BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, Pasar Modal (Capital Market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. 1 Sehingga dengan kata lain pasar modal memfasilitasi para penyedia dana dengan pihak yang membutuhkan dana dalam bentuk kegiatan jual-beli instrumeninstrumen keuangan jangka panjang tersebut. Sedangkan Undang‐undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan pengertian pasar modal sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.2 Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Dalam hal ini sering menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya. Harga saham
1
Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan tanya jawab, Edisi ke-3, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm.1 2 Pengertian Pasar Modal, http://www.bapepam.go.id/syariah/introduction.html, diakses tanggal 4 Maret 2015 jam 22.00
1
2
mencerminkan suatu perusahaan di hadapan para pembelinya. Jika harga saham semakin tinggi, berarti nilai perusahaan dianggap semakin tinggi juga.3 Perubahan harga saham dapat terjadi tidak terduga dan tidak diperkirakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap saham yang beredar di pasar modal.4 Dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan yang optimal, investor yang memilih berinvestasi dalam bentuk saham dihadapkan pada pilihan untuk memaksimalkan return pada berbagai tingkat risiko atau meminimalkan risiko pada berbagai tingkat return. Sebelum melakukan investasi, para investor tentunya perlu untuk memastikan
apakah
modal
yang
ditanamkan
mampu
memberikan
pengembalian (return) yang diharapkan, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Hal yang dapat dilakukan adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan dimana laporan keuangan
merupakan pencerminan prestasi manajemen perusahaan pada periode tertentu.5
3
Zaenal Arifin, Teori Keuangan dan Pasar Modal, (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), hlm.21. Yohanes Jhony Kurniawan, Analisis Pengaruh EPS, DER, ROA, ROE terhadap Return Saham (Studi Empirik pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI dalam pengamatan 2008-2012), Jurnal tidak diterbitkan. 5 Devi Anggraeni, Analisis Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham (Sensus Pada Emiten Sektor Automoitive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), 2012, Jurnal Akuntansi tidak diterbitkan. 4
3
Dengan menggunakan alat analisis laporan keuangan, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen, dapat dikatahui berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan.6 Laporan
keuangan
perusahaan
diharapkan
dapat
memberikan
informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan yang terkait dengan investasi dana mereka. Selain itu juga diharapkan dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan kondisi real perusahaan. Namun harus disadari ada satu kelemahan yang mendasar dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Proses menyusun laporan keuangan yang berbasis aktual banyak melibatkan estimasi dan taksiran. Dari laporan keuangan tersebut, investor dapat menilai kemampuan perusahaan (emiten) dalam menghasilkan laba setiap tahun serta kebijakan dividen bagi pemegang saham. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya.7 Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi individual atau kombinasi kedua laporan tersebut. Dari analisis rasio akan dihasilkan beberapa rasio keuangan perusahaan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi. Rasio keuangan secara garis besar dikelompokkan menjadi lima yaitu rasio
6
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 4. Devi Anggraeni, Analisis Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham (Sensus Pada Emiten Sektor Automoitive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), 2012, Jurnal Akuntansi tidak diterbitkan. 7
4
likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas (leverage) dan rasio pasar.8 Sedangkan rasio-rasio keuangan yang sering digunakan investor untuk menganalisis adalah Current Ratio, Quick Ratio, Total Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Earnig Per Share, Total Asset Turn Over, dan Price Earning Ratio.9 Kinerja keuangan perusahaan akan dinilai melalui analisis rasio keuangan oleh para investor dan lembaga perbankan sebagai kreditor. Pada umumnya, dasar evaluasi yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan adalah memanfaatkan alat analisis rasio keuangan sebelum memberikan kredit.10 Para kreditur jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui apakah kredit yang diberikan cukup mendapat jaminan dari aktiva, terutama aktiva
tetap,
yaitu
dengan
melihat
rasio
leverage.
Para
investor
berkepentingan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman modalnya. Bagi seorang investor, yang penting adalah rate of return dari dana yang akan diinvestasikan dalam perusahaan dengan lebih berfokus pada rasio profitabilitas. Sedangkan rasio yang menunjukkan bagian laba perusahaan, dividen, dan modal yang dibagikan pada setiap saham merupakan rasio pasar. Secara umum penelitian-penelitian mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap return saham menemukan hasil yang beragam dan
8
Chilyatus Sa’adah, “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia” , (Semarang: IAIN Walisongo, 2009), hlm.3. 9 Henry Faizal Noor, Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 223 – 226. 10 Harmono, Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.106.
5
cenderung tidak konsisten satu sama lain. Dari beberapa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan, didapatkan perbedaanperbedaan yang menjadikan penulis ingin mengkajinya kembali. Penelitian yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2007) meneliti TATO, ROA, ROE, EPS, ITO, PBV, dimana TATO, ROA, ROE, dan EPS berpengaruh positif signifikan, ITO, berpengaruh positif tidak signifikan, dan PBV berpengaruh negatif signifikan.11 Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nicky Nathaniel (2008) yang menyebutkan PBV berpengaruh signifikan dan penelitian Arif Budiyono (2014) yang menebutkan bahwa PBV tidak berpengaruh signifikan. Pada penelitian yang dilakukan Nicky Nathaniel (2008) juga menyebutkan bahwa NPM berpengaruh secara tidak signifikan terhadap return saham.12 Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Arif Budiyanto (2014) yang menyebutkan bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.13 Begitu pula dengan DER dimana paenelitian Nicky Nathaniel menyebutkan berpengaruh tidak signifikan, sedangkan dalam penelitian
11
Saniman Widodo, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2003-2005”, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2007). 12 Nicky Nathanael, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006).” Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2008). 13 Arif Budiyanto, “Pengaruh Variabel Makro dan Mikro Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di JII Tahun 2008-2013”, Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014).
6
Anisa Ika Hanani (2011) menyebutkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham.14 Dari perbagai penelitian tersebut maka penulis ingin menguji kembali penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumya dengan menggunakan variabel NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO, dan DPR. Sedangkan obyek yang dipilih yaitu saham yang terdaftar di JII periode tahun 2010-2014.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
2.
Apakah Return On Equity (ROE) berpegaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
3.
Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
14
Anisa Ika Hanani, “Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Return Saham pada Perusahaan-perusahaan dalam JII periode tahun 2005-2007”, Skripsi, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011).
7
4.
Apakah Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
5.
Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
6.
Apakah Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
7.
Apakah Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014?
8.
Apakah NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO dan DPR berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-2014?
C. Batasan Masalah Dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti diantaranya: 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2010-2014.
8
2. Sumber Data Data yang dianalisis merupakan data sekunder berupa data laporan keuangan dan return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2010-2014. 3. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : variabel independen (X) meliputi : NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO dan DPR. Variabel dependen (Y) adalah Return Saham.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Euity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014.
9
4. Untuk mengetahui pengaruh Price Book Value terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 5. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 6. Untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turn Over terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 7. Untuk mengetahui pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014. 8. Untuk mengetahui pengaruh NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO, dan DPR terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a) Bagi kalangan akademisi, sebagai bahan referensi guna penelitian selanjutnya yang memerlukan pengembangan pengetahuan lebih lanjut mengenai return saham.
10
b) Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan penganalisaan tentang pasar modal, khususnya mengenai return saham. c) Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai referensi serta informasi mengenai return saham, khususnya saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII). 2. Manfaat Praktis a) Memberi masukan serta informasi tentang pengaruh NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO, dan DPR terhadap return saham pada manajemen perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan yang terdapat di JII, sehingga dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. b) Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang dinilai paling tepat.
F. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian terdahulu Penelitian ini akan meneliti tentang “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Leverage, Aktivitas, Pasar dan Kebijakan Deviden terdahap Return Saham pada Saham yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014”. Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu,
11
penulis akan memaparkan beberapa referensi terkait dengan penelitian ini, diantaranya yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Chilyatus Sa’adah yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia (2009)” . Sampel penelitian ini adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria tertentu yaitu saham emiten halal yang menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dengan kategori perusahaan yang sahamnya selalu aktif di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan (Januari 2004-2007) dan menerbitkan laporan keuangan serta data harga saham (closing price) selama tahun 2004-2007. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 yang diambil dari data 15 perusahaan sampel selama 4 tahun dari tahun 2004-2007. Data sekunder diperoleh dari JSX Statistic dari beberapa publikasi (2004-2007). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis berupa regresi berganda. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Rasio Profitabilitas dalam hal ini yaitu ROA dan ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham15. Penelitian lainnya dilakukan oleh Mulia Firdaus Asril yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Syari’ah Studi pada Jakarta Islamic Index (2008)”. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) 15
Chilyatus Sa’adah, “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia” , Skripsi (Semarang: IAIN Walisongo, 2009).
12
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2002 sampai 2006. Dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Return On Investmen (ROI) dan Earning Per Share (EPS) memiliki hubungan yang positif terhadap tingkat Return Saham16. Penelitian berikutnya oleh Saniman Widodo dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2003-2005”. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh saham syariah yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Penentuan sample dalam penelitian ini menggunakan Multy Shapes Purpose Sampling berdasarkan ketersediaan data selama periode penelitian dan jenis datanya adalah data sekunder. Adapun metode analisa yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah TATO, ITO, ROA, ROE, EPS, dan PBV secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah. Sedangkan secara parsial pengaruhnya berbedabeda, TATO, ROA, ROE dan EPS masing-masing mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham syariah. ITO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham syariah, dan PBV
16
Mulia Firdaus Asril, “Analisis Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Syari’ah (Studi : Jakarta Islamic Index)”, Skripsi ( Padang: Universitas Andalas, 2008).
