BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Peningkatan produktivitas suatu perusahaan dipegang dengan hasil kerja keras sumber daya manusia tersebut. Pada era globalisasi ini, telah muncul banyak perusahaan baru yang siap bersaing dengan perusahaan yang telah ada sebelumnya. Untuk dapat bersaing secara maksimal, perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang handal dan terlatih. Melihat pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan, terdapat sumber daya manusia yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan ada pula sumber daya manusia yang berperilaku tidak etis. Perilaku tidak etis karyawan dalam suatu perusahaan tentu disebabkan dengan adanya ketidakpuasan karyawan dengan hasil yang di dapat dari perusahaan serta lemahnya pengawasan manajemen yang dapat membuka peluang bagi karyawan untuk berperilaku tidak etis. Menurut Fauwzi (2011), perilaku tidak etis yaitu suatu perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, untuk meminimalisir masalah tersebut perusahaan dituntut untuk dapat mendorong pembentukan karakter karyawan dari yang berperilaku tidak etis menjadi berperilaku etis. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan karyawan-karyawan nakal yang berperilaku tidak etis. Pada dasarnya standar etika setiap individu tentu berbeda-beda, hal ini tentu menarik untuk dapat diteliti pada penelitian ini. Perilaku tidak etis pada penelitian ini dilakukan karena terdapat banyaknya pekerja yang memiliki pendidikan yang kurang misalnya pekerja yang belum
lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), pekerja yang hanya sampai tamat Sekolah Dasar (SD) maupun pekerja yang lulusan sarjana. Berbagai macam pekerja tersebut tentu memiliki karakter dan sikap yang berbeda-beda, di mana biasanya di perguruan tinggi maupun di sekolah kita diajarkan untuk bersikap etis dalam lingkungan sekitar. Pekerja yang hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) belum tentu memiliki sikap tidak etis pada lingkungan sekitar, bisa saja pekerja yang lulusan sarjana yang diajarkan di perguruan tinggi untuk bersikap etis malah berperilaku tidak etis sehingga dapat merugikan perusahaan. Perilaku tidak etis yang dilakukan pekerja tersebut dapat merugikan perusahaan dan dapat merusak citra perusahaan. Salah satu contoh perilaku tidak etis yang terjadi di Indonesia saat ini adalah korupsi, di mana Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Korupsi ini terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang terganggu dan upaya pemberantasan korupsi yang melemah. Hal ini juga dikatakan oleh Transparency International Indonesia, menurut Indonesian Corruption Watch (ICW) upaya pemberantasan korupsi di Indonesia semakin 'loyo'. Pasalnya, dari 193 perkara korupsi yang berhasil terpantau nilai kerugian negara yang timbul sekitar Rp 691 miliar (Transparency International Indonesia, 2015). Kasus korupsi yang marak terjadi di Indonesia ini dapat disimpulkan bahwa terdapat kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan jabatan/kedudukan (abuse position) dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse power). Pengawasan yang kurang efektif dan moralitas yang rendah dapat menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang ditambah dengan gaya hidup yang mewah. Perilaku tidak etis yang dilakukan seseorang berkaitan dengan pencapaian tujuan tertentu atau untuk memperkaya diri sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, untuk meminimalisir masalah tersebut perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang baik dan pengawasan yang ketat untuk setiap akitivitas-aktivitas karyawan.
Tindakan atau perilaku kepemimpinan itu disebabkan oleh atribut penyebab. Perilaku tidak etis dapat dipengaruhi dengan kurangnya monitoring yang baik dari atasan. Menurut Fauwzi (2011) untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal yang efektif. Keefektifan pengendalian intern salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya perilaku tidak etis sehingga untuk meminimalisir terjadinya kecurangan atau perilaku tidak etis, keefektifan pengendalian intern memegang peranan penting. Dengan adanya pengendalian intern yang efektif akan menutup peluang terjadinya perilaku yang tidak etis (Fauwzi, 2011). Hasil penelitian yang diteliti oleh Aisah (2010) menyatakan bahwa pengendalian intern mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku etis karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian intern mampu memengaruhi perilaku etis karyawan, sehingga dengan adanya pengendalian intern yang efektif mampu membentuk karakter karyawan yang lebih baik. Faktor lain yang mempengaruhi adanya perilaku tidak etis terhadap karyawan yaitu dengan memberikan kompensasi yang sesuai (reward). Adanya kompensasi yang sesuai diharapkan dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerjanya sehinggaakan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Jayanti dan Rasmini (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa reward berpengaruh signifikan pada perilaku etis konsultan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rewardyang diberikan secara adil dapat mengurangi rasa iri yang dapat menimbulkan kecurangan atau perilaku tidak etis, dengan kata lain sistem pembagian reward sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima dan sesuai dengan prosedur perusahaan, dimana hal tersebut dapat mencegah atau meminimalkan perilaku tidak etis dan meningkatkan perilaku etis. Selain keefektifan pengendalian intern dan reward, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya perilaku tidak etis adalah moralitas individu. Dalam hal ini, moralitas
merupakan hal penting yang berpengaruh pada tindakan seseorang untuk mengambil keputusan. Semakin buruk atau rendah moral yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perilaku tidak etis. Penelitian mengenai pengaruh keefektifan pengendalian intern, reward, moralitas manajemen dan perilaku tidak etis telah banyak dilakukan sebelumnya. Diantaranya dilakukan oleh Fauwzi (2011) yang meneliti pengaruh keefektifan internal, persepsi kesesuaian kompensasi, moralitas manajemen terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian intern dan moralitas manajemen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan kesesuaian kompensasi (reward) tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Jayanti dan Rasmini (2013) yang meneliti mengenai pengaruh pengendalian intern, motivasi, dan reward manajemen pada perilaku etis konsultan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengendalian intern, motivasi, dan reward berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis konsultan. Berbeda halnya dengan Arifiyani (2012) yang meneliti pengaruh pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi manajemen terhadap perilaku etis karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitiannya. CV. Sinar Dian ini merupakan perusahaan manufaktur, khususnya pada bidang industri garment. Pada CV. Sinar Dian ini peneliti mengambil penelitian mengenai perilaku tidak etis karyawan. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa fenomena yang mengindikasikan bahwa ada tindakan atau
perilaku yang mengarah pada perilaku menyimpang yang dilakukan oleh karyawan CV. Sinar Dian. Adanya indikasi tindakan yang mengarah pada perilaku menyimpang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Nama Karyawan Komang Adi Wayan Rika
Tabel 1.1DaftarKetidakhadiran Karyawan Januari 2015 Hari Efektif Kehadiran Presentase Mangkir Kerja Karyawan (%) 27 Hari 24 Hari 3 Hari 24% 27 Hari 23 Hari 4 Hari 23%
Februari 2015 Hari Efektif Kehadiran Nama Karyawan Kerja Karyawan Komang Adi 24 Hari 21 Hari Wayan Rika 24 Hari 22 Hari Sumber : CV. Sinar Dian (2015)
Mangkir 3 Hari 2 Hari
Presentase (%) 21% 22%
Di sejumlah perusahaan, ketidakhadiran karyawan merupakan masalah yang cukup rumit, ini ditandai dengantingkat absen yang relatif tinggi dari para karyawannya. Hal ini tentu akan sangat mengurangi produktivitas karyawan, dan akan memberikan dampak negatif pada perusahaan. Pada Tabel 1.1 terdapat dua nama karyawan yang memiliki ketidakhadiran yang tinggi dibandingkan dengan karyawan lain selama sebulan. Selama bulan Januari dan Februari 2015 kedua nama karyawan tersebut tidak bekerja tanpa alasan (mangkir). Terjadinya ketidakhadiran karyawan dengan tanpa alasan ini mengindikasikan terjadinya perilaku yang menyimpang pada kedua karyawan tersebut. Hal ini tentu salah satu indikasi perilaku tidak etis karyawan di dalam CV. Sinar Dian. Adapun permasalahan lain yang memberikan dampak negatif bagi perusahaan, selain ketidakhadiran karyawan yang menjadi permasalahan dalam perusahaan yaitu dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2 Data Pesanan Customer Bulan Maret 2015
