BAB II LANDASAN TEORI
A. Konselor 1. Pengertian Konselor Konselor merupakan seorang ayah yang baik, penuh perhatian serta pengertian, dan siap sedia menolong dirinya, atau sebagai ibu yang ramah, mengundang, dan memberikan ketenangan kepadanya.1 Menurut SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No.0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yang dimaksud dengan Guru Pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik.2 Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan “Konselor adalah pendidik” dan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan “Konselor adalah pelaksana pelayanan konseling di sekolah”. Dalam pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil 1 2
Kartini Kartono,Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya,(Jakarta:CV.Rajawali,1985),h.63 Prayitno,Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2001),h.8
19
20
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.3 Konselor juga merupakan pendidik, yaitu tenaga profesional yang bertugas: merencanakan dan menyelenggarakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Adapun arah pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran yang dimaksud adalah melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling yaitu berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling dan berbagai keterkaitannya serta penilaiannya.4 Tugas utama bimbingan adalah memperhatikan individu dan membantu menemukan jalan-jalan yang tepat sesuai dengan pandangan masyarakat untuk mengekspresikan keunikan dirinya. Dan konselor adalah guru pembimbing yang membantu siswa untuk menjalani bimbingan tersebut.5 Selain itu, Konselor atau guru pembimbing adalah guru-guru yang dipilih dari sekolah yang bersangkutan, yang diberikan beban tambahan untuk ikut bersama-sama di sekolah dalam melaksanakan layanan bimbingan sesuai dengan keahliannya. Selain itu konselor adalah seorang anggota staf sekolah
3
http://noorholic.wordpress.com/2008/06/18/konselor-sekolah/ http://bk21jkt.blogspot.com/2008/08/konselor_sekolah.html 5 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Gramedia Pustaka utama,1992),h.20 4
21
dan bertanggung jawab penuh terhadap fungsi bimbingan dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang bimbingan yang tidak dapat dikerjakan oleh seorang guru biasa. Konselor bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah dan hanya mempunyai hubungan kerjasama dengan guru serta anggota staf lainnya.6 Dari beberapa uraian tentang konselor di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konselor adalah seorang tenaga profesional yang memberikan bantuan kepada orang lain (klien/siswa) yang mengalami kesulitan atau permasalahan yang tidak bisa diatasi sendiri dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan siswa dan apabila menunjukkan persetujuan atau penerimaan akan sangat dihargai oleh siswa. Yang mana konselor tersebut bertugas secara profesional yaitu memang benar-benar telah dipersiapkan serta dididik secara khusus untuk menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling baik dalam pengetahuan, pengalaman, dan pribadinya dalam bimbingan dan konseling. 2. Syarat-Syarat Konselor Berbicara mengenai syarat-syarat apa saja yang dituntut bagi jabatan atau profesi konselor, hal ini menyangkut soal analisa jabatan atau pekerjaan. Analisa pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tugas-tugas dan hakekat pekerjaan serta jenis orang (berkaitan dengan keterampilan dan pengalaman) yang perlu di angkat untuk melaksanakannya, agar konselor dapat 6
Ibid,h.207
22
menjalankan pekerjaannya dengan baik, maka konselor harus memenuhi syarat sebagai berikut:7 a.
Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas, baik segi teori maupun segi praktek.
b.
Dalam segi psikologis, seorang pembimbing akan dapat mengambil tindakan yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa dalam segi psikologis yaitu adanya kemantapan atau kestabilan di dalam psikologinya terutama dalam segi emosi.
c.
Seorang pembimbing harus sehat jasmani maupun psikisnya, karena jika jasmani dan psikisnya sakit akan mengganggu tugasnya.
d.
Seorang pembimbing harus mempunyai sikap keuletan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap anak didik yang dihadapinya, sikap ini akan membawa kepercayaan anak didik.
e.
Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang cukup baik, sehingga dapat diharapkan adanya kemajuan di dalam usaha bimbingan dan konseling kearah keadaan yang lebih sempurna demi kemajuan sekolah.
f.
Pembimbing harus bersifat supel, ramah tamah, sopan santun di dalam segala perbuatannya, sehingga seorang pembimbing mendapatkan
7
h.40-41
Bimo Walgito, Bimbingan dan konseling Studi Karier,,(Yogyakarta: ANDI OFFSET,2004),
23
hubungan yang sanggup bekerjasama dan membantu untuk kepentingan anak didik. g.
Guru pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik dalam bimbingan dan konseling. Adapun yang dapat menjadi pembimbing di sekolah adalah sebagai
berikut:8 a.
Pembimbing di sekolah dipegang oleh orang yang khusus dididik menjadi konselor, jadi merupakan tenaga khusus yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan tidak menjabat pekerjaan lain.
b.
Pembimbing di sekolah dipegang oleh guru pembimbing (teacher conselor), yaitu guru yang di samping menjabat guru juga menjadi pembimbing.
