PASCAL
BAB I PENGENALAN STRUKTUR DAN ATURAN PENULISAN PASCAL
1. Pengenalan Struktur Pascal Program struktur Pascal secara umum yaitu terbagi menjadi dua : -
Program Inti (yang akan menjalankan/dipanggil pertama kali dalam running) Pada dasarnya diawali dengan perintah “Begin” dan diakhiri dengan perintah “End.” (end titik). Untuk Program Inti yaitu : Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel} Begin Statement Statement …….{Diletakkan perintah-perintah} Statement Statement End.
-
Perintah Untuk program non Inti atau sub dalam inti yaitu : Dengan struktur sebagai berikut : Selalu diawali dengan “Begin” dan diakhiri dengan”end;” (end titik koma). Untuk program non inti/Sub yaitu : Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel} Begin Statement Statement …….. {Diletakkan perintah-perintah} Statement Statement End;
Untuk Jenis Variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu. Contoh 1.1 program dalam struktur Pascal Begin End. 1 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Kalau program dijalankan maka akan berhasil dan tidak menghasilkan apa-apa namun tidak terdapat kesalahan karena sudah memenuhi aturan struktur Pascal. Gabungan Antara Inti program dan sub program : Contoh 2.1 program dalam struktur Pascal Begin Begin End; End.
2.program non inti (Sub)
1. program inti (main)
Contoh 3.1 program dalam struktur Pascal Begin Statement… Begin Statement… End; Begin Statement… End; End. Contoh 3.2 program dalam struktur Pascal Begin Statement… Begin Statement… Begin Statement… End; Statement… End; Statement… End.
2 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Program Struktur Pascal Secara Unit/Kesatuan
Uses ……..{pemanggilan unit file lain} Untuk reserved word Æ Uses Crt,Dos; Type …..{berbagai jenis indentifier} Identifier = boolean; Identifier = Banyak tipe; Banyak tipe Seperti : array, file, object, ordinal, pointer, real, record, set, string} Const …. {Untuk deklarasi konstanta} Identifier =expresion; Standar fungsi di gunakan dalam constanta expression seperti : Abs, Hi, Lo, Ptr, SizeOf, Swap, Chr, Length, Odd, Pred, Round, Succ, Trunc Minimum Interger = 0 Maximum Integer = 9999 Var …. {untuk nama variabel } Identifier := String; 1 sampai 255 Identifier :=Shortint; -128..127 Identifier :=Integer; -32768..32767 Identifier :=Longint; -2147483648..2147483647 Identifier :=Byte; 0..255 Identifier :=Word; 0..65535 Identifier := Boolean; True/False
format 8 bit format 16 bit format 32 bit format 8 bit format 16 bit
Begin Clrscr; Statement Statement …. Statement Statement End. Syarat Struktur Pascal yaitu : 1. Program harus diawali oleh “Begin” dan diakhiri “End.” (End titik) 2. Untuk Program yang bukan inti atau yang akan dipanggil diawali oleh “Begin” dan diakhiri “End;” (End titik koma} 3. Variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu.
3 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
2. Aturan Penulisan Pascal 1. Penulisan bahasa pemrograman Pascal huruf kecil dan besar tidak terpengaruh pada nilai maupun variabel. Contoh Nama akan sama dengan NAMA 2. Setiap akhir perintah harus diakhiri dengan tanda ; (titik koma) kecuali untuk perintah else begin (tidak digunakan titik koma antara else dan begin) Tanda ; (titik koma) tidak ditulis apabila : dalam sub terdapat sub lagi dan tidak melakukan aktivitas blok lagi dibawahnya. 3. Selalu memesan terlebih dahulu variabel yang akan digunakan. 4. Untuk penulisan Variabel dapat dengan huruf atau angka namun tidak diawali oleh angka. Contoh : Nama1 : String; {betul} 1Nama : String; {salah tidak diizinkan/error} Nama1MHS: String; {betul} 5. Pemisahan nama variabel harus menggunakan tanda hubung _ {strip bawah} Contoh : Nama1_Mahasiswa : String; {betul} Nama1 Mahasiswa : String {Salah tidak diizinkan/error} Nama1Mahasiswa : String; {Betul} 6. Tanda kurung buka “{“ dan kurung tutup “}” merupakan keterangan atau komentar. 7. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel yang sudah ada/ duplikasi variabel. Nama Variabel tidak boleh sama dengan yang sudah ada. Contoh : Nama : String;
Duplikasi nama maka Error
Nama : Integer;
(Salah)
8. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel pada Reserved Word. Contoh : Var Begin : Integer; {Salah karena Reserved Word} 4 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Contoh-Contoh Penggunaan Struktur Pascal 1. Contoh Uses Uses Crt, Dos; Begin Clrscr; End. 2. Contoh Type a. Contoh type array Type Nomor = array[1..100] of Integer; Abjad = array['A'..'Z'] of Byte; Bilanganreal = array[0..9, 0..9] of real; Begin End. b. Contoh type File type Perorangan = record NamaAsli: string[15]; NamaPanggil : string[25]; Alamat : string[35]; end; PeroranganFile = file of Perorangan; NumberFile = file of Integer; SwapFile = file; Begin End. c. Contoh Type pointer type BytePointer = ^Byte; WordPointer = ^Word; IdentitasPointer = ^IdentitasRec; IdentitasRec = record Identitas: string[15]; RefCount: Word; Next: IdentitasPointer; end; begin end. 5 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
d. Contoh Type Record type Kelas = (Angka, Tanggal, Huruf); Tanggal = record T, M, Y: Integer; end; Facts = record Nama: string[10]; case Kind: Kelas of Angka: (N: real); Tanggal: (T: Date); Huruf: (H: string); end; begin end. e. Contoh Type set type Day = (Sun, Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat); CharSet = set of Char; Digits = set of 0..9; Days = set of Day; Begin End. f. Contoh Type String type Name = string[25]; Line = string[LineLen]; Begin End. 3. Contoh Constanta (Const) a. Const Declaration Const MaxData = 1024 * 64 - 16; AngkaChar = Ord('Z') - Ord('A') + 1; Pesan = 'Hello world...'; b. Const Abs var r: Real; 6 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL i: Integer; begin r := Abs(-2.3); i := Abs(-157); end.
