1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini suatu pertumbuhan dalam dunia usaha membutuhkan beberapa syarat yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil dan keamanan serta kepastian hukum yang handal. Industri asuransi adalah suatu industri yang memberikan kepastian dan perencanaan yang matang terhadap aspek–aspek yang timbul karena adanya suatu perubahan. Dibandingkan dengan industri-industri lainnya di Indonesia, industri asuransi termasuk salah satu industri yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi yang bergejolak. Hal ini membuktikan bahwa sektor industri asuransi masih memberikan suatu kepastian untuk berusaha. Seiring dengan mulai membaiknya perekonomian Indonesia, industri asuransi pun secara langsung ikut bergerak lagi. Pasar asuransi kerugian saat ini di Indonesia masih terbuka lebar. Tercatat lebih dari 10% penduduk Indonesia yang memanfaatkan jasa asuransi kerugian ini. Nilai ini diharapkan akan terus berkembang dimasa mendatang seiring dengan pertumbuhan kondisi perekonomian dan stabilitas sosial politik Indonesia. Dalam industri asuransi, sektor bisnis jasa asuransi Surety Bond khususnya Construction Bond pada tahun ini dapat dikatakan menjadi bisnis asuransi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan asuransi, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis di Indonesia khususnya bisnis konstruksi bangunan dengan nilai proyek ratusan juta hingga milyaran rupiah. Dengan meningkatnya perkembangan bisnis konstruksi di
2
Indonesia maka semakin banyak pula para pelaku bisnis bidang konstruksi yang menginginkan produk jasa yang mampu memberikan suatu jaminan kepastian usaha salah satunya adanya jaminan kesanggupan dari para kontraktor yang memenangkan suatu proyek agar dapat menyelesaikan 100% proyek yang dikerjakannya. Sektor bisnis asuransi Surety Bond beberapa tahun terakhir ini telah menjadi potensi yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian di Indonesia yang menjalankannya. Bisnis ini disinyalir sebagai “no claim business” karena dari 100% premi yang didapat dari mengeluarkan bond, hanya sekitar 5% dana yang dibayarkan untuk kewajiban klaim kepada Tertanggung. Dengan melihat keadaan seperti diatas, ini merupakan prospek bagi perusahaan asuransi kerugian untuk berusaha mendapatkan porsi yang besar dalam bisnis surety bond di Indonesia, dimana bisnis tersebut didukung oleh maraknya pembangunan-pembangunan gedung perkantoran, apartemen, perumahan, infrastruktur kota dan lain sebagainya.
1.2 Identifikasi Masalah Industri asuransi saat ini secara umum terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu asuransi kerugian dan asuransi jiwa. PT. Asuransi Wahana Tata adalah perusahaan asuransi yang bergerak di bidang asuransi kerugian yang secara umum memberikan service ke arah sektor corporate (business to business) untuk fokus bisnisnya dan kurang mengarah pada sektor retail.
3
Awal berdiri pada tahun 1964 di kota Surabaya bernama Maskapai Asuransi Madijo, kemudian pada tahun 1975 melakukan relokasi kantor ke Jakarta dan namanya berubah menjadi Asuransi Wahana Tata. Pada tahun 1989, perusahaan melakukan ekspansi dengan membuka 12 cabang di daerah serta mendirikan kantor pusat di daerah kuningan yang merupakan sentra bisnis yang ada. Saat ini perusahaan Asuransi Wahana Tata telah menjadi suatu perusahaan yang handal dengan memiliki nilai capital lebih dari 100 Milliar Rupiah, 33 cabang di kota besar serta agen – agen di seluruh Indonesia yang terbentuk menjadi suatu jaringan dan terkoneksi satu dengan yang lain secara real time. Adapun bisnis asuransi kerugian PT. Asuransi Wahan Tata terbagi menjadi 3 (tiga) unit bisnis yaitu: 1. Kendaraan Bermotor 2. Harta Benda dan Rekayasa 3. Pengangkutan Kapal dan Aneka Masing-masing bisnis unit ini setiap tahunnya memberikan produksi premi dengan presentase yang berbeda-beda. Beberapa tahun terakhir ini bisnis unit asuransi kendaraan tidak lagi menghasilkan keuntungan premi netto (nett premium) yang besar, hal ini dikarenakan dari hasil pendapatan 100% premi netto (nett premium), rata-rata 80% dikeluarkan untuk membayar kewajiban klaim, bahkan diakhir tahun 2007 lalu kewajiban klaim yang dibayarkan untuk bisnis unit kendaraan bermotor mencapai 110%, dan ini jelas bisnis kendaraan sudah bukan menjadi prioritas utama bagi bisnis di PT. Asuransi Wahana Tata, namun bukan tidak mungkin perusahaan tidak akan berupaya untuk menjalankan bisnis ini, karena permintaan pasar akan bisnis asuransi kendaraan masih cukup besar.
4
Perkembangan bisnis asuransi PT. Asuransi Wahana Tata juga didukung oleh bisnis asuransi sektor Harta Benda (Property) dan Rekayasa yang sudah lama fokus dijalankan oleh perusahaan, dimana hingga akhir tahun 2007, dari 100% perolehan premi netto (nett premium) sektor bisnis ini, diperkirakan sebesar 15% dikeluarkan untuk kewajiban klaim. Sektor bisnis ini masih dapat dikatakan potensial walaupun sempat ditahun 2005 beban premi yang dikeluarkan mencapai 180% dikarenakan kerusuhan dan bencana yang terjadi pada saat itu. Sedangkan pada sektor asuransi Pengangkutan Kapal, dari 100% perolehan premi tahun 2005 hingga 2007, rata-rata sekitar 40% dikeluarkan untuk kewajiban klaim. Di bawah ini digambarkan perbandingan antara pendapatan perusahaan dari sisi premi dengan kewajiban klaim periode tahun 2005 - 2007:
138,484; 7%
69,982; 3%
Angka dalam jutaan rupiah
73,490; 4% 885,952; 44% 837,150; 42%
Motor Vehicle Property Engineering Marine Cargo Surety Bond
Gambar 1.1 Pendapatan Premi Tahun 2005-2007
5
25,773; 2% 22,545; 1%
Angka dalam jutaan rupiah
7,567; 0%
659,539; 40%
Motor Property
932,630; 57%
Engineering Marine Cargo Surety Bond
Gambar 1.2 Kewajiban Klaim Tahun 2005-2007
Dalam menyikapi hal tersebut diatas, PT. Asuransi Wahana Tata perlu melihat dan mengembangkan bisnis-bisnis lain yang memiliki prospek yang tinggi di masa depan, dan salah satunya adalah bisnis asuransi surety bond. Beberapa perusahaan asuransi besar di Indonesia baik swasta maupun BUMN banyak yang sudah lama memasuki bisnis surety bond khususnya construction bond membuktikan bahwa perolehan premi yang mereka capai sangat signifikan bagi perusahaan mereka, seperti halnya Jasaraharja Putera (JP Insurance) yang merupakan pelopor bisnis surety bond di Indonesia dan ditahun 2004 anak perusahaan Jasa Raharja ini menerima premi sekitar Rp25,5 miliar dari bisnis surety bond-nya saja. Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian dan penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Seperti apa kondisi dan strategi bisnis PT. Asuransi Wahana Tata baik internal maupun eksternal pada saat ini?
6
2. Bagaimana strategi pengembangan produk asuransi Surety Bond khususnya Construction Bond melalui Segmentation, Targeting dan Positioning ( STP ) dapat memperbaiki pangsa pasar yang ada saat ini dan menciptakan suatu keunggulan kompetitif untuk perusahaan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi dan analisis strategi pengembangan produk perusahaan yang sedang berjalan dan hambatan – hambatan yang mungkin ada dalam pengembangan konsep pemasaran perusahaan khususnya yang berkaitan dengan perkembangan pemasaran produk asuransi surety bond di Indonesia 2. Mengidentifikasi kondisi perusahaan saat ini baik internal maupun eksternal perusahaan, pesaing, core competences, dan keunggulan komparatif perusahaan.
Sedangkan manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti dan perusahaan dapat mengidentifikasi kondisi perusahaan saat ini baik internal maupun eksternal perusahaan, core competences, dan keunggulan komparatif perusahaan. 2. Peneliti dan perusahaan dapat mengidentifikasi strategi pengembangan produk yang tepat untuk dapat masuk dalam pasar bisnis asuransi Surety Bond khususnya Construction Bond di Indonesia.
7
1.4 Rumusan Masalah Penelitian Perumusan masalah merupakan langkah pertama dan hal yang paling penting dalam penelitian pemasaran. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perusahan serta untuk melihat solusi dari permasalahan yang ada. Pertanyaan yang dibuat mencerminkan data – data yang dibutuhkan untuk menganalisa permasalahan tersebut. Untuk penelitian tesis ini penetapan masalah didasarkan dari pengolahan data pendapatan premi dan kewajiban klaim produk asuransi surety bond Sehingga dari data tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan masalah riset sebelum akhirnya menjadi kerangka penyusunan tesis ini.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Batasan-batasan yang ada di dalam penelitian tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini akan difokuskan pada analisis dan pengembangan strategi pengembangan produk asuransi surety bond dalam industri asuransi khususnya di wilayah Jakarta. 2. Pengumpulan data penelitian baik internal maupun eksternal dilakukan melalui observasi pada perusahaan dengan cara mengadakan wawancara, kuesioner dan untuk data sekunder diperoleh dari buku – buku dan jurnal yang pernah membahas mengenai industri asuransi saat ini. 3. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada strategi pengembangan produk surety bond yang hanya difokuskan pada produk construction bond. 4. Melakukan pembahasan dengan menggunakan analisis SWOT, Marketing Mix, Variable STP serta Analisis 5 Kekuatan Porter.
8
1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penyusunan karya akhir ini akan mengacu pada sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I :
Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum mengenai penulisan tesis ini. Dimana terdiri dari : latar belakang penulisan, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat penulisan tesis, metodologi dan sistematika penulisan. Di dalam latar belakang menjelaskan alasan mengapa terjadinya penulisan tesis iini. Di dalam ruang lingkup dijelaskan mengenai batasan–batasan yang berada di dalam penulisan tesis ini. Tujuan berisi hal–hal yang menjadi rencana dari penulisan tesis ini. Manfaat penulisan tesis untuk mencari harapan–harapan dalam pemecahan dan pencarian solusi masalah. Metodologi berisi media atau alat yang digunakan dan hal–hal yang berkaitan dengan proses penelitian. Serta sistematika penulisan berisi gambaran umum mengenai penulisan tesis ini.
Bab II :
Landasan Teori Pada bab ini akan dibahas mengenai teori–teori yang berkaitan dengan proses penyusunan tesis ini. Berisi mengenai definisi–definisi dan teori– teori yang menjadi dasar dalam penulisan tesis yang diambil dari berbagai sumber. Khususnya yang berkaitan dengan industri asuransi serta perumusan strategi pengembangan produk yang tepat guna memasarkan produk asuransi construction contract bond.
9
Bab III :
Metodologi Penelitian Pembahasan dalam bab ini mencakup tinjauan umum mengenai metode penelitian yang akan digunakan, kerangka masalah dan kerangka pemikiran, serta membandingkan data yang ada dengan kenyataan yang ada sehingga memudahkan dalam menentukkan strategi yang akan digunakan.
Bab IV :
Analisis dan Pembahasan Berbagai hal akan dianalisa dalam bab ini, meliputi cakupan mengenai industri asuransi di Indonesia, profil perusahaan PT. Asuransi Wahana Tata itu sendiri, analisa kondisi bisnis internal maupun eksternal PT. Asuransi Wahana Tata, kinerja masing-masing bisnis unit, strategi STP perusahaan, kompetensi perusahaan, dan analisa strategi bersaing dan pengembangan produk dalam industri asuransi.
Bab V :
Kesimpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai evaluasi hasil akhir dari penelitian dan penulisan tesis ini. Kesimpulan berisi keseluruhan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab–bab sebelumnya. Dalam bab ini juga akan disertai beberapa saran dan rekomendasi yang mungkin berguna bagi perusahaan dalam memberikan alternatif bisnis yang tepat sesuai dengan permasalahan yang ada.