13
mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham syariah.17 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nicky Nathaniel SD,dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham (Studi pada Saham-saham Real Estate and Property di BEI periode 2004-2006”. Dalam penelitian ini data diperoleh dari JSX Statistic 1st – 4th dan ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dengan periode waktu triwulanan periode Januari 2004 sampai Desember 2006. Jumlah populasi penelitian ini adalah 35 perusahaan dan setelah melewati tahap purposive sampling jumlah sampel menjadi 23 perusahaan. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham18. Penelitian lain dilakukan oleh Anisa Ika Hanani dengan judul “Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Return Saham pada Perusahaan-Perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun
17
Saniman Widodo, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20032005”, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2007). 18 Nicky Nathanael, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006).” Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2008).
14
2005-2007”. Sampel penelitian terdiri dari 17 perusahaan dengan jumlah pengamatan sebanyak 51 data pengamatan. Akan tetapi setelah dikurangi outlier jumlah data pengamatan menjadi 49 data. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan hanya variabel Return on Equity (ROE) yang berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan variabel Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) memberikan pengaruh positif terhadap return saham19. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Arif Budiyanto dengan judul “Pengaruh Variabel Makro dan Mikro Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008-2013”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 perusahaan yang terdaftar di JII dengan waktu pengamatan selama 6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan sumber data sekunder. Metode analisis data regresi linear berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi serta regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan t19
Anisa Ika Hanani, “Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Return Saham pada Perusahaan-perusahaan dalam JII periode tahun 2005-2007”, Skripsi, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011).
15
statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik utuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5% juga di uji determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makro yaitu Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, SBI, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel mikro yaitu NPM, PER, dan PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara simultan variabel makro dan mikro ekonomi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari keenam variabel terhadap return saham dalam penelitian ini sebesar 55,6%, sedangkan sisanya 44,4% dipengaruhi oleh faktor lain.20 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sulimin Ratmin dengan judul “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Net Profit Margin, dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Saham-saham Perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 134 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek JakartaPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari JSX Monthl Statistics. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan sumber data sekunder. Metode analisis data regresi linear berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi serta regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan t20
Arif Budiyanto, “Pengaruh Variabel Makro dan Mikro Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di JII Tahun 2008-2013”, Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014).
16
statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik utuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5% juga di uji determinasi. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak semua variabel bebas yang diteliti memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel NPM dan DPR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham, sementara variabel DER memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham dan variabel PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Temuan ini memiliki implikasi bahwa invetor dapat memiliki saham yang memiliki NPM dan DPR yang tinggi karena mampu menghasilkan return yang tinggi pula, lebih lanjut investor disarankan untuk membeli saham dengan nilai DER yang relatif kecil karena juga mampu memberikan return lebih tinggi.21 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Robertus Tri Brata Jauhari dengan judul “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Return On Equity, Price to Earning Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta)”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PIPM Semarang dan Indonesian Capital
21
Sulimin Ratmin, “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price To Earning Ratio, Net Profit Margin, dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Saham-saham Perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”, (Tesis Universitas Diponegoro 2004).
17
Market Directory. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan sumber data sekunder. Metode analisis data regresi linear berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi serta regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik utuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5% juga di uji determinasi. Hasil penelitian menemukan bahwa DER, PBV, ROE dan DPR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan PER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, ROE memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham pada tingkat signifikansi 1%, DER dan DPR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada tingkat signifikansi 5%. DER berpengaruh negatif sedangkan DPR berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan PBV memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham pada tingkat signifikansi 10%. Temuan ini menunjukkan bahwa investor dalam melakukan investasi saham perlu memperhatikan rasio-rasio keuangan seperti DER, PBV, ROE, dan DPR.22 Untuk lebih jelasnya hasil penelitian terdahulu diatas dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:
22
Robertus Tri Brata Jauhari, “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio Ratio, Price To Book Value, Return On Euity, Price to Earning Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta)” (Tesis Universitas Diponegoro 2003).
18
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu No 1.
Nama (tahun) CHILYATUS SA’ADAH (2009)
Judul PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM SYARI’AH DI BURSA EFEK INDONESIA
Variabel Analisis Variabel X Regresi : ROA, Berganda ROE, Debt Ratio.
Perbedaan Variabel Penelitian, Objek Penelitian, Periode Penelitian.
Kesimpulan 1. Rasio profitabilitas (ROA dan ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syari’ah. 2. Rasio leverage (debt ratio) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syari’ah. 3. Hasil uji hipotesis F test menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan leverage (debt ratio) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap return saham syari’ah.
