BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah segi yang sangat vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sangat pentingnya pendidikan sering diibaratkan bahwa ekonomi suatu negara boleh
tumbang akan tetapi pendidikan tidak akan dan tidak boleh
berhenti. Dari pendidikan yang baik akan lahir manusia-manusia cerdas dan bersumber daya tinggi, dari sumber daya inilah suatu negara akan semakin maju di segala bidang karena setiap bidang akan ada ahli-ahli yang berkualitas mumpuni, dengan adanya manusia yang bersumber daya tinggi maka akan berkembang
semua aspek kehidupan bangsa dan secara otomatis akan
memajukan negara tersebut. Pasal 3 UU No 20 tentang Sisdiknas (2003) menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, mulai dari pendidikan usia dini hingga Perguruan Tinggi. Salah satu pokok dalah tujuan pendidikan nasional adalah pengembangan daya kreatif yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Daya kreatif sendiri menurut
1
Guilford (1975) sebagai kemampuan atau cara berpikir seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, belum ada sebelumnya berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta respon dari situasi yang tidak terduga. Kreativitas merupakan modal berharga yang dapat digunakan peserta didik dalam menjalani hidupnya, dengan adanya daya kreatif yang dimiliki oleh peserta didik maka tantangan dalam kehidupan dapat dihadapi dengan kreatif yang berbeda dari individu pada umumnya. Pengembangan kreativitas bagi peserta didik beberapa diantaranya dilakukan oleh SMK Muhammadiyah Suruh. Pengembangan kreativitas di SMK Muhammadiyah Suruh dilakukan dengan memberikan kesempatan dan fasilitas untuk peserta didiknya dalam membuat terobosan baru dalam dunia otomotif, listrik industri dan produksi pakaian jadi. Banyak penghargaan yang didapatkan oleh para siswa dalam lomba LKS SMK dari tingkat regional, provinsi hingga nasional. Prestasi tersebut tidak didapatkan dengan cara instan melainkan dengan perjuangan keras semua pihak dalam SMK Muhammadiyah Suruh. Pengembangan kreativitas siswa SMK Muhammadiyah Suruh juga masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pihak yang peduli akan perkembangan yang optimal seluruh aspek perkembangan siswa. Berkenaan dengan pengembangan kreativitas ini, penulis mendapati hasil wawancara kepada Kepala SMK Muhammadiyah Suruh Efendy (2013) sebagai berikut : “Pengenbangan kreativitas merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan di Indonesia, dan sangat terlihat efeknya pada satuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Peserta didik yang dididik di SMK diberikan keterampilan khusus agar dapat langsung terjun dalam dunia kerja baik menjadi karyawan ataupun wiraswasta. Dengan adanya kreativitas ini para siswa yang menjadi karyawan dapat bersaing karena siswa terbiasa dalam menemukan hal yang baru, dan bagi siswa
2
yang memilih menjadi wiraswasta juga membutuhkan kreativitas untuk mengelola usahanya. Permasalahan akan pengembangan kreativitas akhirakhir ini banyak muncul pada siswa teknik produksi pakaian jadi. Siswa yang rata-rata bergender perempuan dituntut untuk selalu dapat membuat model baru atau cara menghadapi stres dunia kerja garmen yang sangat padat. Sebagian besar siswa yang lulus dapat langsung mendapatkan kerja pada perusahaan mitra SMK, namun banyak dari yang masuk tersebut keluar atau pindah kerja dengan adanya tuntutan pengembangan model baru dan kurang dapat menyikapi stres kerja. Hal ini sering berulang-ulang terjadi dalam kehidupan para siswa setelah lulus dan baru dalam tahap penanggulangan oleh pihak sekolah. Diantaranya adalah mengembangkan semua jenis kecerdasan dan selalu memberikan motivasi kepada para siswa teknik produksi pakaian jadi agar memiliki keyakinan diri dapat menghadapi tantangan dengan kreatif dalam dunia kerja. Usaha-usaha yang demikian diharapkan mampu meningkatkan kreativitas para siswa agar dapat membangun masa depan yang cerah” (Efendy 2013).
