BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Teknologi Informasi dan Komunikasi Berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 maka saat ini berlaku kurikulum 2006 dengan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan perbaharuan atau penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum sebelumnya terdapat keterampilan komputer dan hanya sebagai pelajaran intra sekolah dan pada tahun 2006 sampai tahun sekarang keterampilan komputer diperbaharui menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan menjadi mata pelajaran yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), meskipun pemerintah pusat sudah menetapkan standar nasional pendidikan yang terdiri dari delapan aspek pendidikan yang harus distandarkan yaitu terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan. Namun dalam pelaksanaannya perlu diselenggarakan dan diadaptasikan dengan kondisi sekolah, masyarakat serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu cara yang digunakan oleh sekolah untuk mencapai harapan tersebut adalah dengan memberlakukan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
11
12
Mata pelajaran TIK perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai oleh peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk mempermudah dalam pekerjaan baik di bidang pendidikan, pemerintahan maupun dibidang lainnya. Serta dapat memanfaatkannya untuk proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja. Pelajaran TIK mulai diberlakukan pada SMA mulai tahun 2004. Alasan pemerintah mengadakan pelajaran TIK yaitu memasuki abad ke-22, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktifitas manusia yang banyak tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi. Untuk menguraikan pengertian dari makna teknologi informasi dan komunikasi, maka akan diuraikan dua makna dari konsep teknologi informasi dan teknologi komunikasi serta keterkaitan diantara kedua konsep tersebut. a. Konsep Teknologi Informasi Istilah teknologi informasi mulai popular diakhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi dikenal dengan teknologi
13
komputer atau pengolahan data elektronik atau EDP (Electronic Data Processing ). Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. Menurut Lucas dalam Munir (2008:13), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau
sejumlah
mentransmisikan,
tugas
pemrosesan
menyimpan,
data
seperti
mengambil,
menangkap,
memanipulasi
atau
menampilkan data. Definisi tersebut lebih dikembangkan oleh Martin dalam Munir (2008:14) yang memberikan makna bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dari definisi Martin dapat dilihat adanya keterkaitan erat antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), teknologi informasi lebih pada system pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi. Secara umum, Lucas dalam Munir (2008:8) menguraikan definisi teknologi informasi, yang dijelaskan sebagai berikut: “Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
14
bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet), peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi”. Sementara Wawan Wardiana (2000:34) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk
memproses,
mendapatkan,
menyusun,
menyimpan,
memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan yang merupakan aspek strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986:33), mengemukakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukar informasi dengan individu atau khalayak lain. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti tentang kesehatan, berita, rekreasi, rohani dan juga belanja online. Kemudian untuk profesi seperti sains, perdagangan, berita bisnis dan asosiasi profesi. Sarana kerja sama antara pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak
15
dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan memacu suatu cara baru kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini berkembang berbagai aplikasi seperti e-commerce, e-government, e-ducation, e-library, e-journal, e-laboratory dan lainnya yang berbasis elektronika. b. Konsep Teknologi Komunikasi Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi lebih menekankan pada perangkat elektronik sebagaimana dikemukakan oleh Everett M Rogers dalam Munir (2008:15), bahwa kata kunci dari teknologi komunikasi adalah electronic technology: “electronics technology these theis allos as to build virtually any kind of communication divice that one mighatewish at a price”. Lebih
lanjut
Everett
M
Rogers
dalam
Munir
(2008:15)
mengemukakan bahwa yang dimaksud teknologi komunikasi termasuk media adalah micro komputer, teleconferencing, teletext, videotext, kabel televisi interaktif dan satelit komunikasi. a) Mikro komputer. Unit yang berdiri sendiri. Biasanya digunakan individual dengan menggunakan software-software tertentu. Dan berapa komputer dapat dikoneksikan dengan mikro komputer yang lainnya.
16
Central Processing Unit (CPU) merupakan perangkat utama mikro komputer yang mampu membaca setiap perintah program komputer. b) Teleconferencing.
