BAB II LANDASAN TEORI
1.
PENGERTIAN KUALITAS CATU DAYA LISTIK kualitas catu daya listrik mulai hangat dibicarakan sejak tahun 1989
oleh bangsa Amerika, hal ini mecuat setelah timbulnya masalah ekonomi yang serius dan mengancam keamanan manusia pada saat itu, misalnya kebakaran ataupun tersengat aliran listrik. Saat ini masalah kualitas mulai berkembang dan dikembangkan dengan tujuan untuk mengurangi timbulnya masalah-masalah baru agar bisa mencegah kerugian baik jiwa dan material. Kualitas catu daya listrik sering diartikan sebagai catu daya listrik yang tegangan operasional tidak stabil misalnya VL-N = 220 Volt ternyata VL-N = 180 Volt atau sering terjadi pemadaman. Kualitas disini diartikan sebagai kehandalan dari suplai catu daya listrik yang memiliki kontinyuitas suplai listrik, kestabilan tegangan dan frekuensi operasi, serta keamanan operasi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh karakteristik beban terpasang, ketersediaan suplai listrik dengan tipe jaringan yang dipilih.
2.
MASALAH-MASALAH
PADA
KUALITAS
CATU
DAYA
LISTRIK Dengan
adanya
penurunan
kualitas
catu
daya
listrik,
dapat
menyebabkan kerusakan peralatan, kerugian waktu dan material. Beberapa masalah yang ditimbulkan oleh penurunan kualitas catu daya listrik :
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
2.1 Pemadaman Pemadaman adalah hilangnya catu daya listrik, seperti bentuk gelombang pemadaman yang ditunjukan pada (gambar 2.1). Pemadaman dapat terjadi dalam waktu yang singkat (3 sec) dengan sisa tegangan 1 %, kejadian ini dikenal dengan sebutan momentary outage, Gejala dari pemadaman ini dapat terlihat pada nyala lampu yang berkedip (blink). Pemadaman listrik adalah kejadian yang sering dialami dan mudah untuk diketahui. Seringnya terjadi pemadaman akan menggangu dan menimbulkan kerugian yang fatal pada keselamatan operasi penerbangan. Dalam dunia penerbangan diharapkan tidak terjadi pemadaman listrik, khususnya pada bandar udara yang pergerakan pesawatnya sangat padat. Karenanya telah direkomendasikan pada Annex 14 bahwa interval waktu antara pemadaman catu daya listrik utama dengan beroperasinya catu daya listrik cadangan maksimal 15 detik. Penyebab pemadaman secara garis besar dapat dikatagorikan sebagi berikut: a) Kenaikan beban terpasang. b) Gangguan pada sistem pembangkitan. c) Gangguan pada sistem jaringan listrik.
Gambar 2.1 : Bentuk Gelombang Pemadaman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.2 Tengangan dan Arus Transien Transien adalah perubahan besaran arus dan tegangan yang tinggi dan terjadi dalam waktu singkat (µsec). Gelombang transien (incident wave) merambat pada jaringan listrik dan bila menemui suatu titik peralihan, dari gelombang tersebut sebagian di pantulkan (reflected wave) dan sebagian lagi diteruskan (transmitted wave). Gelombang yang diteruskan dapat berosilasi menjadi lebih besar
(gambar 2.2).
Penyebab timbulnya tegangan dan arus transien dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu: a)
Transien yang disebabkan oleh alarm, dalam hal ini adalah akibat sambaran petir (lighting) baik sambaran langsung maupun sambaran tidak langsung. Jenis transien disebut impulsive transient dengan durasi 0,05 µsec + 0,002 sec.Besarnya tegangan dan arus transien yang ditimbulkan oleh sambaran petir dapat mencapai puluhan ribu sampai jutaan volt dan puluhan ribu sampai jutaan ampere.Ganguan ini sangat mudah untuk merusak berbagai peralatan dan bangunan di bandara udara. Petir merupakan fenomena alarm yang sampai saat ini belum dapat diketahui secara detail. Nilai gelombang tegangan dan arus transien akibat petir sangat besar dan bentuknya curam dalam waktu yang singkat. Pengamanan samabaran petir lebih banyak bersifat mengeleminir kemungkinan terjadinya kerusakan yang diakibatkan yaitu dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
membuat saluran samabaran petir ketanah dan melindungi peralatan dari samabaran petir. b) Transien yang disebabkan oleh sistem adalah transien yang terjadi akibat proses switching / pelepasan beban besar.Transien tegangan dan arus yang ditimbulkan lebih dari 110 % diatas normal (biasa disebut oscillatory transient) dengan durasi 5 µsec + 0,05 sec. Bentuk gelombang tegangan dan arus transien akibat switching tidak sebesar/securam gelombang transien akibat sambaran petir. Tetapi durasi proses switching lebih lama dari durasi akibat sambaran petir.Pengaman yang diberikan umumnya masih independen yaitu pengaman yang melekat di masing peralatan. Selain itu masih ada peralatan yang belum dilengkapi pengaman yang melekat.
Gambar 2.2 : Bentuk gelombang impuls dan gelombang impuls pada sine wave suplai listrik 2.3 Dip, Sag dan Swell Voltage dip adalah penurunan tegangan yang terjadi dalam waktu relatif singkat terhadap tegangan normal, dimana akibat yang ditimbulkan sangat tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari beban.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Voltage sag sama dengan voltage dip, tetapi waktunya relatif lebih lama. Selanjutnya pengertian voltage sag dan voltage dip disatukan, seperti yang ditunjukkan pada (gambar 2.3).Amplitudo penurunan sag (dip) antara 0,1 – 0,9 pu rms tegangan atau arus pada durasi frekuensi 0,5 cycle samapai 1 menit.Berdasarkan document IEEE 1159 amplitudo dan durasi kejadian, sag (dip) dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu : 1) Instantaneous sag (dip), durasi 0,5 – 30 cycle, amplitudo 0,1 – 0,9 pu. 2) Momentary sag (dip), durasi 0,5 – 3 sec, amplitudo 0,1 – 0,9 pu. 3) Temporary sag (dip), durasi 3 sec – 1 min, amplitudo 0,1 – 0,9 pu. Timbulnya sag (dip) disebabkan karena pengaruh penurunan tegangan akibat perubahan beban yang besar atau adanya gangguan temporary pada sistem jaringan transmisi/distribusi. Bilamana proses terjadinya sag (dip) berlangsung cukup lama (> 1 min) dengan amplitudo gelombang 0,8 – 0,9 pu, maka peristiwa ini disebut undervoltage.Voltage swell adalah kebalikan dari voltage sag, yaitu terjadinya fluktuasi kenaikan tegangan pada suatu suplai listrik.Berdasarkan document IEEE 1159 amplitudo dan durasi kejadian, swell dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu : 1) Instantaneous swell, durasinya 0,5 – 30 cycle, amplitudo 1,1 – 1,8 pu. 2) Momentary swell, durasinya 0,5 – 3 sec, amplitudo 1,1 – 1,8 pu. 3) Temporary swell, durasinya 3 sec – 1 minute, amplitudo 1,1 – 1,8 pu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Proses timbulnya swell disebabkan oleh pelepasan beban besar yang keluar dari jaringan listrik. Bilamana proses terjadinya swell cukup lama (> 1min) dengan amplitudo gelombang 1,1 / 1,2 pu, maka kejadian ini disebut overvoltage.
Gambar 2.3 : Bentuk gelombang Sag dan Swell 2.4 Distorsi Harmonik Pada sistem tenaga listrik yang ideal, bentuk gelombang tegangan yang disalurkan ke peralatan dan bentuk gelombang arus yang dihasilkan adalah gelombang sinus murni. Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik yang diakibatkan oleh distorsi gelombang arus dan tegangan seperti yang di tunjukkan pada (gambar 2.4). Pada dasarnya, harmonik adalah gejala pembentukan gelombanggelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonik yang timbul dari bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonik. Misalnya, frekuensi dasar sistem tenaga listrik 50 Hz, maka harmonik keduanya adalah gelombang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
dengan frekuensi sebesar 100 Hz, dan harmonik ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz dan seterusnya. Gelombang-gelombang ini kemudian menumpang pada gelombang aslinya, sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dengan gelombang harmoniknya. Distorsi harmonik timbul seiring dengan perkembangan teknologi elektronika yang diterapkan pada perlatan modern seperti komputer, ballast elektronik yang untuk penghemat energi pada lampu TL, adjusttable speed drive (ASD) yang dipergunakan pada motor-motor untuk penghematan energi, dan pada peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan. Beban – beban tersebut termasuk jenis beban non linier, yang mengakibatkan gelombang cacad pada gelombang sinus murni dan merupakan kelipatan frekuensi dasar / 50 Hz pada batas amplitudo (0-20 %).
Gambar 2.4 : Gelombang fundamental, Harmonik ketiga dan hasil penjumlahannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
3.
UPS (Uninteruptible Power supply)
3.1Pengertian UPS UPS adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya catu daya primer atau skunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam ganguan Yang dimaksud sumber catu daya primer atau main supply adalah sumber catu daya listrik yang disupply dari public main supply biasa disebut PLN atau pada keadaan tertentu untuk menjaga kontinuitas operasi adakalanya didukung dengan lokal generating set (catu daya yang diusahakan sendiri) dimana keduanya independen. Sedangkan catu daya skunder adalah catu daya listrik yang didapat dari sumber catu daya cadangan atau dapat disebut juga sebagai stand by catu daya unit Kegunaan utama UPS adalah untuk menyediakan atau memberikan catu daya tak terputus dengan mutu yang baik walaupun sumber daya utama mengalami kegagalan. Dan fungsi UPS antara lainnya adalah sebagai berikut: 1. Jika catu daya utama mengalami gangguan (gagal), maka batery segera menggantikan sebagai pensuplai ke beban selama waktu cadangan (back up). 2. Netralisasi perbedaan-perbedaan tegangan dan frekuensi jaringan. 3. Menghilangkan gangguan distorsi-distorsi dan noise tegangan yang melebihi dari tegangan catu daya utama berkenaan dengan beban.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
4. Mensuplai beban dengan frekuensi catu daya utama tidak sama dengan beban. Adapun Jenis-jenis UPS sebagai berikut : 1. UPS Statis (Electronic Type UPS) adalah menggunakan komponen electronika daya. 2. UPS dinamis/rotari adalah menggunakan motor,alternator dan generator pada type peralatan mekanik dari UPS 3.2 Topologi UPS 1. ON LINE UPS On line UPS disebut juga Doubel Conversion UPS dimana AC power dari sumber catu daya diteruskan sebagai input ke rectifier/ dirubah ke DC power. Sumber DC ini akan dipertahankan untuk mengisi battery dan diteruskan juga ke inverter. Inverter akan merubah sumber daya DC kembali menjadi sumber daya AC yang selanjutnya digunakan sebagai sumber bagi beban/peralatan seperti yang ditunjukan pada (gambar 2.5).
Gambar 2.5: On Line UPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Keuntungan dari On Line UPS; pertama adalah good power conditioning/sebagai proteksi setiap saat karena dua sumber yang terkonversi dan dibangkitkan dari inverter. Critical load tidak langsung berhubungan dengan sumber yang mungkin terdapat spike, surge, fluktuasi tegangan dan masalah frekuensi. Kedua adalah tidak mungkin terjadi kehilangan sumber catu daya baik karena kehilangan atau kegagalan dan atau pada proses pemindahan catu daya listrik. Kerugian dari On Line UPS; pertama adalah ukuran UPS lebih besar karena UPS harus mempunyai ukuran penuh dari rectifier untuk mensuplai daya ke inverter dan terkadang juga sebagai pengisi battery. Kedua adalah membutuhkan biaya investasi lebih 2. OFF LINE UPS Pada Off Line UPS sumber catu daya beban dari main supply sedangkan UPS sebagai stand by power, artinya critical load mendapat listrik dari sumber kecuali bila terjadi kegagalan pada sumber, inverter akan mensuply beban dan waktu pemindahan supply kira-kira 4 s/d 10 msec sehingga akan terjadi kehilangan power sementara. Untuk dapat memberikan tingkat pengamanan biasanya Off Line UPS diperlengkapi dengan AVR dan filter seperti yang ditunjukkan pada (gambar 2.6).
Gambar 2.6 : Off Line UPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Keuntungan dari Off Line UPS; pertama adalah ukuran lebih kecil dan lebih ringan. Kedua adalah effisiensi tinggi karena tak terdapat double convertion dan daya langsung terhubung beban. Ketiga adalah more affordable price. Kakurangan dari Off Line UPS; pertama adalah memberikan power konditioning dan proteksi yang minimal. Kedua adalah terjadi pemutusan sementara pada kegagalan catu daya atau pada transition time. Ketiga terbatasnya battery back up time, karena kecilnya ukuran rectifier. Keempat dapat membangkitkan square wave inverter output. 3. LINE INTERACTIVE UPS Pada dasarnya line interactive UPS hampir sama dengan OFF Line UPS dimana sumber melalui 2 (dua) filter sebelum kebeban, voltage booster yang terhubung sebagai regulasi tegangan selama operasi normal, lihat (gambar 2.7).
Gambar 2.7: Line interactive UPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Keuntungan dari Line Interactive UPS; pertama adalah proses switching lebih cepat dibandingkan dengan OFF Line UPS. Kedua adalah kecil, ringan dan kompak. Ketiga adalah mostly sine wave inverter output dan terakhir more intelligent feature incorporate. Kerugian dari Line Interactive UPS; pertama adalah power proteksi kurang dibandingkan dengan ON Line UPS. Kedua kapasitasnya terbatas. 3.3 Komponen UPS 1. Rectifier Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge. 2. Inverter Inverter digunakan untuk mengubah tegangan input DC menjadi tegangan AC. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar, tenaga surya, atau sumber tegangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
DC yang lain. Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 120 V 60 Hz, 220 V 50 Hz, 115 V 400 Hz.
Gambar2.8 : Cara kerja inverter Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada (gambar2.8). Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC kebeban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC kebeban R dari arah kanan ke kiri. Inverter Dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam : (1) inverter 1 fasa, (2) inverter 3 fasa. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation – PWM). Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangannya, yaitu : (1) jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI), (2) jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI), dan (3) jika tegangan input yang diatur disebut Variable dc linked inverter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
3. Battery Battery adalah perangkat/alat sumber tenaga yang dapat menghasilkan tanaga/energi berdasarkan reaksi kimia. Pada UPS batttery digunakan sebagai penyimpan tenaga listrik, untuk digunakan pada waktu daya ac (PLN) tidak ada atau main supply terputus. untuk mengetahui waktu otonomi (Tot) battery pada UPS menggunakan rumus :
I discharge =
ࢂ ࢞ ࡵࢋ࢙࢙࢚ࢍ ࢞ ࢙ ࣂ
Keterangan : I discharge Ieksisting Cos ϴ Eff. UPS EOD
Tot =
ࢋࢌࢌ. ࢁࡼࡿ ࢞ ࡱࡻࡰ
: Arus discharge (Ampere) : Arus pada beban (Ampere) : faktor daya pada UPS, terlihat pada spesifikasi UPS : Efisiensi UPS terdapat pada katalog UPS : End of Dischage
ࡵ ࢈ࢇ࢚࢚ࢋ࢘ࢇ ࡵ ܍ܚ܉ܐ܋ܛܑ܌
Tot
...................... (1)
........................... (2) : Waktu otonomi UPS (hour)
Adapun fungsi battery adalah digunakan untuk menyimpan daya DC atau menyimpan muatan yang diberikan oleh penyearah sehingga pada saat sumber daya utama off, maka baterai dapat memberikan daya kepada inverter sehingga menghasilkan daya AC ke beban dari jenisnya battery terbagi dalam 2 (dua) yaitu ; battery primer dan battery sekunder. Battery primer adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya mengubah energi kimia menjadi listrik semata-mata digunakan hanya sekali hingga habis kemampuannya, contohnya battery sel kering. Dan battery sekunder adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya mengubah energi kimia menjadi listrik (reaksi primer) dan dapat pula mengubah energi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
listrik menjadi kimia dengan kata lain dapat menyimpan energi listrik (reaksi sekunder), serta lazim disebut accumulator atau disingkat menjadi accu/aki Battery sekunder sebelum memberikan energi listrik (proses discharge) terlebih dahulu harus diisi (charging), yaitu dengan cara menghubungkannya dengan catu daya searah. Jenis battery sekunder ada 2 (dua) yaitu : battery asam/battery timbal (lead acid) dan battery basa/alkali (nickel cadmium/NiCad) dan berdasarkan wujud elektrolit terdiri dari battery basah dan battery kering. Susunan utama dari battery terdiri dari; plat positif (anoda), plat negatif (katoda), elektrolit, separator (pemisah), wadah/baki beserta konstruksinya. a. Battery lead acid/battery timbal Susunan utama battery adalah sebagai berikut; kutub positif terdiri dari peroxida timbal (P6O2), kutub negatif terdiri dari timbal murni (P6) dan elektrolitnya terdiri dari larutan asam belerang (H2SO4) + air murni (H2O), dengan reaksi kimia sebagai berikut: P6O2 + 2H2SO4 + P6 => 2P6SO4 + 2H2O 2P6O4 + 2H2O
(Reaksi discharging)
=> P6O2 + P6 + 2H2SO4 (Reaksi charging)
Keuntungan dari battery lead acid adalah; harga relatif murah, tegangan nominal per cell 2 volt, biaya perawatan relatif murah, ukuran dan berat lebih kecil. Kerugian dari battery lead acid adalah; umur lebih pendek, terpengaruh terhadap temperatur operasi, tidak tahan terdapat proses charging dan discharging yang berlebihan, tidak tahan terhadap arus hubung singkat, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
zat eletronikanya bersifat merusak bahan aktif (anoda/katoda) yakni akan menimbulkan sulfat b. Battery alkali/Nicad Susunan utama battery adalah sebagai berikut; kutub positif terdiri dari hidroksida nikel /Ni(OH)3, kutup negatif terdiri dari oxida cadmium (Cd) dan elektolitnya terdiri dari larutan basa yaitu potasium hidroksida (KOH) + air murni (H2O) , dengan reaksi kimia sebagai berikut: 2Ni(OH)9 + 2KOH + Cd
=> 2Ni(OH)2 + 2KOH + Cd(OH)2
(discharging) 2Ni(OH)2 + 2KOH + Cd(OH)2 => 2Ni(OH)2 + 2KOH + Cd (charging) Keuntungan dari battery alkali/Nicad adalah; tahan terhadap goncangan, tahap terhadap charging dan discharging berlebihan, tahan terhadap hubungan singkat, tahan terhadap kesalahan charging (polaritas terbalik), umur panjang. Kerugian dari battery alkali/NiCad adalah; harga mahal, 4 buah battery harga terdiri dari 1 set, tegangan nominal hanya 1,2 volt, memerlukan ruang peyimpanan yang lebih luas. 4.Switch Bypass Switch Bypass adalah unti saklar untuk pelayanan beban kritis langsung dari sumber daya utama tanpa melalui rectifier dan inverter Persyaratan by pass pada UPS sebagai berikut : a. Harus ada kesamaan tegangan b. Harus ada kesamaan frekuensi c. Harus ada kesamaan/singkron anatar phase
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Gambar 2.9: Switch Bypass Switch bypass static bekerja bila terjadi perpindahan dari inverter ke bypass dan sebaliknya secara otomatis saat terjadi gangguan pada beban maupun gangguan internal UPS, posisi switch bypass pada UPS seperti yang ditunjukkan pada (gambar 2.9). Sebagai contoh: jika over voltage, short circuit pada beban. Sistem ini bekerja berdasarkan kerja state switch electronic dengan komponennya berupa thryistor 2 buah yang dipasang bertolak belakang/sistem dapat juga bekerja secara manual. 3.4 Sistem Operasional UPS UPS dapat bekerja secara parallel maupun redundant seperti pada (gambar 2.10). -
Tujuan UPS dihubungan paralel adalah untuk memperbesar kapasitas daya UPS
-
Tujuan UPS dihubung redudant adalah untuk mempertinggi keandalan kontinuitas catu daya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
(a) Paralel UPS
(b) Redundat Gambar 2.10 : Sistem Operasional UPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
4.
PEMELIHARAAN
4.1 Harian : Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu. 4.2Mingguan : - Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu. - Periksa secara visual permukaan air baterai semua sell baterai. Jika permukaan air baterai mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitar pertengahan antara garis permukaan atas dan bawah - Periksa apakah ada kebocoran air baterai , debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan pelarut sperti thinner, gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan batteri - Periksa sistem ventilasi dan operasi eshaust fan - Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungan kelistrikan (rile, kontaktor, connector, fastons, dll) pastikan bersih dari debu 4.3 Bulanan - Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu. - Periksa secara visual permukaan air baterai semua sell baterai. Jika permukaan air baterai mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitar pertengahan antara garis permukaan atas dan bawah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
- Periksa apakah ada kebocoran air baterai , debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan pelarut sperti thinner, gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan batteri - Periksa sistem ventilasi dan operasi eshaust fan - Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungan kelistrikan (rile, kontaktor, connector, fastons, dll) pastikan bersih dari debu - Periksa tegangan terminal baterai (pada bank baterai) dengan external DC voltmeter. Atur pengambangan (floating) tegangan, jika menyimpang dari nilai tertentu sesuikan dengan buku manual pabrik - Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai, terminal kabel, sambungan dll. Lakukan tindakan jika perlukan - Bersihkan ruangan baterai, ukur dan catat temperatur ruangan 4.4 Triwulanan - Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu. - Periksa secara visual permukaan air baterai semua sell baterai. Jika permukaan air baterai mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitar pertengahan antara garis permukaan atas dan bawah - Periksa apakah ada kebocoran air baterai , debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan pelarut sperti thinner, gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan batteri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
- Periksa sistem ventilasi dan operasi eshaust fan - Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungan kelistrikan (rile, kontaktor, connector, fastons, dll) pastikan bersih dari debu - Periksa tegangan terminal baterai (pada bank baterai) dengan external DC voltmeter. Atur pengambangan (floating) tegangan, jika menyimpang dari nilai tertentu sesuikan dengan buku manual pabrik - Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai, terminal kabel, sambungan dll. Lakukan tindakan jika perlukan - Bersihkan ruangan baterai, ukur dan catat temperatur ruangan - Periksa tegangan setiap cell pada floating charge dengan mengukur tegangan untuk setiap cell. Jika ada perbedaan ±0,05 Volt atau lebih antara tegangan diukur dan floating charge pada cell, catat cell-cell lain yang menyimpang dari ini. Ukur lagi setelah pengisian merata (equalizing charge) - Setelah 6 jam pengisian merata (equalizing charge) untuk baterai pada equalizing charge voltage 280 V, Periksa arus pengisiannya dan bandingkan dengan manual pabrik untuk nilai tertentu. Mengukur dan memonitor temperatur elektrisitas dari pilot cell seluruhnya pengisian merata dan jika temperatur melebihi batas dari ketentuan manual pabrik, lakukan penghentian sesaat 4.5 Semi Tahunan - Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
- Periksa secara visual permukaan air baterai semua sell baterai. Jika permukaan air baterai mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitar pertengahan antara garis permukaan atas dan bawah - Periksa apakah ada kebocoran air baterai , debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan pelarut sperti thinner, gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan batteri - Periksa sistem ventilasi dan operasi eshaust fan - Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungan kelistrikan (rile, kontaktor, connector, fastons, dll) pastikan bersih dari debu - Periksa tegangan terminal baterai (pada bank baterai) dengan external DC voltmeter. Atur pengambangan (floating) tegangan, jika menyimpang dari nilai tertentu sesuikan dengan buku manual pabrik - Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai, terminal kabel, sambungan dll. Lakukan tindakan jika perlukan - Bersihkan ruangan baterai, ukur dan catat temperatur ruangan - Periksa tegangan setiap cell pada floating charge dengan mengukur tegangan untuk setiap cell. Jika ada perbedaan ±0,05 Volt atau lebih antara tegangan diukur dan floating charge pada cell, catat cell-cell lain yang menyimpang dari ini. Ukur lagi setelah pengisian merata (equalizing charge) - Setelah 6 jam pengisian merata (equalizing charge) untuk baterai pada equalizing charge voltage 280 V, Periksa arus pengisiannya dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
bandingkan dengan manual pabrik untuk nilai tertentu. Mengukur dan memonitor temperatur elektrisitas dari pilot cell seluruhnya pengisian merata dan jika temperatur melebihi batas dari ketentuan manual pabrik, lakukan penghentian sesaat - Periksa pengaturan voltmeter pada panel charge dengan DC voltmeter external (periksa terminal baterai pada panel charger). Bandingkan pembacaannya. Jika panel meter ini tidak betul, disesuaikan dengan DC voltmeter external 4.6 Tahunan - Baca tegangan dan arus battery pada panel pengisian (charger), atur pengambangan (floating) tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu. - Periksa secara visual permukaan air baterai semua sell baterai. Jika permukaan air baterai mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitar pertengahan antara garis permukaan atas dan bawah - Periksa apakah ada kebocoran air baterai , debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan pelarut sperti thinner, gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan batteri - Periksa sistem ventilasi dan operasi eshaust fan - Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungan kelistrikan (rile, kontaktor, connector, fastons, dll) pastikan bersih dari debu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
- Periksa tegangan terminal baterai (pada bank baterai) dengan external DC voltmeter. Atur pengambangan (floating) tegangan, jika menyimpang dari nilai tertentu sesuikan dengan buku manual pabrik - Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai, terminal kabel, sambungan dll. Lakukan tindakan jika perlukan - Bersihkan ruangan baterai, ukur dan catat temperatur ruangan - Periksa tegangan setiap cell pada floating charge dengan mengukur tegangan untuk setiap cell. Jika ada perbedaan ±0,05 Volt atau lebih antara tegangan diukur dan floating charge pada cell, catat cell-cell lain yang menyimpang dari ini. Ukur lagi setelah pengisian merata (equalizing charge) - Setelah 6 jam pengisian merata (equalizing charge) untuk baterai pada equalizing charge voltage 280 V, Periksa arus pengisiannya dan bandingkan dengan manual pabrik untuk nilai tertentu. Mengukur dan memonitor temperatur elektrisitas dari pilot cell seluruhnya pengisian merata dan jika temperatur melebihi batas dari ketentuan manual pabrik, lakukan penghentian sesaat - Periksa pengaturan voltmeter pada panel charge dengan DC voltmeter external (periksa terminal baterai pada panel charger). Bandingkan pembacaannya. Jika panel meter ini tidak betul, disesuaikan dengan DC voltmeter external - Periksa dan ukur spesific gravity dan temperatur air baterai dari pilot cell pada floating charge - Periksa kelonggaran dan temperatur pada bagian sambungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/