilai dan keterampilannya. h. Pembelajaran IPS berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya. i. Dalam pengembangan Program pembelajaran IPS senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sipat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri. 2. Fungsi Pembelajaran IPS
20
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
pada
jenjang
pendidikan
dasar
memfokuskan kajiannya kepada hubungan antar manusia dan proses membantu pengembangan kemampuan dalam hubungan tersebut. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan melalui kajian ini ditunjukan untuk mencapai keserasian dan keselarasan dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam kurikulum-kurikulum di Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Pendidikan ini tidak dapat disangkal telah membawa beberapa hasil, walaupun belum optimal. Secara umum penguasaan pengetahuan sosial atau kewarganegaraan lulusan pendidikan dasar relatif cukup, tetapi penguasaan nilai dalam arti penerapan nilai, keterampilan sosial dan partisipasi sosial hasilnya belum menggembirakan. Kelemahan tersebut sudah tertentu terkait atau dilatarbelakangi oleh banyak hal, terutama proses pendidikan atau pembelajarannya, kurikulum, para pengelola dan pelaksananya serta faktor-faktor yang berpengaruh lainnya.
Banyak penyebab yang melatarbelakangi pendidikan IPS belum dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Faktor penyebabnya dapat berpangkal dari kurikulum, rancangan, pelaksana, pelaksanaan ataupun faktor-faktor pendukung
pembelajaran.
Berkenaan
dengan
kurikulum
dan
rancangan
pembelajaran IPS, beberapa penelitian memberi gambaran tentang kondisi tersebut. Hasil penelitian Balitbang, Depdikbud tahun 1999 menyebutkan bahwa “Kurikulum 1994 tidak disusun berdasarkan basic competencies melainkan pada materi, sehingga dalam kurikulumnya banyak memuat konsep-konsep teoritis” (Boediono, 1999: 84). Hasil evaluasi kurikulum IPS SD tahun 1994
21
menggambarkan adanya kesenjangan kesiapan siswa dengan bobot materi sehingga materi yang disajikan, terlalu dianggap sulit bagi siswa, kesenjangan antara tuntutan materi dengan fasilitas pembelajaran dan buku sumber, kesulitan menejemen waktu serta keterbatasan kemampuan melakukan pembaharuan metode mengajar (Depdikbud, 1999).
Berdasarkan hal-hal di atas nampak, bahwa pada satu sisi betapa pentingnya fungsi pembelajaran IPS dalam mengembangkan pengetahuan, nilai. sikap, dan keterampilan sosial agar siswa menjadi warga masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang baik namun di pihak lain masih banyak masalah-masalah tersebut diperlukan penelitian berkaitan dengan pembelajaran IPS.
Adapun fungsi pembelajaran IPS adalah : a. Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosial nya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan nasional b. Membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. c. Mendidik siswa untuk dapat berkomunikasi, bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk di tingkat local, nasional dan global. d. Mengarahkan siswa dalam berfikir kritis dan memcahkan masalah sosial yang dihadapinya.
22
3. Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat
dicapai
manakala
program-program
pelajaran
IPS
di
sekolah
diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut menurut Awan Mutakin, (1998) bahwa tujuan Pembelajaran IPS adalah :
a) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan mastarakat.
b) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
c) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
23
e) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
Menurut Noman Sumantri bahwa tujuan Pendidikan IPS pada tingkat sekolah adalah:
a) Menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama.
b) Menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuwan.
c) Menekankan reflective inquiry.
Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar berdasarkan KTSP 2006 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki
komitmen
dan
kesadaran
terhadap
nilai-nilai
sosial
dan
kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
24
Dalam proses pendidikan IPS di SD, pembelajarannya kurang memperhatikan karakteristik anak usia sekolah dasar, yakni terkait dengan perkembangan psikologis siswa. Menurut Jean Piaget (1963), anak dalam kelompok usia SD (612 tahun) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan konkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity) arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD. Jika hal ini dibiarkan terus, maka pembelajaran IPS dapat menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Dan baik secara langsung maupun tidak akan berdampak pada tujuan pendidikan IPS yang diharapkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukanlah model pembelajaran yang sesuai untuk materi IPS di SD dan memperhatikan karakteristik anak usia SD.
C.