Variabel Penelitian, Objek Penelitian, Periode Penelitian.
1. Berdasarkan pegujian Multikolinearitas yang dilakukan, maka tidak ditemukan korelasi sempurna antara variabel independen pada model yang digunakan.
Variabel Y : Return Saham
2.
Mulia Firdaus Analisis Pengaruh Asril (2008) Profitabilitas terhadap Return Saham Syari’ah (Studi : Jakarta Islamic Index)
Variabel X Regresi : EPS dan Berganda ROI Variabel Y : Return
19
No
Nama (tahun)
Judul
3.
Saniman Analisis Pengaruh Rasio Widodo (2007) Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syari’ah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20032005
Variabel Saham
Analisis
Variabel X Regresi : TATO, Linier ROA, Berganda ROE, EPS, ITO, PBV Variabel Y : Return Saham
Perbedaan
Variabel Penelitian, Objek Penelitiaan, Periode penelitian.
Kesimpulan 2. Berdasarkan uji autokorelasi, tidak ditemukan adanya autokorelasi. 3. Berdasarkan uji heteroskedastisitas, juga tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas. 4. Dari koefisien regresi yang diperoleh Earning Per Share (EPS) dan Return On Investmen (ROI) memiliki hubungan yang positif terhadap tingkat Return Saham. 1. Secara Parsial TATO, ROA, ROE, dan EPS berpengaruh positif signifikan. 2. ITO berpengaruh positif tidak signifikan. 3. PBV berpengaruh negatif signifikan. 4. Secara simultan diperoleh bahwa TATO, ROA, ROE, EPS, ITO, dan PBV secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
20
No 4.
5.
6.
Nama (tahun) Nicky Nathaniel (2008)
Judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di BEI periode 2004-2006
Anisa Ika Analisis Pengaruh EPS, Hanani (2011) ROE, dan DER Terhadap Return Saham pada Perusahaan-Perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2005-2007 Arif Budiyanto Pengaruh Variabel Makro (2014) dan Mikro Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 20082013
Variabel Analisis Variabel X Regresi : PBV, Linier DER, Berganda EPS, NPM Variabel Y : Return Saham Variabel Regresi X: EPS, Berganda ROE, DER Variable Y: Return Saham Variabel X Regresi : Tingkat Linear Inflasi, Berganda Nilai Tukar Rupiah, SBI, NPM, PER, PBV
Perbedaan Variabel Penelitian, Objek Penelitian, Periode Penelitian.
Kesimpulan 1. PBV berpengaruh signifikan. 2. DER, EPS, NPM berpengaruh tidak signifikan
Variabel penelitian, Periode Penelitian
1. ROE berpengaruh positif terhadap Return Saham. 2. EPS dan DER tidak berpengaruh terhadap Return Saham. 3. Secara Simultan EPS, ROE, DER berpengaruh positif terhadap Return Saham.
Variabel Penelitian, Periode Penelitian
1. Variabel Makro yaitu Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan SBI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Variabel Mikro yaitu NPM, PER, dan PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Variabel Makro dan Mikro secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
21
No
Nama (tahun)
7
Sulimin Ratmin (2004)
8
Judul
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price to Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Saham-saham Perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta) Robertus Tri Analisis Pengaruh Debt to Brata Jauhari Equity Ratio (DER), Price (2003) to Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), Price to Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Return Saham (Studi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta)
Variabel Analisis Variabel Y : Return Saham Variabel Regresi X: DER, Linear PER Berganda NPM, DPR
Perbedaan
Variabel Penelitian, Sampel Penelitian
1. NPM dan DPR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. 2. DER berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. 3. PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Variabel Penelitian, Sampel Penelitian
1. DER, PBV, ROE, dan DPR berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. PER tidak berpengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Variable Y: Return Saham
Variabel Regresi X: Berganda DER,PBV , ROE, PER, DPR Variable Y: Return Saham
Kesimpulan
22
2. Kerangka Teori a. Teori Sinyal Teori ini dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan untuk memperhitungkan bahwa orang dalam memiliki informasi yang lebih baik dar pada pemegang saham berkaitan prospek perusahaan.23 Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada dasarnya menyajikan keterangan, cacatan dan gambaran keadaan masa lalu, saaat ini maupun keadaan masa yang akan datang suatu perusahaan. Informasi yang lengkap sangat diperlukan oleh investor sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. Informasi tersebut bisa berupa Good News maupun Bad News. Informasi yang dipublikasikan akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif maka diharapkan pengumuman tersebut diterima oleh pasar.24 Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah laporan tahunan yang berisi laporan keuangan dan laporan yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan jika perusahaan ingin sahamnya dibeli investor.
