BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Masalah lingkungan adalah sangat vital dan tidak bisa dihindari oleh kita semua, karena lingkungan kemampuannya terbatas sedang eksploitasinya tidak bisa lagi direm, oleh sebab itu diperlukan adanya Pos pengaduan dan Pelayanan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH). Memanfaatkan
lingkungan
dengan
menghabiskan
semua
atau
memanfaatkan lingkungan dengan melakukan treatment khusus agar tetap terjaga kelestariannya. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain Amdal maupun UKL namun ada juga upaya – upaya penanganan yang melahirkan kontradiktif dan akibat hukum, oleh karena itu ditekankan pada efektifitas Pemanfaatan Pos P3SLH ini baik dari segi konten yang harus dipersiapkan maupun SDM yang akan mengoperasionalkan. Di dalam pergaulan masyarakat, hidup berdampingan secara damai dan toleransi merupakan idaman setiap anggota masyarakat, yang hanya akan terwujud apabila aneka kepentingan yang berbeda dari masing-masing anggota masyarakat atau pihak yang berkepentingan tidak saling bertabrakan atau bertentangan. Pertentangan kepentingan itulah yang menimbulkan perselisihan atau persengketaan. Untuk menghindari gejala tersebut, masyarakat atau pihak
1
2
yang berkepentingan biasanya mencari jalan untuk mengadakan tata tertib, yaitu dengan membuat ketentuan atau kaedah hukum, yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakat, agar dapat mempertahankan hidup bermasyarakat. Dalam kaedah hukum yang ditentukan itu, setiap orang diharuskan untuk bertingkah laku sedemikian rupa, sehingga kepentingan anggota masyarakat atau pihak yang berkepentingan lainnya akan terjaga dan dilindungi. Apabila kaedah hukum itu dilanggar, maka kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi atau hukuman. Meskipun perselisihan atau sengketa merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki, pada kenyataannya sulit untuk dihindari meskipun derajat keseriusan berbeda-beda. Pada dasarnya perselesihan yang terjadi dalam masyarakat diselesaikan secara musyawarah mufakat. Pengadilan sebagai salah satu cara penyelesaian yang paling populer akan selalu berusaha untuk dihindari, karena selain proses dan jangka waktunya yang relatif lama dan berlarut-larut serta dengan berbagai kelemahan lainnya. Sebagai dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan industri, Provinsi Kepulauan Riau tidak terlepas dari terjadinya pencemaran bahkan perusakan lingkungan sehingga dapat memicu timbulnya perselisihan diantara masyarakat sebagai pelaksana kegiatan ataupun sebagai pihak yang dikenai dampak kegiatan. Seperti yang tercantum pada rumusan pasal 1 angka 10 dan alenia ke sembilan dari Penjelasan Umum Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan
Alternatif,
dikatakan
bahwa
masyarakat
dimungkinkan
3
menggunakan alternatif lain dalam melakukan penyelesaian sengketa. Alternatif tersebut dapat dilakukan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Hal ini dapat memberikan peluang kepada masyarakat untuk menyelesaikan sengketa khususnya dibidang lingkungan hidup diluar peradilan. Dalam hal ini, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk memposisikan dirinya sebagai Mediator yang menerima dan menindaklajuti pengaduan dari masyarakat tentang adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang mencemari dan atau merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati flora dan fauna, menindaklanjuti serta dapat mengambil tindakan terhadap pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup melalui Lembaga/Instansi terkait. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu dalam mempermudah arus komunikasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Sistem Pengolahan Data Pengaduan Via SMS di Pos Pengaduan dan Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau.
1.2
IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Belum ada sistem yang dapat membantu mempercepat interaksi antara masyarakat yang terkena dampak
4
2. Belum adanya suatu sistem khusus yang dapat digunaan untuk menampung keluhan masyarakat secara tidak langsung.
1.3
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisa sistem yang dapat membantu masyarakat untuk menyampaikan pengaduannya secara cepat dan mudah 2. Merancang sistem informasi SMS untuk menerima keluhan dan pengaduan dari masyarakat.
1.4
BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penelitian ini adalah system yang dapat membantu
mempercepat interaksi antara masyarakat yang terkena dampak , yakni adanya media operasional yang dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk dapat langsung mengirimkan keluhan dan informasi kerusakan lingkungan kepada BLH, dimana sistem tersebut dapat mempermudah akses dan kemampuan sebagai berikut :
1. Menyimpan data-data pesan dan nomor handphone/HP (disini system hanya bisa melayani nomor Global System for Mobile Communication / GSM saja) 2. Menyimpan Short Message Service / SMS pengaduan yang masuk 3. Mengirimkan kembali pesan kepada pengirim mengenai tindak lanjut dari informasi tersebut
5
1.5
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses
program kegiatan. Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak “Sistem Infomasi SMS Pos Pengaduan dan Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Prov. Kepri”, akan ditempuh langkahlangkah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka Mempelajari teori-teori yang menunjang dan mencari informasi yang berhubungan dengan penelitian. 2. Observasi Melakukan teknik observasi pekerjaan yaitu dengan cara mengamati langsung terhadap objek yang dikerjakan, bertujuan untuk mengetahui data-data serta keterangan yang berhubungan dengan penelitian. 3. Melakukan Metodologi Pengembangan Sistem Fase-fase dalam Sekuensial Linier Model menurut Pressman
Gambar 1.1. Metode Sekuensial linier1 1
Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan SI, 2007, 33, Penerbit ANDI
6
1.
Studi Kelayakan (feasibility study)
Mempelajari proses tata laksana kerja Pos Pengaduan dan Pelayanan Penyelesaian
Sengketa
Lingkungan
Hidup
Prov.
Kepri,
mengidentifikasi fungsi-fungsi tugas yang diperlukan sehingga bisa disimpulkan kebutuhan aplikasi perangkat lunak secara pasti.
2.
Desain Fungsi (Design Function)
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Activity Diagram, Use Case diagram, Class diagram, desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsifungsi tuga yang dikehendaki.
3.
Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
4.
Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
7
5.
Pemeliharan (Maintenance)
Perangkat
lunak
tidak
bisa
selesai
begitu
saja
setelah
diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.
1.6
JADWAL KERJA PENELITIAN Penelitian ini mulai dari proses awal sampai dengan pembuatan Laporan
Skripsi diperkirakan memerlukan waktu 4 bulan dengan pengaturan waktu seperti berikut ini :
Mei 2011 No
April 2011
Juni 2011
Juli 2011
Kegiatan 1 2 √
3 4 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
√ √
1
Studi Kelayakan
2
Desain Fungsi
3
Pemrograman
4
Pengujian
5
Pemeliharan
√ √
6
Laporan TA
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
4
8
1.7 BAB I
SISTEMATIKA PENULISAN Pendahuluan Di dalam bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi, penetapan hipotesa, jadwal kerja penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori Di dalam bab ini berisi tentang gambaran umum pos pengaduan dan pelayanan penyelesaian sengketa lingkungan hidup (P3SLH) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau, dan Sistem Informasi SMS. BAB III Analisis Sistem Bab ini berisi tentang gambaran umum sistem, analisis sistem, dan hasil analisa . BAB IV Perancangan Sistem Bab ini berisi tentang perancangan sistem, basis data, perancangan arsitektural, perancangan prosedural, dan perancangan antar muka. BAB V Implementasi Sistem Dalam bab ini berisi tentang pemilihan bahasa pemrograman dan pemilihan perangkat keras untuk menunjang jalannya program yang dibuat. BAB VI Penutup Dalam bab ini berisi tentang simpulan dan saran. Daftar Pustaka