{ 2.3 } { 157 }
c. Contoh Const Hi var B: Byte; begin B := Hi($1234); { $12 } end. d. Contoh Const Lo var B: Byte; begin B := Lo($1234); { $34 } end. e. Contoh Const Ord type Colors = (RED,BLUE,GREEN); begin Writeln('BLUE has an ordinal value of ', Ord(BLUE)); Writeln('The ASCII code for "c" is ', Ord('c'), ' decimal'); end. f. Contoh Const Ptr Var P: ^Byte; begin P := Ptr($40, $49); Writeln('Current video mode is ', P^); end. g. Contoh Const Swap var X: Word; begin X := Swap($1234); { $3412 } end. h. Contoh Const Chr var I: Integer; begin for I := 32 to 126 do Write(Chr(I)); end. 7 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL 4. Contoh penggunaan Variabel Var Nama : String[20]; Umur : Integer[20]; lama :longint; Begin End. Contoh Latihan Program Sederhana Struktur Pascal True/False 1. Latihan 1 : Begin end; Run
error 94 : “ . ” Expected (false)
2. Latihan 2 : Begin End. Run
success (true)
3. Latihan 3 : Begin Begin End; End; Run
Error 94 : “ . ” Expected (false)
4. Latihan 4 : Begin Begin End; Begin End. Run
Error 85 : “ ; ” expected (false)
5. Latihan 5 : Begin End. Begin Tidak dikerjakan End; Run
Success (True)
6. Latihan 6 : 8 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Begin Begin End; Begin End. End. Run
Error 85 : “ ; “expected (false)
7. Latihan 7 : Begin Begin Diijinkan tidak memakai ; End End. Run
Succes (True)
8. Latihan 8 : Begin Begin End. End. Run
Error 85 : “ ; ” expected (false)
9. Latihan 9 : Begin End. Begin Tidak dikerjakan End. Run
Success (True)
10. Latihan 10 : Begin Begin End Begin End Begin End End. Run Error 85 : “ ; “ expected (false) 11. Latihan 11 : Begin Begin End; 9 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Begin End; Begin diijinkan End End. Run
Success (true)
12. Latihan 12 : Begin Begin Tidak diijinkan End Begin End; Begin End; End. Run
Error 85 : “ ; “ expected (false)
13. Latihan 13 : Begin Begin End; Begin Tidak diijinkan End Begin Tidak diijinkan End End. Run
Error 85 : “ ; “ expected (false)
14. Latihan 14 : Begin Begin End; Begin Tidak diijinkan End Begin End; End. Run
Error 85 : “ ; “ expected (false) 10
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL 15. Latihan 15 : ? Begin Begin Begin End; End; End; End. Run Error 94 : “ . “ expected (false) 16. Latihan 16 : Begin End; Begin End. Run Error 94 : “ . “ expected (false) 17. Latihan 17 : Begin Begin End. End; Run
Error 85 : “ ; “ expected (false)
18. Latihan 18 : Begin Begin Begin Sub1 sub 2 End End End. Run
sub 3 diijinkan semua tanpa (; ) karena : dalam satu sub dan tidak melakukan blok dibawahnya
Success (true)
19. Latihan 19 : Begin Begin Begin Begin Sub terbesar 1 tidak memenuhi (;)
End End End Begin
Sub terbesar 2 End; 11 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL End. Run
Error 85 : “ ; “ expected (false)
20. Latihan 20 : Begin Begin Begin Begin Sub terbesar 1 memenuhi (; )
End End End; Begin
Sub terbesar 2 End; End. Run
Success (true)
21. Latihan 21 : Begin Begin Begin Begin Sub terbesar 1 tidak memenuhi ( ; )
End End; End Begin End; End. Run
Error 85 : “ ; “ expected (false)
12 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
TABEL BOOLEAN : True False
: T (B:BENAR) : F (S:SALAH) OR/“V” S/F S/F B/T B/T
S/F B/T S/F B/T
HASIL S/F B/T B/T B/T
S/F B/T S/F B/T
HASIL S/F S/F S/F B/T
AND/” ^ ” S/F S/F B/T B/T
OPERASI MATEMATIKA : + * / div mod
: Addition : Subtraction : Multiplication : Division : Integer division : Remainder
(penjumlahan) (pengurangan) (perkalian) (pembagian) (hasil bagi bulat/utuh) (sisa hasil bagi)
13 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
BAB II PERINTAH-PERINTAH DASAR PASCAL
1. PERINTAH CETAK, INPUT, KOMENTAR DAN NAMA PROGRAM •
Perintah CETAK Perintah cetak dimaksudkan untuk menampilkan huruf atau charakter tertentu di layar dengan apa adanya. Perintah cetak akan tampil di layar monitor text atau huruf sesuai dengan yang dimaksud. Perintah tersebut di cetak ke layar diapit dengan dua tanda petik : PERINTAH CETAK DI LAYAR : Write(‘……. text …..’);
{text tercetak di layar, cursor pada akhir baris/text }
Writeln(‘ ….text……’);
{text tercetak di layar, cursor pada baris/text berikutnya}
Contoh 2.1 : Write(‘Program PASCAL’); Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’); {tampil pada baris berikutnya} Writeln(‘--------PASCAL--------‘); {tampil pada baris berikutnya} •
Perintah boleh ada boleh tidak : KOMENTAR dan NAMA PROGRAM Perintah komentar digunakan untuk komentar pada program atau perintah agar kita dapat mengetahui atau sebagai pengingat dan merupakan salah satu dokumentasi program/ keterangan program. Perintah dimulai dengan kurung buka “{“ dan diakhiri dengan kurung tutup “}”. Perintah komentar tidak mempengaruhi jalannya program dan program tidak akan membaca/mendetaksi sehingga sebagai asesoris saja. Perintah komentar dapat dipakai dan juga tidak tergantung pemrogram. Perintah Nama program juga dapat disertakan atau tidak disertakan tidak mempengaruhi program harus dituliskan pada awal program/ diletakkan paling atas sebelum perintah uses. 14
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL •
Perintah INPUT Perintah input merupakan perintah masukan yang diberikan untuk berbagai jenis data seperti integer, string, longint, real. Perintah input terlebih dahulu harus memasukkan nama variabel/ memesan nama variabel. PERINTAH INPUT : Readln(Variabel);
{variabel dapat berupa : string, integer, longint, real, char;} {Variabel tersebut harus di deklarasikan dalam Var.}
Contoh 2.2 : Var Nama1 : String; Nomor1 : integer; begin Readln(Nama1); Readln(Nomor1); End. Run IPTTI 1 •
Keluaran CETAK terhadap INPUT Selain kita ingin mencetak text dan kita menginputkan masukan maka kita dapat pula untuk menampilkan cetakan dari input dengan gabungan dari cetak dan input tersebut. Perintah tersebut sama seperti perintah cetak “write” namun diakhiri dengan koma dan nama variabel yang telah dideklarasikan. PERINTAH KELUARAN CETAK : Write(‘…..text.…’,Variabel); {Variabel nama yang sudah dideklarasikan.} Write(‘…..text.…’,Variabel:x:y);{Variabel nama x: depan desimal, y: belakang desimal. (Variabel:1:2) digunakan untuk variabel real} Contoh 2.3 : Var Nama1 : string; Nomor1 : integer; Nomor2 : real; Begin Write(‘Nama : ‘); Readln(Nama1); Write(‘Nomor1 : ‘); Readln(Nomor1); Write(‘Nomor2 : ‘);Readln(Nomor2); Writeln(‘Nama Anda : ‘,Nama1); Writeln(‘Nomor1 Anda : ‘,Nomor1); 15
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Writeln(‘Nomor2 Anda : ‘,Nomor2:2:1); Readln; {tunggu sampai ditekan enter} End. Run Nama : IPTTI Nomor1 : 1 Nomor2 : 1 Nama Anda : IPTTI Nomor1 Anda : 1 Nomor2 : 1.0 •
Perintah GOTOXY Perintah gotoxy digunakan untuk meletakkan posisi teks yang akan dicetak sesuai dengan keinginan pada posisi tertentu. PERINTAH CETAK DI LAYAR : Gotoxy(X,Y); Write(‘……. text …..’); {x : posisi kolom dan y: posisi baris} {x,y bilangan integer} Contoh 2 4 : Gotoxy(10,5);Write(‘Program PASCAL’); Gotoxy(10,6);Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’); Gotoxy(10,7);Writeln(‘--------PASCAL--------‘);
2. PERINTAH KONDISI Perintah kondisi dalam pemrograman digunakan untuk menseleksi pada kondisi tertentu apakan nilai tersebut memenuhi syarat atau tidak. Perintah Kondisi menggunakan perintah If …syarat memenuhi/tidak…..then....kerjakan PERINTAH KONDISI/ PERSYARATAN : If Kondisi1 Then Begin End; Kondisi dapat berupa : If variabelAngka=nilai then Begin ….Statement End; If variabelHuruf=’A‘ then Begin ….Statement end; If variabelboolean:=true then Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
{Nama variabel Angka = nilai angka }
{Nama variabel huruf = ‘nilai huruf‘ ATAU nilai}
{Nama variabel boolean := true/false} 16
PASCAL Begin ….Statement End Else …..Statement Contoh 2.5 : Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Var Nomor1 : integer; Begin Clrscr; {menggunakan uses crt untuk menghapus layar} Writeln(‘Contoh program Kondisi’); Write(‘Masukkan Nomor1 : ‘);Readln(Nomor1); If Nomor1=1 Then Begin Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1’); End; If Nomor2=2 Then Begin Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 2’); End; If Nomor3=3 Then Begin Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 3’); End Else Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’); End. Run Contoh program Kondisi Masukkan Nomor1 : 4 Tidak Termasuk kategori Dalam satu baris perintah kondisi terkadang lebih dari satu syarat misalkan : If ((Kondisi1) or (Kondisi2) or (Kondisi4)) Then {dipisahkan dengan tanda “(“ “)”} Begin End; Contoh 2.6 : Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Var Nomor1 : integer; Begin Clrscr; {menggunakan uses crt untuk menghapus layar} Writeln(‘Contoh program Kondisi 2’); 17 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Write(‘Masukkan Nomor : ‘);Readln(Nomor1); If ((Nomor1=1) or (Nomor1=2) or (Nomor1=3)) Then Begin Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1/2/3’); End {tidak perlu memakai ; karena ada else} Else Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’); End. Run Contoh program Kondisi 2 Masukkan Nomor :1 Anda Memasukkan Nomor 1/2/3
3. PERINTAH PERULANGAN TERKENDALI Perintah perulangan terkendali merupakan perintah yang dilakukan secara berulangulang dengan terbatas/ terkendali dengan nilai tertentu saja. Perulangan tersebut diulang dengan sampai batas tertentu yang kita inginkan. Setelah memenuhi sejumlah yang kita tentukan maka akan keluar dari perulangan atau selesai.
PERULANGAN TERKENDALI : FOR variabel := 1 to n Do {variabel berupa nama variabel berupa integer} Contoh 2.7 : Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Const N=5; {constanta variabel n global} Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf} I : integer; Begin Clrscr; {menghapus semua tulisan di layar menggunakan uses crt} Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama); For I := 1 to n do Begin Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama); End; Readln; End. Run Masukkan Nama : ABCDE Nama Anda : 1 = ABCDE Nama Anda : 2 = ABCDE Nama Anda : 3 = ABCDE Nama Anda : 4 = ABCDE Nama Anda : 5 = ABCDE 18 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Contoh 2.8 : Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf} I,N : integer; Begin Clrscr; {untuk menghapus tulisan semua di layar menggunakan uses crt} N:=5; {variabel lokal} Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama); For I := 1 to n do Begin Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama); End; End. Run Masukkan Nama : ABCDE Nama Anda : 1 = ABCDE Nama Anda : 2 = ABCDE Nama Anda : 3 = ABCDE Nama Anda : 4 = ABCDE Nama Anda : 5 = ABCDE
4. PERINTAH PERULANGAN TAK TERKENDALI Perintah Perulangan tak terkendali terdiri dari dua yaitu : PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI FALSE; Repeat …jika tidak sesuai kondisi/false maka ulangi…..Until… true Contoh 2.9 : Uses Crt,dos; Var Nama : String; Begin Repeat Write(‘Nama : ‘);Readln(Nama); Until Nama = ‘IPTTI’; Writeln(‘Perulangan Betul Keluar !’); Run Nama : LEMBAGA Nama : INSTITUSI Nama : IPTTI Perulangan Betul Keluar ! PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI TRUE; while… jika sesuai kondisi /true..Do….ulangi terus… 19 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Contoh 2.0.1 : Uses Crt,dos; Var Nama : String; Begin Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama); While nama=’IPTTI do Write(‘AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI); Readln; End. Run Masukkan Nama : LPK Selesai Masukkan Nama : IPTTI AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI …..dan seterusnya… tidak ….berhenti…henti…… Contoh 2.0.2 : Uses Crt,dos; Var Nama : String; Begin Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama); While nama<>’IPTTI do Write(‘AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI); Readln; End. Masukkan Nama : IPTTI Selesai Masukkan Nama : LPK AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI …..dan seterusnya… tidak ….berhenti…henti……
20 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
BAB III ARRAY
1. Definisi ARRAY Array adalah suatu tipe data terstruktur, yang berisi lebih dari satu data dan merupakan kumpulan data-data yang sejenis. Var Variabel : array[1..max] of TipeData ; {TipeData dapat berupa string, integer, real} contoh : Var Nama : array[1..100] of string; Usia : array[1..100] of integer; Upah : array[1..100] of real; Dengan melihat deklarasi variabel array maka dapat dibayangkan bahwa dalam data akan dapat menampung/ disusun sebagai berikut : Nama[1] Nama[2] Nama[…] Nama[100]
Usia[1] Usia[2] Usia[…] Usia[100]
Upah[1] Upah[2] Upah[…] Upah[100]
Mengapa harus memakai Array ? Karena dalam proses data perulangan yang diinputkan berulang-ulang jika akan dimunculkan/ ditampilkan kembali maka data yang terakhir sajalah yang akan muncul. Jika menggunakan Array maka data yang diinputkan berulang-ulang akan disimpan dalam array sehingga jika dimunculkan kembali akan tampil data dari 1 sampai ke sekian. Misalkan kalau kita memprogram dengan perulangan: Kasus 3.1 tidak menggunakan ARRAY : Uses crt,dos; Var Nama : string; I,N:integer; Begin N:= 3 For I := 1 to n do begin Write(‘Masukkan Nama :‘); Readln(nama); 21 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL End; For I := 1 to n do begin Writeln(‘Nama :‘,nama); End; End. Run Masukkan Nama : IPTTI Masukkan Nama : Yogyakarta Masukkan Nama : School Nama : School Nama : School Nama : School Sehingga untuk input IPTTI, Yogyakarta akan tidak tampil dan yang tampil hanya School semua sehingga seolah-olah data nama 1, data nama 2, dihapus dalam memori. Untuk mengatasinya maka kita menggunakan program ARRAY. Penyelesaian Kasus 3.1 maka menggunakan ARRAY : Uses crt,dos; Var Nama : array[1..100] of string; I,N:integer; Begin N:= 3 For I := 1 to n do begin Write(‘Masukkan Nama :‘); Readln(nama[I]); End; For I := 1 to n do begin Writeln(‘Nama :‘,nama[I]); End; Readln; End. Run Masukkan Nama : IPTTI Masukkan Nama : Yogyakarta Masukkan Nama : School Nama : IPTTI Nama : Yogyakarta Nama : School Contoh 3.2 : Program hari; Var Hari : array[1..7] of string[10]; 22 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL K: integer; Begin Hari[1] := ’SENIN’; Hari[2] := ’SELASA’; Hari[3] := ‘RABU’; Hari[4] := ‘KAMIS’; Hari[5] := ‘JUM’AT’; Hari[6] := ‘SABTU’; Repeat Write(‘Hari ke berapa ? ‘); Readln(K); If ( K>0) and (K<8) then Writeln(‘Hari : ‘,Hari[K]); Until K=0;
Hari[7] := ‘ MINGGU’;
End. Run Hari ke berapa ? 1 <enter> Hari : SENIN Contoh berikut akan membaca nama mahasiswa dan nilai dalam suatu array. Nilai >55 lulus. Dan program ditampilkan semua berupa nama mahasiswa dan nilai serta kelulusan. Contoh 3.3 : Program nilai; Const max=100; Var Nama : array[1..max] of string[20]; Nilai : array[1..max] of real; Hasil : array[1..max] of string[10]; N,j : integer; Begin Write(‘Jumlah Siswa : ‘); Readln(N); Writeln(‘Memasukkan Data’); For J := 1 to N do Begin Write(‘Nama Siswa : ’); Readln(Nama[J]); Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Nilai[J]); If Nilai[J]>55 Then Hasil[J] := ‘LULUS’ Else Hasil[J] := ‘GAGAL’; End; Writeln(‘Hasil Daftar Nilai‘) ; Writeln(‘--------------------------------------------------‘); Writeln(‘ Nama Nilai Hasil ‘); Writeln(‘--------------------------------------------------‘); For J := 1 to N do Begin Writeln(Nama[J]:15,Nilai[J]:10:2 ,Hasil[J]:15); Writeln(‘--------------------------------------------------‘); End; End. Run Jumlah Siswa : 2 <enter> 23 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Memasukkan Data Nama Siswa : Herdiansyah Nilai Angka : 80 <enter> Nama Siswa : Arman Nilai Angka : 44 <enter> Hasil Daftar Nilai -----------------------------------------------------Nama Nilai Hasil -----------------------------------------------------Herdiansyah 80 LULUS Arman 44 GAGAL
2. Manipulasi Array Pengertian manipulasi array adalah seluruh aplikasi pengolahan data yang disimpan dalam struktur variabel array dapat didayagunakan. 2.1 Searching (pelacakan data) 2.2 Sorting (pengurutan data) Berikut pembahasannya : 2.1 Searching Pencarian/pelacakan data berupa input dari keyboard atau tidak yang tersimpan dalam larik array sebanyak n kali, dapat mengcounter(menjumlah ) mengetahui cacahnya. Dapat juga misalnya untuk mencari nilai terendah atau tertinggi ada berapa jumlah mahasiswa tersebut. Contoh 3.4 program searching array bilangan habis dibagi 3 ada berapa buah Program pelacakan; Var x : array[1..100] of integer; N,I,c : integer; Begin Write(‘Ada berapa data : ‘); readln(N); For I := 1 to N Do begin Write(‘Data : ‘);Readln(X[I]); end; C := 0; For I := 1 to N Do IF (X[I] mod 3) = 0 then inc( c ); Write(‘Data yang habis dibagi 3 ada : ‘,C,’ Buah’); End. Run Ada berapa data : 5 <Enter> DATA : 10 <enter> DATA : 6 <enter> DATA : 11 <enter> 24 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL DATA : 12 <enter> DATA : 10 <enter> Data yang habis dibagi 3 ada 2 buah Contoh 3.5 program searching array kamus Program searching_Kamus; Const n = 5; Var x, y : array[1..5] of string[20]; Kata : string[20]; P,I : integer; Begin X[1] := ‘GOST’; Y[1] := ‘HANTU’; X[2] := ‘LOVE’; Y[2] := ‘CINTA’; X[3] := ‘WIND’; Y[3] := ‘ANGIN’; X[4] := ‘LOST’; Y[4] := ‘KEHILANGAN’; X[5] := ‘STOP’; Y[5] := ‘BERHENTI’; Writeln(‘KAMUS INGGRIS – INDONESIA’); Repeat Write(‘Kata Inggris : ‘); readln(Kata); P:=0; For I := 1 to N do If Kata = X[I] then P:=I; If P<>0 then Writeln(‘Indonesia Æ ‘,Y[P]) Else writeln(‘Tidak ada dalam Kamus’); Until Kata=’HENTI’; End. run KAMUS INGGRIS – INDONESIA Kata Inggris : LOVE Indonesia Æ CINTA 2.2 Sorting (mengurutkan data) Mengurutkan data merupakan topik penting dalam array. Bayangkan kalau kita ingin melihat data kalau tanpa diurutkan maka akan betapa susahnya kita menemukan dan melihat data tersebut. Ada 2 jenis metode sortir yang sederhana yaitu : 1. Metode gelembung (Buble Sort) 2. Metode pilih langsung (Straight selection) Metoede Buble Sort Misalkan dimiliki data numerik dalam larik X sebanyak N elemen yang belum urut dan akan diurutkan ascending (naik). Maka langkahnya adalah : 25 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Miasal N=5 terdiri dari data : 10 X[1 ] Untuk I=1 Jika Jika Jika Jika Untuk I=2 Jika Jika Jika Untuk I=3 Jika Jika Untuk I=4 Jika
21 X[2]
X[3]
7
5
X[4]
X[5]
maka nilai J adalah : 2,3,4,5 X[1] > X[2] maka tukarkan X[1] dengan X[2] X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3] X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] maka nilai J adalah : 3,4,5 X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3] X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] maka nilai J adalah : 4,5 X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] maka nilai J adalah : 5 X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]
5 X[1 ]
45
7 X[2]
10 X[3]
21
45
X[4]
X[5]
Setelah itu menukarkan X[I] dengan X[J] Tukar := X[I]; X[I] := X[J]; X[J] := Tukar; Berikut program lengkap: Contoh 3.6 sortir dengan buble sort Program BubleSortir; Const N=6; Var X : array[1..n] of integer; I,J : integer; Begin X[1]:= 10; X[2] := 21; X[3] := 45; X[4] := 7; X[5] := 5; Writeln(‘Data sebelum disortir’); For I := 1 to N do write(X[I]); For I := 1 to N-1 do For J := I+1 to N do If X[I] > X[J] then Begin Tukar := X[I]; X[I] := X[J]; 26 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL X[J] := Tukar; End; Writeln; Writeln(‘Data setelah disortir’); For I := 1 to N do Write(X[I]); End. Run Data sebelum disortir 10 21 45 7 5 Data setelah disortir 5 7 10 21 45 2.3 Sortir Metode Straight Selection (Pilih Langsung) Pada metode ini algoritma sortirnya adalah sebagai berikut : misalkan dimiliki larik X[I] dengan I : 1 sampai N Untuk I := 1 sampai (N-1) Untuk J := 1 sampai N – I tentukan Jika X[J] > X[J+1] maka tukarkan X[J] dengan X[j+1] Berikut program Straight selection Contoh 3.7 Straight selection sort Program selection_sort; Const n=5; Var X : array[1.. n] of string[10]; I,j,p : Integer; Tukar : string[10]; Begin Writeln(‘Ketik Nama-Nama’); For I := 1 to N do begin Write(‘Nama : ‘); Readln(X[I]); End; For I := 1 to N-1 do For J := 1 to N-I do If X[J] > X[J+1] then Begin Tukar := X[J]; X[J] := X[J+1]; X[J+1] := Tukar; End; Writeln; Writeln(‘Data setelah di sortir’); For I := 1 to N do writeln(X[I]); 27 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL End. Run Ketik Nama-Nama Nama : Budi Nama : Beno Nama : Andi Nama : Dedi Nama : Cahyo Data setelah di sortir Andi Beno Budi Cahyo Dedi Contoh 3.8 program sortir model lainnya Program Sort; Const N=5; Var X : array[1..n] of string[10]; I,j : integer; Begin Writeln(‘Ketik Nama-Nama’); For I := 1 to N do Begin Write(‘Nama : ‘); Readln(X[I]); End; For I := 1 to N-1 do For J := I + 1 to N do If X[I] > X[J] then Begin Tukar := X[I]; X[I] := X[J]; X[J] := Tukar; End; Writeln; For I := 1 to N do Begin Writeln(‘Data setelah disortir : ’,X[I]); End; End.
28 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
BAB IV PROCEDURE DAN FUNCTION
1. Procedure Procedure adalah suatu kumpulan instruksi yang dibuat oleh pemrogram sebagai pengikat dalam suatu block program tersendiri-sendiri/ sekelompok program. Tujuan dibuat procedure untuk memudahkan dalam pengeblokan program-program atau pecahan-pecahan program seperti program non inti. Dengan kata lain procedure kepanjangan dari program non inti yang dapat memberikan nilai bila dipanggil. Prosedure tersebut terdiri dari dua kelompok yaitu : -
Procedure Tanpa parameter
-
Procedure dengan parameter
Procedure tanpa parameter Procedure yang dibuat agar dapat dipanggil oleh program inti dan tidak membawa nilai variabel tertentu. PROCEDURE TANPA PARAMETER Procedure NamaProcedure; {Nama procedure bebas dapat huruf/angka} Var Begin …Statement… End; Contoh 4.1 Procedure Garis; Begin Writeln(‘=====================’) End; Begin Garis; Writeln(‘HELLO IPTTI’); Garis; End. Run ===================== HELLO IPTTI
pembuatan procedure Garis. Procedure dipanggil Procedure dipanggil
29 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL ===================== Dengan menggunakan procedure kita dapat memanggil cukup dengan GARIS maka program di dalam procedure akan melaksanakan sesuai dengan blok perintah. Berikut contoh untuk menghitung luas persegi panjang dengan procedure non parameter. Contoh 4.2 Program persegi panjang. Program Hitung_Segi_Panjang; Uses Crt; Var Panjang, Lebar, Luas : Real; Procedure masukData; Begin Write(‘PANJANG = ‘); Readln(panjang); Write(‘LEBAR = ‘); Readln(Lebar); End; Procedure HitungLuas; Begin Luas := Panjang * Lebar; End; Procedure CetakLuas; Begin Writeln(‘Luasnya = ‘,Luas:8:2); End; Begin MasukData; HitungLuas; CetakLuas; End. Run PANJANG = 5 <enter> LEBAR = 3 <enter> Luasnya = 15.00 Procedure dengan Parameter Procedure dengan parameter sebenarnya juga merupakan procedure yang nanti akan dipanggil tetapi membawa parameter atau suatu variabel tertentu “YANG HARUS DILAKUKAN” terhadap procedure. Itulah parameter !!! PROCEDURE DENGAN PARAMETER Procedure Garis(N : integer); Var I : integer; Begin For I := 1 to N do Write(‘=’); Writeln; 30 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PARAMETER Variabel Lokal
PASCAL End; Procedure itu dapat dipanggil dengan memberikan nilai variabel yang dibawa dan nilai variabel itu mengerjakan dan melakukannya. Misalkan : Garis(5);
hasilnya
=====
Garis(15);
hasilnya
===============
Garis(5 + 5)
hasilnya
==========
Contoh 4.3 Procedure Garis(n : integer; c : char); Var I : integer; Begin For I := 1 to n do Write ( c ); Writeln; End; Begin Writeln(‘Contoh Program Memakai Parameter’); Garis(5,’=’); Garis(3,’X’); End. Run Contoh Program Memakai Parameter ===== XXX Contoh 4.3 Uses Crt,Dos; Procedure BacaData(Var P1, P2 : real); Begin Write(‘PANJANG = ‘); Readln(P1); Write(‘LEBAR = ‘); Readln(P2); End; Procedure HitungLuas(Var q1 : real; q2,q3 : real); Begin q1 := q2 * q3; end; Procedure CetakLuas(P:real); Begin Writeln(‘LUASNYA = ‘,p:8:2); End; Var panjang, Lebar, Luas : real; Begin BacaData(Panjang, Lebar); HitungLuas(Luas, Panjang, Lebar); 31 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL CetakLuas(Luas); End. Run PANJANG LEBAR LUASNYA
= 5 <enter> = 3 <enter> = 15.00
2. FUNCTION Function adalah fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer seperti halnya procedure tetapi fungsi lebih berfungsi untuk melakukan tugas khusus dari parameter dan non parameter untuk RETURN VALUE / Nilai kembali, yang diproses ke dalam NamaFungsi sebagai nilai balik terhadap fungsi tersebut. RETURN VALUE merupakan data yang dapat berjenis integer, real, char, string, namun tidak dapat bertipe array atau record. -
Function Tanpa Parameter
-
Function dengan Parameter
FUNCTION TANPA PARAMETER Function NamaFungsi : TipeReturnValue; Var {variabel lokal} Begin NamaFungsi := ReturnValue; End; Contoh 4.4 Function Dadu : integer; Begin Randomize; Dadu := 1 + random(6); End; Begin Writeln(Dadu, ‘ ‘,Dadu,‘ ‘,Dadu); End. Run 444 FUNCTION DENGAN PARAMETER 32 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Function parameter tersebut akan membawa nilai balik /RETURN VALUE dari yang dikerjakan. Parameter function dapat berupa tipe : integer, char, real, string, boolean, array atau record. Hasil function dapat berupa
: integer, char, real, string dan boolean.
Function NamaFungsi(Parameter/variabel) : Tipe untuk ReturnValue; Var {variabel lokal} Begin NamaFungsi := ReturnValue; End; Contoh 4.5 var kata : string; function hurufbesarkecil(S: string): string; var I: Integer; begin for I := 1 to Length(S) do if (S[I] >= 'a') and (S[I] <= 'z') then Dec(S[I], 32); hurufbesarkecil := S; end; begin Write('Ketikan Kata Huruf kecil : ');Readln(Kata); If hurufbesarkecil(kata)='IPTTI' Then begin Write('Dapat diterima :',Kata); end else Write('Bukan); readln; end. Run Ketikan Kata Huruf kecil : iptti Dapat diterima Ketikan Kata Huruf kecil : IPTTI Bukan
33 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Contoh 4.6 Jarak ( x, y ) =
X 2 +Y2
Program JarakTitik; Function jarak(X,Y : real) : real; Begin Jarak := Sqrt(X*X + Y*Y); End; Var jx, jy, Jrk : real; Begin Write(‘Jarak X = ‘); Readln(Jx); Write(‘Jarak Y = ‘); Readln(Jy); Jrk := Jarak(Jx, Jy); Writeln(‘Jarak adalah = ‘,Jrk:5:2); End. Run Jarak X =2 Jarak Y =4 Jarak adalah = 4.47 Contoh 4.6 Function Balik (x : string) : string; Var I, n : integer; St : string; Begin St:=’ ‘; n := length(x); For I := 1 to n do st := x[I] + st; Balik := st; End; Begin Writeln(Balik(‘IPTTI’)); End. Run ITTPI
34 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
BAB V RECORD DAN FILE
1. RECORD Record merupakan kumpulan data yang tidak sejenis atau variasi. Penggunakan record berkaitan dengan deklarasi suatu type. Type NamaTipeData = TipeDataPascal; Dideklarasikan dengan Var
NamaVariabel : NamaTipeData;
Contoh : Type Bulat = integer; Pecahan = real; Logika = boolean; Var
Umur, JumlahAnak : Gaji, Tunjangan : Status :
type menggunakan sama dengan bulat; pecahan; logika;
var menggunakan titi dua.
Tanda yang harus diperhatikan untuk deklarasi tipe adalah tanda sama dengan untuk namavariabel/tipe data dan jenis tipe. Untuk tipe data di atas akan lebih praktis jika dituliskan langsung tanpa memakai deklarasi tipe yaitu : Var
Umur, JumlahAnak Gaji, Tunjangan Status
: integer; : pecahan; : boolean;
Pembuatan deklarasi tipe nampak akan memperpanjang program namun untuk jenis array dan RECORD pemakaian tipe sangat dianjurkan dan menguntungkan. Misalkan : Var
Umur : array[1..n] of integer; Nama : array[1..n] of string; JumAnak : array[1..n] of integer; Dapat ditulis dengan type seperti : 35 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Type Larik1 = array[1..n] of integer; Larik2 = array[1..n] of string[20]; Var Umur, JumAnak : Larik1; Nama : Larik2; Namun untuk tipe data RECORD maka deklarasi data merupakan keharusan, karena variabel bertipe record tidak dapat diberi tipe data record secara langsung. Type NamaTypeRecord = RECORD Namaitem1 : TipeitemData1 Namaitem2 : TipeitemData2 …. End; Var NamaVariabelRecord : NamaTypeRecord; Contoh Type RecBarang = Record Kodebarang : string[5]; NamaBarang : String[20]; Harga : Real; End; Var Barang : RecBarang; Contoh 5.1 Program pendataan_buku_dengan_record; Uses Crt; Const Max=100; Type Rbuku = Record Kode : String[7]; Judul : String[7]; Ekse : Integer; Harga : Real; End; Var Buku : Rbuku; Dafbuku : array[1..max] of Rbuku; J, Ccbk : integer; Jum, Rat : real; Pilih : char; Begin Repeat Clrscr; Writeln(‘Menu Pilihan : ‘); Writeln(‘[1]. Masukkan data Buku’); Writeln(‘[2]. Lihat Daftar Buku’); Writeln(‘[3]. Tambah Data Buku’); Writeln(‘[4]. Selesai’); 36 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Write(‘Pilihan Proses : ); readln(Pilih); Case Pilih Of ‘1’ : begin Clrscr; Write(‘Berapa Buku ? : ‘); Readln(CcBk); For J := 1 to Ccbk do Begin Writeln(‘Data ke – ‘,j); Write(‘Kode Buku : ‘); Readln(Buku.Kode); Write(‘Judul Buku : ‘); Readln(Buku.Judul); Write(‘Eksemplar : ‘); Readln(Buku.Ekse); Write(‘Harga Buku : ‘); Readln(Buku.Harga); Dafbuku[J]:= Buku; End; End; ‘2’ : begin Clrscr; Writeln(‘Daftar BUKU’); Writeln(‘========================================’); Writeln(‘No. Kode Judul eks. Harga’); Writeln(‘========================================’); For J := 1 to CcBk do With dafbuku[J] do Begin Writeln(j:3, Kode:6, judul:15, Ekse:8, Harga:9:2); End; Readln; ‘3’ : begin Clrscr; Writeln(‘TAMBAH DATA’); J := CcBk; Repeat Inc(J); Writeln(‘Data Ke- ‘,j); Writeln(‘KODE BUKU HABIS=SELESAI’); Readln(Buku.Kode); If Buku.Kode <> ‘HABIS’ then Begin Write(‘JUDUL BUKU : ‘); Readln(Buku.Judul); Write(‘EKSEMPLAR : ‘); Readln(Buku.Ekse); Write(‘HARGA BUKU : ‘); Readln(Buku.Harga); End; Until Buku.Kode=’HABIS’; End; End; Until Pilih = ‘4’ End. 37 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
run Menu Pilihan : [1]. Masukkan data Buku [2]. Lihat Daftar Buku [3]. Tambah Data Buku [4]. Selesai Pilihan Proses : Berapa Buku ? : 3 Data ke - 1 Kode Buku : A01 Judul Buku : BASIC Eksemplar :4 Harga Buku : 2000 Data ke - 2 Kode Buku : A02 Judul Buku : PASCAL Eksemplar :3 Harga Buku : 1000 Data ke - 3 Kode Buku : A03 Judul Buku : PDE Eksemplar :3 Harga Buku : 3000 Daftar BUKU ==================================== No. Kode Judul eks. Harga ==================================== 1 A01 BASIC 4 2000.00 2 A02 PASCAL 3 1000.00 3 A03 PDE 3 3000.00 2. FILE DATA Dalam memprogram tentunya melibatkan data-data yang cukup banyak, tidaklah mungkin kalau menyimpan data hanya pada array, atau hanya diinputkan dari keyboard sehingga jika komputer mati maka data hilang. File data berfungsi sebagai penampung dari inputan sehingga membentu berkas yang berisi data diperlukan untuk proses input selanjutnya. Dalam Pascal ada dua macam tipe file yaitu : 1. FILE TEXT 38 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL 2. FILE BERTIPE Berikut adalah perbedaan antara file text dan file bertipe : File text
File Bertipe
1. Data direkam dalam format text
1. Data direkam dalam format BINER
ASCII 2. Akses/ rekam data harus urut
2. Akses/
rekam
data
bersifat
acak/sembarang 3. Akses hanya dapat satu arah
3. Akses dapat langsung dua arah
FILE TEXT Beberapa perintah yang berkaitan dengan file text adalah : 1. Assign(f, nf) Perintah ini berguna untuk mengaitkan suatu variabel file (f) dengan suatu nama file (nf). Contoh :
Assign(Mhs, ‘B:DataMhs’);
2. Rewrite(F) Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan variabel file (f) melalui procedure Assign. Perintah Rewrite akan mempunyai mode akses REKAM, yaitu file tersebut dibuka untuk direkamkan data ke dalamnya Contoh:
Rewrite(Mhs);
3. Append(f) Perintah ini membuka file seperti rewrite(f), tetapi file yang dibuka HARUS SUDAH ADA terlebih dahulu. Sedangkan data yang direkam ke dalamnya akan MENAMBAH pada data yang telah ada sebelumnya. Contoh :
APPEND(f)
4. Reset(f) Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan variabel file (f) melalui Assign juga. Perbedaan dengan Rewrite adalah Mode aksesnya yaitu Reset mempunyai mode akses BACA. Reset berarti dibuka untuk dibaca data dari dalam file tersebut. 5. Writeln(f, data) dan Write(f, data) 39 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Perintah ini berguna untuk menuliskan/simpan ke dalam file yang nama filenya dikaitkan ke variabel file f. Perbedaan Writeln dan Write mempunyai efek yang sama dengan efek ke layar. Data akan dituliskan ke file dapat berupa KONSTANTA, EKSPRESI atau VARIABEL. Contoh :
Assign(f2,’File_A’); Rewrite(f2); Write(f2,’Hallo’); Writeln(‘IPTTI’); X := ‘Selamat Pagi’; Writeln(f2,x);
6. Readln(f, Var) Perintah ini berguna untuk membaca data dari file dengan variabel file f. Data akan ditampung dalam variabel Var. Perintah ini berkaitan dengan membuka file dengan RESET(f). Contoh :
Assign(f2,’DataMhs’); Reset(f2); Readln(f2,noMhs,Nama)
7. Close(f) Peintah ini berguna untuk menutup file dengan variabel file f. Contoh :
close(f);
8. Eof (f) Fungsi sebagai boolean yang berarti TRUE jika pointer baca dari file dengan variabel file f berada di posisi paling akhir/terakhir dan bernilai FALSE jika tidak. Berikut agar lebih jelas lihat contoh program Contoh 5.2 : Program Nilai_Mhs; Uses Crt; Var F : text; {variabel fle} NoMhs : string[5]; Nama : String[20]; Nilai : real; Pil : Char; Procedure RekamData; Begin Clrscr; Assign(f,’Datmhs’); Rewrite(f); {buka file baru} Repeat 40 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Writeln(‘KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai’); Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(NoMhs); If NoMhs <> ‘HABIS’ then begin Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Nama); Write(‘Nilai angka : ‘); Readln(Nilai); Writeln; {rekam ke file} Writeln(f, NoMhs:5, Nama:20, Nilai: 5:2); End; Until NoMhs=’HABIS’; Close(f); End; Procedure TambahData; Begin Assign(f,’DatMhs’); Append(f); {buka file untuk ditambah data} Rekamdata; End; Procedure LihatData; Begin Assign(f,’DatMhs’); Reset(f); {buka file untuk diBACA/Dilihat datanya} Clrscr; Writeln(‘Daftar Nilai Siswa’); Writeln(‘=====================================’); Writeln(‘No Mhs Nama Nilai ‘); Writeln(‘=====================================’); While not eof (f) do Begin {baca dari file} Readln(f,NoMhs, Nama, Nilai); Writeln(Nomhs: 5, Nama: 20, ‘ ‘,Nilai: 5:2); End; Writeln(‘=====================================’); Readln; Close(f); End; Begin {program inti} Repeat Clrscr; Writeln(‘MENU UTAMA’); Writeln(‘1. Rekam Data’); Writeln(‘2. Tambah Data’); 41 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Writeln(‘3. Lihat Data’); Writeln(‘4. Selesai’); Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil); Case pil of ‘1’ : RekamData; ‘2’ : TambahData; ‘3’ : LihatData; End; Until Pil=’4’; End. Run MENU UTAMA 1. Rekam Data 2. Tambah Data 3. Lihat Data 4. Selesai Pilihan proses : KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 01 Nama Mhs : Andria Nilai angka : 80 KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 02 Nama Mhs : Basuki Nilai angka : 82 KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 03 Nama Mhs : RIYAN Nilai angka : 90 KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : HABIS Daftar Nilai Siswa ===================================== No Mhs Nama Nilai ===================================== 01 Andria 80.00 02 Basuki 82.00 03 RIYAN 90.00 ===================================== FILE BERTIPE 42 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Dalam mendeklarasikan variabel file, ada perbedaan antara file teks dengan file bertipe yaitu
:
Untuk file teks selalu :
Var
NamaVarFile : text
Untuk file bertipe
Var
NamaVarFile : File Of Tipedata;
:
Dengan Tipedata dapat berupa integer, real, char, string atau record. Contoh deklarasi variabel file dalam file bertipe adalah : F : file of Real; F : file of String[20]; F : file of RecMhs; Æ recMhs merupakan Type data Record Adapun perintah yang ada dalam file text maupun file bertipe adalah : Assign(f,’namfile’); Rewrite(f); Reset(f); Close(f); Fungsi EOF(f) File bertipe mempunyai fungsi eof yang berbeda yaitu : 1. Untuk menulis ke file maka perintah yang dipakai HANYA : Write(f,NamaVar); 2. Untuk membaca file perintah yang dipakai HANYA : Read(f,NamaVar); Disamping itu posisi record yang direkam dan dibaca dapat ACAK dan dapat DUA ARAH yaitu REKAM/BACA. Berikut adalah perintah yang ada pada file tipe : 1. Seek(f, noRec) Perintah ini untuk memposisikan pointer baca pada noRec. Perlu ketahui bahwa record pertama ada pada posisi 0, record ke dua ada ada posisi 1 dan seterusnya. Contoh :
Seek (f, 4); Read(f,V); Hasil : Record 5 akan dibaca, hasilnya disimpan di variabel V.
Contoh :
Seek(f,9); Write(f,V); Hasil : Isi variabel V direkam di posisi record 10
2. Truncate(f) Perintah ini untuk menghapus seluruh record mulai dari posisi POINTER BACA berada. 43 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Contoh :
seek(f,5); Truncate(f); Hasil : Seluruh record mulai posisi 5 akan dihapus dari file.
3. FilePos(f) Perintah ini untuk mendapatkan pointer sekarang dari penunjuk file. Contoh :
Seek(f,5); p:=FilePos(F); Writeln(p); Hasil : 3 posisi sekarang.
4. FileSize(f) Berguna untuk mendapatkan cacah record dari file yang dibuka. Contoh :
Reset(f); n:=FileSize(f); Hasil : n akan berisi cacah record dari file dengan varfile f.
Berikut contoh untuk File Record bertipe : Contoh 5.3 File Beritpe Uses Crt; Type RecSiswa NoMhs Nama Nilai
= Record : String[5]; : String[20]; : Real;
End; Var Fsis : File Of RecSiswa; Siswa : RecSiswa; Pil : Char; Procedure RekamBaru; Begin Assign(fsis,’Datmhs’); Rewrite(fsis); Repeat Writeln(‘KETIK NoMhs = HABIS jika selesai’); Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(Siswa.NoMhs); If Siswa.NoMhs <> ‘HABIS’ then Begin Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Siswa.Nama); Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Siswa.Nilai); {rekam file} Write(fsis,siswa); Writeln; End; Until Siswa.NoMhs=’HABIS’; 44 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Close(fSis); End; Procedure Tambahdata; Begin Assign(fSis,’DatMhs’); Reset(fsis); Seek(fsis, FileSize(fSis)); RekamBaru; End; Procedure BacaSemua; Var P : Integer; Begin Assign(Fsis,’DatMhs’); Reset(Fsis); Writeln(‘Daftar Nilai’); Writeln(‘=========================================’); Writeln(‘NoMhs Nama Nilai ‘); Writeln(‘=========================================’); For P:= 1 to FileSize(fSis) do Begin Read(Fsis,Siswa); With Siswa do Writeln(NoMhs:5, Nama:20, Nilai:5,2); End; Writeln(‘=========================================’); Readln; Close(Fsis); End; Begin {program inti} Repeat Clrscr; Writeln(‘MENU UTAMA’); Writeln(‘1. Rekam Baru’); Writeln(‘2. Tambah Data’); Writeln(‘3. Lihat Data’); Writeln(‘4. Selesai’); Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil); Case pil of ‘1’ : RekamBaru; ‘2’ : TambahData; ‘3’ : BacaSemua; End; Until Pil=’4’; End. 45 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Run MENU UTAMA 1. Rekam Baru 2. Tambah Data 3. Lihat Data 4. Selesai Pilihan proses :
46 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Daftar-Daftar Statement Tambahan
1. Clrscr {untuk menghapus layar} Harus menggunakan uses crt 2. Exit Berfungsi untuk keluar dari block program baik procedure maupun function. Jika Exit ini ada diprogram inti akan menyebabkan program berhenti. 3. Halt Berfungsi untuk mengakhiri eksekusi program, baik diprogram utama/inti maupun diprogram sub inti. Program ini akan mem- break ke Source program sumber semua akan dibatalkan kembali ke turbo pascal. 4. FillChar(x: string; count:word; ch:char) Berfungsi untuk mengisikan sejumlah karakter ch sebanyak count ke dalam variabel string x. Contoh :
x: string[80] FillChar(x,10,’A’); Hasil : variabel string x akan berisi data : AAAAAAAAAA
5. Delay(n:integer); Berfungsi untuk menunda eksekusi program selama n milisecond (1/1000 detik). Termasuk dalam unit crt; Contoh :
Writeln(‘Hallo IPTII’); Delay(1000);Write(‘Bos’); Hasil : Hallo IPTII
{tertunda 1 detik} Bos
6. ClrEol Berfungsi untuk menghapus tulisan dilayar mulai dari posisi kursor sampai ke akhir baris tanpa merubah posisi kursor. Termasuk dalam unit CRT. Contoh : Gotoxy(1,1);write(‘IPTTI YOGYAKARTA’); Delay(3000); Gotoxy(5,1);ClrEol; Hasil Tulisan IPTTI YOGYAKARTA ada di baris 1 kolom 1 tertunda 3 detik lalu IPTTI YOGYAKARTA akan dihapus. 47 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL 7. Gotoxy(x,y:word); Berfungsi untuk menempatkan posisi di layar pada X: kolom dan Y : baris . Termasuk dalam unit Crt. Contoh : Program animasi; Uses Crt; Const Teks=’IPTTI KUSUMAYO’; Var X: integer; Begin Clrscr; For x:= 1 to 70 do begin Gotoxy(x,12);Write(Teks); Delay(500); End; End. 8. Pi : real; Æ Berfungsi untuk nilai 3.14151592… Write(pi:5:2); hasil
: 3.14
9. Abs(x:real):real; Menerima masukan x real atau integer dan akan mengembalikan nilai positif dari x Contoh :
Writeln(Abs(-5.6):5:2); Hasil : 5.60
10. Exp(x: real): real; Contoh :
Writeln(exp(1) : 5:2); Hasil 2.73
11. La (x: real): real; Contoh :
Writeln(Ln(00) : 5:2); Hasil : 4.61
12. Sqr (x: real): real; Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai kuadrat dari x. 13. Int (x: real): real; Contoh :
Writeln(Int(78.23)); Hasil : 78
14. Sqrt(x: real): real; 48 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai akar dari x. 15. Sin(x: real) : real; Cos(x: real): real dan ArcTan(x: real) : real; Fungsi untuk memasukkan x real dalam radian untuk Sin dan Cos Æ sin(x) cos(x) 16. Random(x: integer) : integer; Untuk mengacak bilangan. Random sangat potensial untuk membangkitkan efek-efek yang berkaitan dengan animasi game dan peramalan. 17. Sound(n) Berfungsi untuk mengaktifkan suara speaker n bernilai >100 18. Nosound Untuk mute atau mematikan suara.
49 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
Gambar-Gambar Flow Chat
Mulai / Selesai
Proses
Proses Alternative
Data Masukan Dan Keluaran
Kondi si/Ke putus
Dokument File
Simpan Data
Sambu ngan
50 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL
DAFTAR PUSTAKA
1. Stubbs T., Daniel & Neil W. Webre, "Data Structures
with Abstract Data Types and
Pascal", Brook/Cole Publishing Company, 1984. 2. Tanenbaum, A., "Data Structures using Pascal", Prentice-Hall, Englewood, NJ, 1976. 3. Borland International Inc Manual, TURBO PASCAL: version 6.0 REF. 4. Jogiyanto, HM, PASCAL Tingkat Lanjutan, Andi Ofset 1990. 5. Lewis, T.B. & Smith M.Z., "Applying Data Structures", second edition, Houghton Mifflin Company, Boston. 6. Wirth, Nicklaus, "Algorithm & Data Structure Programs", Prentice-Hall, Englewood Cliff, NJ, 1976. 7. Welsh, Jim ll., Elder J., Introduction to Pascal, New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1982. 8. Santoso, P. Insap, Dasar-dasar Pemrograman Pascal: Teori
dan Program terapan,
Yogyakarta: Andi Ofset, 1987. 9. Otto, Fischer, Borland Pascal/Turbo Pascal 7.0 Turbo Vision, PT. Dianastindo Internasional, Cetakan Kedua, April 1996, Jakarta.
51 Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
Adiperkasa