BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pertumbuhan gedung-gedung tinggi atau gedung pencakar langit (skyscraper) merupakan indikator dari pertumbuhan kota atau negara baik secara ekonomi, social maupun budaya, sehingga mendominasi wajah suatu kota, tak terkecuali dengan kota-kota yang ada di Indonesia. Keberadaan gedung-gedung tinggi tersebut adalah akibat perkembangan kebutuhan akan ruang-ruang untuk beraktifitas yang terus meningkat sedangkan lahan yang tersedia adalah tetap serta memusatnya kegiatan ekonomi pada suatu kawasan (Central Business District) mengakibatkan pertumbuhan kota secara vertikal. Perkembangan gedung bertingkat juga ditunjang oleh teknologi dengan ditemukannya lift (elevator) oleh Elisha Graves Otis pada tahun 1852. Sebagian besar gedung bertingkat mempunyai elevator dengan dua sampai delapan buah car. Dalam era globalisasi sekarang ini, penggunaan lift (elevator) sangat membantu aktivitas orang-orang yang ingin bergerak serba cepat dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Hal tersebut diperhatikan dengan maksud untuk meminimalisir lahan bangunan, supaya tidak memakan banyak tempat atau lahan yang dipakai. Para arsitektur membuat konsep bangunan gedung bertingkat yang kebanyakan diterapkan di daerah perkotaan, dikarenakan banyak faktor yang mendukung hal tersebut.
1
2
Cara kerja elevator secara umum yaitu elevator berjalan ke arah atas atau ke arah bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan pengguna. Maksud dari hal tersebut adalah jika elevator sedang berjalan ke arah atas, arah elevator akan berubah menjadi bawah jika telah melayani permintaan pada lantai paling atas, begitu pula dengan arah bawah jika elevator sedang berjalan ke arah bawah, arah elevator akan berubah menjadi atas jika telah melayani permintaan lantai paling bawah. Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba membuat simulasi pergerakan lift (elevator) dalam melakukan gerakan perubahan arah atas dan arah bawah tersebut. Dimana pergerakan tersebut diatur berdasarkan permintaan pengguna lift dengan menekan tombol yang mengatur pergerakan lift tersebut. Maka dari itu penulis mengambil judul untuk skripsi “ Perancangan Simulasi Pergerakan Lift 5 Lantai Berbasis 3D Max”. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan Pada skripsi ini akan disampaikan pembahasan mengenai pembuatan sebuah aplikasi dengan menggunakan 3D Max. Aplikasi yang penulis buat merupakan sebuah perancangan simulasi pergerakan lift 5 lantai. I.2.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas maka akan dicari pemecahannya melalui penulisan laporan skripsi ini, antara lain : 1. Bagaimana membuat simulasi yang menarik dengan teknik animasi 3 Dimensi.
3
2. Bagaimana penyampaian simulasi ini secara dinamis. 3. Bagaimana perancangan simulasi pergerakan lift 5 lantai berbasis 3D Max? 4. Bagaimana cara kerja simulasi lift 5 lantai berbasis 3D Max? I.2.2. Batasan Masalah Adapun hal-hal yang akan dilakukan pada perancangan aplikasi ini, maka penulis memberikan batasan masalah yang akan dibahas pada laporan skripsi ini, yaitu : 1. Simulasi lift hanya dirancang untuk 1 sangkar lift dengan 5 lantai menggunakan pintu. 2. Design perancangan simulasi lift ini di buat dengan menggunakan software 3D Max. 3. Simulasi lift hanya
melakukan pergerakan animasi yang sudah di
tentukan. 4. Simulasi ini hanya bisa berjalan pada Sistem Operasi Microsoft Windows. 5. Adapun file yang dihasilkan dalam pembuatan animasi simulasi ini merupakan file video extension-nya *.Avi. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.I. Tujuan Berikut ini merupakan beberapa tujuan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :
4
1. Sebagai syarat guna memenuhi syarat kelulusan Setara S1 di STMIK Potensi Utama. 2. Membuat simulasi animasi 3D yang menarik. 3. Pembuatan animasi simulasi 3 dimensi tersebut bisa dijadikan sebagai film animasi. 4. Simulasi ini dapat menjadi informasi pengetahuan tentang Dunia Teknik dan Perancangan bangunan gedung bertingkat menggunakan lift. I.3.2. Manfaat Adapun manfaat yang akan di kemukakan dari penanganan masalah yang ada, yaitu: 1. Memberikan tambahan pengetahuan tentang pergerakan lift. 2. Memberikan kemudahan kepada pengguna lift dalam menggunakan lift setelah melihat simulasi lift. 3. Memberikan suatu hasil gambaran atau simulasi lift yang akan di gunakan kepada pengguna agar pengguna langsung tahu sebelum menggunakan lift. 4. Agar para mahasiswa lebih berminat lagi untuk belajar membuat simulasi animasi yang lainnya. I.4. Metodologi Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Untuk itu penulis menggunakan beberapa cara untuk memperolehnya, diantaranya .
5
I.4.1. Prosedur Perancangan Langkah-langkah dan tata cara yang dilakukan untuk membuat simulasi yang merupakan perancangan 3D Max adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Target : Perancangan simulasi pergerakan lift 5 lantai berbasis 3Dmax
Analisa Kebutuhan : Cara kerja lift sama seperti yang nyata
Spesifikasi : Dalam perancangan simulasi ini software yang digunakan adalah 3D Max
Design dan Implementasi : Perancangan simulasi lift 5 lantai didesign & diimplementasikan menggunakan 3D Max
Tidak
Verifikasi: Program
Ya Validasi: Pengujian simulasi Secara Menyeluruh
Finalisasi: Hasil Akhir berupa simulasi bermanfaat untuk user Gambar I.1. Prosedur Perancangan
6
I.6. Analisa Kebutuhan Sesuai dengan penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan yang harus ada pada rancangan simulasi yang dibuat adalah: a. Simulasi ini hanya bisa berjalan pada Sistem Operasi Microsoft Windows. b. Simulasi ini dirancang menggunakan 3D Max c. Pergerakan Lift yang dirancang harus sesuai dengan lift sesungguhnya pada
simulasi ini. I.7. Spesifikasi dan Desain Spesifikasi yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini: a. 3D Max b. Spesifikasi hardware yang digunakan: -
Komputer desktop Layar LCD 17”
-
CPU Processor Core 2 Duo 2.93 GHz
-
Memori 2Gb
I.8. Implementasi dan Verifikasi Setelah spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan rancangan simulasi lift akan dilakukan dengan software yang tepat,efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah simulasi sudah dapat berjalan dengan baik, maka
perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan pada
aplikasi dapat diperbaiki terlebih dahulu.
7
I.9. Validasi Selanjutnya dilakukan pengujian simulasi secara menyeluruh, meliputi pengujian pergerakan lift. Pengujian simulasi akan dilakukan secara langsung untuk memastikan semua fitur berjalan dengan baik. I.10. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar terbagi dalam 5 (lima), yaitu : BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang uraian teori-teori yang relevan dengan judul dan permasalahan yang dibahas yaitu teori mengenai simulasi pergerakan lift (elevator) dan pemrograman. BAB III : ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM Dalam bab ini penulis membahas tentang pembuatan aplikasi enkripsi dan dekripsi teks dengan menggunakan metode 3D Max, gambaran umum rancangan aplikasi enkripsi, perancangan dan user interface aplikasi tersebut.
8
BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Dalam bab ini penulis akan melakukan uji coba terhadap aplikasi yang dikembangkan, memastikan aplikasi dapat berjalan dengan baik, mempersiapkan hardware/software yang dibutuhkan untuk melakukan uji coba, serta menentukan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran dari penulis sebagai perbaikan dimasa yang akan datang.