BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memilikifungsi penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Peningkatan kuantitas air minum adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum dibutuhkan air rata-rata sebanyak 5 liter perhari, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan akan air suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan sebanyak 60 liter perhari (Sutrisno,dkk, 2008). Dalam program kesehatan lingkungan dikenal adanya 2 (dua) jenis air yang dari aspek kesehatan layak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu air minum dan air bersih.Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang saratsyarat dan pengawasan kualitas air yang disebut sebagai air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang dapat langsung diminum, sedangkan yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Syarat kesehatan dimaksud meliputi syarat-syarat fisika, kimia dan mikrobiologi (Hariyono, 2011). Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik
berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan. Dengan tidak tersedianya air dan sanitasi yang baik, biasanya golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah adalah yang paling menderita, karena bukan saja disebabkan oleh kurang adanya pengertian bagaiamana caranya untuk mengurangi pengaruh negatif yang disebabkan untuk tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat akibat pengaruh yang melemahkan dari kondisi hidup yang kurang sehat, sehingga mempengaruhi produktivitas dari mereka yang tidak mampu membiayai penyediaan sarana air bersih tersebut. 2.1.1 Sumber-Sumber Air Sumber air bermacam-macam, ada tiga sumber air yang paling banyak ditemukan, yakniair permukaan, air tanah dan air hujan. 1. Air permukaan Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya.Air permukaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu Perairan tergenang dan Badan air mengalir. 2. Air Tanah Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi bukan satu-satunya sumber air minum. Maka
kelayakan air tanah tersebut menjadi persoalan utama. Air tanah adalah air yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas dan kualitasnya sama dengan keadaan air dalam (Sutrisno, 2004). Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsung dari air sungai, danau rawa, dan genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu dekomposisi bahan organik yang terlarut dalam air tanah. Air tanah terbagi atas : 1. Air tanah dangkal Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air tanah. Lumpur akan tertahan,demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai penyaring. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. 2. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. 3. Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas,kualitasnya sama dengan keadaan air dalam. Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1997, mata air adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali atau dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah. 3. Air Hujan Hujan terjadi karena penguapan, terutama air pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan kemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung, misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap sebelum mencapai permukaan bumi. Sebagian akan tertahan tanaman-tanaman dan oleh matahari diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang sampai di permukaan bumi, akan mengisi cekungan, kubangan dipermukaan bumi dan sebagian akan mengalir pada permukaan bumi (Benyamin, 1997). 2.2 Kebutuhan Air
Di Indonesia, penduduk yang masih tergantung pada air alam masih banyak tersebar diseluruh pelosok. Bahkan ada diantara mereka juga menggunakan air yang tidak berkualitas. Hal ini terpaksa mereka lakukan karena keterbatasan pengetahuan dan sarana penunjang penyediaan air bersih (Kusnaedi, 2004) Semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut (Totok Sutrisno, 2004). Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air, yang dimaksud dengan kebutuhan pokok sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang digunakan pada atau diambil dari sumber air untuk keperluan sendiri guna mencapai kehidupan yang sehat, bersih dan produktif. Air bersih diperuntukan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman, adapun batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman yaitu : 1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit 2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun 3. Tidak berasa dan berbau 4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga 5. Memenuhi standar yang ditentukan oleh WHO atau Depertemen Kesehatan RI pada pasal 2,dimana air digolongkan menjadi 4 menurut kegunaan dan peruntukannya :
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minm secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan 4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara. (Chandra, 2007) 2.2.1 Manfaat Air Minum Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak di gantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum, hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.Di dalam tubuh manusia, air di gunakan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang di perlukan tubuh. Air juga dapat mempertahankan suhu tubuh dengan cara penguapan keringat pada tubuh manusia. Di samping itu juga, transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan pelarut air.Sehingga dapat disimpulkan bahwa air sangat memegang peranan penting dalam setiap aktivitas manusia. 2.2.2 Sumber Pencemaran Air Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas
air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Sumber pencemar yang paling umum berasal dari limbah industri, pertanian dan pemukiman. 1. Limbah Industri Limbah industri (limbah pabrik) yang mengandung bahan organik maupun anorganik, tergantung dari jenis industrinya.Pembuangan limbah industri ke sungai menyebabkan air sungai tercemar. Pencemaran air sungai oleh logamlogam berat seperti air raksa, timbal, dan kadium sangat berbahaya bagi manusia. Jika air sungai yang tercemar mengalir ke laut maka air laut juga menjadi tercemar.Bahan pencemar yang berasal dari limbah industri dapat meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk minum, mencuci, dan mandi.Air tanah yang telah tercemar umumnya sukar sekali dikembalikan menjadi air bersih. 2. Limbah Pertanian Penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Kelebihan pupuk yang memasuki wilayah perairan akan menyuburkan tumbuhan air, seperti ganggang dan enceng gondok sehingga dapat menutupi permukaan air. Akibatnya sinar matahari sulit masuk ke dalam air sehingga mematikan fitoplankton dalam air. Akibat lebih lanjut, sampah organik dari ganggang dan enceng gondok akan menghabiskan oksigen terlarut sehingga ikan-ikan tidak dapat hidup. Sedangkan sisa pestisida yang masuk wilayah perairan dapat mematikan ikan-ikan atau diserap oleh mikroorganisme kemudian masuk dalam rantai makanan.Sisa pestisida di perairan dapat meresap ke dalam tanah, sehingga mencemari air tanah.
3. Limbah Permukiman Permukiman menghasilkan limbah, misalnya sampah dan air buangan. Air buangan dari permukiman umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dimana sebagian besar merupakan bahan-bahan organik. Limbah permukiman jika tidak diolah dapat mencemari air permukaan, air tanah, dan lingkungan hidup. 2.2.3 Pengolahan Air Minum Menurut Kusnaedi (2002), tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Pada dasarnya, pengolahan air minum dapat diawali dengan penjernihan air, pengurangan kadar bahan-bahan kimia terlarut dalam air sampai batas yang dianjurkan, penghilangan mikroba patogen, memperbaiki derajat keasaman serta memisahkan gas-gas terlarut yang dapat menggangu estetika dan kehidupan. Sumber air seperti sungai, mata air, sumur tanah dangkal, dan sumur tanah dalam
mempunyai
susunan
fisik,
kimiawi,
dan
bakteriologis
yang
berlainan.Sungai-sungai dan air permukaan lainnya sebahagian besar sudah dapat dipastikan airnya keruh dan mengandung banyak bakteri, tetapi adakalanya susunan kimiawinya sudah memenuhi syarat.Air sungai, selain kekeruhan dan bakteriologis tak memenuhi syarat, juga kemungkinan susunan kimianya tidak memenuhi syarat.
Dalam hal kejernihan, air dari mata air umumnya memenuhi syarat, demikian pula susunan kimiawi dan bakteriologis, namun ada mata air yang mengeluarkan air mengandung zat CO2 agresif yang harus dihilangkan dahulu. Jadi
pengolahannya
hanya
ditujukan
untuk
menghilangkan
zat
CO2
saja.Mengingat susunan fisik, kimiawi dan bakteriologis dari tiap sumber air berlainan, maka pengolahannya pun berlainan pula, ada sederhana dan ada yang kompleks (rumit). Untuk menentukan cara pengolahan, sumber air yang airnya akan dieksploitasi untuk air minum, sebaiknya diperiksa dahulu di laboratorium. Walaupun suatu sumber air, misalnya sumur atau mata air, telah memenuhi syarat-syarat fisik, kimiawi dan bakteriologis, pembubuhan zat tetap perlu dilakukan karena kemungkinan terkena infeksi selalu ada didalam proses pengemasan atau pendistribusian (ingat jasad-jasad mikroba yang membahayakan dimana-mana mungkin selalu ada). Pekerjaan dengan hanya mendensinfektasi air minum saja sudah termasuk mengolah air minum, walau hanya disebut pengolahan sederhana (Purwana, 1983).
2.3. Kualitas Air Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni.Sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara dalam perjalanannya turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu fisik, kimia, dan biologi (Suripin, 2002). 2.3.1 Persyaratan Fisik Syarat-syarat sumber mata air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut : 1). Kekeruhan Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit dan dapat di ukur Turbidimeter. Nilai kekeruhan di sesuaikan dengan Permenkes 2002. Memenuhi : Apabila tingkat kekeruhan ≤ 25 Nephelometric Turbidity unit (NTU). Tidak memenuhi : Apabila tingkat kekeruhan > 25 Nephelometric Turbidity unit (NTU).
2). Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. Menurut Sutrisno (2006) menjelaskan bahwa rasa yang ditimbulkan dalam air akan mengurangi penerimaan masyarakat terhadap air tersebut. Dan rasa biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk. Jamur adalah tanaman yang dapat
tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa– pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991). 3). Rasanya tawar Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik. 4). Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
907/Menkes/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau dan tidak berasa (Permenkes, 2002).
5). Temperaturnya normal Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20-26 ºC). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air. 6). Tidak mengandung zat padatan
Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105 ºC (Kusnaedi, 2004) 2.3.2 Persyaratan kimia Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut 1) pH netral. pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. Skala pH diukur dengan pH meter atau lakumus. Air murni mempunyai pH 6,5-9,0. Apabila pH di bawah 6,5 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 9,0 bersifat basa (rasanya pahit). 2) Kesadahan Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ionion (kation) logam valensi dua. Tingginya kesadahan berhubungan dengan garamgaram yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg. Kesadahan dapat menyebabkan pengendapan pada dinding pipa.
3) Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/BOD) Kebutuhan oksigen biokimia (BOD) adalah ukuran banyaknya oksigen yang digunakan bakteri untuk melakukan reaksi oksidasi. Semakin banyak bahan organik dalam air, akan semakin besar tingkat BOD. Air dapat disebut sebagai air bersih jika kadar BOD kurang dari 1 ppm air (Aliya, 2008). 4) Besi
Besi adalah salah satu dari lebih unsur-unsur penting dalam air permukaan dan air tanah. Perairan yang mengandung besi sangat tidak diinginkan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin dan alat-alat lainnya serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum pada konsentrasi diatas kurang lebih 0,31 mg/l. Sifat kimia perairan dari besi
adalah
sifat
redoks,
pembentukan
kompleks,
metabolisme
oleh
mikroorganisme, dan pertukaran dari besi antara fasa dan fase padat yang mengandung besi karbonat, hidroksida dan sulfide (Rukaesih, 2004). Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l (Yuliana, 2009). Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit (Julia, 2012). 5) Mangan
Toksisitas Mangan (Mn), relatif sudah tampak pada konsentrasi rendah. Dengan demikian tingkat kandungan Mn yang diizinkan dalam air yang digunakan untuk keperluan domestic sangat rendah, yaitu dibawah 0,05 mg/l. Kadar mangan pada perairan alami sekitar 0,2 mg/liter atau kurang. Kadar yang lebih besar dapat terjadi pada air tanah dalam dan pada danau yang dalam. Perairan yang diperuntukkan bagi irigasi pertanian untuk tanah yang bersifat asam sebaiknya memiliki kadar mangan sekitar 0,2 mg/liter, sedangkan untuk tanah yang bersifat netral dan alkalis sekitar 10 mg/liter (Juju, 2012). 6) Nitrat Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan (Juju, 2012). 2.3.3Persyaratan Biologis Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia (Totok Sutrisno, 2004). Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit disebut bakteri pathogen.Escherichia coli (colon bacili atau coliform) adalah bakteri non pathogen yang hidup dalam usus binatang berdarah panas (Suripin, 2002). Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air.Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini
mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam fases. Organisme indikator digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang tersebut akan mengekskresi organisme indikator jutaan kali lebih banyak dari pada organisme patogen. Hal inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme indikator rendah maka organisme patogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama sekali (Servais. 2007). Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Jenis Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu: Escherichia coli dan Escherichia hermanis. Escherichia coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas.Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh dari tinja bayi.Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut (Suriawiria. 1996). Echerichia coli yaitu bekteri berbentuk batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae, sesungguhnya merupakan penghuni normal usus, selain berkembang biak di lingkungan sekitar manusia. Pertama dijumpai pada tahun
1885, bakteri ini kemudian dikenali bersifat komensial maupun berpotensi patogen (Arisman, 2009). 2.4 Pengaruh air terhadap kesehatan Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya ganguan kesehatan.Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun penyakit tidak menular.Penyakit menular umumnya disebabkan oleh mahluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh mahluk hidup.
2.4 Kerangka berpikir 2.4.1 Kerangka Teori Sumber-Sumber Air
Kebutuhan Air
Kualitas Air
Parameter Fisik
Parameter Biologi
Warna
Bakteri Coliform
Rasa Kekeruhan Suhu
Parameter Kimia pH Kesadahan
Bakteri
Besi
Eschericia coli
Mangan Nitrat
Pengaruh air terhadap kesehatan
Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002
Gambar 2.1 Kerangka teori
2.5.1
Kerangka konsep
Parameter Biologi Bakteri Coliform Bakteri E.coli
Parameter Fisik Kualitas
- Warna - Rasa
Air
- Kekeruhan - Suhu
Parameter Kimia - pH
Gambar 2.2 Kerangka Konsep