BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap kondisi siswa, apakah membuat siswa semakin bersemangat belajar ataupun sebaliknnya. Peran guru sangat diperlukan, diantaranya guru membimbing dan mengarahkan siswa agar dirinya merasa terpanggil, sehingga ia mampu belajar mandiri baik secara individual maupun kelompok, misalnya dengan metode kerja kelompok, penugasan pemecahan masalah dan lain-lain. Dengan cara seperti ini timbul inisiatif siswa untuk membentuk belajar di lingkungan masyarakat sebagai tindak lanjut upaya guru dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tetapi pada kenyataannya guru masih dominan dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 2 Salatiga, diketahui bahwa metode pengajaran yang masih sering digunakan adalah metode ceramah, diskusi kelompok kecil dan tanya jawab, cara pengajaran seperti ini belum memberikan hasil yang maksimal sehingga siswa cenderung pasif dan bosan dalam belajar. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak maksimal dimana pada tahun 2013 pembelajaran yang dilakukan dikelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Salatiga terhadap pelajaran Ekonomi Akuntansi, penguasaan materi siswa masih dibawah standar KKM, dimana nilai rata-ratanya sebesar 69,2. KKM pada SMA Negeri 2 Salatiga untuk mata pelajaran Ekonomi Akuntansi adalah 71. Keseluruhan nilai dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :
1
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Tengah Semester II Siswa Kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Salatiga Tahun 2013 Kode Siswa A1
Nilai Siswa 76
Ket Tuntas (>71)
Kode Siswa A 19
Nilai Siswa 74
Ket Tuntas (>71)
A2
74
Tuntas (>71)
A 20
74
Tuntas (>71)
A3
76
Tuntas (>71)
A 21
72
Tuntas (>71)
A4
72
Tuntas (>71)
A 22
78
Tuntas (>71)
A5
64
Tidak Tuntas (<71)
A 23
66
Tidak Tuntas (<71)
A6
68
Tidak Tuntas (<71)
A 24
50
Tidak Tuntas (<71)
A7
68
Tidak Tuntas (<71)
A 25
60
Tidak Tuntas (<71)
A8
68
Tidak Tuntas (<71)
A 26
70
Tidak Tuntas (<71)
A9
74
Tuntas (>71)
A 27
72
Tuntas (>71)
A 10
70
Tidak Tuntas (<71)
A 28
66
Tidak Tuntas (<71)
A 11
72
Tuntas (>71)
A 29
76
Tuntas (>71)
A 12
66
Tidak Tuntas (<71)
A 30
66
Tidak Tuntas (<71)
A 13
70
Tidak Tuntas (<71)
A 31
68
Tidak Tuntas (<71)
A 14
70
Tidak Tuntas (<71)
A 32
76
Tuntas (>71)
A 15
68
Tidak Tuntas (<71)
A 33
68
Tidak Tuntas (<71)
A 16
60
Tidak Tuntas (<71)
A 34
68
Tidak Tuntas (<71)
A 17
68
Tidak Tuntas (<71)
A 35
66
Tidak Tuntas (<71)
A 18
70
Tidak Tuntas (<71) Jumlah
35 Siswa
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan nilai Ulangan Tengah Semester II pada Tabel 1.1 dari 35 siswa masih banyak siswa yaitu 22 siswa yang nilainya di bawah KKM (<71) dan dikatakan tidak tuntas. Nilai yang dibawah KKM itu banyak faktor yang mempengaruhi, baik faktor dari internal maupun eksternal siswa. Faktor dari dalam diri siswa yaitu kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial politik, faktor fisik dan psikis. Hasil belajar yang dapat diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran, yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi
2
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Melihat permasalahan tersebut, hendaknya guru dapat memberikan variasi dalam metode belajar demi meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model, salah satunya adalah model Teams games tournaments. Model teams games tournamens mempunyai kelebihan yaitu siswa dilatih untuk bekerjasama, mendengarkan, dan menghargai pendapat teman, mampu berinteraksi dan berkomunikasi antar siswa, serta bertanggung jawab dalam penguasaan materi yang sudah menjadi tugasnya.Dalam TGT juga dapat meningkatkan motivasi siswa dengan adanya game, dan siswa mempunyai tanggung jawab terhadap perolehan poin dalam tiap siswa tersebut. Serta guru memberikan reward kepada tim yang memenangkan game. Pernyataan tersebut dikuatkan juga hasil penelitian dari Rina Dwijayanti berjudul “ Penererapan pembelajaran kooperatif model teams games tournament untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pelajaran ekonomi pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung”, yang menyimpulkan bahwa pemebelajaran kooperatif tipe TGT dapat menjadi salahsatu model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan pada mata pelajaran ekonomi atau lainnya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian sebelumnya dan kelebihan TGT itulah yang mendasari peniliti memilih model teams games tournament dalam mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran ekonomi.
3
Berdasarkan uraian permasalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi Memahami siklus akuntansi perusahaan jasa, melalui pembelajaran kooperatif model Teams games tournaments. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3x pertemuan dan setiap pertemuan 2x45 menit. B. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kurangnya keaktifan dan rendahnya hasil belajar dalam pokok bahasan Mengenal Pasar Modal. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: a. “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan model Teams games tournaments pada materi Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPS-2 di SMA Negeri 2 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 ?” b. “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan model Teams games tournaments pada materi Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS-2 di SMA Negeri 2 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 ?” 2. Pemecahan Masalah Mengatasi masalah kurangnya keaktifan dan rendahnya hasil belajar dalam materi Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dapat diatasi dengan cara melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments. Indikator
4
keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah meningkatnya keaktifan dan hasil belajar siswa yang diukur melalui pre test dan posttest serta proses pembelajaran. C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments pada pokok materi Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPS-2 di SMA Negeri 2 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments pada materi Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS-2 di SMA Negeri 2 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.
D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang berhubungan dengan laporan ini melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan sehubungan dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada
para
pendidik
khususnya
guru
untuk
dapat
mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments dalam mengajar dan menambah pemahaman yang diajarkan.
5
2. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan: a. Dapat memberikan manfaat pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. b. Siswa dapat meningkatkan keaktifan belajarnya pada mata pelajaran ekonomi. c. Siswa dapat berkomunikasi dan saling bertukar pengetahuan terhadap materi pembelajaran kepada kelompok belajarnya sehingga terjain interaksi yang baik dalam pelajaran ekonomi. 3. Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
6