Nama Konsumen
Desain
Selisih Hasil/Bahan (1-2)
Output (2)
Standar Produksi (1) (Unit) Minggu 1 (unit)
Minggu 2 (unit)
Minggu 3 (unit)
Minggu 1 (unit)
Minggu 2 (unit)
Minggu 3 (unit)
A
40pcs
40pcs
35pcs
37pcs
0 pcs
5 pcs
3 pcs
Mustache_Bali
B
20pcs
20pcs
16pcs
18 pcs
0 pcs
4 pcs
2 pcs
Will Brand
C
40pcs
40pcs
36pcs
40pcs
0 pcs
4 pcs
0 pcs
Paper_Bali
Sumber : CV. Sinar Dian (2015) Tabel 1.2 merupakan data pesanan dari konsumen bulan Maret 2015 dengan menggunakan 1 kg bahan baku kain, di mana masing-masing konsumen memiliki desain yang berbeda. Pada CV. Sinar Dian bahan baku kain diproses menjadi pakaian jadi yang hasilnya akan dijual kepada konsumen. Untuk menghasilkan sebuah produk pakaian jadi, perusahaan ini menghasilkan standar produksi pakaian dengan jumlah yang berbeda pada tiap konsumen, hal ini dikarenakan desain pada tiap konsumen bervariasi. Pada Tabel 1.2 dapat kita lihat bahwa standar produksi pakaian dan output yang diterima konsumen berbeda-beda tiap minggunya, ini berarti mengindikasikan adanya tindakan yang mengarah pada perilaku yang menyimpang. Salah satu contoh terlihat pada konsumen Paper Bali, di mana standar produksi untuk Paper Bali sebanyak 40 buah baju, namun output yang diterima pada minggu ke-2 dan minggu ke-3 tidak sesuai dengan standar produksi pakaian. Hal ini juga dirasakan dengan konsumen lainnya seperti Mustache_Bali dan Will Brand. Perbedaan output yang diterima konsumen tiap minggunya menimbulkan ketidaksesuaian hasil standar produksi yang benar sehingga mengindikasikan terjadinya penyimpangan.
Dengan adanya perilaku menyimpang yang terjadi pada CV. Sinar Dian, maka penelitian mengenai perilaku tidak etis sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui faktor apa yang menyebabkan dan mempengaruhi seseorang berperilaku tidak etis di dalam CV. Sinar Dian. Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi atau mencegah terjadinya tindak kecurangan atau perilaku yang menyimpang yang dilakukan karyawan, serta dapat mengurangi terjadinya tindak korupsi yang terjadi di Indonesia, mengingat tingginya tingkat korupsi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka diambil judul penelitian “Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern, Reward, Dan Moralitas Individu Pada Perilaku Tidak Etis Karyawan (Studi Pada Cv. Sinar Dian)”.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah keefektifan pengendalian intern berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan? 2) Apakah reward berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan? 3) Apakah moralitas individu berpengaruh pada perilaku tidak etis karyawan?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut: 1) Untuk menguji pengaruh keefektifan pengendalian intern pada perilaku tidak etis karyawan.
2) Untuk menguji pengaruh reward pada perilaku tidak etis karyawan. 3) Untuk menguji pengaruh moralitas individu pada perilaku tidak etis karyawan.
1.4
Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dirumuskan, maka kegunaan dari
penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, serta dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai pengendalian intern, reward, moralitas individu dan perilaku karyawan pada sebuah perusahaan. Selain itu, dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan atau referensi dalam penelitian lebih lanjut untuk menambah literatur penelitiannya.
2) Kegunaan Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi kekurangan atau kelemahan untuk menghindari kesalahan atau penyelewengan baik disengaja maupun tidak disengaja melalui perilaku karyawan. Dan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk menjadikan perusahaan yang lebih baik lagi, serta dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1.5
Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran dalam penelitian ini, maka penyajiannya akan disusun menjadi bab secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan lainnya memiliki hubungan erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Rumusan Masalah Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini,
yakni
teori
atribusi,
teori
perkembangan
moral,
keefektifan
pengendalian intern, reward, dan moralitas individu yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis. Bab III
: Metode Penelitian Babini menguraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab IV
: Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini memaparkan tentang gambaran umum perusahaan CV. Sinar Dian, struktur organisasi perusahaan, hasil dari pengolahan data penelitian dan menguraikan mengenai pembahasan hasil penelitian ini.
Bab V
: Simpulan dan Saran
Bab ini memaparkan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti selanjutnya.