BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Dalam menjalin sebuah komunikasi yang efektif, setiap manusia harus saling
menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar yang tidak pernah lepas dari segala macam aktivitas kehidupan seseorang. Misalnya dalam lingkungan keluarga, kita satu sama lain saling berinteraksi antara ayah dengan ibu, ibu dengan anak, ayah dengan anak, adik dengan kakak dan sebagainnya. Kemudian pada tingkatan yang lebih luas lagi yaitu menjalin sebuah interaksi dan hubungan pada lingkungan masyarakat yaitu individu dengan teman, rekan kerja, kekasih bahkan penjual dagangan. Maka dari itu manusia tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya interaksi dan komunikasi dengan manusia lain. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. 1 Dalam menjalin sebuah interaksi, seorang individu melakukan penyampaian informasi kepada orang lain mengenai dirinya. Hal ini lalu berhubungan dengan adanya identitas diri pada setiap individu. Identitas menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Identitas pada dasarnya merujuk pada 1
Slamet Santoso. Teori-Teori Psikologi Sosial. PT. Refika Aditama. Bandung. 2010. Hal 157
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzi Corinne melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap. 2 Identitas pribadi merupakan karakteristik unik yang membedakannya dengan orang lain. Setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Dimensi subjektivitas (Subjective Dimension) akan setiap identitas merupakan sebuah perasaan diri pribadi dari setiap manusia. Dengan kata lain, identitas dari masing-masing individu tersebut memiliki hal-hal yang dapat dipelajari oleh orang lain dan juga bisa didapatkan oleh individu tersebut. Semua yang dapat dilihat dan diamati baik setiap sikap, perilaku dan lain sebagainnya yang memiliki nilai atau makna, dapat diproyeksikan kepada orang lain saat setiap individu tersebut berkomunikasi dengan individu lain, jadi setiap yang dilakukan individu tersebut merupakan sebuah proses yang diciptakan oleh dirinya sendiri dan hanya bisa digambarkan oleh dirinya sendiri. Mungkin semua masih ingat mengenai fenomena boy and girl band di Indonesia. Kemunculan sekelompok penyanyi-penyanyi ini baik pria maupun wanita banyak memikat penikmat musik di Indonesia. Berawal dari fenomena k-pop, lalu muncul kelompok penyanyi yang mengatasnamakan idol group yang di buat oleh Yasushi Akimoto. Melihat pasar Indonesia yang cukup berpotensi menjual produk 2
Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel. Communication Between Cultures (Seven Edition). Boston : USA. Wadsworth Cengage Learning. 2009. Hal 52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Jepang seperti anime dan manga, Akimoto optimis JKT48 ini akan sukses di ranah bisnis musik di Indonesia. Dalam upaya membentuk JKT48 di Indonesia, Akimoto membangun sebuah kerja sama bisnis dengan perusahaan Indonesia, PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC Media) perusahaan yang bergerak dibidang penyiaran, media cetak, radio, telekomunikasi, pelayanan financial, agensi dan online shopping.3 JKT48 adalah idol group pertama di Asia Tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 5 juta penggemar bahkan diperhitungkan sebagai salah satu idol group yang memiliki jumlah fans terbanyak. Idol group ini merupakan grup saudari AKB48 pertama yang berada di luar Jepang. Grup ini mengadopsi konsep AKB48 yaitu "idola yang dapat anda jumpai setiap hari”. JKT48 mengadakan pertunjukan rutin hampir setiap hari di Theater JKT48, lantai 4 mal FX Sudirman, Jakarta. Sampai saat ini JKT48 memiliki anggota sebanyak 64 orang. Pembentukan JKT48 pertama kali diumumkan pada 11 September 2011 di sebuah acara AKB48 yang diadakan di Makuhari Messe di Chiba. Generasi pertama di perkenalkan pada tanggal 2 November 2011 dan di perkenalkan di situs web resmi JKT48 pada tanggal 3 November 2011. JKT48 tampil untuk pertama kalinya di media televisi pada program konser musik 100% Ampuh yang tayang langsung di Global TV pada tanggal 17 Desember 2011. Pada hari berikutnya, 18 Desember 2011, JKT48 untuk pertama kalinya berinteraksi dengan penggemar melalui acara bersalaman, Meet & Greet JKT48 di FX Center Jakarta.4 3 4