Adalah
pertemuan
dalam
grup
kecil
yang
berkomunikasi secara interaktif sebanyak tiga atau lebih orang pada lokasi yang terpisah. c) Teletext. Adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau permintaan informasi yang disajikan dalam video atau layar televisi di rumah. Gambar yang ditangkap oleh layar televisi diperoleh dari signal siaran televisi, pengguna harus memiliki perangkat alat penangkap siaran. d) Video text. Adalah pelayanan informasi interaktif untuk melayani kebutuhan pribadi atau permintaan informasi dari sentral komputer dari tampilan video dilayar televisi. Gambar atau informasi yang diperoleh cukup potensial karena bersifat tanpa batas, sesuai dengan kapasitas sistem komputer yang dimiliki. e) Kabel televisi interaktif. Untuk mengirimkan teks dan gambar dengan full video ke video yang ada dirumah melalui kabel dengan tayangantayangan sesuai dengan permintaan. f) Satelit Komunikasi. Pesan yang disampaikan melalui relay telepon, televisi penyiaran dan pesan-pesan yang dikirimkan dari tempat dibelahan dunia manapun.
17
c. Definisi TIK Information and Communication Technology (ICT) dalam konteks bahasa Indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern. Dibanyak negara menganggap bahwa memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis dan numerasi. UNESCO dalam Munir (2008:30) menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses TIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu berperan dalam negara pengetahuan. Karena perkembangan dari TIK yang pesat, perubahan terus menerus menjadi tantangan berbagai pihak, dari kementrian pendidikan, pengajar sampai
penerbit.
Keterbatasan
sumber
daya mengungkung sistem
pendidikan. Namun TIK demikian pentingnya bagi sehatnya industri dan komersil dimasa depan negara, sehingga investasi dalam peralatan, pendidikan guru, serta layanan pendukung untuk kurikulum berdasar TIK seharusnya menjadi prioritas pemerintah. Pengertian lain dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip dalam internet (http://media.diknas.go.id) adalah sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua
18
teknologi
yang
berhubungan
dengan
pengambilan,
pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi. Tercakup dalam definisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi dan infrastruktur komputer maupun komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology) atau yang dikalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai infocom, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui
bidang-bidang
teknologi
lainnya.
Pada
tingkat
global,
perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intruksi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga tiada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK. d. Ruang lingkup kajian TIK Perkembangan telekomunikasi, media dan informatika yang sedang booming akhir-akhir ini, mendapat sambutan positif dimasyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya disambut dan dinikmati oleh kalangan bisnis (yang kemudian dikenal istilah ebussiness) maupun pemerintah (yang dikenal dengan istilah e-government dan e-parlianment), tetapi juga telah marambah dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan
19
direspon oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan memasukkan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi, terutama dijenjang pendidikan menengah. Adanya respon ini menunjukkan bahwa Departemen Pendidikan Nasional memperhatikan perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedang mengalami kemajuan pesat. Dengan kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan untuk mengenal, memahami dan berinteraksi dengan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang ada di masyarakat. Pada jenjang sekolah menengah, mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah mata pelajaran yang wajib ada di setiap sekolah. Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah menengah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini karena pada umumnya mata pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah berupa sains dan teori, sedangkan mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi berkaitan erat dengan informasi mengenai teknologi. Ada perbedaan mendasar antara sains, teori dengan teknologi. Pada dasarnya sains mengkaji sebuah objek berdasarkan ide maupun hakikatnya dan cenderung bersifat statis. Sedangkan teknologi merupakan penerapan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh manusia. Proses pembelajaran yang berkaitan erat dengan
20
perangkat teknologi diperlukan kegiatan praktik langsung pada objek kajian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran teori. Kegiatan praktik diperlukan dalam rangka mempersempit jarak antara teori dengan keadaan dilapangan. Pembicaraan tentang teknologi informasi dan komunikasi tidak akan lepas dari perkembangan yang sedemikian pesat, mengingat teknologi merupakan aplikasi dari sains. Perkembangan teknologi berlangsung dalam hitungan jam, bahkan kurang dari satuan waktu tersebut. Setiap saat manusia berusaha menemukan hal baru dari sebuah teknologi yang telah ada, baik dengan menemukan hal baru, memperbaharui maupun mengembangkan yang telah ada. Demikian halnya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan cukup pesat di awal abad 22 ini. Sebut saja penemuan berbagai perangkat keras teknologi informasi mulai dari komputer dan peripheralnya, handphone, internet, PDA, kamera dan muncul teknologi yang baru yakni Blackberry, dimana teknologi tersebut bisa chatting sesama pengguna atau komunitas Blackberry, online tiap hari dan berbagai fitur lainnya yang tersedia di Blackberry tersebut. Perkembangan teknologi yang setiap saat terus berkembang dengan bentuk, model dan kemampuan baru. Begitu juga dengan perkembangan perangkat lunak yang setiap saat dihasilkan dari perusahaan-perusahaan perangkat lunak maupun perorangan.