Pemaparan
Kepala
SMK
Muhammadiyah
Suruh
memperlihatkan
pentingnya pengembangan kecerdasan emosional, pemberian motivasi dalam menmbentuk keyakinan diri serta pengembangan kreativitas. Selaras dengan pemaparan Kepala SMK Muhammadiyah Suruh, Guru Bimbingan dan Konseling SMK Muhammadiyah Suruh Laeli S.Pd. juga memaparkan akan pentingnya efikasi diri dan kreativitas terutama pada siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi. Menurut Guru BK, siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi perlu memiliki keyakinan diri yang kuat agar nanti setelah lulus mampu secara kreatif menjawab tantangan dunia kerja, dengan mempunyai efikasi diri diharapkan siswa memiliki kreativitas dalam dunia tata busana seperti membuat pola baru ataupun model baru serta mewujudkannya menjadi barang jadi. Kelemahan akan kreativitas yang dimiliki para siswa teknik produksi pakaian jadi saat ini akan ditanggapi secara responsif oleh semua pihak di sekolah yang sangat peduli akan pengembangan para siswa. Melalui wawancara kepada Kepala Sekolah dan Guru BK SMK Muhammadiyah Suruh didapatkan konsep yang penting dalam mengembangkan siswa didiknya, beberapa diantaranya adalah pengembangan kecerdasan emosi,
3
pengembanan efikasi diri dan pengembangan kreativitas. Kecerdasan emosi sendiri menurut Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 2001), merupakan kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Individu yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu mengatasi berbagai masalah atau tantangan yang muncul dalam hidupnya. Sedangkan efikasi diri menurut Bandura (dalam Feist & Feist, 2010) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Sedangkan kreativitas didefinisikan Guilford (1975) sebagai kemampuan atau cara berpikir seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, belum ada sebelumnya berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta respon dari situasi yang tidak terduga. Kajian mengenai kreativitas, efikasi diri dan kecerdasan emosional juga dikaji dalam bingkai penelitian. Sanchez-Ruiz dkk (2010) dengan judul The relationship between trait emotional intelligence and creativity across subject domains. Dalam penelitian Sanchez-Ruiz dkk (2010) ditemukan hasil hubungan yang positif signifikan antara kepribadian kreatif dengan kecerdasan emosional global dengan r = 0,29 dan p<0,01. Penelitian tentang efikasi diri dan kreativitas oleh Kisti & Fardana (2012) dengan judul hubungan antara self efficacy dengan kreativitas pada siswa SMK, dari penelitian ini didapatkan hasil ada hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kreativitas dengan r = 0,479 dan p<0,01.
4
Penelitian dengan hasil yang berbeda dari Maryati (2008) yang berjudul hubungan antara kecerdasan emosi dan keyakinan diri (self-efficacy) dengan kreativitas pada siswa akselerasi. Hasil analisis korelasi : rx1y = 0,143; p = 0,288 (p > 0,05), berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas. Hasil analisis korelasi rx2y = 0,059; p = 0,370 (p > 0,05) berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan diri dengan kreativitas. Penulis juga melaksanakan pra penelitian di SMK Muhammadiyah Suruh pada tanggal 20 Oktober 2013 kepada siswa kelas XI TPPJ A dengan hasi sebagai berikut. Tabel 1.1 Deskripsi Skor Kreativitas Verbal
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Rendah
6
18.2
19.4
19.4
Rendah
7
21.2
22.6
41.9
Sedang
6
18.2
19.4
61.3
Tinggi
6
18.2
19.4
80.6
Sangat Tinggi
6
18.2
19.4
100.0
Total
31
93.9
100.0
System
2
6.1
33
100.0
Missing Total
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa siswa kelas XI TPPJ A paling banyak memiliki skor kreativitas verbal pada kategori rendah.
5
Tabel 1.2 Deskripsi Skor Kecerdasan Emosi
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Rendah
8
24.2
24.2
24.2
Rendah
5
15.2
15.2
39.4
Sedang
7
21.2
21.2
60.6
Tinggi
7
21.2
21.2
81.8
Sangat Tinggi
6
18.2
18.2
100.0
Total
33
100.0
100.0
Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa siswa kelas XI TPPJ A paling banyak memiliki skor kecerdasan emosional pada kategori Sangat Rendah.
Tabel 1.3 Deskripsi Skor Efikasi Diri
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Rendah
7
21.2
21.2
21.2
Rendah
6
18.2
18.2
39.4
Sedang
7
21.2
21.2
60.6
Tinggi
7
21.2
21.2
81.8
Sangat Tinggi
6
18.2
18.2
100.0
Total
33
100.0
100.0
Melalui deskripsi tabel 1.3 dapat dilihat bahwa siswa kelas XI TPPJ A paling banyak memiliki skor efikasi diri pada kategori sangat rendah, sedang dan tinggi. Sedangkan hasil korelasi antara kecerdasan emosional, efikasi diri dengan kreativitas verbal pada siswa kelas XI TPPJ A SMK Muhammadiyah Suruh sebagai berikut :
6
Tabel 1.4 Korelasi Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas Verbal Kecerdasan Emosi Spearman's rho
Kecerdasan Emosi
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Kreativitas
Kreativitas
.532**
.205
.
.001
.268
33
33
31
**
1.000
.205
.001
.
.269
Sig. (2-tailed) N
EfikasiDiri
EfikasiDiri
1.000
.532
33
33
31
Correlation Coefficient
.205
.205
1.000
Sig. (2-tailed)
.268
.269
.
31
31
31
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 1.4 dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kreativitas verbal dengan r = 0,205 dan p 0,268 (p > 0,05 dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan kreativitas verbal dengan r = 0,205 dan p = 0,269 (p > 0,05). Dengan adanya penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda, dimana Sanchez-Ruiz dkk (2010) yang menemukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian kreatif dengan kecerdasan emosional global, Kisti & Fardana (2012) menemukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kreativitas, sedangkan Maryati (2008) menemukan tidak ada hubunan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas dan tidak ada hubunan yang signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas. Serta hasil pra penelitian di SMK Muhammadiyah suruh yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal dan tidak ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal maka
7
penulis tertarik melakukan penelitian ulang kepada siswa kelas TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh. Penelitian ulang yang akan dilakukan dengan judul Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas verbal Siswa Kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh? 2. Adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal siswa
Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK
Muhammadiyah Suruh ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui signifikansi hubungan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh. 2. Mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal siswa
Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK
Muhammadiyah Suruh.
8
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Adapun manfaat secara teoritis adalah bila ditemukan hasil yang berhubungan signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas akan sejalan dengan hasil penelitian Sanchez-Ruiz (2010), bila ditemukan hasil yang berhubungan signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas akan sejalan dengan hasil penelitian Kisti & Fardana (2012), sedangkan
bila hasilnya tidak
berhubungan signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas verbal dan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal maka sejalan dengan hasil penelitian Maryati (2008). 1.4.2 Manfaat Praktis 1.
Bimbingan dan Konseling Bila didapatkan hasil hubungan yang signifikan antara kecerdasan
emosi dengan kreativitas verbal dan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal dapat memberikan masukan kepada Guru Bimbingan dan Konseling dalam
mengembangkan
kreativitas
verbal
dapat
memperhatikan
pengembangan kecerdasan dan efikasi diri siswa.
2. Sekolah Sekolah dapat menggunakan hasil penelitian sebagai dasar pembuatan kebijakan pengembangan siswa terutama pengembangan kreativitas verbal yang menjadi salah satu tujuan pendidikan SMK Muhammadiyah Suruh.
9
1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian dibagi menjadi 5 bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori yang melandasi yaitu berisi tentang kecerdasan emosional, efikasi diri, kreativitas, penelitian yang terkait dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang deskripsi subjek penelitian, analisis deskriptif, analisis korelasi, uji hipotesis, hasil dan pembahasan. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran.
10