BAB II METODOLOGI PENELITIAN
2. 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode pendekatan korelasional, yaitu motede yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain (Rahmat, 2004: 27). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel- variabel tersebut, kemudian meneliti sejauh mana faktor pada satu variabel berkaitan dengan faktor pada variabel lain. Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan linear yaitu hubungan timbal balik antara kedua variabel tersebut (Rahmat, 2004: 31) 2. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Jamin Ginting, Padang bulan, Medan. Dilokasi ini banyak ditemukan rental- rental komputer yang menyediakan fasilitasfasilitas permainan komputer (games station) dengan berbagai program permainan. Beberapa alasan atau pertimbangan lain yang membuat peneliti memilih tempat ini sebagai lokasi penelitian adalah: 1. Lokasi tersebut dekat dengan lingkungan kampus. Sehingga peneliti menjadi lebih mudah untuk mengatur waktu dan menghemat biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini. 2. Di lokasi ini banyak ditemukan rental- rental komputer yang khusus menyediakan fasilitas program permainan komputer. 3. Lokasi tersebut dinilai strategis, mengingat lokasi tersebut dekat dengan beberapa sekolah dan yayasan perguruan tinggi sehingga pada lokasi tersebut responden akan lebih mudah untuk ditemui. 2. 3. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel 2.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, bendabenda, hewan, tumbuh- tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwa- peristiwa sebagai
Universitas Sumatera Utara
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 2003: 141). Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen dimana keseluruhan anggota populasi relatif memiliki sifat- sifat individu, dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa populasi memiliki sifat yang bervariasi sehingga membutuhkan penjelasan terhadap sifat- sifat tersebut. Di dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah keseluruhan remaja penggemar program permainan komputer di Padang bulan. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini diambil berdasarkan jumlah anak gem yang terdapat di setiap game station di Padang bulan. Adapaun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah:
Tabel 1. Nama-nama game station di Padang bulan No Nama Game Station 1. Insomnia Net 2. Pencawan Net 3. TitansNet 4. GT Net 5. Judha Net 6. Rizky Net 7. Avt Net 8. Handre.Net 9. Andre.Net 10. Milala Net 11. Byte Net 12. Anugerah Net 13. Koys Net 14. LYNX Net 15. RH Net 16. Rexton-Net Jumlah
Jumlah User 30 orang 35 orang 25 orang 20 orang 20 orang 40 orang 20 orang 20orang 20 orang 25 orang 30 orang 20 orang 25 orang 30 orang 20 orang 20 orang 400 orang
Maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 400 orang. 2.3.2. Sampel Sample adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian (Nawawi,1991:141). Pengambilan sampel dimaksud adalah untuk mewakili seluruh populasi. Sampel merupakan wakil semua unit strata dan sebagainnya yang ada di dalam populasi. Untuk mencapai pada generalisasi yang baik perlu diperhatikan cara penarikan sampelnya, agar sampel betul- betul dapat mewakili populasi
Universitas Sumatera Utara
serta berbobot dan dapat dipertanggung jawabkan atau dengan kata lain peluang terdapatnya suatu ciri atau sifat khusus pada sampel sama dengan munculnya ciri yang sama dalam populasi. Dalam proses pengambilan sampel harus diperhatikan beberapa hal agar sampel betul- betul dapat diandalkan. Adapun hal- hal yang harus diperhatikan antara lain: 1. Memilih populasi. Suatu populasi yang baik inilah yang mencakup rancangan eksplisit semua elemen yang terlibat biasanya meliputi elemen, unit sampling, keluasan skop dan waktu. 2. Memilih unit- unit sampling. Unit- unit sampling adalah unit analisis dari mana sampel diambil atau berasal. Karena kompleksitas penelitian dan banyaknya desain sampel, maka pemilihan unit- unit sampel harus dilakukan dengan seksama. 3. Memilih kerangka sampling. Pemilihan kerangka sampling merupakan tahap yang penting karena jika kerangka sampling yang dipilih secara tidak memadai mewakili populasi maka generalisaisi hasil penelitian meragukan. Kerangka sampling dapat berupa daftar nama populasi. 4. Memilih desain sampel. Desain sampel merupakan tipe metode atau pendekatan yang digunakan untuk memilih unit- unit analisis studi yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. 5. Memilih ukuran sampel. Ukuran sampel tergantung beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu: -
Homogenitas unit- unit sampel, yaitu semakin mirip unit- unit sampel maka semakin kecil sampel yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter populasi
-
Kepercayaan, yakni mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana peneliti ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara nyata parameter populasi yang benar
-
Presisi, yakni mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi, untuk mendapatkan presisi yang besar dibutuhkan ukuran sampel yang besar pula.