Dari kedua uraian di atas, masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan, yaitu: a. Pembimbing di sekolah jika dipegang oleh seorang pembimbing atau konselor yang khusus. Keuntungan-Keuntungannya: 1) Ada kemungkinan bagi pembimbing untuk memusatkan segala perhatian dan kemampuannya pada soal-soal bimbingan karena ia
8
Ibid,h.41-41
24
terlepas dari kewajiban mengajar yaitu BK akan berlangsung dengan sempurna. 2) Perhatian pembimbing dapat menyeluruh, meliputi seluruh kelas dan seluruh anak dengan perhatian yang sama. 3) Anak dapat secara bebas menyatakan segala sesuatu kepada pembimbing, karena tidak ada prasangka di dalam menyatakan masalahnya, baik itu nilai ataupun hal penting bagi anak. Kelemahan-Kelemahannya: 1) Pembimbing tidak mempunyai alat yang praktis untuk dapat mengadakan hubungan secara menyeluruh dengan siswa. Karena sebenarnya seorang pembimbing harus selalu melakukan hubungan dengan siswanya, dan untuk mensiasatinya yaitu dengan menyediakan jam-jam tertentu untuk bimbingan kelas. 2) Kadang-kadang keadaannya bersifat kaku karena sering lebih menitikberatkan pada struktur dari pada fungsi. 3) Jika pembimbing dipegang tenaga khusus maka dibutuhkan waktu untuk mendidiknya, sehingga BK di sekolah tidak dapat dilaksanakan secepatnya. b. Pembimbing sekolah jika dipegang oleh guru pembimbing (teacher conselor). Keuntungan-Keuntungannya:
25
1) Guru mempunyai alat yang praktis untuk mengadakan pendekatan dengan siswa sehingga dapat melihat siswa dengan lebih seksama seperti di dalam kelas. 2) Guru juga lebih seksama, situasi menjadi luwes, tidak kaku, dan setiap guru dapat bertindak sebagai pembimbing. 3) Kebutuhan tenaga pembimbing dapat segera dipenuhi karena sekolah dapat melaksanakan job training bagi guru-guru. Kelemahan-Kelemahannya: 1) Karena guru berhubungan dengan mata pelajaran, dan hal ini berhubungan langsung dengan nilai, maka siswa akan menjadi kurang terbuka untuk menyatakan masalahnya. 2) Tanpa disadari ada kemungkinan guru pembimbing akan lebih berfokus pada kelas-kelas yang diajarnya melebihi kelas lain. 3) Dengan adanya tambahan tugas baru, berarti juga menambah beban pertanggung jawaban guru. 4) Pelaksanaan bimbingan mungkin akan menjadi simpang siur.9 Dari keuntungan dan kelemahan di atas, baik itu seorang pembimbing yang khusus ataupun seorang pembimbing (teacher conselor) haruslah tetap memelihara dan menjaga tanggungjawab secara penuh, karena pada kondisi keadaan tersebut umumnya guru pembimbing dapat
9
Ibid,h.42-43
26
memberikan bantuan terutama di dalam menghadapi kesulitan siswa yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk mendidik seorang menjadi pembimbing itu dibutuhkan waktu yang panjang, oleh karena itu mengakibatkan pemenuhan kebutuhan tenaga pembimbing menjadi terhambat. Dengan demikian perlu ditempuh jalan yaitu mendidik guru pembimbing juga mendidik tenaga pembimbing agar dapat dengan segera melaksanakan tanggungjawabnya tanpa waktu yang cukup lama. 3. Tugas-Tugas Konselor Secara umum tugas konselor sekolah adalah bertanggung jawab untuk membimbing peserta didik secara individual sehingga memiliki kepribadian yang matang dan mengenal potensi dirinya secara menyeluruh. Dengan demikian di harapkan siswa tersebut mampu membuat keputusan terbaik untuk dirinya, baik dalam memecahkan masalah mereka sendiri maupun dalam menetapkan karier mereka di masa yang akan datang ketika individu tersebut terjun di masyarakat. Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/p/1993 dan No.25/1993, penghargaan jam kerja konselor ditetapkan 36 jam perminggu dengan beban tugas meliputi penyusunan program (dihargai 12 jam), pelaksanaan layanan (18 jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang
27
membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus kelebihan jam dengan ketentuan tersendiri.10
Adapun tugas konselor sekolah adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab tentang keseluruhan pelaksanaan layanan konseling di sekolah. b. Mengumpulkan, menyusun, mengolah, serta menafsirkan data, yang kemudian dapat dipergunakan oleh semua staf bimbingan disekolah. c. Memilih dan mempergunakan berbagai instrumen test psikologis untuk memperoleh
berbagai
informasi
mengenai
bakat
khusus,
minat,
kepribadian, dan intelegensi untuk masing-masing peserta didik. d. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun individu (wawancara konseling). e. Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyusun, dan mempergunakan informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan, pekerjaan, jabatan atau karier yang dibutuhkan oleh guru bidang studi dalam proses belajar mengajar. f. Melayani orangtua peserta didik ingin mengadakan konsultasi tentang anak-anaknya.11
10
http://id.wikipedia.org/wiki/konselor_pendidikan Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani,Bimbingan dan Konseling Di Sekolah,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1991),h.50 11
28
Sedangkan menurut Prayitno dalam bukunya dasar-dasar bimbingan dan konseling yang termasuk tugas dari konselor adalah sebagai berikut:12 Mengajar
dalam
bidang
psikologi
dan
bimbingan
konseling,
Mengorganisasikan program bimbingan dan konseling, Menyusun program bimbingan konseling, Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, Mengungkapkan masalah klien, Menyelenggarakan pengumpulan data tentang minat, bakat, kemampuan, dan kondisi kepribadian, Menyusun dan mengembangkan himpunan data, Menyelenggarakan konseling perorangan, Menyelenggarakan bimbingan dan konseling kelompok, Menyelenggarakan orientasi studi siswa, Penyelenggaraan kegiatan Ko dan ekstrakurikuler, Membantu guru bidang studi dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa, Membantu guru bidang studi dalam penyelenggaraan pengajaran perbaikan dan program pengayaan, Menyelenggaraan bimbingan kelompok belajar, Menyelenggarakan
pelayanan
penempatan
siswa,
Menyelenggarakan
bimbingan karier dan pemberian informasi pendidikan atau jabatan, Menyelenggarakan konferensi kasus, Menyelenggarakan terapi kepustakaan, Melakukan kunjungan rumah, Menyelenggarakan konseling keluarga, Merangsang perubahan lingkungan kklien, Menyelenggarakan konsultasi khusus, Mengantarkan dan menerima alih tangan, Menyelenggarakan diskusi
12
