BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah akan berpedoman pada kurikulum yang belaku di sekolah dasar. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga merupakan satu diantara sekian banyak mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/ MI/ SDLB. Pada jenjang SD/ MI, mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi masyarakat yang menghargai nilai-nilai sosial, bertanggung jawab, mencintai lingkungan alam, dan menjadi warga dunia yang cinta damai. Masa yang akan datang, para siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Dalam bukunya (Silvester: 2010:25) mengatakan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mempersiapkan perserta didik menghadapi perubahan keadaan yang berkembang atas dasar pemikiran yang logis, kritis, cermat, jujur dan efektif. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan IPS SD, maka metode ceramah saja akan menyebabkan siswa
bersikap pasif dan menjadi
pelajaran hafalan yang membosankan. Keefektifan strategi pembelajaran yang
1
digunakan didukung oleh kemampuan guru sebagai seorang pengajar dalam kegiatan mengajar.
Peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V tentang pembelajaran IPS di SD Watugede 2 Singosari Malang. Bahwa guru tersebut sudah banyak menggunakan berbagai metode pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode belajar kelompok, metode karya wisata. Akan tetapi metode pembelajaran
yang digunakan guru tersebut belum bisa
memotivasi siswa dan siswa cenderung pasif dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah dan pada saat tes akhir. Setelah dikoreksi oleh guru sebagian besar peserta didik mendapatkan nilai rendah. Hal ini dikarenakan 10 siswa atau 55,56% yang mampu mencapai ketuntasan minimal dari 12 siswa yang tidak tuntas 22 siswa atau 44,46 dengan kriteria ketuntasan 75.
Dari keterangan di atas, peneliti untuk memberikan tindakan dan mengembangkan metode yang sudah diterapkan oleh guru dalam mengatasi masalah yang ada berupa penerapan model pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran
2
kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan mencari harta karun. Slavin (2005) mengatakan bahwa Teams Games Tournament (TGT) atau permainan tim merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang menekankan adanya kompetisi yang dilajukan antar anggota kelompok atau tim dalam satu bentuk turnamen. Slavin menjelaskan bahwa TGT siswa memainkan permainan dengan anggotaanggota tim lain untuk memperoleh pembahasan skor pada tim mereka. Permainan ini disusun dari pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengukur kemampuan pengetahuan siswa. Pertanyaan tersebut ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka dan disembunyikan pada tempat yang terpisah kemudian yang dimainkan pada meja turnamen yang diwakilkan oleh salah satu perwakilan kelompok yang berbeda. Namun mempunyai kemampuan yang setara yang ditunjuk oleh guru. Tiap wakil dari kelompok-kelompok tersebut akan mengambil sebuah kartu yang telah disembunyikan di tempat yang terpisah dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini memungkinkan tingkat untuk menyumbangkan skor-skor bagi kelompoknya bila mereka berusaha dengan maksimal. Dengan perolehan skor yang tertinggi dari salah satu kelompok maka kelompok tersebeut dapat membuka harta karun. Dengan demikian peserta didik akan termotivasi untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan paparan di atas, untuk mengatasi hal itu maka perlu dicarikan solusinya. Solusi yang dimaksud yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan PTK diharapkan akan memberikan dampak yang dapat meningkatkan pemahaman bagi siswa dan hasil pembelajaran IPS dapat meningkat.
3
B Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan Teams Game Tournament dengan Mencari Harta Karun pada siswa kelas V SD Negeri Watugede 2 Singosari Malang? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS dengan menerapkan Teams Game Tournament dengan Mencari Harta Karun pada siswa kelas V SD Negeri Watugede 2 Singosari Malang.
C Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Mendiskripsikan tentang penerapan metode Teams Game Tournament dengan Mencari Harta Karun untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Watugede 2 Singosari Malang.
2
Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPS dengan menerapkan Teams Game Tournament dengan Mencari Harta Karun pada siswa kelas V SD Negeri 2 Singosari Malang.
D Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. SD Negeri Watugede 2 Singosari Malang
4
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Watugede 2 Singosari Malang dapat meningkatkan minat belajar bagi seluruh siswa agar prestasi belajar siswa jadi meningkat. 2. Siswa Sebagai masukan bagi siswa yang pasif untuk menjadi aktif dan selalu terlibat dalam kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar. 3. Guru Dapat mengembangkan metode pengajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, serta dapat memberikan variasi untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam pembelajaran IPS yang dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami dan menyukai materi pelajaran. 4. Peneliti Memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran Teams Game Tournament dengan Mencari Harta karun, merupakan modal untuk pengembangan pembelajaran nantinya sebagai calon guru.
E Batasan Istilah 1. Hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan–tujuan instruksional telah dapat dicapai dan dikuasai oleh siswa. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Sudjana, 2008:3) 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memahami ilmu yang ada dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis, sehingga IPS adalah penguasaan kumpulan
5
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip dalam kehidupan sehari-hari. (Etin, 2008: 15) 3. Teams Game Tournament dengan Mencari Harta Karun adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam pembelajaran TGT terdapat dua komponen utama tim atau kelompok dan pertandingan. Proses pembelajaran ini dimulai dengan pencarian beberapa pertanyaan untuk dijawab perkelompok, siswa mempresentasikan, mendapat penghargaan. (Slavin, 2005: 167)
6