23
Zaenal Arifin, Teori Keuangan dan Pasar Modal, (Yogyakarta: Ekonesia, 2007), hlm. 11. Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2000), Edisi 2, hlm. 392. 24
23
Apapun informasi yang terjadi dari kondisi saham suatu perusahaan adalah selalu memberikan efek bagi keputusan investor sebagai pihak yang menangkap sinyal tersebut. Signaling theory adalah teori yang membahas tentang naik turunnya harga di pasar, sehingga akan memberi pengaruh pada keputusan investor.25 Dasar dari teori ini adalah bahwa manajer dan pemegang saham tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer, sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui
informasi
tersebut.
Akibatnya,
ketika
kebijakan
pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai perusahaan berubah. Dengan kata lain muncul pertanda atau sinyal (signaling).26 b. Return Saham Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Komponen return meliputi: 27 1) Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (beli) diatas harga beli (arga jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder. 25
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal Panduan Bagi Para Akademisi dan Praktisi Bisnis dalam Memahami Pasar Modal Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 100. 26 Amanda Wongso, Pengaruh Kebijakan deviden, Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dalam Prespektif Teori Agensi dan Teori Signaling, Jurnal Ilmu Manajemen, 2013, hlm. 3. 27 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, ( Malang: UIN Maliki press, 2010), hlm.6
24
2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodic misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dengan prosentase dari modal yang ditanamkan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung return saham adalah: R𝑖 =
Pt − P(t−1) P(𝑡−1)
Dimana: Ri = return saham Pt
= harga saham periode sekarang
P(t-1) = harga saham periode sebelumnya c. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham yang tertentu. Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan28. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas kemampuan
adalah
rasio
perusahaan
yang dalam
digunakan
untuk
menghasilkan
mengukur keuntungan
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Megingat tujuan setiap usaha bisnis adalah untuk meraih laba maka rasio-rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
28
Chilyatus Sa’adah, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009), Skripsi tidak diterbitkan.
25
menghasilakan laba (rasio profitabilitas) akan mencerminkan tingkat efektifitas pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Semakin baik rasio profitabilitas perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Hal ini dapat menyebabkan harga pasar saham
perusahaan
menjadi
meningkat.
Adanya
peningkatan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan meningkat harga pasar saham perusahaan. d. Rasio Leverage Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam praktiknya, untuk menutupi kekurangan yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana, maka perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Salah satunya yaitu melalui pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
26
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).29 e. Rasio Pasar Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang ditunjukkan dalam basis per saham.30 Rasio Nilai Pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.31 f. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan kemampuan aktiva yang dimiliki. Dalam penelitian ini rasio aktivitas yang digunakan adalah Total Assets Turn Over. Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan.32
29
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 151 Tika Maya Pribawanti, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta, Skripsi (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007). 31 Irham Fahmi, Analisis laporan Keuangan, hlm. 138 32 Saniman Widodo, Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005, (Tesis Universitas Diponegoro Semarang, 2007). 30
27
g. Dividen Payout Ratio Kebijakan deviden merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Devidend payout ratio menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan serta menunjukkan prosentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk kas. Devidend payout ratio yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin berkurang. Deviden merupakan salah satu tujuan investasi saham, sehingga apabila besarnya deviden tidak sesuai dengan yang diharapkan maka ia akan cenderung tidak membeli suatu saham atau menjual saham tersebut apabila telah memilikinya.33 h. Pengaruh NPM terhadap Return Saham Net Profit Margin (NPM) yang tinggi memberikan sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam mengemban misi dari pemiliknya. Perusahaan
yang
mampu
menghasilkan
keuntungan
akan
mempengaruhi investor maupun calon investor untuk melakukan investasi. Investor akan bersedia membeli saham dengan harga lebih tinggi apabila memperkirakan tingkat Net Profit Margin (NPM) perusahaan naik, dan sebaliknya investor tidak bersedia membeli saham dengan harga tinggi apabila nilai Net Profit Margin (NPM) perusahaan rendah. Net Profit Margin (NPM) perusahaan yang
33
Salimin Ratmin, Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Net Profit Margin, dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Saham-Saham Perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”, Tesis Universitas Diponegoro Semarang, 2004).
28
meningkat akan menyebabkan investor memburu suatu saham perusahaan akibatnya return perusahaan tersebut akan meningkat pula.34 i. Pengaruh ROE terhadap Return Saham Sebagai pengukur rasio profitabilitas yang berkaitan langsung dengan pemegang saham, ROE menunjukkan tingkat keuntungan yang menjadi hak para pemegang saham. Semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan maka bagian keuntungan yang menjadi hak pemegang juga semakin meningkat. Peningkatan bagian keuntungan bagi pemegang saham inilah yang menjadi daya tarik investor terhadap kepemilikan suatu saham perusahan sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga saham perusahaan meningkat maka return yang diterima pemegang saham juga meningkat. Perusahaan yang semakin efisien dalam menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan laba akan memberikan harapan naiknya return sahamnya.35 j. Pengaruh DER terhadap Return Saham Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban 34
perusahaan
terhadap
pihak
eksternal
(para
kreditur).