Hasil belajar Keberhasilan suatu pembelajaran dilihat dari perubahan prilaku siswa
yaitu sebagai hasil belajar. Sebagai seorang pendidik sudah pasti senantiasa ingin mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan apakah telah mencapai tujuan yang telah diharapkan atau belum mencapai. Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti satu kegiatan belajar
25
mengajar yang ditampilkan dalam beberapa bentuk hasil belajar yaitu adanya perubahan perilaku dalam bentuk pengetahuan (kognitif), sikap (apektif) dan keterampilan (psikomotor). Ada beberapa pengertian tentang hasil belajar antara lain menurut Moh Surya (1996) bahwa “hasil belajar dimanifestasikan dalam bentuk perubahanperubahan seperti : kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir asosiatif dan daya ingatan, berfikir rasional, sikap, persepsi, dan tingkah laku”. Pengertian lainnya menurut Nataliawaty N, (2003:10) “bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
pengertian-pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi,
abilitas,
dan
keterampilan”. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa menurut Syaiful B dan Aswan Z, (2002) antara lain : “1. Tujuan Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran dapat berhasil berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuan pembelajaran. 2. Guru Guru adalah tenaga pengajar yang memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan serta mendidik dan membimbing anak didiknya di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya dengan keilmuan yang dimilikinya akan menetukan keberhasilan suatu proses pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa yitu hasil belajar.
26
3. Anak Didik (siswa) Anak didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah denga tujuan untuk belajar
agar menjadi orang yang berilmu dan pintar sebagi bekal di
kemudian hari. Faktor dalam diri dari siswalah yang dapat menentukan dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. 4. Kegiatan pembelajaran Kegiatan proses belajar mengajar adalah terjadinya interaksi natara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa merasa senang dan berminat dalam belajarnya. Penggunaan metode, teknik dan strategi mengajar yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang diharapkan dari siswa akan tercapai. 5. Bahan dan alat evaluasi Bahan evaluasi adalah suatu bahan/materi yang terdapat didalam kurikulum yang akan dipelajari oleh siswa, Bagaiman suatu materi dikemas sedemikian rupa agar siswa merasa tertarik untuk mempelajarinya. Alat evaluasi adalah alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa baik berupa tes ataupun non tes setelah proses pembelajaran dilaksanakan”. Dari uraian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat kita kelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal a. Faktor internal adalah faktor dari dalam individu
27
Kesiapan mental dan kesiapan diri (fisik) siswa dapat menentukan hasil belajar siswa. Seperti kematangan, belum siapnya fungsi-fungsi organ tubuh dan faktor emosi yang belum stabil. b. Faktor Eksternal adalah faktor dari luar individu Faktor dari luar individu sangat berpengaruh dalam hasil belajar seperti pengaruh lingkungan.
D. Konsep Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA Wilayah Negara Indonesia yang sangat luas memiliki kenampakan yang indah. Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang memberikan banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam. Kenampakan alam adalah bentuk permukaan bumi yang terjadi secara alami contohnya pantai, sungai, gunung, danau, dan teluk. Kenampakan buatan adalah kenampakan yang dibuat oleh manusia contohnya : waduk atau bendungan, kawasan industri, permukiman, perkebunan, dan jalan.
1. Kenampakan alam di Indonesia a. Daratan Daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air. Daratan secara umum terbagi atas empat bagian yaitu pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. 1) Pantai
28
Pantai adalaha perbatasan antara daratan dan lautan. Panajang garis pantai wilayah Indonesia berbelok-belok, lebih dari 81.497 Km. Hal itu termasuk salah satu garis pantai terpanjang di dunia. Pantai di Indonesia tidak sama antara lain disebabkan oleh abrasi dan gelombang laut. Pantai ada yang curam dan landai. Pantai yang menghadap Samudra Indonesia merupakan pantai yang curam. Daerah yang menghadap Laut Jawa, Selat Makasar, Laut Natuna dan laut Seram termasuk pantai yang landai memiliki lapisan tanah yang subur.
Gambar 2.1. Kenampakan Alam Pantai 2) Dataran Rendah Dataran rendah adalah bentangan tanah datar yanbg sangat luas pada ketinggian kurang dari 200 m diatas permukaan laut. Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau kecil. Kota-kota yang terletak didtaran rendah antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Jayapura dan Ujung Pandang.
29
Gambar 2.2. Kenampakan Alam Pemukiman dan Perkantoran yang di Bangun di Daerah Dataran Rendah
3) Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah dataran yang ketinggiannya diatas 600 m diatas perrmukaan laut. Dataran ini terletak di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh perbukitan sehingga udaranya sejuk dan segar. Dataran tinggi di Sumatera antara lain Dataran Tinggi Pasai, Alas dan Gayo (Aceh) serta Dataran Tinggi Karo (Sumatera Utara). Dtaran Tinggi lainnya di wilayah Indonesia adalah Dataran Tinggi Puncak (Jawa Barat), Dataran Tinggi Dieng
30
(Jawa Tengah), Dtaran Tinggi Ijen (Jawa Timur) dan Dataran Tinggi Madi (Kalimantan Barat). Di daerah dataran tinggi dapat ditemukan objek wisata alam seperti Gunung Tangkuban Perahu, Pangalengan, Ciateur (Jawa Barat) dan Dieng (Jawa Tengah)
4) Pegunungan Pegunungan adalah rangkaian gunung atau daerah yang bergununggunung. Tinggi pegunungan lebih dari 600 m diatas permukaan laut. Gunung merupakan bukit yang sangat besar dan tinggi. Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung baik gunung yang berapi maupun tidak berapi. Gunung tertinggi di wilayah Indonesia adalah Puncak Jaya di Provinsi Papua (5030 m), gunung-gunung lain yang puncaknya diselimuti salju abadi adalah Puncak Yamin (4530 m) dan Puncak Mandala (4700 m) di Provinsi Papua.
