BAB I SET DAN RELASI
1.1.
SET, ELEMEN (UNSUR) Set adalah suatu konsep yang terdapat dan selalu ada di dalam semua cabang matematika. Secara intuitif, suatu set adalah sesuatu yang didefinisikan dengan tepat atau suatu koleksi dari obyek-obyek dan dinotasikan oleh huruf ๐ด, ๐ต, ๐, ๐, โฆ Obyek-obyek yang terdapat di dalam suatu set disebut elemen-elemen (unsur) atau anggotaangaota dan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil ๐, ๐, ๐ฅ, ๐ฆ, โฆ Pernyataan โ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ดโ ๐๐ก๐๐ข โ๐ ๐ก๐๐๐๐๐ ๐ข๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ดโ dinotasikan โ๐ โ ๐ดโ. Negasi dari ๐ โ ๐ด ditulis โ๐ โ ๐ดโ dan ini berarti โp bukan elemen A atau p tidak termasuk di dalam Aโ Ada dua cara untuk menyatakan suatu set, yaitu: a. Bila mungkin semua anggota ditulis (cara Roster), missal ๐ด = {๐, ๐, ๐ข, ๐, ๐} b. Menyatakan suatu set dengan notasi pembentuk set (cara Rule), misal ๐ต = {๐ฅ: ๐ฅ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐ก} Interval pada garis real yang didefinisikan berikut sering muncul dalam matematika. Berikut ini a dan b bilangan real dengan ๐ < ๐ : ๏ Interval buka dari a sampai b
= (๐, ๐) = {๐ฅ: ๐ < ๐ฅ < ๐}
๏ Interval tutup dari a sampai b
= [๐, ๐) = {๐ฅ: ๐ โค ๐ฅ โค ๐}
๏ Interval buka-tutup dari a sampai b
= (๐, ๐] = {๐ฅ: ๐ < ๐ฅ โค ๐}
๏ Interval tutup-buka dari a sampai b
= [๐, ๐) = {๐ฅ: ๐ โค ๐ฅ < ๐}
Interval buka-tutup dan tutup buka disebut juga interval setengah buka. Dua set A dan B disebut sama, ditulis ๐ด = ๐ต, bula A dan B mempunyai unsur-unsur sama, A. Negasi dari A = B adalah ๐ด โ ๐ต. Suatu set disebut terhingga (finite), bila set tersebut memuat n unsur (elemen) yang berbeda, dimana n sebarang bilangan bulat positif, yang lainnya disebut tak hingga (infinite). Set yang memuat tepat satu anggota disebut set singleton.
1.2.
SUBSET & SUPERSET Set A disebut subset dari B atau b adalah superset dari A, ditulis ๐ด โ ๐ต ๐๐ก๐๐ข ๐ต โ ๐ด, bila dan hanya bila setiap unsur dari A terdapat di dalam B atau bila ๐ฅ โ ๐ด maka ๐ฅ โ ๐ต. Juga dapat dikatakan bahwa A termuat di dalam B atau B memuat A. Negasi dari ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ก๐ข๐๐๐ ๐ด โ ๐ต ๐๐ก๐๐ข ๐ต โ
๐ด dan dinyatakan bahwa: Ada ๐ฅ โ ๐ด ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐ ๐ฅ โ ๐ต.
Contoh: ๏ Apabila N adalah set bilangan bulat positif, Z adalah set semua bilangan bulat, Q adalah set semua bilangan rasional dan R adalah set semua bilangan real maka ๐ โ ๐ โ ๐ โ ๐
๏ Diketahui ๐ด = {1,3,5,7, โฆ }, ๐ต = {5,10,15,20, โฆ } dan ๐ถ = {๐ฅ: ๐ฅ๐๐๐๐๐, ๐ฅ > 2} Apakah :
a. ๐ถ โ ๐ด (berikan alasannya!) b. ๐ต โ ๐ด (berikan alasannya!)
Definisi: Dua set A dan B adalah sama bila dan hanya bila ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ ๐ต โ ๐ด. Dalam hal ๐ด โ ๐ต tetapi ๐ด โ ๐ต, dikatakan bahwa A adalah subset murni dari B atau B memuat A. Teorema I: Bila A, B dan C sebarang set maka: a. ๐ด โ ๐ด b. ๐ต๐๐๐ ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ ๐ต โ ๐ด ๐๐๐๐ ๐ด = ๐ต c. ๐ต๐๐๐ ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ ๐ต โ ๐ถ ๐๐๐๐ ๐ด โ ๐ถ
1.3.
SET UNIVERSAL DAN SET KOSONG Dalam teori set, semua set dibentuk oleh subset-subset dari suatu set tetap. Set tetap seperti itu disebut set universal atau semesta pembicaraan dan dinotasikan dengan U. Ada pula set yang tidak mempunyai anggota dan set ini disebut set kosong dengan notasi โ
๐๐ก๐๐ข { }, yang merupakan set terhingga dan merupakan subset dari setiap set. Jadi untuk sebarang set A maka โ
โ ๐จ โ ๐ผ. Contoh: ๏ Dalam geometri bidang, set universalnya berisi semua titik pada bidang. ๏ Bila ๐ด = {๐ฅ: ๐ฅ 2 = 4, ๐ฅ๐๐๐๐๐๐} , maka tentukan anggota A! ๏ Bila ๐ต = {โ
}, maka ๐ต โ โ
, mengapa?
1.4.
KELAS, KOLEKSI, FAMILI DAN RUANG Anggota-anggota dari suatu set adalah set, misalnya tiap-tiap garis di dalam suatu set dari garisgaris adalah set dari titik-titik. Set yang anggotanya terdiri dari set-set disebut Kelas, Koleksi atau Famili, misalkan ๐ = {{๐, ๐}, ๐} bukanlah kelas karena mengandung elemen c yang bukan set (himpunan). Pada umumnya koleksi atau family digunakan untuk member nama dari set yang anggotanya kelas-kelas. Pengertian subkelas, subkoleksi, dan subfamili mempunyai arti yang sama dengan subset. Misalkan A adalah suatu set. Set Kuasa (Power Set) dari A ditulis ๐(๐จ) atau ๐๐จ adalah kelas dari semua subset dari A. Umumnya, apabila A terhingga dengan n unsur di dalamnya maka ๐(๐จ) = ๐๐ anggota. Kata ruang (spaces) artinya suatu set yang tidak kosong yang anggotanya beberapa bentuk struktur matematika, seperti ruang vektor, ruang metrik atau ruang topologi.
Contoh: ๏ Anggota dari kelas {{2,3}, {2}, {5,6}} adalah set-set {2,3}, {2}, {5,6} ๏ Bila ๐ด = {๐, ๐, ๐} maka tentukan ๐ซ(๐ด)!
1.5.
OPERASI-OPERASI PADA SET Gabungan dari dua set A dan B ditulis ๐จ โช ๐ฉ adalah set dari semua unsur yang termasuk ke dalam A atau B yaitu ๐ด โช ๐ต = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐ด ๐๐ก๐๐ข ๐ฅ โ ๐ต}. Gabungan dari dua set A dan B ditulis ๐ด โช ๐ต = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐ด ๐๐ก๐๐ข ๐ฅ โ ๐ต}. Irisan dari dua set A dan B ditulis ๐จ โฉ ๐ฉ adalah set yang unsur-unsurnya termasuk di dalam a dan B yaitu ๐ด โฉ ๐ต = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐ด ๐๐๐ ๐ฅ โ ๐ต}. Bila ๐ด โฉ ๐ต = โ
, yaitu bila A dan B tak mempunyai anggota persekutuan maka A dan B disebut lepas (disjoint) atau tak beririsan. ๐ adalah kelas dari set-set disebut kelas lepas (disjoint) dari set-set, bila tiap-tiap pasangan set-set yang berbeda di dalam ๐ adalah lepas. Komplemen relatif dari set B terhadap set A atau selisih A dan B ditulis A โ B adalah set yang anggota-anggotanya termasuk A tetapi tidak termasuk B yaitu ๐ด โ ๐ต = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐ด, ๐ฅ โ ๐ต}. Perhatikan bahwa A โ B dan B adalah lepas yaitu (๐ด โ ๐ต) โช ๐ต = โ
. Komplemen absolute atau disebut komplemen dari suatu set A ditulis AC adalah set yang anggota-anggotanya bukan anggota dari A yaitu ๐ด๐ถ = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐, ๐ฅ โ ๐ด}. Dapat dikatakan pula bahwa AC selisih U dan A. Teorema 2: Hukum-hukum Aljabar set: 1. Hukum sama kuat:
๐ดโช๐ด=๐ด,
๐ดโฉ๐ด =๐ด
2. Hukum Asosiatif:
(๐ด โช ๐ต) โช ๐ถ = ๐ด โช (๐ต โช ๐ถ) ,
(๐ด โฉ ๐ต) โฉ ๐ถ = ๐ด โฉ (๐ต โฉ ๐ถ)
3. Hukum Komutatif:
๐ดโช๐ต =๐ตโช๐ด, ๐ดโฉ๐ต =๐ตโฉ๐ด
4. Hukum Distributif: ๐ด โช (๐ต โฉ ๐ถ) = (๐ด โช ๐ต) โฉ (๐ด โช ๐ถ) , ๐ด โฉ (๐ต โช ๐ถ) = (๐ด โฉ ๐ต) โช (๐ด โฉ ๐ถ) 5. Hukum Identitas:
๐ดโชโ
=๐ด, ๐ดโฉ๐ =๐ด, ๐ดโช๐ =๐, ๐ดโฉโ
=โ
6. Hukum Komplemen: ๐ด โช ๐ด๐ถ = ๐ , ๐ด โฉ ๐ด๐ถ = โ
, (๐ด๐ถ )๐ถ = ๐ด , ๐ ๐ถ = โ
, โ
๐ถ = ๐ 7. Hukum De Morgan: (๐ด โช ๐ต)๐ถ = ๐ด๐ถ โฉ ๐ต ๐ถ , (๐ด โฉ ๐ต)๐ถ = ๐ด๐ถ โช ๐ต ๐ถ Teorema 3:
๐ด โ ๐ต bila hanya bila: a. ๐ด โฉ ๐ต = ๐ด b. ๐ด โช ๐ต = ๐ต c. ๐ต ๐ถ = ๐ด๐ถ d. ๐ด โฉ ๐ต ๐ถ = โ
e. ๐ต โช ๐ด๐ถ = ๐
1.6.
PRODUK DARI SET-SET Misalkan A dan B adalah set-set tertentu. Produk dari set A dan B ditulis ๐จ๐ฟ๐ฉ, memuat semua pasangan terurut (a,b) dengan ๐ โ ๐ด ๐๐๐ ๐ โ ๐ต ๐ฆ๐๐๐ก๐ข ๐ด ๐ ๐ต = {(๐, ๐): ๐ฅ โ ๐ด , ๐ โ ๐ต}. Produk suatu set dengan dirinya sendiri, misalkan ๐ด ๐ ๐ด dinotasikan dengan ๐ด2 . Contoh: ๐ด = {1,2,3} ๐๐๐ ๐ต = {๐, ๐}, tentukan ๐ด ๐ ๐ต!
1.7.
RELASI Relasi biner (relasi) R dari set A ke set B menentukan tiap pasangan (๐, ๐) di dalam ๐ด ๐ ๐ต tepat memenuhi satu pernyataan berikut: ๏ a berelasi dengan b ditulis ๐ ๐
๐ & a tak berrelasi dengan b ditulis ๐ ๐
๐ Suatu relasi dari set A ke set A lagi disebut relasi di dalam A. Relasi A ke B secara khusus didefinisikan sebagai subset R* dari A X B sebagai berikut: ๐
โ= {(๐, ๐): ๐๐
๐}, sebaliknya sebarang subset R* dari A x B didefinisikan sebagai suatu relasi R dari A ke B sbb: ๐๐
๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ โ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐ (๐, ๐) โ ๐
โ. Korespondensi antara relasi-relasi R dari A ke B dengan subset-subset dari ๐ด ๐ ๐ต didefinisikan โSuatu Relasi R dari A ke B adalah subset dari ๐ด ๐ ๐ต. Domain (daerah asal) dari relasi R dari A ke B adalah set dari koordinat pertama pasangan di dalam R dan range (daerah hasil) adalah set dari koordinat kedua di dalam R yaitu: ๏ Domain ๐
= {๐: (๐, ๐) โ ๐
} & Range ๐
= {๐: (๐, ๐) โ ๐
} Invers dari R ditulis ๐
โ1 adalah relasi dari B ke A didefinisikan: ๐
โ1 = {(๐, ๐): (๐, ๐) โ ๐
} Relasi identitas di dalam suatu set A ditulis โ ๐๐ก๐๐ข โ๐ด adalah semua pasangan dalam ๐ด ๐ฅ ๐ด dengan koordinat sama yaitu: โ๐ด = {(๐, ๐): ๐ โ ๐ด} Contoh:
Relasi ๐
= {(1,2), (1,3), (2,3)} di dalam ๐ด = {1,2,3} . Tentukan domain, range dan invers dari R!
1.8.
RELASI EQUIVALEN Suatu relasi R di dalam set A yaitu subset dari A X A disebut relasi equivalen bila hanya bila memenuhi ketiga aksioma berikut: a. Untuk tiap ๐ โ ๐ด, (๐, ๐) โ ๐
sifat refleksif
b. Bila (๐, ๐) โ ๐
, ๐๐๐๐ (๐, ๐) โ ๐
sifat simetris
c. Bila(๐, ๐) โ ๐
๐๐๐ (๐, ๐) โ ๐
, ๐๐๐๐ (๐, ๐) โ ๐
sifat transitif
Secara singkat dapat dikatakan bahwa suatu relasi disebut relasi equivalen bila dan hanya bila relasi tersebut refleksif, simetris dan transitif. Contoh: ๏ Apakah relasi โ (subset dari) didalam suatu set inklusi merupakan relasi equivalen? ๏ Didalam geometri Euclid, kesebangunan segitiga-segitiga adalah relasi eqiuvalen. Buktikan! Bila R suatu relasi equivalen di dalam A maka kelas equivalen dari ๐ โ ๐ด ๐๐๐ก๐ข๐๐๐ [๐] adalah set dari elemen-elemen yang berrelasi dengan a yaitu: [๐] = {๐ฅ: (๐, ๐ฅ) โ ๐
}. Koleksi dari kelas-kelas equivalen dari A ditulis A/R disebut faktor (quotient) A oleh R yaitu A/R={[๐]: ๐ โ ๐
}. Set faktor A/R memenuhi sifat-sifat berikut: a. Teorema 4. Misal R adalah relasi equivalen di dalam A dan [๐] adalah kelas equivalen dari ๐ โ ๐ด maka: 1. Untuk setiap ๐ โ ๐ด ๐๐๐๐ ๐ โ [๐] 2. [๐] = [๐] bila dan hanya bila (a,b) โ ๐
3. Bila [๐] โ [๐] ๐๐๐๐ [๐]โ[๐] = ๐ Suatu kelas ๐ dari subset-subset tidak kosong dari A disebut partisi dari A bila dan hanya bila : 1. Tiap ๐ โ ๐ด termasuk anggota dari ๐ 2. Anggota-anggota dari ๐ sepasang-sepasang saling lepas (disjoint) b. Teorema 5. Bila R suatu relasi equivalen dalam A maka set faktor (quotient) A/R adalah partisi dari A.
1.9.
KOMPOSISI DARI RELASI Misal U adalah relasi dari A ke B dan V suatu relasi dari B ke C yaitu ๐ โ ๐ด๐๐ต ๐๐๐ ๐ โ ๐ต๐๐ถ maka relasi dari A ke C sedemikian hingga untuk sebarang ๐ โ ๐ต. (๐, ๐) โ ๐ ๐๐๐ (๐, ๐) โ ๐ disebut komposisi dari U dan V ditulis ๐ โ ๐. Notasi pembentuk set, komposisi dari U dan V ditulis ๐ โ ๐ = {(๐ฅ, ๐ฆ): ๐ฅ โ ๐ด, ๐ฆ โ ๐ถ, ๐ โ ๐ต, ๐ ๐โ๐๐๐๐๐ (๐ฅ, ๐) โ ๐, (๐, ๐ฆ) โ ๐}. Contoh:
Misalkan ๐ด = {1,2,3,4}, ๐ต = {๐ฅ, ๐ฆ, ๐ง, ๐ค}, ๐ถ = {5,6,7,8} ๐ = {(1, ๐ฅ), (1, ๐ฆ), (2, ๐ฅ), (3, ๐ค), (4, ๐ค)} dan ๐ = {(๐ฆ, 5), (๐ฆ, 6), (๐ง, 8), (๐ค, 7)} U adalah relasi dari A ke B dan V adalah relasi dari B ke C. Gambarkan kedua relasi tersebut dan tentukan ๐ โ ๐!
Soal โ soal: 1. Bila ๐ด = {๐ฅ: 3๐ฅ = 6}, apakah A = 2? 2. Apakah โ
= {0} = {โ
} ?