https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48 (Diakses tanggal 1 Februari 2017) Ibid (Diakses tanggal 3 Februari 2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Awal mula fans mengetahui Idol group ini berawal dari informasi dan beritaberita dari media internet lalu ke media televisi, ini membuktikan bahwa media sangat berperan sekali dalam menaikkan tingkat kepopuleran seseorang (musisi). Seiring berjalannya tahun, fans dari JKT48 ini semakin banyak. Fans dapat diartikan seperti seseorang pribadi yang loyal, sangat antusias, dan menunjukkan ketertarikan dalam segala bidang yang mereka sukai. Fans dapat memilih pada bidang apa yang mereka tekuni, seperti olahraga, acara televisi, hobi, musik dan lainnya. 5 Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fans dari idol grup ini sangat banyak. Dilihat dari penonton yang selalu hadir di setiap pertunjukan theater yang selalu ramai, penjualan CD/DVD JKT48 yang meningkat dan intensitas mereka tampil di berbagai media. Karena banyaknya fans yang ingin bertemu dengan para member JKT486, tim officialy dari JKT48 membuat acara. Setiap selesai tampil di panggung para member JKT48 berkumpul agar para fans bisa bertemu lebih dekat melalui handshake event7. Rata-rata fans JKT48 adalah laki-laki, baik dari usia remaja bahkan ada juga yang dewasa. Selain fans dari dalam negeri banyak juga fans dari luar Indonesia yang tahu mengenai JKT48. Seperti para penggemar idola (musisi, artis) yang lain, fans dari JKT48 ini juga rela mengeluarkan uang yang besar untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan sang idola seperti CD/DVD album, photopack, t-shirt, JKT Theather, 5
Andika Permana, “Studi Fandom JKT48 Sebagai Pop Culture”. Vol 3/No 3. Hal 442 “Member” sebutan untuk para personil dari 48family 7 Handshake Event adalah sebuah kegiatan berjabat tangan antara member JKT48 dan penggemarnya. Tiket Handshake Event sendiri adalah bonus dari pembelian CD secara langsung di Theater JKT48. 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
lightstick, hingga produk-produk yang menggunakan brand dari sang idol tersebut. Selain membeli mereka juga selalu mengikut sertakan diri dalam berbagai acara yang dibuat oleh tim officialy JKT48 seperti meet and great. Kegiatan tersebut dilakukan agar fans dapat bertemu dengan oshi8 mereka dan member-member JKT48 yang lain. Uang yang dikeluarkan untuk membeli barang-barang tersebut tidaklah sedikit, dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah bahkan hingga jutaan. Harga album CD/DVD, harga photopack, harga t-shirt, harga JKT Theather, harga lightstick, dan bahkan membayar iuran fanbase atau yang lainnya. Dan dari sinilah fans dari JKT48 ini disebut fans yang royal akan idol grupnya. Di zaman generasi millenium ini lah era globalisasi saat ini yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan perilaku konsumtif seseorang. Hal ini yang secara tidak langsung menjadikan para fans JKT48 sebagai konsumen yang dipandang sangat menjanjikan dalam penjualan merchandise apapun, walau harga yang dijual cukup mahal yang penting hasrat keinginin membeli, dan kebahagiaan itu didapat. Selain gaya hidup, ada sisi lain yang ingin mereka tunjukkan yaitu ingin menunjukkan identitas diri mereka. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya fans JKT48 ini dari usia remaja bahkan dewasa, dalam masa remaja pembentukan identitas diri sangatlah penting dalam diri setiap individu. seperti yang sudah kita ketahui masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
8
“Oshi” adalah sebutan seseorang yang fans idolakan. Maksudnya biasanya para fans akan menanyakan kepada fans lain “oshi kamu siapa?”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
menuju masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan dalam segi fisik, sosial dan psikologis. Dalam hal ini pembelian merchandise merupakan cara para fans untuk menunjukkan kecintaannya terhadap idola mereka yaitu JKT48. Selain itu juga ingin menunjukkan bahwa para fans ini adalah bagian dari suatu komunitas tertentu. Mereka akan merasa asing dan tersingkir ketika mereka tidak membeli merchandise dari sang idola, bahkan bisa dianggap fans musiman yang hanya suka ketika artis tersebut sedang berada di puncak popularitasnya. Maka wajar saja fans JKT48 ini di berikan julukan yaitu “fans yang royal akan idol grupnya”. Kita dapat mengetahui identitas dari masing-masing fans ini dari cara berpakaian mereka, cara berbicara mereka, perilaku mereka dan lain sebagainnya. Selain dilihat secara langsung tingkah laku dari fans, mereka juga aktif di media sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Hampir semua fans mengetahui kegiatan keseharian dari masing-masing member JKT48 melalui media sosial. Dari awal JKT48 muncul di dunia musik, sampai sekarang media sosial yang masih digandrungi adalah twitter. Para fans ini dapat berinteraksi dengan semua member JKT48 melalui akun twitter mereka masing-masing. Dari sanalah kita juga dapat melihat seberapa fanatik mereka terhadap idol group tersebut. Melalui media sosial juga kita dapat mengetahui identitas diri fans. Kita dapat mengetahui secara langsung apa yang mereka lakukan sehari-hari. Pernyataan dari salah satu fans JKT48 terkait dengan kehidupan fans JKT48:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
“Awal saya mengetahui JKT48 dari sebuah produk iklan, lalu saya mulai tertarik dengan mereka. Saya mencari tahu tentang JKT48 dan akhirnya menjadi suka dan nge-fans, dari tahun 2011 awal JKT48 muncul sampai sekarang saya masih menjadi fans-nya, selain itu saya juga seperti fans lainnya yang mulai membeli merchandise untuk menunjukkan bahwa saya adalah fans dari idol grup tersebut. Sampai sekarang merchandise yang sudah saya miliki yaitu, CD/DVD album, photopack, t-shirt, dan buku-buku biografi mengenai JKT48, harga-harga tersebut terhitung dari Rp 30.000,sampai Rp 500.000,- bahkan bisa lebih, selain barang-barang tersebut saya juga suka menonton di JKT Theather, mengikuti handshake event, atau menonton konser mereka, tetapi saya jarang mengikuti kegiatan-kegiatan seperti itu karena masalah budget, karena setiap kegiatan tersebut membutuhkan uang yang lumayan mahal, biasanya saya 2 minggu sekali membeli photopack, kalo nonton theater paling 1 bulan sekali atau keinginan aja jadi enggak nentu, tetapi ada banyak fans JKT48 lainnya yang rela setiap minggu datang ke theater nonton mereka tampil membeli merchandise seperti CD/DVD secara berlebihan agar bisa bertemu dengan oshi mereka, waktu itu saya pernah melihat ada salah satu fans yang membeli CD/DVD JKT48 lebih dari 5 agar bisa berjabat tangan lebih dari 10 detik (handshake event), semua merchandise itu dijual oleh tim officialy di theater, semua kegiatan tersebut juga ada pembayarannya, secara pribadi saya juga tidak merasa terbebani untuk mengumpulkan merchandise, ada perasaan senang setelah memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
barang-barang tersebut, selain itu juga ada kepuasan tersendiri ketika sudah punya barang tersebut, tapi kadang juga kecewa karena barang-barang yang diinginkan tidak sesuai keinginan, sebelum saya tahu JKT48 saya tidak melakukan kegiatan seperti membeli merchandise yang saya idolakan, saya malah ingin seperti fans lain yang bisa setiap hari nonton, beli semua merchandise nya dari JKT48. Selain itu saya juga update mengenai kegiatankegiatan dari para member JKT48, saya juga memfollow akun twitter para member JKT48 termasuk oshi saya, kebetulan saya oshinya Melody. Biasanya member-member ini lebih aktif di twitter, jadi kalau ada info apapun pasti fans akan tau kalau mereka ngefollow akun twitter member-member JKT48. Fans JKT48 itu banyak yang bilang fans yang aneh, gak jelas lah, masa suka sama cewe-cewe cantik kayak gitu, makannya juga suka ada yang bilang fans JKT48 itu terlalu fanatic banget, bahkan dibilang Wota, tapi saya sih gak masalah malah saya mau disebut wota, kalo ada yang ngeledek juga ya gak apa-apa gak usah marah. ” Dari pernyataan tersebut bahwa gaya hidup, perilaku, sikap, kebiasaan dari si fans dapat terlihat, selain itu kegiatan membeli merchandise juga menjadi hal yang wajar untuk menunjukkan identitas diri mereka yaitu fans JKT48. Dari latar belakang dan pernyataan yang dijelaskan oleh salah satu fans tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana”. 1.2
Fokus Penelitian Dari uraian latar belakang di atas , maka fokus untuk penelitian ini adalah :
Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang meliputi : a. Personal Layer b. Enactment Layer c. Relation d. Communal 1.3
Identifikasi Masalah Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan peneliti, maka peneliti
telah mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gaya hidup yang dilakukan fans JKT48? 2. Bagaimana perilaku yang terjadi pada fans JKT48? 3. Apa alasan menjadi fans JKT48? 4. Bagaimana proses pengungkapan identitas diri dari fans? 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gaya hidup yang dilakukan fans JKT48 2. Perilaku yang terjadi pada fans JKT48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
3. Alasan menjadi fans JKT48 4. Proses pengungkapan identitas diri dari fans 1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis/Akademis Menambah referensi ilmu terhadap budaya pop, gaya hidup, perilaku serta new media (media baru) dalam penelitian “Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana”. 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan ulasan untuk mahasiswa dan perusahaan (officially JKT48) dalam mengetahui “Dimensi Subjektivitas (Subject Dimension) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana”. 1.5.3 Manfaat Sosial Hasil penelitian ini bermanfaat untuk membuka pikiran khalayak khususnya para fans JKT48 agar mereka tidak hanya memikirkan keinginan dan kesenangan. Selain itu juga mengerti arti perilaku yang mereka lakukan agar tidak berkelanjutan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/