BAB I PENDAHULUAN
I.1 Umum Konsep mengenai penentuan biaya konstruksi dan pemeliharaan jalan sering menimbulkan kesulitan serta membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit dan menjadi beban bagi anggaran negara. Oleh sebab itu kebijakan Pemerintah mengenai sistem transportasi yang baik sangat berperan penting terhadap keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan pemeliharaan jalan. Hal ini membutuhkan suatu metode perhitungan secara kuantitatif yang dapat memperkirakan biaya konstruksi dan pemeliharaan jalan, termasuk biaya kendaraan secara menyeluruh. Untuk menghindari pemborosan dana, semestinya suatu proyek terutama yang berbiaya tinggi harus dievaluasi melalui tahap pra-studi kelayakan dan tahap studi kelayakan. Dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan jalan, baik peningkatan dan pemeliharaan jalan. Terutama pada jalan yang direncanakan atau diinvestasikan untuk dilalui beban lalu lintas menengah dan tinggi (medium and high volume roads) diperlukan analisis kelayakan ekonomi. Pada tahun 1969, World Bank memulai suatu studi bersama dengan beberapa negara berkembang dengan lembaga riset seperti MIT, TRRL, dengan maksud untuk mengadakan pengembangan sebuah program yang dapat dijadikan dasar dalam merencanakan dan pemeliharaan jalan yang kemudian dikenal dengan nama Highway Design and Maintenance Standards (HDM). Kemudian diadopsi oleh Departemen Pekerjaan Umum Indonesia Yang Kita kenal dengan nama Integrated Road Management System (IRMS).
Studi
ini
difokuskan
pada
penelitian
dan
penyelidikan
secara
berkesinambungan antara biaya konstruksi jalan, pemeliharaan jalan dan operasional kendaraan, serta juga pada pengembangan model perencanaan yang menyatukan simulasi total umur kendaraan sebagai landasan untuk mengambil kesimpulan akhir perencanaan jalan raya. Termasuk juga studi pengembangan hubungan mekanistik secara detail untuk memperkirakan Vehicle Operating Cost (VOC) sebagai fungsi dari jalan dan karakteristik kendaraan. Bagaimanapun juga para ahli telah mengembangkan suatu rumusan yang dapat diterapkan dinegara lain, dengan menggunakan parameter lokal masing-masing. Metode yang digunakan pada pada program ini hanya memberikan suatu gambaran alur bebas kecepatan rata-rata untuk tiap jenis kendaraan, kelengkungan, kekrasan permukaan jalan, dan juga kecepatan rencana, namun tidak untuk tundaan oleh karena kejadian lalu lintas pada jalan. Program ini menampilkan metode dan pengembangan hubungan yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya operasional kendaraan, sebagai fungsi dari jenis kendaraan dan karakteristik jalan. Prosedur ini terangkum dalam suatu program komputer yang dikenal dengan Highway design and maintenance III (HDM III), untuk menghitung biaya pemakaian dari berbagai jenis kendaraan dan kondisi lalu lintas. Hubungan tersebut dikembangkan dari penelitian dan survey yang dilakukan pada pengguna jalan di Brazil, Kenya, India, dan Kepulauan Karibia, dimana pada saat bersamaan dihasilkan suatu pengetahuan yang pasti mengenai biaya pemakai jalan pada tiga benua dengan kondisi jalan dan lingkungan yang berbeda. HDM III ini dapat diterpkan pada kondisi lokal dinegara lain dengan
menggunakan parameter lokal, seperti harga kendaraan, biaya tenaga kerja dan reparasi, penggunaan kendaraan, dan lain-lain. I.2 Perumusan Masalah Kondisi jaringan jalan yang ada saat ini membutuhkan suatu perencanaan alokasi dana yang berkesinambungan dari tahun ketahun agar tidak terjadi pemborosan dana, termasuk pertumbuhan lalu lintas yang menyebabkan perlunya upaya penigkatan jalan, bukan hanya pemeliharaan jalan. Permasalahan lainnya adalah terjadinya kerusakan perkerasan jalan yang relatif lebih cepat dari usia yang direncanakan, kondisi eksisting jalan yang relatif sempit yang menyebabkan aksesibilitas jalan menurun terutama ketika dilewati truk dan bus besar, kemudian alinyemen horizontal yang berliku dan alinyemen vertikal dengan cukup banyak tanjakan/turunan. Permasalahan ini menyebabkan kecepatan berkurang, waktu tempuh yang lebih lama, dan menigkatkan biaya oprasional kendaraan, sehingga diperlukan penanganan terhadap ruas jalan Jembatan Merah – Ranjau Batu ini.
I.3 Tujuan Dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui tingkat kelayakan ekonomi penanganan ruas jalan Jembatan Merah – Ranjau Batu 2) Mengetahui Biaya Operasi Kendaraan (Vehicle Operating Cost) 3) Mengetahui Nilai Waktu Perjalanan (Value Of Travel Time) 4) Mengetahui perkiraan waktu yang tepat dalam merealisasikan penanganan ruas jalan jembatan Merah-Ranjau Batu
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu efisiensi dan optimalisasi alokasi biaya pemeliharaan jalan yang ditinjau dari segi ekonomi 2) Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi Para Pengambil Keputusan dibidang infrastrukutr jalan khususya di Sumatera Utara 4) Sebagai bahan masukan kepada Peneliti dan Mahasiswa lainnya dimasa yang akan datang I.4 Pembatasan Masalah Luasnya ruang lingkup permasalahan yang dapat saja timbul dalam penentuan Evaluasi Kelayakan Proyek Pembanguna jalan ini menyebabkan harus diadakan pembatasan penelitian, antara lain dibatasi pada: 1) Tidak memperhitungkan kerugian atau peningkatan dari bidang sosial dan hasil produk di daerah studi 2) Melakukan analisis kelayakan ekonomi menggunakan model HDM III dengan beberapa skenario penanganan, yaitu: a. Tidak melakukan penanganan (Do Nothing), skenario 1 b. Penanganan jalan berupa pemeliharaan rutin, yaitu penutupan lubang (Resealing) dan penambalan (Patching) yang dilakukan setiap tahun dan pemeliharaan berkala (Overlay) setiap 5 tahun sekali, skenario 2 c. Penanganan jalan berupa pemeliharaan rutin, yaitu penutupan lubang (Resealing) dan penambalan (Patching) yang dilakukan setiap tahun dan pemeliharaan berkala (Overlay) setiap 6 tahun sekali, skenario 3
d. Penanganan jalan berupa pemeliharaan rutin, yaitu penutupan lubang (Resealing) dan penambalan (Patching) yang dilakukan setiap tahun dan pemeliharaan berkala (Overlay) setiap 7 tahun sekali, skenario 4 e. Penanganan jalan berupa peningkatan jalan dengan cara Overlay yang dilakukan pada saat ketidakrataan permukaan jalan (IRI) mencapai angka 6,8, dan 10 m/km, skenario 5 3) Skenario penanganan jalan yang dilakukan adalah
Tidak melakukan
perbaikan dan melakukan perbaikan jalan (do/nothing) I.5 Keaslian Penelitian Permasalahan yang di kemukakan diatas sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain, antara lain Muhammad Aris Aprianoor dalam Tesisnya yang berjudul “Analisis kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Pembangunan Jalan Alternatif di Kota Kandangan”,2008. Dan juga pernah di lakukan oleh Wida Betasani dengan judul “Studi Kelayakan Perbandingan Flyover Jalan Sulawesi – Pandegiling TerhadapJalan Urip Sumoharjo – Raya Darmo Surabaya Dilihat Dari Segi Lalu Lintas Dan Ekonomi Jalan Raya”, selain itu ada juga studi kasus yang dilakuka oleh Dr. Ir. Waldiyono MS dalam bukunya yang berjudul “Sudi Kelayakan Ekonomi (Pendekatan Multi Disiplin dan Studi Kasus)” salah satunya yang membahas tentang Studi Kelayakan JORR (Jogja Outer Ring Road) I.6 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan pada penulisan ini adalah : 1. Studi Pustaka, yang berupa pengumpulan teori yang mendukung penulisan Tugas Akhir ini
2. Identifikasi data Data yang digunakan pada penyusunan Tugas Akhir ini berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional I Sumatera Utara, P2JJ, dan Showroom Mobil dan spare part 3. Pengolahan data, dimana data yang diperoleh diatas akan diolah dengan menggunakan program HDM-III 4. Analisis output HDM-III, merupakan hasil dari pengolahan data berupa biaya operasi kendaraan berdasarkan karakteristik jalan 5. Analisis ekonomi, yaitu dengan kriteria NPV, BCR, EIRR 6. Kesimpulan dan Saran I.7 Sistematika Penulisan 1. Bab I – Pendahuluan Bab
ini
menyajikan
hal-hal
umum
mengenai
pentingnya
menghitung kelayakan suatu proyek peningkatan jalan dengan menggunakan evaluasi kriteria NPV, BCR dan IRR 2. Bab II – Studi Pustaka Defenisi mengenai Evaluasi Kelayakan Proyek Pembangunan Jalan akan dibahas dalam bab ini, juga akan diuraikan mengenai latar belakang yang menyebabkan dibuatnya, juga teori yang digunakan untuk menghitung kelayakan proyek tersebut, termasuk latar belakang penggunaan program HDM III untuk mempermudah perhitungan dan juga defenisi dan penggunaan kriteria evaluasi BCR, NPV dan IRR.
3. Bab – III Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai cara kerja menghitung kelayakan suatu proyek jalan dengan bantuan program HDM III untuk
mempermudah
perhitungannya,Juga
akan
diuraikan
mengenai metode penghitungan kelayakan proyek dengan criteria BCR, NPV dan IRR. 4. Bab – IV Penyajian dan Pengolahan Data Pada bab ini terdapat data-data yang digunakan sebagai input pada program HDM III yang kemudian diolah untuk memperoleh biaya operasional kendaraan, termasuk juga menghitung penghematan nilai waktu perjalanan pengguna jalan, kemudia dievaluasi berdasarkan kriteria BCR, NPV, dan IRR terhadap nilai investasi proyek jalan tersebut. 5. Bab V – Kesimpulan dan Saran Pada bab ini diperoleh kesimpulan dan saran yang diambil sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya evaluasi kelayakan proyek jalan ini.