9
BAB II KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP TES URAIAN PADA MATERI BUNYI
2.1 Multirepresentasi 2.1.1 Pengertian Multirepresentasi Multirepresentasi didefinisikan sebagai suatu cara yang menyajikan berbagai representasi untuk menanamkan suatu konsep di benak para siswa. Sesuai dengan pengertian representasi sendiri adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakilkan atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara (Goldin, 2002). Representasi juga merupakan sesuatu yang mewakili, menggambarkan atau menyimbolkan objek dan atau proses (Rosengrant, Etkina, & Heuvelen, 2006). Sehingga Waldrip dan Prain (Ainsworth, 2007) menyimpulkan bahwa multirepresentasi adalah mempresentasi ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, diantaranya secara verbal, gambar, grafik dan matematik.
2.1.2 Peran dan Fungsi Multirepresentasi Multirepresentasi
memiliki
tiga fungsi
utama,
yaitu sebagai
pelengkap, pembatas interpretasi dan pembangun pemahaman (Ainsworth, 1999). Seperti dijelaskan dibawah ini : 1)
Untuk melengkapi representasi lain. Setiap representasi mungkin berbeda baik dalam setiap pengungkapan informasi atau dalam setiap
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
proses pendukung. Sebuah representasi tunggal mungkin tidak cukup untuk membawa semua informasi atau terlalu rumit untuk mahasiswa dalam penafsirannya. 2)
Untuk membatasi dan memandu representasi lain. Misalnya, grafik dapat digunakan untuk memandu penafsiran persamaan.
3)
Untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Gambar 2.1 Fungsi Pemecahan Masalah Multirepresentasi (Ainsworth,1999)
Lebih lanjut, Loviza Ulvarina (2010) menyatakan bahwa penggunaan multirepresentasi dapat lebih melengkapi proses dalam menarik kesimpulan dari informasi yang disajikan. Penjelasan secara verbal melalui teks akan lebih mudah dipahami ketika dilengkapi gambar atau grafik yang relevan Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
dengan informasi yang sedang dibicarakan. Serta multirepresntasi juga berfungsi untuk menggali perbedaan-perbedaan dalam suatu informasi yang dinyatakan dalam masing-masing representsi. Multirepresentasi cenderung digunakan untuk tujuan ini baik pada kasus-kasus dimana representasi tunggal tidak memadai untuk memuat semua informasi tentang suatu konsep, ataupun untuk menggabungkan semua informasi yang relevan kedalam satu representasi. Fungsi utama kedua dari multirepresentasi adalah untuk membantu pembelajar membangun pemahaman yang lebih baik terhadap suatu konsep dengan menggunakan satu representasi untuk membatasi representasi mereka terhadap representasi kedua. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan memanfaatkan representasi yang biasa dikenal untuk mendukung interpretasi dari representasi yang kurang biasa dikenal atau lebih abstrak. Kedua, dengan menggali sifat-sifat inheren satu representasi untuk membatasi interpretasi kedua. Fungsi utama ketiga adalah untuk membangun pemahaman yang lebih dalam.
Pada
fungsi
ini,
multirepresentasi
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan abstraksi, mendukung generalisasi dan untuk membangun hubungan antar representasi-representasi. Beberapa alasan pentingnya penggunaan multirepresentasi 1.
Kecerdasan majemuk Siswa belajar dengan cara yang berbeda dan memiliki kecerdasan yang berbeda-beda pula. Representasi yang berbeda yang
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
kompatibel dengan gaya belajar yang berbeda dari setiap siswa memberikan kesempatan yang optimal untuk setiap jenis kecerdasan. 2.
Visualisasi untuk otak Kuantitas fisik dan konsep sering dapat dilihat dan dipahami lebih baik dengan menggunakan representasi nyata atau konkret.
3.
Membantu membangun jenis lain dari representasi
Beberapa
representasi
konkret
membantu
dalam
membangun
representasi yang lebih abstrak (misalnya rumus matematis). 1.
Beberapa representasi yang berguna untuk penalaran kualitatif Penalaran
kualitatif
sering
dibantu
dengan
menggunakan
representasi konkret. 2.
Representasi matematik abstrak digunakan untuk penalaran kuantitatif. Sebuah representasi matematis dapat digunakan untuk menemukan jawaban kuantitatif dalam suatu permasalahan.
Ketika seseorang mempelajari konsep-konsep ilmiah yang rumit, berinteraksi dengan berbagai bentuk representasi seperti diagram, grafik dan persamaan dapat membawa manfaat yang unik. Sayangnya, ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa peserta didik sering gagal mengeksploitasi manfaat tersebut dan dalam kasus-kasus tertentu kombinasi yang tidak tepat dari multirepresentasi benar-benar menghambat proses belajar. Seperti diungkap oleh Ainsworth, multirepresentasi merupakan cara yang sangat berguna tetapi seperti semua alat yang sangat berguna mereka memerlukan Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
penanganan yang hati-hati agar peserta didik dapat menggunakannya dengan sebaik mungkin. Menurut Izak dan sherin (2003) bahwa pengajaran dengan melibatkan multirepresentasi memberikan konteks yang lebih bagi siswa untuk memahami suatu konsep. Penggunaan multirepresentasi dapat membantu guru dalam mengidentifikasi tiga dimensi pembelajaran yang terjadi, yakni : 1)
representasi memberi peluang kepada guru untuk dapat menilai pemikiran siswa,
2)
representasi memberi peluang guru untuk menggunakan teknik pedagogik yang baru,
3)
representasi memudahkan guru untuk menjembatani antara pemecahan masalah konvensional dan pemecahan masalah modern.
2.1.3 Aspek Kemampuan Multirepresentasi Ada beberapa kemampuan merepresentasikan suatu informasi secara multiple yang dimiliki peserta didik. Berikut merupakan kemampuan Multirepresentasi yang harus dimiliki peserta didik: 1. Mampu memformulasikan informasi dari representasi dengan benar. Pada kemampuan ini, peserta didik diharapkan dapat membuat suatu representasi dari informasi-informasi yang telah diperoleh pada materi.
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14
2. Mampu menyusun representasi baru dari representasi sebelumya. Peserta didik diharapkan dapat membuat representasi yang berbeda dari representasi sebelumnya mengenai materi. 3. Mampu mengevaluasi perbedaan representasi secara konsisten dan memodifikasinya jika perlu. Pada kemampuan ini, peserta didik membuat beberapa representasi mengenai materi yang telah direpresentasikan oleh guru. Tentunya beberapa representasi yang dibuat berbeda satu sama lainnya dan
berkesesuain antara setiap representasi pada materi yang
sama. 4. Mampu menggunakan representasi untuk menyelesaikan soal. Dalam menyelesaikan soal-soal mengenai materi hendaknya peserta didik menggunakan beberapa representasi. Representasi yang digunakan peserta didik beragam dan berkesesuaian antara satu sama lainnya
2.1.4 Format Multirepresentasi Dalam fisika ada beberapa format representasi yang dapat dimunculkan, format-format tersebut antara lain: a.
Deskripsi Verbal Untuk memberikan definisi dari suatu konsep, verbal adalah satu cara yang tepat yang dapat digunakan.
b.
Gambar/diagram Gambar dapat membantu memvisualisasikan sesuatu yang masih bersifat abstrak. Dalam fisika banyak bentuk diagram yang sering digunakan antara lain, diagram gerak, diagram benda terbatas (free
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
15
body diagram) diagram garis medan (field line diagram), diagram rangkaian listrik (electrical diagram circuit), diagram sinar (ray diagram), diagram muka gelombang (wafe front diagram) dan diagram keadaan energi (energy state diagram) c.
Grafik Penjelasan dari suatu konsep dapat kita representasikan dalam bentuk grafik.
Oleh karena itu, kemampuan membuat dan
membaca grafik adalah keterampilan yang sangat diperlukan. Grafik balok energi (energy bar chart), grafik balok momentum (momentum bar chart), merupakan grafik yang sering digunakan dalam merepresentasi konsep-konsep fisika. d.
