6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Metode Seseorang guru layak disebut guru jika ia mampu mentransfer ilmu kepada peserta didik yang dilihat dari hasil belajar siswa. Bagi seorang guru, mengajar adalah aktivitas utama. Karena itu, sudah menjadi kewajiban guru untuk dapat menguasai macam-macam metode pembelajaran, agar bisa mengajar secara efektif sehingga menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas. Dalam menggunakan model mengajar sudah barang tentu guru yang tidak mengenal metode mengajar jangan diharap bisa melaksanakan proses belajar sebaik-baiknya. Hal yang penting dalam metode ialah, bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan berkaitan dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Oleh karena itu untuk mendorong keberhasilan guru dalam proses belajarmengajar, guru seharusnya mengerti akan fungsi, dan langkah-langkah pelaksanaan metode mengajar, Sagala (2012:45) Menurut Zarkasi (dalam Asmani, 2012:22) dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknikteknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. namun sebelum membahas beberapa metode pembelajaran yang harus di kuasai oleh guru. Ada beberap pendapat dari para ahli mengenai Metode. Metode yaitu berasal dari bahasa yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “hodos”. Meta berarti melalui, sedang hodos berarti jalan
7
sehingga, metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur (Nasution, 1995:2). Adapun dalam bahasa Arab, metode bisa bermakna “Minhaj, al-Wasilah, al-Thariqah”. Semua kata ini berarti jalan atau cara yang harus ditempuh (Asnely, 1995:30). Sejalan dengan itu, menurut (Hardini & Puspitasari, 2012:33) Metode adalah cara krja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Pendapat lain megatakan Sanjaya (dalam Devy, 2010:5), metode belajar adalah “a way in achieving something” atau
metode pembelajaran dapat di
artikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pada pembelajaran IPA harus di sesuaikan dengan karakterisktik materi IPA yang akan di pelajari, misalnya apakah materi pembelajaran tersebut berupa konsep yang dapat di sajikan faktanya atau bersifat abstrak. Selain itudengan karakteristik materi juga disesuaikan dengan kondisi sekolah atau kelas yang dihadapi guru misalnya keadaan sisiwa, sarana, serta harus sesuai dengan kompetensi siswa yang harus dicapai pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penggunaan metode juga bergantung pada model dan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru saat menyajikan materi pembelajaran. untuk menyajikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi seperti demonstrasi, eksperimen atau diskusi.
8
Dapat disimpulkan melalui beberapa pendapat oleh ahli mengenai Metode adalah cara untuk melakukan atau menyajikan materi pelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan dalam suatu pembelajaran. 2.2. Macam-macam Metode Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar, tentunya terdapat metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar anak, Hardini dan Puspitasari (2012:35) Dalam pembelajaran, terdapat bermacam-macam metode. Berikut ini penjelasan dari beberapa metode tersebut yakni: 2.2.1. Metode Ceramah Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, memiliki arti dosen atau metode dosen, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Metode caramah ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta pada akhir perkuliahan di tutup dengan tanya jaawab antara dosen dan mahasiswa, namun demikian pada sekolah tingkat lanjut metode ceramah dapat dipergunakan oleh guru, dan metode ini divariasikan dengan metode lain, (Yamin, 2010:65) Metode ceramah adalah metode yang memang sudah ada sejak adanya pendidikan, sehingga metode ini lebih sering digunakan dalam setiap pembelajaran dan dikenal sebagai metode tradisional, (Hamid, 2012:53) Sejalan dengan itu, Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan sebagai metode tradisional. Karena, sejak dahulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat tradisional. Karena, sejak dahulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa dalam interaksi, Asmani (2012:37)
9
Pendapat lain mengatakan metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi atau ilmu pengetahuan kepada anak didik dilakukan secara lisan, (Majid, 2011:137) Sedangkan menurut (Sagala, 2012:201) ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, dan audio visual lainnya. Ceramah adalah penuturan lisan dari guru kepada siswa, ceramah juga kegiatan untuk memberi informasi dengan kata-kata. Peran siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Disamping itu mungkin pula di sebabkan oleh sifat metodenya sendiri, yaitu (1) Metode ceramah tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses menyerap pengetahuannya kurang tajam, (2) Metode ceramah kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keeranian mengemukakan pendapatnya, (3) Pertanyaan dengan lisan kurang dapat ditangkap oleh pendengarannya, apalagi menggunakan kata-kata asing, (4) Metode ceramah kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil. Taraf berfikir anak masih berada dalam taraf yang kurang kongkret. Agar metode ceramah itu menjadi metode yang baik, perlu diperhatikan hal berikut; (1) metode ceramah di lakukan jika jumlah khalayaknya cukup bany k; (2) metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru; (3) metode ceramah dipakai khalayaknya telah mampu menerima informasi melalui kata-kata; (4) sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat visual lainnya; (5) sebelum ceramah dimulai, sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah.