21
Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung penggunaan perangkat keras dalam membantu tugas-tugas manusia semakin hari menjadi semakin banyak dan beragam. Produk teknologi yang dirasa begitu canggih pada hari ini, boleh jadi akan tertinggal dengan temuan teknologi baru dalam beberapa hari kemudian. B. Pembelajaran pada mata pelajaran TIK a. Konsep pembelajaran TIK Terdapat
beberapa
konsep
yang
menjelaskan
tentang
definisi
pembelajaran berdasarkan pandangan atau pemikiran antara Oemar Hamalik, Surya dan Yusuf Hadi Miarso. Pemikiran ini melahirkan adanya persepsi berbeda terhadap arti pembelajaran itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2003:55) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, audio video. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, belajar, praktik, ujian dan sebagainya. Menurut Yusuf Hadi Miarso (2005:78) “Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik dan kondisi orang lain agar mereka dapat belajar dengan efektif dan efisien”.
22
Istilah ini merupakan paradigma baru yang menekankan pada prinsip keragaman peserta didik atau pembelajar (learner) dan menggantikan istilah pengajaran atau mengajar yang menekankan pada prinsip keseragaman. Istilah pengajaran lebih banyak sebagai upaya penyampaian informasi kepada pihak lain. Sejalan dengan kedua pendapat tersebut, Zaenal Arifin (2009:6) menyebutkan “kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa yang melibatkan intelektual, mental, emosional dan skill untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar adalah upaya guru dalam menciptakan suasana kondusif yang mendorong inisiatif dan kreatifitas, motivasi dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Melalui pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi siswa akan berinteraksi dan berhadapan secara langsung dengan komputer secara individu sehingga apa yang dialami oleh seorang siswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh siswa lain. Salah satu daya tarik dari pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi terletak pada kemampuan berinteraksi secara langsung dengan siswa. Siswa yang memiliki daya serap intelektual yang tinggi akan cepat beradaptasi terhadap perangkat teknologi informasi dan komunikasi atau komputer yang sedang berinteraksi dengannya. Terlepas dari keunggulankeunggulan yang diperoleh dari perangkat teknologi informasi dan
23
komunikasi meliputi komputer, guru harus memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidang TIK, sehingga dalam proses pembelajaran antar siswanya akan berjalan dengan dinamis. Hidup dalam era informasi di abad 22 ini merupakan kenyataan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan era global saat ini. Untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui pendidikan di sekolah, pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran perlu dilakukan untuk: 1) Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) Mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT literacy) itu sendiri dan 3) Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan ke menarikan dalam proses pembelajaran. Dalam prakteknya, belum semua guru TIK memahami apa yang dimaksud dengan mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi. Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan.
24
Setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegaranya untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Beberapa contoh negara yang telah maju dan jauh meninggalkan diantaranya adalah Singapura, Jepang dan Korea. Sementara itu, negara-negara berkembang lain yang belum mampu mengintegrasikan teknologi tersebut secara komprehensif semakin berkali lipat jauh tertinggal. Kondisi seperti ini dinamakan kesenjangan digital. Indonesia perlu segera mengurangi kesenjangan digital ini dengan mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara sistemik untuk semua sektor pemerintahan seperti perdagangan atau bisnis, administrasi publik, pertahanan dan keamanan, kesehatan dan termasuk pendidikan. Munir (2008:18), UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam pembelajaran ke dalam empat tahap sebagai berikut: 1. Tahap emerging Merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah TIK di sekolah. Sekolah mulai menyediakan beberapa peralatan dan beberapa perangkat lunak (software). Pada tahap ini, pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah) serta guru memulai untuk mengkaji konsekuensi dan berbagai kemungkinan penerapan TIK pada kurikulum sekolah. Pada tahap ini sekolah masih memegang sistem pembelajaran
25
teacher-centered yang sifatnya tradisional. Sebagai contoh, para guru memberi materi dengan menyediakan materi dan para peserta didik mendengarkan dan mencatat materi yang telah ditentukan. Hanya sebagian kecil saja materi yang disediakan dapat diakses oleh peserta didik secara individu. 2. Tahap applying Satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran). Pada tahap ini para guru dan pengembang menggunakan TIK dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan kurikulum. Sebagai contoh, guru memberikan pelajaran dengan menerapkan TIK, seperti dengan melalui program presentasi dan word-processed. Para peserta didik dapat mengakses teknologi menggunakan satu atau dua komputer di kelas dan di laboratorium komputer. 3. tahap integrating TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran). Pada tahap ini keadaan sekolah yang sudah dilengkapi perangkat teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan kantor administratif. Pengembang TIK di sekolah mengembangkan cara baru yang produktif untuk pengembangan TIK secara profesional. Kurikulum sudah menggabungkan mata pelajaran dalam sebuah aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, materi disajikan melalui berbagai sumber yang melibatkan masyarakat dan sumber daya global melalui internet. Para peserta didik mengakses teknologi dengan menggunakan dan menjadikannya sebagai alat untuk menjadikannya
26
sebagai alat untuk menunjukkan pengetahuannya dalam penguasaan materi pelajaran. Para peserta didik bertanggung jawab untuk menguasai materi dan proses penilainya. Dalam tahap ini sekolah mulai melibatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar. 4. Tahap transforming Merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan atau evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran maupun untuk administrasi. Tahap ini dihubungkan dengan sekolah yang telah menggunakan TIK secara kreatif untuk mengevaluasi dan memperbaharui organisasi sekolah. Fokus kurikulum adalah learner-centered dan mengintegrasikan materi pelajaran ke dalam aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, para peserta didik dapat berpartisipasi
bekerja
dengan
memecahkan
permasalahan
para
lokal
pemimpin
dengan
masyarakat
mengakses,
untuk
menganalisa,
melaporkan dan mempresentasikan informasi menggunakan perangkat TIK. Peserta didik mengakses teknologi secara tidak terbatas dan bertanggung jawab terhadap penilaian belajarnya sendiri. Pada tahap ini sekolah telah menjadi suatu pusat pembelajaran bagi masyarakat. Apa yang terjadi dalam praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, TIK masih dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian besar, TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran di sekolah-sekolah. Bahkan ditingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang berkaitan dengan TIK,
27
seperti teknik informatika, manajemen informatika, teknik komputer dan lain-lain. Menurut Fryer dalam Munir (1999:23) mengatakan bahwa: “Penggunaan TIK dalam pembelajaran bertujuan untuk melatih keterampilan menggunakan TIK dengan cara mengintegrasikannya ke dalam aktifitas pembelajaran, bukan mengajarkan TIK tersebut sebagai mata pelajaran yang terpisah. Jadi, sudah saatnya TIK diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar menjadi mata pelajaran yang terpisah”. Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni
dan
kemampuan
menggunakannya
untuk
meningkatkan
produktifitas. Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan ICT literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran itu sendiri. Yusuf Hadi Miarso (2005) Munir (2008:19), UNESCO menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama: 1) Membangun ”knowledge-based society habits” seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari, mengolah atau mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada orang lain; 2) Mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan, 3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dengan kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual maupun
28
kinestetik. TIK memungkinkan pembelajaran disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa belajar secara aktif. TIK juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy” Fryer (2001:23). Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dilakukan sejak saat ini, maka peserta didik, akan siap menjadi bagian dari masyarakat global pada masa diberlakukannya AFTA tahun 2020 mendatang. Tidaklah heran kalau seorang futurolog, Eric Ashby (1972) yang dikutip oleh Miarso (2005:33) menyatakan bahwa: “Perkembangan TIK yang semakin mutakhir saat ini telah membawa revolusi pendidikan yang keempat. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio, televisi, komputer dan internet untuk pemerataan dan perluasan pendidikan”. Keterampilan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi meliputi komputer mendapat perhatian yang penting menurut salah satu organisasi dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yaitu UNESCO (United Nation Education, Scientific and Cultural Organization). Keterampilan itu sangat dibutuhkan peserta didik untuk hidup dan kehidupannya dimasa kini dan masa yang akan datang. kecakapan hidup terampil menggunakan
29
komputer yang dapat dikembangkan meliputi kecakapan hidup spesifik maupun kecakapan hidup generik. Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan hidup untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan spesifik ini meliputi: 1. Kecakapan akademik atau kecakapan intelektual, yaitu kecakapan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan kemampuan berfikir atau intelektual. Peserta didik mampu menguasai bahasa digital (teknologi informasi) dan mampu berkomunikasi secara transnasional. Dengan demikian, tidak akan ada kekhawatiran pemakaian teknologi informasi yang kurang tepat. Misalnya, adanya perilaku ketakutan menggunakan komputer, karena takut merusakkan, takut menghadapi sesuatu yang baru, ketakutan akan kehilangan data dan harus di install ulang sistem program. 2. Kecakapan Vokasional, yaitu kecakapan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan kecakapan motorik (keterampilan). Kecakapan hidup generik meliputi: 1. Kecakapan personal. 2. Kecakapan sosial. b. Komponen pembelajaran TIK Pembelajaran dalam teknologi informasi dan komunikasi terdapat komponen yang saling melengkapi, komponen-komponen itu merupakan satu kesatuan yang utuh antara yang satu dengan yang lainnya. Komponen pembelajaran TIK terdiri dari:
30
1) Tujuan pembelajaran TIK Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran TIK, antara lain: a) Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. b) Memotivasi
kemampuan
siswa
untuk
bisa
beradaptasi
dan
mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. c) Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi dan terbiasa bekerjasama. e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif dan bertanggung-jawab dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran, bekerja dan pemecahan masalah sehari-hari.
31
2) Bahan pembelajaran TIK Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau subtopik. Dalam bahan pembelajaran disini berarti mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. 3) Strategi pembelajaran TIK Strategi dalam pembelajaran TIK adalah usaha bagaimana dalam proses pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi itu dapat berjalan dengan baik. 4) Metode pembelajaran TIK Metode dalam pembelajaran TIK dapat berupa praktikum di laboratorium komputer, penugasan, tanya jawab, demonstrasi, ceramah, presentasi dan simulasi. c. Tujuan dan peranan pembelajaran TIK Melalui pembelajaran berbasis TIK, peserta didik menyadari akan pentingnya kehadiran teknologi dan dibekali kecakapan hidup yang mantap dalam menentukan masa depannya dan memahami perkembangan teknologi, peserta didik mampu menggunakan hasil-hasil teknologi, mampu mendesain, membuat dan mengembangkan suatu karya berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), antara lain:
32
1) Pada aspek kognitif, dapat mengetahui, mengenal atau memahami Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK).
Meningkatkan
pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi serta meningkatkan kemampuan berfikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan, pekerjaan dan peran dimasyarakat pada masa yang akan datang. 2) Pada aspek afektif, dapat bersikap aktif, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selain itu juga dapat menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi dan komunikasi. 3) Pada aspek psikomotor, dapat terampil memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk kemampuan dan minat peserta didik terhadap teknologi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan dalam meningkatkan pendidikan baik sebagai sumber maupun melatih keterampilan untuk lebih jelasnya antara lain: a. Sebagai keterampilan dan kompetensi. 1) Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan. 2) Informasi merupakan bahan dasar dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pembelajaran.
33
3) Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia. 4) Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, siswa dan stakeholder. 5) Membagi pengetahuan antar satu siswa dengan siswa yang lain yang bersifat mutlak dan berlanjut. b. Sebagai sistem pendukung keputusan. 1) Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran. 2) Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas. 3) Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan. 4) Pengajar seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu. c. Sebagai sumber bahan belajar. 1) Buku-buku bahan ajaran dan referensi diperbaharui secara kontinu. 2) Inovasi memerlukan kerja sama pemikiran. 3) Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya. 4) Pengajar-pengajar yang hebat tersebar diberbagai belahan dunia. d. Sebagai infrastruktur pembelajaran. 1) Para siswa, guru dan siswa secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
34
2) Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. 3) Perbedaan
letak
geografi
seharusnya
tidak
menjadi
batas
pembelajaran. 4) Jaringan sekolah akan menjadi fenomena baru dalam dunia pendidikan. 5) Saat ini bahan ajaran banyak disimpan dalam format digital dalam model yang beragam seperti multimedia. e. Sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. 1) Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuan secara lebih bebas dan mandiri. 2) Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antar siswa dan guru. 3) Rasio antara guru dan siswa proses pemberian fasilitas. 4) Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya. 5) Memberikan ilustrasi berbagai fenomenal ilmu pengetahuan untuk mempercepat bahan ajaran. f. Sebagai pendukung manajemen pembelajaran. 1) Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter organisasi. 2) Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi. 3) Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti setiap harinya.
35
4) Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat. 5) Kualitas
layanan
pada
pengelolaan
administrasi
pendidikan
seharusnya ditingkatkan secara bertahap. C. Tinjauan Kurikulum TIK SMA Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan iptek serta jenjang masing-masing satuan pendidikan (UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Salah satu mata pelajaran yang mendukung perkembangan iptek yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat sentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diwujudkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
36
Kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diarahkan kepada keberhasilan siswa dalam memahami, menjelaskan, mengaplikasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja. Untuk itu, melalui kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan sebagai berikut: a). Memiliki kemampuan menunjukkan keterampilan atau skill dan sikap untuk pembelajaran masa depan dan dunia kerja. b). Mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan masa depan dengan memikirkan
perubahan-perubahan
dan
pengembangan
di
dalam
masyarakat seperti kecenderungan dalam pekerjaan, globalisasi dan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. c). Menyatukan nilai-nilai dari kewarganegaraan dan menghormati perbedaan bahasa dan budaya. d). Memikirkan kebutuhan murid dan kemampuan intelektual sosial, emosional dan fisik pada berbagai usia yang berbeda dan tahap pertumbuhan kepribadian yang berbeda. e). Memastikan bahwa setiap kelas menyediakan landasan atau dasar Pengetahuan untuk pembelajaran yang sukses ditahun-tahun berikut. f). Menyatukan penemuan-penemuan baru dan teori-teori baru yang secara umum diterima oleh ahli atau pakar-pakar dibidangnya. g). Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang penting untuk sukses dalam pembelajaran suatu mata pelajaran TIK.
37
h). Memikirkan
penelitian-penelitian
baru
tentang
metoda-metoda
pembelajaran dan bagaimana murid belajar dengan baik. i). Menunjukkan tingkat yang paling sesuai dimana keterampilan tersebut akan diperoleh. j). Menyatukan bagaimana studi sebuah subjek (mata pelajaran) berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik atau siswa. k). Mengakomodasi
pembelajaran
dalam
lingkungan-lingkungan
yang
berbeda. l). Mempertimbangkan cara yang bervariasi tentang penyampaian program pembelajaran kepada murid termasuk teknologi baru dan penggunaan sumber-sumber umum seperti pembelajaran jarak jauh. Kurikulum Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak
dimaksudkan untuk berdiri sendiri tetapi lebih terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lebih baik dipelajari dalam konteks aplikasi, kegiatan-kegiatan, pekerjaan-pekerjaan dan persoalan-persoalan yang menirukan keadaan-keadaan kehidupan sebenarnya dan merupakan sumber yang efektif untuk belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) itu sendiri.
38
a. Standar Kompetensi Guru TIK Guru yang profesional harus memenuhi standar kompetensi guru. Standar kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya seorang guru untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan. Standar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan baku dalam pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Ruang lingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen kompetensi, yaitu: a) Kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup: penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. b) Kompetensi
pengembangan
potensi
yang
diorientasikan
pada
pengembangan profesi. c) Kompetensi
penguasaan
akademik
yang mencakup:
pemahaman
wawasan pendidikan, penguasaan bahan kajian akademik. Dari pengertian di atas bahwa standar kompetensi guru TIK adalah adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya seorang guru untuk menduduki jabatan dalam bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
39
Standar kompetensi guru TIK harus dapat: a) Mengkaji berbagai perangkat TIK. b) Mampu mengoperasikan berbagai peralatan pembelajaran untuk berbagai kepentingan peningkatan keprofesionalan. c) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan profesional. d) Mampu
mengidentifikasi
dan
menganalisis
masalah-masalah
pendidikan TIK di sekolah menengah atas pada tataran lokal, regional, dan nasional. e) Mengembangkan alternatif pemecahan masalah-masalah pendidikan TIK tingkat sekolah menengah atas pada tataran lokal, regional dan nasional. f) Merancang program pendidikan TIK tingkat sekolah menengah atas pada tataran lokal, regional dan nasional. g) Bekerjasama dengan teman sejawat dalam menyelenggarakan berbagai program pendidikan berbasis TIK di sekolah. h) Merancang berbagai program berbasis TIK untuk mengembangkan pendidikan di sekolah dan lingkungan sekitar. i) Berperan serta dalam penyelenggaraan berbagai program TIK di sekolah dan lingkungannya. j) Mengkaji teori-teori tentang teknologi informasi dan komunikasi. k) Melaksanakan bimbingan belajar tentang teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan anak didiknya.