Prayitno dan Erman Amti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),h.360-373
29
profesional BK, Memahami dan menilai karya-karya ilmiah dalam bidang BK, Menyelenggarakan dan memahami hasil penelitian dalam bidang BK. Jadi
seorang
konselor
haruslah
memiliki
tugas
yang
harus
dilaksanakan untuk mengenal siswa dengan berbagai karakteristiknya, melaksanakan konseling perorangan, bimbingan dan konseling kelompok, melaksanakan bimbingan karier termasuk informasi pendidikan dan karier, penempatan, tindak lanjut dan penilaian, konsultasi dengan konselor, semua personil sekolah, orang tua, siswa, kelompok dan masyarakat. 4. Sifat Kepribadian Konselor Setiap
orang
masing-masing
mempunyai
kepribadian,
pribadi
seseorang pasti berbeda dengan pribadi orang yang lain, dengan kata lain setiap pribadi adalah unik karena tidak ada dua kepribadian yang sama. Dalam kehidupan sehari-hari, kata pribadi sering dipakai tanpa mempunyai arti yang jelas, biasanya yang dimaksud dengan pribadi adalah kombinasi dari sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang. Pribadi seseorang yang ditentukan oleh bakat, minat, pendidikan dan pengalaman baik pahit atau menyenangkan, pengaruh lingkungan dan juga kemauan pihak pemilik pribadi itu sendiri.13 Akan tetapi semua sifat tersebut tidak dapat secara sempurna dimiliki oleh konselor, konselor yang baik selalu berusaha untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut, sebab pada dasarnya sifat-sifat tersebut
13
Yusuf Gunawan,Pengantar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:Gramedia Puataka Utama,1992),h.228
30
dapat tumbuh dan berkembang menjadi suatu keterampilan apabila konselor suka dan tekun melatih diri untuk peka terhadap kata-kata, sikap, tindakan dan perasaan yang diekspresikan oleh orang lain. Adapun sifat-sifat kepribadian tersebut adalah sebagai berikut:14 a. Memiliki pemahaman terhadap orang lain secara obyektif dan simpatik. b. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara baik dan lancar. c. Memahami batas-batas kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. d. Memiliki minat yang mendalam mengenai murid-murid, dan berkeinginan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan kepada mereka. e. Memiliki kedewasaan pribadi, spiritual, mental, sosial dan fisik. 5. Kode Etik Konselor Kode etik adalah ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan yang harus dimiliki dan ditaati oleh siapa saja yang berkecimpung di bimbingan dan konseling khususnya seorang konselor. Dengan adanya kode etik dalam bimbingan dan konseling supaya agar bimbingan dan konseling tetap dalam keadaan baik dan diharapkan akan menjadi semakin baik. Kode etik merupakan ketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan yaitu sebagai berikut:15
14
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani,Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1991),h.55 15 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling studi Karir, (Yogyakarta:CV.Andi OFFSET, 2004), h.37
31
a. Pembimbing yang memegang jabatan dalam bidang bimbingan dan konseling harus memegang teguh prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. b. Pembimbing berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan membatasi diri pada keahliannya atau wewenangnya. c. Pembimbing berhubungan langsung
yaitu harus memegang atau
menyimpan rahasia klien dengan baik, menunjukkan sikap hormat, menghargai sama terhadap bermacam-macam klien. d. Pembimbing tidak diperkenankan menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli, menggunakan alat yang kurang dipertanggung jawabkan, mengambil tindakan yang mungkin akan menimbulkan hal yang tidak baik bagi klien, dan mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien. e. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain diluar kemampuan atau keahliannya. f. Pembimbing harus selalu menyadari akan tanggung jawabnya yang berat yang memerlukan pengabdian sepenuhnya. Selain itu, konselor juga mengembangkan sikap yang berkenaan dengan asas kerahasiaan sebagai “asas kunci” dalam bimbingan dan konseling, sehingga dalam diri konselor benar-benar tertanam pemahaman
32
dan tekad untuk melaksanakan kewajiban sebagai konselor dengan pernyataan kalimat berikut:16 SEBAGAI KONSELOR SAYA: …………………………………. (nama) menyatakan bahwa saya sangggup dan bersedia menerima, menyimpan, memelihara, menjaga, dan merahasiakan segala data atau keterangan yang saya terima, baik dari klien saya atau dari siapapun juga, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. JANJI KONSELOR Dengan nama Allah saya berjanji bahwa dalam menjalankan tugas sebagai konselor, saya: 1.Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. 2.Memperhatikan sepenuhnya permasalahan klien dan berusaha dengan sungguh-sungguh memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia seutuhnya. 3.Menjunjung tinggi dan melaksanakan asas-asas dan kode etik profesional bimbingan dan konseling. 4.Bekerja secara jujur, bersungguh-sungguh dan penuh disiplin dengan mendahulukan kepentingan klien. 5.Selalu memperluas wawasan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling secara profesioanal. Dari pernyataan dan janji konselor di atas, maka seorang konselor akan dapat menjadi konselor profesional sesuai dengan apa yang telah di ucapkan sebelum menjadi konselor. Karena tidak mudah untuk menjadi seorang konselor, akan tetapi dibutuhkan waktu juga pendidikan yang cukup lama apalagi menjadi konselor yang profesional. Oleh karena itu seorang
16
Prayitno dan Erman Amti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),h.346
33
konselor harus menepati dengan apa yang telah di ucapkan semaksimal mungkin untuk menangani permasalahan individu. B. Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier 1. Layanan Informasi a. Pengertian Layanan Informasi Informasi adalah merupakan suatu proses yang dinamis dalam menuju suatu sasaran pengetahuan.17 Adapun Layanan informasi yaitu memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.18 Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan bimbingan di sekolah yang sangat penting untuk membantu siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya. Melalui informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri.
17
Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah,(Jakarta:Proyek Buku Terpadu Jakarta,Pusat Perbukuan Depdikbud SPK No.890/3006 dan Proyek Peningkatan Pendidikan Kejuruan Non.TeknikII,1984),h.236 18 Priyatno dan Ermananti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1999),h.259
34
b. Tujuan Layanan Informasi. Adapun tujuan layanan informasi adalah sebagai berikut:19 1. Membekali siswa dengan berbagai informasi pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun social budaya. 2. Memungkinkan siswa dapat menentukan arah hidupnya kemana ia akan pergi, diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusannya tersebut. 3. Setiap individu adalah unik, sehingga diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru yang baik bagi siswa maupun masyarakat, yang keseluruhan tersebut sesuai dengan keinginan siswa dan mayarakat. Dari beberapa tujuan yang telah di uraikan diatas, jelas layanan informasi sangat diperlukan dalam bimbingan dan konseling. Karena dengan adanya layanan informasi siswa dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah, untuk mencegah timbulnya masalah, untuk mengembangkan dan memelihara potensi yang ada, dan untuk memungkinkan siswa membuka diri dalam mengaktualisasikan dirinya. Dengan demikian informasi tersebut digunakan oleh siswa untuk keperluan hidupnya sehari-hari. 19
ibid,h.260-261
35
c. Jenis Layanan Informasi Layanan informasi merupakan salah satu layanan yang diterapkan di Bimbingan dan Konseling untuk melayani peserta didik dalam mendapatkan informasi tentang apa yang dibutuhkan peserta didik. Adapun jenis-jenis layanannya akan diuraikan sebagai berikut: 1. Informasi Pendidikan Menurut Norris, Hatch, Engelkes dan Winborn (1977) menekankan
bahwa
informasi
pendidikan
meliputi
data
dan
keterangan yang sahih dan berguna tentang kesempatan dan syaratsyarat yang berkenaan dengan berbagai jenis pendidikan yang ada sekarang dan yang akan datang.20 Diantaranya yaitu mengenai masalah atau kesulitan yang berhubungan dengan pemilihan program studi, pemilihan sekolah, penilihan fakultas, pemilihan jurusan, penyesuaian diri dengan program studi, penyesuaian diri terhadap suasana belajar, dan putus sekolah. 2. Informasi Jabatan atau Pekerjaan Menurut Norris, Hatch, Engelkes, dan Winborn merumuskan informasi pekerjaan sebagai data yang valid dan berguna tentang posisi pekerjaan, imbalan pekerjaan, pola kemajuan, kebutuhan tenaga kerja dan sumber informasi lebih lanjut. Oleh karena itu, siswa harus
20
Priyatno dan Ermananti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1999),h261
36
memiliki informasi pekerjaan dimulai semenjak duduk dibangku sekolah, serta siswa perlu penyesuaian diri dengan suasana dunia kerja agar tidak salah memilih pekerjaan yang sesuai dengan keadaan dirinya. 3. Informasi Sosial Pribadi Informasi
sosial
pribadi
mengenai
manusia
yang
akan
mengembangkan pemahaman siswa tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan orang lain. Menurut Norris dan teman-temannya menyatakan bahwa informasi sosial pribadi sebagai data yang valid dan berguna tentang kesempatan dan pengaruh dari manusia dan lingkungan fisik terhadap pertumbuhan pribadi dan hubungan interpersonalnya dengan orang lain. Misalnya, tentang hubungan anak perempuan dengan anak laki-laki, penampilan pribadi, cara dan etiket pergaulan, aktivitas dan penggunaan waktu luang, keterampilan sosial, hubungan dalam keluarga, perencanaan keuangan, dan kehidupan yang sehat.21 d. Metode Layanan Informasi
21
Yusuf Gunawan,Pengantar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama,1992),h.93
37
Layanan informasi diselenggarakan secara langsung dan terbuka dari konselor kepada kliennya. Adapun pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan sebagai berikut:22
1. Ceramah Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah. Dimana, metode ini dapat dilakukan oleh setiap petugas bimbingan dan konseling dan penyajian informasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah, konsleor, guru-guru, dan staf sekolah lainnya atau dapat juga mendatangkan nara sumber yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 2. Diskusi Diskusi ini dapat diorganisasikan baik oleh siswa sendiri maupun oleh konselor, atau guru. Dengan adanya diskusi itu akan membuat siswa merasa terdorong untuk mendapatkan sebanyak mungkin tentang informasi yang bersangkutan dengan minat, bakatnya. Konselor, guru hanya bertindak sebagai pengamat dan memberikan pengarahan ataupun melengkapi informasi yang dibahas. 3. Karyawisata
22
Priyatno dan Ermananti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1999),h.269-272
38
Karyawisata merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar, di mana karyawisata tersebut bermaksud untuk membantu siswa mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan menghendaki siswa berpartisipasi penuh baik dalam persiapan maupun pelaksanaan berbagai kegiatan terhadap obyek yang dikunjungi. Dan kunjungan yang bervariasi merupakan salah satu cara untuk memperluas minat dan mengembangkan sikap-sikap yang positif. 4. Buku Panduan Buku panduan seperti buku panduan perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan, dapat membantu siswa dalam mendapatkan banyak informasi yang berguna. Dan siswa juga diajak membuat artikel yang berhubungan dengan karier mereka, dibawah bimbingan langsung oleh konselor. 5. Konferensi Karier Konferensi karier juga disebut konferensi jabatan, dimana dilakukan dengan mengikuti salah satu pola sebagai berikut: a. Menyisihkan waktu selama satu jam atau lebih diluar hari sekolah setiap semester, dengan siswa dibagi menjadi kelompok yang masing-masing mengadakan diskusi b. Menyediakan waktu sehari penuh atau lebih setiap semester untuk mengadakan konferensi.
39
c. Menyediakan jadwal konferensi dengan mengadakan pertemuan sekali setiap minggu, di mana siswa dapat mengikuti diskusi sesuai dengan bidangnya. d. Mengadakan pekan bimbingan karier selama satu minggu terusmenerus.
2. Bidang Bimbingan Karier a. Pengertian Bimbingan Karier Bimbingan karier adalah suatu bentuk bantuan layanan yang bidang geraknya begitu luas dan sekaligus menyentuh kesehatan mental suatu masyarakat yang sedang berkembang untuk mencari identitasnya.23 Layanan bimbingan karier merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karier yang dihadapi klien. Bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier untuk memperoleh penyesuaian yang sebaik-baiknya dengan masa depannya. Bimbingan karier juga membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karier atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya di masa mendatang. Karier bagi siswa bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki namun 23
Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah………………h.20
40
haruslah ditentukan. Dengan ditentukan oleh siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karier yang ada di masyarakat. Kegiatan bimbingan karier pada sekolah harus bisa mengantar setiap pelajar untuk menanggulangi tugas perkembangan menuju perkembangan karier dan membimbing pelajar kepada kreasi dan prestasi dari seperangkat pilihan dan rencana yang akan ditetapkan. Penekanan utama dalam kegiatan bimbingan karier untuk berbagai siswa haruslah di dasarkan pada intensitas perencanan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent dan keterarahan peserta didik kepada tujuan. Menurut beberapa pendapat perbedaan pengertian istilah terkait dengan pengertian bimbingan karier diuraikan sebagai berikut:24 1) Bimbingan (Chiskolm, dalam McDaniel, 1959) adalah membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri. 2) Menurut Smith, dalam McDaniel, 1959. Bimbingan merupakan proses layanan yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan, rencana, dan interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik. 24
Ibid,h.94
41
Sedangkan karier mempunyai arti sebagai berikut: 1) Menurut Hornby, 1957. Karier adalah pekerjaan, profesi.25 2) Menurut Super, 1976. Karier merupakan totalitas pekerjaan yang seseorang kerjakan selama hidupnya.26 3) Menurut Donald E.Super, berpendapat bahwa karier adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja.27 Dari pengertian-pengertian di atas, maka yang disebut bimbingan karier yaitu bimbingan yang memberikan bantuan terhadap peserta didik dalam hal mengenai pemilihan karier dengan disesuaikan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, untuk mencapai masa depan yang lebih baik dengan arahan yang optimal. Karena dengan adanya bimbingan karier, siswa lebih dapat mengaktualisasikan keseluruhan apa yang ada dalam dirinya, agar mendapatkan apa yang dicita-citakan. b. Tujuan Bimbingan Karier Secara umum, tujuan bimbingan karier disekolah adalah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan kaputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa
25
Bimo Walgito,Bimbingan dan Konseling,(Yogyakarta:C.V. Andi OFFSET,2005),h.194 Mohammad Thayeb Manrihu,Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier,(Jakarta:Bumi Aksara,1992),h.31 27 Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah……………………,h 17 26
42
kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungan. Sedangkan tujuan khususnya yang menjadi sasaran bimbingan karier disekolah, diantaranya:28 1) Siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang dirinya sendiri. Pemahaman diri adalah suatu gambaran tentang diri pribadi yang meliputi pengetahuan tentang kemampuan kerja, minat kebutuhan hidup dan nilai-nilai. 2) Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja. Pemahaman tentang dunia kerja meliputi pemahaman tentang informasi berbagai persyaratan penerimaan dalam dunia kerja, isi serta sifat suatu lapangna kerja, situasi pekerjaan, organisasinya serta gaya hidup dalam suatu jabatan. 3) Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi
pilihan
lapangan
kerja
serta
dalam
persiapan
memasukinya. Mengembangkan sikap dan nilai yang positif atau hidup diri sendiri dapat dikembangkan oleh anak didik dengan memahami potensi-potensi diri sendiri, dapat menerima kenyataan tentang diri sendiri, mengambil keputusan tentang apa yang sebaiknya dipilih,
serta
memilih
kemampuan
daya
penalaran
mempertimbangkan berbagai alternative pemecahan masalah. 28
Ibid,h.32-33
untuk
43
4) Siswa dapat meningkatkan keterampilan berfikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja. Jadi bimbingan karier lebih menitik beratkan kepada perencanaan kehidupan yang harus mempertimbangkan potensi-potensi diri yang dimilikinya serta lingkungan sekitar agar siswa dapat memperoleh dan memiliki pandangan yang cukup luas dari pengaruh terhadap berbagai peranan positif yang layak dilaksanakan dalam masyarakat. c. Materi Bimbingan Karier Paket bimbingan karier atau jabatan ini merupakan paket bimbingan
yang
diusahakan
untuk
membantu
individu
dalam
memecahkan masalah pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya. Dan paket ini terdiri dari: Pemahaman diri, Nilai-nilai, Pemahaman Lingkungan, Hambatan dan cara Mengatasinya, dan Merencanakan Masa Depan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:29 1) Pemahaman Diri a. Pengantar pemahaman diri b. Bakat, potensi dan kemampuan c. Cita-cita atau gaya hidup d. Sikap
29
178
Abu Ahmadi,Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1991),h.177-
44
2) Nilai-Nilai a. Nilai-nilai kehidupan b. Saling mengenal dengan nilai orang lain c. Pertentangan nilai-nilai dalam diri sendiri d. Pertentangan nilai-nilai sendiri dengan nilai-nilai orang e. Bertindak atas nilai-nilai sendiri 3) Informasi Lingkungan a. Informasi pendidikan b. Informasi jabatan c. Informasi pekerjaan d. Potensi daerah, pengembangannya dan wiraswasta 4) Hambatan dan Mengatasi Hambatan a. Faktor pribadi b. Faktor lingkungan c. Faktor manusia dan hambatan d. Cara-cara mengatasi hambatan 5) Merencanakan Masa Depan a. Informasi diri b. Mempertimbangkan alternatif c. Mengambil keputusan d. Merencanakan masa depan
45
Sedangkan
menurut
prayitno,
dalam
bukunya
dasar-dasar
bimbingan dan konseling bahwa menyelenggarakan bimbingan karier dan pemberian informasi pendidikan atau jabatan adalah sebagai berikut:30 Menjelaskan pengertian, tujuan, keguanaan dan contoh-contoh bimbingan karier kepada personel sekolah, siswa, dan orangtua, Menyusun program bimbingan karier sesuai dengan tahap perkembangan karier anak, Bekerjasama dengan personel sekolah dan orangtua dalam rangka bimbingan karier siswa, Memanfaatkan sumber-sumber dari lingkungan dalam rangka bimbingan karier, Mempergunakan alat ungkap (tes dan inventori)
untuk
mengukur
minat
atau
bakat
karier
individu,
Menyelenggarakan bentuk pelayanan konseling perorangan dan kelompok dalam rangka bimbingan karier dan informasi pendidikan/jabatan, Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan karier, Bekerjasama dengan guru-guru bidang studi dalam mengembangkan informasi pendidikan/jabatan
sesuai
dengan
mata
pelajaran
masing-masing,
Menjelaskan pengertian, tujuan, dan kegunaan layanan pemberian informasi pendidikan dan jabatan kepada personel sekolah, siswa, dan orangtua, Menyusun program pelayanan pemberian informasi pendidikan dan jabatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak/individu, Menguasai dan mengembangkan berbagai informasi pendidikan dan
30
Priyatno dan Ermananti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),h 368-367
46
jabatan, Menyelenggarakan paket-paket bimbingan karier di SLTA kejuruan,
Mengembangkan
hubungan
dengan
sumber
informasi
pendidikan dan jabatan serta dunia kerja untuk memperoleh informasi pendidikan dan jabatan yang semakinlengkap dan baru, Menerapkan teknik-teknik pemberian informasi pendidikan dan jabatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak/individu, Menyusun berbagai alat penunjang dan media untuk menyelenggarakan kegiatan bimbingan karier dan informasi pendidikan/jabatan, Menyelenggarakan hari karier, Menyusun laporan kegiatan serta hasil bimbingan karier dan pemberian informasi pendidikan/jabatan dan menyampaikannya kepada pimpinan sekolah sesuai dengan kode etik BK. d. Pelaksanaan Bimbingan Karier Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta dapat mempergunakan sumber-sumber yang berguna diluar sekolah. Pelaksanaan program bimbingan karier di sekolah meliputi aspek di bawah ini: 1. Layanan Informasi kepada siswa, guru bidang studi, wali kelas, ornag tua atau wali, instansi dan mayarakat. 2. Pengaturan jadwal kegiatan pelaksanaan tugas siswa. 3. Ceramah dari tokoh berkarier.
47
4. Kunjungan pengumpulan informasi diberbagai perusahaan dan lapangan kerja. 5. Mengumpulkan informasi jabatan. 6. Membuat peta dunia kerja lingkungan daerahnya 7. Konsultasi dan konseling bimbingan karier.31 C. Peranan
Konselor
Dalam
Memberikan Layanan
Informasi
Bidang
Bimbingan Karier 1. Personel Pelaksana Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Personel pelaksanaan bimbingan adalah segenap unsur yang terkait dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan koordinator guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana utama. Adapun uraian tugas masing-masing personel adalah sebagai berikut:32 a. Kepala Sekolah Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, Adapun tugas kepala sekolah dalam bimbingan yaitu: 1) Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang di programkan di sekolah. 2) Menyediakan sarana, prasarana, tenaga pelayanan bimbingan dan konseling.
31
Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah,(Jakarta:Proyek Buku Terpadu Jakarta,Pusat Perbukuan Depdikbud SPK No.890/3006 dan Proyek Peningkatan Pendidikan Kejuruan Non.TeknikII,1984), h.235-236 32 Dewa Ketut Sukardi,Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:PT.rineka Cipta,2008), h.55-65
48
3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan. 4) Mempertanggung jawabkan pelaksaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepada diknas pendidikan yang menjadi atasannya.
b. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah membantu melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. c. Koordinator Bimbingan Koordinator
bimbingan
bertugas
mengkoordinasi
para
guru
pembimbing dalam hal: 1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada segenap warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat. 2) Menyusun program bimbingan. 3) Melaksanakan program bimbingan. 4) Mengadminitrasikan pelayanan bimbingan. 5) Menilai program dan pelaksanaan bimbingan. 6) Memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian bimbingan. d. Guru Pembimbing atau Konselor Konselor sebagai pelaksana utama yang bertugas:
49
1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan. 1) Merencanakan program bimbingan. 2) Melaksanakan segenap layanan bimbingan. 3) Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan. 4) Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya. 5) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian. 6) Mengadiministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya. e. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran sebagai ahli pengajaran dalam mata pelajaran yang langsung berhubungan dengan siswa. Adapun peranannya dalam bimbingan adalah sebagai berikut: 1) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa. 2) Membantu konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan. 3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan kepada konselor. 4) Menerima siswa alihtangan dari konselor yaitu siswa yang menurut konselor memerlukan pelayanan pengajaran khusus seperti perbaikan.
50
5) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dan siswa serta hubungan siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan. 6) Memberi kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan bimbingan untuk mengikuti layanan bimbingan. 7) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi kasus. 8) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam penilaian bimbingan. f. Wali Kelas Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu. Adapun tugas dalam bimbingan yaitu: 1) Membantu konselor melaksanakan tugas khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. 2) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perannya dalam pelayanan bimbingan dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. 3) Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti kegiatan bimbingan. Jadi, diantara semua keterangan di atas yang berhak menjadi konselor adalah guru pembimbing atau konselor. Karena konselor merupakan pelaksana utama dari semua komite yang ada disekolah.
51
Adapun komite lainnya yaitu hanya membantu memperlancar alurnya konselor dalam mengetahui data-data yang dibutuhkan oleh konselor. Oleh karena itu, konselor haruslah memiliki sifat dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah. 2. Mekanisme Kerja Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier Mekanisme kerja guru mata pelajaran, wali kelas, konselor, dan kepala sekolah dalam pembinaan siswa di sekolah di perlukan adanya kerjasama semua personel sekolah. a. Guru mata pelajaran membantu memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi daftar nilai siswa, observasi, dan catatan anekdot. b. Wali kelas membantu mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data yang meliputi daftar nilai, angket siswa, angket orang tua, catatan anekdot, laporan observasi siswa, catatan home visist, dan catatan wawancara. c. Konselor selain memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai sumber data yang meliputi kartu akademis, catatan konseling, data psikotes, dan catatan konferensi kasus. Yaitu dengan melengkapi data yang diperoleh guru mata pelajaran, wali kelas dan sumber lain terkait dalam buku pribadi. d. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah perlu mengetahui dan memeriksa semua kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.
52
Tabel Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling.33 Guru Mata Pelajaran Daftar Nilai Siswa
Wali Kelas Daftar Nilai Angket Siswa
Catatan Observasi Siswa
Guru Pembimbing
Kepala Sekolah
Kartu Akademis
Catatan Konseling
Angket Orang Tua
Catatan Kejadian ( Anekdot )
Laporan Observasi Siswa Catatan Anekdot Laporan Kegiatan Pelayanan Catatan Home Visist Catatan Wawancara
33
Buru Pribadi Map Pribadi
Diketahui
Data Psiko Tes
Diketahui
Laporan Bulanan KBK
Diketahui
Diketahui
Catatan Konverensi Kasus Notula Rapat
. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h.95
Diketahui
Diketahui
53
3. Program Kerja Konselor Bidang Bimbingan Karier Program kerja konselor merupakan program yang terorganisir dengan baik sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dan konselor bertanggungjawab langsung kepada kepala sekolah dan hanya mempunyai hubungan kerjasama dengan guru serta anggota staf lainnya, konselor bersama kepala sekolah merencanakan program bimbingan yaitu: Program pengembangan pendidikan guru, Program konsultasi untuk guru dan orang tua, Program konseling untuk murid, Program pengembangan dan penelitian sekolah, Penilaian hasil belajar dan layanan bimbingan lainnya.34 Adapun program bimbingan karier yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:35 a. Penyusunan program hendaknya merumuskan masalah yang dihadapi baik itu Siswa (masalah pribadi, sosial, pendidikan, karier, ataupun pekerjaan), Koordinator Bimbingan Karier, dan Kepala Sekolah. b. Dalam penyusunan program bimbingan karier hendaknya memiliki tujuan yang jelas yang ingin dicapai dalam menangani berbagai masalah, serta dirumuskan bentuk-bentuk kegiatan yang berkenaan dengan jenis-jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, dan sasarannya. c. Dalam penyusunan program bimbingan karier hendaknya dirumuskan berbagai fasilitas yang ada. 34
Yusuf Gunawan dkk,Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,1992),h.207 35 Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah……………………………….h.229
54
Selain itu, agar program bimbingan dapat terlaksana dengan baik juga perlu adanya sarana dan prasarana yang diperlukan disesuiakan dengan kondisi setempat, namun untuk keperluan dalam hal bimbingan dan konseling perlu diprogramkan sebelum tahun pelajaran baru agar pelayanan bimbingan dapat berjalan lancar. Dan dalam hal ini, pengadaan sarana dan prasarana harus dikonsultasikan semua personel sekolah. Dan rinciannya adalah sebagai berikut: a. Sarana yang diperlukan untuk menunjang layanan bimbingan adalah Alat pengumpul data seperti format-format, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, kartu konsultasi, instrumen dan sebagainya. Alat penyimpan data seperti kartu pribadi, buku pribadi, map dan sebagainya. Serta perlengkapan teknis seperti buku pedoman, buku informasi (pribadi, sosial, pendidikan, dan karier), paket bimbingan (pribadi,belajar, dan karier). b. Prasarana sebagai penunjang bimbingan antara lain: Ruangan bimbingan terdiri atas ruang tamu, ruang konsultasi, ruang bimbingan, ruang dokumentasi dan lain sebagainya. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan seperti anggaran biaya yang diperlukan untuk surat menyurat, transportasi, penataran dan sebagainya. 4. Model Pelaksanaan Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier Layanan bimbingan yang efektif tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kerjasama konselor dengan pihak-pihak yang terkait diantaranya:
55
a. Kerjasama dengan pihak di dalam sekolah Kerjasama di dalam sekolah yaitu meliputi seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan disekolah, seluruh tenaga adminitrasi sekolah, dan osis serta organisasi siswa lainnya. b. Kerjasama dengan pihak diluar sekolah Kerjasama dengan pihak luar sekolah yaitu meliputi orang tua siswa atau komite sekolah, organisasi profesi seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan
dan
Konseling
Indonesia),
lembaga
atau
organisasi
kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat. Pemberian informasi dapat dilakukan dengan Pendekatan Kelompok, Pendekatan individual yaitu dengan ceramah, selebaran, buku kecil, majalah dinding, poster-poster, wawancara, dan lain sebagainya.36 Konselor perlu menyediakan dan menyebarluaskan informasi-informasi yang dibutuhkan siswa secara lengkap dan disusun teratur agar siswa dapat terhindar dari kesalahan memilih baik jurusan ataupun pekerjaannya. 5. Fungsi Program Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier. Adapun fungsi layanan informasi bidang bimbingan karier adalah sebagai berikut:37 a. Dengan pemberian informasi yang akan dapat membantu siswa dalam proses pengambilan keputusan terutama pengambilan dalam memasuki
36 37
Kartini Kartono,Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya…………………..h.149 Dewa Ketut Sukardi,Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah………………………..h.240
56
jurusan, pekerjaan ataupun karier yang berfungsi mencegah tindakan yang keliri dalam mengambil keputusan. b. Dengan pemberian informasi kepada siswa dapat memperluas wawasan siswa dengan pekerjaan atau karier. c. Pemberian informasi kepada siswa dapat membantu siswa untuk menelaah, bertanya, dan menggali lebih dalam segala hal yang ingin diketahuinya. Yaitu menggali kemungkinan yang ingin diketahui siswa baik dari sumber media cetak, buku-buku,, majalah, Koran, iklan-iklan, maupun bertanya kepada sumber informasi yang relevan. Dengan program layanan informasi bidang bimbingan karier di sekolah, maka sekolah terutama siswa dapat memperoleh berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam hidupnya. Dan untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan secara tepat diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan baik secara teknik maupun secara adminitrasi yang berfungsi memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan kegiatan layanan bimbingan di sekolah.. Dengan adanya surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0209/U/1984 tentang perbaikan kurikulum sekolah menengah umum tingkat atas. Maka sekolah menengah umum tingkat atas di Indonesia mengalami perubahan yang cukup berarti, khususnya dalam bidang kurikulum.38 Dengan digunakan kurikulum tahun 1984, diharapkan akan lebih
38
Bimo Walgito,Bimbingan dan Konseling,(Yogyakarta:C.V. Andi OFFSET,2005),h.191
57
sesuai dengan perkembangan keadaan yang dihadapi siswa. Yaitu bahwa tujuan umum sekolah menengah tingkat atas adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional, juga untuk mempersiapkan para siswa yang akan melangsungkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi, tetapi juga menyiapkan siswa langsung bekerja. Peningkatan IPTEK (ilmu dan teknologi) yang terjadi pada masa sekarang ini, menuntut individu untuk mampu menyesuaikan diri dengan baik tanpa mengorbankan integritas pribadi. Kemampuan menyesuaikan diri setiap individu dituntut agar mampu menghadapi masa yang akan datang dengan lebih bijaksana. Hal ini, bila diperkirakan bahwa jenjang, jenis dan tuntutan keterampilan berbagai jabatan bukan saja makin meningkat, akan tetapi juga makin canggih dengan tuntutan keterampilan yang makin modern. Untuk itu bimbingan kepada siswa tentang kemampuan diri, kelanjutan studi, persiapan memasuki dunia kerja, serta pemberian berbagai informasi karier akan sangat membantu individu atau siswa dalam mengadakan persiapan baik untuk melanjutkan keperguruan tinggi, memasuki dunia kerja dan masyarakat. Generasi muda merupakan salah satu penerus dan regenerasi bangsa, masa muda adalah proses peralihan masa kanak-kanak menuju masa dewasa, suatu masa yang paling menentukan perkembangan dan perubahan, masa goncang dan penuh dengan pemberontakan, tidak jarang ditemui banyak kaum muda kehilangan pegangan dalam usaha menemukan dirinya dan dalam masa ini, membutuhkan pendampingan yang intensif dari orang lain yang lebih dewasa. Pendamping ini bertujuan untuk membantu mereka dalam
58
menghadapi masa depannya, salah satunya yaitu konselor. Konselor adalah seseorang yang dapat membantu agar siswa dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, dan merencanakan masalah serta dapat merencanakan dan menyikapi secara positif berbagai masalah dan tawaran zaman yang menggiurkan. Bimbingan yang diberikan oleh konselor ini merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam hal memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia yang juga dapat digunakan dam waktu senggang antara konselor dan klien. Dalam implementasinya, bimbingan dan konseling perlu menyentuh pemahaman kekuatan dan kelemahan diri, pengenalan secara obyektif lingkungan baik sosial, ekonomi, budaya yang syarat dengan nilai-nilai dan norma-norma sehingga mampu menyesuaikan diri dengan baik. Sedangkan perencanaan masa depan dimaksudkan supaya mampu mengambil keputusan tentang masa depan baik menyangkut bidang pendidikan dan karier dimasa depan yaitu dengan memilih karier yang sesuai. Bimbingan Karier yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalahmasalah karier yang dihadapi.39 Dalam memberikan bimbingan karier,
39
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2005),h.11
59
pembimbing harus memberikan layanan-layanan bimbingan yang sesuai dengan harapan atau kebutuhan siswa. Hal ini, dimaksudkan pemberian bimbingan tentang karier bisa tepat dan bermanfaat bagi siswa. Karena kegiatan aktivitas bimbingan karier pada sekolah menengah harus bisa mengantar setiap siswa untuk menanggulangi tugas perkembangan menuju perkembangan karier, dan membimbing siswa kepada kreasi dan prestasi dari seperangkat pilihan dan rencana yang akan ditetapkan. Penekanan utama dalam aktivitas bimbingan karier untuk berbagai individu haruslah didasarkan pada intensitas perencanaan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent, dan keterarahan individu kepada tujuannya. Oleh karena itu peranan layanan informasi dalam bimbingan karier, khususnya di era yang penuh persaingan ini begitu juga informasi sangatlah besar, khususnya di era yang penuh persaingan ini begitu juga informasi perguruan tinggi dan pekerjaan. Untuk itulah guru bimbingan dan konseling sangat berperan menjadi stabilitator dan dinamisator sehingga siswa nantinya dapat menempati jurusan atau perguruan tinggi yang sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Dan memberikan layanan yang seluas-luasnya kepada. siswa yang mengalami permasalahan dalam pendidikannya, misalnya dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi serta pekerjaan yang sesuai dengan dirinya, sehingga cita-cita yang diinginkan dapat tercapai