10
Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah metode ceramah paling populer dikalangan guru. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar,metode ceramah yang paling dulu digunakan. Bagi kita bukanlah metode ceramah itu harus di hilangkan, tetapi bagaimana menggunakan metode ceramah yang efektif dan efisien. 2.2.2.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan oleh guru kepada peserta didik atau sebaliknya. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang pemikiran dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran, (Majid, 2011:138) Sejalan dengan pendapat diatas, menurut (Hardini dan Puspitasari, 2012:16) metode tanya jawab yaitu pertanyaan yang di ajukan oleh guru kepada siswa atau sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan simulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Banyak yang dapat kita bicarakan mengenai teknik mengajar yang baik, antara lain teknik bertanya dengan menggunakan metode tanya jawab. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan, (Sagala, 2012:203) Metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat, apabila pelaksanaanya ditujukan untuk: 1.
Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu, agar siswa memusatkan lagi perhatian pada jenis dan jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga mereka dapat melanjutkan pelajrannya.
11
2.
Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian siswa, atau dengan perkataan lain untuk mengikut sertakan mereka.
3.
Mengarahkan pengamatan dan pemikian mereka, (Yamin, 2010:67) Kebaikan metode Tanya jawab adalah Tanya jawab dapat digunakan memperoleh
2.2.4. Metode diskusi Metode diskusi merupakan alternatif jawaban untuk memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam, (Asmani, 2012:156) Sejalan dengan pendapat di atas, diskusi menurut (Hardini dan Puspitasari, 2012:19) yaitu merupakan bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih misalnya antara siswa dan siswa, siswa dan guru tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Diskusi menurut (Sagala, 2012:208) adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan, pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran. Dalam diskusi selalu ada suatu pokok yang dibicarakan. Adapun manfaat diskusi antara lain: (1) peserta didik memperoleh lesempatan untuk berfikir; (2) peserta didik mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas; (3) peserta didik belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya; (4) diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik; (5) diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapatorang lain; dan (6) dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.
12
Diskusi bukan hanya dipakai dalam proses pembelajaran di sekolah melaikan selalu dipakai dalam pergaulan sehari-hari, dan karenanya merupakan sebagian dari kehidupan sehari-hari seperti yang di kemukakan oleh (Majid, 2011:141)
bahwa metode diskusi merupakan salah satu cara yang berupaya
memecahkan masalah yang di hadapi, baik dua orang atau lebih yang masingmasing mengajukan argumennya untuk memperkuat pendapatnya. 2.2.4. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakn metode yang paling sederhana dibanding dengan metode-metode mengajar
lainnya. Metode demonstrasi adalah
pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran misalnya pelajaran fisika. Metode ini adalah yang paling pertama digunakan oleh manusia yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anaknya memperhatikan dan menirunya. Metode demonstrasi ini dianggap lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakn suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari halhal yang didemostrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan.
13
Kesimpulannya, bahwa yang dimaksud metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar
ialah metode yang digunakan oleh seorang guru untuk
mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai dengan keterangan-keterangan kepada seluruh siswa. Dalam metode demonstrasi murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas, (Sagala, 2012:210) 2.2.5. Metode Sosiodrama Sosiodrama (role playing) berasal dari kata sosio dan drama. Sosio berarti sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat menunjukkan pada kegiatankegiatan sosial, dan drama berarti mempertunjukkan, mempertonkan atau memperlihatkan. Metode sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran yang dalam pelaksanaannya pserta didik mendapat tugas dari guru dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial yang mengandung problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial tersebut, (Sagala, 2012:213) Sejalan dengan pendapat di atas, menurut
Sabri (dalam Hardini dan
Puspitasari, 2012:36) Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial.
14
2.2.6. Metode Karyawisata Karyawisata (field trip) ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempattempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Metode karyawisata dalam pembelajaran yaitu kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar, (Hardini dan Puspitasari, 2012:39) Kendati pun karyawisata menurut Rusyan (dalam Sagala, 2012:214) banyak memiliki nilai non akademis, tetapi tujuan umum pendidikan dapat dicapai, terutama mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjungan ketempat-tempat situs bersejarah, museum, peternakan, maupun lingkungan-lingkungan hijau. Metode karyawisat memiliki beberapa kelebihan antara lain ialah: (1) anak didik dapat mengamati kenyataan-kenyataan yang beraneka ragam dari dekat; (2) anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta didalam suatu kegiatan; (3) anak didik dapat menjawab masalah atau pertanyaan dengan melihat langsung, mendengar, mencoba dan membuktikan secara langsung; (4) anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan; (5) anak didik dapat mempelajarai sesuatu secara integral dan komprehensif. Selain beberapa kelebihan, metode karyawisata juga memiliki kekurangan sebagai berikut: (1) memrlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak; (2) akan
15
mengganggu kelancaran pembelajaran; (sering mendapat kesulitan dalam hal pengangkutan; (4) tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan jika tempatnya sukar diamati; (5) memrlukan pengawasan yang ketat; dan (6) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Karyawisata merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. 2.2.9. Metode Kerja Kelompok Istilah kerja kelompok dipakai untuk merangkum pengertian dimana anak didik dalam satu kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, untuk mencari satu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok, mengandung pengertian bahwa siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan (kelompok) tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil atau sub-sub kelompok, (Sagala, 2012:215) Ada bebrapa kelebihan dari metode kerja kelompok, antar lain: (1) dapat membiasakan siswa bekerja sama menurut paham demokrasi, musyawarah dan bertanggung jawab: (2) dapatmembangkitkan kemauan belajar dengan sungguhsungguh; (3) guru hanya perlu mengawasi ketua-ketua kelompok tanpa memperhatikan masing-masing individu; (4) melatihketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan membiasakan anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban. Disamping klebihannya, metode kerja kelompok juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan itu dapat ditinjau dari dua segi, yaitu: (1) segi penyusunan kelompok; dan (2) segi kerja kelompok.
16
Tujuan kerja kelompok adalah agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama. Keberhasilan kerja kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa individu tersebut. Penggunaan metode kerja kelompok bertujuan untuk: 1.
Membiasakan siswa bekerja sama dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan sikap bermusyawarah dan bertanggung jawab.
2.
Kesadaran akan adanya kerja kelompok dapat menimbulkan rasa kompotitif yang sehat.
3.
Guru tidak perlu mengawasi perindividu cukup dengan memperhatikan kelompok kerja melalui ketua-ketua kelompok.
4.
Melatih kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab serta membiasakan anggota-anggotanya malaksanakan tugas dan kewajiban sebagai warga yang patuh pada aturan. (Hardini dan Puspitasari, 2012:23)
2.2.9. Metode Latihan Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik disamping itu metode yang digunakan untuk memperoleh suatu ketepatan, kesempatan, dan keterampilan, (Asmani, 2012:159) Sejalan dengan pendapat diatas, metode latihan merupakan metode yang digunakan guru untuk mengajar dalam upaya menanamkan berbagai kebiasaan atau keterampilan tertentu kepada para siswa. Dengan begitu, mereka akan
17
menguasai keterampilan atau kebiasaan baru, sehingga dapat dijadikan bekal dalam kehidupan mereka kelak, (Hamid, 2012:56) Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dariapa yang dipelajari. Mengingat latihan ini kurang dalam mengembangkan bakat atau inisiatif siswa untuk berfikir, maka hendaknya latihan disiapkan untuk mengembangkan kemampuan motorik siswa. Mengajar dengan menggunakan metode latihan adalah cara yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan
tertentu.
