BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut (Usman dan Setyawati 1993:120). Pembelajaran sejarah memiliki arti yang strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dalam dunia pendidikan, sejarah mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Luhurnya nilai sejarah tersebut juga diungkapkan oleh pendiri bangsa ini Bung Karno, beliau menyatakan “Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah).” Namun, berdasarkan hasil observasi selama mengajar sejarah masih terlihat bahwa siswa masih belajar dengan cara hafalan untuk memahami konsepkonsep sejarah yang ada dan sebagian siswa menganggap pelajaran sejarah sesuatu yang tidak menarik. Mereka berasumsi bahwa penyampaian materi
1
sejarah terlalu monoton, hanya menghafal dan ketinggalan zaman, sehingga mengakibatkan siswa menjadi jenuh, pasif dan mengantuk. Akibatnya pembelajaran tidak efektif, aktifitas siswa rendah karena pembelajaran didominasi guru. Keadaan ini memang menjadi hal yang memprihatinkan. Siswa memandang sejarah hanya sebagai materi pelengkap pembelajaran bukan sebagai pelajaran pokok yang merupakan bentuk apresiasi nasionalisme dan bukti cinta tanah air. Sementara itu, ketika mengajar ada beberapa temuan dari pembelajaran sejarah diantaranya ialah: guru sejarah tidak menggunakan media pembelajaran. Guru terbiasa dengan pola pembelajaran konvensional melalui ceramah. Dengan demikian, siswa menjadi tidak tertarik dan lebih memilih asyik dengan kesibukannya sendiri seperti; mengganggu teman, bermain HP, mengobrol, terkantuk-kantuk dan sebagainya. Ketika diadakan tes ringan, banyak di antaranya yang menunjukkan ketidak mengertiannya, lalu menyatakan bahwa pembelajaran sejarah sulit dan menjenuhkan. Siswa menganggap pelajaran sejarah terlalu banyak materi yang harus dihafalkan. Cara hafalan ini mempunyai kelemahan karena informasi yang diterima tidak dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebelumnya sehingga konsep-konsep yang diterima mudah lupa. Di samping itu, aktifitas siswa sangat kurang sekali yang menyebabkan hasil belajar belum memuaskan. Untuk meningkatkan pemahaman dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran sejarah maka diusahakan peningkatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan peta konsep. Dengan demikian, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Peta Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar
2
Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang)”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah “Bagaimana penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang?” Untuk mengarahkan penelitian ini maka rumusan masalah akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana guru membuat perencanaan penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa? 2. Bagaimana guru mengembangkan tahapan-tahapan pembuatan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa? 3. Bagaimana hasil penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa? 4. Apa saja kendala dan cara mengatasi masalah dalam penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Setelah menguraikan rumusan masalah penelitian maka diperoleh tujuan penelitian secara umum ialah untuk memperoleh gambaran umum mengenai penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada
3
mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang. Sementara tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. 1. Membuat perencanaan penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa. 2. Mengembangkan tahapan-tahapan pembuatan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa. 3. Hasil penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa. 4. Kendala dan cara mengatasi masalah dalam penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian Harapan peneliti selama melakukan proses penelitian dan hasil dari penelitian ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak, di antaranya: 1.
Bagi Peneliti Manfaat penelitian yang ditujukan kepada peneliti ialah bahwa penelitian ini
menjadi salah satu sarana aplikasi ilmu yang diperoleh peneliti selama perkuliahan. Melalui penelitian ini pula, peneliti dapat menjadikan hasil penelitiannya sebagai alternatif pembelajaran ketika mengajar di kelas apabila memperoleh permasalahan yang sama khususnya dalam pembelajaran sejarah.
4
2.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi bagi guru-guru yang
bersangkutan sehingga guru memiliki variasi mengajar yang dapat menciptakan suasana pembelajaran sejarah agar lebih kondusif. 3.
Bagi Siswa Manfaat penelitian yang diharapkan sampai kepada siswa ialah bahwa siswa
dapat terlibat langsung dalam pembelajaran sejarah. Penggunaan peta konsep dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih aktif dalam mendukung pembelajaran khususnya pada mata pelajaran sejarah.
E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dan ruang lingkup peta konsep, definisi dan ruang lingkup aktifitas belajar siswa dan peranan penggunaan peta konsep dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian yang dijalani oleh peneliti selama melakukan kegiatan penelitian. Didalamnya akan diuraikan
5
beberapa penjelasan yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pertama, pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data; kedua, lokasi dan subjek penelitian, dan ketiga, prosedur penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai uraian deskripsi SMP Negeri 3 Lembang, hasil penelitian dan pembahasan yang berdasarkan kepada keseluruhan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari penelitian yang telah dilakukan sebagai bahan tindak lanjut. LAMPIRAN-LAMPIRAN
6