Matematik Untuk penyeleasaian persoalan kuantitatif, representasi matematik sangat diperlukan. Namun penggunaan representasi kuanitatif ini akan
banyak
ditentukan
keberhasilannya
oleh
penggunaan
representasi kualitatif secara baik. Pada proses tersebut tampaklah bahwa siswa tidak seharusnya menghapalkan semua rumus-rumus atau persamaan matematik.
2.2 Pemecahan Masalah Pemecahan masalah merupakan bagian integral dari pembelajaran (Reif dkk, 1976;. Larkin & Reif, 1979; Chi et al, 1981;. Reif, 1981; Bascones et al, 1985.; Amigues, 1988; Robertson, 1990; Savage & Williams, 1990; McDermott, 1991; Heller et al., Heller et al,. 1992; Henderson et al., 2001; Kuo, 2004; Pol, 2005; Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16
Yerushalmi & Magen, 2006) begitupun dalam pembelajaran fisika, yang tidak dapat dipisahkan dengan pemcahan masalah. Setelah guru mengajarkan suatu konsep, maka untuk mengevaluasinya siswa diberikan seperangkat masalah (Tolga Gok, 2010). Gagasan pengembangan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika bagi siswa dilandasi oleh beberapa konsepsi teoretis dalam (I Wayan, 2011:2). a. Konsepsi fisika merupakan subyek yang senantiasa mengalami perubahan (Wenning, 2006). b. Learning physics is not about memorizing facts, it is about comprehension and mathematics (Zhaoyao, 2002:8). c. Learning physics requires learning to do the problems (Oman &3Oman, 1997:xvii). d. Effort to solve problem and apply meaningful knowedge must bepreceded by positive attitude and effort to understand it (Simon, 1996:94). Pemecahan masalah adalah upaya individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang tak lumrah, Krulik dan Rudnick dalam (I Wayan, 2011:3). Kemampuan memecahkan masalah dibangun oleh konsep-konsep materi dan cara/langkah untuk memecahkan masalahnya. Dalam hal ini, konsep-konsep materi berperan penting dalam memecahkan masalah. Bila siswa memiliki konsep yang kaya akan representasi, maka kemampuan pemecahan masalah akan baik pula, tidak hanya sebatas mengingat atau recall task. Jadi, multi representasi memiliki hubungan yang kuat dengan pemecahan masalah. Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
17
2.3 Pemecahan Masalah Berbasis Multirepresentasi Pembelajaran fisika menggunakan multirepresentasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, bentuk pertama adalah dalam proses pembelajaran dan bentuk kedua dalam proses evaluasi. Kedua bentuk tersebut sebaiknya diterapkan dalam satu kesatuan. Pemecahan masalah dalam praktek pendidikan yang umum sering didominasi hanya dengan proses mengingat, yakni tingkat kemampuan kognitif yang terendah (Osborne & Dillon, 2008). Dalam jurnalnya (Dufrense, R.J ,2004:1) menjelaskan bahwa ada beberapa masalah yang menyebabkan kemampuan pemecahan masalah siswa kurang, yakni siswa selalau menjawab masalah dengan terlebih dahulu memilih persamaan dari rumus-rumus yang mereka hafal, lalu mencocokannya dengan soal, tanpa mengerti konsep dari permasalahan yang ditanyakan. Serta siswa selalu melihat atau meniru langkah penyelesaian dari contoh soal yang diberikan guru atau dari buku teks pembelajaran. Salah satu penyebab masalah tersebut terjadi adalah karena kemampuan penguasaan konsep siswa yang kurang. Menurut Mettalidou, seharusnya pemecahan masalah mengarahkan siswa kepada kemampuan untuk merepresentasi konsep yang baik (Mettalidou, 2009). Siswa akan melakukan pemecahan masalah dengan menggunakan representasi yang baik bila selama proses pembelajarannyapun siswa diberikan representasi-representasi terkait konsep– konsep
yang diberikan, sehingga siswa akan terbiasa
memecahkan masalah dengan multi representasi. Jadi, multi representasi memiliki hubungan yang kuat dengan pemecahan masalah. Bila siswa memiliki konsep yang kaya akan representasi, maka kemampuan pemecahan masalah akan Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
18
baik pula, tidak hanya sebatas mengingat atau recall task. Sebaliknya, saat kemampuan memecahkan masalahnya kurang, kita bisa melihat bahwa konsep yang dimiliki siswa tersebut kurang, dan bisa dilihat pula representasi-representasi seputar konsep tersebut kurang. Menurut Loviza sebaiknya dalam mengajar siswa terlebih dahulu diberikan representasi kualitatif sebelum diberi representasi kuantitatif. Berikut ini adalah beberapa keuntungan menggunakan representasi kualitatif sebelum representasi kuantitatif. 1)
Representasi kualitatif membantu siswa memahami soal sebagai alat bantu visual sehingga dapat meningkatkan pemahaman perseptual.
2)
Representasi kualitatif khususnya representasi yang bersifat fisik, menjembatani
antara
representasi
verbal
dengan
representasi
matematik. Representasi yang bersifat fisik tersebut membantu memudahkan
mahasiswa
dalam
melangkah
dari
kata-kata
ke
persamaan-persamaan matematik. 3) Representasi kualitatif membantu siswa membangun gambar yang memberi makna pada simbol-simbol matematik. Setelah merepresentasi proses, mahasiswa dapat memperoleh jawaban kuantitatif terhadap soal menggunakan representasi matematik. Menurut Dufrense, R.J (2001:7), ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran dengan pemecahan masalah multirepresentasi : 1) Pastikan
bahwa
semua
siswa
mengerti
multirepresentasi
yang
dipergunakan. Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
19
2) Selalu memantau pekerjaan sampai selesai. Sudahkah siswa menggunakan representasi seluruhnya. 3) Mengangkat pengunaan beragam representasi untuk menganalisis kondisi masalah, dan menggunakan salah satu prosedur untuk menjawab masalah tersebut. 4) Memberikan waktu untuk siswa mereflesikan pengalamannya berkaitan dengan beragam representasi dan untuk mendiskusikan pengalamannya dengan siswa yang lain. Penggunaan multirepresentasi dalam pembelajaran fisika dapat dilakukan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi konsep-konsep kunci Setiap representasi dapat membantu siswa untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep kunci dalam fisika. Langkah awal adalah mengidentifikasi konsep-konsep tersebut dengan representasi-representasi yang tepat dan memikirkan bagaimana siswa dapat mengambil manfaat dari representasi-representasi yang disajikan. 2) Mengkonstruk representasi lain Dengan konsep kunci yang ada dalam pikiran, kita dapat membuat representasi lain yang berfokus pada konsep yang sama. Dari representasi verbal dapat dibuat representasi lain, misalnya gambar, grafik, matematik atau yang lain. Demikian juga sebaliknya untuk representasi-representasi yang lain. Dengan memberikan beberapa representasi suatu konsep akan memberikan alternatif kepada siswa untuk memahami konsep tersebut Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
20
dengan berbagai cara sesuai dengan kecerdasan (menurut teori multi kecerdasan) dan gaya belajar siswa. Selain itu, merepresentasi konsep dari satu representasi ke representasi lain akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mamahami konsep yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan multirepresentasi siswa dalam memecahkan masalah diperlukan alat untuk mengevaluasi kemampuan multirepresentasi tersebut. Pada penelitian ini digunakan alat untuk mengevaluasi berupa tes berbentuk soal uraian. Tes berbentuk uraian merupakan bentuk tes yang menuntut siswa untuk menjawab dengan kata-kata sendiri sesuai dengan tuntutan soal. Gronlund & Linn (1995) mengemukakan bahwa, ciri utama tes uraian adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih, mengorganisir dan menyajikan jawaban dalam bentuk uraian. Sudjana (2009) juga menyatakan, tes berbentuk uraian akan menuntut siswa untuk menggeneralisasikan gagasannya dalam bahasa tulisan. Sehingga kemampuan dalam mengukur tingkat berpikir yang lebih tinggi dan bisa mengembangkan sikap dalam memecahkan masalah. Itu artinya tes uraian dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam merepresentasikan suatu konsep fisika. Selanjutnya, Gronlund & Linn (1995) menyebutkan ada dua tipe jenis soal uraian yaitu soal uraian terbatas dan soal uraian terstruktur. Dalam penelitian ini, akan digunakan istilah bentuk soal uraian terbatas untuk soal tanpa adanya pertanyaan arahan pada setiap subsoalnya dan tes uraian terstruktur untuk soal dengan adanya pertanyaan pada setiap subsoalnya.