40
l) Mengembangkan kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran. m) Mengkaji
prinsip-prinsip
perencanaan
pembelajaran
TIK
yang
mendidik. n) Menyusun rencana pembelajaran yang mempertimbangkan karakteristik anak didik dan mata pelajaran berbasis TIK tingkat sekolah menengah atas untuk mencapai tujuan utuh pendidikan. o) Mengembangkan bahan ajar TIK dalam berbagai format yang mengakomodasi perbedaan kebutuhan peserta didik. p) Mengembangkan berbagai media pembelajaran tentang TIK yang bersumber dari lingkungan yang memicu keterlibatan anak didik secara aktif dan menyenangkan. b. Pengertian kompetensi TIK Istilah kompetensi guru mempunyai makna: 1. Broke and Stone (1995) mengemukakan bahwa kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti. 2. Charles dalam Munir (1999:32). Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa: “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”.
41
Dari beberapa uraian diatas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikaan. Kompetensi guru menunjuk kepada performan dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karena memiliki arah dan tujuan, sedangkan performan merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya dapat diamati, tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata. Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan system pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan serta memberikan perhatian dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Kompetensi bukanlah titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang hayat. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang komprehensif membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap
peserta didik, pembelajaran
yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalisme. Pendapat Gordon dalam Munir (1999:109) yang menjelaskan beberapa aspek yang harus terkandung dalam konsep kompetensi yakni
42
sebagai berikut: 1. Pengetahuan, yaitu pengetahuan seseorang untuk melakukan sesuatu, misalnya pengetahuan guru tentang cara-cara membelajarkan siswa, cara menumbuhkan motivasi belajar dan lain sebagainya. 2. Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya sebelum seorang guru melaksanakan suatu proses pembelajaran, terlebih dahulu siswa harus memiliki pemahaman tentang karakteristik, kebutuhan dan motivasi belajar siswa. 3. Keterampilan, adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas yang dibebankan. Misalnya keterampilan guru untuk menggunakan suatu metode yang dianggap cocok dengan karakteristik siswa, atau keterampilan mendesain suatu proses pembelajaran tertentu yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 4. Nilai, adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga akan mewarnai dalam segala tindakannya. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran yang ditandai dengan keterbukaan, kejujuran, demokratis, kasih sayang dan lain sebagainya. 5. Sikap, yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, misalnya perasaan senang atau tidak senang terhadap munculnya aturan baru, reaksi terhadap diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan lain sebagainya. 6. Minat, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
43
atau perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari kurikulum baru. Kompetensi yang harus dimiliki bukan hanya ada dalam tataran pengetahuan akan tetapi sebuah kompetensi harus tergambarkan dalam pola perilaku. Artinya siswa dikatakan memiliki kompetensi tertentu, bukan hanya sekedar tahu tentang sesuatu, akan tetapi bagaimana implikasi dan implementasi pengetahuan itu dalam pola perilaku atau tindakan yang siswa lakukan. Dengan demikian, maka kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Berikut ini kompetensi guru TIK: -
Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya.
-
Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal.
-
Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek.
-
Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal.
-
Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal.
-
Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal atau komputer server.
-
Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal.
44
-
Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi.
-
Membuat dan memelihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel).
-
Membuat dan memelihara situs laman (web).
-
Menggunakan
sarana
telekomunikasi
(telephone,
mobilephone,
faximile). -
Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan gambar, audio dan video.
-
Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin atau materi pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi.
-
Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran atau sumber daya dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan.
-
Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung pembelajaran.
-
Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan keterbatasan serta keluasan penggunaan perangkat lunak secara legal.
c. Struktur Kurikulum TIK Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi kelompok mata pelajaran.
