BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, bertambah pula ilmu pengetahuan manusia sesuai dengan keadaan dunia yang semakin lama, semakin mengenal kemajuan. Indonesia yang dikenal sebagai negara hukum, tentu sangat banyak membutuhkan para intelektual-intelektual untuk menunjang sumber daya manusia. Salah satunya intelektual dalam bidang hukum, sehingga dalam ranah hukum di dalam masyarakat dewasa ini sangat dibutuhkan adanya keberadaan ahli hukum yang terampil dan profesional di bidangnya. Untuk mendukung para ahli hukum tesebut maka diperlukan tenaga ahli madya di bidang hukum (paralegal). Paralegal adalah seorang yang bukan merupakan lulusan sarjana hukum melainkan Ahli Madya yang dibekali teori profesi di bidang hukum dan juga dibekali dengan teori-teori hukum layaknya yang diberikan diprogram sarjana, sehingga lulusan Ahli Madya di bidang hukum ini akan memiliki keahlian di bidang hukum dan perkantoran, yang cakap dan profesional atau dapat membantu masyarakat untuk memperoleh akses di bidang hukum dan keadilan. Tenaga paralegal ini diharapkan dapat mengetahui dasar hukum dan pangaplikasiannya di dunia hukum, sesuai dengan teori yang didapat selama perkuliahan dan mampu mengaplikasikan ilmu teori tersebut ke dalam bentuk praktek yang dapat ditemui dalam dunia kerja profesi hukum. Mengenai profesi di bidang hukum, banyak ditemui jenis-jenis profesi yang seharusnya diisi oleh seorang Ahli Madya hukum atau paralegal, di mana 1
bentuk profesi ini memerlukan keterampilan dan keahlian, maka Ahli Madya hukum diharapkan mampu untuk mengisi posisi tersebut, karena seorang yang telah menyelesaikan jenjang studi Diploma 3 Hukum dapat juga disebut sebagai ahli dalam bidangnya. Jadi oleh sebab itu ahli madya hukum atau paralegal diharapkan untuk bisa mengambil alih berbagai profesi tersebut sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Berdasarkan pertimbangan tersebut Universitas Gadjah Mada membuka program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi, dengan harapan mampu melahirkan ahli madya hukum yang saat ini sangat dibutuhkan keberadaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu diadakannya Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa yang sudah mendapatkan teori dari perkuliahan agar dapat berhadapan langsung dengan dunia praktek, dengan harapan dapat menambah pengalaman dan ilmu di bidang hukum. Dan harapan lainnya agar dapat belajar menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang ada dalam masyarakat sesuai dengan teori yang didapat di bangku kuliah. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan penulis dengan memilih tempat di Kantor Notaris dan PPAT Muchammad Agus Hanafi, S.H yang beralamat di jalan Atmosukarto Nomor 11 Kotabaru Yogyakarta, DIY. Dan sebagai alasan ketertarikan penulis terhadap dunia kenotariatan ini, yaitu dimana keberadaan dan fungsi Notaris merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat, khususnya terhadap pembuatan-pembuatan akta, dan alasan lain adalah karena di daerah asal penulis sendiri masih sangat sedikit ahli hukum yang berprofesi sebagai Notaris dan PPAT, sehingga besar keinginan penulis untuk mendalami 2
dunia kerja kenotariatan ini. Penulis melakukan pembelajaran dan pengamatan serta menambah pengetahuan di tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan hasil yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan akan disusun dan diuraikan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dilengkapi dengan lampiran catatan harian Praktek Kerja Lapangan. Dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mengangkat judul laporan yaitu: “Mekanisme Pembuatan Akta Hibah Saham” di Kantor Notaris dan PPAT Muchammad Agus Hanafi, S.H. pada saat ini banyak sekali terjadi sengketa mengenai Hibah, khususnya mengenai hibah saham dan permasalahanpermasalahan lain di bidang administratif. Hal tersebut biasanya dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai aturan hukum yang harus dilaksanakan sesuai dengan peratuan perundang-undangan, terlebih pemahaman menyangkut pentingnya sebuah Akta. Hibah merupakan pemberian suatu objek tertentu secara Cuma-Cuma. Berdasarkan Pasal 1682 Kitab Undang-undang Hukum Perdata bahwa : “ tiada suatu penghibahan pun, kecuali penghibahan termaksud dalam Pasal 1687(hadiah dari tangan ketangan berupa barang bergerak yang berwujud atau surat piutang yang akan dibayar atas tunduk, tidak memerlukan akta notaris dan adalah sah bila hadiah demikian diserahkan begitu saja kepada orang yang diberi hibah sendiri atau kepada orang lain yang menerima hibah itu untuk diteruskan kepada orang yang menerima hibah), dapat dilakukan tanpa Akta
3
Notaris, yang minutnya (naskah aslinya) harus disimpan pada notaris dan bila tidak dilakukan demikian, maka penghibahan itu tidak sah “.1 B. Tujuan 1.
Tujuan Subyektif Setelah melewati proses pembelajaran di bangku perkuliahan, serta setelah
diselesaikannya Praktek Kerja Lapangan maka perlu dibuat satu penulisan Laporan yang bertujuan sebagai syarat kelulusan dari program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM dan seterusnya untuk dapat memperoleh gelar ahli Madya Hukum. 2.
Tujuan Objektif Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat
menumbuhkan dan mengembangkan pengalaman mahasiswa terhadap seluk beluk praktek-praktek kegiatan dunia kerja hukum. Serta melatih profesionalisme dalam menyikapi dunia kerja dengan tanggung jawab sebagai calon profesional di bidangnya, khususnya dalam pembuatan Akta Hibah. Sehingga diharapkan dapat mengetahui mekanisme serta proses lahirnya akta dan seluk beluk yang harus dilalui dengan landasan kerja dan sikap yang tunduk kepada peraturan perundangundangan. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, sehingga dengan bekal pengetahuan dan teori yang didapat mahasiswa dalam perkuliahan, di Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi, mahasiswa itu sendiri dapat mempraktekkan kemampuannya sesuai dengan bekal 1
pengertian-penerimaan-hibah.http://penelitianhukum.org/tag/ di akses 24 Maret 2014 pukul 15.23
4
pemahaman teori yang didapat di bangku perkuliahan dan dengan harapan dapat bermanfaat demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
C. Manfaat Karya tulis ini berbentuk deskripsi refleksi dari pengalaman melakukan praktek kerja lapangan sesuai dengan format yang telah ditentukan, karya tulis ini dibuat sebagai pertanggung jawaban penulis terhadap kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan. Khususnya dalam hal keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme penulis sebagai calon profesional hukum. Hasil yang dapat dipetik dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, yaitu penulis dapat memahami tentang kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan Kenotariatan maupun PPAT, memahami tentang proses lahirnya berbagai jenis Akta yang dikeluarkan dan dibuat oleh Notaris dan PPAT, serta bantuan lainnya yang menyangkut cara penyelesaian masalah yang terdapat di masyarakat. Kususnya tercantum dalam judul Tugas Akhir yang penulis sampaikan yaitu Mekanisme Pembuatan Akta Hibah Saham. Penulis dapat memetik nilai keilmuan dan menguasai tentang tata cara sampai proses pembuatan hingga lahirnya akta Pemberian Hibah itu sampai selesai sehingga memiliki kekuatan hukum dan sah dimata hukum. Dalam kemanfaatannya dapat difungsikan secara baik, oleh pemegangnya dan bagi pihak yang membutuhkannya.
5