BAB II DASAR TEORI
2.1
Wi-Fi (Wireless Fidelity)
2.1.1
Definisi Wi-Fi (Wireless Fidelity) Wireless Fidelity atau yang biasa dikenal dengan istilah Wi-Fi, merupakan
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal
digital
assistant
(PDA)
untuk
terhubung
dengan
internet
dengan
menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.
2.1.2
Keunggulan Wi-Fi Salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali
lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Wi-Fi dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, user dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA slot yang telah tersedia. Untuk PDA, user dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia.
2.1.3
Spesifikasi Wi-Fi Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama label (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedangkan untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
2.1.4
Karakteristik Wi-Fi Jaringan Wifi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jaringan kabel
pada umumnya. Pada Jaringan Wireless atau Wifi ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dan kehandalan dari jaringan Wifi. Adapun karakteristik yang terdapat pada jaringan Wifi diantaranya adalah Panjang Gelombang (Wavelength), Frekuensi yang digunakan dalam transmisi data, Amplitudo (kekuatan sinyal) dan EIRP (Effective Isotropic Radiated Power). Hal tersebut biasa terangkum pada pembahasan sinyal gelombang Radio, karena jaringan wireless menggunakan Gelombang Radio sebagai transmisi data.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.5
Konfigurasi Jaringan Wi-Fi Berbagai kombinasi dari Wifi, NIC dan Access Point akan memberikan
kemudahan untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan. Namun, menurut standar yang diajukan oleh IEEE untuk Wireless LAN, ada 2 model konfigurasi utama untuk jaringan ini. Yakni: ad hoc dan infrastruktur.
Gambar 2.1 Konfigurasi Jaringan Wifi
2.1.5.1 Konfigurasi Ad Hoc Jaringan Ad Hoc dibentuk pada terminal (Notebook, Desktop atau PDA) yang telah dilengkapi Wireless LAN cad saling tersambung tanpa melalui access point. Contoh dari jaringan ad hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer to peer. Untuk sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu lantai, maka konfigurasi peer to peer Wireless akan cukup memadai. Peer to peer Wireless LAN hanya mensyaratkan Wireless interface di dalam setiap device yang terhubung ke jaringan.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan konfigurasi peer to peer ini, sangat cocok digunakan dalam suatu pertemuan secara temporer. Jadi jika sewaktu-waktu kita memerlukan adanya jaringan, dan hanya digunakan hanya pada saat itu saja, kita tidak perlu repot-repot mengurusi kabel yang akan menghubungkan jaringan kita tersebut, dan membongkarnya kembali ketika kita sudah tidak memerlukannya lagi. Cukup gunakan portabel komputer anda masing-masing dengan Wireless interface di dalamnya, maka kita sudah saling terhubung.
Gambar 2.2 Konfigurasi Ad-Hoc
2.1.5.2 Konfigurasi Infrastruktur (Client Server) Infrastruktur Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan Wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan Wireless saja. Akan tetapi, terhubung juga dengan jaringan wired. Agar jaringan Wireless dapat berhubungan dengan jaringan wired, maka akses point mutlak diperlukan. Apabila AP yang dipasang terdiri dari lebih dari 2. Tentunya pengaturan frekuensi lebih harus hati-hati agar tidak saling mengganggu antara satu dengan lainnya. Apabila AP yang dipasang terdiri dari lebih dari 2. Tentunya pengaturan frekuensi lebih harus hati-hati agar tidak saling mengganggu antara satu dengan lainnya.
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.3 Konfigurasi Infrastruktur
2.1.6
Komponen Wi-Fi Dalam membentuk suatu jaringan Wifi, maka diperlukan beberapa perangkat
agar komunikasi antara station dapat dilakukan. 2.1.6.1 Access Point (AP) Pada Wireless LAN, device transceiver disebut sebagai Access Point, dan terhubung dengan jaringan (LAN) melalui kabel (biasanya berupa UTP). Fungsi dari Access Point adalah mengirim dan menerima data, serta berfungsi sebagai buffer data antara Wireless LAN dengan wired LAN. Satu Access Point dapat melayani sejumlah user (beberapa literatur menyatakan bahwa satu Akses Point maksimal menghandle sampai 30 user). Karena dengan semakin banyaknya user terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Bila AP dipasang lebih dari satu dan coverage tiap AP saling overlap, makauser /client dapat melakukan roaming. Roaming adalah 16 kemampuan client untuk berpindah tanpa kehilangan kontak dengan jaringan. 2.1.6.2 Extention Point Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extention point untuk menambah cakupan jaringan. Extention
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat dari AP yang digunakan sebagai ekstention point adalah terkait dengan channel frekuensi yang digunakan. Antara AP induk (yang terhubung langsung dengan LAN backbone) dan AP repeaternya harus memiliki frekuensi yang sama. Seperti pada gambar di atas 17 dua AP dimaksud menggunakan channel 1. Disamping itu SSID yang digunakan juga harus sama sehingga antar AP dapat saling berkomunikasi.
2.1.6.3 Wireless LAN Card Wireless LAN card dapat berupa PCMCIA, ISA card. USB card atau ethernet card dan sekarang banyak dijumpai sudah embedded di terminal (Notebook maupun HP). Biasanya PCMCIA digunakan untuk notebook sedangkan yang lain digunakan untuk komputer desktop. Wireless LAN card ini berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Untuk kondisi sekarang, banyak sekali mobile terminal seperti notebook, netbook, PDA maupun mobile phone yang sudah memiliki interface Wifi. Sering juga sudah dilengkapi perangkat Wireless lain seperti bluetooth maupun infrared.
Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain melalui media perantara. Komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda akan dapat terjalin jika menggunakan protokol yang sama. Protokol adalah sekumpulan aturan mengenai pertukaran atau bahasa untuk mempermudah pengertian, penggunaan, desain dan adanya keseragaman di antara pembuat perangkat jaringan. Sedangkan standar adalah rule yang telah disepakati untuk diaplikasikan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu referensi yang dapat disepakati bersama. Sebuah model arsitektural dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) yang 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dibuat oleh ISO (International Standard Organization) digunakan untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data.
A. Model OSI Model OSI terdiri dari 7 layer yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam sebuah jaringan dengan tujuan mempermudah pelaksanaan standard secara praktis dan fleksibilitas perubahan salah satu layer tidak mempengaruhi perubahan layer lain. Tabel 2.2 Model OSI Contoh(protokol Nama layer
Fungsi & layanan)
Aplikasi (layer 7)
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. FTP, telnet, SMTP, Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran HTTP,
POP,
informasi antara program computer.
Web
WWW browser,
E-mail,
Telnet. Presentasi (layer 6)
Bertugas untuk mengurusi format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam media, mengkonversi format data, sehingga layer berikutnya dapat memafami format yang
JPEG,
ASCII,
TIFF, GIF, MPEG, MIDI, MP3.
diperlukan untuk komunikasi. Sesi (layer 5)
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,‐ bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
NFS, SQL, RPC, ASP, SCP
Bertanggung jawab membagi data menjadi Transport (layer 4)
segmen, menjaga koneksi logika “end to end” TCP, UDP, SPX, menyediakan transfer yang ARP,
antar terminal,
RARP,
reliable dan transparan antar kedua node akhir, SCTP, RSVP multiplexing,
kendali
aliran
dan
kendali
menentukan
alamat
kesalahan serta memperbaikinya. Network (layer 3)
Bertanggung
jawab
jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik
IP,
IPX,
IGMP,
AppleTalk DDP.
di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Data Link (layer 2)
Menyediakan link untuk data, memaketkannya MAC, menjadi frame. Menyediakan komunikasi dari 802.2/3,
Mentransmisikan
(layer 1)
HDLC,
node ke node. Melakukan error control dan Frame Relay, PPP, flow control.
Physical
IEEE
ATM. serangkaian
bit
yang
merupakan kombinasi dari angka 0 dan 1 melalui media transmisi. Hanya digunakan untuk penyedia jalur transmisi sinyal data saja, tanpa bertanggung jawab jika terjadi kerusakan data.
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
RJ-45,
UTP,
232, Ethernet.
RS
B. Model TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standard komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukarmenukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protocol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suit). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Tabel 2.3 Model TCP / IP
Contoh(protocol dan Nama layer
Fungsi layanan) Digunakan
Aplikasi
pada
program
berkomunikasi
menggunakan
Interface
digunakan
yang
untuk
untuk TCP/IP. saling
berkomunikasi adalah nomer port.
FTP, telnet, SMTP, SNMP, WWW, E-mail,
merupakan protokol yang mengatur aliran Transport
data dari dua host. · Terdapat dua buah protocol : 1. TCP (Transmission Control Protocol) : protocol yang menyediakan service yang 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
TCP, UDP
HTTP,
dikenal
dengan
connection
oriented,
reliable, dan byte stream service; artinya melakukan
pertukaran
membentuk
data
handshake
dua
dengan host,
menerapkan proses deteksi kesalahan dan retransmisi, dan paket yang dikirim sampai ke tujuan secara berurutan. 2. UDP (User Datagram Protocol) : Protocol yang sederhana dan connectionless, tidak ada sequencing dan acknowledgement terhadap data yang datang jika paket mengalami masalah di jalan. Disebut juga layer internet atau layer network, Internetwork
dimana
memberikan
“vitual
network” pada internet. Internet Protocol (IP) IP,
ICMP,
IGMP,
adalah protokol yang paling penting. IP ARP, RARP memberikan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data. Network interface
Disebut juga layer link atau layer data-link, IEEE802.2, yang
merupakan
perangkat
keras
jaringan.
pada ATM, Ethernet, SLIP, PPP.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
X.25,
7 Layer of OSI
PDU Name
Layer
Application Layer
Data
Atas
Presentation Layer
Data
Pelayanan aplikasi
Session Layer
Data
Layer
Transport Layer
Segment
Bawah
Network Layer
Packet
Aliran data Data Link Layer
Frame
antar node
Bits
Physical Layer
Application Layer
Model OSI Layer
Transport Layer
Internet Layer
Network Interface Layer Model TCP/ IP Layer
Gambar 2.4 OSI Layer & TCP / IP
Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke penerima. Diawali dengan proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer. Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh sessionlayer. Penting untuk diingat bahwa presentationlayer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH oleh applicationlayer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya. Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physicallayer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut, semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.
Gambar 2.5 Pengiriman Paket Data
Gambar 2.6 OS Fungsi dari OSI Layer
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.7
PENGALAMATAN PADA TCP/IP
Pada protokol TCP/IP terdapat 3 jenis addressing: 2.1.7.1 Physical Address (tergantung NIC) Menyatakan alamat dari suatu node station pada LAN atau WAN, biasanya terdapat pada NIC (Network Interface Card). Misal Ethernet card menggunakan 48 bit (6-byte). 2.1.7.2 IP Address (32 bit) Physical Address saja tidak cukup memenuhi untuk lingkungan jaringan yang lebih luas dan beragam. Oleh karena itu, diperlukan IP Address untuk memenuhi itu. Secara lengkap akan dibahas. 2.1.7.3 Port Address (16 bit) Ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan banyak aplikasi/proses pada saat yang bersamaan. Contoh port untuk HTTP = 80 , FTP = 21 dan 22 ,
2.1.8
PENGGUNAAN KABEL KONEKSI 2.1.8.1 Kabel UTP
Kabel jenis ini dapat mengangkut data berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps . Kabel ini terdapat 4 pasang dimana dalam pemasangannya dapat dibuat menjadi
Cross yang digunakan pada hubungan Komputer ke komputer Switch dengan switch Router dengan Router Komputer dengan Router koneksi Cross ini biasa dilambangkan dengan garis putus putus 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penkabelan kabel cross
Gambar 2.7 Kabel Crossover Cable 2.1.8.2 Straight yang digunakan pada hubungan Komputer ke Switch Switch ke Router Koneksi Straight ini biasa digunakan dengan garis lurus
Gambar 2.8 Kabel Straight
Kabel Serial biasa digunakan untuk hubungan router dengan router , dengan mensetting clock rate terlebih dahulu .
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kabel optik , biasa digunakan untuk hubungan router dengan device lain , seperti MSAN , Metroethernet dan lain sebagainya . Kabel optik ini dapat mengangkut data 10 Gigabit per second .
Kabel Coaxial ,kabel ini sudah sejak lama digunakan dan tahan terhadap gangguan elektromagnetik yang berasal dari lingkungan sekitar . Secara teori , panjang kabel minimal yang dapat digunakan untuk membangun network adalah 45 cm dan panjang maksimalnya adalah 185 meter . Lalu untuk membangun network yang memiliki panjang lebih dari 185 meter membutuhkan suatu alat yang dinamakan repeater , sehingga jaringan network dapat diperluas . kabel coaxial ini dapat mengangkut data hingga 10 Mbps .
Langkah terakhir nyalakan kembali router tersebut . 2.1.8 INTERNET PROTOKOL 2.1.8.1 IPv4 IPv4 dialokasikan menjadi 2 bagian utama :
Classful Pada bagian ini IP yang dibuat merupakan IP dengan subnet mask default. Tabel 2.4 Subnet Mask Type Class Full Kelas IP
Octet
Subnet
Pertama
Default
A
0-126
255.0.0.0
B
128-191
C D
Mask Format
NET ID
HOST ID
A.B.C.D
A
B.C.D
255.255.0.0
A.B.C.D
A.B
C.D
192-223
255.255.255.0
A.B.C.D
A.B.C
D
224-239
-
A.B.C.D
-
-
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
E
240-255
-
A.B.C.D
-
-
* 8 bit pada Subnet mask disebut 1 oktet, jadi keseluruhannya ada 4 oktet
Classless Pada bagian ini telah terjadi subnetting.Penjelasan mengenai subnetting akan dijelaskan secara rinci. Selain itu, ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host
Internet. IP address ini disebut Private IP address yang hanya digunakan untuk hosthost di LAN. Kelas
Range
A
10.0.0.0 s.d. 10.255.255.255
B
172.16.0.0 s.d. 172.31.255.255
C
192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255 Tabel 2.5 Class Les
2.1.9
UMTS
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga (3G) dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)Merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi bisa dipastikan bahwa akses data melalui HSDPA lebih unggul daripaa UMTS. Universal Mobile Telecommunication System atau UMTS biasanya disebut juga dengan Wideband Code-Division Multiple Access atau WCDMA, merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM. Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Teknologi ini menggunakan Wideband-AMR (Adaptive Multi-Rate) untuk kodifikasi suara sehingga kualitas suara yang didapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya.
2.1.10 Parameter Quality of Service (QoS) di Jaringan IP
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Pada jaringan berbasis IP, IP QoS mengacu pada performansi dari paket paket IP yang lewat melalui satu atau lebih jaringan. QoS didesain untuk membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa end user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasiaplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Parameter-parameter performansi dari jaringan IP adalah: 2.1.10.1 Packet loss, adalah perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP yang dikirimkan antara pada source dan destination. Salah satu penyebab paket loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu:
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan 2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer 3. Memory yang terbatas pada node 4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.
2.1.10.2 Throughput, adalah jumlah total kedatangan paket IP sukses yang diamati di tempat pengukuran pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah pengiriman paket IP sukses per servicesecond). Berikut adalah perhitungan rumus dalam mencari nilai throughput .
Merupakan besaran yang menunjukkan laju bit informasi data sebenarnya dari laju bit pada suatu jaringan telekomunikasi. Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang melakukan download suatu file. Sebagai contoh misalkan dengan hanya mempergunakan bandwidth 64 kbps sebagai patokan, seharusnya file yang berukuran 64 kb akan bisa di-download dalam waktu satu detik, tetapi setelah diukur ternyata memerlukan waktu 4 detik. Jadi jika ukuran file yang didownload adalah 64 kb, sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau disebut sebagai throughput adalah 64 kb / 4 detik = 16 kbps.
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Zaman sekarang, kecanggihan teknologi dapat dengan mudah kita genggam. Tidak perlu jauh-jauh. Ponsel, gadget, ataupun perangkat lain yang kita miliki saat ini, tentu sudah dilengkapi dengan teknologi canggih masa kini. Namun, terkadang kita belum sepenuhnya menggunakan gadget kita dengan maksimal. Sangat disayangkan jika hal itu terjadi, mengingat gadget yang kita miliki berharga jutaan rupiah.
GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA dimaksud dari istilah istilah tersebut? Semakin majunya teknologi menuntut untuk terus diadakannya pembaharuan, berikut juga di bidang akses data. GPRS adalah generasi pertamanya disusul dengan Edge dengan memberikan layanan agak cepat lalu 3G dengan menghadirkan layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang 3.5G menyingkirkan semua dengan menghadirkan layanan sangat cepat untuk mengakses data, dan mungkin akan hadir layanan 4G.
2.1.11 Berikut Perbedaan Akses Data GPRS > EDGE > 3G/UMTS > 3.5G/HSDPA :
2.1.11.1 GPRS GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
2.1.11.2 EDGE EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, ratarata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing). 2.1.11.3 UMTS UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps. 2.1.11.4 HDSPA HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi bisa dipastikan bahwa akses data melalui HSDPA lebih unggul daripaa UMTS.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/