45
Standar kompetensi kelompok mata pelajaran TIK, meliputi: 1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan dan teknologi secara logis, kritis, kreatif dan inovatif. 2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif secara mandiri. 3. Menunjukkan
kemampuan
mengembangkan
teknologi
untuk
pemberdayaan diri. 4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif dan etos kerja untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. 5. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. 6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi. 7. Menguasai pengetahuan teknologi yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, pada mata pelajaran TIK SMA adalah sebagai berikut: Kelas X semester 1 Standar kompetensi 1. Melakukan operasi dasar komputer.
2.
Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi dasar 1.1 Mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur. 1.2 Menggunakan perangkat lunak beberapa program aplikasi. 2.1 Mendeskripsikan fungsi, proses kerja komputer dan telekomunikasi serta berbagai peralatan teknologi informasi dan
46
komunikasi. 2.2 Menjelaskan fungsi dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit). 2.3 Memodifikasi fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi. 3. Memahami ketentuan penggunan teknologi informasi dan komunikasi.
3.1 Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi. 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi. 3.3 Menghargai pentingnya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam teknologi informasi dan komunikasi.
Kelas X semester 2 Standar kompetensi 1. Menggunakan Operating System (OS) komputer.
Kompetensi dasar 1.1 Melakukan operasi dasar pada operating system (OS) komputer. 1.2 Melakukan setting peripheral pada operating system (OS) komputer. 1.3 Melakukan menajemen file.
2. Menggunakan perangkat lunak pengolah kata
2.1 Menunjukan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata. 2.2 Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata. 3.3 Membuat dokumen pengolah kata.
47
Kelas XI semester 1 Standar kompetensi
Kompetensi dasar
1. Menggunakan internet untuk 1.1 Menjelaskan berbagai perangkat keperluan informasi dan komunikasi. keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet. 1.2 Mendeskripsikan cara akses internet. 1.3 Mempraktikan akses internet. 1.4 Menggunakan web browser untuk memperoleh, menyimpan dan mencetak informasi. 1.5 Mengunakan e-mail untuk keperluan informasi dan komunikasi.
Kelas XI semester 2 Standar kompetensi 1. Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi.
Kompetensi dasar 1.1 Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata. 1.2 Membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar dan diagram. 1.3 Mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi.
Kelas XII semester 1 Standar kompetensi 1. Menggunakan perangkat lunak pembuat garis.
Kompetensi dasar 1.1 Menunjukan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat garis. 1.2 Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat garis. 1.3 Membuat garis dengan berbagai variasi warna, bentuk dan ukuran.
48
Kelas XII semester 2 Standar kompetensi 2. Menggunakan perangkat lunak pembuat presentasi.
Kompetensi dasar 2.1 Menunjukan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi. 2.2 Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi. 2.3 Membuat presensi teks dengan variasi, tabel, gambar dan diagram.
d. Standar Kompetensi Lulusan TIK Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 23 tahun 2006. Berikut ini adalah SKL TIK SMA: 1. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang di topang oleh sikap cermat dan menghargai hak atas kekayaan intelektual, antara lain : -
Mengaktifkan komputer sesuai dengan prosedur praktik.
-
Menggunakan perangkat lunak beberapa program aplikasi.
-
Mendeskripsikan fungsi, proses kerja komputer dan telekomunikasi serta berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi.
-
Menjelaskan
fungsi
dan
cara
kerja
jaringan
telekomunikasi
(wireline,wireless, modem dan satelit) tertulis. -
Mendemonstrasikan fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi.
-
Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap
49
perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi. -
Menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi.
-
Menghargai pentingnya Hak Atas Kekayaan Intelektual.
-
Melakukan operasi dasar pada operating system komputer.
-
Melakukan manajemen file.
2. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi. Antara lain: -
Menunjukan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata.
-
Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat pengolah kata.
-
Membuat dokumen pengolah kata dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram.
-
Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka.
-
Membuat dan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi.
-
Menunjukkan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak
50
pembuat grafis. -
Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis.
-
Membuat grafis dengan berbagai variasi warna, bentuk dan ukuran.
-
Menunjukkan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi.
-
Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi.
-
Membuat presentasi teks dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram.
3. Memahami prinsip dasar internet atau intranet dan penggunaannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi. -
Menjelaskan berbagai perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet.
-
Mendeskripsikan cara akses internet.
-
Mempraktikkan akses internet.
-
Menggunakan web browser untuk memperoleh, menyimpan dan memperoleh informasi.
-
Menggunakan e-mail untuk keperluan informasi dan komunikasi.
51