BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses, dimana peserta didik memperoleh bimbingan, pendidikan, pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan mencakup kurangnya mutu sumber daya manusia dan rendahnya mutu pendidikan yang ada. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik (Sisdiknas 2005: 2). Oleh karena itu, pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Beberapa upaya sudah dilakukan antara lain peningkatan sarana dan prasarana, perubahan dan perbaikan kurikulum, serta peningkatan mutu para pendidik dan peserta didik. Selain itu, upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata pelajaran dengan strategi, model, dan metode-metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, pemilihan metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan suatu proses belajar mengajar maupun untuk pengembangannya. Terkait dengan pembelajaran IPA kelas V di SD Muhammadiyah 08 Dau Malang bahwa masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari sistem pencernaan. Kelas tersebut terdiri dari 32 siswa, hanya ada 11
1
2
siswa yang sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dengan kata lain prosentase siswa yang belum tuntas adalah 65,5% sedangkan siswa yang tuntas 34,3% dari jumlah siswa. KKM yang ditentukan pada mata pelajaran IPA di SD tersebut adalah sebesar 70. Selain itu dijelaskan bahwa kelas V di SD Muhammadiyah 08 Dau Malang mengalami kesulitan belajar pada siswa dikarenakan siswa masih kesulitan dalam menentukan, mendeskripsikan sistem pencernaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai kognitif siswa yang masih rendah di bawah KKM. Informasi lain yang diperoleh peneliti adalah siswa kurang memiliki motivasi untuk belajar. Hal ini ditunjukkan dari siswa kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran. Keadaan tersebut dikarenakan pembelajaran yang diterapkan cenderung menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Pembelajaran tersebut hanya menyatakan interaksi dengan pola dari guru ke siswa dan siswa ke guru. Sedangkan interaksi antar siswa kurang dilatihkan. Konsekuensinya guru menjadi lebih dominan dalam proses belajar mengajar daripada siswa. Siswa menjadi pasif, tidak berani mengemukakan pendapat, kurang mandiri, dan bertanggung jawab, sehingga kegiatan belajar menjadi kurang maksimal. Selain itu, kurangnya latihan yang diberikan oleh guru menyebabkan siswa kurang terampil dalam mengerjakan soal matematika. Keadaan ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk senang memecahkan masalah dalam belajar IPA, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga kurang memuaskan. Berkaitan dengan permasalahan yang ada, perlu diupayakan salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan meningkatkan motivasi belajar siswa.
3
Suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersamasama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Untuk meningkatkan motivasi siswa dapat dilakukan dengan memberi tahu siswa tujuan atau pentingnya materi yang akan diajarkan. Selain itu, penggunaan metode yang beragam dan inovatif juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih maksimal. Model pembelajaran GI adalah salah satu tipe model dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menawarkan suatu bentuk proses belajar mengajar yang melibatkan siswa mulai dari perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui investigasi. Dalam hal ini, siswa tidak semata-mata diarahkan kepada apa yang harus dipelajari akan tetapi cara belajar siswa juga penting (Padmadewi, 2007: 7). Pada saat pembelajaran dikelas, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri dari 4-6 siswa. Setiap
4
kelompok memilih topik-topik yang akan dipelajari, melakukan investigasi terhadap topik yang dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporan kepada seluruh siswa Dengan menggunakan model ini, diharapkan proses belajar mengajar dapat menjadi lebih efektif dan efesien. Selain itu, model pembelajaran ini memberikan kesempatan yang besar bagi siswa untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengalami pembelajaran yang bermakna. Dengan demikian pembelajaran yang akan berlangsung diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan sebuah tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode
GI yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar. Dengan
demikian, peneliti membuat penelitian tindakan dengan judul “Penerapan Metode GI (Group Investigation) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Sistem Pencernaan Kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang”.
1.2 Fokus Masalah Penelitian ini akan difokuskan pada upaya mengatasi permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Muhammdiyah 08 Dau dalam mata pelajaran IPA. SK yang akan digunakan adalah 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Sedangkan KD yang akan digunakan adalah 1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Maka peneliti memfokuskan pada siswa dalam materi ini yaitu siswa mampu mengidentifikasi
5
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Peneliti mencoba model pembelajaran kooperatif tipe GI sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahn yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana penerapan metode GI yang dapat meningkatkan mata pelajaran IPA sistem pencernaan kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang?
2.
Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA sistem pencernaan dengan menggunakan metode GI kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang?
3.
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA sistem pencernaan
dengan
menggunakan
metode
GI
kelas
V
SD
Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitin adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan penerapan metode GI dalam mata pelajaran IPA sistem pencernaan kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang.
6
2.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa mata pelajarn IPA dengan menggunakan metode GI kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang.
3.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajarn IPA dengan menggunakan metode GI kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang.
1.5 Manfaat penelitian Melalui penelitian ini manfaat yang di harapkan adalah sebagai berikut : 1.
Bagi siswa, siswa bebas mengeluarkan pendapat, siswa berlomba-lomba mendapatkan nilai terbesar saat tes, dan mengajarkan siswa agar berani tampil dan berbicara di depan kelas.
2.
Bagi guru, guru dapat menjadi pedoman untuk memilih metode alternatif yang dapat digunakan dalam mengajar mata pelajaran IPA agar siswa lebih aktif sehingga hasil belajar yang diperoleh bisa maksimal khususnya pada materi sistem pencernaan.
3.
Bagi peneliti yaitu sebagai sarana untuk pembelajar dan memperdalam tentang penelitian tindakan kelas serta mengetahui kondisi nyata di lapang.
4.
Bagi SD Muhammadiyah 08 Dau, yaitu penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar materi lain.
s
7
1.6 Batasan Istilah : 1. GI (Group Investigation) Metode pembelajaran GI (Group Investigation) merupakan suatu metode yang perencanaan dalam pengaturan kelas pada umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif, Slavin (2005: 25). 2. Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan merupakan suatu proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh, Nuryantini (2004: 12). 3. Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, Hanafiah (2009: 26). 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, perencanaan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku
8
yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian (Sudjana, 2008: 3).