BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Ketidakpastian adalah faktor umum dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu. Demikian
juga
dalam
menjalankan
bisnisnya,
perusahaan
menghadapi
ketidakpastian seperti para manajer membuat keputusan-keputusan tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, barang-barang yang dipesan meskipun tidak mengetahui pasti akan seperti apa penjualan nantinya, peralatan atau perlengkapan baru yang dibeli meskipun tidak mengetahui pasti permintaan produk-produk, dan investasi-investasi yang dikeluarkan meskipun tidak mengetahui pasti akan seperti apa keuntungan yang diperoleh. Untuk itu, perusahaan harus bisa menyikapi ketidakpastian dalam menjalankan bisnisnya agar tetap bertahan. Disadari atau tidak, setiap perusahaan pasti melakukan peramalan dalam operasional bisnisnya, baik kuantitatif ataupun kualitatif, terstruktur atau tidak terstruktur, tertulis atau tidak tertulis, atau dilakukan dengan sistem komputer ataupun manual. Peramalan kuantitatif didasarkan pada perhitungan matematika dan analisis statistik tertentu sedangkan peramalan kualitatif menggunakan unsur kualitatif sebagai dasar analisis sehingga disebut sebagai metode subyektif. Unsur tersebut adalah intuisi, pengalaman seseorang, emosi, pendapat, keputusan, terkaan, usulan ahli, atau perkataan orang tertentu. Ada perusahaan yang hanya menerapkan peramalan kuantitatif, tetapi ada juga yang hanya menerapkan
2 peramalan kualitatif saja. Pada umumnya perusahaan menggunakan kedua pendekatan ini, pertama-tama dimulai dari peramalan kuantitatif, lalu hasilnya dianalisis, jika perlu direvisi dengan peramalan kualitatif. Forecasting (Peramalan) berhubungan dengan ketidakpastian, sehingga jika tidak ada ketidakpastian maka peramalan tidak akan ada karena tidak ada yang perlu diramalkan. Ada banyak sekali metode peramalan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek. Metode peramalan yang sederhana biasanya hanya mampu memodelkan pola yang sederhana, sedangkan metode peramalan yang komplek mampu memodelkan pola yang rumit. Contoh metode peramalan yang paling sederhana adalah metode naive dan metode peramalan yang sangat rumit dan banyak diteliti sekarang ini adalah metode peramalan dengan algoritma sistem adaptif dan neural network (jaringan saraf). Pemilihan
metode
peramalan
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
seperti
ketersediaan data, keakuratan ramalan, biaya, pola deret berkala, dan kemudahan dalam menggunakannya. Untuk deret data yang mengandung faktor musiman dapat ditangani oleh metode Holt, metode dekomposisi, metode dekomposisi Census II, regresi berganda deret berkala, dan metode Box-Jenkins. Metode Dekomposisi Census II adalah salah satu pendekatan dalam analisis data deret berkala yang berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor komponen yang mempengaruhi nilai-nilai periodik dalam suatu serial, sehingga data deret berkala dapat diproyeksikan ke masa mendatang dan dapat digunakan untuk peramalan jangka pendek atau jangka panjang. Metode ini adalah pengembangan dari metode dekomposisi dan memiliki lebih banyak langkah dibanding dengan
3 metode dekomposisi klasik yang bertujuan untuk menghasilkan ramalan yang lebih baik. Seiring dengan kemajuan teknologi komputer, metode peramalan yang komplek dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Contohnya metode dekomposisi Census II, dimana karena kompleksitasnya maka tidak akan mudah dikerjakan tanpa bantuan komputer. Perlu digarisbawahi juga bahwa satu metode mungkin cocok diterapkan di suatu perusahaan, namun menjadi sangat tidak cocok jika diterapkan di perusahaan lain. Oleh karena hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dirumuskan sebagai berikut : Apakah metode dekomposisi Census II sesuai dalam meramalkan penjualan suatu produk?
1.3
Ruang Lingkup Pada skripsi ini, penulis hanya akan membatasi penelitian pada : 1. Peramalan penjualan dilakukan dengan menerapkan metode peramalan yang menggunakan suatu deret berkala yang bersifat musiman, yang mempunyai pola perubahan berulang secara tahunan yaitu metode dekomposisi Census II. 2. Data penjualan yang digunakan untuk proses penelitian adalah data penjualan router dan switch dari bulan Januari 2001 sampai dengan Desember 2006. 3. Merancang program aplikasi peramalan metode dekomposisi Census II.
4 1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum adalah menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sehingga metode ilmiah dapat dijadikan metode pokok dalam peramalan dan juga dapat diintegrasikan dengan metode non-ilmiah atau subyektif yang digunakan perusahaan sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih akurat. 2. Tujuan khusus adalah menerapkan suatu metode peramalan yang cocok untuk meramalkan penjualan ke depan berdasarkan data historis penjualan produk pada perusahaan. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kegiatan penjualan yang akan dilakukan di masa mendatang. 2. Bagi peneliti-peneliti lainnya adalah sebagai bahan pembelajaran untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengembangan dari metode yang penulis gunakan dan suatu pengalaman yang dapat menambah pengetahuan melalui kenyataan yang terjadi dalam suatu perusahaan.
1.5
Metodologi Metodologi skripsi ini menggunakan : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari bahan melalui :
5 i. Buku : buku dijadikan sebagai sumber untuk landasan teori. Buku-buku ini didapatkan melalui perpustakaan Universitas Bina Nusantara S1 dan S2. 2. Perancangan program aplikasi untuk membangun program aplikasi peramalan metode dekomposisi Census II.
1.6
Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai penulisan skripsi ini, maka penulisan ini dibagi menjadi enam bab yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, kekuatan perusahaan, kerjasama perusahaan, serta produk dan pelayanan. BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang didapat dari penelitian kepustakaan dan buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan skripsi sebagai sumber untuk landasan dasar. BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai kerangka pemikiran dan hipotesis, pengumpulan data, teknik analisis data, dan perancangan program aplikasi.
6 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memberikan hasil dan pembahasan dari data penelitian. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir dari skripsi ini diberikan kesimpulan tentang permasalahan yang dihadapi dan memberikan saran. Saran sesuai hasil penelitian dan pembahasan bab-bab sebelumnya, yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam memecahkan masalah.
.