BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sel Leydig merupakan sel berbentuk poligonal dan berukuran besar, terletak di interstisial testis (Ross &
Pawlina,
2011).
Machluf
et
al.
(2003)
menyatakan
bahwa sel Leydig bertanggung jawab dalam sekresi 95% total
hormon
testosteron
dalam
tubuh.
Seiring
bertambahnya usia, terjadi penurunan perlahan sintesis testosteron dalam tubuh, tanpa adanya penyakit tertentu yang
mendasari.
faktor
komorbid
Penyakit, lainnya
obat-obatan akan
tertentu,
memperburuk
dan
penurunan
testosteron tersebut (Zirkin & Tenover 2012). Chen et al.
(disitasi
menyatakan adanya
dalam
bahwa
defisit
Zirkin
penurunan jumlah
&
Tenover
tersebut
reseptor
2012,
p.1113)
terjadi
akibat
Luteinizing
Hormone
(LH), produksi cAMP, StAR dan transpor kolesterol TSPO, serta jumlah enzim steroidogenik pada mitokondria dan retikulum endoplasmikum halus pada sel Leydig usia tua. Selain
terjadi
penelitian membuktikan
pada bahwa
siklooksigense-2
penurunan sel
sintesis
Leydig
jumlah mengalami
mrNA
tikus dan
testosteron, Brown protein
peningkatan
Norway enzim seiring 1
2
bertambahnya
usia
(Synstin
et
al.
2001;
Wang
et.al
2005). Siklooksigenase-2 merupakan enzim yang berperan dalam
sintesis
diinduksi
prostaglandin.
oleh
peningkatan
Produksi
enzim
ini
sitokin-sitokin
inflamatorik
sehingga
siklooksigenase-2
berkaitan
dengan
peningkatan respon inflamasi (Nakatani et al., 2004). Ekspresi siklooksigenase-2 dapat pula diinduksi oleh Advanced Glycation End Products (AGE) yang merupakan produk
glikasi,
menyebabkan
kerusakan
sel
melalui
peningkatan stress oksidatif dan inflamasi (Nah et al., 2008).
Penelitian
menyebutkan
bahwa
inhibisi
siklooksigenase-2 dapat meningkatkan produksi StAR dan progesteron
oleh
tumor
distimulasi
dibutyryl
membuktikan
bahwa
penting
dalam
cAMP
enzim
supresi
sel
Leydig
(dbcAMP).
MA-10
yang
Hal
tersebut
siklooksigenase-2
berperan
steroidogenesis
(Wang
et
al.,
2003). Penurunan sintesis testosteron merupakan salah satu tanda penuaan pada sel Leydig, yang akan berdampak buruk pada fertilitas (Chen et al., 2007). Kulit
manggis
(Garcinia
mangostana)
telah
digunakan selama berabad-abad sebagai obat di kawasan Asia
Tenggara
untuk
mengobati
infeksi
kulit,
luka,
serta diare (Nakatani et al., 2004). Hal ini disebabkan
3
kandungan
xanthone
dalam
kulit
manggis.
Salah
satu
xanthone yang kaya akan manfaat adalah gamma-mangostin. Berdasarkan
beberapa
penelitian,
gamma-mangostin
memiliki efek antiinflamasi, dimana xanthone ini dapat menginhibisi
ekspresi
enzim
siklooksigenase-2
pada
berbagai macam sel, misalnya sel glioma tikus (Orozco & Failla, 2013). Namun, belum ada penelitian yang secara langsung
membahas
efek
gamma-mangostin
terhadap
ekspresi enzim siklooksigenase-2 pada sel Leydig tikus. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana ekspresi enzim siklooksigenase-2 pada
sel
Leydig
Glycation
End
tikus
Products
yang
diinduksi
200µg/mL
oleh
dan
Advanced
diberi
gamma-
mangostin 5µM.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ekpresi enzim siklooksigenase-2 pada kultur sel
Leydig
Advanced tinggi diberi?
tikus
Glycation daripada
Sprague End
kultur
Dawley
Products sel
yang
200µg/mL
Leydig
yang
diberi lebih tidak
4
2. Apakah
gamma-mangostin
5µM
dapat
menurunkan
ekspresi enzim siklooksigenase-2 pada kultur sel Leydig
tikus
Sprague
Dawley
yang
diinduksi
Advanced Glycation End Products 200µg/mL? 3. Apakah
rerata
ekspresi
enzim
siklooksigenase-2
pada semua kelompok termasuk dalam rentang kadar yang diharapkan?
C. Tujuan Penelitian Tujuan umum : Mengamati ekspresi enzim siklooksigenase-2 pada kultur sel Leydig tikus Sprague Dawley yang diinduksi Advanced Glycation
End
Products
200µg/mL
dan
diberi
gamma-
mangostin 5µM sebagai agen antiinflamasi. Tujuan khusus : 1.Mengamati
ekspresi
enzim
siklooksigenase-2
pada
kultur sel Leydig yang diberi Advanced Glycation End Products
200µg/mL
dibandingkan
dengan
yang
tidak
diberi. 2.Mengamati kultur
sel
ekspresi Leydig
enzim yang
siklooksigenase-2
diberi
gamma-mangostin
dibandingkan dengan yang tidak diberi.
pada 5µM
5
D. Keaslian Penelitian Penelitian tentang dampak Advanced Glycation End Products
pada
kerusakan
sel
serta
pengaruh
xanthone
pada ekspresi enzim siklooksigenase-2 antara lain: Peneliti Nakatani et al., 2002
Nakatani et al., 2004
Nah et al., 2008
Tewtrakul et al., 2009
Judul Penelitian Inhibition of Cyclooxygenase and Prostaglandin E2 Synthesis by γmangostin, a Xanthone Derivative in Mangosteen, in C6 Rat Glioma Cells γ-Mangostin Inhibits InhibitorκB Kinase Activity and Decreases LipopolysaccharideInduced Cyclooxygenase-2 Gene Expression in C6 Rat Glioma Cells Effects of Advanced Glycation End Products on the Expression of COX-2, PGE2, and NO in Human Osteoarthritic Chondrocytes Effects of Compounds from Garcinia mangostana on Inflammatory Mediators in RAW264.7 Machrophage Cells
Hasil Penelitian Terjadi inhibisi aktivitas COX-1 dan COX-2 serta pelepasan PGE2 oleh gammamangostin, tetapi tidak memberikan efek apapun pada fosforilasi MAPK/ERK. Gamma-mangostin dosis tertentu menginhibisi pelepasan PGE2 yang diinduksi oleh LPS, ekspresi COX-2, serta mRNA, tetapi tidak memberikan efek pada COX-1. Gamma-mangostin juga menginhibisi aktivitas Iкβ kinase, inhibisi degradasi Iкβ, dan penurunan aktivasi NF-кβ. AGE meningkatkan inflamasi pada kondrosit pasien osteoartritis dengan cara meningkatkan kadar PGE2 melalui aktivasi jalur MAPK dan kadar NO melalui aktivasi jalur NF-κβ. α-mangostin dan γ-mangostin poten dalam menginhibisi produksi NO dan PGE2, tetapi hanya memiliki efek moderat dalam inhibisi sekresi TNF-α dan IL-4. α-mangostin dapat menginhibisi ekspresi iNOS dan COX-2, tetapi γmangostin hanya menginhibisi transkripsi iNOS.
6
Dari peneliti membahas
penelitian tidak
yang
menemukan
secara
telah
ada
adanya
langsung
sebelumnya,
penelitian ekspresi
yang enzim
siklooksigenase-2 pada kultur sel Leydig tikus Sprague Dawley yang diinduksi Advanced Glycation End Products dan diberi gamma-mangostin.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yakni memberi gambaran mengenai dampak buruk akumulasi Advanced Glycation End Products
terhadap
kerusakan
organ
testis,
dengan
indikator berupa ekspresi enzim siklooksigenase-2 oleh sel Leydig tikus. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberi gambaran pada klinisi tentang salah satu cara yang dapat dikembangkan untuk mengantisipasi kerusakan organ
reproduksi
pada
orang-orang
beresiko,
yakni
dengan pemanfaatan gamma-mangostin yang memiliki efek antiinflamasi.