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
Rubrik yang digunakan untuk menilai hasil jawaban siswa dalam tes uraian terstruktur dan tes uraian terbatas ini berpedoman pada rubrik multiple ways ( PAER Rutgers Universiry, 2008). Alasan penggunaan rubrik multiple ways dalam penskoran data dikarenakan dalam rubrik tersebut terdapat aspek penilaian untuk
menilai pengetahuan dalam cara yang berbeda, memeriksa
konsistensi representasi, dan menggunakan satu representasi untuk membantu membangun representasi yang lain yang sesuai dengan kemampuan multi representasi siswa yang diharapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud adalah kemampuan siswa menggunakan format multirepresentasi seperti verbal, gambar, grafik, dan matematik dari konsep-konsep pada materi Bunyi.
2.3.1
Tes Uraian Terstruktur Gronlund (1995) berpendapat yaitu pada soal uraian terstruktur, jawaban
siswa lebih dibatasi pada bentuk dan lingkup jawaban yang harus diberikan. Batasan itu lebih memudahkan dalam pengukuran terhadap kemampuan siswa yang akan diukur. Juga menjadi lebih terstruktur, lebih efektif sebagai ukuran kemampuan untuk mengintegrasi gagasan dalam merepresentasikan suatu konsep. Hal ini juga ditegaskan oleh Sudjana (2001) bahwa, pembatasan itu bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut pandang menjawabanya, indikatorindikatornya. Dengan adanya pembatasan tersebut, jawaban siswa akan lebih terarah sesuai dengan yang diharapkan. Karakteristik uraian terstruktur adalah berisi unsur-unsur yaitu, pengantar soal, seperangkat data dan serangkaian sub Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
22
soal. Data yang diajukan dalam soal uraian terstruktur bisa berupa angka, tabel, grafik, bagan, digram, model, dan lain-lain. Keuntungan tes uraian terstruktur menurut Nitko (1996) yaitu : dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam jawaban yang sulit dan kompleks, dapat mengarahkan soal ke jawaban yang lebih khusus, dapat dipakai konteks yang berstruktur atau latihan-latihan yang diinterpretasikan, dapat mengarahkan jawaban dari semua siswa ke penafsiran yang sama. Sedangkan keuntungan tes uraian terstruktur menurut Sudjana (2001) diantaranya : satu soal bisa terdiri dari beberapa sub soal atau pertanyaan, setiap pertanyaan yang diajukan menuju kepada suatu data tertentu sehingga lebih jelas dan terarah dan soal saling berkaitan satu sama lain dan dapat diurutkan berdasarkan tingkat kesulitannya. Satu permasalahn yang akan diungkap dapat dikaji dari banyak aspek melalui sub soal atau pertanyaan arahan yang diajukan kepada tema permasalahan. Tes ini akan mengarahkan siswa pada jawaban tertentu. Dalam masalah multirepresentasi, tes berbentuk uraian terstruktur akan mengarahkan siswa untuk membuat multirepresentasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Arahan yang diberikan kepada siswa dalam masalah multirepresentasi pemecahan
yang diberikan disesuaikan dengan daftar langkah
masalah
dalam
pembelajaran.
