BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Profil Perusahaan Daerah Jasa dan Kepariwisataan 1.1.1. Profil Umum PD.Jasa dan Kepariwisataan (PD.JAWI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Propinsi Jawa Barat yang didirikan pada tanggal 23 September 1998, melalui keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 55 Tahun 1998 dan ditetapkan oleh Perda no.4 tahun 1999. PD.Jasa dan Kepariwisataan merupakan hasil penggabungan dari 5 (lima) Perusahaan Daerah yang meliputi: 1.
PD. Kerta Wisata
2.
PD. Kerta Wahana
3.
PD. Kerta Waskita Grafika
4.
PD. Kerta Karya
5.
PD. Kerta Farma
Visi dari PD.Jasa dan Kepariwisataan adalah “Menjadi Perusahaan Penghasil Laba melalui Tata Kelola yang Efektif didukung Personil yang Produktif dan Berkomitmen.” Seiring dengan visi tersebut, perusahaan mengemban misi sebagai berikut: 1. Menunjang Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Peningkatan PAD. 2. Mengembangkan Usaha Bidang Property dan Jasa melalui upaya optimalisasi potensi internal perusahaan dan optimalisasi peluang yang ada di pasar. 3. Mengembangkan potensi sumber daya/kekayaan yang dimiliki untuk dikembangkan guna menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. 4. Meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan. 1
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Jawa Barat pada khususnya, untuk mewujudkan visi dan misinya PD.Jasa dan Kepariwisataan memusatkan bidang usahanya (Core Business Perusahaan) pada bidang property dan Jasa. Bidang property meliputi Unit Usaha Building Management Pertokoan Palaguna Nusantara (UPPN), Unit Usaha Hotel Management (Royal Corner Hotel), dan Unit Usaha Persewaan Tanah & Bangunan dan bidang jasa meliputi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi, Unit Usaha Perdagangan & Percetakkan, dan Unit Usaha Jasa Hiburan (Bioskop). 1.1.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi PD.Jasa dan Kepariwisatan Propinsi Jawa Barat dapat dillihat pada gambar 1.1. Penyesuaian terakhir pada tahun 2004 melalui Keputusan Direksi Nomor Kpts. 007/PDJK/II‐2004.
Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 1.1. Struktur Organisasi PD.Jasa dan Kepariwisataan
2
Berdasarkan keputusan direksi tersebut PD.Jasa dan Kepariwisataan memiliki 7 (tujuh) unit usaha dan 5 (lima) bidang penunjang. Tugas dari masing‐masing unit usaha adalah sebagai berikut: •
Unit Perhotelan Adalah unit bisnis yang mengelola hotel secara profesional diantaranya Royal Corner Hotel.
•
Unit Pertokoan dan Perkantoran Adalah unit bisnis yang mengelola gedung pertokoan dan perkantoran antara lain gedung Palaguna Nusantara.
•
Unit Tanah dan Bangunan Adalah unit bisnis yang mengelola dan menyewakan asset‐asset perusahaan dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat.
•
Unit Perbengkelan & Transportasi Adalah unit bisnis yang memberikan jasa layanan perawatan dan perbaikkan kendaraan bermotor khususnya bagi kendaran opersional dinas dan masyarakat luas pada umumnya.
•
Unit Perdagangan & Percetakan Adalah unit bisnis yang bergerak di bidang percetakkan dan packaging. Khususnya packaging melayani kebutuhan konsumen UKM di Kota Bandung.
•
Unit Jasa Hiburan Adalah unit usaha yang bergerak di bidang usaha pengelolaan jasa hiburan seperti bioskop dan gedung pertunjukkan.
•
Unit AACC (Asia Afrika Culture Center) Adalah unit usaha yang berperan sebagai pelestari budaya dan sejarah dengan mengelola asset‐asset bersejarah khusunya gedung serbaguna di lingkungan gedung Asia‐Afrika. 3
Bidang Pendukung unit‐unit usaha antara lain sekretariat direksi, bidang perencanaan dan pengembangan, bidang keuangan, bidang SDM & Umum, dan satuan pengawas internal sebagai berikut: •
Sekretariat Direksi Memiliki tugas pokok untuk membantu Direksi dalam urusan teknis perusahaan baik yang menyangkut urusan kesekretariatan dan urusan rumah tangga perusahaan. Skretariat Direksi berfungsi sebagai penghubung antara pihak perusahaan dengan para investor dalam bidang permodalan
baik
lembaga
keuangan
maupun
perorangan,
menginventarisasi dokumen‐dokumen penting perusahaan yang bersifat rahasia dan sebagai pusat informasi yang berkaitan dengan profil perusahaan secara umum. Sekretariat Direksi meliputi bagian Urusan Rumah Tangga yang mengendalikan dan mengkoordinasikan urusan rumah tangga perusahaan, bagian Sekretariat yang mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di bidang kesekretariatan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. •
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Memiliki tugas pokok menyusun program‐program sebagai terjemahan strategi dan kebijakan direksi yang berkaitan dengan menganalisis perkembangan pasar, mengevaluasi, merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan‐kegiatan untuk menjaga setiap unit usaha dapat menjaga dan mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Bidang Perencanaan dan Pengembangan meliputi bagian perencanaan yang
merencanakan,
mengevaluasi,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan kegiatan penelitian untuk mendukung kinerja unit usaha, bagian pengembangan yang mengkoordinasikan dan mengendalikan
4
kegiatan‐kegiatan pengembangan produk melalui pengelolaan usaha dan pengelolaan pilot Project. •
Bidang Keuangan Memiliki tugas pokok menterjemahkan dan menyusun program‐program yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan perbendaharan, anggaran dan verifikasi, akuntansi umum serta akuntansi biaya agar likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas usaha dapat dikendalikan secara optimal. Bidang keuangan meliputi bagian anggaran dan verifikasi yang menyusun rencana tindakan, megendalikan kegiatan penganggaran dan verifikasi untuk kelancaran fungsi manajemen keuangan perusahaan secara keseluruhan,
bagian
Akuntansi
yang
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan kegiatan‐kegiatan di lingkup bidang akuntansi, bagian perbendaharaan yang mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan‐ kegiatan yang meliputi pencatatan piutang, hutang, pendapatan dan beban serta pelaporan. •
Bidang SDM dan Umum Memiliki tugas pokok untuk menterjemahkan arah dan menyusun program‐program sebagai lanjutan kebijaksanaan Direksi yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Hukum & Administrasi dan Umum perusahaan serta menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku. Bidang
SDM
dan
Umum
meliputi
bagian
personalia
yang
mengkoordinasikan pelayanan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan administrasi kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia, bagian Hukum yang mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan 5
pelayanan di bidang hukum kepada Direksi maupun Unit Usaha dan Unit Kerja lainnya, dan bagian administrasi & umum yang mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan di bidang administrasi dan umum untuk kelancaran operasional perusahaan secara keseluruhan. •
Satuan Pengawas Internal Memiliki fungsi utama menjalankan peran pengawasan internal terhadap proses bisnis perusahaan, menjalankan peran sebagai evaluator terhadap implementasi strategi, kebijakan dan target perusahaan dan menjalankan peran sebagai mitra strategis dalam mendorong pencapaian tujuan secara efektif, efisien dan ekonomis memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Secara umum tugas‐tugas bidang pendukung adalah untuk memberikan dukungan kepada unit‐unit bisnis terkait terhadap kinerja umum & prosedur operasional perusahaan yang telah ditetapkan. 1.2. Profil Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi sebelumnya merupakan perusahaan daerah yang bernama PD.Kerta Wahana yang berlokasi di jalan Naripan. Bergerak dalam bidang usaha perawatan dan perbaikkan kendaraan bermotor roda empat khususnya kendaraan operasional dinas dilingkungan pemerintah Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2002, Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi menempati tempat di ex gedung kerta grafika di jalan Asia Afrika no 90 yang menyebabkan adanya penurunan kinerja dan produktifitas yang disebabkan oleh berkurangnya sarana dan prasaran pendukungnya akibat proses pemindahan peralatan. Luas lahan
6
lokasi yang baru juga kurang memadai. Namun demikian unit usaha ini masih dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap PD.Jasa dan Kepariwisataan. 1.3. Struktur Organisasi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi Struktur organisasi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi seperti dapat dilihat pada gambar 1.2, pada saat ini masih terdapat beberapa posisi yang belum terisi. Tugas dan tanggung jawab posisi‐posisi ini dirangkap oleh bagian lainnya.
Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi
Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi dipimpin oleh seorang kepala unit yang pada saat ini di bantu oleh tiga orang kepala seksi yaitu seksi umum, seksi operasional dan seksi keuangan. Adapun tugas dari masing masing seksi adalah sebagai berikut: •
Seksi umum Membawahi beberapa orang staff yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan peningkatan keterampilan karyawan. 7
•
Seksi keuangan Membawahi beberapa orang staff yang berperan sebagai kasir, petugas administarsi keuangan dan pembelian.
•
Seksi operasional Membawahi beberapa orang foreman dan mekanik dan staff gudang yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan parts.
1.4. Lingkup Bidang Usaha Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi merupakan unit usaha yang memberikan pelayanan dalam perawatan dan perbaikkan kendaraan bermotor roda empat dilingkungan pemerintah pada khususnya maupun dan masyarakat umum lainnya. Pada saat ini jenis produk/jasa yang diberikan meliputi: a. Pelumasan Pelumas yang disediakan untuk mesin maupun sistem transmisi kendaraan dengan material pelumas sintetik, semi sintetik dan mineral dengan berbagai merek dari dalam maupun luar negeri sesuai dengan permintaan konsumen. b. Service Meliputi engine tune‐up, perbaikan sistem pengereman, steering, suspensi, sistem penggerak dan sistem kelistrikkan. c. Engine overhaul Meliputi perbaikkan secara menyeluruh terhadap komponen mesin untuk meningkatkan dan mengembalikan performa mesin untuk memperoleh unjuk kerja yang optimal. d. Penyediaan Spare parts Menyediaakn kebutuhan parts pengganti untuk kendaraan yang diperbaiki khususnya part‐parts fast moving seperti saringan oli, saringan udara, fan belt dan sebagainya serta parts slow moving seperti timing belt, laher roda dan sebagainya. 8
e. Aksesories/high performance parts Untuk melayani kendaraan dinas dengan tugas khusus seperti kendaraan pengawalan dan VIP disediakan layanan peningkatan performa mesin dan peningkatan kualitas interior kendaraan. f. Pencucian Pencucian kendaraan dengan air bertekanan yang disediakan untuk kendaraan yang telah selesai diperbaiki maupun kendaraan lainnya. 1.5. Sumber Daya Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi 1.5.1. Sumber Daya Manusia Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi pada awal tahun 2006 memiliki staff dan karyawan sebanyak 23 orang dipimpin oleh satu orang kepala unit yang bertanggung jawab secara langsung kepada jajaran direksi PD. Jasa dan Kepariwisataan.
15 10 5 0 Jumlah Staf f &Kar yawan
<30
30-40
40-45
45-50
2
12
5
5
Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 1.3. Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Usia rata‐rata tenaga kerja Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi berkisar kurang lebih 38.5 tahun dengan masa kerja rata‐rata berkisar kurang lebih 15.6 tahun dengan tingkat pendidikan mayoritas sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan terendah tingkat sekolah dasar. Kompetensi sumber daya manusia 9
yang ada masih didominasi oleh bagian operasional namun hal ini belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar outlet, yang mensyaratkan jumlah sumber daya manusia non operasional maksimum 20% dari jumlah tenaga operasional. Sehingga pengembangan potensi sumber daya manusia kedepan akan lebih menekankan kepada bidang operasional.
22% Bag Umum Bag Keuangan Bagian Operasional
56% 22%
Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 1.4. Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kompetensi
Tingkat pendidikan yang ada menjadi perhatian khusus untuk menghadapi persaingan dan kemampuan untuk menerima serta menyerap perkembangan teknologi. Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar 1.5. berikut ini:
4%
4%
13% 13%
SD SMP/ Sederajat SMA/Sederajat DIII S1
66%
Sumber : Data Internal Perusahaan
Gambar 1.5. Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
10
1.5.2. Sumber Daya Teknologi Peralatan dan perlengkapan bengkel yang dimiliki cukup lengkap dan dapat dikategorikan sebagai bengkel dengan klasifikasi Ib yang diatur oleh Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 551/MMP/Kep/10/1999 tentang bengkel umum kendaraan bermotor. Namun seiring perjalanannya pada proses penggabungan Perusahaan Daerah diikuti dengan pemindahan lokasi, sehingga banyak perlengkapan dan peralatan bengkel yang tidak dapat dioperasikan sama sekali dan atau dapat dioperasikan namun tidak optimal, sehingga kualitas pelayanan memiliki kecenderungan menurun. Kondisi tersebut menjadi semakin sulit dengan tidak adanya peremajaan dan peningkatan peralatan dan perlengkapan bengkel sesuai dengan perkembangan teknologi otomotif pada saat ini, sehingga kompetitor yang memiliki sarana dan prasarana lebih modern dengan mudah mengambil alih captive market Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi. Fasilitas kantor yang ada sangat minim dengan kondisi bangunan yang kurang representatif namun beberapa bagian sudah didukung oleh perangkat software khusus walaupun masih bersifat parsial tidak terintegrasi dalam sebuah jaringan. 1.5.3. Sumber Daya Keuangan Secara umum kondisi keuangan Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi cukup baik dengan memberikan keuntungan mulai tahun 2004. Tidak adanya hutang jangka panjang, namun memiliki beberapa piutang jangka pendek yang berasal dari piutang dinas atau instansi yang memiliki kerjasama perbaikkan kendaraannya yang sumber pendanaannya berasal dari anggaran belanja pemerintah.
1.6. Tantangan Usaha Seiring dengan perkembangan industri otomotif di Indonesia yang cukup pesat baik dari pasar kendaraan roda dua dan roda empat, penerapan teknologi terbaru 11
maupun peningkatan daya serap kendaraan roda empat di masyarakat yang semakin meningkat, secara tidak langsung memberikan dampak yang signifikan terhadap karakteristik kendaraan dinas khususnya di lingkungan pemerintah Propinsi Jawa Barat. Gambar 1.6 menunjukkan perkembangan teknologi otomotif khususnya kendaraan roda empat di Indonesia.
Perkembangan Teknologi
Pasokan bahan bakar melalui injection, udara melalui intake manifold, waktu pengapian diatur Pasokan bahan bakar & udara melalui karburator, waktu pengapian diatur oleh platina
Non Konvensional Computerized Injection
Non Konvensional Injection
Pasokan bahan bakar melaui direct injection, udara melalui intake manifold , waktu pengapian diatur oleh CDI yang di seluruhnya di kontrol oleh ECU (Engine Control Unit)
Konvensional ,Manual
< 1980
1985an
1990an
Tahun
Sumber : Dari berbagai sumber
Gambar 1.6 Perkembangan Teknologi Otomotif di Indonesia
Perkembangan usaha perbengkelan yang semakin dinamis ditunjang oleh pertambahan jumlah kendaraan pribadi maupun dinas memberikan tantangan yang cukup signifikan terhadap unit usaha perbengkelan, baik itu tantangan yang bersifat kedalam (internal) maupun tantangan dari luar (eksternal). Persaingan usaha yang semakin ketat dapat berdampak pada kinerja perusahaan yang
berimbas
kepada
penurunan
keuntungan
secara
keseluruhan.
Perkembangan teknologi otomotif dan peningkatan tuntutan konsumen akan pelayanan yang telah diadopsi oleh pesaing khususnya bengkel‐bengkel authorized dealer. Regulasi yang ditetapkan pemerintah mengenai kendaraan bermotor dan jasa perawatan serta perbaikkan menjadi salah satu faktor Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi harus beradaptasi untuk dapat tetap bersaing di 12
bisnis ini, namun demikian regulasi pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat mengenai optimalisasi Perusahaan Daerah dan dukungan setiap unsur untuk memajukan Perusahaan Daerah dapat menjadi pondasi untuk meningkatkan kinerja dimasa datang. Ekspansi secara luas oleh bengkel‐bengkel authorized dealer yang didukung sepenuhnya oleh pihak manufakturer seperti Auto2000 dan Tunas Toyota yang mewakili merek kendaraan Toyotra, Tunas Daihatsu untuk kendaraan merek Daihatsu, Honda dan sebagainya yang meramaikan persaingan pasar perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor roda empat mengakibatkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap Unit Usaha Perbengkelan & Transportasi. Tantangan yang timbul dari dalam adalah kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas khususnya tenaga kerja mekanik yang jumlahnya semakin berkurang sejak bergabungnya PD. Kerta Wahana menjadi PD.Jasa dan Kepariwisataan. Dari jumlah peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki rata‐rata telah berusia tua dan tidak dapat bekerja secara optimal. 13
14