1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sains tidak hanya merupakan suatu kumpulan pengetahuan saja, karena dalam sains mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi. Sains mengandung keempat hal tersebut, maka belajar sains siswa perlu mengalami keempat hal tersebut
Dalam belajar sains siswa
seyogianya tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara utuh (Rustaman, 2005). Oleh karena itu dalam pembelajaran sains harus dapat menanamkan dan mengembangkan kemampuan kognitif, sikap kepedulian siswa, kreativitas, dan nilai ilmiah pada siswa. Agar tujuan pendidikan sains tersebut tercapai seperti yang diharapkan didalam pembelajaran sains di sekolah, maka para pengajar dituntut untuk menggunakan pendekatan dan metode yang paling sesuai dalam setiap pembelajaran. Para pengajar merancang situasi belajar yang menarik agar dapat memotivasi peserta didik untuk mempersiapkan diri belajar secara utuh, terlatih berpikir kritis, kreatif, analitik, menumbuhkan keinginan peserta didik untuk mengamati dengan cermat, ingin bertanya, dan berdiskusi. Sehingga akhirnya siswa dapat menemukan konsep sendiri dan mengambil makna dari konsep yang telah dipelajari. Salah satu pendekatan mengajar yang berpusat pada peserta didik dan berkembang saat ini di Indonesia adalah SETS (Science, Environment,
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Technology and
Society). Pembelajaran SETS merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat menjadi alternatif untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan sains dan teknologi. Pembelajaran dengan SETS telah banyak diteliti, baik itu sebagai pendekatan ataupun model dalam proses pembelajaran Sains. Amirshokoohi (2010) dalam jurnalnya menyatakan bahwa rendahnya sikap calon guru terhadap isu-isu lingkungan dan sains, teknologi dan masyarakat, literasi lingkungan (environmental literacy) tentang pengetahuan tentang sains, teknologi dan masyarakat serta rendahnya keyakinan calon guru untuk mengajar dengan isu-isu lingkungan. Akcay, et all (2010) dalam jurnalnya lebih menekankan pada efek pendekatan pembelajaran Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat dapat meningkatkan penguasaan konsep-konsep ilmu dasar, pemahaman proses sains, keterampilan kreativitas, peningkatan sikap siswa terhadap ilmu pengetahuan, dan kemampuan untuk menerapkan ilmu, konsep dan proses dalam situasi baru pada siswa. Yörük, et all (2009) menurutnya pendidikan dengan Sains, Teknologi, Masyarakat dan Lingkungan memiliki kontribusi dalam pemikiran akademis siswa untuk perencanaan karir siswa selanjutnya. Sedangkan Leea, et all (2007) mereka mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat meningkatkan sikap posistif siswa terhadap sains dan keterampilan kreativitas siswa. Berdasarkan jurnal-jurnal berikut yang merupakan berbagai hasil penelitian menunjukan pentingnya pembelajaran dengan Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat karena telah meningkatkan berbagai aspek yang menjadi tujuan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
Pendekatan SETS diharapkan dapat membuka wawasan peserta didik untuk memahami hakekat pendidikan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat secara utuh. Maksudnya ialah bahwa pendekatan SETS ditujukan untuk membantu peserta didik mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik (Binadja, 1999). Sejumlah ciri atau karakterisitik pendekatan SETS adalah bertujuan memberi pembelajaran sains secara kontekstual peserta didik dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat, diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkingan akibat yang terjadi dalam proses transfer sains tersebut ke bentuk teknologi, menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar-unsur tersebut, mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari pada menggunakan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi yang berkenaan, ditinjau dari sisi kontruksivisme, peserta didik dapat diajak membahas tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik bersangkutan. Ciri pembelajaran sains dengan pendekatan SETS perlu ditampilkan (Sutarno, 2004). Mahasiswa PGSD sebagai calon-calon guru nantinya perlu sekali diberikan pengalaman belajar bahwa untuk mengajarkan sains tidak cukup hanya menyampaikan informasi saja karena sains mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi (Rustaman, 2005). Keempat hal dalam sains tersebut benar-benar harus dipahami oleh calon guru, maka dari
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
itu sudah seharusnya mereka mempunyai pengalaman sebagaimana nantinya mereka akan bertingkah laku dalam mengajar sains. Tidaklah mungkin berharap agar para pendidik nanti di lapangan akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar sains yang memberikan pengalaman berdasarkan aktivitas, apabila semasa studi di lembaga pendidikan sebelumnya hanya pernah mendengar saja tanpa mengalaminya sendiri. Selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya berupa pembelajaran konvensional yang memberikan pengalaman peserta didik berupa pembelajaran dengan metode ceramah dan diskusi kelompok di dalam kelas. Sedangkan untuk bagaimana prosesnya mendapatkan makna dari suatu konsep dan menghasilkan sebuah produk dari konsep tersebut minim dilakukan sehingga pengalaman belajar yang sesuai dengan hakikat sains tidak sepenuhnya terpenuhi. SETS adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif dalan pelaksanaan pembelajaran yang aktif karena urutan singkatan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua) diperlukan pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik maupun mental (Binadja , 1999). Pendekatan SETS sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik untuk memahami hakikat pendidikan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh. Hal ini ditujukan untuk membantu peserta didik mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik karena itulah mahasiswa calon guru tidak mendapatkan konten saja tetapi proses berfikir yang mendalam mengenai berbagai hal yang tedapat di lingkungan.
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
Konsep pengelolaan lingkungan merupakan salah satu konsep dalam biologi yang memiliki keterkaitan dalam kehidupan manusia, sehingga disarankan agar dalam pembelajaran ini digunakan pendekatan yang menghendaki peserta didik menemukan kembali atau merekontruksi kebenaran yang harus dipelajari. Pembelajaran sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Winataputra, 1992). Pemahaman konsep dan proses bermanfaat bagi peserta didik agar dapat menanggapi isu lokal, menilai secara kritis perkembangan sains dalam bidang sains dan teknologi (Depdiknas, 2003). Berdasarkan uraian di atas peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih jauh tentang pembelajaran konsep pengelolaan lingkungan dengan pendekatan SETS untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa PGSD.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah “ Bagaimana peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa
PGSD
pada
konsep
pengelolaan
lingkungan
dengan
pendekatan SETS ? ”
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
2. Pertanyaan Penelitian Selanjutnya rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Bagaimana perbedaan peningkatan kemampuan kognitif mahasiswa PGSD pada konsep pengelolaan lingkungan setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan SETS dan pembelajaran konvensional ? b. Bagaimana perbedaan peningkatan keterampilan generik mahasiswa PGSD pada konsep pengelolaan lingkungan setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan SETS dan pembelajaran konvensional ? c. Bagaimana tanggapan mahasiswa PGSD terhadap pembelajaran konsep pengelolaan lingkungan dengan pendekatan SETS ?
C. BATASAN PENELITIAN Agar masalah yang dibahas dapat terfokus maka permasalahan dibatasi pada : 1.
Subyek penelitian adalah Mahasiswa PGSD semester IV Universitas Pakuan
2.
Kemampuan kognitif yang diukur berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Bloom yang telah direvisi meliputi mengerti, menerapkan, menguraikan, menilai dan mencipta.
3.
Keterampilan generik yang diukur meliputi pengamatan tidak langsung, kerangka logika, sebab akibat, pemodelan, inferensi, dan abstraksi.
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa PGSD pada pembelajaran konsep pengelolaan lingkungan dengan menggunakan pendekatan SETS.
E. MANFAAT HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Mahasiswa a. Diharapkan mempunyai pengalaman belajar dalam melatih kemampuan koognitif dan keterampilan generik melalui pendekatan SETS b. Memberikan informasi mengenai penggunaan pendekatan SETS dalam pembelajaran. 2. Dosen pengampu mata kuliah a. Memberikan informasi serta gambaran tentang penggunaan pendekatan SETS b. Sebagai alternatif pendekatan pembelajaran pada konsep pengelolaan lingkungan sehingga dapat dikembangkan untuk materi pada mata kuliah lain yang relevan. 3. Pengambil kebijakan a. Menyediakan
sarana
dan
prasarana
yang
mendukung
proses
pembelajaran dengan pendekatan SETS
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
b. Menganjurkan kepada pengajar dalam rumpun IPA untuk mengaitkan proses pembelajaran IPA dengan unsure-unsur dalam SETS. 4. Peneliti lain a. Memperoleh informasi mengenai peranan pedekatan SETS terhadap kemampuan koognitif dan keterampilan generik mahasiswa b. Menjadi relevansi untuk penelitian selanjutnya. F. ASUMSI Asumsi yang digunakan untuk penelitian ini bahwa 1. Pembelajaran dengan pendekatan SETS membantu peserta didik untuk memahami sains dan perkembangannya serta pengaruh perkembangan sains terhadap lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik. 2. Pembelajaran dengan pendekatan SETS melatih peserta didik untuk memiliki pemahaman yang utuh mengenai suatu konsep tertentu 3. Pembelajaran dengan pendekatan SETS melatih peserta didik untuk mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung untuk dapat mengklasifikasikan, menghubungkan sebab akibat, membuat obyek yang bastrak menjadi mudah dipahami serta menarik kesimpulan. G. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koognitif dan keterampilan generik mahasiswa PGSD pada konsep pengelolaan lingkungan dengan pendekatan SETS dan konvensional.
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu