1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia menurut A. Sihotang dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa manajemen berasal dari bahasa inggris to manage yang artinya mengelola atau mengendalikan dan mengatur. Sedangkan sumber daya manusia merupakan tejemahan dari bahasa inggris human resources.1 Husein Umar mengungkapkan tentang manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tingkat kepuasan dan performansi yang mereka inginkan dan organisasi memenuhi tujuan. 2 Studi tentang manajemen sumber daya manusia pada umumnya menguraikan apa-apa yang dilakukan oleh bagian kepegawaian pada umumnya dari suatu organisasi. Dengan demikian, definisi yang biasa diberikan untuk
1
A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007),
hal. 5 2
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998), hal. 3
1
2
manajemen personel seolah merupakan rangkuman dari fungsi-fungsi yang dilakukan oleh kepegawaian pada umumnya.3 Oleh karena itu ada dua fungsi pengertian tentang manajemen dan fungsi operasianol manajemen sumber daya manusia yaitu proses perencanaan, pengorgasasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap: pengadaan seleksi, tes penyaringan, pelatihan, penempatan, pemberian konpensasi, pengembangan, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian atau pemensiunan sumber daya manusia dari organisasi. Jadi pada hakikatnya manajemen sumber daya manusia merupakan gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat dominan pada setiap organisasi. Oleh sebab itu perlu dikembangkan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi maupun pencapaian tujuan pribadi sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cirinya sebagai pendidikan agama, secara ideal berfungsi dalam penyiapan SDM yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun hal karakter, sikap moral, dan penghayatan serta pengamalan ajaran agama. Secara
3
singkat,
Justine T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta : PT Grasindo, 2006), hal. 4
3
pendidikan Islam yang ideal berfungsi membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berteknologi, berketerampilan tinggi serta beriman beramal sholeh. Sebagaimana yang dikutip Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. dalam Konferensi Internasional Pertama tentang pendidikan Islam di Mekah pada tahun 1977 merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut : Pendidikan bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena itu pendidikan harus mencakup pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya: spiritual, intelek, imajinatif, fisik, ilmiah, bahasa, baik secara individual maupun secara kolektif, dan mendorong semua aspek ini ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Muslim terletak pada perwujudan ketundukan secara sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia memiliki akar tradisi sangat kuat dilingkungan masyarakat Indonesia. Berkembang sejalan dengan proses Islamisasi di Nusantara, pesantren merupakan produk budaya Indonesia yang indigenous. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren diindikasikan mempunyai tiga peran tradisional yang penting, yaitu 1) sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam (transmission of islamic knowledge); 2) sebagai penjaga dan pemelihara kelangsungan tradisi Islam (maintenance of Islamic tradition);
3) sebagai pusat reproduksi Ulama
4
(reproduction of ulama). Dengan kekuatan figur Kiai/ Ulama, pesantren berperan penting dalam intelektualisasi dan intensifikasi keislaman masyarakat muslim nusantara secara massif.4 Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia
yang
bercorak
tradisional
untuk
memahami,
menghayati,
mengamalkan ajaran Islam (Tafaqquh Fiddien) dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Pondok pesantren didirikan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada umat yang berkualitas lahir dan batin yang berkualitas imani, akhlaki, ilmu dan amalnya. Pada dasarnya lembaga pendidikan pondok pesantren bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertaqwa menurut normanorma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua, perannya dalam pembangunan sudah tidak diragukan lagi. Tugas pokok pondok pesantren pada esensinya adalah mewujudkan manusia dan masyarakat Islam Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Keunggulan SDM yang diinginkan pondok pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas yang tidak hanya pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan lebih mengorientasikan peningkatan 4
Mastuki HS, MA, Pendidikan Pesantren antara Normativitas dan Objektivitas, Majalah Pesantren, LAKPESDAM NU. Edisi I/ Th. 1/ 2002, hlm. 20.
5
kualitas santrinya kearah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandaskan pada nilai-nilai luhur ajaran Islam. Pengembangan sumber daya manusia bukan merupakan persoalan yang mudah karena membutuhkan pemikiran langkah aksi yang sistematik, sistemik, dan serius. Karena berusaha memberikan konstruksi yang utuh tentang manusia dengan mengembangkan seluruh potensi dasar manusia. Dalam hal ini, pondok pesantren dengan segala potensi yang dimilikinya mempunyai peran serta terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Untuk itu segala upaya yang mengacu pada pengembangan kualitas manusia sebagai sumber daya insani secara terus menerus dilakukan dengan indikasi peningkatan kualitas manusia Indonesia yang mampu berfikir strategis dan berwawasan masa depan adanya keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK. Dalam studi Manajemen Sumber daya manusia di Pondok pesantren ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di pondok pesantren Mambaul Hikam Putat Tangglangin karena pondok pesantren ini telah mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia, dengan segala potensi dan ciri khas manajemen pondok pesantren yang digunakan. Manajemen pondok pesantren yang merupakan sintesa antara pondok salaf, pondok modern, dan Penulis Ingin mengetahui bagaimana manajemen Sumber daya manusia beserta pengembangan Sumber daya Manusia di Pondok Pesantren ini.
6
Untuk melihat indikator dan pengukuran SDM pondok Pesantren, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : program seleksi SDM; pengembangan profesi,
kompensasi, dan pengawasan. Seleksi SDM sangat di perlukan,
sehingga siapa pun yang direkrut dalam sebuah lembaga atau institusi akan berdasarkan atas minat dan motivasi yang kuat untuk aspek/bidang yang digeluti secara professional. Pengembangan profesi juga mutlak diperlukan, sebab perkembangan adalah kebutuhan setiap orang yang berkecimpung dalam kegiatan professional. Evaluasi prestasi juga sangat diperlukan sebab setiap kemajuan haruslah terukur secara empiric, rasional, dan bukan masalah like dan dislike. Kompensasi atau pemberian honur bagi yang berprestasi juga penting, sebab penghargaan tidak hanya berupa materi, tetapi juga bisa dengan cara lain. Pengawasan menjadi kata kunci bagi setiap aktivitasdalam sebuah institusi. pengawasan dapat dilakukan secara kontinyu atau temporer, tetapi yang paling baik adalah pengawasan melekat atau bilt in control.5 Berdasarkan diatas, secara jelas telah terdeskripsikan bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia yang akan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman, karena manusia
sebagai makhluk pedagogis dilahirkan dengan membawa
potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi 5
Nur Syam, Manajeman Pesantren “Indikator dan pengukuran pengembangan SDM di pesantren”, (Jogyakarta ; LKIS, 2005)
7
serta penolong dan pemegang kebudayaan. Jadi, kualitas sumber daya manusia pondok pesantren sangat berperan penting sekali dalam menentukan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Berdasarkan
permasalahan
diatas,
maka
penulis
tertarik
untuk
mengadakan penelitian dan mengkaji lebih lanjut terhadap tema tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PONDOK PESANTREN MAMBAUL HIKAM PUTAT TANGGULANGIN SIDOARJO”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah
diatas,
penulis merumuskan
permasalahan pokok yang akan dikaji dalam skripsi , adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Perencanaan Sumber Daya Mansuia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin ? 2. Bagaimana perekrutan tenaga pendidik di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin? 3. Bagaimana pengembangan Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin ?
8
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak di capai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala sesuatu yang di usahakan pasti mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di sebutkan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui Perancanaan Sumber Daya Mansuia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. 2. Untuk mengetahui perekrutan tenaga pendidik di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. 3. Untuk mengetahui pengembangan Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1. Bagi peneliti : a. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti serta tambahan pengetahuan sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan penulis dengan landasan dan kerangka teoritis yang ilmiah atau pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan praktek serta melatih diri dalam research ilmiah. b. Untuk memenuhi beban SKS dan sebagai bahan penyusunan skripsi serta ujian munaqosah yang merupakan tugas akhir penulis untuk
9
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada jurusan Kependidikan Islam kosentrasi Manajemen Pendidikan (KI). 2. Bagi Obyek Penelitian a. Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. b. Sebagai bahan evaluasi untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. c. Sebagai sumbangan kepada IAIN Sunan Ampel Surabaya khususnya kepada perpustakaan sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai kontribusi khasanah intelektual pendidikan. E. Definisi Opersional Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran judul yang penulis maksudkan, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan disini: 1. Manajemen Manajemen adalah Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.6
6
Drs.H.Malayu S.P.Hasibunan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Akasara hal.1
10
2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah : kearah yang lebih sejahtera dan mengurangi ikatannya dengan tradisi untuk mencapai tujuan yang hendak di capai.7 Sumber daya manusia yang di maksud dalam skripsi ini adalah manusia yang bekerja di lingkungan organisasi yang mempunyai potensi untuk memperbaiki partisipasi yang produktif orang-orang yang terlibat pada organisasinya dengan cara-cara yang bertanggung jawab secara strategis, sosial, dan etika 3. Pondok Pesantren Pondok pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para santrinya semua tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih di kenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya. Komplek ini biasanya di kelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.8 Jadi, adapun SDM yang di maksud dalam penelitian ini adalah Para tenaga pengajar /ustadz (SDM) dalam menghadapi perubahan zaman yang serba modern dan kompetitif, sehingga harus adanya keseimbangan antara IMTAQ dan 7
Jimmly Ash-Shidiqie (eds), op.cit., hlm. 109. Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm.18. 8
11
IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini di arahkan pada tiga ranah yaitu: (1) Pelaksanaan pengadaan atau rekrutment sumber daya manusia pada pondok pesantren yang dilaksanakan dengan dua system yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. (2) Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilingkungan pondok pesantren dilakukan oleh kepala pondok pesantren. Sedangkan “Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin” ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah gambaran pola siasat yang menjadikan Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin menjadi lebih baik dan efektif serta menjadi contoh bagi pesantren-pesntren yang kurang memahami terhadap manajemen sumber daya manusia pondok pesantren. F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitatife researh) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan bersifat induktif berdasarkan faktorfaktor yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikontsruksikan menjadi teori.9 Dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) yang biasanya berupa interview, observasi, dokumentasi dan lain-lain. Yang hasilnya di catat dan 9
dikualifikasikan menurut kerangka yang sudah
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung : Alfabeta, 2007, hal: 15
12
ditentukan. Hal inilah yang membedakan penelitian kepustakaan (library research) penggalian data diambil dari buku-buku ilmiah, majalah, peraturan undang-undangan, surat kabar, seminar, atau sumber lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diketengahkan dengan cara menganalisa sumber data yang ada.10. Karena penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data membuat gambaran tentang suatu keadaan secara factual, sistematis, jelas lengkap dan rinci. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut bertujuan agar mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru, dapat memperluas wawasan dan mempelajari serta mendalami tentang obyek yang akan diteliti, mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks social, serta mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas hasil penelitian. 2. Jenis dan Sumber Data a) Jenis Data Data adalah suatu hal yang di peroleh di lapangan ketika melakukan penelitian dan belum diolah. Atau dengan pengertian lain, suatu hal yang dianggap atau di ketahui. Data menurut jenisnya dibagi menjadi dua:11
10
Jenis Penelitian Penelitian Kepustakaan (22-01-03)http://sumber data-metode penelitian.com 11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. hal: 9
13
1) Data Kualitatif Yaitu yang di sajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam bentuk angka. Data inilah yang menjadi data primer (utama) dalam penelitian ini. Yang termasuk data kualitatif adalah: a.
Deskripsi sumber daya manusia yang ada Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin
b. Gambaran mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. c. Pengelolaan dan penanggungjawab tentang Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. d. Proses
Perencanaan
Sumber
Daya
Manusia,
perekrutan
dan
pengembangan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. 2) Data Kuantitatif Yaitu data yang berbentuk angka statistik. Dalam penelitian ini, data kuantitatif hanya bersifat data pelengkap, dikarenakan penelitian ini penelitian kualitatif. Yang termasuk data kuantitatif adalah: a. Jumlah pengurus Pondok Pesantren Mambaul Hikam PutatTanggulangin.
14
b. Sarana dan prasarana Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin dan data lain yang menunjukkan data kuantatif. b) Sumber Data Sumber data merupaka subyek dari mana data tersebut berasal. Menurut sumber datanya dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam yakni : 1) Sumber Data Primer Yaitu sumber yang langsung memberikan data kepada peneliti,12 diantara adalah: 1) Kepala/Ketua Pondok Pesantren Mambaul Hikam PutatTanggulangin. 2) Wakil Kepala/Ketua Pondok Pesantren Mambaul Hikam PutatTanggulangin. 3) Pengurus
Pondok
Pesantren
Mambaul
Hikam
Putat-
Tanggulangin. 4) Pendidik / Ustad Pondok Pesantren Mambaul Hikam PutatTanggulangin. 2)
Data Sekunder Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada peneliti,13 seperti dokumentasi mengenai keadaan lingkungan, 12
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009, hal: 55
15
dan literatur-literatur mengenai manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren. 1.
Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulkan data adalah cara atau teknik yang di
gunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin di capai. Untuk mendapatkan data-data yang di perlukan, maka di gunakan beberapa pengumpulan data, antara lain : a.
Metode Observasi Sebagai metode ilmiah observasi biasa di artikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang di selidiki. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang di lakukan, baik pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.14 Metode ini di gunakan untuk mengetahui obyek secara langsung tentang peristiwa. Dalam hal ini, metode observasi juga di gunakan untuk memperoleh data lengkap mengenai kondisi riel lingkungan pondok pesantren dan keadaan fasilitas pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. Adapun data yang diperoleh dari metode observasi atau pengamatan adalah merupakan data-data segar, dalam arti data yang di
13 14
Ibid,57 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Yayasan FPSI UGM, 1984), hlm.136.
16
kumpulkan di peroleh dari subjek yang meliputi pengurus pesantren, para ustad, dan administrasi yang di butuhkan yang ada di pondok pesantren tersebut pada saat terjadinya tingkah laku dan keabsahan data dapat di ketahui secara langsung, seperti kebijakan-kebijakan Pondok, metode pembelajaran Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin, dan lain sebagainya. b.
Metode Wawancara (interview) Metode interview merupakan metode pengumpulan data
dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada responden (informan) dan jawaban-jawaban responden dicatat atau di rekam dengan alat perekam15. Nasution berpendapat bahwa interview atau yang sering juga disebut dengan wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara16. Metode interview penulis gunakan untuk mendapatkan keterangan atau informasi melalui percakapan secara langsung mengenai data yang sebenarnya dari sumber data. Interview atau wawancara ini di susun secara terperinci dengan beberapa pertanyaan terbuka. Metode wawancara ini di gunakan untuk menggali data yang terkait dengan MSDM yang ada di pondok pesantren secara detail 15
Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial,(Bandung :Remaja Rosdakarya, 1999), hlm.
16
Nasution, S., Motode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, cet. II, 1995), hlm. 113-114.
67.
17
dengan menggali data sedalam-dalamnya kepada beberapa informan penelitian di antaranya ialah kiai, putra-putra kiai, kepala madrasah, asatidz/Guru, ketua yayasan,. c.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang merupakan catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen, rapat legger, legenda dan sebagainya17 yang berkaitan dengan rumusan masalh di atas. Dengan demikian dapat di gambarkan bahwa dokumentasi adalah suatu penyelidikan yang di tujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber dokumentasi yang berupa catatan tertulis atau bukti yang tidak diubah kebenarannya 2.
Analisis Data Menganalisis data merupakan kegiatan inti yang terpenting dan
menentukan dalam penelitian. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam memperoleh suatu kecermatan, ketelitian, dan kebenaran, maka peneliti dalam menganalisa data dari hasil penelitian melakukan beberapa langkah adalah sebagai berikut : 17
Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003), hlm. 105-110.
18
a.
Reduksi Data Reduksi data di lakukan merupakan suatu langkah untuk
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan
data,
pengabstrakan dan transformasi data besar yang muncul dari hasil pencatatan (tertulis) di lapangan.18 Reduksi data merupakan kegiatan analisis yang meliputi identifikasi, klasifikasi dan kodefikasi. Metode ini di gunakan dengan alasan karena dalam penelitian diskriptif kualitatif untuk memperolah sebuah data bagaikan bola salju (snow ball), semakin di gali data itu, maka semakin luas pula dan semakin tidak berujung, sehingga data-data yang di peroleh semakin tidak fokus (menyimpang) dari penelitian ini. Oleh karena itu, data yang tidak diperlukan yang di peroleh dalam penelitian ini akan di biarkan saja, tidak di masukkan dalam laporan hasil penelitian ini. b.
Peyajian Data Peyajian data adalah sekumpulan informasi sistematis dan
terukur yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian ini bisa berbentuk matrik, jaringan dan bagan.19 Misalnya tentang lembaga mulai dari identifikasi perkembangan santri, prestasi santri, daftar nominasi pengurus, dan
18 19
Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 95. Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian …, hlm. 95.
19
berbagai bagan lainnya yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tulangan. c.
Verifikasi Langkah verifikasi ini dilakukan dalam mengalisis data sejak
permulaan, pengumpulan data, pembuatan pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin dan alur sebab-akibat serta proposisi.20 d. Teknik Induktif Metode Induktif ialah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa yang konkrit itu ditarik generalisasigeneralisasi yang mempunyai sifat umum21. Dengan demikian metode Induktif ini adalah metode berfikir dengan menggunakan pernyataan khusus, individu, kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Metode ini di gunakan untuk menganalisis adanya perubahanperubahan kebijakan esinsial yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. Seperti pengambilan
20 21
perubahan keputusan,
gaya sistem
kepemimpinan, kaderisasi,
sistem
perubahan pengajaran
Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian.....hlm 96. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Yayasan FPSI UGM, 1990), hlm. 42.
20
(kurikulum),
dan
keunikan
kepemimpinan
pengasuh
pondok.
dibandingkan dengan pondok pesantren yang ada di daerahnya. e.
Teknik Deduktif Metode deduksi ini merupakan kebalikan dari metode berfikir
secara induksi. Yaitu cara berfikir yang rumusan-rumusan teori yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sebagaimana di nyatakan oleh Sutrisno Hadi dalam bukunya “Metodologi Research” bahwa cara berfikir deduksi ialah berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum, bertitik tolak dari pengetahuan umum, itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus.22 Teknis analisis ini merupakan kebalikan dari induktif, yakni di gunakan menganilisis kepemimpinan kiai pondok pesantren secara umum, f.
Reflektif John Dewy dalam sebuah buku “Metode Penelitian” yang
ditulis oleh Moh Kasiran menuliskan bahwa mengalisis data dengan menggunakan teknik reflektif adalah merupakan langkah lanjutan setelah metode induktif dan deduktif.23 Biasanya langkah reflektif ini digunakan untuk penelitian non-statistik.
22
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, hlm. 36. Moh. Kasiran, Motedo Penelitian; Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penyusunan Metodologi Penelitian, (UIN Malang Press : th. 2008), hlm. 136. 23
21
g.
Teknik Komparatif Menurut Winarno Surahmad dalam bukunya di jelaskan bahwa
penyelidikan komparatif dapat di lakukan dengan meneliti fakta-fakta tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang di selidiki dan membandingkan sesuatu dengan faktor yang lain.24 3.
Pengecekan Keabsahan Data Teknik keabsahan data dalam suatu penelitian
merupakan
dasar objektifitas hasil yang dicapai. Dalam penelitian yang menggunakan jenis penelitian kualitatif terhadap Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin, maka akan menggunakan beberapa teknik dalam mengevaluasi keabsahan data adalah sebagai berikut : a.
Perpanjangan keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen utama,
sehingga
keikutsertaan
peneliti
sangat
menentukan
dalam
mengumpulkan data . Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada saat penelitian. Waktu yang panjang dalam melakukan penelitian akan dapat di peroleh data yang lebih banyak dan dapat
24
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Trasito, 1975), hlm. 143.
22
digunakan untuk mendeteksi data yang di peroleh, sehingga menyediakan lingkup yang lebih luas.25 b.
Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan disini dimaksudkan untuk menemukan
ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isi yang sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci. Dengan adanya pengamatan yang berperan serta dalam penelitian maka diperoleh kedalaman data yang bisa disesuaikan dengan masalah yang diteliti.26 c.
Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam hal ini triangulasi
dengan
explanations).
Selain
teori itu
sebagai
penjelasan
triangulasi
dengan
banding sumber
(rival sebagai
pembanding terhadap sumber yang diperoleh dari hasil penelitian dengan sumber yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melaui sumber lainnya. Denzin (1987) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
25 26
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah hlm. 175 Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah hlm. 177
23
yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.27 4. Tahap-tahap Penelitian Dalam tahap-tahap penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. a.
Tahap Pra Lapangan (investion) Tahap ini merupakan langkah awal di dalam melakukan sebuah
penelitian. Bentuk dan langkah tahap awal ini bahwa peneliti mengawali dengan membuat proposal penelitian, memilih lapangan penelitian dengan pertimbangan letak geografis serta hemat dan praktisnya dalam mempergunakan waktu, tenaga dan biaya.28 Oleh karena itulah peneliti memilih lokasi penelitian di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tulangan, dirasa tepat dan cocok karena lokasi pondok pesantren tersebut bisa dijangkau oleh kendaraan apa saja, dengan biaya yang cukup lumayan. Sementara dari perkembangannya,
Pondok
Pesantren
Mambaul
Hikam Putat-
Tanggulangin. Agak unik, sehingga layak untuk dijadikan obyek penelitian.
27
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, hlm. 178 Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, cet. xix, 2001), hlm. 127-128. 28
24
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap penelitian ini adalah mengadakan penjelajahan lapangan terlebih, kemudian peneliti berusaha untuk : 1)
Menemukan masalah
2)
Menemukan topik dan fokus penelitian
3)
Membuat desain penelitian berupa penentuan rancangan
penelitian 4)
Memilih lapangan penelitian
5)
Mengurus perizinan dan instansi penelitian
b. Tahap Pekerjaan Lapangan Setelah mempersiapkan segala hal yang terkait dengan persiapan pada tahap pra lapangan selajutnya peneliti melakukan : 1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri Disni peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu juga, perlu mempersiapkan baik secara fisik maupun secara mental, juga harus mengingat persoalan etika.29 Agar dapat memahami latar penelitian, peneliti meminta keterangan
terkait
dengan
sasaran
penelitian
dan
mulai
mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental serta mencoba
29
Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 137.
25
menyesuaikan diri dengan keadaan dan kebiasaan, juga menjalin hubungan yang baik dengan obyek penelitian.30 2) Memasuki Lapangan Selama memasuki lapangan hal yang harus diperhatikan adalah keakraban hubungan. Hubungan merupakan sikap peneliti yang hendak pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport. Rapport adalah hubungan antara peneliti dengan yang diteliti yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak lagi ada dinding pemisah diantara keduanya.31 Selanjutnya memperlajari bahasan dan mempelajari kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang menjadi subyek. 3) Berperan Serta Mengumpulkan Data Pencapaian data di lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data yang disediakan secara tertulis ataupun tanpa alat yang hanya merupakan angan-angan tentang sesuatu hal yang akan dicari dilapangan.32 Pengumpulan data dimulai sejak memasuki lapangan dengan melakukan pengarahan batas studi, mencatat data yang diperoleh
30
Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 137. Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 141. 32 P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 37. 31
26
ataupun mengingatnya baik ketika peneliti masih bersama kiai atau wawancara dengan informan. c. Tahap Analisis Pada dasarnya analisis adalah kegiatan untuk memamfaatkan data sehingga dapat diperolah suatu kebenaran. Data analisis ini diperlukan imajinasi dan kreatifitas peneliti sehingga dapat diuji kemampuan peneliti dalam menalar sesuatu.33 Dalam tahap analisis dipisahkan antara data terkait (relevan) dan data yang kurang terkait atau sama sekali tidak ada kaitannya. Proses analisis dilakukan setelah melalui proses klasifikasi berupa pengelompokan atau pengumpulan dan mengkategorikan data kedalam clas-clas yang telah ditentukan.34 Setelah mendapatkan data, peneliti akan mengelompokkan data tersebut menjadi dua bagian yaitu data yang memang benar-benar dibutuhkan dan data-data yang kurang dibutuhkan akan dibuang. Semua data-data tersebut kemudian dianalisis dengan teori yang ada. G. Sistematika Pembahasan Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang pembahasan penulisan skripsi ini, maka penulis perlu mendeskripsikan sistematika pembahasannya yang terdiri dari IV BAB, yaitu:
33 34
P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian ..,hlm. 37. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan FPSI UGM, 1984), hlm. 136.
27
BAB I
: Pendahuluan Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang masalah yang akan menghantarkan pada pemahaman tentang permasalahan yang akan dikaji serta rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan istilah dan sistematika pembahasan.
BAB II
: Kajian Teori Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang landasan teoritis yang berkaitan dengan judul skripsi diatas yaitu: Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Selanjutnya
membahas
tentang
pengembangan Sumber Daya Manusia pondok pesantren. BAB III
: Penyajian Data Dan Analisis Data Pada bab ketiga ini berisi tentang paparan (deskripsi) sejumlah data empiris yang diperoleh melalui studi lapangan. Mencakup gambaran umum obyek penelitian di Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin, keadaan geografis
lembaga, keunikan-keunikan dalam penerapan
manajemen sumber daya manusia pondok pesantren, metode kepala pondok pesantren dalam merekrut Sumber Daya
28
Manusia Ala Pondok pesantren di Pondok Pesantren yang sesuai dengan landasan teori dengan data-data yang ada di lapangan, struktur organisasi pondok pesantren, keadaan pengurus (dalam hal sumber dayanya) Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin, keadaan output dan input sumber daya manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin, dan keadaan sarana dan prasarana. Kemudian pada analisis data ini berisi tentang intrepretasi penulis, dengan data-data yang berhasil dihimpun. Analisa ini
berfungsi
untuk
menjawab
permasalahan
yang
dirumuskan berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu Perencanaan, perekrutan, dan pengembangan sumber daya manusia di pondok pesantren Mambaul Hikam Putat Tangglangin. BAB IV
: Penutup Dan Kesimpulan Pada bab terakhir ini merupakan penutup penulisan skripsi ini, yang berisikan tentang uraian kesimpulan hasil penelitian serta dilengkapi dengan saran-saran.