Langkah-langkah
tersebut
disesuaikan dengan prosedur yang diberikan Rosengrant (2007:3) yaitu, 1. Menggambar dan menerjemahkan masalah yang ditanyakan.
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
23
Mendeskripsikan keadaan yang terdapat dalam soal, masukkan semua informasi yang diketahui dari soal tersebut dan memilih sistem dari setiap objek serta membuat daftar interaksi antara objek dengan sistem. 2. Menyederhanakan permasalahan tersebut. Menganggap sistem seperti partikel, mengabaikan beberapa interaksi dengan lingkungannya. 3. Menggambarkan bentuk fisisnya Mengambarkan diagram gerak, diagram benda terbatas (free body diagram) diagram garis medan (field line diagram), diagram rangkaian listrik (electrical diagram circuit), diagram sinar (ray diagram), diagram muka gelombang (wafe front diagram) dan diagram keadaan energi (energy state diagram). 4. Menggambarkan bentuk matematisnya menggambarkan bentuk matematisnya dengan mengaplikasikan hukumhukum dalam fisika ke dalam bentuk matematisnya. Dan hitunglah nilainya. 5. Mengevaluasi menyelesaikan jawaban tersebut dengan memberikan satuan untuk setiap jawaban.
2.3.2
Tes Uraian Terbatas Bentuk soal uraian terbatas pada prinsipnya sama dengan soal uraian
terstruktur yang memiliki batasan dalam segi materi dan jawabannya namun berbeda dalam bentuk format soal yaitu soal uraian terbatas tidak disertai subsoal Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
24
dalam penyajiannya. Bentuk soal ini sangat baik digunakan untuk mengukur kompetensi yang memerlukan interpetasi dan penggunaan data, memecahkan permasalahan, atau menggunakan konsep dalam berbagai macam situasi (Surapranata,2007). Soal uraian terbatas berbeda dengan soal uraian bebas karena soal uraian bebas tidak dibatasi dalam segi isi maupun jawabannya dan bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum Kelemahan bentuk tes dengan jawaban luas yaitu : sangat tidak efisien untuk mengukur pengetahuan karena pertanyaan bisa menjadi sangat luas dan setiap siswa dapat menggunakan penilaiannya sendiri, berkenaan dengan jawaban siswa yang disusun dengan kata-katanya sendiri maka perolehan skor berdasarkan kemampuan menulisnya (Nitko,1996) Dengan adanya pembatasan tersebut jawaban siswa akan lebih terarah sesuai dengan yang diharapkan. Cara memberikan penilaian juga lebih jelas indikatornya. Kriteria kebenaran jawaban bisa lebih mudah ditentukan.
2.4 Kemampuan Multirepresentasi Pada Materi Bunyi Salah satu pokok bahasan yang terdapat pada disiplin ilmu fisika adalah materi Bunyi. “Bunyi merupakan gelombang longitudinal, yang getarannya dirambatkan melaui suatu medium (gas, cair, atau padat) dalam bentuk rapatan dan regangan” (Kanginan, 2007:160). Sementara itu, penerapan konsep bunyi banyak ditemukan pada gejala-gejala alam (seperti; Resonansi, gaung dan gema) Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
25
dan juga alat-alat teknologi (seperti; alat-alat music, dll). Selain bermanfaat, bunyi juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, bunyi penting untuk dipelajari guna keberlangsungan kehidupan manusia agar lebih baik. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam mempelajari materi bunyi, salah satunya adalah secara multirepresentasi. Alasan mempelajari materi bunyi berdasarkan format multirepresentasi adalah sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan secara verbal (hal ini karena pada materi bunyi terdapat konsep-konsep dasar dan istilah yang terdefinisi), (2) Gambar dan Diagram (pada materi bunyi terdapat suatu bahasan yang masih bersifat abstrak), (3) Grafik (pada materi bunyi terdapat beberapa hubungan antar variabel) , dan (4) Matematik (diperlukan suatu perhitungan karena pada materi bunyi terdapat data-data terkuantitasi). Dalam mempelajari materi bunyi secara multirepresentasi, ada beberapa kemampuan merepresentasikan suatu informasi secara multiple yang dimiliki peserta didik. Berikut merupakan kemampuan scientific yang harus dimiliki peserta didik: 1. Mampu memformulasikan informasi dari representasi dengan benar. Pada kemampuan ini, peserta didik diharapkan dapat membuat suatu representasi dari informasi-informasi yang telah diperoleh pada materi bunyi. Misalnya, peserta didik membuat gambar syarat terdengarnya bunyi. Pada gambar tersebut haruslah mengandung informasi-informasi mengenai sumber bunyi, medium prantara, gelombang yang terjadi pada medium serta telinga sebagai pendengar bunyi. Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
26
2. Mampu menyusun representasi baru dari representasi sebelumya. Peserta didik diharapkan dapat membuat representasi yang berbeda dari representasi sebelumnya mengenai materi bunyi yang sama. Misalnya, peserta didik membuat gambar proses pengukuran kedalaman laut, setelah itu peserta didik menghitung secara matematik berdasarkan gambar yang telah dibuatnya. 3. Mampu mengevaluasi perbedaan representasi secara konsisten dan memodifikasinya jika perlu. Pada kemampuan ini, peserta didik membuat beberapa representasi mengenai materi bunyi yang telah direpresentasikan oleh guru. Tentunya beberapa representasi yang dibuat berbeda satu sama lainnya dan berkesesuain antara setiap representasi pada materi bunyi yang sama. Misalnya, beberapa representasi yang dibuat peserta didik dalam menjelaskan cepat rambat bunyi dengan jarak dan waktu yang berbeda-beda. Peserta didik menggambarkan beberapa informasi mengenai sumber bunyi, pendengar, medium perantara serta jarak dan waktu antara sumber bunyi dan pendengar. Setelah mengambarkan beberapa informasi, peserta didik membuat suatu diagram ataupun grafik dalam hubungan jarak dan waktu. Kemudian, peserta didik menghitung cepat rambat bunyi berdasarkan diagram dan grafik yang telah dibuatnya. 4. Mampu menggunakan representasi untuk menyelesaikan soal. Dalam menyelesaikan soal-soal mengenai materi bunyi hendaknya peserta didik menggunakan beberapa representasi. Representasi yang digunakan peserta
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
27
didik beragam dan berkesesuaian atara satu sama lainnya. Representasi yang dibuat peserta didik dapat dilihat pada bagian di bawah ini. Seperti pada format multirepresentasi yang telah dipaparkan di atas, representasi yang bisa dibuat peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Deskriptif verbal Karena materi bunyi terdapat konsep-konsep dan instilah-istilah yang perlu dijelaskan secara verbal, peserta didik dapat merepresentasikan dari informasi-informasi mengenai konsep dan istilah dari materi bunyi secara deskriptif verbal. Misalanya, peserta didik mendeskripsikan pengertian bunyi, atau konsep dan istilah lain mengenai materi bunyi. 2. Gambar dan Diagram Gambar dan diagram adalah suatu bentuk representasi yang digunakan untuk menvisualisasikan suatu informasi mengenai materi bunyi. Misalkan, peserta didik menggabarkan suatu syarat terdengarnya bunyi atau membuat diagram dari beberapa informasi mengenai cepat rambat bunyi pada medium yang berbeda-beda. 3. Grafik Grafik merupakan salah satu bentuk representasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variable dengan variable yang lain. Dalam materi bunyi, peserta didik diharapkan dapat menentukan suatu hubungan variable ke dalam bentuk grafik. Misalnya, peserta didik membuat grafik hubungan antara jarak dan waktu guna menentukan cepat rambat bunyi. Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
28
4. Matematik Pada representasi ini, peserta didik diharapkan dapat menghitung suatu data kuantitatif dari materi bunyi. Misalnya, peserta didik menghitung kedalaman laut melalui informasi-informasi seperti cepat rambat bunyi di dalam laut dan waktu yang dibutuhkan hingga gelombang bunyi kembali ke sumbernya.
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu