1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan, 1979: 5) ”Nasionalisme merupakan suatu perpaduan antara perasaan emosional berlebih dari dua fenomena, yakni kebangsaan dan patriotisme”. Kebangsaan merujuk pada kelompok suatu masyarakat yang memiliki persamaan bahasa, memiliki persamaan sejarah di masa lampau, dan saling menganggap bahwa mereka memiliki kesamaan budaya. Sedangkan patriotisme adalah kecintaan terhadap tanah air dan merupakan awal dari kebangsaan. Nasionalisme di setiap bangsa atau wilayah akan berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan perbedaan kondisi yang dihadapi oleh suatu bangsa. “Konsep nasionalisme itu sendiri pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-19 sebagai jawaban untuk menentukan nasib sendiri yang semata-mata hanya berorientasi kepada kesamaan etnik, bahasa dan budaya (Tn.1992: 5).” Dampak dari munculnya nasionalisme di Eropa bukan saja melahirkan bangsa-bangsa baru akan tetapi juga memunculkan imperialisme modern, dimana bangsa Eropa mulai berlomba untuk memperluas wilayah jajahannya ke Asia, Afrika dan Amerika. Dari imperialisme itulah maka nasionalisme Asia, dimana penulis akan meneliti salah satu nasionalisme Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
Negara Asia, akan muncul persatuan dan kesatuan sebagai jawaban untuk menentang kekuasaan asing yang telah dianggap menyengsarakan bangsanya. Nasionalisme di Asia sebagaimana diungkapkan di atas berbeda dengan nasionalisme di Eropa yang berorientasi kepada persamaan etnik, budaya dan bahasa untuk menentukan nasib sendiri, sebab nasionalisme Asia mengandung kehendak untuk menghapuskan ketidakadilan dan ketimpangan yang ada antara penjajah asing dan rakyat pribumi, terutama ketimpangan dalam hal kekuasaan dan kesejahteraan. Ketimpangan sosial serta penindasan yang dilakukan oleh pihak asing terhadap bangsanya telah menimbulkan kesadaran nasional serta pada tahap selanjutnya kebangkitan nasional. Gambaran umum nasionalisme Asia barangkali dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan Smith (2003: 7) mengenai dua konsep nasionalisme, yaitu “nasionalisme dapat terjadi karena adanya suatu sentimen yang ditandai dengan kesadaran memiliki bangsa bersangkutan, serta suatu gerakan sosial dan politik demi bangsa bersangkutan.” Kebangkitan nasionalisme di banyak Negara Asia memang sangat lazim dengan kedua pendapat Smith tersebut yang dimanifestasikan melalui pemberontakan serta perlawanan terhadap pihak imperialis. Chavan (1973: 63) memandang: Kebangkitan nasionalisme di Asia selalu digambarkan dari pemberontakan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan di Negara-negara Asia, dimana hampir diseluruh wilayah Asia ciri kebangkitannya digambarkan dengan perjuangan dan pemberontakan untuk menentang pihak kolonial. Perlawanan terhadap kolonial ini merupakan jawaban dari sifat sewenang-wenang pihak imperialis yang menguasai dan menjajah tanah air mereka.
Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
Salah satu dari bangsa di Asia yang muncul nasionalismenya akibat imperialis asing adalah Korea. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari nasionalisme Korea sebab penulis melihat bagaimana saat ini kemajuan ekonomi bangsa Korea (Korea Selatan) dapat menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, terlebih ketika membaca di suatu artikel bahwa kemajuan ekonomi Korea Selatan tersebut merupakan sebuah representasi dari wujud nasionalisme rakyatnya. Wujud nasionalisme yang dimaksud disini adalah semangat anti-Jepang yang telah menjajah tanah air mereka dengan tujuan untuk menyaingi bangsa Jepang dalam bidang Ekonomi. (Pikiran Rakyat, 12 Januari 2012). Hal ini berkaitan dengan kekejaman penjajahan Jepang yang masih membekas di lintas generasi bangsa Korea saat ini. Sejarah mengenai perjuangan bangsa Korea dalam menghadapi imperialis Jepang dimulai ketika masuknya bangsa Jepang pada paruh terakhir abad ke-19. Semenanjung Korea sebelum kedatangan Jepang merupakan Negara kerajaan yang menutup segala hubungan dari dunia luar, khususnya bangsa barat. Setelah Jepang berhasil mengalahkan lawan-lawannya untuk memperebutkan wilayah Korea melalui perang dengan Rusia dan China, Jepang secara resmi menganeksasi Semenanjung Korea pada tahun 1910 dan menjadikan Semenanjung Korea sebagai wilayah jajahannya dengan mengangkat seorang Gubernur Jenderal sebagai wakil pemerintah Jepang di Semenanjung Korea. Woo Keun (1970: 465) mengemukakan: Setelah berhasil menguasai Semenanjung Korea, Jepang melakukan berbagai reformasi khususnya di bidang pertanian dengan memodernisasi kepemilikan tanah di Korea dan bahkan merampas tanahnya. Modernisasi di berbagai bidang ini telah menghasilkan banyak keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut bukan untuk bangsa Korea melainkan untuk kepentingan Jepang sendiri. Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
Bangsa Korea sendiri dalam menghadapi imperialis Jepang pada awalnya masih terpecah menurut golongan, klan, dan kepercayaan. Nasionalisme Korea yang akan menyatukan segenap bangsa Korea baru terilhami melalui suatu peristiwa di tahun 1919, yang disebut sebagai Gerakan Samil. Gerakan Samil sendiri secara harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan waktu gerakan ini berlangsung, yaitu tanggal 1 Maret, sehingga gerakan ini biasa disebut juga sebagai Gerakan 1 Maret. Melalui Gerakan Samil inilah usaha untuk melawan Jepang yang sebelumnya selalu dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai tujuan mulai dihilangkan. Sebelum adanya Gerakan Samil, semua bentuk gerakan untuk menentang imperialis Jepang belum menunjukkan adanya persatuan dan kesatuan serta belum terbentuk unsur gerakan modern. Tetapi dengan adanya Gerakan Samil ini telah membawa semangat kepada semua golongan dan usia untuk bersatu melawan Jepang. Disamping itu deklarasi kemerdekaan yang dilakukan di hari Samil ini telah menggambarkan modernitas yang ingin dicapai, yakni Negara merdeka dengan pemerintahan demokratis. Dari gerakan inilah loyalitas sebagai warga Negara untuk meraih kebebasan tidak akan padam meskipun terus-menerus berada dalam tekanan Jepang (Woo Keun, 1970: 477 ). Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa Gerakan Samil ini telah memunculkan modernitas yang ingin dicapai, maka bentuk perjuangan bangsa Korea kini mengarah kepada terbentuknya organisasi modern. Hal ini terbukti dengan banyaknya organisasi yang bermunculan, dimana salah satu yang paling penting adalah terbentuknya pemerintahan pengasingan Korea (Taehan Min’guk Imsi Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
Chongbu) pada tanggal 9 April 1919. Pemerintahan Pengasingan Korea tersebut merupakan wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa Korea melalui organisasi modern
dalam
melawan
Jepang,
dimana
tugas
utamanya
adalah
untuk
mengkoordinasikan berbagai organisasi pergerakan Korea serta meletakkan dasardasar negara modern. Melalui pemerintahan pengasingan inilah cita-cita bangsa Korea untuk menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa intervensi bangsa asing mulai ditegakkan. Bangsa Korea sudah tidak lagi memikirkan pemerintahan monarki, kini dibenak segenap hati bangsa Korea adalah pemerintahan Republik Korea yang demokratis. Oleh karena itu jelaslah bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang diakibatkan oleh Gerakan Samil terhadap nasionalisme bangsa Korea. Ketertarikan peneliti untuk mengkaji Gerakan Samil lebih mendalam bermula ketika peneliti membaca beberapa buku serta artikel mengenai sejarah Korea yang selalu menyebutkan Gerakan Samil sebagai Gerakan Nasionalisme dan kebangkitan bangsa Korea untuk memperoleh kemerdekaan atas pendudukan bangsa Jepang. Disamping itu dijadikannya Gerakan Samil sebagai Hari Nasional (annual day) di Korea Selatan membuat penulis bertanya-tanya untuk mengetahui sejauh mana Gerakan Samil ini berperan terhadap nasionalisme di Korea pada umumnya serta Korea Selatan pada khususnya, sehingga bagaimana nasionalisme bangsa Korea itu masih menggelora dalam jiwa generasi muda Korea saat ini dalam semangat membangun bangsanya. Maka dari itu disini penulis merasa tertarik untuk mencoba meneliti Gerakan Samil ini sebagai karya ilmiah yang akan diteliti. Adapun judul Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6
yang akan diteliti itu adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. Disamping itu, belum adanya tulisan karya ilmiah atau skripsi tentang Gerakan Samil di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia membuat penulis merasa perlu menelitinya sebagai tulisan karya ilmiah. Sulitnya mendapatkan buku-buku mengenai Sejarah Korea yang kalaupun ada berbahasa Inggris dan merupakan buku sejarah umum Korea juga telah memberikan peneliti pemikiran untuk mengangkat dan meneliti tema mengenai Sejarah Korea yang lebih spesifik. Oleh karena itu diharapkan tulisan karya ilmiah ini dapat dijadikan sumber bacaan mengenai Sejarah Korea. Hal tersebut dirasa perlu, karena paling tidak masyarakat dapat mengetahui sejarah perjalanan bangsa Korea yang tidak hanya Sejarah Perang Korea-nya saja, tetapi juga terdapat sejarah penting lainnya yang membangkitkan nasionalisme bangsa Korea sehingga kita dapat Korea (Korea Selatan) saat ini yang maju dan makmur.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan pokok pemikiran di atas, terdapat suatu permasalahan utama yang akan menjadi kajian utama dari penulisan ini yaitu “Bagaimana Gerakan Samil berpengaruh terhadap Gerakan kemerdekaan nasional Korea tahun 1919-1945?” Sementara itu agar permasalahan yang akan dikaji lebih jelas, terarah dan hanya bertitik pada satu tema, maka penulis membatasi pokok permasalahan dengan merumuskan pokok permasalahannya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7
1. Apa faktor-faktor yang menjadi latar belakang terjadinya Gerakan Samil? 2. Bagaimanakah perkembangan kehidupan sosial dan politik di Korea setelah terjadinya Gerakan Samil? 3. Bagaimanakah pengaruh Gerakan Samil terhadap berdirinya pemerintahan pengasingan Korea tahun 1919-1945?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal utama yang meyebabkan seseorang melakukan tindakan. Begitupun dalam penulisan ini penulis memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan ini ialah: 1. Mendeskripsikan latar belakang kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa Korea yang mengakibatkan terjadinya Gerakan Samil. 2. Menganalisis perkembangan Gerakan Samil terhadap kondisi sosial dan politik di Korea. 3. Menganalisis pengaruh Gerakan Samil terhadap berdirinya pemerintahan Korea tahun 1919-1945.
1.3.2 Manfaat Penelitian Dalam kaitannya dengan kesejarahan penelitian ini sangat diharapkan dapat menambah khazanah pembaca, baik untuk para akademisi ataupun pembaca umum mengenai sejarah PAN asia raya Jepang di luar Indonesia, sebab selama ini mungkin Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8
Pan Asia raya yang dilakukan Jepang hanya terkonsentrasi mengenai Indonesia saja. melalui penelitian ini diharapkan memberikan cakupan yang lebih luas dari politik invasi Jepang yang tidak hanya terkonsentrasi pada pendudukan Jepang di Indonesia, melainkan pada kawasan lain yang lebih dahulu diduduki Jepang sebelum akhirnya masuk ke Indonesia.
1.4 Definisi Judul Judul penelitian dalam mengkaji permasalahan ini adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. Pengertian gerakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Wiranata, 2008: 143) berasal dari kata dasar gerak, yang berarti peralihan tempat atau kedudukan. Kata gerakan sendiri berarti perbuatan, usaha, atau kegiatan di lapangan sosial, politik dan sebagainya. Pengertian gerakan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau usaha yang dilakukan untuk merubah keadaan dari kedudukan semula yang dianggap tidak cocok ke dalam tatanan yang lebih baik, dimana biasanya gerakan ini erat kaitannya dalam masalah sosial atau politik. Gerakan Samil adalah suatu gerakan unjukrasa di Korea yang merupakan titik awal kebangkitan nasionalisme Korea. Gerakan Samil secara harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan gerakan ini berlangsung, yakni tanggal 1 Maret. Sementara itu, Kebangkitan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata bangkit yang artinya adalah berdiri, hidup kembali timbul ataupun terbit.
Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
9
Kebangkitan memiliki makna sebagai sesuatu yang telah bangkit untuk melakukan reaksi perlawanan terhadap kekuasaan musuh. Pengertian nasionalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Wiranata, 2008: 262) adalah kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Adapun pengertian lainnya yakni, paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri atau sifat kenasionalan. Konsep nasionalisme sendiri didefinisikan secara berbedabeda oleh para tokoh. Hans Kohn menyebutkan bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara dan bangsa. Definisi serupa diungkapkan Smith (2003: 10) yang menyatakan “nasionalisme sebagai suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pusat masalahnya den berupaya mempertinggi keberadaannya.” Sementara itu Hayes (Chavan, 1979: 5) berpendapat lain, bahwa nasionalisme merupakan suatu perpaduan antara perasaan emosional berlebih dari dua fenomena, yakni kebangsaan dan patriotisme. Jadi penjelasan dari definisi judul Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 adalah suatu kajian mengenai peranan Gerakan Samil sebagai simbol kebangkitan Gerakan Nasionalisme Korea. Gerakan Samil ini merupakan suatu peristiwa sejarah bagi bangsa Korea dalam membangkitkan kesadaran nasionalnya dalam menentang imperialis Jepang. Rentang waktu yang digunakan untuk mengkaji penelitian nasionalisme Korea ini adalah
Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
10
tahun 1919-1945, dimana membahas mengenai peristiwa-peristiwa setelah terjadinya Gerakan Samil hingga berakhirnya penguasaan Jepang atas Korea.
1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan oleh peneliti adalah: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dalam berpikir untuk mengembangkan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian. Adapun konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suatu konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diangkat yakni tentang Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini peneliti memaparkan bagaimana teknik mencari keotentikan suatu sumber yang berkaitan dengan kajian peneliti. Dimana, metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur.
Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
11
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini merupakan sebuah pemaparan dari hasil penelitian mengenai Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini merupakan pembahasan terakhir dimana peneliti memberikan suatu kesimpulan dari hasil interpretasi terhadap kajian yang menjadi bahan penelitian. Interpretasi peneliti ini disertai dengan analisis peneliti dalam membuat kesimpulan atas jawaban-jawaban dari permasalahan-permasalahan yang dirumuskan dalam suatu rumusan masalah. Selain itu, dalam bab ini juga berisikan saran dari peneliti yang diajukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.
Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu