BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Stroke merupakan kegawatan neurologi yang serius, menduduki peringkat yang tinggi penyebab kematian. Penyakit stroke di Amerika Serikat menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahunnya 500.000 orang Amerika terserang stroke, yang menderita stroke iskemik 400.000 orang dan 100.000 orang menderita stroke hemoragik dengan 175. 000 diantaranya mengalami kematian (Gofir.A.et al, 2007). Mortalitas stroke penduduk di Indonesia adalah 37.7 per 100.000 penduduk (Gofir.A.et al, 2007). Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2008, jumlah penderita stroke mencapai 8,3 per 1.000 populasi di Indonesia. Populasi sekitar 211 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 1,7 juta penderita stroke di Indonesia. Ranakusomo berpendapat stroke paling banyak dialami orang yang berusia 55-56 tahun dan 65 tahun ke atas, dan banyak yang menempati rawat inap di rumah sakit (Harnowo.et al, 2012), (Harsono.et al, 2009). Penyebab stroke adalah gangguan pada aliran pembuluh darah di otak, beberapa hal dapat disebabkan antara lain oleh terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah arteri maupun pecahnya pembuluh darah arteri yang menyebabkan terhentinya aliran suplai darah ke otak ( Tjondro. D, 2012 ), yang dapat di ketahui salah satunya melalui pemeriksaan CT – Scan (Davenport.R. dan Dennis.M, 2000).
1
2
Stroke iskemik disebabkan adanya penyumbatan penimbunan lemak atau bekuan darah
pada
pembuluh darah arteri,
sehingga
menyebabkan
berkurangnya aliran darah yang menuju ke otak. Kadar kolesterol yang sangat tinggi di dalam darah dapat menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga mengganggu suplai oksigen dalam tubuh dan bisa berisiko terjadinya stroke (Kalim.H dan Misbach.J, 2012). Kolesterol merupakan senyawa kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh sebagai struktural kombinasi lipid dan streroid, yang berguna sebagai bahan penyusun hormon dan bahan membran atau dinding sel dalam tubuh. Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat dalam makanan dan tubuh dimana sebagiaan besar kolesterol 80 % dibentuk di organ hati dan sisanya didapat dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman (Yoviana.S, 2012), serta menjadi salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi (Prakoso. A, 2012). HDL
Kolesterol dan LDL kolesterol merupakan hasil
produksi kolesterol. HDL kolesterol mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari LDL kolesterol yang berlebihan, sedangkan LDL kolesterol jumlahnya berlebihan di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Selain itu ada trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi (Yovana.S, 2012). Peningkatan atau penurunan profil lipid di atas hingga mencapai batas nilai normal merupakan pertanda terjadinya disiplidemia.
3
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan profil lipid dalam plasma dan merupakan salah satu faktor risiko yang penting dalam terjadinya penyakit vascular, termasuk aterosklerosis dan stroke. Aterosklerosis mengakibatkan gangguan peredaran darah dan oksigen di dalam tubuh dan terjadi di dalam pembuluh arteri yang menuju ke otak maka bisa terjadi stroke. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Stroke hemorragik terjadi karena pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya, sedangkan stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan yang bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak oleh profil lipid. Penyebab terjadinya stroke iskemik adalah adanya kelainan profil lipid darah yang utama yaitu kenaikan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol serta penurunan kadar HDL kolesterol. Keempat profil lipid tersebut memiliki peranan yang penting dimana peningkatan trigliserida berakibat buruk pada pembuluh darah, peningkatan kolesterol berakibat penyumbatan pada pembuluh darah, peningkatan LDL berakibat pada penyempitan pembuluh darah serta penurunan HDL tidak dapat membersihkan pembuluh darah dari berbagai endapan yang disebabkan oleh ketiga profil lipid lainnya (Afiliasi, 2006). Berdasarkan fenomena tesebut maka dalam penelitian ini perlu untuk mengetahui hubungan profil lipid darah pada penderita stroke iskemik.
4
1. 2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah ada hubungan profil lipid darah pada penderita stroke iskemik ?
1. 3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui adanya hubungan profil lipid darah pada penderita stroke iskemik.
1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengukur kadar kolesterol total pada penderita stroke iskemik. 2. Mengukur kadar LDL kolesterol pada penderita stroke iskemik. 3. Mengukur kadar HDL kolesterol pada penderita stroke iskemik. 4. Mengukur kadar trigliserida pada penderita stroke iskemik. 5. Menganalisa hubungan antar kolesterol total dengan HDL, LDL dan trigliserida pada penderita stroke iskemik.
1. 4.
Manfaat Penelitian
1. Peneliti : Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya hubungan profil lipid darah pada penderita stroke iskemik.
5
2. Pendidikan : Sebagai sumbangan dalam mengkaji masalah profil lipid darah pada penderita stroke iskemik. 3. Masyarakat : Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi adanya hubungan profil lipid darah dengan penderita stroke iskemik.
1.5.Orisinalitas Penelitian Judul Penelitian
Nama
Hasil Penelitian
Peneliti, tahun. penerbit Anzar Ahlian. 2005.
Perbedaan Profil lipid darah Asupan lemak yang tinggi pada
Program Pascasarjan
pada asupan lemak normal dan anak obesitas tidak merupakan
UNDIP. Semarang
lemak tinggi pada anak obesitas faktor terjadinya dislipedemia dan usia 6–7
tidak ada perbedaan bermakna kadar lipid darah pada asupan lemak tinggi dan normal
Tony Chandra. 2007.
Perbedaan profil lipid remaja Tidak
terdapat
hubungan
Program Pascasarjana
dengan orang tua berpenyakit bermakna riwayat PJK orang tua
Magister Ilmu
jantung koroner dan bukan dan profil lipid remaja
Biomedik dan
jantung koroner
Spesialis Ilmu Kesehatan Anak UNDIP. Semarang Linda Soebroto. 2010. Hubungan antara kadar LDL Penderita yang mempunyai kadar FK Sebelas Surakarata
Universitas kolesterol pada penderita stroke LDL Maret di rumah sakit dr Moewardi mudah Surakarta.
kolesterol
tinggi
akan
terkena
stroke
non
hemoragik hemoragik
daripada
stroke
6
Pamela K Putri Thaib. Hubungan antara kadar LDL Lama perawatan pasien stroke 2010.
FK
UNDIP darah pada penderita stroke iskemik
Semarang
yang
iskemik fase akut dengan lama maupun
pulang
pulang
hidup
meninggal
perawatan pasien pulang hidup dipengaruhi peningkatan kadar dan pasien pulang.
LDL kolesterol
Skolastia Savitri .S. Multiparitas sebagai resiko
Multiparitas meningkatkan resiko
2011. Program Sarjana stroke iskemik pada pasien RS
stroke iskemik
FK UNDIP. Semarang
dr Karidi
Yovita
Andhitara. Asosiasi
2011.
Program dengan
Semarang genotip profil
gen
apoe Ada asosiasi antara genotip ApoE
lipid
dan dengan kadar HDL yang tinggi
Pascasarjana Magister ketebalan tunika intima media dan IMT.Tidak ada asosiasi yang Ilmu
Biomedik
Pendidikan
dan arteri
karotis
interna
pada bermakna antara genotip antara
Dokter pasien pasca stroke iskemik.
Spesialis
Ilmu
Penyakit
Syaraf
gen
ApoE
dislipidemia
dengan dan
riwayat
abnormalitas
profil lipid darah
UNDIP. Semarang Edi Mulyanto. 2012. Hubungan profil lipid darah Hubungan bermakna antara LDL Program
Pendidikan dengan ketebalan tunika intima
dengan
IMT,
sedangkan
Dokter Spesialis Ilmu medika arteri karotis interna penyakit
Syaraf pada
UNDIP. Semarang
iskemik
pasien
pasca
stroke
kolesterol, trigliserida dan HDL kolesterol
tidak
berhubungan
dengan IMT
Penelitian tentang profil lipid darah dan hubungannya dengan penyakit jantung dan stroke di Indonesia sudah banyak dilakukan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi sampel adalah pasien stroke iskemik. Beberapa penelitian sebelumnya yang menghubungkan antara profil lipid darah, dislipidemia, aterosklerosis, dan stroke iskemik dapat dilihat pada tabel diatas.
21