Nicky Nathanael, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006), (Semarang: UNDIP, 2008), Tesis tidak diterbitkan. 35 Chilyatus Sa’adah, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syari”ah di Bursa Efek Indonesia, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009) hlm.25
29
Peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan
sangat
tergantung
dari
pihak
ekternal,
sehingga
mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan yang bersangkutan. Penurunan minat investor dalam menanamkan dananya ini akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga return perusahaan juga semakin menurun. Semakin besar nilai Debt to Equity Ratio (DER) menandakan bahwa struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang‐hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung menghindari saham‐saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi.36 k. Pengaruh PBV terhadap Return Saham Price Book Value (PBV) adalah indikator lain yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, semakin besar nilai PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor relatif dibandingkan dengan yang telah ditanamkan di perusahaan. Nilai PBV semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar yang semakin meningkat maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga meningkat.37
36
Nicky Nathanael, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006)”, (Semarang: UNDIP, 2008) Tesis tidak diterbitkan. 37 Saniman Widodo, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20032005”, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2007), Tesis tidak diterbitkan.
30
l. Pengaruh EPS terhadap Return Saham Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan ditunjukkan oleh besarnya Earning per Share (EPS) dari perusahaan yang bersangkutan. EPS merupakan rasio perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan harga per lembar saham. Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab EPS ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. Semakin tinggi nilai EPS maka semakin tinggi juga laba yang akan diperoleh pemegang saham.38 m. Pengaruh TATO terhadap return saham Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan. Perputaran total aktiva menunjukkan
bagaimana
efektifitas
perusahaan
menggunakan
keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Semakin tinggi efektiftivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk meperoleh penjualan diharapkan perolehan laba perusahaan semakin besar, hal ini akan menujukkan kinerja perusahaan semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik 38
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm. 154.
31
memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi memberikan harapan return yang semakin besar.39 n. Pengaruh DPR terhadap return saham Dividend payout Ratio sebagai deviden yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum.40 Jika perusahaan memotong deviden maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki resiko tinggi cenderung memiliki DPR yang lebih kecil supaya nanti tidak memotong deviden jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang beresiko tinggi, probabilitas untuk mengalami laba yang menurun adalah tinggi, akhirnya investor cenderung menghindari sahamnya. Hal ini berbeda dengan kondisi perusahaan yang memiliki tingkat DPR yang tinggi. Investor cenderung menyukai perusahaan yang memiliki tingkat DPR yang tinggi karena dianggap mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dengan tingkat kepastian yang lebih baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar deviden payout ratio maka akan makin meningkat return saham, demikian pula sebaliknya.
39
Saniman Widodo, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20032005”, (Tesis Universitas Diponegoro, 2007). 40 Robertus Tri Brata Jauhari, “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio Ratio, Price To Book Value, Return On Euity, Price to Earning Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta)”, (Tesis Universitas Diponegoro 2003).
32
G. Kerangka Pemikiran Bedasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan, maka sebuah model penelitian ini tampak pada gambar 1.1., model tersebut terdiri dari 5 variabel independen yaitu NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO, dan DPR serta variabel dependen yaitu return saham. Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Net Profit Margin X1 Return On Equity
H1
X2 H2 Debt to Equity Ratio X3
H3
Price Book Value X4
H4
Return Saham Y
Earning Per Share
H5
X5 Total Assets Turn Over X6
H6
H7
Dividend Payout Ratio X7 H8
33
H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: H01 : Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap return saham Ha1 : Net Profit Margin berpengaruh terhadap return saham H02 : Return On Equity tidak berpengaruh terhadap return saham Ha2 : Return On Equity berpengaruh terhadap return saham H03 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham Ha3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap return saham H04 : Price Book Value tidak berpengaruh terhadap return saham Ha4 : Price Book Value berpengaruh terhadap return saham H05 : Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap return saham Ha5 : Earning Per Share berpengaruh terhadap return saham H06 : Total Assets Turn Over tidak berpengaruh terhadap return saham Ha6 : Total Assets Turn Over berpengaruh terhadap return saham H07 : Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham Ha7 : Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap return saham H08 : NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO dan DPR tidak berpengaruh secara simultan terhadap return saham Ha8 : NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO dan DPR berpengaruh secara simultan terhadap return saham
34
I. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mementingkan kedalaman data, penelitian kuantiatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas.41 Menurut Mudrajat Kuncoro, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric (angka).42 Desain dalam penelitian ini adalah kausatif. Penelitian ini menjelaskan
dan
menggambarkan
pengaruh rasio profitabilitas,
leverage, aktivitas, pasar dan kebijakan deviden terhadap return saham. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.43 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) di Bursa Efek Indonesia dari periode tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan jumlah populasi sebanyak 30 perusahaan.
41
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian:Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: refika Aditama, 2011), hlm. 19. 42 Mudrajad kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan ekonomi, (Jakarta: Penerbit Erlangga), hlm. 145. 43 Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian:Pendekatan Praktis dan Aplikatif, hlm. 157.
35
b. Sampel Penelitian Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.44 Adapun kriteria dalam pengambilan sampel ini adalah: 1) Perusahaan
yang terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia
difokuskan pada saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2010 - 2014. 2) Perusahaan yang secara konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) selama periode Tahun 2010 – 2014. 3) Memiliki laporan keuangan lengkap periode Tahun 2010 – 2014. 4) Laporan keuangan disajikan dengan mata uang rupiah. Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas maka didapatlah 10 perusahaan sebagai sampel untuk 5 tahun pengamatan (2010-2014). Data Perusahaan tersebut yaitu:
44
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 61.
36
Tabel 1.2. Data Perusahaan Sampel No.
Kode
Nama perusahaan No.
1
IDX:AALI
Astra Agro Lestari
6
2
IDX:ASII
Astra International
7
3
IDX:INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
8
4
IDX:KLBF
Kalbe Farma
9
5
IDX:LPKR
Lippo Karawaci
10
Kode
Nama Perusahaan PP London Sumatra IDX:LSIP Indonesia Bukit Asam IDX:PTBA (Persero) Semen Gresik IDX:SMGR (Persero) Telkom Indonesia IDX:TLKM (Persero) IDX:UNTR
United Tractor
(Sumber: www.idx.co.id, data diolah penulis) 3. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan dan return saham perusahaan di JII selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dalam bentuk yang sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun data sekunder tersebut penulis peroleh dari: a. Laporan Keuangan Perusahaan penulis peroleh dari website Bursa Efek Indonesia (IDX) yaitu (www.idx.co.id) yang merupakan referensi utama bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Data return saham penulis peroleh dari website yahoo finance yang kemudian diolah penulis menjadi return saham.
37
Periode waktu penelitian adalah 50 pengamatan dengan bentuk data berupa data runtut waktu (time series) tahunan yaitu penutupan tiap akhir tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Alasan penulis mengambil tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 karena data tersebut merupakan data terbaru dan belum ada penelitian terdahulu yang memakai tahun tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh merupakan hasil terbaru. 4. Variabel Penelitian a. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1)
Variabel Bebas (Independent) Variabel
Bebas
(Independent)
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah Net Profit Margin (X1), Return On Equity (X2), Debt to Equity Ratio (X3), Price Book Value (X4) Earning Per Share (X5), Total Assets Turn Over (X6), dan Dividend Payout Ratio (X7). 2)
Variabel Terikat (Dependent) Variabel Terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah return saham, dimana variabel dependent disimbolkan dengan “Y”. Return saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah return saham penutupan selama periode penelitian masing-masing periode pengamatan.
pada
38
b. Definisi Operasional Variabel Secara ringkas definisi operasional dari variabel-variabel ang digunakan didalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1.3. Definisi Operasional Variabel No
Variabel
Rumus
Skala
Sumber Data
Definisi
Rasio
www.finance.y Hasil/keuntung ahoo.com an yang (yang diolah diperoleh di oleh peneliti) pasar modal
Dependen
1.
Return Saham (Y)
Pt - Pt-1 Pt-1
Independen
2
3.
Net Profit Margin (X1)
Return On . Equity (X2)
NIAT Net Sales
Laba Bersih setelah pajak Ekuitas
Mengukur tingkat kembalian bersih terhadap penjualan bersihnya
Rasio
Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id (yang diolah peneliti)
Rasio
Mengukur kemampuan perusahaan Bursa Efek dalam Indonesia, menghasilkan www.idx.co.id laba (yang diolah berdasarkan peneliti) modal saham yang dimiliki perusahaan.
39
4.
5.
6.
Debt to Equity Ratio (X3)
Price Book Value (X4)
Total Utang (Debt) Ekuitas (Equity)
Harga Pasar Saham Nilai Buku Per Lembar Saham
Rasio
Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id (yang diolah peneliti)
Rasio
Merupakan salah satu rasio pasar yang Bursa Efek digunakan Indonesia, untuk www.idx.co.id mengukur (yang diolah kinerja harga peneliti) pasar saham terhadap nilai bukunya.
Laba Bersih Earning Per Rasio Share (X5) Jumlah Saham Beredar
7
Total Assets Turn Over (X6)
8
Dividend Payout Ratio (X7)
𝑃enjualan Total Aktiva
DPS × 100% EPS
Rasio
Rasio
Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id (yang diolah peneliti)
Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham.
Rasio untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan. Prosentase laba Bursa Efek perusahaan Indonesia, yang www.idx.co.id dibayarkan (yang diolah kepada peneliti) pemegang saham dalam bentuk kas Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id (yang diolah peneliti)
40
5. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi.
Metode
ini
merupakan
metode
pencarian
dan
pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, majalah, notulen dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan tema penelitian.45 Pengumpulan data dimulai dari tahapan penelitian pendahuluan yaitu melakukan studi pustaka, kemudian pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data dan gambaran cara pengolahan data. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan penelitian pokok untuk mengumpulkan keseluruhan data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian dan memperkaya literatur sebagai penunjang perolehan data kuantitatif. 6. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis statistik. Analisis statistik pada penelitian ini antara lain : a.
Pengujian Asusmsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang
45
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007), hlm. 141.
41
signifikan dan representative. Adapun jenis uji asumsi klasik yang dilakukan sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas sebagai berikut:46 i.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
ii.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan sebagai syarat digunakan analisis regresi berganda dan juga untuk mengetahui ada 46
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariated dengan Program SPSS, Edisi Ketiga (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm.110.
42
tidaknya hubungan antara variabel bebas itu sendiri. Pada model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada table Coefficients yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:47 i. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. ii. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model regresi. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t - 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)
47
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19, hlm. 105-106.
43
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk
mendeteksi
gejala
autokorelasi
menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).48 Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: i. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi. ii. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. iii. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif. iv. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang mensyaratkan adanya homokedastisitas. Pengujian ada tidaknya 48
Purbayu Budi Santoso dkk, Analisis Statistik dengan Mikrosoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 240
44
gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel dependen, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu juga sebaliknya. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. b. Pengujian Hipotesis 1) Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda bertujuan untuk meramalkan pengaruh dua variable predictor atau lebih terhadap variable kriterium atau untuk membuktikan ada tidaknya hubungabn fungsional antara dua buah variable bebas (X) atau lebih dari sebuah variable terikat (Y). Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, Earning Per Share, Total Assets Turn Over, dan Dividend Payout Ratio terhadap return saham. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen dapat dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e
45
dimana: Y
= Variabel dependen yaitu return saham
a
= Konstanta
b1 ... b4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen X1
= Net Profit Margin
X2
= Return On Equity
X3
= Debt to Equity Ratio
X4
= Price Book Value
X5
= Earning Per Share
X6
= Total Assets Turn Over
X7
= Dividend Payout Ratio
e
= error
2) Uji Signifikansi a) Uji Statistik t Uji
t
digunakan untuk menguji
pengaruh
variabel
independen terhadap return saham secara parsial (untuk menguji signifikan atau tidaknya masing- masing variabel bebas terhadap variable terikat) dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Jika t
hitung
>t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti masing- masing variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
46
b. Jika t
hitung
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti masing- masing
variabel bebas tersebut tidak
mempengaruhi variabel terikat. b) Uji Statistik F Uji simultan (Uji Statistik f) digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian yang menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel
terikat
secara
simultan
atau
serentak.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Dasar pengambilan keputusan adalah : Ho ditolak atau Ha diterima jika signifikan F atau p value < 5 %. Kriteria uji yang digunakan adalah: 1. Jika Fhitung
< Ftabel
maka Ho diterima (tidak signifikan)
artinya hitung tabel secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO, dan DPR) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham). 2. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (signifikan) dan Ha hitung tabel diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua variabel independen (NPM, ROE, DER, PBV, EPS, TATO dan DPR) berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham). c) Uji Koefisien Determinasi (R2)
47
Nilai R2 mengukur ketepatan yang paling baik (goodnes fit) dari analisis linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen.
J. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penjelasan, penelaahan, pemahaman maka dalam penelitian ini penulisannya dibagi menjadi 5 bab yang setiap babnya terdiri dari sub-sub bab. Tiap bab ataupun sub bab yang satu dengan lainnya merupakan rangkaian yang sangat terkait. BAB I
: PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Pembatasan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Tinjauan pustaka, Kerangka pemikiran, Metode penelitian dan Sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini diantaranya yaitu Return Saham, Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV), Earning
48
Per Share (EPS), Total Assets Turn Over (TATO), dan Dividend Payout Ratio (DPR). BAB III : GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN Gambaran umum objek penelitian berisi Gambaran Umum Pasar Modal di Indonesia dan Profil Perusahaan yang Terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi uji asumsi klasik, uji asumsi regresi linier berganda, dan koefisien determinasi. Bab V
: PENUTUP Penutup yang terdiri dari hasil penelitian, kesimpulan dan saran.