Universitas Sumatera Utara
-
Kekuatan statistik, yaitu kemampuan mendeteksi perbedaan dalam situasi pengujian hipotesis. Untuk mendapatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sampel yang besar.
-
Prosedur analisi: tipe prosedur analisis yang dipilih untuk analisis data dapat juga mempengaruhi seleksi ukuran sampel.
-
Biaya, waktu dan personil, pemilihan ukuran sampel juga harus mempertimbangkan biaya, waktu dan personil.
6. Memilih rancangan sampling. Rancangan sampling menentukan prosedur operasional dan metode untuk mendapatkan sampel yang dinginkan. Jika dirancang dengan baik, rancangan sampling akan menuntun peneliti dalam memilih sampel yang akan digunakan dalam studi. Adapun tehnik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan cara yang dikembangkan oleh Issac dan Michael, yaitu dengan menggunakan pendekatan statistik untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Semakin besar tingkat kesalahan yang ditoleransi maka semakin kesil jumlah sampel yang diambil, dan sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan yang ditoleransi, mala semakin besar mendekati populasi sampel yang harus diambil. Jika dihitung dengan menggunakan rumus, maka n=
N N (d ) 2 1
dimana n = sampel N = populasi d = derajat kesalahan (0,1; 0,05; atau 0,01) Sesuai dengan rumus diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah n=
n=
400 400(0,1) 2 1
400 4 1
n = 80
Universitas Sumatera Utara
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 orang. 2.4. Tehnik Pengumpulan Data. 2.4.1. Observasi
Yaitu kunjungan ke lapangan untuk melakukan suatu pengamatan dalam memperoleh data yang mendukung dalam penelitian. Adapun alasan penggunaan tehnik observasi ini adalah untuk mengamati tingkah laku responden sewaktu bermain game dan bagaimana mereka berinteraksi serta melihat kehidupan kesehariaannya. 2.4.2. Kuesioner
Angket atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian diberikan kepada responden untuk diisi. Kuesioner ini berisi kumpulan pertanyaan tentang pengaruh program permainan komputer terhadap pola hidup sosial remaja. Penyebaran kuesioner ini langsung dilakukan oleh peneliti kepada para remaja dengan cara mendatangi responden ke tempat- tempat bermain game (game station).
2.4.3. Wawancara
Wawancara yaitu penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada responden untuk mendapatkan tambahan informasi tentang data- data pribadi responden untuk kesempurnaan data di lapangan. Wawancara ini dilakukan saat responden beristirahat sejenak dari permainannya. Peneliti meminta kesediaan responden untuk meluangkan sedikit waktunya untuk menceritakan kehidupannya setelah ketagihan bermain game. 2.4.4. Kepustakaan.
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan agar diperoleh suatu landasan yang kuat untuk mendukung penelitian ini dari berbagai literature seperti buku- buku, koran, majalah, internet serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Model Teoritis
Berdasarkan variable yang telah ditetapkan, apabila dikaitkan dengan variaberl lainnya maka terbentuklah model teoritis sebagai berikut:
Variabel X
Variabel Y
Hiburan Permainan
Kegiatan Sehari- hari
Komputer - Rutinitas Pribadi - Jenis Permainan - Aktivitas Akademis - Tingkat Kesulitan - Interaksi dalam lingkungan -Waktu
bermain
yang sosial
dibutuhkan
Variabel Z Identifikasi Responden -
usia
-
pendidikan
-
Tempat tinggal
-
Kehidupan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1: Model Teoritis
Keterangan: X: variaberl bebas Y: variabel terikat Z: variabel antara
Tabel 2. Variabel operasional Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Variabel X Hiburan permainan komputer
Variabel Y Kegiatan sehari- hari
Variabel Antara (Z) Identifikasi Responden
1. Jenis Hiburan Permainan Indikatornya: - permainan Petualangan - permainan Strategi, pertahanan - permainan Ketangkasan, keahlian
1. Rutinitas Pribadi Indikatornya: - waktu untuk melakukan kegiatan sehari- hari seperti mandi, makan, tidur, dsb. 2. Prestasi Akademik, Indikatornya: - persaingan prestasi akademis - tingkat kerajinan ke sekolah atau ke kampus - waktu belajar di rumah 3. Interaksi Dengan Lingkungan Indikatornya: - hubungan dengan keluarga atau orang tua - begaul dalam masyarakat - bermain dengan teman di lingkungan sekitar. Identifikasi Responden Indikatornya: - Kehidupan seharihari remaja penggemar hiburan permainan
Universitas Sumatera Utara
2.6. Analisa Data.
Data yang telah diperoleh dari lapangan akan dianalisis dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: 1. Editing Data Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses ini menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisis. Konsistensi mencakup keajengan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan kelengkapan mengacu pada terkumpulnya data secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah- masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian 2. Pengembangan Variabel Pengembangan variabel adalah spesifikasi semua variabel yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variabel yang diperlukan sudah termasuk dalam data. 3. Pengkodean Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data ke dalam kode dan diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat analisis. Pengkodean dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu pengkodean frekuensi dan pengkodean lambang. Pengkodean frekuensi digunakan apabila jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi. Sedangkan pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot. 4. Cek Kesalahan
Universitas Sumatera Utara
Peneliti melakukan pemeriksaan ulang, apakah terdapat kesalahan pada data sebelum dianalisis dan melihat apakah langkah- langkah yang sebelumnya sudah selesai tanpa kesalahan yang serius. 5. Membuat Struktur Data Peneliti membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk analisis kemudian diperiksa. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah penggunaan data sudah dilakukan secara konsisten, apakah terdapat data yang hilang atau pun rusak, sudahkah pemindahan data dilakukan secara lengkap. 6. Tabulasi Setelah semua data sudah selesai dianalisis, data kemudian dimasukkan dalam tabel- tabel yang telah ditentukan dan mengatur angka- angka serta menghitungnya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis melalui tahap analisis: - Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi- bagikan variabel penelitaian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori ( Singarimbun, 1995: 226)
- Analisi Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995: 273). Selanjutnya untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud maka perlu terlebih dahulu ditabulasi dalam bentuk tabel atau penentuan skor. - Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data dan statistik untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau di tolak. Untuk menguji nya digunakan metode Korelasi Rank- Order (Spearman Rank-Order correlation). Metode analisis
Universitas Sumatera Utara
korelasi yang berguna untuk menentukan sesuatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel tertentu tergantung dengan variabel lain ( Singarimbun, 1995: 148) Untuk hipotesis yang mempunyai dua variabel yang masing- masing berskala ordinal, menghitung koefisien korelasinya digunakan rumus Rank- Order Correlation (Krisyantono, 2007: 174- 175) yaitu :
rs
= 1-
6d 2 N ( N 2 1)
Keterangan: rs
= koefisien korelasi rank order
N
= jumlah individu dalam sampel
d
= perbedaan antara pasangan jenjang
= jumlah
Angka 1
= bilangan konstan
Angka 6
= bilangan konstan
Rotasi r menunjukkan bilangan antara –1, 00 hingga +1, 00. Jika tidak ada hubungan sama sekali diantara variabel x dan y makah nilai r = 0. Jika tanda r positif maka variabel- variabel dikatakan berkorelasi secara positif, jika r negatif maka variabel dikatakan berkorelasi negatif. Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi antara x dan y digunakan pedoman Guilfrod (Rahkmat, 2002: 27) sebagai berikut: Kurang dari 0, 20
: hubungan rendah sekali
0, 20 – 0, 40
: hubungan rendah tapi pasti
0, 40 – 0, 70
: hubungan yang cukup berarti
0, 70 – 0, 90
: hubungan tinggi atau kuat
0, 90 – keatas
: hubungan sangat tinggi dan dapat diandalkan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan nilai rs hitung maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang disebut dengan uji determinasi korelasi dengan menggunakan rumus: Kp
= rs x100% 2
Keterangan : Kp
= Uji determinasi Korelasi
rs
= koefisien korelasi rank order
Makna hubungan dapat dinyatakan sebagai berikut: Jika r s < 0 maka hipotesis ditolak Jika rs > 0 maka hipotesis diterima Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan diantara remaja penggemar hiburan permainan terhadap kegiatan sehari- harinya”.
Universitas Sumatera Utara