3. Manakah yang merupakan set kosong? a. ๐ = {๐ฅ: ๐ฅ 2 = 9,2๐ฅ = 4}
b. ๐ = {๐ฅ: ๐ฅ + 8 = 8}
4. Misal ๐ = {1,2,3, โฆ ,8,9}, ๐ด = {1,2,3,4}, ๐ต = {2,4,6,8} ๐๐๐ ๐ถ = {3,4,5,6} Carilah: a. ๐ด๐ถ
b. (๐ด โฉ ๐ถ)๐ถ
c. ๐ต โ ๐ถ
d. (๐ด โช ๐ต)๐ถ
5. Misal R relasi < dari ๐ด = {1,2,3,4} ๐๐ ๐ต = {1,3,5} yaitu (๐, ๐) โ ๐
bila dan hanya bila ๐ < ๐ a. Tulislah R sebagai set pasangan terurut b. Gambarlah R pada diagram koordinat ๐ด ๐ ๐ต c. Carilah domain dari R, range R, dan R-1 d. Carilah ๐
โ ๐
โ1
BAB II FUNGSI
2.1. FUNGSI Misalkan tiap-tiap elemen dari set A dipasangkan dengan tepat satu elemen yang unik dari set B, suatu koleksi f yang memasangkan elemen-elemen tersebut disebut fungsi (mapping/pemetaan) ๐
dari A ke B ditulis ๐: ๐ด โ ๐ต ๐๐ก๐๐ข ๐ด โ ๐ต. Elemen yang ada dalam B sebagai pasangan dari ๐ โ ๐ด ๐๐๐ก๐ข๐๐๐ ๐(๐) disebut nilai f pada a atau bayangan (image) dari a di bawah f. Domain (daerah asal) f adalah A dan kodomain (daerah kawan) dari f adalah B. Tiap-tiap fungsi ๐: ๐ด โ ๐ต berkorespondensi dengan relasi di dalam A X B dinyatakan oleh {(๐, ๐(๐): ๐ โ ๐ด}. Set tersebut dikatakan sebagai grafik dari f. Daerah hasil dari f (range f) ditulis ๐[๐ด] adalah set dari semua bayangan (peta) dari a oleh f yaitu ๐[๐ด] = {๐(๐): ๐ โ ๐ด}. Dua fungsi ๐: ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ ๐: ๐ด โ ๐ต adalah sama ditulis ๐ = ๐ bila dan hanya bila ๐(๐) = ๐(๐) untuk tiap ๐ โ ๐ด yaitu bila dan hanya bila kedua grafik sama.
2.2. FUNGSI SATU-SATU, IDENTITAS & INVERS Fungsi ๐: ๐ด โ ๐ต disebut satu-satu atau 1 โ 1 bila elemen-elemen dalam A mempunyai peta yang berbeda dalam B yaitu bila: ๐(๐) = ๐(๐โฒ ) โน ๐ = ๐โฒ Fungsi ๐: ๐ด โ ๐ต disebut onto (kepada) bila tiap ๐ โ ๐ต adalah bayangan dari sebarang ๐ โ ๐ด yaitu bila: ๐ โ ๐ต โน ๐ โ ๐ด ๐ ๐โ๐๐๐๐๐ ๐(๐) = ๐. Jadi bila f onto ๐[๐ด] = ๐ต. Umumnya, relasi invers ๐ โ1 dari suatu fungsi ๐ โ ๐ด๐๐ต tak perlu merupakan fungsi. Apabila f suatu fungsi yang onto dan satu-satu maka ๐ โ1 adalah fungsi dari B kepada A dan ๐ โ1 disebut fungsi invers. Relasi identitas (diagonal) โ๐ด โ ๐ด๐๐ด adalah suatu fungsi yang disebut fungsi identitas pada A. Fungsi identitas dinotasikan oleh ๐ผ๐ด ๐๐ก๐๐ข ๐ผ. Dalam hal ini, ๐ผ๐ด (๐) = ๐ untuk tiap ๐ โ ๐ด. Selanjutnya bila f : Aโ ๐ต ๐๐๐๐ ๐ผ๐ต โ ๐ = ๐ = ๐ โ ๐ผ๐ด , bila f satu-satu dan onto dengan invers ๐ โ1 maka ๐ โ1 โ ๐ = ๐ผ๐ด ๐๐๐ ๐ โ ๐ โ1 = ๐ผ๐ต Proporsi 1:
misal ๐ โถ ๐ด โ ๐ต ๐๐๐ ๐ โถ ๐ต โ ๐ถ sehingga ๐ โ ๐ = ๐ผ๐ด ๐๐๐ ๐ โ ๐ = ๐ผ๐ต maka ๐ โ1 โถ ๐ต โ ๐ด ๐๐๐ ๐๐๐ ๐ = ๐ โ1
Ilustrasi fungsi invers (fungsi kebalikan), misalkan sebuah fungsi f : A ๏ฎ B dikatakan dapat dibalik (invers) bila f ๏ญ1 : B ๏ฎ A , dalam bentuk diagram panah:
f B
A
b =f(a)
f-1(b)=a f-1
2.3. KOMPOSISI FUNGSI Misalkan f : A ๏ฎ B dan g : B ๏ฎ C adalah fungsi, maka dapat ditunjukkan bahwa komposisi dari f dan g, f ๏ฏ g , adalah fungsi dari A ke C. Jika a ๏ A dan b = f(a) ๏ B sedangkan c = g(b) ๏ C, maka ( f ๏ฏ g )(a) = g(f(a)); sehingga ( f ๏ฏ g )(a) = g(f(a)) = g(b) = c , dalam bentuk diagaram panah:
A
๐โ๐
a f
C C = g(b) = g(f(a))
B b = f(a)
g
Contoh: Misalkan f , g : ๏ ๏ฎ ๏ dengan f(x) = x + 1 dan g(x) = x2, tentukan f ๏ฏ g dan g ๏ฏ f ! Sifat-sifat fungsi sebagai berikut: a. Fungsi Surjektif Suatu fungsi f : A ๏ B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f sama dengan himpunan B atau Rf = B. Contoh dalam diagram panah: 1๏ท
๏ทa
2๏ท
๏ทb
3๏ท
๏ทc
4๏ท
A
f
B
A = {1,2,3,4}, B = {a,b,c}, fungsi f : A ๏ B dinyatakan dalam pasangan terurut f = {(1,a), (2,c), (3,b), (4,c)}. Tampak bahwa daerah hasil fungsi f adalah Rf : {a,b,c} dan Rf = B maka fungsi f adalah fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada.
Fungsi f : A ๏ B disebut fungsi into atau fungsi ke dalam jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f merupakan himpunan bagian murni dari himpunan B atau Rf ๏ B. Contoh dalam diagram panah: 1๏ท
๏ทa
2๏ท
๏ทb
3๏ท
๏ทc
4๏ท A
f
B
A = {1,2,3,4}, B = {a,b,c}, fungsi f : A ๏ B dinyatakan dalam pasangan terurut f = {(1,a), (2,b), (3,a), (4,b)}. Tampak bahwa daerah hasil fs f : Rf : {a,b} dan Rf ๏ B, maka fungsi f adalah fungsi into atau fungsi ke dalam. b. Fungsi Injektif Fungsi f : a ๏ B disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan hanya jika untuk tiap a1, a2 ๏ A dan a1 ๏น a2 berlaku f (a1) ๏น f (a2). Contoh : 1๏
๏a
2๏
๏b
3๏
๏c
A
f
B
A = {1,2,3}, B = {a,b,c}, fungsi f : A ๏ B dinyatakan dalam pasangan terurut f = {(1,a), (2,b), (3,c)}. Tampak bahwa tiap anggota A yang berbeda mempunyai peta yang berbeda di B. Fungsi f adalah fungsi injektif atau satu-satu. c. Fungsi Bijektif Fungsi f : A ๏ B disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif. Contoh : 1๏
๏a
2๏
๏b
3๏
๏c
A
f
B
A = {1,2,3}, B = {a,b,c}, fungsi f : A ๏ B, dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1,a), (2,c), (3,b)}. Tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif. Fungsi f adalah fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu
2.4. SET BERINDEKS Suatu kelas dari set-set berindeks ditulis {๐ด๐ : ๐ โ ๐ผ}, {๐ด๐ }๐โ๐ผ , ๐๐ก๐๐ข {๐ด๐ } yang memasangkan suatu set ๐ด๐ dengan tiap-tiap ๐ โ ๐ผ, yaitu suatu fungsi dari I ke dalam kelas dari set-set. Set I disebut set dari indeks-indeks, set-set A disebut set-set berindeks dan tiap ๐ โ ๐ผ disebut indeks. Set indeks I adalah set bilangan bulat positif, kelas berindeks {๐ด1 , ๐ด2 , โฆ } disebut barisan. Contoh:
Untuk setiap ๐ โ ๐ (set bilangan positif) misalkan ๐ท๐ = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐, ๐ฅ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐๐ ๐}, maka tentukan D1, D2 dan D3!
2.5. ALJABAR DARI FUNGSI BERNILAI REAL Misal F (X,R) notasi untuk koleksi dari semua fungsi bernilai real yang didefinisikan pada sebarang set X. Beberapa operasi di dalam F (X,R) berkorespondensi dengan operasi-operasi di dalam R. Bila ๐: ๐ โ ๐
๐๐๐ ๐: ๐ โ ๐
๐๐๐ ๐ โ ๐
maka didefinisikan: a. (๐ + ๐): ๐ โ ๐
๐๐๐โ (๐ + ๐)(๐ฅ) = ๐(๐ฅ) + ๐(๐ฅ) b. (๐. ๐): ๐ โ ๐
๐๐๐โ (๐. ๐)(๐ฅ) = ๐(๐(๐ฅ)) c. (|๐|): ๐ โ ๐
๐๐๐โ (|๐|)(๐ฅ) = |๐(๐ฅ)| d. (๐๐): ๐ โ ๐
๐๐๐โ (๐๐)(๐ฅ) = ๐(๐ฅ)๐(๐ฅ) e. (๐ + ๐): ๐ โ ๐
๐๐๐โ (๐ + ๐)(๐ฅ) = ๐(๐ฅ) + ๐ Contoh: ๏ Misal ๐ = {(๐, 1), (๐, 3)} ๐๐๐ ๐ = {(๐, 2), (๐, โ1)} dengan domain ๐ = {๐, ๐} maka tentukan: a. (3๐ โ 2๐)(๐)! b. (3๐ โ 2๐)(๐)! c. (3๐ โ 2๐)! d. |๐|(๐ฅ)! e. (๐ + 3)(๐ฅ)! Koleksi ๐น (๐, ๐
)dengan operasi-operasi seperti tersebut di atas mempunyai sifat seperti dinyatakan dalam teorema berikut: Teorema: Koleksi ๐น (๐, ๐
)dari semua fungsi bernilai real didefinisikan pada set tidak kosong X dengan operasi-operasi yang didefinisikan di atas memenuhi aksioma ruang vector real linear berikut: 1. Operasi tambahan (adisi) dari fungsi-fungsi f dan g memenuhi sifat-sifat: a. (๐ + ๐) + โ = ๐ + (๐ + โ) b. ๐ + ๐ = ๐ + ๐ c. ๐ท๐ โ ๐น(๐, ๐
) ๐ฆ๐๐๐ก๐ข ๐: ๐ โ ๐
๐ ๐โ๐๐๐๐๐ ๐ + ๐ = ๐ d. Untuk tiap ๐ โ ๐น(๐, ๐
), ๐๐๐ โ ๐ โ ๐น(๐, ๐
)
2. Operasi perkalian skalar k.f dari fungsi f dengan bilangan real k memenuhi sifat: a. ๐. (๐ โฒ . ๐) = (๐. ๐ โฒ )๐ b. 1. ๐ = ๐ 3. Operasi penjumlahan dan perkalian skalar memenuhi sifat: a. ๐. (๐ + ๐) = ๐. ๐ + ๐. ๐ b. (๐ + ๐ โฒ ). ๐ = ๐. ๐ + ๐ โฒ . ๐
Soal โ soal: 1.
Misal ๐ = {1,2,3,4,5}, ๐: ๐ โ ๐ ๐๐๐ ๐: ๐ โ ๐ , sehingga ๐ = {(1,3), (2,5), (3,3), (4,1), (5,2)} dan ๐ = {(1,4), (2,1), (3,1), (4,2), (5,3)} . Tentukan : a. Range f dan g! b. Komposisi fungsi ๐ โ ๐ ๐๐๐ ๐ โ ๐ !
2.
Misal ๐ = {๐, ๐, ๐} dan ๐, ๐ โ ๐น(๐, ๐
) ๐ = {(๐, 1), (๐, โ2), (๐, 3)} dan ๐ = {(๐, โ2), (๐, 0), (๐, 1)} . Tentukan: a. f + 2g
3.
b. fg โ 2f
c. f + 4
d. |๐|
e. f2
Misal ๐: ๐
โ ๐
dan ๐: ๐
โ ๐
didefinisikan oleh ๐(๐ฅ) = 2๐ฅ + 1 ๐๐๐ ๐(๐ฅ) = ๐ฅ 2 โ 2 . Tentukan produk fungsi ๐ โ ๐ ๐๐๐ ๐ โ ๐ !
4.
Apabila U dan V merupakan fungsi yang didefinisikan oleh ๐ = {(๐ฅ, ๐ฆ): ๐ฅ 2 + ๐ฆ 2 = 1} dan ๐ = {(๐ฆ, ๐ง): 2๐ฆ + 3๐ง = 4}. Tentukan ๐ โ ๐!
BAB III RUANG TOPOLOGI (TOPOLOGICAL SPACES)
3.1.
RUANG TOPOLOGI (TOPOLOGICAL SPACES) Misal ๐ adalah suatu set tidak kosong. Suatu kelas ๐ yang anggotanya subset-subset dari ๐ disebut topologi pada X, bila dan hanya bila ๐ memenuhi ketiga aksioma berikut: 1.
๐ ๐๐๐ โ
termasuk dalam ๐
2.
Gabungan dari set-set anggota dari ๐ adalah anggota ๐
3.
Irisan dari dua set anggota ๐ adalah anggota ๐
Anggota โanggota dari ๐ disebut set โ set buka dari ๐, dan ๐ bersama ๐ yaitu (๐ฟ, ๐) disebut ruang topologi. Contoh: 1. Misal ๐ adalah kelas dari semua set buka dari bilangan real maka ๐ adalah topologi biasa (usual topologi) pada ๐
. Demikian juga kelas ๐ yang terdiri dari set-set buka pada ๐
2 adalah topologi biasa pada ๐
2 . 2. Misalkan ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}. ๐1 , ๐2 , ๐3 ๐๐๐ ๐4 masing-masing subset dari 2๐ฅ . Manakah yang merupakan topologi pada ๐, bila: ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} ๐2 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} ๐3 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}} ๐4 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} 3. Diketahui ๐ = {1,2,3}. Himpunan bagian ๐ ditentukan sebagai berikut: ๐1 = {{1}, {2}, {3}, โ
} ๐2 = {{1}, {2}, {1,2}, {1,2,3}} ๐3 = {{1}, {2}, {1,2}, {1,2,3}, โ
} ๐4 = {{1,2}, {2,3}, {1,2,3}, โ
} ๐5 = {{1,2}, {2,3}, โ
, {1,2,3}, {2}} ๐6 = {{1}, {2}, {2,3}, โ
, {1,2,3}} ๐7 = {{1}, {2}, {2,3}, โ
, {1,2,3}, {1,2}} Manakah yang merupakan topologi? Jelaskan! 4. Let ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}. Determine wheter or not each of the following classes of subsets of ๐ is a topology on ๐. (i)
๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}}
(ii)
๐2 = {๐, โ
, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}}
(iii) ๐3 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}}
TOPOLOGI DISKRIT, TOPOLOGI INDISKRIT & TOPOLOGI KOFINIT Apabila D adalah kelas dari semua subset dari ๐ atau ๐ท = 2๐ฅ atau dapat dikatakan D adalah himpunan kuasa (power set) dari ๐ maka ๐ท adalah topologi pada ๐ karena memenuhi ketiga aksioma pada topologi sehingga disebut topologi diskrit dan (๐, ๐ท) disebut ruang topologi diskrit atau secara singkat disebut ruang diskrit., sedangkan himpunan kuasa (power set) dari X yaitu himpunan yang anggota-anggotanya adalah semua himpunan bagian dari ๐. Suatu topologi pada ๐ harus memuat set ๐๐๐ โ
. Kelas ๐ = {๐, โ
} yang hanya memuat ๐ ๐๐๐ โ
adalah topologi pada X, sehingga ๐ = {๐, โ
} disebut topologi indiskrit dan (๐ฟ, ๐) disebut ruang topologi indiskrit atau ruang indiskrit. Apabila (๐, ๐) ruang topologi dan ๐1 adalah kelas yang anggotanya semua komplemen dari setset buka dari ๐ maka ๐1 adalah topologi kofinit. Contoh: 1. ๐ = {๐, ๐} ; ๐ = {1,2,3} ๐1 adalah suatu kelas himpunan bagian dari X dan ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐}} ๐2 adalah suatu kelas subset dari Y dan ๐2 = {๐, โ
, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3 }} a. Apakah ๐1 dan ๐2 merupakan topologi diskrit? Jelaskan alasannya! b. Tentukan ruang diskrit dari ๐1 dan ๐2 ! 2. ๐ = {1} & ๐1 = {๐, โ
}, ๐ = {1,2} & ๐2 = {๐, โ
, {1}, {2}}, ๐ = {1,2,3} & ๐3 = {๐, โ
} . Apakah ๐1 , ๐2 , ๐3 merupakan topologi indiskrit?
IRISAN, GABUNGAN & KOMPLEMEN ๐1 ๐๐๐ ๐2 adalah topologi pada X maka ๐1 โฉ ๐2 juga merupakan topologi pada ๐ tetapi ๐1 โช ๐2 belum tentu (tak perlu) merupakan topologi. Gabungan dari set-set kosong adalah set kosong dan irisan kosong dari subset-subset dari ๐ adalah ๐ sendiri. Elemen suatu topologi ๐ pada ๐ disebut himpunan terbuka. Suatu himpunan bagian ๐ด dari ๐ yang komplemennya ada di dalam ๐ (๐ด๐ โ ๐) merupakan himpunan yang tertutup atau dapat dikatakan komplemen dari himpunan-himpunan yang terbuka adalah himpunan-himpunan yang tertutup. Jadi suatu himpunan ๐ด disebut tertutup jika hanya jika ๐ด๐ adalah terbuka. Apabila ๐ adalah suatu topologi pada ๐ maka kelas himpunan bagian yang tertutup dari ๐ mempunyai sifat : a. ๐ ๐๐๐ โ
adalah himpunan-himpunan yang tertutup b. Irisan dari sejumlah sebarang himpunan yang tertutup adalah tertutup c. Gabungan dari setiap dua himpunan yang tertutup adalah tertutup
Contoh: 1. Dua topologi ๐1 ๐๐๐ ๐2 pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} dan ๐2 = {๐, โ
, {๐}{๐, ๐}{๐, ๐, ๐}{๐, ๐, ๐, ๐}} Apakah ๐1 โฉ ๐2 merupakan topologi pada X? 2. ๐ = {1,2,3,4,5} dengan ๐1 = {๐, โ
, {1}, {5}, {1,5}}, ๐2 = {๐, โ
, {2}, {5}, {2,5}} Apakah ๐1 โช ๐2 merupakan topologi? 3. Diberikan ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}} , ๐2 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}} dan ๐3 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}} pada ๐ = {๐, ๐, ๐} . a. Tentukan ๐1 โฉ ๐2 โฉ ๐3 dan ๐1 โช ๐2 โช ๐3 ! b. Apakah ๐1 โฉ ๐2 โฉ ๐3 merupakan topologi? c. Apakah ๐1 โช ๐2 โช ๐3 merupakan topologi?
3.2.
TITIK KUMPUL (ACCUMULATION POINTS) Misal ๐ adalah ruang topologi. Suatu titik ๐ โ ๐ adalah titik kumpul dari ๐ด โ ๐ bila dan hanya bila setiap set buka ๐บ yang memuat ๐, memuat suatu titik yang berbeda dengan ๐ atau โbila G buka, ๐ โ ๐ฎ maka (๐ฎ โ {๐}) โฉ ๐จ โ โ
โ. Set dari titik-titik kumpul dari A ditulis ๐จโฒ dan disebut set derive dari A. Apabila ๐ ruang diskrit yaitu (๐, ๐) dengan ๐ = {๐, โ
} maka ๐ adalah set buka yang memuat sebarang ๐ โ ๐. Jadi ๐ adalah titik kumpul dari setiap subset dari ๐, kecuali set kosong โ
dan set {๐} . Jadi set dari titik-titik kumpul ๐ด โ ๐ ๐ฆ๐๐๐ก๐ข ๐ดโฒ adalah: โ
, ๐๐๐๐ ๐ด = โ
{๐}๐ = ๐ โ {๐}, ๐๐๐๐ ๐ด = {๐} ๐, ๐๐๐๐ ๐ด ๐๐๐๐ข๐๐ก ๐๐ข๐ ๐ก๐๐ก๐๐ ๐๐ก๐๐ข ๐๐๐๐โ
๐ดโฒ =
Contoh: 1.
๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} adalah topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} ๐๐๐ ๐ด = {๐, ๐, ๐} โ ๐. Tentukan titik kumpul dari A!
2.
Diketahui ๐ = {1, 2, 3 ,4, 5} dengan ๐ = {๐, โ
, {5}, {3,4}, {3,4,5}, {1,2,3,4}}. ๐ด = {1,4} , ๐ต = {3,4,5} , Tentukan: a.
๐ดโฒ
b.
๐ตโฒ
c.
๐ถโฒ
d.
๐ทโฒ
๐ถ = {1,3,5} ,
๐ท = {2,3,4,5}
3.3.
HIMPUNAN TERBUKA & HIMPUNAN TERTUTUP (OPEN SETS & CLOSED SETS) Definisi: ๏ Untuk sebarang ruang topologi (๐, ๐). Anggota-anggota dari ๐
dikatakan himpunan
terbuka. Teorema: ๏ Untuk sebarang ruang topologi (๐, ๐) maka: a. ๐ ๐๐๐ โ
adalah set-set buka b. Irisan dari set-set buka adalah buka c. Gabungan dari dua set-set buka adalah buka Selanjutnya jika ada yang terbuka pastilah ada yang tertutup yaitu komplemen dari himpunan terbuka. Misal ๐ adalah ruang topologi. Subset ๐ด dari ๐ disebut set tertutup bila dan hanya bila komplemen ๐ด๐ adalah set buka.
Definisi: ๏ Untuk sebarang ruang topologi (๐, ๐) , suatu himpunan bagian ๐ด dari ๐ dikatakan himpunan tertutup jika komplemennya merupakan himpunan terbuka pada (๐, ๐) . Apabila ๐ adalah ruang diskrit yaitu setiap subset dari ๐ adalah buka maka setiap subset dari ๐ adalah juga tutup, karena komplemennya selalu buka. Dengan kata lain, setiap subset dari X adalah buka dan tutup. Ingat bahwa ๐ด๐ ๐ = ๐ด, untuk setiap subset ๐ด dari ๐ maka diperoleh proposisi berikut: ๏ Dalam ruang topologi ๐, subset ๐ด dari ๐ adalah buka bila dan hanya bila komplemennya tutup. Aksioma dari ruang topologi dan hukum De Morgan memberikan teorema berikut: ๏ Bila ๐ ruang topologi maka kelas dari subset-subset tutup dari ๐ memiliki sifat-sifat yaitu: a. ๐ ๐๐๐ โ
adalah set-set tutup b. Irisan dari set-set tutup adalah tutup c. Gabungan dari dua set tutup adalah tutup Set-set tutup dapat pula dinyatakan dengan menggunakan pengertian titik kumpul sebagai berikut, dengan teorema: ๏ Subset ๐ด dari ruang topologi ๐ adalah tutup bila dan hanya bila A memuat semua titik kumpul dari ๐ด.
Dengan kata lain bahwa set A adalah tutup bila dan hanya bila set derive ๐จโฒ dari A adalah subset dari A yaitu ๐จโฒ โ ๐จ Contoh: 1. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐ , ๐ก} ๐๐๐๐๐๐ ๐ = {๐, โ
, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐}} Tentukan: a. Himpunan bagian dari ๐ yang terbuka! b. Himpunan bagian dari ๐ yang tertutup! c. Himpunan yang bersifat terbuka tetapi juga tertutup! d. Himpunan yang hanya bersifat terbuka! e. Himpunan yang hanya bersifat tertutup! f. Himpunan yang hanya bersifat tidak terbuka dan juga tidak tertutup! 2. Kelas ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} didefinisika pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}. Tentukan subset-subset tutup dari X! 3. Diberikan
ruang
topologi
(๐, ๐1 )
dengan
๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐, ๐}
dan
๐1 =
{๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}} . Apa saja himpunan tertutup dari (๐, ๐1 ) ?
3.4.
PENUTUP DARI SET (CLOSURE OF A SET) ฬ
๐๐๐๐ ๐จโ adalah Misal ๐ด subset dari ruang topologi ๐. Penutup dari A (closure of A) ditulis ๐จ irisan dari semua superset tutup dari A. Dengan kata lain, bila {๐น๐ โถ ๐ โ ๐ผ} adalah kelas semua subset tutup dari ๐ yang memuat ๐ด maka ๐ดฬ
= โฉ๐ ๐น๐ Perhatikan bahwa ๐ดฬ
adalah tutup karena ๐ดฬ
adalah irisan dari set-set tutup. Selanjutnya juga, ๐ดฬ
adalah superset tutup terkecil dari ๐ด, dengan demikian bila ๐น adalah set tutup yang memuat ๐ด ฬ
โ ๐ญ. maka ๐จ โ ๐จ Berdasarkan hal tersebut, set ๐ด adalah tutup bila dan hanya bila ๐ด = ๐ดฬ
dan diperoleh pernyataan berikut dengan dalil (proposisi): ๏
Bila ๐ดฬ
penutup dari set maka: a. ๐ดฬ
adalah penutup b. Bila ๐น superset tutup dari A maka ๐ด โ ๐ดฬ
โ ๐น c. ๐ด adalah tutup bila dan hanya bila ๐ด = ๐ดฬ
Misal ๐ adalah ruang topologi kofinit yaitu komplemen dari set-set terhingga dan โ
adalah setset buka maka set-set tutup dari topologi tersebut adalah set-set terhingga dari ๐ dengan ๐. Jadi bila ๐ด โ ๐ terhingga, penutup dari ๐ดฬ
adalah ๐ด sendiri karena ๐ด tutup. Sebaliknya bila ๐ด โ ๐ tak hingga maka ๐ adalah superset tutup dari ๐ด, jadi ๐ดฬ
๐๐๐๐๐โ ๐ .
Selanjutnya untuk suatu ๐ด subset dari ruang kofinit ๐ maka: A bila A terhingga ๐ดฬ
= ๐ bila A tak hingga Penutup dari suatu set dapat dinyatakan dengan pengertian dari titik-titik kumpul dari set tersebut sebagai berikut dengan teorema: ๏
Bila A subset dari ruang topologi X maka penutup dari A adalah gabungan dari A dengan ฬ
= ๐จ โช ๐จโฒ ๐ดโฒ yaitu ๐จ
Suatu titik ๐ โ ๐ disebut titik penutup dari ๐ด โ ๐ bila dan hanya bila p termuat dalam penutup A yaitu โ ๐ดฬ
. Dari teorema diatas diperoleh bahwa๐ โ ๐ adalah titik penutup dari ๐ด โ ๐ bila dan hanya bila ๐ โ ๐ด atau p titik kumpul dari A. Subset A dari ruang topologi X disebut padat (dense) dalam ๐ต โ ๐ bila B termasuk dalam ฬ
. Khususnya, A adalah padat dalam X atau subset padat dari X bila dan penutup A yaitu โ ๐จ ฬ
=๐ฟ hanya bila ๐จ Perhatikan set semua bilangan rasional Q. Didalam topologi biasa untuk R, setiap bilangan real ๐ โ ๐
adalah titik kumpul dari Q. Jadi penutup dari Q adalah set semua bilangan real R yaitu ๐ฬ
= ๐
. Dengan kata lain, dalam topologi biasa, set semua bilangan rasional Q padat dalam R. Operator penutup yang menghubungkan tiap-tiap subset A dari X dengan penutup ๐ดฬ
โ ๐ yang memenuhi 4 sifat seperti ditunjukkan pada proporsisi berikut, yang disebut Aksioma Penutup Kuratowski dengan dalil (proposisi): a.
ฬ
= โ
, โ
b.
๐ด โ ๐ดฬ
c.
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
๐ด โช ๐ต = ๐ดฬ
โช ๐ตฬ
d.
(๐ดโ )โ = ๐ดฬ
Contoh: 1. Kelas ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} didefinisika pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}. ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
a. Tentukan : {๐ฬ
} , {๐, ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
} ๐ , {๐, ๐} ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
b. Apakah {๐, ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
} ๐ dan {๐, ๐} merupakan subset padat dari X? Jelaskan! 2. ๐ = {1,2,3,4,5} dan ๐ = {๐, โ
, {1,2}, {1,2,3}, {2,3,4}, {2}, {2,3}, {1,2,3,4}} Tentukan closure dari: a.
{4}
b.
{3,5}
c.
{2,3,4}
d.
{2,4,5}
3.5.
INTERIOR, EKSTERIOR & BOUNDARY Misal ๐ด subset dari ruang topologi ๐. Titik ๐ โ ๐ disebut titik interior dari ๐จ bila ๐ termasuk set buka ๐ฎ subset dari ๐จ, yaitu โ ๐ฎ โ ๐จ , ๐ฎ set buka. Set dari titik-titik interior dari A ditulis int (A), ๐จฬ atau ๐จยฐ , disebut interior dari A. Interior dari A dapat dinyatakan sebagai berikut, dengan dalil (proporsisi): ๏
Interior dari set A adalah gabungan dari semua subset dari A, selanjutnya juga bahwa: a.
๐ดยฐ adalah buka
b. ๐ดโ subset buka terbesar dari ๐ด; yaitu bila ๐บ subset buka dari ๐ด maka ๐บ โ ๐ดโ โ ๐ด c. A adalah buka bila hanya bila ๐ด = ๐ดโ Eksterior dari ๐จ ditulis eks (๐จ) adalah interior dari komplemen A yaitu int (๐จ๐ ). Boundary (batas) dari ๐จ ditulis b(๐จ) adalah set dari titik-titik yang tidak termasuk interior dan tidak termasuk eksterior dari ๐จ. Berikut ini hubungan interior, eksterior, dan penutup dengan teorema: ๏
Misal A subset dari ruang topologi X maka penutup dari A adalah gabungan dari interior ฬ
= ๐จโ โช ๐(๐จ). dan batas dari A yaitu ๐จ
Contoh: 1. ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} merupakan topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ด = {๐, ๐, ๐} โ ๐ dan ๐ต = {๐, ๐, ๐} โ ๐ Tentukan: a.
๐ดยฐ , eks (A , b (A)
b.
๐ต ยฐ , eks (B) , b (B)
2. ๐ = {1,2,3,4,5} topologi pada ๐ = {๐, โ
, {3}, {2,3,4}, {3,4,5}, {3,4}, {2,3,4,5}} dengan ๐ด = {1,2,3}, ๐ต = {1,3,4,5} ๐๐๐ ๐ถ = {1,5} Tentukan: a.
Titik interior, eksterior dan boundary dari ๐ด
b.
Titik interior, eksterior dan boundary dari ๐ต
c.
Titik interior, eksterior dan boundary dari ๐ถ
Apabila ๐ adalah set semua bilangan rasional. Karena setiap subset buka dari ๐
memuat bilangan rasional dan irasional, titik-titik itu bukan interior dan eksterior dari ๐ juga int (Q) = โ
dan int (๐ ๐ ) = โ
. Jadi batas dari ๐ adalah bilangan real yaitu ๐(๐) = ๐
Suatu subset ๐ด dari ruang topologi ๐ disebut padat tidak dimana-mana (nowhere dense) di 1 1 1 dalam ๐ jika interior dari penutup ๐ด adalah kosong, yaitu (๐ดฬ
) = โ
. Misal ๐ด = {1, 2 , 3 , 4 โฆ } 1 1 1 subset dari ๐
maka ๐ด mempunyai tepat satu titik kumpul yaitu 0, sehingga ๐ดฬ
= {0,1, 2 , 3 , 4 }
dan ๐ดฬ
padat tidak dimana-mana dalam ๐
. Misal A memuat semua bilangan rasional antara 0 dan 1 yaitu ๐ด = {๐ฅ: ๐ฅ โ ๐, 0 < ๐ฅ < 1} maka int (A) = โ
tetapi ๐ด tidak padat tidak dimanamana dalam R karena penutup A adalah [0, 1] dan ๐๐๐ก(๐ดฬ
) = ๐๐๐ก[0,1] = (0,1) โ โ
.
3.6.
LINGKUNGAN & SISTEM LINGKUNGAN Misal ๐ adalah titik dalam ruang topologi ๐. Suatu subset ๐ dari ๐ disebut lingkungan dari ๐ jika dan hanya jika ๐ต adalah suatu superset dari set buka ๐ฎ yang memuat ๐ yaitu: ๐ โ ๐ฎ โ ๐ต dengan ๐ฎ set buka. Dengan kata lain relasi โN adalah lingkungan dari pโ adalah invers dari โp adalah titik interior Nโ. Kelas dari semua lingkungan dari ๐ โ ๐ ๐๐๐ก๐ข๐๐๐ ๐๐ disebut sistem lingkungan (neighborhood system) dari ๐. Untuk suatu sistem lingkungan ๐๐ dari suatu titik ๐ โ ๐ ada 4 sifat yang dinyatakan dalam proporsi berikut yang disebut aksioma lingkungan sebagai berikut: a. ๐๐ โ โ
dan p termasuk ke dalam tiap anggota ๐๐
Proporsisi:
b. Irisan dari dua anggota ๐๐ termasuk ๐๐ c. Setiap superset dari anggota ๐๐ termasuk ๐๐ d. Tiap anggota ๐ โ ๐๐ adalah superset dari anggota ๐บ โ ๐๐ dengan G adalah lingkungan dari tiap-tiap titik dari G yaitu ๐บ โ ๐๐ untuk tiap โ ๐บ . Contoh: 1.
๐ = {๐, ๐, ๐, ๐ , ๐ก} ๐๐๐ ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐ }, {๐, ๐, ๐, ๐ }, {๐, ๐, ๐ก}} . Tentukan: a.
๐๐
b.
๐๐
c.
๐๐
d.
๐๐ก
2. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dan = {๐, โ
, [๐, ๐, ๐, ๐], {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}} . Tentukan: a.
๐๐
b.
๐๐
3.7
TOPOLOGI KORSER DAN TOPOLOGI FAINER Misal ๐1 dan ๐2 adalah topologi pada set tidak kosong X dan tiap-tiap set buka anggota ๐1 subset dari X adalah anggota ๐2 subset dari X. Dengan demikian, bahwa ๐1 adalah kelas bagian dari ๐2 yaitu ๐1 โ ๐2 , sehingga dikatakan bahwa ๐1 adalah lebih kasar (Coarser) atau lebih kecil (smaller) atau lebih lemah (weaker) terhadap ๐2 atau ๐2 lebih halus (finer) atau lebih besar (larger) terhadap ๐1 . Perhatikan bahwa ๐ = {๐1 } koleksi dari topologi-topologi adalah terurut parsial dan dapat ditulis ๐1 โพ ๐2 ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐1 โ ๐2 dan dikatakan bahwa kedua topologi pada X tidak dapat dibandingkan bila topologi yang satu bukan korser terhadap yang lainnya. Contoh: 1. Perhatikan topologi diskrit D, topologi indiskrit Y dan suatu topologi ๐ pada set X, maka ๐ adalah korser terhadap D, dan ๐ adalah finer terhadap Y. Jadi ๐ โฒ ๐ โฒ ๐ท . 2. Topologi ๐ = {1,2,3,4,5} ๐1 = {๐, โ
, {1}, {1,2}}, ๐2 = {๐, โ
, {1}, {1,2}, {1,2,3}} ๐3 = {๐, โ
, {1}, {1,2}, {1,2,3}, {1,2,3,5}} . Bandingkan topologi-topologi ๐1 , ๐2 ๐๐๐ ๐3 !
3.8
RUANG BAGIAN, TOPOLOGI RELATIF Misal A adalah subset tidak kosong dari ruang topologi (๐, ๐). Kelas ๐๐ด yaitu kelas dari semua irisan dari A dengan subset-subset buka ๐ pada X adalah topologi pada A dan topologi tersebut disebut topologi relative pada A atau relatifisasi ๐ terhadap A dan ruang topologi (๐ด, ๐๐ด ) disebut ruang bagian dari (๐, ๐). Dengan kata lain, subset H dari A adalah set buka dari ๐๐ด , yaitu relative buka ke A, bila dan hanya bila ada subset buka G dari X dan ๐บ โ ๐ sedemikian hingga ๐ป = ๐บ โฉ ๐ด Contoh: 1. Topologi ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ด = {๐, ๐, ๐} โ ๐ . Tentukan relatifisasi dari ๐ terhadap A (๐๐ด ) ! 2. Dari soal diatas, apabila ๐ต = {๐, ๐, ๐} โ ๐ maka tentukan topologi relatife dari B (๐๐ต ) ! 3. ๐ = {1,2,3,4,5,6} dengan ๐ = {๐, โ
, {5,6}, {4,5,6}, {2,3,4,5,6}, {2,5,6}, {2,3,5,6}, {2,4,5,6}} dan ๐ = {1,3,5,6} , ๐
= {1,2,4,5,6}. Tentukan ๐๐ ๐๐๐ ๐๐
!
3.9
EKUIVALENSI DARI DEFINISI TOPOLOGI Definisi dari ruang topologi memberikan aksioma untuk set-set buka dalam ruang topologi dan digunakan set buka sebagai pengertian (ide) sederhana untuk topologi. Teorema berikut menunjukkan alternatif lain untuk definisi topologi pada suatu set dengan menggunakan pengertian sederhana dari lingkungan dari suatu titik dan penutup suatu set : ๏
Bila X adalah set tidak kosong dan untuk tiap ๐ โ ๐ , ๐๐ kelas dari subset-subset dari X memenuhi aksioma berikut: a. ๐๐ tidak kosong dan p termasuk ke dalam anggota dari ๐๐ b. Irisan dari dua anggota ๐๐ termasuk dalam ๐๐ c. Setiap superset dari anggota ๐๐ termasuk ๐๐ d. Setiap anggota ๐ โ ๐๐ adalah superset dari anggota ๐บ โ ๐๐ sedemikian hingga ๐บ โ ๐๐ untuk tiap ๐ โ ๐บ maka ada satu dan hanya satu topologi ๐ pada X sedemikian hingga ๐๐ adalah sistem lingkungan ๐ dari titik โ ๐ .
๏
Bila X adalah set tidak kosong dan k adalah operasi yang menghubungkan tiap subset A dari X dengan subset Ak dari X yang memenuhi aksioma penutup kuatowski berikut: a. โ
๐ = โ
b. ๐ด โ ๐ด๐ c. (๐ด โช ๐ต)๐ = ๐ด๐ โช ๐ต ๐ d. (๐ด๐ )๐ = ๐ด๐ maka ada satu dan hanya satu topologi ๐ pada X sedemikian hingga ๐ด๐ adalah penutup subset A dari X.
Soal โ soal: 1. Jika ๐ = {๐, ๐, ๐}, buktikan bahwa ๏ด ๏ฝ ๏ปX ,0๏ฏ , {a}, {a, b}, {a, c, d }, {a, b, c, d }, {a, b, e}๏ฝ merupakan topologi pada S?
2. ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}}
adalah topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐} maka
tentukan: a. Subset-subset tutup dari X! b. Closure dari {๐}, {๐} ๐๐๐ {๐, ๐} ! c. Manakah set dalam (b) yang merupakan padat dalam X! d. Set dari titik kumpul ๐ด = {๐, ๐, ๐} e. Set dari titik kumpul ๐ต = {๐}
3. Jika ๐ = {๐, ๐, ๐}, dengan ๏ด ๏ฝ ๏ปX ,0๏ฏ , {a}, {a, b}, {a, c, d }, {a, b, c, d }, {a, b, e}๏ฝ dan ๐ด = {๐, ๐, ๐} dimana ๐ด โ ๐ maka tentukan: a. Titik limit dari A! b. Titik interior dari A! c. Titik eksterior dari A! d. Titik batas dari A! e. Persekitaran/lingkungan dari c (๐๐ )! 4.
Jika ๐ = {๐, ๐, ๐}, dengan ๏ด ๏ฝ ๏ปX ,0๏ฏ , {a}, {a, b}, {a, c, d }, {a, b, c, d }, {a, b, e}๏ฝ dan ๐ด = {๐, ๐, ๐}, ๐ต = {๐, ๐, ๐} dimana ๐ด โ ๐ , ๐ต โ ๐ maka tentukan: a. Topologi relatif dari ๐ terhadap A (๐๐ด )! b. Topologi relatif dari ๐ terhadap B (๐๐ต )!
5. Misal ๐ adalah ruang topologi pada X yang terdiri dari empat set yaitu ๐ = {๐, โ
, ๐ด, ๐ต} dimana A dan B tidak kosong dan merupakan subset-subset murni yang berlainan dari X. Syarat apakah yang harus dipenuhi oleh A dan B? 6. Misalkan A subset dari ruang topologi (๐, ๐) . Bilamanakah titik ๐ โ ๐ bukan titik kumpul dari A?
BAB IV BASIS & BASIS BAGIAN
4.1. BASIS UNTUK TOPOLOGI Definisi: ๏ Misal (๐, ๐) suatu ruang topologi. Suatu kelas ๐น yang terdiri dari subset-subset buka dari X yaitu ๐น โ ๐ adalah basis untuk topologi ๐ bila dan hanya bila setiap set buka ๐บ โ ๐ adalah gabungan dari anggota-anggota . Definisi tersebut equivalen dengan pernyataan berikut โ๐น โ ๐ adalah basis untuk topologi ๐ bila dan hanya bila untuk setiap titik p yang termasuk pada set buka G ada ๐ต โ ๐น dengan โ ๐ต โ ๐บ . Dengan definisi lain: ๏ Apabila diberikan ruang topologi (๐, ๐) , suatu koleksi ๐ฝ dari himpunan-himpunan terbuka pada X maka dikatakan basis pada topologi ๐ jika setiap himpunan terbuka adalah gabungan dari elemen-elemen pada ๐ฝ . Teorema berikut memberikan syarat yang perlu dan cukup untuk kelas dari set-set yang merupakan basis untuk suatu topologi, yaitu: ๏ Misal ๐น adalah kelas dari subset-subset dari set tidak kosong X maka ๐น adalah basis untuk suatu topologi pada X bila dan hanya bila memenuhi dua sifat: a. ๐ = โช {๐ต: ๐ต โ ๐น} b. Untuk suatu B, ๐ต โ โ ๐น , ๐ต โฉ ๐ต โ adalah gabungan dari anggota-anggota ๐น atau bila ๐ โ ๐ต โฉ ๐ต โ maka ๐ท๐ต๐ โ ๐น sedemikian hingga ๐ โ ๐ต๐ โ ๐ต โฉ ๐ต โ . ๏ Jika ๐ต2 merupakan suatu basis untuk topologi ๐ pada ๐ dan ๐ต2 merupakan koleksi dari himpunan terbuka pada ๐ dimana ๐ต1 โ ๐ต2 maka ๐ต2 adalah juga basis untuk topologi . Contoh: 1. Diberikan ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dan ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}}
dengan
๐ฝ = {โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐, ๐}} . Apakah ๐ฝ merupakan basis dari ๐1 ? Jelaskan! 2. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} , ๐1 ={๐, โ
, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}, {๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} ๐2 = {๐, โ
, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}, {๐}} ๐ต1 = {{๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}, {๐}} ๐ต2 = {๐, {๐, ๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}} Apakah ๐ต1 ๐๐๐ ๐ต2 merupakan basis untuk topologi? Jelaskan! 3. ๐ = {๐, ๐, ๐} dengan ๐ = {โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐}, {๐, ๐}, ๐} dan ๐ฝ = {{๐}, {๐}, {๐, ๐}, โ
} Apakah ๐ฝ merupakan basis dari r ? Mengapa? 4. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ = {โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} ๐ฝ = {โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} Tunjukkan bahwa ๐ฝ merupakan basis dari T !
4.2. BASIS BAGIAN Misal (๐, ๐) suatu ruang topologi. Kelas ๐ผ yang anggotanya subset-subset buka dari ๐ yaitu ๐ผ โ ๐ adalah basis bagian untuk topologi ๐ pada ๐ bila dan hanya bila irisan terhingga dari anggotaanggota ๐ผ membentuk basis untuk ๐. Contoh: 1. Perhatikan bahwa setiap interval buka (a,b) dalam garis real R adalah irisan dari dua interval buka tak hingga (๐, โ) dan (โโ, ๐): (๐, ๐) = (๐, โ) โฉ (โโ, ๐) . Interval-interval bukanya membentuk basis untuk topologi pada R, jadi semua kelas dari semua interval buka tak hingga adalah basis bagian untuk R. 2. Irisan dari suatu pita buka interval dan horizontal tak hingga pada bidang R 2 adalah persegi panjang buka seperti buka, dimana persegi panjang โ persegi panjang buka membentuk basis untuk topologi pada R2 . Kelas ๐ฝ dari semua pita buka tak hingga adalah basis bagian untuk R2. y
0
3.
x
๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} ๐ = {โ
, ๐, {๐}, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} ๐บ = {{๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, ๐} Apakah ๐บ merupakan sub bagian pada T ?
4.3
TOPOLOGI YANG DIBANGUN OLEH KELAS DARI SET Misal ๐ adalah kelas dari subset-subset dari set tidak kosong. Kemungkinan ๐ bukan merupakan basis untuk topologi pada ๐ . Jadi ๐ selalu merupakan pembangunan dari topologi pada ๐ seperti dikemukakan pada teorema berikut: ๏ Suatu kelas ๐ yang terdiri dari subset-subset dari set tidak kosong ๐ adalah basis bagian untuk suatu topologi ๐ yang unik pada ๐. Jadi irisan tak hingga dari anggota-anggota ๐ membentuk basis untuk topologi ๐ pada . ๏ Misal ๐
subset-subset dari set tidak kosong ๐. Meskipun ๐
bukan basis tapi ๐
dapat membentuk topologi dengan cara: a. Ditentukan semua irisan hingga dalam ๐
yang merupakan basis dari suatu topologi. b. Dilakukan gabungan dari basis tersebut yang merupakan topologi yang dicari.
Topologi yang dibangun oleh kelas dari set-set dapat dinyatakan pula seperti proposisi berikut: ๏ Bila ๐ adalah kelas subset-subset dari set tidak kosong ๐ maka topologi ๐ pada ๐ yang dibangun oleh ๐ adalah irisan dari semua topologi pada ๐ yang memuat ๐. Contoh: 1. ๐ = {{๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}} adalah kelas dari subset-subset dari ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐}. Tentukan topologi pada X yang dibangun (dibentuk) oleh ๐ ! 2. Let = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} . Find the topology ๐ on ๐ generated by ๐ = {{๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}}! 3. Misal ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dan = {{๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}} . Tentukan topologi pada X yang dibangun oleh P!
4.4
BASIS LOKAL Misal ๐ adalah sebarang titik di dalam ruang topologi X . Kelas ๐น๐ dari subset-subset buka yang memuat p disebut basis lokal pada ๐ bila dan hanya bila untuk tiap set buka ๐บ yang memuat
๐
ada ๐บ๐ โ ๐น๐ sedemikian hingga ๐ โ ๐บ๐ โ ๐บ Berikut ini hubungan antara basis untuk topologi dan basis lokal pada suatu titik dengan proposisi: 1. Bila ๐น basis untuk topologi ๐ pada X dan ๐ โ ๐ maka anggota dari basis ๐น yang memuat p membentuk basis lokal di p. 2. Titik p di dalam ruang topologi X adalah titik kumpul dari ๐ด โ ๐ bila dan hanya bila tiap-tiap anggota suatu basis lokal ๐น๐ pada p memuat suatu titik A yang berbeda dengan p. 3. Barisan (๐1 , ๐2 , โฆ ) dari titik-titik dalam ruang topologi X konvergen ke ๐ โ ๐ bila dan hanya bila tiap anggota dari sebarang basis lokal ๐น๐ pada p memuat semua suku-suku dari barisan itu. Ketiga proposisi diatas memberikan corollary berikut: ๏ Bila ๐น suatu basis untuk topologi ๐ pada X maka : a. ๐ โ ๐ adalah titik kumpul dari ๐ด โ ๐ bila dan hanya bila tiap set basis buka ๐ต โ ๐น yang memuat p, memuat suatu titik dari A yang berbeda dengan p. b. Barisan (๐1 , ๐2 , โฆ ) dari titik-titik dalam X konvergen ke ๐ โ ๐ bila dan hanya bila tiap set basis buka ๐ต โ ๐น yang memuat p, memuat semua suku-suku dari barisan itu. Definisi basis lokal lainnya: ๏ Diberikan (X,T) merupakan ruang topologi dan ๐ โ ๐ maka koleksi ๐ต๐ dikatakan basis lokal pada suatu titik a jika milik sebuah himpunan terbuka G terdapat anggota ๐ฝ dari B sehingga ๐ โ ๐ต โ ๐บ.
Remark/Keterangan: 1. It may be noted that every bases for a topology is also a local base at each point of ground set but the converse may not be true (Setiap basis untuk topologi juga merupakan basis lokal dalam setiap titik tetapi tidak sebaliknya mungkin tidak benar). 2. Union of all bases froms bases for topology ๐ defined on the any non-empty set X (Persatuan dari semua basis lokal membentuk basis untuk topologi ๐, setiap tidak kosong X set). Contoh: 1.
Perhatikan topologi biasa pada bidang R2 dan ๐ โ ๐
2 maka kelas ๐น๐ yang anggotanya semua bola buka yang pusatnya p adalah basis lokal pada p. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebarang set buka G yang memuat p juga memuat bola buka ๐ท๐ yang pusatnya p. ๐ท๐ . p G
Demikian pula, kelas dari semua interval buka (๐ โ ๐ฟ, ๐ + ๐ฟ) dalam garis real R dengan pusat ๐ โ ๐
adalah basis lokal pada titik a. 2.
๐ = {๐, ๐, ๐} merupakan himpuan yang tidak kosong dan ๐ = {โ
, ๐, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}}. (๐, ๐) merupakan rang topologi, tentukan: a. Basis lokal pada titik a (Ba) b. Basis lokal pada titk b (Bb) c. Basis lokal pada titik c (Bc) d. Basis pada topologi T
4.5. BASIS LIMIT Basis limit dengan teorema sebagai berikut: 1. B1 merupakan koleksi interval terbuka tertutup pada garis bilangan riil yaitu ๐ต1 = {(๐, ๐] โ ๐, ๐ โ ๐
, ๐ < ๐} dan (๐, ๐] = {๐ฅ โ ๐
โ ๐ < ๐ฅ โค ๐} . R adalah himpunan bilangan riil. Karena setiap bilangan riil ๐ โ ๐
terletak pada suatu interval terbuka tertutup dari B1 maka R merupakan gabungan (union) dari anggota-anggota B1. Selanjutnya irisan dari dua interval terbuka tertutup adalah kosong atau merupakan suatu interval terbuka tertutup lagi yang berarti juga anggota dari B1. Jika A merupakan koleksi interval terbuka tertutup (a,b] maka A merupakan suatu topologi pada R sehingga B1 merupakan basis untuk topologi A dan disebut topologi limit atas (upper limit topology).
2. Bila ๐ต2 = {[๐, ๐)โ๐ , ๐ โ ๐
, ๐ < ๐} yaitu kelas interval tertutup terbuka pada garis bilangan riil R dimana [๐, ๐) = {๐ฅ โ ๐
โ ๐ โค ๐ฅ < ๐} maka B2 merupakan suatu basis untuk topologi pada R dan disebut topologi limit bawah (lower limit topology) pada R. 3. Bila ๐ต3 = {๐, ๐โ๐ , ๐ โ ๐
, ๐ < ๐} yaitu koleksi interval terbuka pada garis riil R dimana (๐, ๐] = {๐ฅ โ ๐
/๐ < ๐ฅ < ๐} maka B3 merupakan basis untuk topologi usual U pada garis bilangan riil R.
Soal โ soal: 1. ๐ = {1,2,3} dengan ๐ = {โ
, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {2,3}, {1,3}, ๐} dan ๐ต = {{1}, {2}, {3}} Tunjukkan B merupakan basis topologi untuk T ! 2. ๐ = {1,2,3} dengan ๐ = {โ
, ๐} dan ๐ต = {๐} , tunjukkan B merupakan basis topologi untuk ๐ ! 3. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ด = {{๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}} Tentukan topologi yang dibangun A! 4. ๐ = {๐, ๐, ๐} dengan ๐ = {โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, ๐} , tentuka Ba! 5. Tunjukkan bahwa irisan dari interval terbuka tak hingga ๐ < ๐ฅ < ๐ dengan ๐ < ๐ merupakan sub basis! 6. B adalah koleksi interval terbuka pada garis bilangan riil R yaitu ๐ต = {(๐, ๐)โ๐ , ๐ โ ๐
, ๐ < ๐} dimana (๐, ๐) = {๐ฅ โ ๐
โ ๐ < ๐ฅ < ๐} dan R adalah himpunan bilangan riil. Apakah B merupakan basis untuk topologi usual pada garis bilangan riil R? Jelaskan!
BAB V KONTINUITAS DAN TOPOLOGI EQUIVALEN
5.1.
FUNGSI-FUNGSI KONTINU Misalkan (๐, ๐) dan (๐, ๐ โ ) adalah ruang topologi-ruang topologi. Suatu fungsi f dari X ke dalam Y disebut kontinu relative ke ๐ ๐๐๐ ๐ โ atau kontinu ๐ โ ๐ โ atau kontinu bila dan hanya bila bayangan invers ๐ โ1 [๐ป] dari tiap ๐ โ dengan H subset buka dari Y adalah anggota ๐ merupakan subset buka dari X atau bila dan hanya bila ๐ป โ ๐ โ ๐๐๐๐ ๐ โ1 [๐ป] โ ๐ . Ditulis ๐: (๐, ๐) โ (๐, ๐ โ ) untuk suatu fungsi di dalam topologi. Dengan kata lain (๐, ๐) dan (๐, ๐ โ ) merupakan ruang topologi-ruang topologi. Fungsi ๐: ๐ โ ๐ disebut kontinu ๐1 โ ๐2 jika untuk setiap himpunan terbuka H anggota ๐ โ berlaku ๐ โ1 [๐ป] anggota dari ๐1 . Proposisi: ๏
Fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu bila hanya bila invers dari tiap anggota basis ๐น untuk Y adalah subset buka dari X.
Teorema: 1.
Misal ๐ adalah basis bagian untuk ruang topologi Y maka fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu bila hanya bila invers tiap-tiap anggota ๐ adalah sub set buka dari ๐.
2.
Fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu bila hanya bila bayangan invers dari tiap subset tutup dari Y adalah tutup dari X.
Beberapa dalil yang berkaitan dengan fungsi kontinu: 1.
Suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah kontinu jika hanya jika bayangan invers dari setiap set yang terbuka adalah set yang terbuka.
2.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah konstan yaitu ๐(๐ฅ) = ๐ untuk setiap ๐ฅ โ ๐
maka f adalah kontinu.
3.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah fungsi identitas yaitu ๐(๐ฅ) = ๐ฅ maka f adalah kontinu.
4.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
dan ๐: ๐
โ ๐
adalah fungsi-fungsi kontinu maka ๐ โ ๐ โถ ๐
โ ๐
adalah juga kontinu.
Dalil tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut: 1.
Suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah kontinu jika hanya jika bayangan invers dari setiap set yang terbuka adalah set yang terbuka, dengan pembuktian: misalkan ๐: ๐
โ ๐
adalah fungsi kontinyu dan V adalah suatu himpunan bagian terbuka dari R. Akan ditunjukkan bahwa ๐ โ1 [๐] adalah juga merupakan himpunan yang terbuka. Ambil ๐ โ ๐ โ1 [๐] berarti ๐(๐) โ ๐. Menurut definisi kontinuitas ada suatu himpunan terbuka Up yang mengandung p sehingga ๐[๐๐ ] โ ๐ dan ๐๐ โ ๐ โ1 [๐[๐๐ ] โ ๐ โ1 [๐] maka jelas bahwa untuk setiap ๐ โ ๐ โ1 [๐] ada suatu himpunan terbuka Up sedemikian hingga โ ๐๐ โ ๐ โ1 [๐] . Jadi ๐ โ1 [๐] = ๐{๐๐ โ ๐ โ ๐ โ1 [๐]} dan ๐ โ1 [๐] adalah terbuka.
V
f(Up)
(p)
P Up f-1[V]
Sebaliknya, misalkan invers dari setiap himpunan yang terbuka adalah terbuka, akan ditunjukkan bahwa f adalah kontinu di setiap titik ๐ โ ๐
. Ambil V adalah himpunan terbuka yang mengandung f(p) yaitu ๐(๐) โ ๐ karena ๐[๐ โ1 [๐ฃ]] โ ๐ maka ๐ โ1 [๐] adalah himpunan terbuka yang mengandung p. Jadi f adalah kontinu di p. 2.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah konstan yaitu ๐(๐ฅ) = ๐ untuk setiap ๐ฅ โ ๐
maka f adalah kontinu, dengan pembuktian: menurut dalil 1, fungsi f adalah kontinu jika hanya jika dari sebarang himpunan terbuka G yaitu ๐ โ1 [๐บ] adalah juga himpunan yang terbuka karena ๐(๐ฅ) = ๐ untuk setiap ๐ฅ โ ๐
maka: โ
, ๐๐๐๐ ๐ โ ๐บ , untuk setiap himpunan terbuka G. ๐
, ๐๐๐๐ ๐ โ ๐บ Karena โ
dan R adalah himpunan yang terbuka maka ๐ โ1 [๐บ] adalah terbuka. ๐ โ1 [๐บ] =
3.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
adalah fungsi identitas yaitu ๐(๐ฅ) = ๐ฅ maka f adalah kontinu, dengan pembuktian: ambil G adalah himpunan terbuka. Karena f(x )= x adalah fungsi identitas maka ๐ โ1 [๐บ] = ๐บ adalah himpunan yang terbuka. Jadi f adalah fungsi yang kontinu.
4.
Jika suatu fungsi ๐: ๐
โ ๐
dan ๐: ๐
โ ๐
adalah fungsi-fungsi kontinu maka ๐. ๐ โถ ๐
โ ๐
adalah juga kontinu, dengan pembuktian: harus ditunjukkan bahwa (๐ โ ๐)โ1 [๐บ] dengan G adalah sebarang himpunan terbuka. Karena g adalah kontinu maka ๐โ1 [๐บ] adalah himpunan terbuka tetapi karena f adalah kontinu maka invers dari ๐โ1 [๐บ] yaitu ๐ โ1 [๐โ1 [๐บ]] adalah juga himpunan terbuka. Dari sifat (๐ โ ๐)โ1 = ๐ โ1 โ ๐โ1 maka (๐ โ ๐)โ1 [๐บ] = (๐ โ1 โ ๐โ1 )[๐บ] = ๐ โ1 [๐โ1 [๐บ]] adalah suatu himpunan yang terbuka. Jadi (๐ โ ๐): ๐
โ ๐
adalah kontinu.
Contoh: 1. Perhatikan ruang diskrit (X,D) dan ruang topologi (Y,๐) maka tiap fungsi ๐: ๐ โ ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐ท โ ๐ kontinu karena bila H sebarang subset buka dari Y, invers ๐ โ1 [๐ป] adalah subset buka dari X dan tiap subset buka dari ruang diskrit adalah buka. 2. Misal ๐: ๐ โ ๐ dengan X dan Y masing-masing ruang topologi dan ๐น adalah basis untuk topologi pada Y. Bila untuk tiap-tiap anggota ๐ต โ ๐น, ๐ โ1 [๐ต] adalah subset buka dari X maka f adalah fungsi kontinu karena misalnya H adalah subset buka dari Y maka ๐ป = โ๐ ๐ต๐ adalah
gabungan dari anggota-anggota dari ๐น tetapi ๐ โ1 [๐ป] = ๐ โ1 [โ๐ ๐ต๐ ] = โ๐ ๐ โ1 [๐ต๐ ] dan tiaptiap ๐ โ1 [๐ต๐ ] adalah buka menurut hipotesis, jadi ๐ โ1 [๐ป] adalah gabungan dari set-set buka, yang merupakan set buka. Jadi f adalah kontinu. 3. ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} ๐๐๐ ๐ = {๐ฅ, ๐ฆ, ๐ง, ๐ค} , ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} dan ๐1 = {๐, โ
, {๐ฅ}, {๐ฆ}, {๐ฅ, ๐ฆ}, {๐ฆ, ๐ง, ๐ค}}. Fungsi-fungsi ๐: ๐ โ ๐ ๐๐๐ ๐: ๐ โ ๐ didefinisikan:
f
g
a.
.x
a.
.x
b.
.y
b.
.y
c.
.z
c.
.z
d.
.w
d.
.w
Apakah fungsi f dan g kontinu di dalam topologi? Jelaskan! 4. Misalkan topologi-topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐ } dan ๐ = {1,2,3,4} pada ๐1 = {๐, โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐ }, {๐, ๐, ๐ }} dan ๐2 = {๐, โ
, {1}, {2}, {1,3}, {1,3,4}} Fungsi-fungsi ๐: ๐ โ ๐ dan ๐: ๐ โ ๐ didefinisikan: ๐: {(๐, 2), (๐, 4), (๐, 1), (๐ , 4)} dan ๐: {(๐, 1), (๐, 3), (๐, 2), (๐ , 3)} Apakah fungsi f dan g kontinu dalam topologi? Jelaskan!
5.2.
FUNGSI KONTINU DAN KETERTUTUPAN SEBARANG Misal X adalah ruang topologi. Titik ๐ โ ๐ disebut tutup sebarang (arbitrarily close) terhadap set ๐ด โ ๐ bila ๐ โ ๐ด dan p adalah titik kumpul dari A Ingat bahwa ๐ดฬ
= ๐ด โช ๐ดโฒ ; jadi penutup dari A memuat titik di dalam X yang merupakan tutup sebarang terhadap A. Ingat juga bahwa ๐ดฬ
= ๐ดโ โช ๐(๐ด) , jadi p adalah tutup sebarang terhadap A karena p adalah titik interior atau titik batas dari A. Fungsi-fungsi kontinu dapat pula dinyatakan sebagai fungsi-fungsi dengan tutup sebarang utuh dengan teorema seperti berikut: ๏ Fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu bila dan hanya bila untuk ๐ โ ๐ ๐๐๐ ๐ด โ ๐; ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
atau p tutup sebarang ke A maka f(p) tutup sebarang ke f[A] atau ๐ โ ๐ดฬ
maka ๐(๐) โ ๐[๐ด] ๐[๐ดฬ
] โ ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
ฬ
๐[๐ด] .
5.3.
KONTINU PADA SUATU TITIK Suatu fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu di titik ๐ โ ๐ bila hanya bila bayangan invers ๐ โ1 [๐ป] dari tiap set buka ๐ป โ ๐ yang memuat f(p) adalah superset dari set buka ๐บ โ ๐ yang memuat p, atau nila dan hanya bila bayangan invers dari tiap-tiap lingkungan dari f(p) adalah lingkungan dari p yaitu ๐ โ ๐๐(๐) โน ๐ โ1 [๐] โ ๐๐ . Teorema: ๏ Misal X dan Y masing-masing ruang topologi maka fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah kontinu bila dan hanya bila ๐: ๐ โ ๐ kontinu pada tiap titik dari X. Contoh: 1.
Apabila topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} diberikan oleh ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}} dan fungsi ๐: ๐ โ ๐ didefinisikan oleh diagram:
a
a
b
b
c
c
d
d
Tunjukkan bahwa: 2.
a. f tidak kontinu di c !
b. f kontinu di d !
Apabila topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐ } diberikan oleh ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐ }, {๐, ๐ }, {๐, ๐, ๐}} dan fungsi ๐: ๐ โ ๐ didefinisikan ๐: {(๐, ๐), (๐, ๐), ( ๐, ๐), (๐ , ๐)}. a. Apakah f kontinu di p?
3.
5.4.
b. Apakah f kontinu di q?
Kondisi apakah yang harus dipenuhi agar fungsi ๐: ๐ โ ๐ tidak kontinu di titik ๐ โ ๐ ?
KEKONTINUAN BARISAN DI SUATU TITIK Fungsi ๐: ๐ โ ๐ adalah barisan kontinu di titik ๐ โ ๐ bila dan hanya bila untuk tiap barisan (an) dalam X konvergen ke p, barisan (f(an)) dalam Y konvergen ke f(p), yaitu: ๐๐๐๐ ๐๐ โ ๐ ๐๐๐๐ ๐(๐๐ ) โ ๐(๐) Barisan kontinu dan kontinu di suatu titik berrelasi yaitu bila fungsi ๐: ๐ โ ๐ kontinu di titik ๐ โ ๐ maka ๐: ๐ โ ๐ adalah barisan kontinu di titik p. Catatan: Konvers dari proposisi diatas adalah tidak benar. Misalnya, perhatikan topologi ๐ pada garis real R yang terdiri โ
dan komplemen dari set-set kontabel. Ingat kembali suatu barisan (an) konvergen ke p bila dan hanya bila barisan itu berbentuk (๐1, ๐2, โฆ , ๐๐๐, ๐, ๐, ๐, โฆ ), maka
untuk suatu fungsi ๐: (๐
, ๐) โ (๐, ๐ โ ) , (f(an)) = (f(a1), f(a2), โฆ , f(ano), f(p), f(p), f(p),โฆ) konvergen ke f(p). Dengan kata lain, setiap fungsi pada (๐
, ๐) adalah barisan kontinu. Sebaliknya, fungsi ๐: (๐
, ๐) โ (๐
, ๐) yang didefinisikan oleh ๐(๐ฅ) = ๐ฅ, yaitu fungsi identitas, adalah bukan kontinu ๐ โ ๐ข karena ๐ โ1 [(0,1)] = (0,1) bukan subset buka ๐ dari R.
5.5.
FUNGSI BUKA DAN FUNGSI TUTUP Fungsi kontinu mempunyai sifat bahwa bayangan invers dari tiap set buka dan bayangan invers dari tiap set tutup adalah tutup. Definisi dari fungsi buka dan tutup didefinisikan sebagai berikut: ๏ Fungsi ๐: ๐ โ ๐ disebut fungsi buka (fungsi interior) bila bayangan (peta) dari tiap set buka adalah buka. ๏ Fungsi ๐: ๐ โ ๐ disebut fungsi tutup bila bayangan (peta) dari tiap set tutup adalah tutup. Pada umumnya fungsi-fungsi buka, tidak perlu tutup, dan sebaliknya. Contoh: 1. Fungsi konstan ๐(๐ฅ) = 1 merupakan fungsi tertutup dan kontinu, tidak terbuka. 2. Fungsi ๐(๐ฅ) = ๐ฅ 2 merupakan fungsi tidak terbuka karena misalnya ๐บ = (โ1,1) interval buka maka ๐(๐บ) = [0,1) tidak terbuka.
5.6.
RUANG HOMEOMORPHIS Definisi: ๏ Dua ruang topologi (๐1 , ๐1 ) ๐๐๐ (๐2 , ๐2 ) dikatakan homeomorphis bila dan hanya bila ๐: ๐1 โ ๐2 yang bijektif (one-one onto) sedemikian hingga f dan f-1 kontinu. atau ๏ Fungsi f disebut suatu kontinu bila f terbuka dan kontinu sehingga f homeomorphisme โ f bikontinu dan bijektif. Proporsi: ๏ Relasi di dalam suatu koleksi dari ruang topologi-ruang topologi yang didefinisikan oleh โX homeomorphis dengan Yโ adalah relasi equivalen. ๏ Relasi homeomorphis adalah relasi yang equivalen dan berlaku sifat: a. Refleksif
homeomorphik dengan dirinya sendiri
b. Simetris
bila S1 homeomorphis S2 maka S2 homeomorphis S1
c. Transitif
bila S1 homeomorphis S2 maka S2 homeomorphis S3 maka S1 homeomorphis S3
Contoh: 1
1. Misal ๐ = (โ1,1). Fungsi ๐: ๐ โ ๐
yang didefinisikan oleh ๐(๐ฅ) = tan 2 ๐๐ฅ yang satusatu, onto dan kontinu. Selanjutnya, fungsi ๐ โ1 adalah kontinu. Jadi garis real R dan interval buka (-1,1) adalah homeomorphis.
2. Misal X dan Y masing-masing ruang diskrit maka semua fungsi dari fungsi yang satu ke fungsi yang lainnya adalah kontinu. Jadi X dan Y adalah homemorphis bila dan hanya bila ada fungsi satu-satu dan onto dari fungsi yang satu terhadap lainnya yaitu bila dan hanya bila X dan Y mempunyai kardinal yang sama.
5.7.
SIFAT-SIFAT TOPOLOGI Sifat P dari set-set disebut topologi atau topologi invarian, bila ruang topologi (๐, ๐) mempunyai sifat P maka setiap ruang yang homeomorphis dengan (๐, ๐) juga mempunyai sifat P. Contoh: 1. Pada contoh terdahulu telah diketahui bahwa garis real R adalah homemorphis dengan interval buka ๐ = (โ1,1). โJarakโ adalah bukan sifat topologi karena X dan R mempunyai perbedaan jarak dan keterbatasan juga bukan sifat topologi karena X terbatas sedangkan R tak terbatas. 2. Misal X adalah set semua bilangan real positif yaitu ๐ = (๐, โ) dan fungsi ๐: ๐ โ ๐ yang 1
didefinisikan oleh ๐(๐ฅ) = ๐ฅ adalah homeomorphik dari X kepada X. Perhatikan bahwa 1 1
barisan (๐๐ ) = (1, 2 , 3 , โฆ ) berkorespondensi di bawah homeomorphis dengan barisan ๐(๐๐ ) = (1,2,3, โฆ ). Barisan (an) merupakan barisan Cauchy sedangkan barisa (f(an)) bukan barisan Cauchy. Jadi sifat dari barisan Cauchy bukan topologi. Topologi selanjutnya memeriksa akibat dari beberapa sifat topologi seperti kekompakan (compactness) dan keterhubungan (connectedness). Dalam kenyataannya, topologi formal adalah studi tentang invariant topologi. Berikut, โketerhubunganโ didefinisikan dan ditunjukkan oleh sifat topologi: ๏ Ruang topologi (๐, ๐) disebut tidak terhubung (disconnected) bila dan hanya bila X adalah gabungan dari dua subset buka yang tidak kosong dan subset-subset yang lepas yaitu ๐ = ๐บ โช ๐ป dengan ๐บ, ๐ป โ ๐ ๐๐๐ ๐บ โฉ ๐ป = โ
, ๐ก๐๐ก๐๐๐ ๐บ, ๐ป โ โ
. ๏ Bila ๐: ๐ โ ๐ suatu homemorphisma maka ๐ = ๐บ โช ๐ป
bila dan hanya bila ๐ =
๐[๐บ]๐๐[๐ป] dan Y adalah tidak terhubung bila dan hanya bila X tidak terhubung. Ruang topologi (๐, ๐) adalah terhubung (connected) bila dan hanya bila (๐, ๐) tidak tak terhubung.
5.8.
TOPOLOGI DARI FUNGSI-FUNGSI Misal {(๐๐ , ๐๐ )} adalah koleksi dari ruangtopologi-ruang topologi dan untuk tiap ๐๐ terdapat fungsi ๐๐ = ๐ โ ๐๐ yang didefinisikan pada sebarang set tidak kosong X. Untuk memeriksa topologiโtopologi pada X yang berturut-turut semua fungsi fi adalah kontinu, ingat kembali bahwa fi adalah kontinu relative terhadap sebarang topologi pada X maka invers bayangan dari tiap-tiap subset buka dari ๐๐ adalah subset buka dari X. Jadi kelas-kelas dari subset-subset dari X adalah =โช๐ {๐ โ1 [๐ป]: ๐ป โ ๐๐ } .
Dengan demikian, ๐ฟ memuat invers bayangan dari tiap-tiap subset dari setiap ruang topologi ๐๐ . Topologi ๐ pada X yang dibangun oleh ๐ฟ disebut topologi yang dibangun leh fungsi ๐๐ . Sifatsifat topologi seperti itu mempunyai sifat-sifat berikut dengan teorema: ๏ a. Semua fungsi ๐๐ adalah kontinu relative terhadap ๐ . b. ๐ adalah irisan dari semua toplogi pada X dengan fungsi-fungsi ๐๐ adalah kontinu. c. ๐ adalah terkecil yaitu coarser topologi pada X yang masing-masing fungsi ๐๐ adalah kontinu. d. ๐ฟ adalah basis bagian untuk topologi ๐. Contoh: 1. Consider the following topology on ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} with = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐}} . Let ๐ = {1,2,3,4} and let the function ๐: ๐ โ (๐, ๐) and ๐: ๐ โ (๐, ๐) be defined by:
f
g
1
a
1
a
2
b
2
b
3
c
3
c
4
d
4
d
Find the defining subbase ๐ฟ for the topology ๐ โ on X induced by f and g the coarsest topology with respect to which f and g are continuous! 2. ๐ = {๐ฅ, ๐ฆ, ๐ง, ๐ค} dan (๐, ๐) merupakan ruang topologi ๐ = {๐, โ
, {๐ฅ}, {๐ฆ}, {๐ฅ, ๐ฆ}, {๐ฆ, ๐ง, ๐ค}} . Misal ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} dan fungsi ๐: ๐ โ (๐, ๐) dan ๐: ๐ โ (๐, ๐) dengan diagram sebagai berikut: f
g
a
x
a
x
b
y
b
y
c
z
c
z
d
w
d
w
Tentukan sub basis ๐ฟ untuk topologi ๐ โ pada X yang dibangun oleh f dan g yaitu topologi coarser (terkecil) dengan f dan g masing-masing kontinu! 3. Consider the following topology on = {๐, ๐, ๐, ๐} , ๐ = {๐, โ
, {๐, ๐}, {๐, ๐}} . Let ๐ = {1,2,3,4,5} and let ๐: ๐ โ ๐ and ๐: ๐ โ ๐ be as follows: ๐: {(1, ๐), (2, ๐), (3, ๐), (4, ๐), (5, ๐)} and ๐: {(1, ๐), (2, ๐), (3, ๐), (4, ๐), (5, ๐)} . Find the defining subbase for topology on X induced by f and g!
SOAL โ SOAL: 1. Let ๐: ๐ โ ๐ be a constant function, say (๐ฅ) = ๐ โ ๐ , for every ๐ฅ โ ๐. Then f is continuous relative to any topology T on X and any topology T* on Y. (Biarkan f: X โ Y menjadi fungsi konstan, katakanlah (x) = p โ Y, untuk setiap x โ X. Kemudian f relatif terus menerus untuk setiap T topologi pada X dan setiap topologi T* pada Y.) 2. Let ๐: ๐ โ ๐ be any function. If (๐, ๐) is an indiscrete space, then ๐: (๐, ๐) โ (๐, ๐) is continuous for any T (Biarkan f: X โ Y menjadi fungsi apapun. Jika (Y, A) adalah sebuah ruang indiscrete, maka f: (X, T) โ (Y, A) kontinu untuk setiap T) 3. Suppose a singleton set {๐} is an open subset of a topological space X. Show that for any topological space Y and any function ๐: ๐ โ ๐ , f is continuous at ๐ โ ๐. (Misalkan satu set tunggal {p} merupakan bagian terbuka dari X. Tampilkan ruang topologi bahwa untuk setiap Y topological ruang dan fungsi setiap f: X โ Y, f kontinu pada p โ X.) 4. Fungsi nilai mutlak f pada R, ๐(๐) = |๐| untuk ๐ โ ๐
adalah kontinu dengan A(a,b) interval buka dalam R. Buktikan!
BAB VI KONTABILITAS
6.1. RUANG KONTABEL / RUANG TERHITUNG Ruang Kontabel Pertama / Ruang Terhitung Pertama (First Countable Spaces) Ruang topologi X disebut ruang kontabel pertama bila memenuhui aksioma yang disebut aksioma pertama dari kontabilitas yaitu: ๏ Untuk setiap ๐ โ ๐ ada kelas dari set-set buka yang kontabel ๐ต๐ yang memuat p sedemikan hingga tiap set buka G yang memuat p juga memuat anggota dari ๐ต๐ . Dengan kata lain, ruang topologi X adalah ruang kontabel pertama bila dan hanya bila basis lokal pada tiap titik ๐ โ ๐, dimana aksioma diatas merupakan sifat basis lokal dari ruang topologi X . Dapat juga dikatkan, diberikan (X,T) ruang topologi maka X dikatakan ruang dihitung pertama jika untuk setiap ๐ โ ๐ memiliki basis lokal dihitung yaitu setiap ๐ โ ๐, ๐ต๐ yang dapat dihitung. Teorema: ๏ Fungsi yang didefinisikan pada ruang kontabel pertama X adalah kontinu di ๐ โ ๐ bila dan hanya bila fungsi itu adalah barisan kontinu di p. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa bila X memenuhui aksioma diatas maka ๐: ๐ โ ๐ kontinu di ๐ โ ๐ bila dan hanya bila tiap barisan (an) konvergen ke p dalam X, barisan (f(an)) konvergen ke (fp) dalam Y yaitu โbila ๐๐ โ ๐ ๐๐๐๐ ๐(๐๐ ) โ ๐(๐)โ. Catatan: ๏ Bila ๐น๐ merupakan basis local kontabel pada titik ๐ โ ๐ maka dapat ditulis ๐น๐ = {๐ต1 , ๐ต2 , ๐ต3 , โฆ } dan bila ๐ต1 โ ๐ต2 โ ๐ต3 , โฆ , maka ๐น๐ disebut tumpukan basis lokal pada p. Contoh: 1.
Misal X adalah ruang metrik dan ๐ โ ๐. Sudah diketahui bahwa kelas dari bola-bola buka 1
1
{๐(๐, 1), ๐ (๐, 2) , ๐ (๐, 3) , โฆ } dengan pusat p adalah basis lokal pada p merupakan kontabilitas. 2.
Misal X adalah ruang diskrit, Set singleton {๐} adalah buka dan termuat di dalam set buka G yang memuat ๐ โ ๐ sehingga merupakan kontabilitas.
3.
Apabila P(x) adalah topologi diskrit pada X maka (X,T) merupakan ruang topologi dan (X,T) merupakan ruang dihitung pertama karena untuk masing-masing ๐ โ ๐, Bx merupakan basis lokal dengan terbatas dan ๐ต๐ = {{๐}}, ๐ฅ โ ๐ต โ ๐ dan Bx dapat dihitung (terbatas).
4.
๐ = {๐, ๐, ๐, ๐} merupakan himpunan yang tidak kosong dan (X,T) merupakan ruang topologi dengan ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}}. Apakah (X,T) merupakan ruang kontabel pertama?
Ruang Kontabel Kedua / Ruang Terhitung Kedua (Second Countable Spaces) Ruang topologi (๐, ๐) disebut ruang topologi kedua bila memenuhi aksioma berikut yang disebut aksioma kedua dari kontabilitas, yaitu: ๏ Ada basis kontabel ๐น untuk topologi . Perhatikan bahwa kontabilitas kedua adalah keseluruhan dari sifat suatu local dari ruang topologi. Contoh: 1. Jika X terbatas dari masing ๐ pada X yang terbatas maka (X,T) merupakan ruang dihitung kedua dan (X,T) merupakan ruang dihitung pertama. Dengan diberikan S adalah sub base dari T sehingga ๐ โ ๐(๐ฅ) merupakan countable maka ๐ต โ ๐(๐ฅ) juga countable. Oleh karena itu (X,T) merupakan ruang dihitung kedua karena setiap basis lokal juga dapat dihitung sehingga (X,T) juga merupakan dihitung pertama. 2. Kelas ๐น dari interval buka-interval buka (a,b) dengan titik-titik akhir rasinal yaitu ๐, ๐ โ ๐ adalah kontabel dan merupakan basis untuk topologi pada garis real R sehingga R adalah ruang kontabel kedua yaitu R memenuhi aksioma kedua. 3. Perhatikan topologi diskrit kedua D pada garis real R. Ingat kembali bahwa kelas ๐น adalah basis untuk topologi diskrit bila dan hanya bila ๐น terdiri dari semua set singleton. Tetapi T dan kelas dari subset-subset singleton {๐} dari R adalah tidak kontabel, sehingga (R,D) tidak memenuhi aksioma kedeua dari kontabilitas. Selanjutnya, bila ๐น basis kontabel untuk suatu ruang X dan bila ๐น๐ memuat anggota dari ๐น yang memuat ๐ โ ๐ maka ๐น๐ adalah basis lokal kontabel pada p. Dengan kata lain dikemukakan teorema: ๏ Setiap ruang kontabel kedua adalah ruang kontabel pertama Sebaliknya, garis real R dengan topologi diskrit tidak memenuhi aksioma kedua menurut contoh 2 pada bagian B tentang kontabel kedua diatas tetapi memenuhi aksioma pertama pada bagian A tentang kontabel pertama, sehingga konvers dari teorema 2 adalah benar.
6.2. TEOREMA LINDELOF Sebelumnya ada beberapa istilah/pengertian berikut: 1.
Bila ๐ด โ ๐ dan ๐ adalah kelas dari subset-subset dari X sedemikian hingga ๐ด โ ๐{๐ธ: ๐ธ โ ๐} maka ๐ disebut sampul (cover) dari A atau ๐ disebut sampul A.
2.
Bila anggota-anggota dari ๐ adalah subset buka dari X maka ๐ disebut sampul buka dari A.
3.
Bila ๐ memuat sampul dari A maka ๐ disebut tereduksi ke suatu sampul kontabel (terhingga) atau ๐ disebut memuat sampul bagian yang kontabel (terhingga).
Ruang kontabel kedua termuat di dalam kedua teorema berikut: ๏ Bila A subset dari ruang kontabel kedua X maka tiap sampul buka A tereduksi ke sampul kontabel ๏ Bila X ruang kontabel kedua maka tiap basis ๐น untuk X tereduksi ke basis kontabel X.
Kedua teorema diatas selanjutnya dipakai untuk mendefinisikan ruang Lindelof berikut: ๏ Ruang topologi X disebut Ruang Lindelof bila tiap sampul buka dari X tereduksi ke sampul kontabel. Jadi setiap ruang kontabel kedua adalah Ruang Lindelof.
6.3. RUANG TERPISAH Ruang topologi X disebut terpisah bila ruang topologi X tersebut memenuhi aksioma: ๏ X memuat subset padat yang kontabel Dengan kata lain, X adalah terpisah bila dan hanya bila ada subset terhingga atau subset denumerabel A dari X sedemikian hingga penutup A sama dengan X yaitu ๐ดฬ
= ๐ Contoh: 1. Garis real R dengan topologi biasa adalah ruang terpisah karena set bilangan rasional Q adalah denumerabel dan padat di dalam R yaitu ๐ฬ
= ๐ 2. Garis real R dengan toplogi diskrit D. Ingat kembali bahwa setiap subset dari R adalah D buka dan D tutup, dimana D merupakan subset padat dari R dalam R sendiri dan R bukan set kontabel, sehingga (R,D) bukan ruang terpisah. Teorema: ๏ Bila X memenuhi aksioma kedua dari kontabilitas maka X adalah terpisah. Garis real R dengan topologi yang dibangun olrh interval tutup buka [a,b) adalah contoh klasik (biasa) dari ruang terpisah yang tidak memenuhi aksioma kedua dari kontabilitas. Dengan demikian maka konvers dari teorema diatas pada umumnya tidak benar.
6.4.
SIFAT-SIFAT HEREDITER Sifat P dari ruang topologi X disebut herediter bila dan hanya bila setiap ruang bagian dari X mempunyai sifat P. Setiap ruang bagian dari ruang kontabel kedua adalah kontabel kedua dan setiap ruang bagian dari ruang kontabel pertama adalah kontabel pertama. Dengan kata lain aksioma pertama dan kedua, kedua-duanya herediter, tetapi ruang bagian dari ruang terpisah tidak perlu terpisah yaitu terpisah bukan berarti herediter. Hubungan ketiga aksioma pada kontabilitas ditunjukkan oleh diagram berikut: Terpisah
Kontabel Kedua
Kontabel Pertama
BAB VII AKSIOMA PEMISAH 7.1. RUANG โ T1 Ruang topologi X adalah ruang T1 bila dan hanya bila memenuhi aksioma [T1]: ๏ Untuk pasangan titik-titik yang berbeda ๐, ๐ โ ๐, tiap-tiap titik tersebut termasuk di dalam set-set buka yang berbeda. Dengan kata lain, ada set-set buka G & H sedemikian hingga: ๐ โ ๐ฎ, ๐ โ ๐ฎ ๐
๐๐ ๐ โ ๐ฏ, ๐ โ ๐ฏ . Set-set buka G dan H tidak perlu saling lepas (disjoint) Teorema: ๏ Ruang topologi X adalah Ruang โ T1 bila dan hanya bila setiap subset singleton {๐} dari X adalah tutup. Karena gabungan terhingga dari set-set tutup adalah tutup maka yang berikut adalah teorema akibat (Corollary): ๏ (๐, ๐) adalah ruang T1 bila dan hanya bila ๐ memuat topologi kofinit pada X. Contoh: 1. Topologi kofinit pada X adalah topologi terkecil pada X dengan (๐, ๐) adalah ruang T1, sehingga topologi kofinit disebut juga topologi T1. Jadi topologi kofinit disebut juga topologi [T1] 2. Setiap ruang metrik X adalah Ruang โ T1 karena subset-subset terhingga dari X adalah tutup. 3. Perhatikan topologi ๐ = {๐, โ
, {๐}} pada set ๐ = {๐, ๐} dan (๐, ๐) merupakan ruang topologi. Perhatikan bahwa X adalah set buka yang memuat a dan juga X adalah set buka yang memuat b. Jadi (๐, ๐) tidak memenuhi [T1] atau (๐, ๐) bukan ruang [T1]. Set singleton {๐} tidak tutup karena komplemen {๐} yaitu {๐}๐ = {๐} adalah tidak buka
7.2. RUANG HAUSDORFF (RUANG โ T2) Ruang topologi X disebut Ruang hausdorff atau Ruang โ T2 bila dan hanya bila memenuhi aksioma [T2]: ๏ Setiap pasang titik yang berbeda ๐, ๐ โ ๐ berturut-turut termasuk ke dalam set-set buka yang lepas (disjoint) Dengan kata lain (T2), ada set-set buka G & H sedemikian hingga: ๐ โ ๐ฎ, ๐ โ ๐ฏ ๐
๐๐ ๐ฎ โฉ ๐ฏ = โ
Teorema: ๏ Setiap ruang metrik adalah ruang hausdorff
Pada umumnya, barisan (a1,a2, ...) dari titik-titik di dalam ruang topologi konvergen ke lebih dari satu titik. Hal ini tidak berlaku bila X Ruang Hausdorff seperti dinyatakan dalam teorema berikut: 1.
Bila X ruang hausdorff maka setiap barisan konvergen dalam X mempunyai limit yang unik (konversnya tidak benar)
2.
Bila X adalah ruang kontabel pertama maka X adalah Ruang Hausdorff bila dan hanya bila setiap barisan konvergen mempunyai limit yang unik.
Contoh: 1.
Setiap ruang metrik X adalah ruang hausdorff dapat ditunjukkan dengan dimisalkan ๐, ๐ โ ๐ adalah titik-titik yang berbeda sehingga menurut [๐4 ]๐(๐, ๐) = ๐ > 0. Perhatikan bola-bola 1
1
buka ๐บ = ๐ (๐, 3 ๐) ๐๐๐ ๐ป = ๐(๐, 3 ๐) yang berturut-turut pusatnya a dan b. Diketahui 1
1
bahwa G dan H adalah disjoint karena jika ๐ โ ๐บ โฉ ๐ป maka (๐, ๐) < 3 ๐ ๐๐๐ ๐(๐, ๐) < 3 ๐ . 1
1
2
Dengan kesamaan segitiga yaitu: ๐(๐, ๐) โค ๐(๐, ๐) + ๐(๐, ๐) < 3 ๐ + 3 ๐ = 3 ๐ , tetapi hal ini kontradiksi dengan kenyataan bahwa ๐(๐, ๐) = ๐ , sehingga G dan H disjoint(lepas) yaitu a dan b berturut-turut termasuk ke dalam bola-bola buka G dan H sehingga X merupakan ruang hausdorff. Catatan:
2.
๐, ๐, ๐, โ ๐
a.
Ruang metrik
b.
[๐1 ]. ๐(๐, ๐) โฅ 0 ๐๐๐ ๐(๐, ๐) = 0 merupakan definit positif
c.
[๐2 ]. ๐(๐, ๐) = ๐(๐, ๐) merupakan simetri
d.
[๐3 ]. ๐(๐, ๐) โค ๐(๐, ๐) + ๐(๐, ๐) merupakan ketidaksamaan segitiga
e.
[๐4 ]. ๐๐๐๐ ๐ โ ๐ ๐๐๐๐ ๐(๐, ๐) > 0
f.
Bilangan real d(a,b) disebut jarak dari A ke B
Misal ๐ adalah topologi pada garis real R yang terdiri dari interval-interval buka tutup (a,b]. (๐
, ๐) adalah bukan ruang hausdorff dapat ditunjukkan dengan dimisalkan G dan H adalah tak hingga karena G dan H set-set buka tidak kosong pada ๐. G dan H adalah tak hingga karena G dan H adalah komplemen dari set-set tak hingga. Bila ๐บ โฉ ๐ป = โ
maka G adalah set tak hingga, yang termasuk di dalam komplemen tak hingga dari H sehingga G dan H adalah disjoint (lepas). Jadi tidak ada pasangan titik-titik yang berbeda di dalam R berturutturut termasuk ke dalam set-set buka pada ๐ yang disjoint (lepas) sehingga ruang T1 tidak perlu ruang hausdroff.
3.
Apabila ๐ adalah topologi kofinit yaitu topologi ๐ pada garis real R maka (๐
, ๐) adalah ruang hausdorff dapat ditunjukkan dengan dimisalkan G dan H adalah set-set buka tidak kosong pada ๐ dimana G dan H adalah tak hingga karena G dan H adalah komplemen dari set-set terhingga. Bila ๐บ โฉ ๐ป = โ
maka G adalah set tak hingga yang termasuk di dalam komplemen terhingga dari H sehingga G dan H adalah disjoint (lepas). Jadi tidak ada pasangan titik-titik yang berbeda di dalam R berturut-turut termasuk ke dalam set-set buka pada ๐ yang disjoint (lepas). Jadi Ruang โ T1 tidak perlu Ruang hausdorff.
7.3. RUANG REGULER (RUANG โ T3) Ruang topologi X disebut Ruang regular bila dan hanya bila memenuhi aksioma [R]: ๏ Bila F subset tutup dari X dan ๐ โ ๐ bukan anggota F maka ada set-set buka G dan H yang saling lepas (disjoint) sedemikian hingga ๐น โ ๐บ ๐๐๐ ๐ โ ๐ป Suatu Ruang Regular tak perlu Ruang โ T1 dan Ruang regular X yang memenuhi aksioma pemisah T1 atau Ruang โ T1 disebut Ruang โ T3 dengan contoh berikut: 1. Misal X adalah ruang T3 maka X adalah ruang Hausdorff yaitu ruang T2 dapat ditunjukkan dengan dimisalkan (๐, ๐) โ ๐ titik-titik yang berbeda. Karena X ruang T1 maka {๐} adalah set tutup dan karena a dan b berbeda maka ๐ โ {๐}. Menurut [R], ada set-set buka G dan H yang lepas sedemikian hingga {๐} โ ๐บ ๐๐๐ ๐ โ ๐ป sehingga a dan b berturut-turut termasuk ke dalam set-set buka G dan H yang lepas. 2. Topologi ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}} pada set = {๐, ๐, ๐} . Perhatikan bahwa subset-subset tutup dari X adalah ๐, โ
, {๐}, {๐, ๐} dan (๐, ๐) memenuhi [R] tetapi (๐, ๐) bukan ruang T1 karena ada set terhingg {๐} tidak tutup.
7.4. RUANG NORMAL (RUANG โ T4) Ruang topologi X disebut ruang normal bila dan hanya bila memenuhi aksioma berikut: ๏
Bila F1 dan F2 saling lepas dan merupakan subset-subset buka G dan H yang saling lepas sedemikian hingga ๐น1 โ ๐บ ๐๐๐ ๐น2 โ ๐ป.
Ruang normal mempunyai sifat dengan teorema berikut: ๏
Ruang topologi X adalah Ruang Normal bila dan hanya bila untuk setiap set tutup F dan set buka H yang memuat F, ada set buka G sedemikian hingga ๐น โ ๐บ โ ๐บฬ
โ ๐ป
Contoh: 1. Setiap ruang metrik adalah ruang normal berdasarkan teorema pemisah. 2. Topologi ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐}, {๐, ๐}} pada set = {๐, ๐, ๐} . Perhatikan bahwa set-set tutupnya adalah ๐, โ
, {๐, ๐}, {๐, ๐}, {๐}. Bila F1 dan F2 saling lepas dan merupakan subset-subset tutup dari (๐, ๐) maka salah satu dari F1 atau F2, misalnya F1 haruslah set kosong โ
sehingga โ
๐๐๐ ๐ adalah lepas dan merupakan set-set buka dengan ๐น1 โ โ
๐๐๐ ๐น2 โ ๐ . Dengan kata lain (๐, ๐) adalah ruang normal tetapi (๐, ๐) bukan ruang T1 karena set singleton {๐} tidak tutup dan selanjutnya (๐, ๐) bukan ruang regular karena superset buka dari set tutup {c} adalah X yang memuat a. 3. Bila X adalah ruang T4 maka X adalah ruang T1 reguler maka dapat ditunjukkan dengan dimisalkan F adalah subset tutup dari X dan ๐ โ ๐ bukan anggota dari F. Menurut [T1] maka {๐} adalah tutup, dan karena F dan {๐} saling lepas maka menurut [N] ada set-set buka G dan H yang lepas sedemikian hingga ๐น โ ๐บ ๐๐๐ ๐ โ {๐} โ ๐ป .
Dari uraian tersebut diatas diperoleh bahwa ruang metrik adalah ruang normal dan ruang T1 yaitu Ruang T4. Diagram berikut menggambarkan hubungan antara ruang-ruang yang dibicarakan dalam aksioma pemisah: RUANG TOPOLOGI RUANG โ T1 RUANG โ T2 (RUANG HAUSDORFF) RUANG โ T3 (RUANG T1 โ REGULER) RUANG โ T4 (RUANG T1 โ NORMAL) RUANG METRIK
7.5. LEMMA URYSOHNโS DAN TEOREMA METRISASI Teorema Lemma Urysohnโs: ๏
Misal F1 dan F2 salin lepas dan merupakan subset-subset tutup dari ruang normal X maka ada fungsi kontinu ๐: ๐ โ [0,1] sedemikian hingga ๐[๐น1 ] = {0} ๐๐๐ ๐[๐น2 ] = {1}.
Teorema Metrisasi Urysohn: ๏
Setiap Ruang โ T1 normal kontabel kedua adalah metrisabel.
7.6. FUNGSI TITIK-TITIK TERPISAH Misal ๐ = {๐๐: ๐ โ ๐ผ} adalah kelas dari fungsi-fungsi dari set X ke dalam set Y. Kelas ๐ dari fungsi-fungsi disebut titik-titik terpisah bila dan hanya bila untuk suatu pasangan dari titik-titik yang berbeda ๐, ๐ โ ๐ ada fungsi f dalam ๐ sedemikian hingga ๐(๐) โ ๐(๐) dengan proposisi: ๏
Bila C(X,R) kelas dari semua fungsi kontinu bernilai real pada ruang topologi terpisah X, maka X adalah Ruang Hausdroff.
Contoh: 1.
Kelas dari fungsi-fungsi bernilai real adalah: ๐ = {๐1 (๐ฅ) = sin ๐ฅ, ๐2 (๐ฅ) = sin 2๐ฅ, ๐3 (๐ฅ) = sin 3๐ฅ} didefinisikan pada R. Perhatikan bahwa untuk setiap fungsi ๐๐ โ ๐, ๐๐ (0) = ๐๐ (๐) = 0. Jadi kelas ๐ bukan titik-titik terpisah.
2.
Misal C(X,R) adalah kelas dari semua fungsi bernilai real pada ruang topologi maka dapat ditunjukkan bahwa bila C(X,R) titik-titik terpisah maka X adalah ruang hausdorff dengan dimisalkan ๐, ๐ โ ๐ adalah titik-titik yang berbeda. Menurut hipotesis ada fungsi kontinu ๐: ๐ โ ๐
sedemikian hingga ๐(๐) โ ๐(๐) tetapi R adalah ruang hausdorff sehingga ada subset-subset buka G dan H yang lepas dari R yang berturut-turut memuat f(a) dan f(b). Jadi invers ๐ โ1 [๐บ] ๐๐๐ ๐ โ1 [๐ป] adalah lepas, buka dan berturut-turut memuat a dan b. Dengan kata lain, X adalah ruang hausdorff.
7.7. RUANG REGULER LENGKAP Ruang topologi disebut ruang regular lengkap bila dan hanya bila memenuhi aksioma: ๏ Bila F subset tutup dari X dan ๐ โ ๐ bukan anggota dari F maka ada fungsi kontinu ๐: ๐ โ [0,1] sedemikian hingga ๐(๐) = 0 ๐๐๐ ๐[๐น] = 1. Proporsisi: ๏ Ruang Reguler Lengkap adalah Ruang Reguler Ruang regular lengkap X yang memenuhi [T1] yaitu ruang T1 reguler lengkap disebut Ruang Tychonoff. Berdasarkan atas Lemma Urysohn, ruang โ T4 adalah Ruang Tychonoff dan menurut proposisi bahwa Ruang Tychonoff adalah Ruang T3 sehingga Ruang Tychonoff yaitu Ruang โ T1 Reguler Lengkap, kadang-kadang disebut Ruang โ T3 ยฝ. Salah satu sifat penting dari Ruang Tychonoff adalah teorema berikut: ๏ (X,R) yaitu kelas dari semua fungsi kontinu bernilai real ada Ruang โ T1 โ Reguler Lengkap X adalah titik-titik pisah.
BAB VIII KETERHUBUNGAN (CONNECTEDNESS)
8.1. SET-SET TERPISAH Dua set A dan B dari ruang topologi X disebut terpisah, bila: a. A dan B saling lepas (disjoint) dan b. Titik kumpul dari A tidak termasuk anggota set B dan sebaliknya. Dengan kata lain, A dan B terpisah bila dan hanya bila ๐ด โฉ ๐ตฬ
= โ
๐๐๐ ๐ดฬ
โฉ ๐ต = โ
. Contoh: 1.
Perhatikan interval-interval pada garis real R berikut: A=(0,1) , B=(1,2) dan C=[2,3) A dan B terpisah karena ๐ดฬ
= [0,1] ๐๐๐ ๐ต = [1,2] ๐๐๐ ๐๐ข๐๐ ๐ด โฉ ๐ตฬ
= โ
๐๐๐ ๐ดฬ
โฉ ๐ต = โ
Tetapi B dan C tidak terpisah karena 2 โ ๐ถ adalah titik kumpul dari B sehingga ๐ตฬ
โฉ ๐ถ = [1,2] โฉ [2,3) = {2} โ โ
.
2.
Perhatikan subset-subet pada bidang R2 berikut: 1
๐ด = {(0, ๐ฆ): 2 โค ๐ฆ โค 1}
1
๐ต = {(๐ฅ, ๐ฆ): ๐ฆ = ๐ ๐๐ ๐ฅ , 0 < ๐ฅ โค 1}
Tiap-tiap titik dalam A adalah titik kumpul dari B sehingga A dan B bukan set-set terpisah.
8.2. SET TERHUBUNG Subset A dari ruang topologi X disebut tidak terhubung (disconnected) bila ada subset-subset buka G dan H dari X sedemikian hingga ๐ด โฉ ๐บ ๐๐๐ ๐ด โฉ ๐ป merupakan set-set tidak kosong yang saling lepas dan gabungannya sama dengan A. Dalam hal ini, ๐บ โช ๐ป disebut tak terhubung dari A. suatu set disebut terhubung (connected) bila set tersebut tidak tak terhubung. Perhatikan bahwa:
๐ด = (๐ด โฉ ๐บ) โช (๐ด โฉ ๐ป) ๐๐๐๐ ๐๐๐ โ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐ ๐ด โ ๐บ โช ๐ป โ
= (๐ด โฉ ๐บ) โฉ (๐ด โฉ ๐ป) ๐๐๐๐ ๐๐๐ โ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐ ๐บ โฉ ๐ป โ ๐ด๐
Oleh karena itu ๐บ โช ๐ป tak terhubung bila dan hanya bila: ๐ด โฉ ๐บ = โ
, ๐ด โฉ ๐ป = โ
, ๐ด โ ๐บ โช ๐ป ๐๐๐ ๐บ โฉ ๐ป โ ๐ด๐ Catatan:
Set kosong โ
dan set singleton {๐} selalu terhubung.
Contoh: Perhatikan topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ = {๐, โ
, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐}} Set ๐ด = {๐, ๐, ๐} adalah tak terhubung karena untuk ๐บ = {๐, ๐, ๐} dan ๐ป = {๐, ๐, ๐} maka ๐ด โฉ ๐บ = {๐} ๐๐๐ ๐ด โฉ ๐ป = {๐, ๐} merupakan set-set lepas yang tidak kosong dan gabungannya =A (G dan H tidak lepas). Hubungan dasar antara keterhubungan dan keterpisahan dengan teorema; 1.
Suatu set disebut terhubung bila dan hanya bila set tersebut buka merupakan gabungan dari set-set terpisah yang tidak kosong.
2.
Bila A dan B set-set terhubung yang tidak terpisah maka ๐ด โช ๐ต adalah terhubung.
8.3. RUANG TERHUBUNG Keterhubungan adalah sifat mutlak dari suatu set dengan teorema: 1.
Bila A subset dari ruang topologi (๐, ๐) maka A terhubung terhadap ๐ bila dan hanya bila A terhubung terhadap topologi relative ๐๐ด pada A.
2.
Ruang topologi X adalah terhubung bila dan hanya bila: a. X bukan gabungan dari dua set buka tidak kosong yang lepas; atau b. Hanya ๐ ๐๐๐ โ
merupakan subset-subset dari X yang keduanya set buka dan tutup.
3.
Bayangan kontinu dari set terhubung adalah terhubung
Contoh: 1. Bila X ruang topologi yang tidak terhubung dan ๐บ โช ๐ป tak terhubung dari X maka ๐ = (๐ โฉ ๐บ) โช (๐ โฉ ๐ป) ๐๐๐ (๐ โฉ ๐บ) โฉ (๐ โฉ ๐ป) = โ
tetapi ๐ โฉ ๐บ = ๐บ ๐๐๐ ๐ โฉ ๐ป =
๐ป, sehingga X tidak terhubung bila dan hanya bila ada set-set buka tidak kosong G dan H sedemikian hingga ๐ = ๐บ โช ๐ป ๐๐๐ ๐บ โฉ ๐ป = โ
. 2. Perhatikan topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} ๐๐๐๐๐๐ ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐. ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} X adalah tak terhubung karena untuk {๐} ๐๐๐ {๐, ๐, ๐, ๐} yang saling komplemen dan keduanya buka dan tutup, dengan kata lain ๐ = {๐} โช {๐, ๐, ๐, ๐} adalah tak terhubung dari X. 3. Perhatikan ruang topologi pada no.2 bahwa topologi relatif dari subset ๐ด = {๐, ๐, ๐} adalah {๐ด, โ
, {๐}}, sesuai dengan hal tersebut maka A adalah terhubung karena hanya ๐ด ๐๐๐ โ
yang merupakan subset dari A yang keduanya tuup dan buka dalam topologi relatif tersebut. 4. Garis real R dengan topologi biasa adalah ruang terhubung karena hanya ๐
๐๐๐ โ
yang merupakan subset-subset buka tutup dari R. 5. Misal f adalah fungsi kontinu dari ruang terhubung X ke dalam ruang topologi Y sehingga ๐: ๐ โ ๐[๐] adalah kontinu (dengan f[X] mempunyai topologi relatif). f[X] adalah terhubung dapat ditunjukkan dengan dimisalkan f[X] tak terhubung, katakan G dan H tak terhubung dari f[X] maka: ๐[๐] = ๐บ โช ๐ป ๐๐๐ ๐บ โฉ ๐ป = โ
๐ = ๐ โ1 [๐บ] โช ๐ โ1 [๐ป] ๐๐๐ ๐ โ1 [๐บ] โฉ ๐ โ1 [๐ป] = โ
Karena f kontinu maka f-1[G] dan f-1[H] adalah subset-subset dari X dan karenanya tak terhubung dari X dan hal ini tak mungkin sehingga bila X terhubung maka f[X] terhubung. 6. Misal X adalah ruang tak terhubung dan misal G dan H adalah tak terhubung dari X maka fungsi: 0, ๐๐๐๐ ๐ฅ โ ๐บ ๐(๐ฅ) = 1, ๐๐๐๐ ๐ฅ โ ๐ป adalah fungsi kontinu dari X kepada ruang diskrit ๐ = {0,1}
Sebaliknya, bayangan kontinu dari ruang terhubung X tidak dapat tak terhubung dengan ruang diskrit ๐ = {0,1}. Dengan kata lain dapat dinyatakan oleh lemma berikut:
๏ Ruang topologi X adalah terhubung bila dan hanya bila fungsi kontinu dari X ke dalam ๐ = {0,1} hanyalah fungsi-fungsi konstan f(x) = 0 atau f(x) = 1.
8.4. KOMPONEN Komponen E dari ruang topologi X adalah subset terhubung maksimal dari X sehingga E terhubung dan E bukan subset murni dari suatu subset terhubung dari X. Jelaslah E tidak kosong. Teorema: 1. Komponen-komponen dari ruang topologi X membentuk suatu partisi dari X sehingga komponen-komponen tersebut saling lepas dan gabungannya adalah X. Setiap subset terhubung dari X termasuk ke dalam sebarang komponen. 2. Produk (perkalian) dari ruang terhubung adalah terhubung. Contoh: 1. Bila X terhubung maka X mempunyai tepat satu komponen yaitu X itu sendiri. 2. Perhatikan topologi pada ๐ = {๐, ๐, ๐, ๐, ๐} dengan ๐ = {๐, โ
, {๐}, {๐, ๐}, {๐, ๐, ๐}, {๐, ๐, ๐, ๐}} Komponen dari X adalah {๐} ๐๐๐ {๐, ๐, ๐, ๐}. Subset terhubung dari X , seperti {๐, ๐, ๐} adalah satu subset dari komponen-komponen.
8.5. RUANG TERHUBUNG LOKAL Ruang topologi X disebut terhubung lokal di ๐ โ ๐ bila dan hanya bila setiap set buka yang memuat p termasuk dalam set buka terhubung yang memuat p yaitu bila set-set terhubung buka yang memuat p membentuk basis lokal di p. X disebut terhubung lokal bila X terhubung lokal di setiap titik atau bila subset-subset terhubung dari X membentuk basis untuk X. Contoh: 1. Setiap ruang diskrit X adalah terhubung lokal karena bila ๐ โ ๐ ๐๐๐๐ {๐} adalah set terhubung buka yang memuat p, yang termasuk ke dalam setiap set buka yang memuat p. Catatan: X tak terhubung bila X memuat lebih dari satu titik. 2. Perhatikan subset-subet pada bidang R2 berikut 1 ๐ด = {(0, ๐ฆ): โค ๐ฆ โค 1} 2 1 ๐ต = {(๐ฅ, ๐ฆ): ๐ฆ = ๐ ๐๐ , 0 < ๐ฅ โค 1} ๐ฅ ๐ด โช ๐ต adalah set-set terhubung, tetapi ๐ด โฉ ๐ต bukan terhubung lokal di ๐ = (0,1).
BAB IX KEKOMPAKAN (COMPACTNESS)
9.1. SAMPUL (COVER) Misalkan ๐ = {๐บ๐} adalah kelas dari subset-subset dari X sedemikian hingga ๐ด โ ๐๐๐บ๐ untuk sebarang ๐ด โ ๐. Ingat kembali bahwa ๐ disebut sampul (cover) dari A dan ๐ disebut sampul buka bila tiap ๐บ๐ adalah buka. Selanjutnya, bila suatu kelas bagian terhingga dari ๐ merupakan sampul juga dari A yaitu ada ๐บ๐1 , โฆ , ๐บ๐๐ โ ๐ sedemikian hingga ๐ด โ ๐บ๐1 โช ๐บ๐2 โช โฆ โช ๐บ๐๐ , maka ๐ disebut tereduksi ke sampul terhingga atau memuat sampul bagian terhingga. Teorema Heine-Borel: ๏ Setiap sampul buka dari interval tutup terbatas A=[a,b] adalah tereduksi ke sampul terhingga. Contoh: Misal kelas ๐ = {๐ท๐ : ๐ โ ๐ต๐ฅ๐ต}, B set bilangan-bilangan bulat, Dp: daerah buka pada bidang R2 dengan jari-jari 1 dan pusatnya p = (m,n), dimana ๐, ๐ โ ๐ต maka ๐ adalah sampul dari R2 yaitu setiap titik dalam R2 termasuk ke paling sedikit anggota dari ๐ tetapi kelas dari daerah-daerah buka ๐น = {๐ท๐โ : ๐ โ ๐ต๐ฅ๐ต}, dengan Dp mempunyai pusat p dan jari-jari ยฝ bukan sampul dari R2. 1 1
Diambil contoh, titik (2 , 2) โ ๐
2 tidak termasuk ke suatu anggota dari ๐น.
9.2. SET KOMPAK Definisi: ๏ Subset A dari ruang topologi X disebut kompak bila setiap sampul (cover) buka dari A tereduksi ke sampul terhingga. Dengan kata lain, bila A kompak dan ๐ด โ ๐๐๐บ๐ dengan Gi set-set buka maka dapat terpilih terhingga banyaknya set-set buka misalkan ๐บ๐1 , โฆ , ๐บ๐๐ , ๐ ๐โ๐๐๐๐๐ ๐ด โ ๐บ๐1 โช โฆ โช ๐บ๐๐ . Teorema: 1.
Bayangan-bayangan kontinu dari set-set kompak adalah kompak.
2.
Bila A subset dari ruang topologi (๐, ๐) maka A adalah kompak terhadap ๐ bila dan hanya bila A kompak terhadap toplogi relatif ๐๐ด pada A.
Contoh: 1. Dengan teorema Heine-Borel, setiap interval tutup terhingga [a,b] pada garis real R adalah kompak. 2. Misal A subset terhingga dari ruang topologi X dengan ๐ด = {๐1 , ๐2 , โฆ . , ๐๐ } maka A adalah kompak karena hal ini dapat ditunjukkan bahwa bila ๐ข = {๐บ๐ } sampul buka dari A maka tiaptiap titik dalam A termasuk ke dalam salah satu anggota dari ๐ข, yaitu ๐1 โ ๐บ๐1 , โฆ , ๐๐ โ ๐บ๐๐ sehingga ๐ด โ ๐บ๐1 โช ๐บ๐2 โช โฆ โช ๐บ๐๐ . 3. Peta (bayangan) kontinu dari set kompak adalah kompak, yaitu bila ๐: ๐ โ ๐ kontinu dan A subset kompak dari X maka f[A] adalah subset kompak dari Y, dapat ditujukkan dengan dimisalkan ๐ข = {๐บ๐} adalah sampul buka dari f[A], yaitu ๐[๐ด] โ ๐๐๐บ๐ maka: ๐ด โ ๐ โ1 [๐[๐ด]] โ ๐ โ1 [๐๐๐บ๐] = ๐๐๐ โ1 [๐บ๐].
Jika โ = {๐ โ1 [๐บ๐]} adalah sampul dari A karena f kontinu dan tap-tiap Gi adalah set buka juga tiap-tiap f-1[Gi] adalah buka. Dengan kata lain, โ adalah sampul buka dari A tetapi A adalah kompak dan โ tereduksi ke sampul terhingga yaiu ๐ด โ ๐ โ1 [๐บ๐1 ] โช โฆ โช ๐ โ1 [๐บ๐๐ ] dan ini bersesuaian dengan ๐[๐ด] โ ๐ โ1 [๐บ๐1 ] โช โฆ โช ๐ โ1 [๐บ๐๐ ] โ ๐บ๐1 โช ๐บ๐2 โช โฆ โช ๐บ๐๐ sehingga f[A] adalah kompak.
9.3. SUBSET DARI RUANG KOMPAK Subset dari ruang kompak tidak perlu kompak, misalnya, interval unit tutup [0,1] adalah kompak menurut teorema Heine-Borel, tetapi interval buka (0,1) subset dari [0,1] tidak kompak. Teorema:
Bila F subset tutup dari ruang kompakX maka F juga kompak
9.4. KEKOMPAKAN DAN RUANG HAUSDORFF Berikut ini relasi konsep kekompakan dengan sifat pemisah dari ruang hausdorff dengan teorema: 1.
Setiap subset kompak dari ruang Hausdorff adalah tutup (tidak berlaku umum misalkan untuk ruang topologi seperti set-set terhingga selalu kompak tetapi ada ruang topologi yang terdiri dari subset-subset terhingga yang tidak semuanya tutup).
2.
Bila A dan B saling lepas dan merupakan subset-subset kompak dari ruang Hausdorff maka ada set-set buka yang lepas G dan H sedemikian hingga ๐ด โ ๐บ ๐๐๐ ๐ต โ ๐ป.
3.
Bila f fungsi satu-satu yang kontinu dari ruang kompak X ke dalam ruang Hausdorff Y maka X dan f[X] adalah Homoemorphik (sangat penting dalam geometri tetapi tak berlaku umum).
Dalam keadaan khusus, bila X ruang Hausdorff dan kompak, dan F1 dan F2 subset-subset tutup saling lepas dari X maka F1 dan F2 adalah kompak sehingga F1 dan F2 adalah subset-subset dari dua set buka yang saling lepas dengan dinyatakan dalam Corollary: ๏ Setiap ruang Hausdorff kompak adalah normal. Ruang metrik dan ruang Hausdorff kompak, keduanya termasuk ke dalam kelas dari ruang T4 yaitu ruang T1-normal, dengan diagram sebagai berikut:
Ruang Hausdorff kompak
Ruang Metrik
Ruang T4 (Ruang T4 โ Normal)
9.5. KONTABILITAS SET KOMPAK Subset A dari ruang topologi X disebut kontabel kompak bila dan hanya bila setiap subset tak hingga B dari A mempunyai titik kumpul dalam A.
Teorema Bolzano โ Weierstrass : ๏ Setiap set tak hingga yang terbatas dari bilangan-bilangan real mempunyai titik kumpul. Contoh: 1. Setiap interval tutup yang terbatas ๐ด = [๐, ๐] adalah kontabel kompak, dengan ditunjukkan apabila B subset tak hingga dari A maka B juga terbatas, menurut teorema Bolzano โ Weierstrass maka B mempunyai titik kumpul p dan selanjutnya karena A tutup dan titik kumpul p dari B termasuk di dalam A sehingga A kontabel kompak. 2. Interval buka ๐ด = (0,1) bukan kontabel kompak dengan memperhatikan subset tak hingga 1 1 1
๐ต = {2 , 3 , 4 , โฆ } dari ๐ด = (0,1). B mempunyai satu titik kumpul yaitu 0 dan 0 tidak termasuk dalam A sehingga A bukan kontabel kompak. Hubungan antara kompak, barisan kompak dan kontabel kompak ditunjukkan dengan diagram: Kompak
Kontabel Kompak
Barisan Kompak
Teorema; ๏ Misal A subset dari ruang topologi X. Bila A kompak atau barisan kompak maka A kontabel kompak. Contoh: Misal ๐ adalah topologi pada ๐ = {1,2,3, โฆ } yang terdiri dari set-set {1,2}, {3,4}, {5,6}, โฆ Misal A adalah subset tak kosong dari N dan ๐0 โ ๐ด dan bila ๐0 ganjil maka ๐0 + 1 adalah titik kumpul dari A dan bila bila ๐0 genap maka ๐0 โ 1 adalah titik kumpul dari A. Dalam kedua hal ini, A mempunyai titik kumpul sehingga (๐, ๐) adalah kontabel kompak. Tetapi (๐, ๐) tidak kompak karena ๐ = {set {1,2}, {3,4}, {5,6}, โฆ } adalah sampul buka dari N yang bukan sampul bagian terhingga dan selanjutnya (๐, ๐) bukan barisan kompak karena barisan {1,2,3, โฆ } tidak memuat barisan bagian yang konvergen.
9.6. RUANG KOMPAK LOKAL Ruang topologi X disebut ruang kompak local bila dan hanya bila setiap titik dalam X mempunyai lingkungan kompak. Contoh: Perhatikan garis real R pada topologi biasa dan perhatikan bahwa tiap-tiap titik ๐ โ ๐
merupakan titik interior dari interval tutup [๐ โ ๐ฟ, ๐ + ๐ฟ] dan interval tutup tersebut kompak menurut teorema Heine โ Borel. Jadi R adalah ruang kompak local tetapi R bukan ruang kompak karena untuk kelas ๐ = {โฆ , (โ3, โ1), (โ2,0), (โ1,1), (0,2), (1,3), โฆ } adalah sampul buka dari R tetapi tidak memuat sampul bagian terhingga.
Dengan demikian terlihat bahwa ruang kompak lokal tak perlu merupakan ruang kompak, tetapi katena suatu ruang topologi adalah lingkungan dari tiap-tiap titik maka konvers dari definisi diatas benar dengan proposisi sebagai berikut: ๏ Setiap ruang kompak adalah kompak lokal.
Soal-soal: 1. Tunjukkan bahwa bila A dan B set-set terpisah yang tidak kosong maka ๐ด โช ๐ต tak terhubung! 2. Tunjukkan teorema berikut: bila A dan B set-set tehubung yang tak terpisah maka ๐ด โช ๐ต terhubung!