Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pemilihan Kasus Kota Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, mempunyai tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk usia 7–12 tahun yang belum bersekolah (BPS 2005). Tingkat pendidikan yang rendah ini dapat menurunkan daya saing kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin, terhadap daerah lain. Untuk membenahi dan mempercepat kemajuan pendidikan di Kalimantan Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam
Peraturan Gubernur Nomor 032 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Kalsel Tahun 2006-2010. Kebijakan pembangunan pendidikan, pemuda, dan olahraga salah satunya adalah meningkatkan minat baca bagi para siswa dan masyarakat. Dari arah kebijakan tersebut disusun program-program pembangunan pendidikan baik formal maupun nonformal, antara lain: penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, pembinaan minat, bakat, dan kreativitas. Selain dengan penambahan jumlah sekolah untuk meningkatkan tingkat pendidikan, diperlukan juga penunjang pendidikan seperti perpustakaan. Selama ini peran perpustakaan seolah terpinggirkan dalam dunia pendidikan. Menurut Soetarno NS (2003), karena pendidikan merupakan proses alih dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan sekolah dan perpustakaan sebagai medianya, maka perkembangan bidang pendidikan berkaitan erat dengan keberadaan perpustakaan. Sesuai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidikan juga berkembang sehingga antara pendidikan dan perpustakaan ada hubungan yang erat. Di Kota Banjarmasin saat ini, hanya ada satu perpustakaan provinsi dan satu
cabangnya
untuk
memenuhi
kebutuhan
baca
masyarakat.
Selain
perpustakaan, terdapat penyewaan-penyewaan buku yang lebih banyak menyediakan buku fiksi dan komik. Oleh sebab itu, diperlukan lagi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan bacaan masyarakat yang dapat meningkatkan minat baca dan taraf pendidikan.
1
1.1.2 Pemilihan Lokasi Lokasi berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah dan dekat dengan pusat Kota Banjarmasin dan Sungai Martapura. Lokasi berada di lahan pojok di persimpangan antara Jl. Veteran dan Jl. KP Tendean. Lokasi lahan merupakan peralihan dari kawasan perkantoran dan jasa dengan kawasan permukiman. Pertimbangan utama pemilihan lahan ini adalah letaknya yang strategis, terletak di pusat kota, mudah pencapaiannya, dan dekat dengan sasaran pengunjung. Dalam kontribusinya untuk kota, keberadaan lahan yang berada di pinggir Sungai Martapura, berpotensi dalam pengembangan Kota Banjarmasin sebagai Waterfront City.
▲ U
Gambar 1.1 Peta Kota Banjarmasin
2
▲ U Gambar 1.2 Peta lokasi
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari proyek ini adalah: •
merancang perpustakaan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya baca masyarakat
•
merancang tempat yang kondusif yang dapat mewadahi aktivitas membaca dan mencari informasi.
1.3 Masalah Perancangan Masalah perancangan yang dihadapi dalam merancang Perpustakaan Umum Provinsi adalah: 1. Lahan Pemilihan lahan untuk perpustakaan adalah lahan yang banyak dilalui orang sehingga dengan mudah dapat menarik orang untuk datang. Di sisi lain, dari kegiatan yang berlangsung di perpustakaan, maka perpustakaan sebaiknya diletakkan di daerah yang tidak bising. 2. Orientasi bangunan Orientasi bangunan perpustakaan menghindarkan koleksi perpustakaan dari sinar UV tetapi pengunjung perpustakaan mendapat cahaya yang cukup untuk membaca. 3. Sirkulasi dan kontrol Bangunan perpustakaan memerlukan adanya sirkulasi yang efisien untuk pengunjung, pengelola dan koleksi perpustakaan serta adanya kontrol keluar
3
masuk koleksi perpustakaan dan manusia sehingga tidak ada kehilangan dan pencurian.
Sirkulasi
perpustakaan,
seperti
harus
sesuai
proses
dengan
peminjaman
proses dan
yang
terjadi
pengembalian
di
buku,
perbaikan buku, pengadaan buku baru, dan lain-lain. 4. Suhu dan kelembaban Perpustakaan membutuhkan optimasi suhu 20-22 °C dan kelembaban 45%55%. Di Banjarmasin, suhunya berkisar antara rata-ratanya adalah 25-38 °C dengan kelembaban 47-98 %.
1.4 Asumsi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membiayai pembangunan Perpustakaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan dan lahan tempat perpustakaan akan dibangun sudah dibebaskan dan bangunan yang berada di lahan tidak ada.
1.5 Pendekatan I.5.1
I.5.2
Studi Literatur •
mempelajari standar dan persyaratan teknis perpustakaan
•
mempelajari kegiatan dan proses yang berlangsung di perpustakaan
Studi Banding •
studi banding melalui studi pustaka untuk mempelajari perancangan perpustakaan yang sudah ada
•
tudi banding melalui pengamatan langsung pada perpustakaan yang sejenis untuk mengetahui kebutuhan dan aktifitas yang diwadahi
I.5.3
Pengamatan Lapangan •
mencari data-data mengenai kondisi, potensi lokasi dan hal-hal yang dapat mempengaruhi perancangan
•
mempelajari kondisi dan karakter lokasi beserta kawasan sekitarnya.
1.6 Lingkup Luas bangunan yang dirancang adalah 5.006,6 m2 dan luas lahannya sekitar 5.246,78 m2. Fasilitas yang dirancang adalah fasilitas perpustakaan, fasilitas umum, dan fasilitas komersial.
4
1.7 Kerangka Berpikir Pemilihan kasus: Perpustakaan Umum Provinsi Kalsel, Banjarmasin
Deskripsi proyek
Perumusan masalah perancangan
Studi banding
Studi literatur:
kasus sejenis
-
persyaratan ruang
-
sirkulasi
Survei lahan dan sekitarnya
Analisis: -
fungsional: arsitektur, struktur, utilitas, interior
-
tapak: potensi, kendala
Konsep perancangan
Alternatif rancangan
Pengembangan rancangan terpilih
Rancangan final Gambar 1.3 Skema kerangka berpikir
5
1.8 Sistematika Laporan Bab I Pendahuluan, berisikan penjelasan pemilihan kasus Perpustakaan Umum Provinsi di Banjarmasin, maksud dan tujuan pengajuan kasus, masalahmasalah perancangn yang akan diselesaikan, pendekatan yang digunakan dalam perancangan, lingkup dan batasan dari perancangan, dan sistematika laporan tentang cara penulisan laporan proposal kasus ini. Bab II Deskripsi Proyek, menjelaskan kasus lebih mendalam seperti pengertian, program kegiatan, dan studi banding sejenis. Bab III. Analisis, berisikan analisis fungsional,
analisis
tapak,
dan
kesimpulannya.
Bab
IV
Konsep,
yaitu
menguraikan konsep rancangan yang akan dibuat, meliputi konsep dasar, konsep tapak, dan konsep bangunan. Bab V Hasil Perancangan, yaitu gambargambar perancangan beserta foto maket.
6