Juga
sebagai
sarana
untuk
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan, (Sagala, 2012:217) Menurut Sabri (dalam Hardini danPuspitasari, 2012:39) metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. 2.2.9. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Metode pemberian tugas atau resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di mna guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus di pertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik individu maupun kelompok. Metode pemberian tugas memiliki beberapa kelbihan sebagai berikut; (1) pengetahuan, hasil percobaan, hasil penyelidikan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, berguna dalam hidup mereka, lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik; (2) bertanggung jawab dan berdiri sendiri; (3) tugas dapat
18
memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Berikut beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas adalah: (1) biasanya siswa menipu dengan cara meniru pekerjaan orang lain tanpa belajar; (2) tugas sering dikerjakan orang lain, (Sagala, 2012:219) Pemberian tugas ini mempunyai arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari buku sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakat setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas ini adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terkait tempat, (Asmani, 2012:158) 2.2.10. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik, baik perorangan maupun kelompok agar dapat menemukan fakta, menggumpulkan data serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, (Asmani, 2012:160) Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapt dimasukkan kedalam metode pembelajaran. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mna siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses,
19
mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan sendiri dan manarik kesimpulan tentang suatu objek, atau keadaan. Metode eksperimen memiliki kelbihan sebagai berikut: (1) metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran adasarkan percobaannya sendiri; (2) dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuan. Selain kelebihan metode eksperimen juga memiliki beberapa kelemahan antar lain adlah sebagai berikut; (1) metode ini sering membutuhkan peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah; (2) setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan; (3) sangat menuntut penguasaan perkembangan materi. (Sagala, 2012:220) 1.2.11 Metode Pictorial Ridlle Metode pictorial ridlle merupakan salah satu metode yang termasuk kedalam model inkuiri (Sund, 1993). Metode Pictorial Riddle adalah suatu metode atau teknik untuk mengembangkan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok kecil maupun besar, melalui penyajian masalah yang disajikan dalam bentuk ilustrasi. Suatu pictorial riddle biasanya berupa gambar, baik di papan tulis, papan, poster, maupun diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan Riddle itu. Salah satu upaya untuk memecahkan masalah rendahnya aktivitas siswa yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dengan metode Pictorial Riddle yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Inkuiri merupakan pendekatan yang mengembangkan aktivitas belajar siswa
20
secara optimal,sesuai dengan kemampuan masing-masing. Aktivitas dapat dikembangkan
dengan
memberi
kepercayaan,
komunikasi
yang
bebas,
pengarahan diri, dan pengawasan yang t idak ter lalu ketat dalam pembelajaran. Sedangkan pictorial riddle merupakan pendekatan yang mempresentasikan informasi ilmiah dalam bentuk poster atau gambar yang digunakan sebagai sumber diskusi, Kristianingsih (2006:10) 2.3
Pembelajaran Fisika Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki
keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Menurut Suhanji (dalam Asmani, 2012:15), kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Istilah penbelajaran merujuk pada terjadinya proses belajar mengajar. Belajar merupakan proses internal siswa dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal siswa menurut Dimyanti dan Mudjiona (dalam Murdiono, 2012:67) Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu keberhasilan pendidikan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik atau murid. Pendapat lain mengenai pembelajaran yaitu menurut William H. Burton (dalam Sagala, 2012:42) mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
21
Menurut Dimyanti dan Mudjiono (dalam Sagala, 2012:55) Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Sedangkan menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendapat lain mengenai pembelajaran yaitu dikemukakan oleh Hardini dan Puspitasari (2012:23) bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang segaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda serta fenomena dan keadaan yang terkait dengan benda-benda tersebut. Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
22
Sejalan dengan pendapat diatas menurut Sarojo, (2002:89) fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadiankejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi antara bagian-bagian tersebut. Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengerti bagianbagian besar dari benda-benda dan interaksi antara benda-benda, dan menerangkan gejal-gejala alam. Daripernyataan ini kita ketahui bahwa ilmu fisika adalah bidang ilmu pengetahuan alam yang paling dasar. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika yaitu kegiatan secara terprogram untuk mentransfer ilmu tentang gejala alam atau materi beserta fenomena yang terkait dengannya yang terbentuk dalam proses interaksi antara siswa dan guru pada suatu lingkungan belajar.