31
Gambar 2.3. Kenampakan Alam Gunung
b. Perairan Wilayah perairan terdiri dari sungai, danau, rawa , selat dan laut. 1) Sungai Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan dialiri oleh air. Sungai dimanfaatkan untuk berbagai hal antara lain sarana transportasi, pengairan, sumber tenaga listrik, olah raga dan rekreasi. Sungai yang lebar dengan arusnya yang lambat banyak digunakan sebagai sarana transportasi penghubung antar daerah, pasar terapung di Sungai Kapuas Kalimantan. 2) Danau Danau adalah permukaan bumi berupa cekungan yang sangat luas dan digenangi air. Terbentuknya danau ada yang berasal dari letusan gununbg merapi disebut danau Vulkanik seperti Danau Kerinci (Sumatera), Danau Kalimutu (Plores) ddan Danau Lamongan (Jawa Timur. Danau Tektonik
32
adalah danau yang terbentuk akibat adanya pergeseran muka bumi sperti Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Tempe (Sulawesi) dan Danau Singkarak (Sumatera Barat). Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat manusia
diantaranya Jatiluhur (Jawa Barat). Danau banyak memberikan
manfaat diantaranya untuk perikanan, pengairan, tempat
wisata dan
persediaan air. 3) Rawa Rawa merupakan tanah yang digenangi air umumnya terdapat didaerah dekat sungai atau pantai. Rawa-rawa yang terdapat doitepi pantai banyak ditumbuhi pohon bakau yang bermanfaat untuk mencegah abrasi pantai oleh ombak laut. 4) Selat Selat adalah laut yang sempit diantara dua pulau. Negara kita dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang luas. 5) Laut Laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan luas yang digenangi air asin. Laut sebagai penghubung antar pulau. Kadalaman laut di Indonesia berbeda-beda ada yang dangkal dan dalam. Laut yang dangkal memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Laut dalam memiliki kedalaman antara 3000m sampai 6000 m seperti Laut Buru, Laut Timur, Laut Sulawesi atau Laut Banda yang merupakan laut terdalam di Indonesia.
33
Gambar 2.4 Kenampakan Alam Laut
2. Kenampakan alam Buatan di Indonesia Beberapa kenampakan buatan diantaranya waduk atau bendungan, kawasan industri atau pabrik, pemukiman, perkebunan, sarana transportasi laut atau udara. a. Waduk atau Bendungan Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan yang diciptakan manusia dengan cara membendung aliran sungai yang dimanfaatkan untuk pengairan, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), perikanan air tawar, cadangan air, pengendali banjir serta objek wisata contohnya Bendungan Jati Luhur, Saguling dan Cirata yang membendung aliran sungai Citarum. Bendungan Gajah Mungkur (Jawa Tengah) dan Bendungan Asahan (Sumatera Utara).
34
b. Kawasan Industri Kawasan industri merupakan daerah yang digunakan khusus untuk kegiatan industri.
Oleh karena itu di daerah ini banyak terdapat pabrik.
Beberapa pabrik besar di Indonesia antara lain Pabrik Semen Gresik (Jawa Timur), PT. Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang (Bnadung), Pabrik Baja Krakatau Steel (Cilegon), Pabrik Ban Good year (Bogor) c. Pemukiman Dibangunnya kemanpakan buatan berupa pemukiman kerena dapat memberikan beberapa manfaat contohnya daerah pemukiman penduduk, daerah perkantoran dan pertokoan.
Gambar 2.5 Kemanpakan Buatan Permukiman di Bandung
35
d. Perkebunan Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk dimanfaatkan hasilnya. Perkebunan yang ada di Indonesia diantaranya Perkebunan coklat, kopi, tembakau, teh kelapa sawit dan karet. Perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera. Pulau Jawa merupakan daerah perkebunan teh seperti di Puncak, Ciateur dan Pengalengan (Jawa Barat).
Gambar 2.6. Kenampakan Buatan Perkebunan Teh di Ciwidey Bandung
36
e. Sarana Transportasi Di Kota-kota besar sarana transportasi sangat diperlukan karena banyak memberikan
manfaat
dan
kemudahan.
Sarana
transportasi
meliputi
transportasi darat, laut dan udara. Transportasi darat yang diperlukan yaitu jalur kereta api, jembatan, jalan layang
(fly over) dan jalan tol yang
merupakan jalan bebas hambatan antar kota. Transportasi laut diperlukan adanya pelabuhan, sarana perhubungan udara memerlukan bandara.
Gambar 2.7. Kemanpakan Buatan Fly Over Pasopati di Bandung